Kurnia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 2, August 2025, page: 89-98
E-ISSN: 3047-2474
Naskah dikirim: 3/08/2025Selesai revisi: 25/08/2025Disetujui: 20/09/2025Diterbitkan: 28/10/2025
89
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
Pemberdayaan Lansia Tangguh Vokasional Melaui Pelatihan
Keterampilan Merajut di Pondok Pesantren Al Muharrir Jlegongan
Margodadi Seyegan Sleman Yogyakarta
Uju Suji’ah
1
, Hibana
2
, Tri Ratna Herawati
3
, Surifah
4
, Eko Giyartiningrum
5
, Eko
Prasojo
6
, Leo Dadyo Pamungkas
7
1,5,6,7
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Cokroaminoto Yogyakarta
2
Program Studi Magister PIAUD, FITK, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
3
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas PGRI
Yogyakarta
4
Program Studi Akuntansi, Fakultas Bisnis dan Humaniora, Universitas Teknologi
Yogyakarta
Email:
1
ujusuji@gmail.com,
2
hibana@uin-suka.ac.id,
3
herawatitriratna@gmail.com,
4
surifah.ifah@gmail.com,
5
ekogiyarti@gmail.com,
6
Ekoprasojo60@gmail.com,
7
leo.dadyo@ucy.ac.id,
Abstrak
Salah satu aspek pemberdayaan lansia adalah vokasional yaitu pengembangan
keterampilan dan hobi yang dapat menghasilkan pendapatan atau aktivitas
produktif seperti kerajinan tangan merajut. Oleh karena itu tujuan pengabdian
kepada masyarakat adalah untuk melatih keterampilan merajut agar ibu-ibu lansia
memanfaatkan waktu luang dengan menghasilkan sesuatu berbentuk barang
kerajinan tangan, mengolah benang wol menjadi taplak meja, tatakan gelas,
gantungan kunci, tempat tisu dan kerajinan lainnya yang bisa bermanfaat untuk diri
sendiri, dan bisa dijadikan usaha yang menguntungkan. Kegiatan dilakukan dalam
beberapa tahapan meliputi persiapan, pelaksanaan, evaluasi hasil pelatihan dan
pelaporan. Kegiatan ini bekerjasama dengan Rizqun Minallah (RizMina) yang
merupakan komunitas pemberdayaan masyarakat bidang keterampilan dan
kerajinan. Peserta pelatihan diikuti oleh 13 ibu-ibu lansia dan pengurus Pondok
Pesantren Lansia Al Moharrir. Hasil kegiatan: peserta sangat antusias mengikuti
teori dan praktik dalam pelatihan keterampilan merajut, dan berusaha untuk bisa
menyelesaikan rajutan yang dibuat dengan semangat, walaupun mengalami
kesulitan namun terus mencoba hingga menghasilakan produk yang diinginkan dan
bisa digunakan untuk diri sendiri, namun belum layak untuk di jual. Tim
pengabdian dan RizMina memberikan pendampingan pada peserta setelah
selesainya kegiatan ini
Kata Kunci: RizMina, ibu lansia, pelatihan merajut
Kurnia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 2, August 2025, page: 89-98
E-ISSN: 3047-2474 (online) 90
https://kurniajurnal.com/index.php/kurnia-mengabdi
Abstract
One aspect of elderly empowerment is vocational training, which involves developing skills
and hobbies that can generate income or engage in productive activities such as knitting.
Therefore, the goal of Community Service is to train knitting skills so that elderly women can
utilize their free time by producing handicrafts. Wool yarn can be processed into tablecloths,
coasters, key chains, tissue holders, and other crafts that can be useful for themselves and can
be turned into profitable businesses. The activity is carried out in several stages, including
preparation, implementation, evaluation of training results, and reporting. This activity is
carried out in collaboration with Rizqun Minallah (RizMina), a community empowerment
community specializing in skills and crafts. The training participants included 13 elderly
women and administrators of the Al Moharrir Elderly Islamic Boarding School. Results:
Participants were very enthusiastic about participating in the theory and practice of the
knitting skills training. They strove to complete their knitting with enthusiasm. Despite
difficulties, they continued to try until they produced the desired product that could be used
for themselves, but not yet suitable for sale. The community service team and RizMina
provided support to participants after the activity concluded.
