yang kuat dan positif antara kualitas komunikasi interpersonal yang dialami seseorang dengan
tingkat keterlibatan kerja yang mereka miliki.Implikasi dari temuan ini sangat penting dalam
konteks organisasi, karena menunjukkan bahwa dengan meningkatkan kualitas komunikasi
interpersonal, perusahaan dapat merangsang tingkat keterlibatan kerja karyawan, yang pada
akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja organisasi secara keseluruhan.Oleh
karena itu, rekomendasi untuk organisasi adalah untuk memberikan perhatian khusus pada
pengembangan keterampilan komunikasi interpersonal karyawan guna meningkatkan tingkat
work engagement yang dapat berdampak positif pada kesuksesan organisasi.
Dari distribusi responden berdasarkan tingkat komunikasi interpersonal yang terlihat dalam
tabel, dapat ditarik beberapa kesimpulan yang relevan. Mayoritas responden, yaitu 44,44%,
memiliki tingkat Komunikasi Interpersonal yang berada pada kategori sedang. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka memiliki kemampuan komunikasi
interpersonal yang cukup untuk berinteraksi dalam lingkungan sosial atau kerja. Namun
demikian, masih ada responden dengan tingkat yang lebih rendah, di mana 5,56% memiliki
komunikasi interpersonal sangat rendah dan 19,44% dengan tingkat rendah. Adanya proporsi
responden yang memiliki tingkat Komunikasi Interpersonal rendah atau sangat rendah
menunjukkan adanya potensi untuk perbaikan dalam keterampilan komunikasi interpersonal di
antara sebagian responden. Sebaliknya, 27,78% responden memiliki tingkat yang tinggi atau
sangat tinggi, menunjukkan bahwa ada individu yang memiliki kemampuan komunikasi
interpersonal yang kuat. Oleh karena itu, temuan ini dapat menjadi landasan bagi
pengembangan program pelatihan atau intervensi yang ditargetkan untuk meningkatkan
kemampuan komunikasi interpersonal pada responden dengan tingkat rendah, sambil juga
mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin mendukung tingkat yang tinggi pada responden
tertentu. Dengan demikian, penelitian ini memberikan wawasan yang berguna bagi organisasi
atau lembaga pendidikan dalam merancang strategi untuk memperbaiki kualitas komunikasi
interpersonal dalam berbagai konteks kehidupan.
Dari tabel yang telah disajikan, dapat dilihat distribusi responden berdasarkan tingkat work
engagement yang mereka tunjukkan. Dari data tersebut, diketahui bahwa mayoritas responden,
yakni sebanyak 58,33%, memiliki tingkat work engagement yang tergolong sedang. Hal ini
mengindikasikan bahwa sebagian besar dari mereka terlibat dalam pekerjaan dengan tingkat
keterlibatan yang moderat. Di sisi lain, ada juga proporsi responden dengan tingkat work
engagement yang berbeda, di antaranya 5,56% dengan tingkat sangat rendah, 16,67% dengan
tingkat rendah, 13,89% dengan tingkat tinggi, dan 5,56% dengan tingkat sangat tinggi. Temuan
ini memberikan pemahaman tentang variasi dalam tingkat dedikasi dan keterlibatan responden
terhadap pekerjaan mereka.
Analisis distribusi ini dapat memberikan insight penting dalam konteks organisasi atau
lingkungan kerja. Proporsi responden dengan tingkat work engagement rendah atau sangat
rendah menunjukkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan keterlibatan dan dedikasi kerja di
antara sebagian responden. Sebaliknya, adanya responden dengan tingkat tinggi atau sangat
tinggi menunjukkan bahwa ada faktor-faktor tertentu yang mendukung tingkat keterlibatan
yang tinggi dalam pekerjaan. Dengan memahami distribusi ini, organisasi dapat merancang
program-program yang sesuai untuk meningkatkan tingkat work engagement pada responden
dengan tingkat rendah, sambil juga mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung tingkat
tinggi pada responden tertentu.
Dalam kesimpulannya, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini
menunjukkan tingkat work engagement yang sedang. Meskipun demikian, ada variasi dalam
tingkat work engagement responden, dengan adanya yang rendah, tinggi, serta sangat rendah
dan sangat tinggi. Temuan ini menyoroti pentingnya pengelolaan dan pengembangan work
engagement di lingkungan kerja. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang tingkat