JISBI: Jurnal Ilmu Sosial dan Budaya Indonesia
Vol. 2, No. 2, November 2024, page: 110-115
E-ISSN: 3031-2957
110
Nurfauzan Alfi et.al (Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis….)
Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Tradisi
Pesantren di Pesantren An Nuqthah: Upaya
Membangun Generasi Berakhlak Mulia
Nur Fauzan Alfi
a,1
, Siti Mariyatul Koimah
b,2
, Nur Amalia Zahra
c,3
a,b,c
Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Banten
1
nurfauzanalfii@gmail.com;
2
mariyatulkoimah@gmail.com;
3
araamalia21@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 18 Agustus 2024
Direvisi: 9 September 2024
Disetujui: 21 Oktober 2024
Tersedia Daring: 1 November 2024
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penguatan pendidikan karakter
berbasis tradisi di Pesantren An-Nuqthah. Pesantren sebagai lembaga
pendidikan Islam tradisional memiliki peran penting dalam
pembentukan karakter santri melalui tradisi yang telah diwariskan
secara turun-temurun. Nilai-nilai seperti menghormati guru (ta'dzim),
disiplin dalam ibadah, dan hidup bersama yang sederhana menjadi
dasar kuat dalam pembentukan karakter santri. Metode penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus, melalui
wawancara mendalam dengan ustadz dan santri. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tradisi pesantren sangat efektif dalam membangun
akhlak mulia santri. Namun, tantangan dari modernisasi dan
penggunaan teknologi, khususnya media sosial, menjadi faktor yang
mempengaruhi fokus santri dalam pendidikan karakter. Meski
demikian, pesantren berusaha untuk tetap relevan dengan
menyeimbangkan antara nilai-nilai tradisi dan pemanfaatan teknologi
secara bijak. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan wawasan
dalam memperkuat pendidikan karakter santri di era modern.
Kata Kunci:
pendidikan karakter
pesantren
tradisi
teknologi
ABSTRACT
Keywords:
character education
pesantren
tradition
technology
This study aims to examine the strengthening of character education
based on tradition at Pesantren An-Nuqthah. As a traditional Islamic
educational institution, pesantren plays an essential role in shaping
students' character through long-standing traditions. Values such as
respecting teachers (ta'dzim), discipline in worship, and simple communal
living form the foundation for character development. This research
employs a qualitative case study approach, using in-depth interviews with
teachers and students. The findings reveal that pesantren traditions
effectively build students' noble character. However, challenges from
modernization and the use of technology, especially social media, affect
students' focus on character education. Nonetheless, the pesantren strives
to stay relevant by balancing traditional values with the wise use of
technology. This research is expected to provide insights into
strengthening character education for students in the modern era.
©2024, Nur Fauzan Alfi, Siti Mariyatul Koimah, Nur Amalia Zahra
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Pendidikan karakter telah menjadi fokus utama dalam sistem pendidikan Indonesia,
khususnya dalam rangka membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi
juga memiliki akhlak dan moral yang baik (Katni, 2024). Pesantren, sebagai lembaga pendidikan
JISBI: Jurnal Ilmu Sosial dan Budaya Indonesia
Vol. 2, No. 2, November 2024, page: 110-115
E-ISSN: 3031-2957
111
Nurfauzan Alfi et.al (Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis….)
yang mengakar kuat dalam tradisi Islam Nusantara, memegang peranan penting dalam proses
pembentukan karakter. Tradisi yang sudah diwariskan selama berabad-abad di pesantren tidak
hanya memberikan pengetahuan agama, tetapi juga menanamkan nilai-nilai etika, moral, dan
sosial (Noviyanti & Ulfiandi, 2024). Pendidikan berbasis tradisi pesantren mampu membentuk
karakter santri dengan landasan akhlakul karimah (akhlak mulia), yang sangat relevan dalam
menghadapi tantangan zaman modern.