Keywords: RizMina, elderly mother, knitting training
Pendahuluan
Proses menua adalah proses alamiah dan bertahap di mana kemampuan tubuh
untuk memperbaiki diri, mempertahankan fungsi normal, dan melawan stres
menurun seiring bertambahnya usia. Proses menua terjadi pada 2 dimensi, yaitu
kronologis dan biologi. Secara kronologis, menua proses berkaitan dengan proses
bertambahnya umur seseorang. Sedangkan secara biologi menua proses berkaitan
dengan perubahan fisik dan kerja organ seseorang (Eko Aribowo, 2022). Istilah
untuk manusia yang usianya sudah lanjut sering menyebutnya berbeda-beda. Ada
yang menyebutnya manusia usia lanjut (manula), lanjut usia (lansia), golongan lanjut
umur (glamur), usia lanjut (usila) (Yoga Tursilarini et al, 2020). Sedangkan secara
keseluruhan, UU Kesehatan 2023 mengklasifikasikan lansia sebagai kelompok yang
rentan dan memerlukan perhatian khusus. Pemberdayaan lansia diwujudkan
melalui pendekatan komprehensif yang tidak hanya berfokus pada aspek kesehatan
fisik, tetapi juga sosial dan ekonomi demi menciptakan kualitas hidup yang lebih
baik dan sejahtera bagi mereka. Pemberdayaan lansia adalah suatu proses yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
melalui berbagai kegiatan yang mendorong partisipasi aktif mereka dalam
masyarakat. Menurut Putriarnia (2024) untuk memberdayakan lansia, beberapa
strategi yang dapat diterapkan meliputi pendidikan dan pelatihan keterampilan,
penyediaan fasilitas dan layanan, pembentukan kelompok lansia, kegiatan sosial dan
budaya, pendampingan dan dukungan emosional. Dari beberapa strategi tersebut
yang akan dilaksanakan dalam pengabdian ini adalah pelatihan keterampilan,
dengan memberikan keterampilan yang relevan, pengembangan keterampilan dan
memanfaatkan hobi untuk mendapatkan penghasilan atau aktivitas produktif.
Upaya peningkatan kualitas hidup lansia dapat dicapai dengan menerapkan tujuh
dimensi lansia tangguh. Lansia tangguh adalah seseorang atau kelompok lansia yang
tetap sehat (secara fisik, sosial, dan mental), mandiri, aktif, dan produktif (Tri Budi.
Kurnia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 2, August 2025, page: 89-98
E-ISSN: 3047-2474 (online) 91
https://kurniajurnal.com/index.php/kurnia-mengabdi
W. Rahardjo et al, 2023). Suatu program pembangunan keluarga lansia tangguh yang
dilaksanakan melalui penerapan tujuh dimensi lansia Tangguh: dimensi spiritual,
dimensi intelektual, dimensi fisik, dimensi emosional, dimensi sosial
kemasyarakatan, dimensi vokasional, dan dimensi lingkungan. Dimensi vokasional
yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pengabdian ini. Dimensi vokasional
menunjukkan bagaimana seseorang, terutama lansia, dapat tetap aktif dan berdaya
guna dengan memanfaatkan kemampuan profesional dan hobinya, sehingga
meningkatkan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraan. Salah satu bidang
usaha ekonomi produktif yang dapat dilakukan oleh lansia adalah usaha bidang
industri kecil dan industri rumah tangga. Kesenian dan budaya adalah salah satu
usaha bidang industri kecil dan industri rumah tangga seperti kerajinan tangan,
penari, penyanyi, pelukis, perias pengantin, perangkai bunga, pemahat, dan
pemandu wisata. Yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah
pelatihan kerajinan tangan merajut, sebagai dukungan agar lansia tetap berdayaguna
bagi dirinya maupun orang lain sebagai bentuk aktualisasi diri, bagi lansia yang
masih mandiri maupun yang mengalami keterbatasan, lansia diberi kesempatan
melakukan kegiatan sesuai dengan bidangnya
Ibu-ibu lansia seringkali menjadi obyek pengabdian. Beberapa kegiatan pengabdian
