Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 3, No. 1, Juni 2025, page: 48-54
E-ISSN: 3026-4014
- 57 -
Dewantara (Lestari & Mustika, 2021).
Nilai budi pekerti yang dikembangkan disini meliputi: tanggung jawab, disiplin dan
kejujuran, kasih sayang dan toleransi, kesederhanaan, kemandirian, dan gotong royong.
Pembiasaan nilai-nilai budi pekerti dapat tercermin dalam kegiatan-kegiatann di sekolah, baik
kegiatan pembelajaran, kokulikuler, dan ekstrakulikuler. Kegiatan ini dilakukan sebagai sarana
penanaman karakter budi pekerti yang baik dan pembentukan sikap, kepribadian, dan perilaku
peserta didik. Penerapan nilai budi pekerti ini dapat diterapkan melalui pelestarian, pembiasaan,
pengarahan, dan pemantapan nilai-nilai karakter yang baik dalam setiap kegiatan yang dilakukan di
sekolah.
Dalam konteks pendidikan modern seperti sekarang ini, di mana teknologi dan informasi
dapat berkembang dengan sangat cepat, sehingga penting bagi pendidik untuk menanamkan nilai-
nilai budi pekerti di dalam proses pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang diajarkan oleh guru
(Kanji et al., 2020). Hal ini dilakukan untuk membentuk peserta didik yang tidak hanya memiliki
kecerdasan secara intelektual saja, akan tetapi juga membentuk individu yang mempunyai
keperdulian terhadap sesama teman. Dengan demikian, pendidikan yang menggunakan ajara
tamansiswa berupa trilogi kepemimpinan yang berbunyi Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo
Mangun Karso, Tut Wuri Handayani, dapat dijadikan sebagai solusi untuk menghadapi tantangan
pendidikan di era grobalisasi seperti sekarang ini dan digunakan sebagai sarana untuk membangun
karakter peserta didik sebagai generasi muda agar memiliki karakter yang kuat. Peserta didik pada
abad ke-21 dituntut untuk mengembangkan keterampilan berfikir kritis (critical thinking),
komunikasi (communication), kolaborasi (collaboration), dan kreativitas (creativity).
Meskipun menerapkan ajaran tamansiswa berupa triolgi kepemimpinan dan nilai-nilai budi
pekerti memiliki potensi besar dalam membangun karakter peserta didik, akan tetapi juga terdapat
beberapa tantangan dalam mengimplementasikanya di sekolah. Hal ini dikarenakan karena banyak
pendidik yang belum memahami dan menerakan ajaran tamansiswa berupa trilogi kepemimpinan
dan nilai-nilai budi pekerti dalam proses pembelajaran. Selain itu, kurangnya dukungan dari
lingkungan sekitar tempat tinggal peserta didik seperti orang tua, teman, dan masyarakat dapat
menjai hambatan dalam proses penerapan ajaran tamansiswa berupa trilogi kepemimpinan dan
nilai-nilai budi pekerti. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan ajaran
tamansiswa berupa trilogi kepemimpinan dan nilai-nilai budi pekerti dalam proses pembelajaran,
serta dapat menemukan relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam pendidikan pada abad ke-
21.
2.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah studi pustaka atau studi literatur dengan
melihat dari berbagai jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian yang diambil, yaitu
membangun karakter melalui ajaran tamansiswa: trilogi kepemimpinan dan nilai budi pekerti
dalam pembelajaran pada abad ke-21. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam metode
studi literatur ini adalah dengan melihat dari sumber pustaka yang relevan dengan topik yang
diambil, menggunakan penelitian sebelumnya sebagai acuhan (Soemantri et al., 2022). Studi
literatur merupakan upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi yang
relevan dengan topik atau masalah yang akan diteliti (Hermawan, 2020). Untuk memperoleh
informasi tersebut, peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, dan
skripsi yang berkaitan dengan topik penelitian yang diambil. Tahapan dalam penyusunan studi
literatur pada penelitian ini meliputi: 1) mendefinisikan ruang lingkup topik yang akan dibahas. 2)
mengidentifikasi referensi yang relevan dan sesuai dengan topik yang diambil melalui bantuan
Google Scolar, 3) memilih beberapa referensi yang relefan dengan topik yang diambil kemudian
mengelompokkannya berdasarkan kriteria tertentu, 4) menyusun matrik
sintesis
dari
artikel
yang
diperoleh,
5)
menulis
review,
6)
menyimpulkan
dan mengaplikasikan hasil review
(Prasetya, 2020). Artikel ini menggunakan teknik analisis data dengan kattagorisasi dan