Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 1, Juni 2024, page: 1-9
E-ISSN: 3025-9843
1
Dwi Indah Lestari et.al (Membentuk karakter unggul melalui pembelajaran ....)
Membentuk karakter unggul melalui pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan
Dwi Indah Lestari
a,1
, Heri Kurnia
b,2
, Fifi Fatmawati
c,3
, Resvi Septiani Fauziah
d,4
acd
Universitas Cokroaminooto Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
b
CV Kurnia Grup, Yogyakarta, Indonesia
1
dwindahl1707@gmail.com;
2
herikurnia312@gmail.com;
3
fififatmawati34@gmal.com;
4
resviseptiaanifauziah@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 14 Maret 2024
Direvisi: 21 April 2024
Disetujui: 28 Mei 2024
Tersedia Daring: 1 Juni 2024
Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) memainkan peran penting dalam
membentuk karakter dan perilaku positif pada individu. Artikel ini
membahas tantangan dan peluang dalam mengoptimalkan peran PPKn.
Pendahuluan menggarisbawahi pentingnya nilai-nilai kewarganegaraan
dalam kehidupan sosial, sementara metode membahas strategi pembelajaran
yang efektif, termasuk pendekatan aktif, penggunaan teknologi, integrasi
nilai-nilai PPKn dalam mata pelajaran lain, dan kolaborasi antarpihak
terkait. Pembahasan menyoroti tantangan seperti kurangnya kesadaran akan
pentingnya PPKn, disparitas implementasi kurikulum, dan kompleksitas
materi, sementara peluang seperti kemajuan teknologi, kolaborasi, dan
evaluasi yang berkala memberikan landasan untuk meningkatkan efektivitas
pembelajaran PPKn. Dengan memanfaatkan strategi yang tepat dan
melibatkan semua pihak terkait, diharapkan dapat terwujud generasi
penerus yang berkarakter, bertanggung jawab, dan memiliki kesadaran
kewarganegaraan yang tinggi.
Kata Kunci:
Karakter
Unggul
Pembelajaran
ABSTRACT
Keywords:
Character
Excellent
Learning
Civic Education (PPKn) plays a crucial role in shaping individuals'
characters and fostering positive behaviors. This article discusses the
challenges and opportunities in optimizing the role of PPKn. The
introduction emphasizes the importance of civic values in social life,
while the method discusses effective teaching strategies, including active
approaches, the use of technology, integration of civic values into other
subjects, and collaboration among relevant parties. The discussion
highlights challenges such as lack of awareness of the importance of
PPKn, disparities in curriculum implementation, and complexity of the
material, while opportunities such as technological advancements,
collaboration, and periodic evaluations provide a foundation for
enhancing the effectiveness of PPKn education. By utilizing appropriate
strategies and involving all relevant stakeholders, it is hoped that a
future generation with strong character, responsibility, and civic
awareness can be realized.
©2024, Dwi Indah Lestari, Heri Kurnia, Fifi Fatmawati, Resvi Septiani Fauziah
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki
peran penting dalam membentuk karakter dan perilaku positif pada individu. Di tengah
dinamika masyarakat modern yang kompleks, perlunya pendidikan yang tidak hanya fokus
pada aspek akademis, tetapi juga membentuk kepribadian yang tangguh dan bertanggung
jawab menjadi semakin terasa mendesak (Yusuf et al., 2023). Dalam konteks ini, PPKn
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 1, Juni 2024, page: 1-9
E-ISSN: 3025-9843
2
Dwi Indah Lestari et.al (Membentuk karakter unggul melalui pembelajaran ....)
menjadi salah satu instrumen utama dalam mengembangkan sikap, nilai, dan perilaku warga
negara yang baik dan berkualitas. Sebagai mata pelajaran yang menyentuh aspek
kewarganegaraan, PPKn memegang peranan vital dalam menanamkan rasa cinta tanah air,
memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta mengembangkan kesadaran akan
pentingnya berkontribusi positif dalam kehidupan bermasyarakat. Melalui pembelajaran
PPKn, diharapkan individu mampu memahami dan menginternalisasi nilai-nilai demokrasi,
toleransi, keadilan, dan partisipasi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (Sudirman
& Cahyani, 2024).
Perilaku merupakan cerminan dari karakter seseorang, yang dibentuk oleh berbagai faktor
baik internal maupun eksternal. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam
membentuk perilaku yang sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam
masyarakat. Dalam konteks ini, PPKn hadir sebagai wahana untuk mengajarkan individu
bagaimana berinteraksi secara positif dengan lingkungan sekitarnya, baik dalam skala mikro
seperti lingkungan keluarga dan sekolah, maupun dalam skala makro seperti masyarakat dan
negara. Oleh karena itu, penting untuk memahami secara mendalam bagaimana PPKn dapat
berperan dalam membentuk perilaku yang baik pada individu, sehingga mampu menjadi agen
perubahan yang positif dalam masyarakat.
Tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan pendidikan kewarganegaraan
tidaklah sedikit. Berbagai dinamika dan perkembangan dalam masyarakat, teknologi, dan
politik turut memengaruhi efektivitas dari pembelajaran PPKn dalam membentuk perilaku
yang diinginkan. Terlebih lagi, adanya polarisasi dan konflik sosial yang terjadi dalam
masyarakat dapat menjadi hambatan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
untuk pembentukan karakter dan perilaku yang positif (Al-Yamin, 2020). Oleh karena itu,
diperlukan strategi pembelajaran yang inovatif dan adaptif, serta keterlibatan aktif dari semua
pihak terkait, baik guru, siswa, orang tua, maupun institusi pendidikan dan pemerintah, untuk
menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung terwujudnya tujuan PPKn.
Dalam pendahuluan ini, akan diuraikan mengenai pentingnya peran PPKn dalam
membentuk karakter dan perilaku individu, faktor-faktor yang memengaruhi perilaku dalam
konteks PPKn, serta tantangan dan peluang dalam mengoptimalkan peran PPKn sebagai
instrumen pembentuk karakter. Melalui pemahaman yang mendalam terhadap hal-hal tersebut,
diharapkan dapat ditemukan solusi-solusi yang efektif dalam meningkatkan efektivitas
pembelajaran PPKn dalam membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
kewarganegaraan yang diinginkan.
Dalam melanjutkan pembahasan mengenai peran PPKn dalam membentuk perilaku
individu, perlu dipahami bahwa nilai-nilai yang diajarkan dalam PPKn tidak hanya bersifat
teoretis, tetapi juga harus dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
memerlukan pendekatan pembelajaran yang holistik dan terpadu, yang tidak hanya
menitikberatkan pada transfer pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan sikap dan perilaku
yang diinginkan. Pentingnya PPKn dalam membentuk perilaku positif juga tercermin dari
komitmen pemerintah dalam merumuskan kebijakan pendidikan yang memprioritaskan
pembentukan karakter dan kewarganegaraan. Melalui kurikulum yang telah disusun dengan
cermat, PPKn diharapkan mampu memberikan landasan yang kokoh bagi pembentukan
kepribadian yang berkualitas pada setiap individu. Dalam implementasinya, pendidikan
karakter yang dimasukkan ke dalam kurikulum PPKn bertujuan untuk mengajarkan nilai-nilai
moral, etika, dan kejujuran sebagai pondasi utama dalam menjalani kehidupan bermasyarakat
(Kuncoro, 2023).
Selain itu, PPKn juga memiliki peran yang sangat penting dalam memperkuat kesadaran
akan pentingnya partisipasi aktif dalam kehidupan politik dan sosial. Melalui pembelajaran
PPKn, diharapkan siswa dapat memahami mekanisme demokrasi, hak dan kewajiban sebagai
warga negara, serta pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Dengan
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 1, Juni 2024, page: 1-9
E-ISSN: 3025-9843
3
Dwi Indah Lestari et.al (Membentuk karakter unggul melalui pembelajaran ....)
demikian, PPKn tidak hanya berfungsi sebagai media pembelajaran, tetapi juga sebagai sarana
untuk membangun kesadaran politik yang tinggi dan menjaga stabilitas sosial dalam
masyarakat (Zulfiati, 2019).
Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan upaya yang lebih dari sekadar
menyampaikan materi pelajaran. Guru sebagai fasilitator pembelajaran memiliki peran yang
sangat penting dalam membimbing siswa untuk memahami dan menginternalisasi nilai-nilai
yang diajarkan dalam PPKn. Selain itu, penerapan metode pembelajaran yang interaktif,
kolaboratif, dan menyenangkan juga menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif bagi pembentukan karakter dan perilaku positif.
Tantangan yang dihadapi dalam mengoptimalkan peran PPKn dalam pembentukan
perilaku positif tidaklah sedikit. Salah satu tantangan utama adalah adanya kesenjangan antara
kurikulum yang ideal dengan realitas di lapangan. Terkadang, faktor-faktor seperti
keterbatasan sumber daya, pemahaman yang kurang mendalam terhadap konsep-konsep
PPKn, dan tekanan untuk mencapai target akademis dapat menjadi penghambat dalam
implementasi pembelajaran PPKn yang efektif (Fitriyanti, 2019). Oleh karena itu, diperlukan
dukungan dan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, termasuk pemerintah, lembaga
pendidikan, guru, orang tua, dan masyarakat, untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang
mendukung terwujudnya tujuan PPKn.
