I M E J
Innovations in Multidisciplinary Education Journal
Vol. 2, No. 1, May 2025, page: 1-7
E-ISSN: 3064-0180
1
Fifi Fatmawati et.al (Kebijakan Pemerintah untuk Meningkatkan....)
Kebijakan Pemerintah untuk Meningkatkan Akses
Pendidikan bagi Masyarakat Kurang Mampu
Fifi Fatmawati
a1
, Nuzulul Fadillah
b2
, Ahmad Faizi
c3
, Heri Kurnia
d4
a
CV. Kurnia Grup, Wirokerten, Banguntapan, Bantul DIY
b
Tegalsari, Kawunganten Lor, Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah
c
Mentosari, Kentengsari, Candiroto, Temanggung, Kawa Tengah
d
Program
Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Pamulung, Kota Tangerang Selatan, Banten
1
fififatmawati34@gmail.com,
2
nuzululfadillah11@gmail.com,
3
ahmadfaizi037@gmail.com,
4
dosen03087@unpam.ac.id
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 10 Februari 2025
Direvisi: 12 Maret 2025
Disetujui: 25 April 2025
Tersedia Daring: 1 Mei 2025
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan pemerintah dalam
meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.
Pendidikan yang berkualitas merupakan faktor penting dalam menciptakan
kesempatan dan mobilitas sosial. Namun, masyarakat kurang mampu sering
menghadapi tantangan dalam mengakses pendidikan karena keterbatasan
finansial dan infrastruktur. Oleh karena itu, pemerintah telah
mengimplementasikan berbagai kebijakan untuk mengatasi masalah ini.
Penelitian ini melibatkan analisis kebijakan pemerintah, seperti program
beasiswa, subsidi pendidikan, pembangunan sekolah di daerah terpencil,
dan pengembangan infrastruktur pendidikan. Hasil analisis menunjukkan
bahwa kebijakan pemerintah telah berhasil meningkatkan akses pendidikan
bagi masyarakat kurang mampu, meskipun masih ada tantangan yang perlu
diatasi. Penelitian ini memberikan wawasan tentang efektivitas kebijakan
pemerintah dalam mengurangi kesenjangan akses pendidikan dan
memberikan rekomendasi untuk peningkatan lebih lanjut.
Kata Kunci:
Kebijakan pemerintah
Akses pendidikan
Masyarakat kurang mampu
ABSTRACT
Keywords:
Government policies
Access to education
Underprivileged communities
This study aims to analyze government policies in increasing access to
education for the underprivileged. Quality education is an important factor in
creating opportunity and social mobility. However, disadvantaged
communities often face challenges in accessing education due to financial and
infrastructure constraints. Therefore, the government has implemented
various policies to overcome this problem. This research involves analyzing
government policies, such as scholarship programs, educational subsidies,
building schools in remote areas, and developing educational infrastructure.
The results of the analysis show that government policies have succeeded in
increasing access to education for underprivileged communities, although
there are still challenges that need to be overcome. This research provides
insight into the effectiveness of government policies in reducing disparities in
access to education and provides recommendations for further improvement.
©2025, Fifi Fatmawati, Nuzulul Fadillah, Ahmad Faizi, Heri Kurnia
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Pendidikan merupakan hak dasar setiap individu yang harus dijamin oleh negara. Namun,
kenyataannya masih banyak masyarakat kurang mampu yang menghadapi kendala dalam
mengakses pendidikan yang layak. Untuk mengatasi kesenjangan ini, pemerintah telah
mengambil langkah-langkah penting dalam merumuskan kebijakan yang bertujuan untuk
I M E J
Innovations in Multidisciplinary Education Journal
Vol. 2, No. 1, May 2025, page: 1-7
E-ISSN: 3064-0180
2
Fifi Fatmawati et.al (Kebijakan Pemerintah untuk Meningkatkan....)
meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Pemerintah memahami
bahwa pendidikan yang berkualitas merupakan kunci untuk menciptakan kesempatan yang
adil bagi semua warga negara dalam mengembangkan potensi mereka. Oleh karena itu,
kebijakan pemerintah dalam meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu
bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada anak atau individu yang terpinggirkan atau
terhalang dalam mendapatkan pendidikan yang layak.
