pembelian produk wisata oleh pembeli dan meningkatkan efektifitas penjualan dengan waktu
yang singkat serta perusahaan mampu menarik calon konsumen baru (Zebua, 2016). Tujuan
kegiatan promosi adalah menginformasikan, membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran
tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.
Media sosial merupakan salah satu tren berbasis Teknologi Informasi (TI) pada era
Information Age atau Digital Era. Media sosial adalah sekelompok aplikasi berbasis internet
yang dibangun di atas fondasi ideologis dan teknologi dari Web 2.0, dan yang memungkinkan
pembuatan dan pertukaran konten buatan pengguna. Media sosial muncul sebagai salah satu
terminologi popular yang merambah semua generasi. Dengan media sosial, aktivitas yang
tadinya dilakukan secara konvesional dengan face-to-face mode sekarang bisa dilakukan secara
virtual (Kaplan & Haenlein, 2010).
Instagram merupakan media sosial yang dinilai paling efektif sebagai sarana promosi
oleh pengelola industri di dunia. Pentingnya Instagram sebagai sarana promosi dapat dilihat
dari sebagian besar pengelola yang menempatkan personil khusus untuk mengelola Instagram.
Dengan cara memposting foto dan video agar bisa dilihat teman ataupun orang baru. Dapat
digunakan juga sebagai promosi wisata atau hanya membagikan foto pribadi (Siska, 2022).
Instagram adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan penggunanya untuk mengakses
dan menngunggah foto, video, dan fitur Instagram story dengan efek animasi yang tersedia.
Instagram dapat menyampaikan pesan lewat foto dan video untuk berkomunikasi dengan
sesama pengguna. Selain dari membagikan foto dan video. Instagram juga mempunyai fitur
lainnya yang sangat berguna yaitu, seperti following dan followers, upload, caption, like,
comment, hashtag, dan lainnya (Agustina et al., 2020).
Efektifitas promosi adalah terjadinya perubahan sikap dan pikiran sasaran atau penerima
dalam jumlah besar dan jangkauan yang luas. Promosi dikatakan efektif jika pesan yang
disampaikan mudah dicerna dan dimengerti oleh masyarakat, serta mengandung informasi
yang benar sehingga konsumen dapat mencermati informasi tersebut dengan sudut pandang
yang benar (Durianto, 2003).
2. Metode
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian
deskriptif. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk mendiskripsikan suatu fenomena,
peristiwa, gelaja dan kejadian yang terjadi secara faktual, sistematis, serta akurat. Fenomena
dapat berupa bentuk, aktifitas, hubungan, karakteristik serta persamaan maupun perbedaan
antar fenomena.
Penelitian kali ini dirancang untuk mengetahui bagaimana hubungan antara pengaruh
penggunaan Instagram terhadap keberhasilan promosi dengan menggunakan metode
pendekatan kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan
variabel dependen. Variabel-variabel yang diteliti diantaranya penggunaan Instagram (X) dan
keberhasilan promosi (Y).
Penelitian ini dilaksanakan di objek wisata Kali Bening yang terletak di Desa Tanjung,
Pakis Aji, Jepara, Jawa Tengah. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif dalam penelitian ini meliputi data yang berhubungan dengan objek wisata tersebut
dan data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah gambaran umum mengenai
Instagram dan keberhasilan promosi yang diukur dengan EPIC Model.
Sumber data dalam penelitian adalah data primer meliputi penyebaran kuesioner,
observasi dan dokumentasi saat melakukan kunjungan untuk mengetahui keadaan secara
langsung objek wisata tersebut. Data sekunder seperti penelitian terdahulu yang mendukung
sumber penelitian ini.
Populasi dari penelitian ini adalah pengikut Instagram @kalibening_jepara. Teknik
penentuan sampel pada penelitian adalah metode accidental sampling, yaitu teknik penentuan