Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 3, No. 1, Juni 2025, page: 28-36
E-ISSN: 3026-4014
- 28 -
Best Practice
Naskah dikirim: 10/12/2024 Selesai revisi: 12/02/2025 Disetujui: 20/04/2025 Diterbitkan: 01/06/2025
Pengembangan Media Pembelajaran PowerPoint Interaktif pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Siswa Kelas VI Sekolah Dasar
Rohiqim Makhtum
1
, Ainur Rodhiyah
2
, M. Bakhtiar Purnomo
3
, Mutiara Fadhilah
Putri Andani
4
, Rohmatul Ilaah
5
, Nurul Istiqfaroh
6
, Nanda Veruna Enun Kharisma
7
Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
1,2,3,4,5,6,7
e-mail: rohiqim.23436@mhs.unesa.ac.id
1
, ainurrodhiyah.23051@mhs.unesa.ac.id
2
,
mbakhtiar.23236@mhs.unesa.ac.id
3
, mutiara.23438@mhs.unesa.ac.id
4
,
rohmatulilaah.23562@mhs.unesa.ac.id
5
, nurulistiqfaroh@unesa.ac.id
6
, nandakharisma@unesa.ac.id
7
.
Abstrak
Penggunaan media pembelajaran yang tepat merupakan salah satu komponen penting dalam menciptakan
suasana pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Namun pada saat ini masih
banyak guru yang masih menggunakan media pembelajaran yang monoton, sehingga membuat peserta
didik merasa cepat bosan saat proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan mengetahui kelayakan dan
kepraktisan dalam proses pengembangan sebuah media pembelajaran PowerPoint Interaktif pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan jenis pengembangan model DDD-E terdiri dari
Decide, Design, Develop, dan Evaluate. Pengumpulan data diperoleh menggunakan lembar observasi,
instrumen validasi, dan juga angket respon siswa. Data hasil penelitian menunjukkan tingkat kelayakan
media PowerPoint interaktif menurut ahli materi yaitu sangat valid dengan nilai 88. Tingkat kelayakan
menurut ahli media yaitu cukup valid dengan nilai 79. Hasil angket respon siswa memperoleh 96.1%
dengan kategori sangat praktis. Simpulan dari penelitian ini yaitu, pengembangan media pembelajaran
PowerPoint Interaktif layak dan praktis digunakan dalam kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia siswa kelas VI SD.
Kata Kunci: Media Pembelajaran, PowerPoint Interaktif, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Abstract
The use of appropriate learning media is one of the important components in creating an interesting learning
atmosphere and according to the needs of students. But at this time there are still many teachers who still
use monotonous learning media, thus making students feel bored quickly during the learning process. This
study aims to determine the feasibility and practicality in the process of developing an Interactive
PowerPoint learning media in Indonesian language subjects. This research uses the DDD-E model
development type consisting of Decide, Design, Develop, and Evaluate. Data collection was obtained using
observation sheets, validation instruments, and also student response questionnaires. The research data
shows the feasibility level of interactive PowerPoint media according to material experts, which is very
valid with a score of 88. The level of feasibility according to media experts is quite valid with a value of
79. The results of the student response questionnaire obtained 96.1% with a very practical category. The
conclusion of this study is that the development of Interactive PowerPoint learning media is feasible and
practical to use in learning activities in Indonesian language subjects for grade VI elementary school
students.
Keywords: Learning Media, Interactive PowerPoint, Indonesian Language Subject.