Salah satu langkah yang diambil pemerintah adalah dengan memberikan bantuan
keuangan atau beasiswa kepada masyarakat kurang mampu. Program beasiswa ini bertujuan
untuk membantu mereka dalam membiayai pendidikan mereka, mulai dari pendidikan dasar
hingga pendidikan tinggi. Beasiswa ini mencakup berbagai macam jenis pendidikan, seperti
beasiswa untuk sekolah negeri maupun swasta, beasiswa prestasi, dan beasiswa bagi siswa
yang berasal dari daerah terpencil atau terpinggirkan.
Selain itu, pemerintah juga berupaya meningkatkan akses pendidikan dengan membangun
infrastruktur pendidikan yang memadai di daerah-daerah terpencil atau miskin. Pembangunan
gedung sekolah, peningkatan fasilitas belajar, dan penyediaan perpustakaan serta laboratorium
yang memadai adalah beberapa contoh upaya pemerintah dalam memastikan bahwa setiap
anak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas.
Selain itu, pemerintah juga gencar melakukan kampanye untuk mengurangi angka putus
sekolah dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pendidikan. Program-program
tersebut melibatkan kerjasama antara pemerintah, sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat
secara keseluruhan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya
pendidikan dan mendorong partisipasi aktif dalam memastikan anak-anak menerima
pendidikan yang layak. Melalui kebijakan-kebijakan ini, pemerintah berupaya untuk
meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.
2. Metode
Metode yang digunakan penulis dalam artikel ini adalah metode literatur. Metode ini
menggunakan teknik pengumpulan data, membaca, penyimpanan dan pengelolaan bahan
penelitian. Peneliti menggunakan metode ini, karena peneliti anggap lebih mudah dari pada
metode yang lain. Metode ini juga memudahkan kami sebagai penulis. Anda sebagai pembaca
juga lebih mudah memahaminya. Dan kami berharap apa yang saya tulis dalam artikel ilmiah
ini dapat membuat perbedaan yang positif. Baik bagi kami sebagai penulis maupun bagi anda
sebagai pembaca.
3. Hasil dan Pembahasan
Pentingnya pendidikan dalam pembangunan suatu negara
Pendidikan merupakan hak fundamental setiap individu dan merupakan kunci utama
dalam meningkatkan kualitas hidup dan kemajuan suatu negara. Namun, akses pendidikan
yang terbatas masih menjadi masalah yang dihadapi oleh sebagian masyarakat, terutama
mereka yang kurang mampu secara ekonomi. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah sering kali
mengimplementasikan kebijakan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat
kurang mampu. Dalam pembahasan ini, akan dibahas beberapa kebijakan yang biasa
diterapkan oleh pemerintah yaitu:
A. Program Beasiswa: Salah satu kebijakan yang paling umum digunakan oleh pemerintah
adalah program beasiswa. Program ini memberikan bantuan finansial kepada siswa atau
mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi, sehingga mereka dapat mengakses
pendidikan tanpa terkendala masalah keuangan. Beasiswa dapat mencakup biaya
pendidikan, biaya hidup, dan seringkali juga memberikan tunjangan tambahan. Dalam
I M E J
Innovations in Multidisciplinary Education Journal
Vol. 2, No. 1, May 2025, page: 1-7
E-ISSN: 3064-0180
3
Fifi Fatmawati et.al (Kebijakan Pemerintah untuk Meningkatkan....)
program beasiswa, pemerintah bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan dan
mitra lainnya untuk memilih penerima beasiswa yang memenuhi syarat.
B. Peningkatan Alokasi Dana Pendidikan: Pemerintah juga dapat meningkatkan alokasi dana
untuk sektor pendidikan. Hal ini dilakukan dengan mengalokasikan anggaran yang lebih
besar untuk pendidikan di daerah-daerah yang memiliki populasi masyarakat kurang
mampu yang tinggi. Dana tambahan ini dapat digunakan untuk membangun infrastruktur
pendidikan, memberikan bantuan finansial kepada siswa, meningkatkan kualitas
pengajaran, dan melatih guru.