Dalam konteks tantangan yang ada, perlu juga diidentifikasi peluang-peluang yang dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran PPKn. Salah satu peluang tersebut
adalah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang memungkinkan adanya
pembelajaran jarak jauh atau daring. Dengan memanfaatkan teknologi tersebut, pembelajaran
PPKn dapat menjadi lebih interaktif, fleksibel, dan dapat diakses oleh siswa dari berbagai latar
belakang dan lokasi geografis. Selain itu, kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah,
dan stakeholder lainnya juga dapat menjadi peluang untuk meningkatkan efektivitas
pembelajaran PPKn (Rini, 2020). Dengan melakukan sinergi dan berbagi pengalaman serta
sumber daya, diharapkan dapat tercipta lingkungan belajar yang lebih kondusif dan
mendukung bagi pembentukan karakter dan perilaku positif pada individu.
Dengan demikian, melalui pemahaman yang mendalam mengenai peran, tantangan, dan
peluang dalam mengoptimalkan pembelajaran PPKn, diharapkan dapat ditemukan solusi-
solusi yang tepat untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang dapat membentuk generasi
penerus yang berkarakter, bertanggung jawab, dan memiliki kesadaran kewarganegaraan yang
tinggi.
2. Metode
Metode pembahasan dalam artikel ini didasarkan pada analisis studi literatur terkait
pendidikan kewarganegaraan (PPKn) dan pembentukan perilaku positif pada individu. Langkah
pertama adalah melakukan pencarian terhadap artikel-artikel, buku-buku, jurnal ilmiah, dan
sumber-sumber lain yang relevan dengan topik tersebut melalui basis data akademik dan
perpustakaan daring. Kemudian, dilakukan analisis mendalam terhadap berbagai sumber tersebut
untuk memahami konsep dasar PPKn, faktor-faktor yang memengaruhi perilaku dalam konteks
PPKn, strategi pembelajaran yang efektif, serta tantangan dan peluang dalam mengoptimalkan
peran PPKn (Lestari, 2022) .
Selanjutnya, data-data yang ditemukan dari studi literatur tersebut disusun secara
sistematis untuk membangun argumentasi dan pembahasan yang kohesif dalam artikel. Berbagai
teori dan pendekatan yang relevan dengan pembentukan karakter dan perilaku positif, seperti
pendidikan karakter, teori pembelajaran, dan psikologi pendidikan, juga digunakan sebagai
landasan dalam menyusun metode pembahasan. Selama proses penyusunan artikel, dilakukan
juga evaluasi terhadap keandalan dan kredibilitas sumber-sumber yang digunakan, serta
penggunaan kutipan dan referensi yang tepat untuk mendukung setiap klaim yang diajukan.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 1, Juni 2024, page: 1-9
E-ISSN: 3025-9843
4
Dwi Indah Lestari et.al (Membentuk karakter unggul melalui pembelajaran ....)
Dengan menggunakan metode analisis studi literatur ini, diharapkan artikel dapat memberikan
wawasan yang mendalam dan pemahaman yang komprehensif mengenai peran PPKn dalam
membentuk perilaku positif pada individu.
3. Hasil dan Pembahasan
A. Pentingnya Peran PPKn dalam Pembentukan Karakter
Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) memegang peranan yang sangat penting dalam
pembentukan karakter individu. Dalam era modern yang dipenuhi dengan berbagai dinamika
sosial, nilai-nilai kewarganegaraan yang diajarkan melalui PPKn menjadi landasan utama bagi
pembentukan sikap, nilai, dan perilaku yang sesuai dengan tuntutan zaman. PPKn tidak
sekadar menjadi mata pelajaran tambahan di sekolah, tetapi menjadi fondasi penting dalam
membangun generasi penerus yang berkarakter, bertanggung jawab, dan memiliki kesadaran
akan pentingnya kontribusi positif dalam kehidupan bermasyarakat (Fahrurrozhi et al., 2021).
Salah satu aspek penting dari peran PPKn dalam pembentukan karakter adalah pengenalan
dan pemahaman terhadap nilai-nilai dasar kewarganegaraan. Melalui pembelajaran PPKn,
individu diajarkan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, konsep demokrasi,
toleransi, keadilan, dan partisipasi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. PPKn
menjadi wahana untuk mengajarkan pentingnya menghormati perbedaan, memahami hak-hak
asasi manusia, dan menghargai pluralitas dalam masyarakat. Dengan memahami nilai-nilai
tersebut, individu dapat memperoleh landasan yang kuat untuk menjalani kehidupan dengan
penuh integritas dan tanggung jawab (Santoso et al., 2021).