Hak Cipta©2025 Rohiqim Makhtum, Ainur Rodhiyah, M. Bakhtiar Purnomo, Rohmatul Ilaah, Mutiara
Fadhilah Putri Andani, Nurul Istiqfaroh, Nanda Veruna Enun Kharisma
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 3, No. 1, Juni 2025, page: 28-36
E-ISSN: 3026-4014
- 29 -
1. Pendahuluan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengenalan dirinya, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara, hal tersebut tertulis dalam Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tertulis di dalam Permendikbud
Nomor 24 Tahun 2016, dalam pembelajaran meliputi pemahaman pengetahuan faktual dengan cara
mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat sekolah dasar memiliki peran yang sangat penting dalam
mengembangkan keterampilan berbahasa siswa, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Pada kelas 6
SD, khususnya di SDN Babatan 1, siswa diharapkan mampu menguasai berbagai kompetensi dasar
dalam membaca, menulis, berbicara, dan menyimak secara efektif. Penggunaan media pembelajaran
PowerPoint interaktif dapat menjadi salah satu pilihan dikarenakan power point interaktif dapat memuat
materi yang disampaikan, gambar, gambar bergerak, suara, video, ataupun kuis yang dapat dibuat oleh
guru menyesuaikan dengan kebutuhan serta karakteristik peserta didik di kelas (Gaenti, Siti, dan Hadi,
2023). Salah satu tantangan utama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah kurangnya media ajar
yang menarik dan sesuai dengan karakteristik siswa. Kurangnya pemahaman konsep terhadap materi
yang disampaikan menyebabkan hasil belajar tidak maksimal dan tidak mencapai ketuntasan belajar
(Kamarinto, Noviana, dan Alpusari, 2018). Media pembelajaran yang monoton dan tidak interaktif
cenderung membuat siswa kurang tertarik dan kurang aktif dalam mengikuti pelajaran. Hal ini berimbas
pada pemahaman materi yang kurang mendalam dan kemampuan berbahasa yang kurang berkembang
dengan baik. Untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan belajar
peserta didik diantaranya dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik (Maulida, 2023).
Oleh karena itu, dibutuhkan media ajar yang inovatif untuk mengatasi masalah tersebut dan dapat
membuat pembelajaran menjadi lebih menarik serta efektif. Keberhasilan pembelajaran merupakan hal
utama yang didambakan dalam melaksanakan Pendidikan di sekolah (Arianti et al.,2019). Dengan
berkembangnya teknologi informasi, penggunaan media digital dalam proses pembelajaran semakin
meluas. Salah satu media yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran adalah
PowerPoint (PPT) interaktif. PowerPoint interaktif memungkinkan penggunaan berbagai elemen visual
seperti gambar, animasi, teks, dan suara yang dapat membuat materi pelajaran lebih hidup dan mudah
dipahami. Selain itu, PowerPoint interaktif juga memungkinkan siswa untuk berinteraksi langsung
dengan materi melalui fitur-fitur seperti kuis, latihan soal, dan tugas yang dapat memotivasi siswa untuk
lebih aktif dalam belajar. Menurut Rofi’uddin (2001), Fungsi dari muatan pelajaran bahasa Indonesia
adalah untuk mengembangkan kemampuan bernalar, berkomunikasi, mengembangkan pikiran dan
perasaan, serta membina persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam konteks penggunaan, PowerPoint
interaktif diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Media ajar berbentuk PowerPoint ini dirancang untuk menarik minat siswa dengan mengintegrasikan
berbagai elemen yang dapat memperkaya pengalaman belajar mereka. Melalui PowerPoint interaktif,
siswa tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga diajak untuk berpartisipasi aktif dalam
setiap proses pembelajaran, sehingga pemahaman mereka terhadap materi Bahasa Indonesia menjadi
lebih optimal.
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 3, No. 1, Juni 2025, page: 28-36
E-ISSN: 3026-4014
- 30 -
2. Metode Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan model DDD-E yang termasuk
dalam kategori penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Model ini
dikembangkan oleh Ivers & Barron pada tahun 2002 terdiri dari empat tahap yaitu decide (penetapan
tujuan program), design (perancangan struktur program), develop (pengembangan elemen dan tampilan
media interaktif), dan evaluate (mengevaluasi atau pengecekan pengembangan media) (Tegeh et al.,
2014). Penelitian ini dilakukan di SDN Babatan I Kecamatan Wiyung, Surabaya. Subjek penelitian ini
terdiri dari ahli materi pelajaran, ahli media, dan juga siswa kelas 6. Pengumpulan data diperoleh
menggunakan lembar observasi, instrumen validasi, dan angket respon siswa. Observasi dilakukan
dengan mengamati proses uji coba pembelajaran menggunakan media PowerPoint interaktif di kelas 6
SDN Babatan I. Observasi dilakukan untuk analisis kebutuhan. Instrumen validasi terdiri dari lembar
validasi ahli materi dan lembar validasi ahli media yang digunakan untuk menilai kelayakan media
PowerPoint interaktif yang telah dikembangkan. Lembar instrumen validasi ahli materi berisi penilaian
media dari aspek kesesuaian dan kelengkapan materi serta kemudahan siswa dalam memahaminya.