Pesantren An-Nuqthah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang tetap
mempertahankan metode pendidikan tradisional dengan pendekatan yang menyeluruh dalam
pembentukan karakter santri. Di sini, para santri tidak hanya mempelajari ilmu agama melalui
kajian kitab kuning dan pelaksanaan ibadah, tetapi juga dididik untuk hidup dalam lingkungan
yang menekankan nilai-nilai kebersamaan, disiplin, serta tanggung jawab. Penguatan pendidikan
karakter menjadi prioritas utama di Pesantren An-Nuqthah, bertujuan membentuk generasi santri
yang mampu menghadapi tantangan globalisasi sambil tetap menjaga identitas keislaman
mereka.
Dalam menghadapi perkembangan zaman, pesantren-pesantren tradisional termasuk An-
Nuqthah perlu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal. Munculnya
teknologi informasi, arus globalisasi, dan modernisasi menuntut pesantren untuk tetap relevan di
tengah perkembangan tersebut. Tradisi pesantren tetap harus dijaga dan dikembangkan agar
nilai-nilai karakter yang telah menjadi kekuatan pesantren tetap bertahan (Winarti & Astuti,
2023). Oleh karena itu, penguatan pendidikan karakter berbasis tradisi menjadi salah satu
tantangan penting yang harus dihadapi oleh pesantren dalam membentuk generasi berakhlak
mulia.
Penguatan pendidikan karakter di pesantren berbasis pada prinsip-prinsip yang tertanam
kuat dalam budaya dan tradisi Islam (Aijat Mau, 2024). Tradisi seperti menghormati guru (kyai),
menjalankan kegiatan ibadah secara disiplin, dan hidup dalam kebersamaan menjadi bagian
integral dari kehidupan sehari-hari santri. Nilai-nilai ini diterapkan melalui metode pembelajaran
yang terintegrasi dengan kehidupan pesantren. Santri di Pesantren An-Nuqthah dibimbing tidak
hanya untuk menguasai ilmu pengetahuan agama melalui kajian kitab kuning dan pelaksanaan
ibadah, tetapi juga dalam pengamalan nilai-nilai etis yang tercermin dalam setiap aspek perilaku
dan sikap sehari-hari. Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan gotong royong
ditanamkan secara mendalam melalui kegiatan keseharian yang terintegrasi dalam kehidupan
pesantren.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana penguatan pendidikan karakter
berbasis tradisi pesantren diterapkan di Pesantren. Penelitian ini juga berupaya untuk memahami
dampak dari penguatan karakter tersebut terhadap perkembangan moral dan akhlak santri dalam
kehidupan sehari-hari (Azijah et al., 2024). Dengan menggunakan pendekatan kualitatif,
penelitian ini akan melihat secara mendalam proses pendidikan karakter yang berlangsung, serta
bagaimana pesantren menghadapi tantangan dalam menjaga relevansi tradisi di tengah
perubahan sosial yang cepat.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang peran penting tradisi
pesantren dalam membentuk karakter santri. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan
masukan bagi pengelola pesantren dalam upaya memperkuat pendidikan karakter, sehingga
JISBI: Jurnal Ilmu Sosial dan Budaya Indonesia
Vol. 2, No. 2, November 2024, page: 110-115
E-ISSN: 3031-2957
112
Nurfauzan Alfi et.al (Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis….)
pesantren tetap menjadi benteng moral bagi generasi muda Indonesia di tengah derasnya arus
globalisasi dan modernisasi.
2. Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk
mengeksplorasi penguatan pendidikan karakter berbasis tradisi di Pesantren An-Nuqthah.