PPKn juga memiliki peran penting dalam membentuk identitas nasional dan rasa cinta
tanah air. Melalui pembelajaran tentang sejarah, budaya, dan kekayaan alam Indonesia,
individu diberi kesempatan untuk mengenal dan mencintai negeri ini. PPKn juga menjadi
sarana untuk menanamkan rasa bangga dan kebangsaan pada generasi muda, sehingga mereka
dapat menjadi agen perubahan yang berkontribusi positif dalam memajukan bangsa dan
negara. Dengan memiliki rasa cinta dan identitas nasional yang kuat, individu akan lebih
termotivasi untuk berperan aktif dalam pembangunan dan menjaga keutuhan NKRI.
Selanjutnya, PPKn juga berperan dalam membentuk sikap dan perilaku sosial yang baik.
Melalui pembelajaran PPKn, individu diajarkan tentang pentingnya berinteraksi secara positif
dengan lingkungan sekitar, menjaga keharmonisan dalam hubungan antarpribadi, dan berperan
aktif dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat (Hasanah et al., 2022). PPKn
juga menjadi media untuk mengajarkan etika dan moralitas, seperti kejujuran, kejuangan, kerja
keras, dan rasa empati terhadap sesama. Dengan memahami nilai-nilai tersebut, individu akan
lebih mampu menjalani kehidupan bermasyarakat dengan penuh rasa tanggung jawab dan
empati terhadap orang lain.
Selain itu, PPKn juga memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian yang
inklusif dan toleran. Di tengah masyarakat yang multikultural dan multietnis seperti Indonesia,
PPKn menjadi sarana untuk mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan dan memahami
keberagaman sebagai sumber kekuatan. Melalui pembelajaran PPKn, individu diajarkan untuk
tidak diskriminatif dan tidak membedakan perlakuan berdasarkan suku, agama, ras, dan
etnisitas. PPKn juga menjadi wahana untuk mengajarkan pentingnya menjaga kerukunan
antarumat beragama dan antarsuku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan
memiliki sikap inklusif dan toleran, individu akan lebih mampu berkontribusi dalam
membangun masyarakat yang harmonis dan damai (Kuncoro, 2023).
Dalam konteks globalisasi dan perkembangan teknologi informasi, PPKn juga memiliki
peran penting dalam membentuk kepribadian yang adaptif dan berpikiran terbuka. Melalui
pembelajaran PPKn, individu diajarkan untuk menjadi warga negara yang mampu beradaptasi
dengan perubahan, memanfaatkan teknologi dengan bijaksana, dan berpikir kritis terhadap
informasi yang diterima. PPKn juga menjadi media untuk mengajarkan keterampilan berpikir
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 1, Juni 2024, page: 1-9
E-ISSN: 3025-9843
5
Dwi Indah Lestari et.al (Membentuk karakter unggul melalui pembelajaran ....)
kreatif, inovatif, dan problem-solving yang diperlukan dalam menghadapi tantangan zaman.
Dengan memiliki kepribadian yang adaptif dan berpikiran terbuka, individu akan lebih siap
menghadapi perubahan dan bersaing dalam era globalisasi ini (Izzati, 2021).
PPKn juga memiliki peran penting dalam membentuk kepemimpinan yang berkualitas
dan bertanggung jawab. Melalui pembelajaran PPKn, individu diajarkan untuk menjadi
pemimpin yang visioner, memiliki integritas, dan mampu memimpin dengan contoh yang
baik. PPKn juga menjadi wahana untuk mengajarkan keterampilan kepemimpinan, seperti
komunikasi efektif, pengambilan keputusan yang bijaksana, dan kemampuan memecahkan
konflik secara konstruktif (Zulfiati, 2019). Dengan memiliki kepemimpinan yang berkualitas,
individu akan lebih mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan masyarakat dan
negara.
Dalam era digital seperti sekarang ini, PPKn juga memiliki peran penting dalam
membentuk perilaku yang bertanggung jawab dalam penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi. Melalui pembelajaran PPKn, individu diajarkan untuk menggunakan teknologi
dengan bijaksana, memahami etika dalam berinternet, dan menjaga keamanan dalam bermedia
sosial. PPKn juga menjadi media untuk mengajarkan pentingnya menjaga privasi dan
keamanan data pribadi dalam dunia maya. Dengan memiliki perilaku yang bertanggung jawab
dalam menggunakan teknologi, individu akan lebih mampu memanfaatkan potensi positif
teknologi untuk kebaikan bersama (Wadi, 2020).