Lembar validasi ahli media berisi penilaian media pada aspek desain dan tampilan PowerPoint.
Untuk mengetahui kelayakan media PowerPoint interaktif ini dilakukan dengan menyebarkan angket
respon siswa. Angket ini berisi penilaian kepraktisan media saat digunakan. Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif
menggunakan teknik deskriptif. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan cara menghitung rata-rata
skor angket validasi ahli media, ahli materi, dan respon siswa. Hasil penilaian dari validasi ahli materi
dan ahli media diperoleh dengan menghitung menggunakan rumus sebagai berikut.
P =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
X 100 = ….
Untuk memudahkan pengambilan keputusan dari analisis data maka diperlukan sebuah skala
penilaian. Tingkat kualifikasinya adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Kriteria Kelayakan Media
Nilai
Kualifikasi
01 - 50
Tidak Valid
50 - 70
Kurang Valid
70 - 85
Cukup Valid
85 - 100
Sangat Valid
Untuk angket respon siswa digunakan beberapa pernyataan dengan empat jawaban antara lain:
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 3, No. 1, Juni 2025, page: 28-36
E-ISSN: 3026-4014
- 31 -
Tabel 2. Kriteria Angket Respon Siswa
3. Hasil dan Pembahasan
Hasil dari implementasi media ajar yang berupa media pembelajaran powerpoint interaktif yang
memuat mata pelajaran Bahasa Indonesia bagi peserta didik kelas VI SD Negeri Babatan 1. Dimana
saat implementasi kami menggunakan jenis model pengembangan DDD-E yang meliputi (a) Decide
atau menetapkan tujuan dan materi program, (b) Design atau desain yaitu membuat struktur program,
(c) Develop atau mengembangkan adalah dengan memproduksi elemen media dan membuat tampilan
multimedia, (d) Evaluate atau mengevaluasi yaitu mengecek seluruh proses desain dan pengembangan.
Pada setiap tahapan dilaksanakan untuk memperbaiki produk pengembangan baik dari segi isi materi,
desain media pembelajaran dan metode pembelajaran, agar media yang kami kembangkan bisa relevan
dengan kebutuhan peserta didik. Berikut tahapan-tahapan dari model DDD-E: Tahapan yang pertama
yaitu decide atau menetapkan. Langkah pertama yang dilalui adalah menentukan tujuan pembelajaran,
menetapkan tujuan pembelajaran dilakukan untuk memfokuskan media hasil pengembangan agar sesuai
dengan kebutuhan sekolah maupun peserta didik. Melalui wawancara yang dilakukan bersama wali
kelas VI SD Negeri Babatan 1 menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran berjalan dengan cukup baik,
guru-guru juga menyampaikan materi pembelajaran dengan baik, dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran, namun masih terdapat kendala yang dialami, seperti saat penyampaian materi yang dirasa
monoton, sehingga sebagian peserta didik merasa bosan dengan pola penyampaian materi yang kurang
menarik. Selanjutnya adalah menentukan tema atau sub-tema yang akan dimuat dalam media
PowerPoint interaktif, kami menentukan pengembangan media pembelajaran berbasis PowerPoint
interaktif yang mencakup materi pada 1 bab, dan beberapa sub-tema, yang ada pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Menganalisis kemampuan dasar dilakukan untuk memastikan bahwa peserta didik
memiliki kemampuan yang berkaitan dengan cara pengoperasian media pembelajaran PowerPoint
interaktif bagi siswa kelas VI sekolah dasar dalam situasi pembelajaran secara online atau daring.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Negeri Babatan 1, siswa kelas VI, sebagian besar
sudah memiliki smartphone yang mendukung untuk mengoperasikan media pembelajaran PowerPoint
interaktif di rumah masing-masing.