Metode ini dipilih karena memberikan kesempatan bagi peneliti untuk mendapatkan pemahaman
mendalam mengenai proses pembentukan karakter santri melalui berbagai tradisi yang
dijalankan di pesantren. Studi kasus akan memberikan gambaran rinci mengenai penerapan nilai-
nilai karakter di pesantren dan bagaimana nilai-nilai tersebut memengaruhi perkembangan
akhlak santri dalam kehidupan sehari-hari.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam dengan
ustadz Rizik dan santri di Pesantren An-Nuqthah. Wawancara dengan ustadz bertujuan untuk
mengetahui bagaimana mereka memandang dan menerapkan tradisi pesantren dalam penguatan
karakter santri. Selain itu, wawancara dengan santri atas nama dzikri telah dilakukan untuk
menggali pengalaman mereka selama menjalani pendidikan di pesantren, serta bagaimana tradisi
tersebut membentuk sikap dan perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari. Teknik wawancara
ini memungkinkan peneliti memperoleh data yang kaya dan mendalam mengenai interaksi antara
tradisi dan penguatan karakter di pesantren.
3. Hasil dan Pembahasan
Hasil wawancara dengan ustadz Rizik di Pesantren An-Nuqthah menunjukkan bahwa
tradisi pesantren memainkan peran penting dalam pendidikan karakter santri. Tradisi-tradisi
seperti menghormati guru (ta'dzim), disiplin dalam ibadah, dan hidup sederhana bersama-sama
merupakan pondasi utama yang membentuk karakter para santri. Para ustadz menegaskan bahwa
melalui penerapan tradisi ini, santri diajarkan untuk bersikap santun, bertanggung jawab, dan
menghargai orang lain. Tradisi pesantren tidak hanya berfungsi sebagai bagian dari pendidikan
formal, tetapi juga sebagai media untuk membangun moralitas yang kuat di kalangan santri
(Muhammad Mujtabarrizza et al., 2023).
Santri yang diwawancarai juga mengakui bahwa tradisi di pesantren membawa dampak
besar terhadap perkembangan sikap dan perilaku mereka. Mereka merasakan bahwa kehidupan
pesantren melatih mereka untuk lebih disiplin dan taat dalam menjalankan ajaran agama.
Aktivitas seperti shalat berjamaah, pengajian rutin, dan kerja sama dalam kegiatan harian
menjadi sarana penting dalam membentuk karakter mereka. Menurut (Muryanti, 2019) Gotong
royong mencerminkan semangat kerja sama dalam komunitas, mempererat hubungan sosial, dan
mendorong penyelesaian masalah secara kolektif. Konsep ini menekankan arti penting
kebersamaan dan tolong-menolong, sejalan dengan nilai-nilai persaudaraan dalam Islam,
sehingga dapat meningkatkan kesadaran kolektif dan partisipasi masyarakat dalam menghadapi
tantangan bersama. Maka dari itu tradisi ini tidak hanya mendidik dalam hal spiritual, tetapi juga
memperkuat kesadaran akan pentingnya hidup bersama dalam semangat gotong royong dan
saling membantu.
JISBI: Jurnal Ilmu Sosial dan Budaya Indonesia
Vol. 2, No. 2, November 2024, page: 110-115
E-ISSN: 3031-2957
113
Nurfauzan Alfi et.al (Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis….)
Selain itu, santri juga menyatakan bahwa tradisi pesantren membantu mereka
menumbuhkan kesadaran akan integritas dan kejujuran. Kegiatan hafalan Al-Quran dan kajian
kitab kuning menjadi bagian penting dari proses ini, di mana santri-santri diajarkan untuk
menghargai ilmu dan mempraktikkan nilai-nilai kebenaran dalam kehidupan sehari-hari
(Zulheddi et al., 2023). Santri-santri merasa bahwa pendidikan di pesantren tidak hanya
membentuk mereka secara spiritual, akan tetapi juga membangun kepribadian mereka menjadi
lebih bertanggung jawab dan berakhlak mulia.
Tantangan dalam menghadapi modernisasi juga tidak dapat diabaikan (Wasik & Moh.
Mujibur Rohman, 2023). Para ustadz mengungkapkan bahwa pengaruh teknologi, khususnya
media sosial, menjadi tantangan besar dalam menjaga fokus santri terhadap pendidikan karakter.