PPKn juga memiliki peran penting dalam membentuk kesadaran akan pentingnya
pelestarian lingkungan dan keberlanjutan. Melalui pembelajaran PPKn, individu diajarkan
untuk menjadi agen perubahan yang peduli terhadap lingkungan, menjaga keberlanjutan
sumber daya alam, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. PPKn juga menjadi
media untuk mengajarkan nilai-nilai.
B. Strategi Pembelajaran PPKn untuk Meningkatkan Perilaku Positif
Strategi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) memiliki peran penting
dalam meningkatkan perilaku positif pada individu. Dalam mengimplementasikan strategi
pembelajaran PPKn, terdapat berbagai pendekatan dan metode yang dapat diterapkan untuk
mencapai tujuan tersebut. Salah satu strategi yang efektif adalah dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran aktif yang melibatkan siswa secara langsung dalam proses
pembelajaran. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk aktif berpartisipasi, berdiskusi, dan
berkolaborasi dengan sesama dalam mengeksplorasi konsep-konsep PPKn.
Penggunaan metode pembelajaran yang berorientasi pada penerapan konsep dalam
konteks kehidupan nyata juga dapat menjadi strategi yang efektif. Dengan memberikan tugas
atau proyek yang relevan dengan realitas sosial dan lingkungan sekitar, siswa dapat lebih
mudah memahami dan menginternalisasi nilai-nilai yang diajarkan dalam PPKn. Contohnya,
siswa dapat diminta untuk melakukan proyek pengabdian masyarakat, seperti kegiatan sosial,
kampanye lingkungan, atau kegiatan penggalangan dana untuk membantu mereka yang
membutuhkan. Melalui pengalaman nyata ini, siswa akan belajar untuk bertanggung jawab,
bekerja sama, dan peduli terhadap lingkungan sekitar (Yusuf et al., 2023).
Pembelajaran PPKn juga dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi. Penggunaan media pembelajaran interaktif, aplikasi pendidikan, dan platform
daring dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, interaktif, dan mudah diakses
oleh siswa . Dengan memanfaatkan teknologi ini, guru dapat menciptakan pengalaman belajar
yang beragam dan memadukan berbagai sumber informasi, seperti video, audio, gambar, dan
teks, untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep PPKn. Selain itu,
teknologi juga memungkinkan adanya kolaborasi antarsiswa, diskusi daring, dan pemantauan
kemajuan belajar secara real-time, sehingga memfasilitasi proses pembelajaran yang lebih
efektif dan responsif terhadap kebutuhan individu (Lestari & Kurnia, 2023).
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 1, Juni 2024, page: 1-9
E-ISSN: 3025-9843
6
Dwi Indah Lestari et.al (Membentuk karakter unggul melalui pembelajaran ....)
Iintegrasi nilai-nilai PPKn dalam seluruh mata pelajaran juga menjadi strategi penting
dalam meningkatkan perilaku positif siswa. Dengan memasukkan konsep-konsep PPKn ke
dalam kurikulum dan pembelajaran di berbagai mata pelajaran, siswa akan lebih mudah
memahami keterkaitan antara nilai-nilai kewarganegaraan dengan pembelajaran akademis
lainnya. Misalnya, dalam pelajaran matematika, guru dapat mengajarkan tentang pentingnya
kejujuran dalam menyelesaikan soal, atau dalam pelajaran sains, guru dapat mengajarkan
tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup dalam melakukan eksperimen. Dengan cara ini,
nilai-nilai PPKn tidak hanya diajarkan secara terpisah, tetapi juga diintegrasikan ke dalam
kegiatan belajar mengajar sehari-hari.
Pembelajaran PPKn juga dapat ditingkatkan melalui pendekatan yang menyenangkan dan
menarik bagi siswa. Penggunaan permainan edukatif, simulasi, peran, dan drama dapat
membuat pembelajaran menjadi lebih interaktif dan menyenangkan bagi siswa. Melalui
pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar secara aktif, tetapi juga dapat mengembangkan
keterampilan sosial, kepemimpinan, dan kerja sama tim. Misalnya, guru dapat
menyelenggarakan simulasi sidang parlemen atau pemilihan umum di kelas, di mana siswa
berperan sebagai anggota parlemen atau kandidat pemilihan umum dan berdebat mengenai
isu-isu sosial atau politik yang relevan. Dengan cara ini, siswa akan belajar untuk menghargai
pendapat orang lain, berkomunikasi dengan efektif, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama (Zulfiati, 2019).