Masuk pada tahapan yang kedua yaitu design atau desain. Proses pertama dilalui dengan
membuat outline content. Konten yang dimaksud yaitu Capaian Pembelajaran (CP) dan Indikator pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia yang ada pada bab 5. Tahap design dilakukan dengan menyusun alur
pembelajaran, menentukan layout/tampilan PowerPoint, dan penggunaan bahasa yang sesuai. Untuk
menilai produk yang telah dibuat sudah sesuai dalam segala aspek, baik dari materi ataupun desain,
dilakukan dengan membuat instrumen validasi dan angket respon. Tahap yang ketiga yaitu develop atau
pengembangan. Tahap ini produk yang telah didesain dan dirancang akan dikembangkan menjadi
produk nyata sesuai dengan rancangan awal. Tahap pengembangan dilakukan dengan mengembangkan
Kualifikasi
Keterangan
STS
Sangat Tidak Setuju
TS
Tidak Setuju
RR
Ragu-Ragu
S
Setuju
ST
Sangat Setuju
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 3, No. 1, Juni 2025, page: 28-36
E-ISSN: 3026-4014
- 32 -
produk sesuai dengan rencana desain yang telah dirancang sebelumnya.Pembuatan media pembelajaran
PowerPoint interaktif yang meliputi beberapa komponen yaitu: teks, audio, dan video. Pada proses ini
juga mencakup penggabungan komponen-komponen di atas menjadi bagian yang terintegrasi satu sama
lain. Pada pembuatan media ini kami menggunakan aplikasi Canva yang menjadi alat utama dalam
pembuatan media. Pemilihan teks, elemen pendukung, audio, dan video disesuaikan dengan materi yang
dimuat dalam media pembelajaran.
Tahapan yang terakhir yaitu evaluate atau evaluasi. evaluasi dilakukan untuk mengukur
kesesuaian topik dengan media pembelajaran PowerPoint interaktif dan untuk memastikan kesesuaian
produk sebagai sebuah solusi dalam mengatasi permasalahan dalam pembelajaran yang terjadi. Tahap
evaluasi dilakukan dengan memberikan instrumen validasi ahli, yang meliputi ahli materi, ahli media.
Uji coba dilakukan kepada peserta didik untuk memperoleh umpan balik berupa angket respon peserta
didik yang juga dijadikan acuan untuk merevisi bagian yang kurang sesuai pada media kami.
Berdasarkan hasil penilaian dari para ahli dan uji coba yang telah dilakukan, media pembelajaran
PowerPoint interaktif dapat dikategorikan layak untuk dipergunakan pada proses pembelajaran. Hasil
instrumen validasi yang dilakukan oleh para ahli yang meliputi ahli materi, ahli media dan juga angket
respon peserta didik memperoleh hasil sebagai berikut.
Gambar 1 Diagram Hasil Validasi Ahli.
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 3, No. 1, Juni 2025, page: 28-36
E-ISSN: 3026-4014
- 33 -
Gambar 2 Diagram Hasil Angket Respon Siswa.
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh ahli materi, media pembelajaran PowerPoint
interaktif kami memperoleh nilai 88 yang berada pada rentang 85 -100 dengan kategori sangat valid
dan tidak perlu revisi. Ini artinya media pembelajaran PowerPoint interaktif kami layak untuk
dipergunakan di sekolah dasar. Sementara itu hasil validasi yang dilakukan oleh ahli media, produk
pembelajaran PowerPoint interaktif kami memperoleh nilai 79 yang berada pada rentang 70 - 85 dengan
kategori cukup valid dengan perlu sedikit revisi. Ini artinya media pembelajaran PowerPoint interaktif
ini cukup layak untuk dipergunakan dengan sedikit penyesuaian pada beberapa aspek. Dan dari hasil
angket respon siswa, menunjukkan bahwa mayoritas siswa, yaitu 96.1%, merasa setuju atau sangat
setuju terhadap penggunaan media PowerPoint dalam pembelajaran. Persentase ini mencerminkan
bahwa media PowerPoint dinilai efektif dalam membantu pemahaman materi, memberikan pengalaman
belajar yang menyenangkan, serta menarik perhatian peserta didik. Sebagian kecil siswa, sebesar 2.6%,
memberikan respons ragu-ragu, terutama terkait aspek seperti audio yang kurang jelas atau
pemahaman pada petunjuk tertentu. Sementara itu, hanya 1.3% siswa yang memberikan respons tidak
setuju, yang menunjukkan bahwa potensi masalah yang dirasakan sangat minim. Secara keseluruhan,
media PowerPoint dapat dianggap valid dan efektif sebagai alat bantu pembelajaran. Namun, perbaikan
pada aspek-aspek teknis, seperti kualitas audio, akan lebih meningkatkan pengalaman belajar siswa
kedepannya.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian oleh para ahli dan uji coba yang telah dilakukan, media
pembelajaran PowerPoint interaktif dapat dikategorikan layak dan praktis untuk dipergunakan pada
proses pembelajaran. Hal tersebut karena telah sesuai dengan aspek yang telah ditentukan yaitu aspek
materi. Pada aspek materi sudah sesuai dengan capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran serta
konsistensi antara tujuan, materi dan evaluasi. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media
PowerPoint interaktif ini dapat meningkatkan minat, memotivasi siswa dan membantu mengingat
kemampuan dan pengetahuan sebelumnya. Hal ini juga mencerminkan bahwa media PowerPoint
interaktif dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan menarik dibandingkan
dengan metode pembelajaran tradisional yang cenderung monoton (Abdullah & Nasution, 2024).
