Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 94-100
E-ISSN: 3026-4014
- 94 -
Artikel Penelitian
Naskah dikirim: 20/09/2024 Selesai revisi: 10/10/2024 Disetujui: 17/11/2024 Diterbitkan: 01/12/2024
Peran Guru Dalam Implementasi Pembelajaran
Project Based Learning
di TK Kelinci
Nur Amalia Zahra
a,1
, Siti Mariyatul Koimah
b,2
a,b
Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia
e-mail:
1
araamalia21@gmail.com;
2
mariyatulkoimah@gmail.com
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran guru dalam penerapan Project-Based
Learning (PBL) di Taman Kanak-kanak (TK) Kelinci, dengan fokus pada peningkatan keterlibatan siswa
melalui proyek-proyek yang bermakna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif dengan desain studi kasus, di mana data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi
langsung, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru sangat krusial sebagai
fasilitator dan pembimbing dalam PBL, dengan memberikan arahan dan dukungan yang diperlukan bagi
siswa dalam menyelesaikan proyek mereka. Tantangan utama yang dihadapi dalam penerapan PBL
meliputi keterbatasan waktu, sumber daya, serta dukungan dari orang tua. Meskipun demikian, guru
berhasil mengatasi tantangan tersebut dengan mengembangkan strategi manajemen waktu dan membangun
kemitraan dengan komunitas. Dampak positif dari penerapan PBL di TK Kelinci termasuk peningkatan
keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, serta rasa tanggung jawab dan kemandirian siswa.
Kata kunci:
Pendidikan Anak Usia Dini; Project-Based Learning; Peran Guru; Keterampilan Sosial;
Keterampilan Berpikir Kritis
Abstract:
This study aims to identify the role of teachers in implementing Project-Based Learning (PBL) at
TK Kelinci Kindergarten, focusing on enhancing student engagement through meaningful projects. A
qualitative approach with a case study design was used, gathering data through in-depth interviews, direct
observations, and documentation. Findings indicate that teachers play a crucial role as facilitators and
mentors in PBL, providing the guidance and support necessary for students to complete their projects. Key
challenges in implementing PBL include time constraints, limited resources, and parental support.
Nevertheless, teachers successfully address these challenges by developing time management strategies
and fostering partnerships with the community. The positive impacts of PBL implementation at TK Kelinci
include improvements in critical thinking, creativity, collaboration, as well as students sense of
responsibility and independence.
Keywords
: Early Childhood Education; Project-Based Learning; Teacher's Role; Social Skills; Critical
Thinking Skills
Hak Cipta©2024 Nur Amalia Zahra, Siti Mariyatul Koimah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 94-100
E-ISSN: 3026-4014
- 95 -
1. Pendahuluan
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah dasar yang sangat penting untuk perkembangan anak
secara menyeluruh, meliputi aspek kognitif, sosial, emosional, dan fisik (Zahra et al., 2024). Di usia
dini, anak-anak berada dalam fase perkembangan yang krusial, di mana pengalaman belajar yang
signifikan dapat memberikan pengaruh jangka panjang terhadap kemampuan dan minat mereka
dalam belajar. Perlu ada metode pembelajaran yang inovatif dan efektif agar anak-anak dapat
mengalami proses belajar yang positif dan mendukung perkembangan mereka secara maksimal.
Project-Based Learning adalah pendekatan pedagogis yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan
keterlibatan dan motivasi siswa selama proses belajar (Marhadi et al., 2023). Metode ini menekankan
pembelajaran melalui proyek-proyek yang bermakna dan kontekstual, yang memungkinkan siswa
untuk mengeksplorasi serta memahami konsep-konsep penting melalui pengalaman langsung.
Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga menerapkannya dalam situasi nyata,
sehingga meningkatkan pemahaman mereka secara mendalam.