C. Pendidikan Gratis atau Berbiaya Rendah: Salah satu pendekatan yang dilakukan oleh
pemerintah adalah memberikan akses pendidikan secara gratis atau dengan biaya yang
rendah kepada masyarakat kurang mampu. Pemerintah dapat menetapkan kebijakan
pendidikan gratis untuk jenjang pendidikan tertentu, seperti pendidikan dasar dan
menengah, atau memberikan subsidi yang signifikan untuk biaya pendidikan. Tujuannya
adalah untuk menghilangkan hambatan finansial yang mungkin menghalangi masyarakat
kurang mampu untuk mengakses pendidikan.
D. Program Bantuan Pendidikan Non-Finansial: Selain bantuan finansial, pemerintah juga
dapat memberikan bantuan non-finansial kepada masyarakat kurang mampu untuk
meningkatkan akses pendidikan. Contohnya adalah memberikan akses ke fasilitas
pendidikan, seperti perpustakaan dan laboratorium, penyediaan sarana transportasi bagi
siswa yang tinggal di daerah terpencil, atau menyediakan materi pendidikan yang mudah
diakses melalui platform digital.
E. Penyuluhan dan Kampanye Pendidikan: Pemerintah dapat mengadakan program
penyuluhan dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
pendidikan dan hak-hak mereka. Kampanye ini dapat melibatkan partisipasi aktif dari
komunitas lokal, tokoh masyarakat, dan kelompok sukarelawan untuk memastikan bahwa
masyarakat kurang mampu memahami pentingnya pendidikan dan memanfaatkan peluang
yang ada.
F. Peningkatan Akses Teknologi: Pemerintah dapat berupaya meningkatkan akses
masyarakat kurang mampu terhadap teknologi, seperti komputer dan akses internet.
Dengan menyediakan fasilitas teknologi yang memadai, mereka dapat memanfaatkannya
untuk mengakses sumber daya pendidikan online, e-learning, dan literatur digital yang
dapat membantu meningkatkan akses pendidikan mereka.
G. Kebijakan-kebijakan di atas hanya beberapa contoh dari berbagai pendekatan yang dapat
diambil oleh pemerintah untuk meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat kurang
mampu. Namun, penting untuk diingat bahwa kebijakan semacam ini haruslah disertai
dengan pemantauan, evaluasi, dan perbaikan berkelanjutan agar tujuan meningkatkan
akses pendidikan dapat tercapai dengan efektif. Selain itu, pemerintah juga dapat
melakukan kerjasama dengan pihak swasta, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), dan
organisasi non-pemerintah lainnya untuk mendorong partisipasi dalam meningkatkan
akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.
Akses pendidikan yang dihadapi oleh masyarakat kurang mampu
Akses pendidikan yang dihadapi oleh masyarakat kurang mampu adalah isu yang serius di
banyak negara. Kelompok masyarakat ini sering kali menghadapi berbagai kendala yang
menghalangi mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Salah satu kendala utama
adalah keterbatasan ekonomi. Masyarakat kurang mampu sering kali tidak mampu membayar
biaya pendidikan, termasuk biaya sekolah, seragam, buku, dan peralatan lainnya. Akibatnya,
anak-anak dari keluarga miskin sering kali terhalang untuk mengakses pendidikan formal.
Selain itu, akses fisik ke lembaga pendidikan juga dapat menjadi masalah. Masyarakat kurang
I M E J
Innovations in Multidisciplinary Education Journal
Vol. 2, No. 1, May 2025, page: 1-7
E-ISSN: 3064-0180
4
Fifi Fatmawati et.al (Kebijakan Pemerintah untuk Meningkatkan....)
mampu sering kali tinggal di daerah terpencil atau perkotaan yang terpinggirkan, di mana jarak
ke sekolah bisa jauh dan transportasi yang terbatas. Keterbatasan infrastruktur dan transportasi
yang memadai dapat menghambat anak-anak dari keluarga miskin untuk menghadiri sekolah
secara teratur.