telah banyak dilakukan untuk memberikan pelatihan dan pemberdayaan bagi ibu-
ibu lansia, antara lain oleh Azizah et al (2024) pelatihan keterampilan kerajinan
tangan dan permainan untuk melatih daya ingat, Witdiawati et al (2025) latihan
senam otago sebagai upaya pencegahan resiko jatuh, Yana Mahdiana et al (2016)
pembuatan strap masker, Indro Moerdisuroso et al (2018) pemberdayaan lansia
melalui kreasi seni, Aniek Puspitosari et al (2025) pemberdayaan menuju lansia
tangguh vokasional, Sonya Nelson et al (2023) pelatihan keterampilan kreativitas
dengan pendekatan terapi okupasi, Kristiana Widiawati (2019) kegiatan
kewirausahaan. Pengabdian dalam PT (Perguruan Tinggi) adalah Pilar Tridharma
Perguruan Tinggi yang berbentuk kegiatan langsung dan nyata untuk memberikan
manfaat kepada masyarakat. Dalam kegiatan ini, tim pengabdian dari UCY, UIN
Sunan Kalijaga, UTY, UPY bekerjasama dengan Rizqun Minallah (RizMina) yang
merupakan komunitas pemberdayaan masyarakat bidang keterampilan dan
kerajinan, sekaligus melakukan pendampingan pada peserta setelah selesainya
kegiatan ini. Bentuk kegiatan ini adalah pelayanan kepada masyarakat melalui
pemberdayaan perempuan lanjut usia dengan memberikan pelatihan. Tujuan
pengabdian untuk melatih keterampilan merajut agar ibu-ibu lansia memanfaatkan
waktu luang dengan menghasilkan sesuatu berbentuk barang kerajinan tangan,
mengolah benang wol menjadi taplak meja, tatakan gelas, gantungan kunci, tempat
tisu dan kerajinan lainnya yang bisa bermanfaat untuk diri sendiri, dan bisa
dijadikan usaha yang menguntungkan. Di samping itu kegiatan pengabdian yang
dilaksanakan oleh tim ini adalah atas permintaan pengurus dan silaturahim dengan
Pondok Pesantren Lansia Al Moharrir.
Pondok Pesantren Lansia Al Muharrir merupakan salah satu pondok lansia di
Yogyakarta, dipimpin oleh bapak Yayat Hidayat S.Pd.I., M.Ag. Pondok lansia
khusus perempuan ini berlokas di Jlegongan Margodadi Seyegan Kabupaten
Sleman. Didirikan pada tahun 2022. Tujuan didirikannya pondok ini adalah untuk
Kurnia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 2, August 2025, page: 89-98
E-ISSN: 3047-2474 (online) 92
https://kurniajurnal.com/index.php/kurnia-mengabdi
meningkatkan keimanan dan ketaqwaaan kepada Alloh SWT. Sedangkan sasarannya
adalah ibu-ibu lansia masyarakat di sekitarnya dan di luar daerah sekitarnya.
Aktivitas atau kegiatan lansia pondok ini berfokus pada penguatan spiritual dan
peningkatan kualitas hidup ibu-ibu lansia melalui pengajian, tadarus, tahsin dan
tahfidz Al-Qur’an dengan menyesuaikan kemampuan fisik masing-masing. Untuk
mengisi waktu luang dari kegiatan pokok ibu-ibu lansia, ibu Yayuk sebagai
pengurus pondok meminta tim untuk mengisi kegiatan keterampilan merajut.
Kegiatan pelatihan keterampilan merajut di Pondok Pesantren Lansia Al Muharrir
sangat dibutuhkan, bagi mereka yang sudah berpengalaman maupun pemula.
Tujuan pelatihan merajut untuk mengajarkan keterampilan baru, dan mengasah
keterampilan yang sudah ada.
Merajut menurut kamus besar bahasa indonesia edisi ketiga artinya menyirat jaring-
jaring, membuat rajut, memasang rajut menjaring burung dan sebagainya dengan
rajut. Merajut menurut Wikipedia adalah metode membuat kain, pakaian atau
perlengkapan busana dari benang rajut. Merajut adalah salah satu jenis kerajinan
tangan karena melibatkan pembuatan karya seni atau produk dengan menggunakan
tangan dan alat seperti benang dan jarum rajut. Merajut merupakan kegiatan seni,
keterampilan dalam merajut menjadikan baik buruknya kualitas produk rajut,
karena itu membutuhkan ketekunan dari para perajin rajut (Sutrisno et al, 2022).
