Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 129-134
E-ISSN: 3026-4014
- 129 -
Artikel Penelitian
Naskah dikirim: xx/xx/20xxSelesai revisi: xx/xx/20xx Disetujui: xx/xx/20xx Diterbitkan:xx/xx/20xx
Implementasi Pencak Silat Setia Hati Teratai Berbasis Etnopedagogis
Sebagai Penguat Karakter Profil Pelajar Pancasila
Asri Indah Purnamasari
1
, Wahono Widodo
2
, Nurul Istiq’faroh
3
Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
e-mail: 24010855021@mhs.unesa.ac.id
Abstrak: Pendidikan memegang peran penting dalam pewarisan nilai-nilai dan budaya, terutama di tengah
arus globalisasi yang sekarang ini dapat mengikis budaya lokal dan integrasi nilai-nilai kearifan lokal
termasuk dalam pendidikan karakter siswa. Salah satu bentuk budaya yang dapat diimplementasikan dalam
pendidikan karakter adalah pencak silat, khususnya aliran Pencak Silat Setia Hati Teratai. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis implementasi etnopedagogis Pencak Silat Setia Hati Teratai sebagai penguat
karakter Profil Pelajar Pancasila pada siswa. Jenis penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif,
penelitian ini menekankan pada reduksi, display, dan analisis data dari berbagai literatur yang berkaitan
dengan pendidikan karakter dan budaya. Subyek penelitian melibatkan pelatih pencak silat setia hati teratai,
guru-guru yang mengajar di sekolah, siswa yang menerapkan pembelajaran kearifan lokal. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa latihan dan filosofi dalam Pencak Silat Setia Hati Teratai mendukung penanaman
nilai-nilai gotong royong, akhlak mulia, kemandirian, dan kebinekaan global dan keseluruhan nilai yang
termasuk dalam Profil Pelajar Pancasila. Melalui pendekatan etnopedagogis, pencak silat tidak hanya
berfungsi sebagai kegiatan fisik tetapi juga sebagai media pembelajaran karakter yang selaras dengan
Pancasila. Dengan demikian, Pencak Silat Setia Hati Teratai memiliki potensi besar untuk dikembangkan
dalam pendidikan karakter berbasis budaya, memberikan kontribusi dalam membentuk generasi muda yang
berkarakter, nasionalis, dan memiliki toleransi terhadap keberagaman.
Kata kunci:
Pencak Silat Setia Hati Teratai, Profil Pelajar Pancasila, Etnopedagogi
Implementation of Ethnopedagogical-Based Setia Hati Teratai Pencak Silat as a Strengthener
of Pancasila Student Profile Character
Abstract:
Education plays an important role in the inheritance of values and culture, especially amidst the
currents of globalization that can now erode local cultures and integrate local wisdom values, including in
the character education of students. One form of culture that can be implemented in character education
is pencak silat, specifically the Setia Hati Teratai school of pencak silat. This research aims to analyze the
ethnopedagogical implementation of Pencak Silat Setia Hati Teratai as a character strengthener of the
Pancasila Student Profile among students. The type of research uses a descriptive qualitative approach,
emphasizing the reduction, display, and analysis of data from various literatures related to character
education and culture. The subjects of the research involve trainers of Setia Hati Teratai Pencak Silat,
teachers who teach in schools, and students who apply local wisdom in their learning. The research results
show that the training and philosophy in Pencak Silat Setia Hati Teratai support the instillation of values
such as mutual cooperation, noble character, independence, and global diversity, as well as the overall
values included in the Pancasila Student Profile. Through an ethnopedagogical approach, pencak silat not
only functions as a physical activity but also as a medium for character education that aligns with
Pancasila. Thus, Pencak Silat Setia Hati Teratai has great potential to be developed in culture-based
character education, contributing to the formation of a young generation that is characterized,
nationalistic, and tolerant of diversity.
Keywords
: Pencak Silat Setia Hati Teratai, Pancasila Student Profile, Ethnopedagogy.
Hak Cipta©2024 Asri Indah Purnamasari, Wahono Widodo, Nurul Istiq’faroh
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 129-134
E-ISSN: 3026-4014
- 129 -
1. Pendahuluan
Pendidikan sebagai proses pewarisan nilai dan budaya yang memainkan peran penting dalam
membentuk identitas individu dan masyarakat. Pendidikan tidak hanya tentang pengetahuan
akademis, tetapi juga nilai-nilai moral, etika, dan tradisi unik yang diwariskan dari generasi
sebelumnya yang dapat memengaruhi pola pikir, perilaku, dan interaksi social (Manarfa & Lasaiba,
2023). Dalam konteks pendidikan, pemahaman terhadap budaya dapat meningkatkan relevansi materi
pembelajaran dan membantu menghubungkan pengetahuan dengan pengalaman sehari-hari. Selain
itu, budaya juga berperan dalam memperkuat identitas, membangun rasa kebersamaan, dan
meningkatkan toleransi di antara berbagai kelompok (Suryanti et al., 2020). Adapun salah satu budaya
Indonesia yang memiliki peran dalam membentuk dan mengembangkan identitas individu dan
masyarkat khususnya dalam konteks pendidikan adalah pencak silat.