Selain itu kurangnya dukungan dan pengetahuan tentang pentingnya pendidikan juga
dapat mempengaruhi akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Beberapa orang tua
mungkin tidak menyadari manfaat pendidikan formal atau kurang memahami bagaimana
mereka dapat membantu anak-anak mereka meraih pendidikan yang lebih baik. Kurangnya
dukungan ini dapat menghambat motivasi anak-anak untuk belajar dan mencapai potensi
mereka secara penuh. Isu sosial seperti diskriminasi juga dapat mempengaruhi akses
pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Mereka mungkin menghadapi stereotip negatif
atau prasangka dari masyarakat yang lebih mampu secara ekonomi, yang pada gilirannya
dapat menghambat kesempatan mereka untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan
yang diperoleh oleh kelompok lain.
Untuk mengatasi tantangan ini, penting bagi pemerintah dan lembaga pendidikan untuk
mengambil langkah-langkah konkret. Ini dapat mencakup menyediakan beasiswa atau bantuan
keuangan kepada siswa dari latar belakang ekonomi rendah, membangun sekolah di daerah
terpencil, menyediakan transportasi sekolah yang aman dan terjangkau, serta memberikan
pendidikan kepada masyarakat tentang manfaat dan pentingnya pendidikan.Melalui upaya
kerja sama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, diharapkan akses
pendidikan bagi masyarakat kurang mampu dapat ditingkatkan. Setiap individu berhak
mendapatkan pendidikan yang berkualitas, dan dengan mengatasi kendala-kendala yang
dihadapi oleh masyarakat kurang mampu, kita dapat memastikan bahwa setiap anak memiliki
kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang sukses melalui pendidikan.
Faktor-faktor penyebab keterbatasan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu
Ada beberapa faktor penyebab keterbatasan akses pendidikan bagi masyarakat kurang
mampu. Beberapa faktor utama antara lain:
A. Faktor Ekonomi: Salah satu penyebab utama keterbatasan akses pendidikan adalah
keterbatasan sumber daya finansial. Masyarakat kurang mampu sering kali tidak memiliki
cukup uang untuk membiayai biaya pendidikan, seperti biaya sekolah, buku, seragam,
transportasi, dan lain sebagainya. Keterbatasan ekonomi dapat menghambat akses mereka
ke lembaga pendidikan yang berkualitas.
B. Ketidaktersediaan Infrastruktur: Banyak daerah di negara-negara berkembang tidak
memiliki infrastruktur pendidikan yang memadai. Jarak yang jauh antara rumah dan
sekolah, kurangnya sarana transportasi yang terjangkau, serta kurangnya fasilitas
pendukung seperti perpustakaan, laboratorium, dan akses internet dapat menghambat
masyarakat kurang mampu untuk mengakses pendidikan.
C. Faktor Geografis: Pendidikan dapat sulit diakses di daerah pedesaan, terpencil, atau
terpencil. Jarak yang jauh antara sekolah dan tempat tinggal, kondisi infrastruktur yang
buruk, serta minimnya lembaga pendidikan di daerah-daerah ini membuat sulitnya akses
ke pendidikan bagi masyarakat kurang mampu yang tinggal di sana.
D. Faktor Budaya dan Tradisi: Beberapa budaya dan tradisi tertentu mungkin menghambat
akses pendidikan. Misalnya, perkawinan dini, peran gender yang ketat, atau tanggung
jawab pekerjaan rumah tangga yang berlebihan bagi perempuan dapat menghambat
mereka untuk mengakses pendidikan. Juga, dalam beberapa masyarakat, kurangnya
kesadaran akan pentingnya pendidikan atau pandangan negatif terhadap pendidikan dapat
menjadi hambatan bagi akses pendidikan yang merata.
I M E J
Innovations in Multidisciplinary Education Journal
Vol. 2, No. 1, May 2025, page: 1-7
E-ISSN: 3064-0180
5
Fifi Fatmawati et.al (Kebijakan Pemerintah untuk Meningkatkan....)
E. Kualitas Pendidikan: Kualitas pendidikan yang buruk atau rendah di sekolah-sekolah yang
terjangkau juga dapat menjadi faktor yang menghambat akses pendidikan. Jika sekolah
tidak memberikan pendidikan berkualitas atau jika guru tidak terlatih dengan baik, maka
masyarakat kurang mampu mungkin akan kehilangan minat dalam mengakses pendidikan.