Banyak lansia menikmati merajut sebagai hobi. Namun, tahukah anda bahwa
merajut juga memiliki manfaat terapeutik? Kerajinan tangan seperti merajut dan
merenda merangsang ketangkasan mental dan fisik lansia. Oleh karena itu, terapi
merajut untuk lansia memberikan manfaat bagi kesejahteraan mental, fisik, dan
emosional (Teluk Thomas, Anita's Angels). Hasil penelitian Nisaul Karimah et al
(2023), terapi merajut merupakan terapi yang dapat meningkatkan konsentrasi dan
melatih kesabaran, kegiatan merajut dapat melatih otak kiri dan kanan ketika
melakukan suatu gerakan yang sama, selain itu duduk tenang dan fokus merajut
dapat menurunkan denyut jantung dan tekanan darah, sehingga kita merasa rileks
dan tenang, keadaan ini sebagai penghilang rasa sakit. Hal ini juga membuat
perasaan menjadi senang sehingga dapat memberikan energi positif dalam diri
seseorang, hal ini yang membuat suasana hati menjadi bahagia sehingga perasaan
cemas menurun dengan mudah.
Metode
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dilakukan melalui pelatihan merajut dengan
metode ceramah dan diskusi. Kegiatan ditujukan untuk ibu-ibu lanjut usia. Lokasi
kegiatan di Pondok Pesantren Lansia Al Muharrir Jlegongan Margodadi Seyegan
Sleman Yogyakarta. Bekerja sama dengan Rizqun Minallah (RizMina), yang
merupakan komunitas pemberdayaan masyarakat bidang keterampilan, dan
kerajinan. Bahan dan peralatan yang digunakan adalah hakken/hakpen (crochet
hook), benang rajut, gunting, peniti rajut, jarum sulam, meteran kain, korek api, dan
peralatan lainnya. Kegiatan PKM dilakukan dalam beberapa tahapan meliputi
persiapan, pelaksanaan, evaluasi hasil pelatihan dan pelaporan. Kegiatan dimulai
dengan tahap persiapan yaitu mengajukan proses perizinan kegiatan, koordinasi
dengan RizMina dan Pondok Pesantren Lansia Al Muharrir untuk menentukan
Kurnia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 2, August 2025, page: 89-98
E-ISSN: 3047-2474 (online) 93
https://kurniajurnal.com/index.php/kurnia-mengabdi
waktu, mengidentifikasi jenis kegiatan, dan pengadaaan bahan, selanjutnya
membentuk tim kecil, membuat spanduk, absensi daftar peserta dan lain-lainnya.
Tahap pelaksanaan ceramah dan diskusi, diawali dengan ceramah pentingnya
pelatihan keterampilan bagi ibu-ibu lanjut usia untuk mengisi waktu luang,
mengasah bakat keterampilan, dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Pengenalan
merajut, benang rajut, bahan dan peralatan yang digunakan. Dilanjutkan, dengan
penjelasan mengenai teknik belajar merajut untuk pemula. Berikutnya adalah
praktik menyulam dibantu tim RizMina dengan memberi arahan merajut kepada
peserta, dan pembagian kelompok berdasarkan tingkat kemampuannya. Tahap
akhir, setelah selesai kegiatan ini adalah mengevaluasi hasil pelatihan dan
pelaporan. Evaluasi dilakukan dengan memeriksa hasil merajut yang dibuat oleh
peserta pelatihan, menanyakan langsung terkait kegiatan ini, selanjutnya melakukan
pendampingan pelatihan berkelanjutan yaitu berupa pelayanan konsultasi melalui
WA, dan siap untuk dijadwalkan kegiatan berkelanjutan.