Banyak santri yang mulai terpengaruh oleh dunia luar melalui penggunaan media sosial yang
tidak terkontrol, yang berpotensi mengalihkan perhatian mereka dari nilai-nilai tradisional
pesantren. Teknologi, meskipun bermanfaat untuk pembelajaran, juga dapat menjadi distraksi
yang mengganggu pembentukan karakter.
Gaya hidup modern yang perlahan menambah ke kehidupan pesantren juga menjadi salah
satu tantangan yang dihadapi (Ghifari, 2021). Beberapa ustadz termasuk ustadz rizik juga
mencatat bahwa santri semakin tertarik pada hiburan digital, yang mengurangi minat mereka
untuk terlibat dalam kegiatan produktif seperti membaca kitab atau ibadah di luar kewajiban. Hal
ini memaksa ustadz rizik untuk mencari pendekatan yang lebih inovatif dalam mengajarkan nilai-
nilai tradisi sambil tetap mempertahankan prinsip dasar pendidikan pesantren.
Meskipun perkembangan teknologi dan gaya hidup modern memberikan tantangan, para
santri tetap menghargai nilai-nilai tradisi yang diterapkan di pesantren. Mereka menyadari bahwa
pengaruh luar dapat mempengaruhi fokus mereka, namun mereka berkomitmen untuk
mempertahankan pendidikan karakter yang telah diajarkan. Tradisi pesantren, yang menekankan
pada pembentukan akhlak mulia, telah memberikan kontribusi besar dalam pembentukan pribadi
yang lebih baik, sedangkan teknologi dapat membantu menyederhanakan kehidupan mereka
tanpa mengurangi nilai-nilai luhurnya (Faruq et al., 2022). Para santri merasa termotivasi untuk
terus menjaga dan melestarikan tradisi ini dalam menghadapi tantangan zaman.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, perlunya pendekatan yang lebih inovatif dalam
menyampaikan pendidikan karakter. Mereka berpendapat bahwa pesantren perlu menyesuaikan
metode pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, namun tetap
mempertahankan esensi nilai-nilai tradisi. Integrasi teknologi dalam pembelajaran dapat
dilakukan tanpa mengesampingkan akar-akar budaya dan nilai-nilai yang telah menjadi bagian
penting dari pendidikan pesantren (Sudrajat et al., 2021). Hal ini penting agar pendidikan
karakter di pesantren dapat terus relevan dan efektif dalam membentuk generasi santri yang
mampu menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan identitas mereka.
4. Kesimpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa tradisi yang ada di Pesantren An-Nuqthah memiliki
peran penting dalam memperkuat pendidikan karakter santri. Nilai-nilai yang terkandung dalam
tradisi seperti ta'dzim, disiplin ibadah, serta gaya hidup sederhana bersama-sama memberikan
JISBI: Jurnal Ilmu Sosial dan Budaya Indonesia
Vol. 2, No. 2, November 2024, page: 110-115
E-ISSN: 3031-2957
114
Nurfauzan Alfi et.al (Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis….)
kontribusi besar dalam membentuk karakter santri yang berakhlak baik, bertanggung jawab, dan
penuh rasa hormat terhadap sesama. Tradisi tersebut berfungsi tidak hanya dalam pembelajaran
agama, tetapi juga sebagai sarana penting dalam menanamkan moralitas yang kuat bagi santri
dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, tantangan dari modernisasi, khususnya pengaruh teknologi dan gaya hidup digital,
dapat mengalihkan perhatian santri dari nilai-nilai tradisi yang diterapkan di pesantren.