Untuk mengatasi keterbatasan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu,
diperlukan langkah-langkah seperti kebijakan pembebasan biaya pendidikan, peningkatan
infrastruktur pendidikan di daerah terpencil, program beasiswa, upaya penghapusan
diskriminasi, dan pendekatan inklusif untuk memastikan bahwa semua kelompok
masyarakat memiliki kesempatan yang setara dalam mendapatkan pendidikan yang
berkualitas.
Penjelasan mengenai tujuan, strategi, dan program-program yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mencapai tujuan
Pemerintah memiliki berbagai tujuan yang ingin dicapai untuk meningkatkan
kesejahteraan dan pembangunan negara. Beberapa tujuan utama yang sering dikejar oleh
pemerintah adalah pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, peningkatan kualitas hidup
masyarakat, pengentasan kemiskinan, penyediaan layanan publik yang baik, perlindungan
lingkungan, dan keamanan nasional. Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah mengadopsi
berbagai strategi dan melaksanakan berbagai program. Salah satu strategi yang sering
digunakan oleh pemerintah adalah pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Pemerintah
berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif, mendorong sektor-sektor ekonomi yang
potensial, dan memperkuat sektor industri dalam negeri. Tujuannya adalah untuk menciptakan
lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengurangi kesenjangan ekonomi
antarwilayah.
Pemerintah juga melaksanakan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat. Program-program ini mencakup peningkatan akses dan mutu
pendidikan, penyediaan layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas, serta pemenuhan
kebutuhan dasar masyarakat seperti air bersih, sanitasi, dan perumahan layak. Selain itu,
pemerintah juga melaksanakan program-program pembangunan infrastruktur seperti jalan,
jembatan, bandara, dan energi yang berkelanjutan guna meningkatkan konektivitas dan
mobilitas masyarakat. Pemerintah juga memiliki tujuan dalam mengentaskan kemiskinan.
Untuk mencapai hal ini, pemerintah melaksanakan program-program bantuan sosial dan
program peningkatan keterampilan serta pelatihan kerja bagi masyarakat yang kurang mampu.
Pemerintah juga berupaya menciptakan kesempatan usaha dan lapangan kerja melalui
pembangunan sektor ekonomi yang inklusif.
Selain itu, pemerintah juga bertanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan lingkungan
dan sumber daya alam. Pemerintah melaksanakan program-program perlindungan lingkungan
seperti pengelolaan sampah yang baik, konservasi sumber daya alam, dan pengurangan emisi
gas rumah kaca. Tujuannya adalah untuk menjaga keberlanjutan lingkungan agar dapat
dinikmati oleh generasi masa depan. Di bidang keamanan nasional, pemerintah memiliki
tujuan untuk menjaga kedaulatan negara dan keamanan rakyat. Pemerintah melaksanakan
program-program pertahanan dan keamanan yang mencakup pengembangan militer,
penegakan hukum, dan kerjasama internasional untuk menghadapi tantangan keamanan baik
di dalam maupun di luar negeri.
4. Kesimpulan
Pemerintah melaksanakan strategi-strategi seperti memperkuat pertahanan militer,
membangun hubungan diplomasi dengan negara-negara lain, dan melibatkan masyarakat
dalam program-program keamanan. Tujuannya adalah untuk menjaga kedaulatan negara,
I M E J
Innovations in Multidisciplinary Education Journal
Vol. 2, No. 1, May 2025, page: 1-7
E-ISSN: 3064-0180
6
Fifi Fatmawati et.al (Kebijakan Pemerintah untuk Meningkatkan....)
melindungi warga negara, dan menciptakan stabilitas dan perdamaian di dalam dan di luar
negeri. Selain strategi-strategi tersebut, pemerintah juga melaksanakan berbagai program yang
berkaitan dengan tujuan pembangunan negara. Program-program ini mencakup program
beasiswa untuk meningkatkan akses pendidikan, program pembangunan infrastruktur untuk
memperbaiki konektivitas dan aksesibilitas, program peningkatan keterampilan dan pelatihan
kerja untuk mengurangi kemiskinan, program pengembangan energi terbarukan untuk menjaga
keberlanjutan lingkungan, dan program keamanan nasional untuk menjaga kedaulatan negara.