Hasil dan Pembahasan
Kegiatan pengabdian merujuk pada salah satu aspek pemberdayaan lanjut usia
tangguh yaitu dimensi vokasional, adalah pengembangan keterampilan dan hobi
yang dapat menghasilkan pendapatan atau aktivitas produktif. Berikut pelaksanaan
kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan: Menyiapkan alat dan bahan-bahan,
semua peserta sudah mengisi absen kehadiran, membagi kelompok, peserta
mendapatkan bahan peralatan, dan peserta siap untuk praktik. Antusiasme dan
tujuan mulia dibalik kegiatan pemberdayaan lansia yang kami lakukan berfokus
pada pemberdayaan lanjut usia di Pondok Pesantren Lansia Al Muharrir Jlegongan
Margodadi Seyegan Sleman Yogyakarta. Kegiatan terlaksana atas permintaan
pengurus, diikuti 13 ibu-ibu lansia beserta beberapa pengurus bahkan diikuti pula
oleh beberapa cucunya.
Sebelum praktik tim PKM memberikan penjelasan mengenai teknik belajar merajut,
mengolah benang wol menjadi taplak meja, tatakan gelas, gantungan kunci, tempat
tisu dan kerajinan lainnya yang bisa bermanfaat untuk diri sendiri, dan bisa
dijadikan usaha yang menguntungkan. Praktik merajut dengan menggunakan jarum
hakpen (crochet hook). Crochet adalah teknik merajut dengan menggunakan satu
jarum yang ujungnya melengkung (hakpen), menghasilkan kain yang biasanya lebih
kaku dan tebal dibandingkan knitting. Teknik dasar crochet yang diajarkan meliputi
chain stitch (rantai), single crochet (rajutan tunggal), double crochet (rajutan ganda),
diajarkan juga cara membuat pola-pola crochet seperti motif-motif bunga, dan teknik
lainnya. Peserta sangat antusias dalam pelatihan merajut dan berusaha untuk bisa
menyelesaikan rajutan yang dibuat dengan semangat, walaupun banyak peserta
mengalami kesulitan dalam merajut namun terus mencoba hingga menghasilakan
bentuk yang diinginkan dan bisa digunakan untuk diri sendiri, namun belum layak
untuk di jual. Hasilnya satu sama lain berbeda karena tim memberikan kesempatan
dan kebebasan bagi peserta untuk membuat produknya sesuai kemampuan dan
keinginan masing masing.
Pada tahap akhir peserta pelatihan diberi beberapa pertanyaan terkait kegiatan
merajut, hasil umpan balik menunjukan tanggapan yang cukup baik dari peserta,
Kurnia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 2, August 2025, page: 89-98
E-ISSN: 3047-2474 (online) 94
https://kurniajurnal.com/index.php/kurnia-mengabdi
mengetahui dan memahami alat dan bahan merajut, mengetahui dasar-dasar dan
teknik merajut, dan peserta antusias mengusulkan untuk diadakan kegiatan lanjutan
Berikut adalah dokumentasi selama kegiatan berlangsung:
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Kurnia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 2, August 2025, page: 89-98
E-ISSN: 3047-2474 (online) 95
https://kurniajurnal.com/index.php/kurnia-mengabdi
Gambar 5
Gambar 6
Gambar 7
Gambar 8
Gambar 9
Gambar 10
Gambar 11
Gambar 12
Kurnia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 2, August 2025, page: 89-98
E-ISSN: 3047-2474 (online) 96
https://kurniajurnal.com/index.php/kurnia-mengabdi
Gambar 13
Gambar 14
Gambar 15
Gambar 16
Kurnia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 2, August 2025, page: 89-98
E-ISSN: 3047-2474 (online) 97
https://kurniajurnal.com/index.php/kurnia-mengabdi
Gambar 17
Gambar 18
Simpulan dan Rekomendasi
Pelatihan merajut adalah kegiatan belajar yang bertujuan untuk mengajarkan
keterampilan baru, mengasah keterampilan yang sudah ada, membantu
menciptakan peluang bisnis, dan sarana terapi. Peserta merasa senang dan
bersyukur karena diberikan ilmu yang bermanfaat bagi mereka. Pelatihan merajut
pertama kali diadakan. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dan keterampilan baru, menjadi ide kewirausahaan, dan mengisi
waktu luang dengan menghasilkan sesuatu bagi ibu lanjut usia Pondok Pesantren Al
Muharrir.
Penghargaan
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) mengucapkan terimakasih kepada:
lembaga, yang telah memberikan izin untuk melaksanakan kegiatan ini; RizMina,
yang telah memberi sumbangan pikiran dan materi pelatihan sehingga berjalan
lancar; Pondok Pesantren Lansia Al Muharrir atas kerjasamanya dalam kegiatan ini
dan dapat bermanfaat.
