baik, demokratis, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai
anggota masyarakat dan negara. PKn adalah bagian integral dari kurikulum pendidikan
nasional di Indonesia, dan diajarkan di semua jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar
hingga perguruan tinggi. Perannya sangat penting dalam mempersiapkan generasi penerus
bangsa agar memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara (Usmi & Samsuri, 2022).
Materi yang diajarkan dalam PKn sangat luas dan mencakup berbagai aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti konstitusi, sistem pemerintahan, kebijakan
publik, hak asasi manusia, hukum dan peradilan, pluralitas, toleransi, hak dan kewajiban
sebagai warga negara, serta hak dan kewajiban sosial lainnya (Pradja & Firmansyah, 2020).
Melalui PKn, peserta didik diberikan pemahaman yang mendalam tentang dasar-dasar
hukum dan struktur pemerintahan negara, serta bagaimana sistem politik dan pemerintahan
bekerja.
Selain itu, PKn juga memiliki peran penting dalam membentuk sikap nasionalisme
dan rasa cinta tanah air (Saskia, 2023). Melalui pemahaman tentang sejarah, budaya, dan
identitas nasional, PKn membantu memupuk kesadaran akan pentingnya menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa. Ini adalah aspek yang sangat krusial dalam membangun identitas
nasional yang kuat dan bersatu (Wahid, 2023). Selain memberikan pemahaman tentang
aspek-aspek berbangsa dan bernegara, PKn juga bertujuan untuk membekali generasi muda
dengan keterampilan dalam memahami dan mengambil keputusan politik. Ini melibatkan
pemahaman tentang proses demokratis, pemilihan umum, dan partisipasi dalam kegiatan
politik. Dengan demikian, PKn membantu menciptakan warga negara yang aktif dalam
proses demokratis dan memiliki kemampuan untuk membuat keputusan politik yang bijak.
Disisi lain, PKn juga mengajarkan pentingnya tanggung jawab sosial. Pendidikan ini
membantu membangun kesadaran tentang peran dan tanggung jawab sebagai warga negara
yang baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari (Permana, 2021). Peserta didik diajarkan
untuk peduli terhadap lingkungan sekitar, berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang
memajukan masyarakat, dan memahami bahwa sebagai warga negara, mereka memiliki
tanggung jawab terhadap kesejahteraan bersama (Isnainiatin, 2023). Dalam keseluruhan
konteks, Pendidikan Kewarganegaraan adalah bagian integral dari upaya pendidikan nasional
untuk membentuk generasi yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang negara dan
kewarganegaraan, serta memiliki karakter yang baik, demokratis, dan bertanggung jawab.
Melalui PKn, generasi muda diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam
membangun masyarakat dan negara yang lebih baik. Oleh karena itu, peran PKn dalam
pendidikan di Indonesia tidak dapat diabaikan, dan penting untuk terus ditingkatkan dalam
upaya mempersiapkan generasi penerus bangsa yang unggul.
Paradigma Pendidikan Kewagranegaraan Masa Kini
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah bagian integral dari sistem pendidikan
nasional yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter, sikap, dan pemahaman
warga negara tentang negara, pemerintahan, dan peran mereka dalam masyarakat (Rio Saputro
& Najicha, 2022). Dalam era masa kini, paradigma pendidikan kewarganegaraan telah
mengalami pergeseran signifikan dari sekadar penyampaian pengetahuan dan pemahaman
tentang kebijakan, sistem, dan lembaga negara menuju pembentukan karakter dan sikap
kewarganegaraan yang positif dan proaktif.
Paradigma pendidikan kewarganegaraan masa kini menekankan pentingnya
pembentukan karakter yang kuat pada peserta didik. Hal ini sejalan dengan pemahaman bahwa
karakter yang baik, seperti integritas, tanggung jawab, keadilan, dan penghargaan terhadap
keragaman, adalah unsur kunci dalam membentuk warga negara yang berkontribusi positif
pada masyarakat dan negara. Karakter yang berintegritas mengacu pada kemampuan untuk