D. Sintesis: Menggabungkan temuan-temuan tersebut menjadi sebuah argumen yang
koheren dan logis untuk menjawab pertanyaan penelitian.
E. Pendekatan ini memungkinkan penulis untuk menyajikan gambaran komprehensif
mengenai kondisi terkini dan potensi masa depan penggunaan media digital dalam
pendidikan kewarganegaraan.
3. Hasil dan Pembahasan
A. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki peran penting dalam membentuk karakter
dan kualitas warga negara yang berkualitas. Tujuan utama PKn adalah menghasilkan warga
negara yang tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, tetapi juga berpegang pada nilai
moral yang kuat, etika sosial yang baik, serta kesadaran kritis terhadap perkembangan sosial
dan politik. Melalui pendidikan ini, individu diharapkan dapat memahami, menghargai, dan
mengamalkan nilai-nilai kebangsaan yang berlandaskan pada Pancasila sebagai dasar negara
serta mampu hidup berdampingan secara harmonis dalam masyarakat yang majemuk
(Winataputra, 2020). PKn menggabungkan beberapa nilai penting, seperti nilai-nilai Pancasila
yang mencakup aspek ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial.
Nilai-nilai tersebut menjadi fondasi moral dan filosofis sekaligus pedoman untuk kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Selain itu, pendidikan ini juga menanamkan prinsip demokrasi,
yang meliputi keterbukaan, partisipasi warga secara aktif, serta penghormatan terhadap suara
mayoritas dan perlindungan terhadap kelompok minoritas.
Prinsip hak asasi manusia (HAM) juga menjadi bagian penting dalam PKn, menekankan
pentingnya penghormatan terhadap martabat dan kebebasan setiap orang tanpa diskriminasi.
Pemahaman tentang HAM melatih generasi muda untuk memiliki sikap toleransi dan rasa
empati terhadap berbagai perbedaan budaya, agama, suku, dan pandangan politik yang ada di
masyarakat yang beragam seperti Indonesia. Selain itu, PKn juga mendorong terbentuknya
kesadaran sosial dan politik yang kritis, sehingga peserta didik dapat berkontribusi secara aktif
dalam pembangunan bangsa serta menjaga ketahanan nasional. Pendidikan ini tidak hanya
memberi pembelajaran teori, tetapi juga mengajarkan praktik kehidupan sehari-hari, seperti
pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, partisipasi dalam proses
demokrasi, dan upaya mewujudkan keadilan sosial.
B. Etika Sosial
Etika sosial adalah kumpulan nilai dan norma yang berfungsi mengatur perilaku individu
maupun kelompok agar tercipta keharmonisan dan keadilan dalam masyarakat. Etika ini
penting untuk menjaga keseimbangan hubungan sosial serta memastikan setiap tindakan
menghormati hak dan martabat seluruh anggota masyarakat. Dalam masyarakat yang kaya
akan keberagaman seperti Indonesia, sikap toleransi menjadi sangat penting untuk menerima
dan menghargai perbedaan dalam suku, agama, budaya, dan pandangan hidup. Selain toleransi,
empati juga memiliki peran vital dalam etika sosial karena dengan kemampuan memahami
perasaan orang lain, individu dapat bertindak secara penuh rasa kemanusiaan dan menghindari
sikap egois yang merugikan hubungan sosial. Tidak kalah penting, tanggung jawab sosial
mengajarkan setiap individu untuk menyadari kewajiban dalam menjaga kesejahteraan dan
ketertiban masyarakat secara bersama-sama. Melalui pengembangan nilai-nilai toleransi,
empati, dan tanggung jawab sosial, masyarakat diharapkan mampu menciptakan kehidupan
yang harmonis dan adil, serta mampu menghadapi berbagai tantangan sosial yang timbul