Selanjutnya, pembelajaran PPKn juga dapat ditingkatkan melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran berbasis proyek atau inquiry-based learning. Dalam pendekatan ini, siswa diajak
untuk mengidentifikasi masalah atau isu sosial yang relevan dengan konteks mereka,
melakukan penelitian, menganalisis data, dan menyusun solusi atau rekomendasi yang dapat
diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Misalnya, siswa dapat diminta untuk melakukan
penelitian tentang masalah kemiskinan atau pengangguran di lingkungan mereka, dan
menyusun rencana aksi untuk membantu mengatasi masalah tersebut. Dengan cara ini, siswa
tidak hanya belajar tentang konsep-konsep PPKn, tetapi juga belajar untuk menjadi agen
perubahan yang aktif dalam masyarakat (Yusuf et al., 2023).
Kolaborasi antara guru, orang tua, dan masyarakat juga menjadi strategi penting dalam
meningkatkan pembelajaran PPKn. Melalui kerjasama yang erat antara semua pihak terkait,
dapat diciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung bagi pembentukan karakter
dan perilaku positif pada siswa. Orang tua dapat mendukung pembelajaran PPKn di rumah
dengan memberikan contoh yang baik dan mendukung kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan
dengan nilai-nilai kewarganegaraan. Sementara itu, masyarakat dapat mendukung
pembelajaran PPKn di sekolah dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial atau
kegiatan pengabdian masyarakat yang melibatkan siswa (Raharjo et al., 2023).
Evaluasi dan monitoring secara berkala juga menjadi strategi penting dalam meningkatkan
pembelajaran PPKn. Dengan melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran siswa secara
berkala, guru dapat mengidentifikasi kelemahan dan kebutuhan siswa secara individual, serta
menyesuaikan strategi pembelajaran sesuai dengan karakteristik masing-masing siswa. Selain
itu, melalui monitoring yang rutin, guru dapat memantau kemajuan belajar siswa dan
memberikan umpan balik yang konstruktif untuk membantu siswa mencapai tujuan
pembelajaran. Dengan cara ini, pembelajaran PPKn dapat menjadi lebih efektif dan responsif
terhadap kebutuhan dan perkembangan siswa.
C. Tantangan dan Peluang dalam Mengoptimalkan Peran PPKn
Tantangan dan peluang dalam mengoptimalkan peran Pendidikan Kewarganegaraan
(PPKn) memegang peran kunci dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran dan mencapai
tujuan pembentukan karakter yang diinginkan. Sejumlah tantangan muncul dalam menghadapi
dinamika sosial, teknologi, dan politik, tetapi juga terdapat peluang untuk memanfaatkan
perkembangan tersebut demi kemajuan PPKn. Salah satu tantangan utama dalam
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 1, Juni 2024, page: 1-9
E-ISSN: 3025-9843
7
Dwi Indah Lestari et.al (Membentuk karakter unggul melalui pembelajaran ....)
mengoptimalkan peran PPKn adalah kurangnya pemahaman atau kesadaran akan pentingnya
mata pelajaran ini dalam pembentukan karakter dan perilaku positif pada individu. Banyak
pihak masih melihat PPKn sebagai mata pelajaran tambahan yang kurang penting
dibandingkan dengan mata pelajaran lain yang lebih fokus pada aspek akademis (Sudirman &
Cahyani, 2024). Hal ini dapat mengakibatkan minimnya dukungan dari berbagai pihak terkait,
termasuk guru, siswa, orang tua, dan bahkan pemerintah, dalam mengimplementasikan
pembelajaran PPKn dengan baik.
Implementasi kurikulum PPKn yang belum merata di seluruh sekolah juga menjadi
tantangan tersendiri. Meskipun PPKn telah menjadi bagian dari kurikulum nasional, namun
masih terdapat kesenjangan antara sekolah yang mampu menyelenggarakan pembelajaran
PPKn secara optimal dengan sekolah yang kurang mendapatkan dukungan dan sumber daya
yang memadai. Hal ini dapat mengakibatkan disparitas dalam kualitas pembelajaran PPKn
antar sekolah dan antar daerah.