Peserta didik yang terlibat aktif dalam proses belajar cenderung memiliki pemahaman yang lebih baik
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 3, No. 1, Juni 2025, page: 28-36
E-ISSN: 3026-4014
- 34 -
terhadap materi yang diajarkan (Sholicha & El-Yunusi, 2024). Dalam media PowerPoint ini disajikan
materi secara interaktif sehingga siswa dapat lebih mudah memahami konsep yang abstrak atau sulit
dicerna secara langsung. Selain itu, media pembelajaran ini dilengkapi dengan soal kuis yang dirancang
untuk memperkuat pemahaman konsep siswa. Soal-soal tersebut disusun berdasarkan capaian
pembelajaran yang telah ditetapkan, dengan panduan pengerjaan yang jelas untuk memudahkan siswa
dalam memahami langkah-langkah penyelesaiannya. Video pembelajaran yang ditambahkan dalam
media PowerPoint interaktif memiliki kemampuan untuk menggabungkan elemen audio dan visual,
sehingga tidak hanya menarik perhatian peserta didik tetapi juga meningkatkan retensi informasi.
Dengan hal ini peserta didik dapat lebih mudah mengaitkan teori dengan penerapan praktis, yang pada
akhirnya mengurangi kesalahpahaman pada materi serta dapat menunjang pembelajaran agar lebih
efektif.(Petan & Vasiu, 2014).Penggunaan bahasa yang disesuaikan dengan fase tingkat perkembangan
siswa di sekolah dasar sangat penting. Keterkaitan yang tepat antara indikator, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran akan mendukung kelancaran
proses belajar, sehingga meningkatkan pemahaman siswa (Dwiqi et al., 2020). Menurut Hariyono &
Darnoto, (2018), media pembelajaran sebagai sarana yang efektif, juga dapat mendorong motivasi siswa
untuk lebih aktif dalam belajar, memastikan bahwa pembelajaran berlangsung dengan maksimal.
Peserta didik sangat antusias menggunakan media pembelajaran karena tampilannya yang
menarik dengan kombinasi warna yang serasi, pemilihan tema media, teks yang jelas terbaca, serta
penempatan komposisi yang serasi, membuat media PowerPoint interaktif ini dapat membantu peserta
didik memahami materi sekaligus meningkatkan motivasi mereka untuk belajar. Pemilihan media
pembelajaran yang tepat harus mempertimbangkan beberapa kriteria agar sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan pembelajaran. Penggunaan media yang tepat akan membantu baik peserta didik maupun
pendidik dalam memahami konsep yang diajarkan dengan lebih terstruktur (Rusdiono, 2022).