Dalam konteks Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Project Based Learning menawarkan
berbagai manfaat yang signifikan. Pendekatan ini membantu anak-anak mengembangkan
keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan kolaboratif, yang sangat penting untuk
perkembangan mereka (Kurniahtunnisa et al., 2023). Selain itu, PBL juga mendorong anak-anak
untuk membangun rasa tanggung jawab dan kemandirian, karena mereka terlibat langsung dalam
perencanaan dan pelaksanaan proyek (Lyu, 2023). Project Based Learning tidak hanya meningkatkan
pemahaman akademis anak, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di masa
depan dengan lebih baik. TK Kelinci adalah salah satu institusi PAUD yang telah menggunakan
metode Project-Based Learning sebagai metode utama dalam proses pembelajarannya. Metode ini
bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan edukatif bagi anak-anak melalui
pelaksanaan berbagai proyek yang dirancang secara cermat (Maryati et al., 2022). Setiap proyek di
TK Kelinci tidak hanya dirancang untuk mengembangkan pengetahuan akademis tetapi juga untuk
membentuk karakter dan keterampilan sosial anak-anak.
Menurut Narasumber yaitu Bapak Wandi Nurhikmat S.Pd. selaku guru di TK Kelinci beliau
mengatakan salah satu proyek yang menonjol di TK Kelinci adalah proyek bertema Hewan
Peliharaan. Dalam proyek ini, anak-anak diajak mengunjungi toko hewan peliharaan, di mana
mereka dapat belajar langsung tentang berbagai jenis hewan. Anak-anak diberi kesempatan untuk
berinteraksi dengan hewan-hewan tersebut, mempelajari karakteristik masing-masing, serta
memahami kebutuhan perawatan yang berbeda-beda. Pengalaman langsung ini membantu anak-anak
mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan hewan. Lebih dari sekadar
pengetahuan tentang hewan, proyek 'Hewan Peliharaan' juga mengajarkan anak-anak nilai-nilai
penting seperti tanggung jawab dan empati. Mereka belajar bahwa memiliki hewan peliharaan
memerlukan komitmen dan perhatian khusus. Anak-anak diajarkan cara merawat hewan dengan
benar, termasuk memberi makan, membersihkan kandang, dan memperhatikan kesehatan hewan.
Melalui kegiatan ini, anak-anak tidak hanya memperluas wawasan mereka tetapi juga belajar untuk
menjadi individu yang peduli dan bertanggung jawab.
Implementasi Project-Based Learning di TK Kelinci sangat dipengaruhi oleh peran penting
guru. Sebagai fasilitator, guru membantu siswa dalam proses pembelajaran dengan memberikan
bimbingan serta umpan balik yang konstruktif (Selvaraj et al., 2021). Mereka menciptakan suasana
belajar yang mendukung, sehingga siswa merasa nyaman dan termotivasi untuk terlibat aktif dalam
setiap proyek. Keahlian guru dalam merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
siswa sangat mempengaruhi efektivitas metode pembelajaran ini. Selain berfungsi sebagai fasilitator,
guru juga berperan sebagai pembimbing yang membantu siswa dalam merancang dan melaksanakan
proyek. Mereka memberikan arahan dan dukungan yang diperlukan agar siswa dapat mencapai tujuan
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 94-100
E-ISSN: 3026-4014
- 96 -
pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam peran ini, guru memastikan bahwa setiap proyek memiliki
tujuan yang jelas dan relevan, serta membantu siswa memahami langkah-langkah yang perlu diambil
untuk menyelesaikan proyek tersebut (Mishin, 2022). Guru juga mendorong siswa untuk berpikir
kritis dan kreatif dalam mengatasi masalah yang muncul selama proyek. Keberhasilan PBL di TK
Kelinci sangat tergantung pada kemampuan guru dalam mengelola dan memfasilitasi proses
pembelajaran. Guru harus mampu menyeimbangkan antara memberikan kebebasan kepada siswa
untuk bereksplorasi dan memastikan bahwa mereka tetap berada di jalur yang benar untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Keterampilan guru dalam memberikan umpan balik yang konstruktif dan
memotivasi siswa untuk terus berkembang sangat penting. Dengan demikian, peran guru tidak hanya
krusial dalam pelaksanaan PBL, tetapi juga dalam menciptakan pengalaman belajar yang bermakna
dan efektif bagi siswa.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus untuk memahami
peran guru dalam penerapan Project-Based Learning (PBL) di TK Kelinci. Partisipan dalam
penelitian ini mencakup guru-guru yang terlibat dalam PBL, kepala sekolah, orang tua, dan beberapa
siswa. Pemilihan partisipan dilakukan secara purposive sampling untuk memastikan bahwa mereka
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang relevan dengan topik ini. Data dikumpulkan melalui
wawancara mendalam dengan guru dan kepala sekolah, observasi langsung selama kegiatan PBL,
serta dokumentasi seperti rencana pembelajaran, laporan proyek, dan foto kegiatan. Analisis data
menggunakan teknik analisis tematik. Wawancara yang direkam ditranskripsi secara lengkap, dan
catatan observasi serta dokumen yang relevan diorganisasi secara sistematis. Pengodean awal
dilakukan untuk mengidentifikasi tema-tema utama dari data, yang kemudian dikelompokkan dan
dikembangkan menjadi tema-tema lebih luas. Analisis ini diikuti dengan interpretasi data untuk
memberikan pemahaman mendalam tentang peran guru dalam PBL di TK Kelinci. Keabsahan dan
kredibilitas data dijamin melalui triangulasi sumber dan metode, serta dengan memastikan informed
consent dan kerahasiaan data partisipan.