Daftar Pustaka
Aniek Puspitosari, Ninik Nurhidayah. 2025. Pemberdayaan Menuju Lansia Tangguh
Vokasional dengan Aktivitas Produktif. JGE - Volume 3 Nomor 3: 345 352
Azizah, Vivi Fitriani. 2024. Pelatihan Keterampilan Kreativitas Dalam Peningkatan
Kualitas Hidup Lansia Rumah Bahagia Bintan. Renata Jurnal Pengabdian
Masyarakat Kita Semua Vol. 2 No. 1 April. Hal. 21-26.
https://doi.org/10.61124/1.renata.33
Kurnia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 2, August 2025, page: 89-98
E-ISSN: 3047-2474 (online) 98
https://kurniajurnal.com/index.php/kurnia-mengabdi
Eko Aribowo. 2022. Proses menua dan sindrom geriatri . FK-KMK UGM 27
September
Indro Moerdisuroso, Ataswarin Oetopo, Yufiarti. 2018. Pemberdayaan Lansia
Melalui Kreasi Seni. Sarwahita: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 15
No. 2. DOI: https://doi.org/10.21009/sarwahita.152.03
Kristiana Widiawati, Shalahuddin. 2019. Pemberdayaan Lansia Untuk Peningkatan
Perekonomian Melalui Socio Preneur Ibu-Ibu Pkk. Ikraith-Abdimas Vol 2 No 3
Bulan November
Nisaul Karimah, Rizka Yunita, Nafolion Nur Rahmat. 2023. Pengaruh Terapi Merajut
Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Lansia di Dusun Krajan Desa
Karanggeger Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo. Jurnal Riset
Rumpun Ilmu Kesehatan (JURRIKES)Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan
(JURRIKES) Vol.2, No.2 Oktober. DOI:
https://doi.org/10.55606/jurrikes.v2i2.1786
Putriarnia. 2024. Pemberdayaan Lansia: Membangun Kemandirian dan
Kesejahteraan. Edukasi Kesehatan
Sonya Nelson, Arif Fadli Muchlis, Septri, Wilda Welis, Fahmil Haris. 2023.
Pemberdayaan Lansia Melalui Germas dan Pelatihan Keterampilan Kreativitas
dengan Pendekatan Terapi Okupasi. JASO: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Olahraga dan Kesehatan. Volume 3 No. 2. http://jaso.ppj.unp.ac.id/
Sutrisno, Muchsin Muthohar, Yazid. 2022. Merajut Mimpi Melalui Pelatihan Merajut:
Pemberdayaan Ekonomi PKK Kapanewon Ngemplak Sleman. Rahmatan
Lil’alamin Journal of Community Services, 2 (2).
https://doi.org/10.20885/RLA.Vol2.iss2.art4
Tri Budi. W. Rahardjo et al. 2023. Buku Pegangan Kader, Lansia Tangguh Dengan
Tujuh Dimensi, BKKBN
Teluk Thomas. 2024. Blog Perawatan Lansia di Rumah, Cara Memulai Merajut untuk
Lansia. buletin elektronik bulanan Anita's Angels Inc. 17 Sep
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan
Witdiawati, Dadang Purnama, Nina Sumarni. 2025. Program Latihan Senam Otago
Sebagai Upaya Pencegahan Resiko Jatuh Pada Orang Dengan Lanjut Usia
(Lansia). Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), P-ISSN:
2615-0921 E-ISSN: 2622-6030 Volume 8 Nomor 1. Hal 211-219
Yana Mahdiana, Wagisri, Indahsari, Arum Mayang Sari, Iswandi. 2016. Pembuatan
Strap Masker Guna Mengembangkan Kreatifitas Lansia Di Panti Sosial Lanjut
Usia Harapan Kita Kota Palembang. Aktivasi: Jurnal Pemberdayaan
Masyarakat. Vol. 4 No. 2
Yoga Tursilarini, et al. 2020. Pemberdayaan Lanjut Usia Berbasis Keluarga Dan
Komunitas Menuju Desa Ramah Lanjut Usia. Cetakan - I Yogyakarta, B2P3KS