Selanjutnya, kompleksitas materi PPKn yang mencakup berbagai aspek, mulai dari
sejarah, politik, hingga hak asasi manusia, juga menjadi tantangan tersendiri bagi guru dalam
menyampaikan materi secara efektif. Pengajaran materi yang bersifat abstrak dan kompleks
dapat membuat siswa kurang tertarik atau kesulitan memahami konsep yang diajarkan. Selain
itu, terbatasnya waktu pembelajaran juga menjadi hambatan dalam meng-cover seluruh materi
PPKn dengan baik. Di samping tantangan, terdapat pula berbagai peluang yang dapat
dimanfaatkan untuk mengoptimalkan peran PPKn dalam pembentukan karakter dan perilaku
positif. Salah satunya adalah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang
memungkinkan adanya pembelajaran yang lebih interaktif, fleksibel, dan menyenangkan.
Penggunaan media pembelajaran digital, aplikasi pendidikan, dan platform daring dapat
memperkaya pengalaman belajar siswa dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam
pembelajaran PPKn (Taneo, 2023).
Selanjutnya, kolaborasi antara berbagai pihak terkait, termasuk guru, orang tua,
masyarakat, dan pemerintah, juga dapat menjadi peluang untuk mengoptimalkan peran PPKn.
Dengan melakukan kerjasama yang erat antar semua pihak terkait, dapat diciptakan
lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung bagi pembentukan karakter dan perilaku
positif pada siswa. Orang tua dapat mendukung pembelajaran PPKn di rumah dengan
memberikan contoh yang baik dan mendukung kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan
nilai-nilai kewarganegaraan. Sementara itu, masyarakat dapat mendukung pembelajaran PPKn
di sekolah dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial atau kegiatan pengabdian
masyarakat yang melibatkan siswa.
Selain itu, integrasi nilai-nilai PPKn dalam seluruh mata pelajaran juga menjadi peluang
penting dalam meningkatkan pembelajaran PPKn. Dengan memasukkan konsep-konsep PPKn
ke dalam kurikulum dan pembelajaran di berbagai mata pelajaran, siswa akan lebih mudah
memahami keterkaitan antara nilai-nilai kewarganegaraan dengan pembelajaran akademis
lainnya. Misalnya, dalam pelajaran matematika, guru dapat mengajarkan tentang pentingnya
kejujuran dalam menyelesaikan soal, atau dalam pelajaran sains, guru dapat mengajarkan
tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup dalam melakukan eksperimen. Dengan cara ini,
nilai-nilai PPKn tidak hanya diajarkan secara terpisah, tetapi juga diintegrasikan ke dalam
kegiatan belajar mengajar sehari-hari.
Penerapan metode pembelajaran yang inovatif dan adaptif juga menjadi peluang penting
dalam meningkatkan pembelajaran PPKn. Guru dapat menggunakan berbagai pendekatan dan
teknik pembelajaran yang menarik dan relevan dengan kebutuhan dan minat siswa. Misalnya,
penggunaan permainan edukatif, simulasi, peran, dan drama dapat membuat pembelajaran
menjadi lebih interaktif dan menyenangkan bagi siswa. Dengan menggunakan pendekatan ini,
siswa tidak hanya belajar secara aktif, tetapi juga dapat mengembangkan keterampilan sosial,
kepemimpinan, dan kerja sama tim (Fitriyanti, 2019).
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 1, Juni 2024, page: 1-9
E-ISSN: 3025-9843
8
Dwi Indah Lestari et.al (Membentuk karakter unggul melalui pembelajaran ....)
Terakhir, evaluasi dan monitoring secara berkala juga menjadi peluang penting dalam
meningkatkan pembelajaran PPKn. Dengan melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran
siswa secara berkala, guru dapat mengidentifikasi kelemahan dan kebutuhan siswa secara
individual, serta menyesuaikan strategi pembelajaran sesuai dengan karakteristik masing-
masing siswa. Selain itu, melalui monitoring yang rutin, guru dapat memantau kemajuan
belajar siswa dan memberikan umpan balik yang konstruktif untuk membantu siswa mencapai
tujuan pembelajaran. Dengan cara ini, pembelajaran PPKn dapat menjadi lebih efektif dan
responsif terhadap kebutuhan dan perkembangan siswa.
4. Kesimpulan
Dalam mengoptimalkan peran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) dalam pembentukan
karakter dan perilaku positif pada individu, terdapat sejumlah tantangan yang perlu dihadapi,
namun juga terdapat beragam peluang yang dapat dimanfaatkan. Tantangan seperti kurangnya
pemahaman akan pentingnya PPKn, disparitas dalam implementasi kurikulum, kompleksitas
materi, dan terbatasnya waktu pembelajaran menjadi hambatan dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Namun, melalui berbagai peluang seperti kemajuan teknologi,
kolaborasi antarpihak terkait, integrasi nilai-nilai PPKn dalam seluruh mata pelajaran,
penerapan metode pembelajaran inovatif, dan evaluasi yang berkala, dapat meningkatkan
efektivitas pembelajaran PPKn dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi
pembentukan karakter dan perilaku positif pada siswa.