3. Hasil dan Pembahasan
Peran Guru sebagai Fasilitator dan pembimbing
Dalam pelaksanaan Project-Based Learning (PBL) di TK Kelinci, peran guru sebagai
fasilitator dan pembimbing sangat penting. Guru tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi,
tetapi juga sebagai pendamping yang membantu siswa dalam proses belajar. Penelitian menunjukkan
bahwa guru di TK Kelinci berhasil menciptakan lingkungan belajar yang mendukung eksplorasi dan
kreativitas siswa. Dengan merancang proyek yang menarik dan relevan, guru dapat memotivasi siswa
untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran (Ostrovska et al., 2023). Sebagai
pembimbing, guru memberikan arahan dan dukungan yang diperlukan untuk membantu siswa
menyelesaikan proyek mereka. Hal ini memungkinkan siswa untuk mengatasi berbagai tantangan
yang muncul selama proses belajar. Dengan pendekatan yang tepat, guru dapat memastikan bahwa
siswa merasa didukung dan mampu mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan pembelajaran mereka. Peran guru sangat berpengaruh dalam menciptakan pengalaman belajar
yang efektif dan bermakna di TK Kelinci.
Peran guru sangat krusial dalam mengevaluasi baik proses maupun hasil dari proyek yang
dilakukan oleh siswa (Timchenko et al., 2021). Evaluasi yang dilakukan oleh guru tidak hanya
terfokus pada hasil akhir, tetapi juga memperhatikan Langkah - langkah pembelajaran yang dilalui
oleh siswa. Umpan balik yang konstruktif dari guru berfungsi sebagai alat untuk membantu siswa
dalam proses pengembangan diri dan perbaikan (Ahmad, 2021). Dengan memberikan masukan yang
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 94-100
E-ISSN: 3026-4014
- 97 -
tepat, guru dapat mendorong siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka, sehingga mereka dapat
belajar dari setiap tahap yang telah dilalui. Pendekatan ini sejalan dengan teori konstruktivisme yang
dikemukakan oleh Piaget dalam (Habsy et al., 2023) yang menekankan pentingnya pengalaman
langsung serta interaksi dengan lingkungan dalam membangun pemahaman anak. Dalam konteks ini,
guru tidak hanya berperan sebagai pengamat, tetapi juga sebagai mitra belajar yang aktif. Peran guru
sebagai fasilitator dan pembimbing dalam Project-Based Learning (PBL) tidak hanya mendukung
perkembangan kognitif siswa, tetapi juga berkontribusi pada aspek sosial emosional mereka
(Wahjusaputri et al., 2024). Hal ini menciptakan suasana belajar yang holistik dan menyeluruh, di
mana siswa dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Tantangan dan Solusi Implementasi
Project Based Learning
Implementasi Project-Based Learning (PBL) di TK Kelinci menghadapi berbagai tantangan
yang memerlukan perhatian dan solusi kreatif. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan waktu
yang sering kali menjadi kendala bagi guru dalam merancang dan melaksanakan proyek (Sultan et
al., 2023). Untuk mengatasi hal ini , guru perlu mengembangkan strategi manajemen waktu yang
efektif. Misalnya, mereka dapat merencanakan proyek dengan mempertimbangkan waktu yang
tersedia dan membagi tugas menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan terkelola. Dengan cara ini,
guru dapat memastikan bahwa setiap aspek proyek dapat diselesaikan tanpa terburu-buru, sehingga
kualitas pembelajaran tetap terjaga. Selain itu, Keterbatasan sumber daya merupakan tantangan besar
bagi guru di TK Kelinci, terutama dalam menyediakan bahan dan peralatan untuk mendukung
pembelajaran berbasis proyek. Dalam situasi ini, para guru sering kali harus mengandalkan kreativitas
untuk menemukan solusi alternatif. Mereka memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar, seperti
bahan daur ulang, karton bekas, atau alat sederhana lainnya, untuk tetap dapat menjalankan kegiatan
belajar yang menarik dan bermakna bagi anak-anak. Inovasi semacam ini menjadi langkah penting
untuk memastikan bahwa kendala material tidak menghalangi proses pembelajaran.
