Representasi sensualitas simbolis pada iklan alat kontrasepsi: (Analisis Semiotika Roland Barthes)

Authors

  • Misbahul Afrisyah Universitas Trunojoyo Madura Author
  • Bima Kurniawan Universitas Trunojoyo Madura Author

DOI:

https://doi.org/10.61476/h4geve67

Keywords:

Sensuality representation, Semiotic analysis, Contraceptive advertisement

Abstract

This study aims to examine the symbolic representation of sensuality in contraceptive advertisements, specifically the "Sutra Gerigi Lebih Berasa #MantapMantapMakinMesra" version of Sutra Condom ads, through Roland Barthes' semiotic analysis. This method is chosen to reveal hidden meanings in the visual symbols and text of the advertisement using concepts such as denotation, connotation, and myth. The research findings indicate that the advertisement positions women as subordinate objects by highlighting sensitive body parts and employing sensual gestures to attract viewers' interest. The discussion reveals that this representation reinforces stereotypes that women merely serve to satisfy men's desires and exploits women's beauty and body shapes for commercial purposes. The conclusion of this study is that such contraceptive advertisements strengthen negative stigmas against women and demonstrate that their beauty and sexual appeal continue to be exploited in modern advertising.

References

Bungin, Burhan. (2003). Pornomedia: Konstruksi Sosial Teknologi Telematika dan Perayaan Seks di Media Massa. Bogor: Kencana.

Bungin, Burhan. (2006). Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Glosarium seks dan gender. Yogyakarta: Carasvati Books.

Gora, Radita. (2016). Representasi Perempuan Dalam Iklan Televisi (Studi Analisis Semiotika Iklan Beng-Beng Versi “Great Date”). Jurnal Semiotika. Vol. 10, No. 1.

Hapsah, M. (2013). Globalisasi Erotika Media: Studi Kritis Terhadap Etika Seksualitas Iklan Televisi. Journal of Ethics and Character, 77.

Hidayati, W. (2021). Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Film Dua Garis Biru Karya Sutradara Gina S. Noer. JPT: Jurnal Pendidikan Tematik, 2(1), 53-59.

Hoed, Benny H. (1994). Dampak Komunikasi Periklanan, Sebuah Ancangan dari Segi Semiotika. Seni (Jurnal Pengetahuan dan Pencipta Seni). Yogyakarta: BPISI.

Huriani, Y. (2021). Pengetahuan fundamental tentang perempuan.

Irianti, dkk. (2019). Representasi Perempuan Dalam Perspektif Gender (Analisa Wacana Kritis Van Dijk Pada Pemberitaan Kasus Hoks Ratna S, Paet Dalam Media Massa Republik dan Kompas.com). Journal of Scientific Communication. Vol. 1, Issue 2.

Morrisan. (2007). Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Ramdiana Perkasa.

Official Youtube Kondom Sutra Indonesia. (8 Agustus 2022). Iklan Sutra Gerigi Terbaru (15sec) Versi “Sutra Gerigi Lebih Berasa #Mantapmantapmakinmesra”. https://www.youtube.com/watch?v=uMOQhzKnIZw. Diakses pada tanggal 12 Juli 2022, 14.27 WIB.

Piliang, Y. A. (2004). Semiotika teks: Sebuah pendekatan analisis teks. Mediator: Jurnal Komunikasi, 5(2), 189-198.

Sartini, N. W. (2007). Tinjauan teoritik tentang semiotik. Masyarakat, Kebudayaan Dan Politik, 20(1), 1-10.

Siswanti R, Sunarto & Yusriana A. (2022). Representasi Objektifikasi Seksualitas Wanita Pada Iklan Kondom Sutra Versi “Mantap-Mantap Makin Mesara” Di ANTV Pada Pukul 02.00 WIB Malam. Semarang: Program Studi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro.

Sobur, Alex. (2006). Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudiana, Dendi. (1986). Komunikasi Periklanan Cetak. Bandung: Remadja Karya.

Vera, Nawiroh. (2014). Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor: Penerbit Ghalia.

Wahyuningratna, R. N., & Saputra, W. T. (2018). Ragam Representasi Iklan Sensual di Televisi (Kajian Semiotika Roland Barthes). DIALEKTIKA, 5(2).

Widyatama. (2006). Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Published

2024-07-17

How to Cite

Afrisyah, M., & Kurniawan, B. (2024). Representasi sensualitas simbolis pada iklan alat kontrasepsi: (Analisis Semiotika Roland Barthes). Jurnal Ilmu Sosial Dan Budaya Indonesia, 2(1), 31-38. https://doi.org/10.61476/h4geve67