Melalui strategi-strategi dan program-program ini, pemerintah berupaya untuk mencapai
tujuan pembangunan negara secara komprehensif. Dengan meningkatkan akses pendidikan,
kualitas hidup masyarakat, pengentasan kemiskinan, perlindungan lingkungan, dan keamanan
nasional, pemerintah berharap dapat menciptakan masyarakat yang lebih maju, adil, dan
berkelanjutan.
5. Daftar Pustaka
Afiyanti, Y. (2008). Validitas Dan Reliabilitas Dalam Penelitian Kualitatif.
https://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/212
Ahmad, R. (2018). Analisis Data Kualitatif (Vol. 17, Issue 33). https://jurnal.uin-
antasari.ac.id/index.php/alhadharah
Anshori, I. (2018). Melacak State Of The Art Fenomenologi Dalam Kajian Ilmu-Ilmu Sosial.
Halaqa: Islamic Education Journal, 2(2), 165181.
https://doi.org/10.21070/halaqa.v2i2.1814
Azwar, M., & Amaliah, R. (2017). Pemanfaatan Jurnal Elektronik Sebagai Sumber Referensi
Dalam Penulisan Skripsi Di Institut Pertanian Bogor (Vol. 5, Issue 1).
Fitri, P. O., & Fernandes, R. (2021). Peran Orang Tua Dalam Mengawasi Penyalahgunaan
Gadgetoleh Anak diMasa Pandemi Covid-19(Studi: Nagari Durian
GadangKabupatenLimapuluh Kota). Jurnal Perspektif, 4(3), 266.
https://doi.org/10.24036/perspektif.v4i3.445
Irhandayaningsih, A. (2020). Pengukuran Literasi Digital Pada Peserta Pembelajaran Daring di
Masa Pandemi COVID-19. ANUVA, 4(2), 231240.
Kalsum, U. (2016). Referensi sebagai layanan, Referensi sebagai tempat: sebuah tinjauan
terhadap layanan referensi di perpustakaan perguruan tinggi. Jurnal Iqra’, 10(1), 132
136.
Karniawati, N. (2015). Hakekat Ilmu Pemerintahan (Kajian secara Filsafat). Cosmogov, 1(2).
Maulana, S. (2016). Pemanfaatan Computational Fluid Dynamics (Cfd) Dalam Strategi
Penelitian Simulasi Model Pada Teknologi Penghawaan Ruang. In Jurnal Education
Building (Vol. 2, Issue 2).
Mulyadi, M. (2011). Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar
Menggabungkannya (Vol. 15, Issue 1).
Nashihuddin, W., Dwi, D., & Aulianto, R. (2016). Pengelolaan Terbitan Berkala Ilmiah Sesuai
Ketentuan Akreditasi: Upaya Menuju Jurnal Trakreditasi Dan Bereputasi Internasional.
In Jurnal Pustakawan Indonesia (Vol. 15, Issue 1).
Prihantoro, A., & Hidayat, F. (2019). Melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Ulummudin,
9(21), 4860. https://jurnal.ucy.ac.id/index.php/agama_islam/index
I M E J
Innovations in Multidisciplinary Education Journal
Vol. 2, No. 1, May 2025, page: 1-7
E-ISSN: 3064-0180
7
Fifi Fatmawati et.al (Kebijakan Pemerintah untuk Meningkatkan....)
Romli, L. (2008). Masalah Reformasi Birokrasi. E-Journal BKN, 2(2), 18.
https://jurnal.bkn.go.id/index.php/asn/article/view/149
Wahyudiati, D. (2018). Pengaruh Aspek Keuangan Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia
(Sdm) Terhadap Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm) Di Desa Kasongan
The Effect Of Financial Aspect And Human Resource Competence On Umkm
Performance In Kasongan VILLAGE.
https://journal.student.uny.ac.id/index.php/profita/article/view/13761/13264