Upaya ini tidak selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan yang lebih kompleks. Oleh karena
itu, kolaborasi dengan komunitas lokal menjadi salah satu solusi yang dapat diterapkan. Sekolah dapat
menjalin kerja sama dengan toko-toko, organisasi non-profit, atau bahkan masyarakat sekitar untuk
memperoleh dukungan, baik dalam bentuk sumbangan bahan, pinjaman alat, maupun diskon khusus.
Kolaborasi ini tidak hanya membantu menyediakan kebutuhan proyek, tetapi juga memperkuat
hubungan antara sekolah dengan masyarakat, menciptakan rasa tanggung jawab bersama dalam
mendukung pendidikan anak usia dini (Jacquez et al., 2022). Dukungan orang tua juga sangat penting
dalam keberhasilan pembelajaran, namun sering kali kurang memadai. Untuk meningkatkan
keterlibatan orang tua, guru perlu melakukan pendekatan yang lebih proaktif. Mengadakan pertemuan
rutin untuk menjelaskan manfaat pembelajaran berbasis proyek dan bagaimana orang tua dapat
berkontribusi dalam proses pembelajaran anak-anak mereka adalah langkah yang efektif. Dengan
memberikan informasi yang jelas dan mendetail, orang tua diharapkan dapat lebih memahami peran
mereka dan memberikan dukungan yang diperlukan.
Pengalaman di TK Kelinci mengindikasikan bahwa kesuksesan dari penerapan Project Based
Learning sangat bergantung pada kolaborasi yang efektif antara guru, orang tua, dan komunitas. Guru
perlu secara terus-menerus mengembangkan keterampilan mereka dalam merancang dan mengelola
proyek, serta mencari solusi inovatif untuk menghadapi berbagai tantangan yang muncul. Dengan
kolaborasi yang baik, berbagai pihak dapat memberikan dukungan yang diperlukan untuk
menciptakan lingkungan belajar yang lebih mendukung dan menyenangkan bagi siswa (Qureshi et
al., 2023). Pendekatan yang inovatif dan responsif dari guru dapat menciptakan suasana belajar yang
lebih menarik dan produktif. Guru yang mampu menyesuaikan metode pengajaran mereka dengan
kebutuhan dan minat siswa akan meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran (Kong, 2021). Dengan demikian, melalui kerjasama yang erat antara semua pihak dan
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 94-100
E-ISSN: 3026-4014
- 98 -
penggunaan metode pengajaran yang adaptif, keberhasilan pembelajaran berbasis proyek di TK
Kelinci dapat dicapai dan ditingkatkan, memberikan manfaat yang signifikan bagi perkembangan
akademis dan keterampilan sosial siswa.
Dampak Positif
Project Based Learning
Terhadap Siswa
Implementasi Project-Based Learning (PBL) di TK Kelinci menunjukkan dampak positif yang
signifikan terhadap perkembangan siswa. Proyek-proyek yang dilaksanakan tidak hanya berfungsi
untuk meningkatkan pengetahuan akademis, tetapi juga berperan dalam pengembangan keterampilan
berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Sebagai contoh, dalam proyek bertema 'Hewan Peliharaan',
siswa diberi kesempatan untuk belajar merawat hewan serta memahami tanggung jawab yang
menyertainya. Kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan mereka tentang hewan, tetapi juga
membantu mereka mengembangkan empati dan keterampilan sosial yang esensial. Pendekatan ini
sejalan dengan teori pembelajaran sosial yang dikemukakan oleh Vygotsky, yang menekankan
pentingnya interaksi sosial dalam proses belajar, di mana siswa belajar dari satu sama lain melalui
kolaborasi (Mbarara University of Science and Technology & Arishaba, 2024).