Pemilihan elemen-elemen seperti teks, animasi, dan video yang sesuai dapat menarik perhatian siswa
dalam proses pembelajaran dan meningkatkan pengetahuan mereka. (Rosyiddin et al., 2023). Media
pembelajaran PowerPoint interaktif memiliki kelebihan, yaitu dapat diakses kapan saja dan di mana
saja. Selain itu, siswa tetap terlibat karena mereka dapat menavigasi konten sesuai dengan kecepatan
belajar masing-masing, sehingga menjadikannya praktis dan efektif untuk digunakan. (Nurani & Tyas,
2024).Hasil uji coba pengembangan media PowerPoint interaktif pada kelas VI SDN Babatan 1
menunjukkan bahwa media pembelajaran PowerPoint interaktif yang telah dikembangkan memiliki
tingkat kelayakan yang sangat valid dari sisi ahli materi, dengan perolehan nilai sebesar 88. Sementara
itu, penilaian dari ahli media menunjukkan tingkat kelayakan yang cukup valid, dengan skor sebesar
79. Hasil angket yang diberikan kepada siswa menunjukkan respon yang sangat positif, dengan tingkat
kepraktisan mencapai 96,1%, yang dikategorikan sebagai sangat praktis. Berdasarkan data tersebut,
dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran PowerPoint interaktif ini layak dan praktis untuk
digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas
VI SD. Namun, untuk meningkatkan kualitas media PowerPoint interaktif ini, terdapat beberapa
masukan yang perlu diperhatikan, khususnya terkait perbaikan pada kualitas audio dan penjelasan
petunjuk penggunaan media yang perlu diperjelas. Secara keseluruhan, media ini sudah dinilai layak
dan praktis, meskipun masih memerlukan sedikit revisi pada aspek-aspek tersebut guna
mengoptimalkan kualitasnya sebagai media pembelajaran.
Hasil ini didukung oleh penelitian yang menyatakan media berbasis Microsoft power point yang
dikembangkan sangat layak untuk digunakan bagi siswa dalam memahami pembelajaran Bahasa
Indonesia (Sudrajat et al., 2024). Penelitian lain menunjukkan bahwa pengajaran menggunakan
PowerPoint interaktif terbukti efektif dan dapat meningkatkan kinerja siswa (Emmanuel et al., 2024).
Media pembelajaran ini dilengkapi dengan berbagai fitur, seperti alat edukatif yang dapat meningkatkan
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 3, No. 1, Juni 2025, page: 28-36
E-ISSN: 3026-4014
- 35 -
motivasi siswa untuk belajar, serta mudah digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi. Penelitian
juga menyimpulkan bahwa berbagai aspek dari media PowerPoint ini memenuhi kategori yang relevan,
sehingga layak disebut sebagai media pembelajaran (Sari & Filayani, 2023). Simpulan dari penelitian
ini adalah pengembangan media pembelajaran PowerPoint Interaktif layak dan praktis digunakan dalam
kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VI SD. Media pembelajaran
PowerPoint interaktif ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dan memahami materi
dengan lebih baik. (Rosanna, 2024). Namun, perlu dilakukan revisi pada aspek-aspek tertentu, seperti
kualitas audio dan penjelasan petunjuk penggunaan media, untuk mengoptimalkan kualitasnya sebagai
media pembelajaran. Dengan demikian, media pembelajaran PowerPoint interaktif dapat menjadi
alternatif yang efektif dan menarik dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif, menyenangkan,
dan tidak membosankan, sehingga mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran. (Nursabila et
al., 2024).
4. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran PowerPoint interaktif yang
dikembangkan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VI SD layak dan praktis digunakan
dalam proses pembelajaran. Media ini memenuhi kriteria validasi materi dengan nilai 88 (kategori
sangat layak) dan validasi media dengan nilai 79 (kategori cukup layak). Angket respon siswa
memperoleh skor 96,1% yang berarti sangat praktis. Peserta didik merasa bahwa media ini interaktif
dan memotivasi peserta didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Media pembelajaran PowerPoint
interaktif ini dapat menjadi solusi inovatif untuk mengatasi pembelajaran yang monoton dan
meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar.
5. Daftar Pustaka
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
Rofi’uddin, A., & Zuhdi, D. (2001). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Arianti, F., et al. (2019). Analisis Pengaruh Digitalisasi Terhadap Perubahan Gaya Hidup Masyarakat.
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora.
Kamarinto, K., Noviana, E., & Alpusari, M. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 001 Kecamatan
Sinaboi.
Maulida, H. (2023). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Adobe Flash pada Mata
Pelajaran PKn Materi Keragaman Sosial Budaya Masyarakat Kelas V MI Nurul Islam Ngaliyan
Tahun Ajaran 2023/2024 (Skripsi). Universitas Islam Negeri Walisongo.