Dengan memanfaatkan berbagai strategi dan pendekatan yang relevan serta melibatkan
semua pihak terkait, diharapkan dapat terwujud generasi penerus yang berkarakter, bertanggung
jawab, dan memiliki kesadaran kewarganegaraan yang tinggi. Pembelajaran PPKn bukan hanya
sekedar pengajaran nilai-nilai kewarganegaraan, tetapi juga merupakan investasi jangka
panjang dalam membentuk masyarakat yang harmonis, inklusif, dan berbudaya. Oleh karena
itu, peran serta semua pihak dalam mendukung dan mengoptimalkan pembelajaran PPKn
menjadi kunci dalam mewujudkan cita-cita pembangunan pendidikan yang holistik dan
berkelanjutan.
5. Daftar Pustaka
Al-Yamin, S. (2020). Pendidikan Karakter: Mewujudkan Generasi Unggul. books.google.com.
Fahrurrozhi, A., Oktaviani, D., & Lestari, D. I. (2021). Penanaman Nilai Pancasila dan
Semangat Kebangsaan Melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Academy of Social Science
and Global Citizenship Journal, 1(2), 6271.
Fitriyanti, E. O. (2019). Pembinaan Karakter Generasi Muda Unggul Pada Siswa Melalui
Ekstrakurikuler Paskibra SMA NEGERI 1 CIPARAY. repository.upi.edu.
Hasanah, U., Rachman, M. Y., Miranda, I. A., Aminullah, I., & ... (2022). Nilai Moral Pancasila
Untuk Membangun Bangsa Di Era Globalisasi. In Jurnal Pendidikan, Sains ….
Izzati, N. (2021). Tangis Pancasila Atas Kemerosotan Moral Generasi Muda Bangsa. In Jurnal
Mahasiswa Indonesia.
Kuncoro, T. (2023). Membentuk karakter generasi unggul di era society 5.0: tantangan dan
peluang dalam pendidikan dan pembelajaran. Sendikan, Seminar Nasional Pendidikan dan
.
Lestari, D. I. (2022). Kajian pendidikan pancasila dalam revitalisasi moral bangsa. Jurnal
Pendidikan PKN (Pancasila dan ….
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 1, Juni 2024, page: 1-9
E-ISSN: 3025-9843
9
Dwi Indah Lestari et.al (Membentuk karakter unggul melalui pembelajaran ....)
Lestari, D. I., & Kurnia, H. (2023). Implementasi Model Pembelajaran Inovatif Untuk
Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Di Era Digital. JPG: Jurnal Pendidikan
Guru.
Raharjo, R., Jayadiputra, E., Husnita, L., Rukmana, K., & ... (2023). Pendidikan Karakter
Membangun Generasi Unggul Berintegritas. books.google.com.
Rini, E. S. (2020). Daya (Sikap Kebangsaan Dengan Konseling Lintas Budaya) Sebagai
Upaya Penguatan Pendidikan Karakter Generasi Unggul. In Jurnal Bikotetik (Bimbingan
dan Konseling: Teori …. journal.unesa.ac.id.
Santoso, D., Damayanti, I., & ... (2021). Manifestasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Membangun
Karakter Generasi Unggul Pada Lingkungan Sekolah Di Era Globalisasi. JURNAL EMAS
.
Sudirman, I. N., & Cahyani, N. K. S. (2024). Peran Pendidikan Pancasila Di Sekolah Dasar
Untuk Membangun Karakter Generasi Unggul. Cendikia: Jurnal Pendidikan dan .
Taneo, I. S. (2023). Keteladanan Karakter Kristus Guru Pendidikan Agama Kristen Terhadap
Karakter Religius dan Disiplin Siswa Kelas IX di SMP Kristen Binaan Generasi Unggul
…. Vox Veritatis.
Wadi, A. andika. (2020). Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Membangun Moral Bangsa
Perspektif Al-Qur’an. Al Hikmah: Jurnal Studi Keislaman.
Yusuf, F., Tati, A. D. R., Pada, A., Idrus, N. A., & ... (2023). PKM Membentuk Karakter Di
Sekolah Dasar Dalam Menumbuhkan Jiwa Kepramukaan Unutk Generasi Unggul. Jurnal
Gembira ….
Zulfiati, H. M. (2019). Pendidikan Karakter Perspektif Ki Hadjar Dewantara Dalam Membentuk
Generasi Unggul Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional PGSD UST.