Project Based Learning juga berkontribusi pada pengembangan rasa tanggung jawab dan
kemandirian siswa. Dengan terlibat dalam proyek yang memiliki makna, siswa belajar untuk
mengambil inisiatif dan bertanggung jawab atas proses pembelajaran mereka sendiri. Hal ini sejalan
dengan teori kecerdasan majemuk yang diusulkan oleh Howard Gardner dalam (Cavas & Cavas,
2020) yang menyatakan bahwa setiap individu memiliki berbagai jenis kecerdasan yang berbeda.
Melalui Project Based Learning, siswa diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi dan
memanfaatkan berbagai jenis kecerdasan mereka dalam menyelesaikan proyek, sehingga
menciptakan pengalaman belajar yang lebih kaya dan beragam. Penerapan PBL di TK Kelinci
berhasil menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa. Pendekatan
ini tidak hanya mendukung perkembangan akademis, tetapi juga memperkuat perkembangan holistik
siswa, termasuk aspek sosial dan emosional Dengan memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan interaksi dan kolaborasi, PBL membantu siswa untuk menjadi pembelajar yang lebih
mandiri dan bertanggung jawab, mempersiapkan mereka untuk tantangan di masa depan.
4. Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan Project-Based Learning
(PBL) di TK Kelinci telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan
siswa, mencakup aspek kognitif, sosial, dan emosional. Peran guru sebagai fasilitator dan
pembimbing sangat krusial dalam mendukung keberhasilan proyek based learning. Dalam hal ini,
guru tidak hanya berfungsi sebagai penyampai materi, tetapi juga sebagai pencipta lingkungan belajar
yang aktif yang mendorong eksplorasi siswa. Melalui perannya, guru dapat mendorong siswa untuk
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif, serta meningkatkan motivasi
dan keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran. Implementasi pemebelajaran berbasis proyek di
TK Kelinci juga menghadapi sejumlah tantangan, terutama terkait keterbatasan waktu, sumber daya,
dan dukungan dari orang tua. Meskipun demikian, guru memiliki kemampuan untuk mengatasi
tantangan tersebut melalui kolaborasi dengan rekan sejawat, pemanfaatan sumber daya yang ada, dan
komunikasi yang efektif dengan orang tua. Secara keseluruhan, PjBL terbukti efektif dalam
menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, mengembangkan keterampilan hidup, dan
mendukung perkembangan holistik siswa. Oleh karena itu, penerapan PjBL perlu didorong lebih
lanjut di TK Kelinci dengan meningkatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk orang tua dan
komunitas, agar manfaatnya bagi siswa dapat dimaksimalkan.
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 94-100
E-ISSN: 3026-4014
- 99 -
5. Daftar Pustaka
Ahmad, M. (2021). The Impact of Teacher Feedback on Students’ Academic Performance:
A Mediating Role of Self-efficacy. Journal of Development and Social Sciences, 2(III),
464480. https://doi.org/10.47205/jdss.2021(2-III)39
Cavas, B., & Cavas, P. (2020). Multiple Intelligences TheoryHoward Gardner. In B.
Akpan & T. J. Kennedy (Eds.), Science Education in Theory and Practice (pp. 405
418). Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-030-43620-
9_27
Habsy, B. A., Malora, P. I., Widyastutik, D. R., & Anggraeny, T. A. (2023). Teori Jean Piaget
vs Lev Vygotsky dalam Perkembangan Anak di Kehidupan Bermasyarakat.
TSAQOFAH, 4(2), 576586. https://doi.org/10.58578/tsaqofah.v4i2.2325
Jacquez, F., Topmiller, M., Morris, J.-L., Shelton, A., Wooten, C., A. Best, L., Dicken, A.,
Arenas-Losacker, M., Alvarez, G., Davis, C., & Cole, S. (2022). Early childhood
wellness through asset-based community development: A participatory evaluation of
Communities Acting for Kids Empowerment. In R. Stoecker & A. Falcón (Eds.),
Handbook on Participatory Action Research and Community Development. Edward
Elgar Publishing. https://doi.org/10.4337/9781839100970.00019
Koimah, S. M., Zahra, N. A., Prasitini, E., Sasmita, S. K., & Sari, N. (2024). Implementasi
Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Siswa yang
Beragam. Jurnal Ilmu Sosial Dan Budaya Indonesia, 2(2), 5866.