Gaenti, S., & Hadi. (2023). Penggunaan Media Pembelajaran PowerPoint Interaktif untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran
Sekolah Dasar.
Dewi, N.L.P.S., Manuaba, I.B.S. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif
Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas VI SD. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan,
5(1), 76-83.
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 3, No. 1, Juni 2025, page: 28-36
E-ISSN: 3026-4014
- 36 -
Al Hidah, A. P., Yermiandhoko, Y. (2021). Pengembangan Multimedia Interaktif “ Si Siska “ Berbasis
Android Pada Materi Siklus Air Dalam Pembelajaran Ipa Kelas V SD. Jurnal PGSD, 9(10),
3421-3430.
Putra, Aldi Ivandi. (2023). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Website
Menggunakan Google Sites pada Muatan IPA Kelas V Subtema Memelihara Kesehatan Organ
Pernapasan Manusia di Sekolah Dasar. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Universitas Jambi.
Tegeh, I. M., Jampel, I. N., & Pudjawan, K. (2014). Model Penelitian Pengembangan. Graha Ilmu.
Havizul. (2019). Pengembangan Multimedia Interaktif Untuk Pembelajaran Ips Di Sekolah Dasar
Menggunakan Model Ddd-E. Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 6(2), 283.
Fuad, A. J. (2019). Pemanfaatan Media Slide Power Point dalam Meningkatkan Prestasi Siswa. 1, 61
77. Hariyono, M., & Darnoto. (2018). Pengembangan Media Interaktif Geokolase Information
and Comunication Tecnologies (Ict). 1(1), 4151
Ajat, Sudrajat., Intan, Teja, Asih., Mustika, Nurlaeli., Henny, Setiani. (2024). Development of Power
Point Media as an Indonesian Language Learning Media in Elementary Schools. Journal of
Education Technology Information Social Sciences and Health/Journal of Education Technology
Information Social Sciences and Health.
Radhinal, Abdullah., Muhammad, Irwan, Padli, Nasution. (2024). Efektivitas Penggunaan PowerPoint
Interaktif dalam Mendorong Kolaborasi dan Komunikasi Siswa. El-Mujtama.
Dwiqi, G. C. S., Sudatha, I. G. W., & Sukmana, A. I. W. I. Y. (2020). Pengembangan Multimedia
Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran IPA Untuk Siswa SD Kelas V. Jurnal Edutech Undiksha,
8(2), 33.
Rusdiono. (2022). 2. Prinsip Menilai dan Menentukan Media Pembelajaran.
Egunsola, Abraham, Olawuyi, Emmanuel., F., Ferdinand., Isaac, John, Ibanga. (2024). 2. Effect of the
Powerpoint Presentation on Academic Achievement of Agricultural Students Taught Digestive
System of Animals in Nigeria. Journal of Pedagogy and Education Science.
D, N, O, Sari., Muhammad, Iqbal, Filayani. (2023). 3. Interactive Powerpoint Nervous System Material:
A Learning Media Development Research. Bieduca : Journal of Biology Education.
Aulia, Nizar, Nursabila., Yuyun, Bahtiar., Akhmad, Kanzul, Fikri., Hanifah, Hanifah. (2024). 1.
Developing An Interactive PowerPoint as Supporting Media for Teaching Procedure Text.
APPLICATION Applied science in Learning Research.
Nikmatus, Sholicha., Muhammad, Yusron, Maulana, El-Yunusi. (2024). 2. Peran Guru dan Strategi
dalam Meningkatkan Pembelajaran Aktif Siswa di Kelas IV SD Al-Huda Sidoarjo. Indo-MathEdu
Intellectuals Journal
Marsya, Fatkhia, Nurani., Dewi, Nilam, Tyas. (2024). 3. Development of Interactive Powerpoint-Based
IPAS Learning Media on the Material of Plant Sources of Life on Earth for Class IV SD Negeri
Tugurejo 02 Semarang City. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA)
Desi, Lisa, Rosanna. (2024). 3. Effectiveness of Using Interactive Powerpoint Media on Chemical
Bonding Material to Improve Student Learning Outcomes. Lavoisier