Meskipun teknologi memberikan kemudahan dalam pembelajaran, dampak negatifnya adalah
bisa mengurangi fokus santri terhadap pendidikan karakter. Oleh karena itu, diperlukan upaya
untuk menyeimbangkan pelestarian nilai-nilai tradisi dengan pemanfaatan teknologi yang
bijaksana. Kedepannya, pesantren perlu beradaptasi dengan perkembangan zaman dengan tetap
menjaga nilai-nilai tradisi yang ada. Pendekatan yang lebih inovatif dalam pendidikan, yang
mengintegrasikan teknologi secara positif, sangat penting agar pendidikan karakter di pesantren
tetap relevan dan dapat menghasilkan generasi santri yang berakhlak mulia dan siap menghadapi
tantangan zaman modern
5. Daftar Pustaka
Aijat Mau, F. (2024). Integrating Character Education in Al-Syifa Islamic Boarding Schools: A
Case Study Approach. Edu Spectrum: Journal of Multidimensional Education, 1(1), 01
14. https://doi.org/10.70063/eduspectrum.v1i1.30
Azijah, S., Saputra, R., & Muhammady, A. (2024). Peran Teungku Dalam Meningkatkan
Karakter Santri Pada. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 1(2).
Faruq, A. K., Hepni, H., & Sujiwo, S. (2022). Technology and Noble Traditions in Pesantren.
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 11(02). https://doi.org/10.30868/ei.v11i02.2385
Ghifari, M. (2021). Islamization of Knowledge Base Education in Islamic Boarding School to
Face the Challenges of Western Civilization in 21st Century. Progresiva : Jurnal
Pemikiran Dan Pendidikan Islam, 10(1), 5161.
https://doi.org/10.22219/progresiva.v10i1.17960
Katni, K. (2024). Innovation Strategy Implementation of Character Education for the Young
Generation of Indonesia. Halaqa: Islamic Education Journal, 8(1), 5271.
https://doi.org/10.21070/halaqa.v8i1.1654
Muhammad Mujtabarrizza, Siminto Siminto, & Muslimah Muslimah. (2023). Manajemen
Penguatan Karakter Santri. Profit: Jurnal Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 2(1), 142
156. https://doi.org/10.58192/profit.v2i1.459
Muryanti, M. (2019). REVITALISASI GOTONG ROYONG: Penguat Persaudaraan Masyarakat
Muslim di Pedesaan. INA-Rxiv. https://doi.org/10.31227/osf.io/2p4wm
Noviyanti, S. F., & Ulfiandi, I. Z. (2024). The Existence of Local Wisdom of Islamic Boarding
Schools in the Independent Curriculum in Elementary Schools. Journal of Educational
Management Research, 3(2), 130142. https://doi.org/10.61987/jemr.v3i2.439
Sudrajat, A., Badaruddin, K., & Nazaruddin, Mgs. (2021). Analysis of Situational Leadership
Model in Maintaining Tradition of Salafiah Education and Science At The Sabilul Hasanah
JISBI: Jurnal Ilmu Sosial dan Budaya Indonesia
Vol. 2, No. 2, November 2024, page: 110-115
E-ISSN: 3031-2957
115
Nurfauzan Alfi et.al (Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis….)
Islamic Boarding School Banyuasin South Sumatra. Istawa : Jurnal Pendidikan Islam,
6(2), 109125. https://doi.org/10.24269/ijpi.v6i2.4926
Wasik & Moh. Mujibur Rohman. (2023). STRATEGI BARU DALAM MENINGKATKAN
KUALITAS PENDIDIKAN PESANTREN DI ERA SOCEITY 5.0. BIDAYAH: STUDI
ILMU-ILMU KEISLAMAN, 258270. https://doi.org/10.47498/bidayah.v14i2.2229
Winarti, A., & Astuti, L. (2023). Character education management in learning in the boarding
school. Technium Business and Management, 4, 1018.
https://doi.org/10.47577/business.v4i.9301
Zulheddi, Z., Muammar, M., & Said, S. (2023). Pelaksanaan Inovasi Pembelajaran Kitab Kuning
di Pondok Pesantren. EduInovasi: Journal of Basic Educational Studies, 4(1), 129133.
https://doi.org/10.47467/edui.v4i1.4610