https://doi.org/10.61476/49j96838
Kong, Y. (2021). The Role of Experiential Learning on Students’ Motivation and Classroom
Engagement. Frontiers in Psychology, 12, 771272.
https://doi.org/10.3389/fpsyg.2021.771272
Kurniahtunnisa, K., Anggraito, Y. U., Ridlo, S., & Harahap, F. (2023). STEM-PjBL
Learning: The Impacts on Students’ Critical Thinking, Creative Thinking,
Communication, and Collaboration Skills. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 9(7),
50075015. https://doi.org/10.29303/jppipa.v9i7.2985
Lyu, Z. (2023). The Role of Project-Based Learning in Cultivating Students’ Values.
Scholars International Journal of Linguistics and Literature, 6(05), 222224.
https://doi.org/10.36348/sijll.2023.v06i05.002
Marhadi, H., Sapriya, S., Hakam, K. A., & Budimansyah, D. (2023). The role of the problem-
based learning approach in optimizing student involvement in the learning process.
Cypriot Journal of Educational Sciences, 18(3), 544555.
https://doi.org/10.18844/cjes.v18i3.8760
Maryati, S., Dwi Lestari, G., & Riyanto, Y. (2022). The Effectiveness of Mentoring in the
Implementation of the Project-based Learning (PjBL) Model in the Independent
Curriculum for PAUD Educators. European Journal of Education and Pedagogy, 3(6),
1218. https://doi.org/10.24018/ejedu.2022.3.6.471
Mbarara University of Science and Technology, & Arishaba, E. (2024). Teaching and
Learning in Secondary Schools Using Social Learning Theory. Journal of Research
Innovation and Implications in Education, 242247.
https://doi.org/10.59765/ndfw8253ric
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 94-100
E-ISSN: 3026-4014
- 100 -
Mishin, I. N. (2022). Implementation of Project Activities in the System of StudentCentered
Learning. Vysshee Obrazovanie v Rossii = Higher Education in Russia, 31(3), 140
151. https://doi.org/10.31992/0869-3617-2022-31-3-140-151
Ostrovska, M., Margitych, K., Bryzhak, N., Bopko, I., & Bedevelska, M. (2023). The Use of
Creative Projects for the Enhancement of Primary School Students’ Learning
Motivation. Revista de la Universidad del Zulia, 14(41), 890907.
https://doi.org/10.46925//rdluz.41.49
Qureshi, M. A., Khaskheli, A., Qureshi, J. A., Raza, S. A., & Yousufi, S. Q. (2023). Factors
affecting students’ learning performance through collaborative learning and
engagement. Interactive Learning Environments, 31(4), 23712391.
https://doi.org/10.1080/10494820.2021.1884886
Selvaraj, A. M., Azman, H., & Wahi, W. (2021). Teachers’ Feedback Practice and Students’
Academic Achievement: A Systematic Literature Review. International Journal of
Learning, Teaching and Educational Research, 20(1), 308322.
https://doi.org/10.26803/ijlter.20.1.17
Sultan, M. R., Qalbi, N., & Nappu, S. (2023). Project-Based Learning in Creative Writing:
Teachers’ Strategies and Encountered Obstacles. VELES (Voices of English Language
Education Society), 7(2), 374384. https://doi.org/10.29408/veles.v7i2.21419
Timchenko, G., Neustroieva, G., & Ponomarenko, N. (2021). PROJECT ACTIVITIES OF
STUDENTS AND CRITERIA FOR EVALUATING RESULTS. ТHE SOURCES OF
PEDAGOGICAL SKILLS, 26, 206210. https://doi.org/10.33989/2075-
146x.2020.26.227655
Wahjusaputri, S., Ernawati, E., Wahyuni, Y., & Wahyuni, I. (2024). Penerapan Pendekatan
Play-Based Learning dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Murhum : Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 112121.
https://doi.org/10.37985/murhum.v5i1.489
Zahra, N. A., Koimah, S. M., Salam, F. F., Fierna, M., & Putri, J. L. (2024).
IMPLEMENTATION OF THE FOUNDATION PHASE STRENGTHENING
PANCASILA STUDENT PROFILE PROJECT IN THE MERDEKA CURRICULUM
AT KELINCI KINDERGARTEN. 12(2).