Pencak silat merupakan seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia, yang
menggabungkan gerakan fisik, teknik pertahanan, dan filosofi budaya. Sebagai bagian integral dari
warisan budaya, pencak silat tidak hanya mengutamakan aspek fisik tetapi juga spiritual dan mental
yang mencerminkan nilai-nilai luhur seperti disiplin, rasa hormat, dan ketahanan (Amal, 2024). Setiap
aliran pencak silat memiliki karakteristik dan teknik uniknya sendiri, namun semuanya menekankan
pentingnya penguasaan gerakan, ritme, dan kecepatan. Salah satu aliran pencak silat yang terkenal di
Indonesia adalah Setia Hati Teratai. Pencak Silat Setia Hati Teratai yang didirikan pada tahun 1963
oleh Ki Seno Agung dari Madiun, Jawa Timur ini dikenal sebagai salah satu aliran pencak silat yang
menekankan pengembangan karakter dan nilai-nilai moral dalam praktiknya (Diri, 2017). Hal unik
pada Pencak Silat Setia Hati Teratai adalah penerapan filosofi "Setia Hati" yang mengedepankan
nilai-nilai moral dan spiritual dalam setiap aspek latihan dan pertarungan. Aliran ini tidak hanya fokus
pada penguasaan teknik beladiri, tetapi juga mengajarkan pentingnya pengendalian diri, empati, dan
rasa hormat terhadap orang lain. Selain itu, adanya simbol “teratai” dalam nama aliran ini
melambangkan kemurnian, keindahan, dan ketahanan, yang mengingatkan para praktisi untuk selalu
berkembang dan tumbuh meskipun menghadapi berbagai rintangan. Hal ini menjadikan Pencak Silat
Setia Hati Teratai tidak hanya sebagai seni bela diri, tetapi juga sebagai sarana untuk membentuk
karakter dan menciptakan kedamaian dalam diri serta lingkungan sekitar (Mufarriq, 2021).
Pembentukan karakter mencakup berbagai nilai dan aspek esensial yang mendukung
perkembangan individu secara menyeluruh (Sari, 2023). Karakter juga dianggap sebagai identitas
yang membentuk seseorang melalui sikap, pola pikir, dan nilai-nilai kesopanan yang didapat dari
interaksi dengan lingkungan dan orang lain, dan menjadi landasan yang mempengaruhi cara pandang,
berpikir, dan bertindak (Nurul et al, 2023). Saat ini, pendidikan karakter sangat diperlukan terutama
untuk membangun dan menguatkan karakter anak bangsa. Pendidikan karakter harus dimulai sejak
dini dan dimulai dari lingkungan keluarga, berlanjut di lingkungan pendidikan, baik formal maupun
non formal untuk membangun sumber daya manusia yang unggul dengan bekal karakter baik dan
nilai-nilai moral mulia dan universal (Sudarmin, 2014). Di dalam Pencak Silat Setia Hati Teratai,
terdapat beberapa nilai yang ditekankan melalui praktik ini antara lain nilai spiritualitas yang
diintegrasikan dalam setiap latihan, penekanan pada rasa hormat dan empati, semangat kebersamaan
yang dibangun, dukungan pentingnya dialog dan kerjasama untuk mengambil keputusan dengan
bijaksana dan mempertimbangkan kepentingan bersama, serta dorongan untuk memberikan
kontribusi positif bagi masyarakat. Nilai-nilai tersebut merupakan nilai nilai luhur yang terkandung
dalam Pancasila.
Melalui esensi dalam Pencak Silat Setia Hati Teratai, dapat menjadi alat sebagai media
dalam pendidikan karakter berasaskan Pancasila. Pada jenjang siswa Sekolah Dasar, pemanfaatan
bentuk budaya seperti pencak silat dapat menjadi cara yang efektif untuk menanamkan nilai-
nilai pendidikan karakter dengan berasaskan Pancasila (Putra et al., 2024). Karakter profil pelajar
Pancasila adalah karakter siswa yang diharapkan berkembang setelah pembelajaran dilakukan.
Pelajar Profil Pancasila adalah konsep yang diusung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia sebagai panduan dalam pengembangan karakter siswa di Indonesia (Sari et al.,
2024). Konsep ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara
akademis, tetapi juga memiliki karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila (Natalia & Saingo,
2023). Terdapat enam karakter yang termasuk dalam karakter profil pelajar Pancasila yaitu beriman,
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 129-134
E-ISSN: 3026-4014
- 130 -
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif (Pudjiastuti et al., 2016).
Penelitian ini memberikan kontribusi baru dalam memahami bagaimana Pencak Silat Setia Hati
Teratai sebagai bagian dari budaya diintegrasikan dalam pendidikan atau proses pembelajaran.
Konsep ini dinamakan etnopedagogi yaitu sebuah konsep berfokus pada pemahaman dan
penghargaan terhadap keragaman budaya, serta penerapan strategi pengajaran yang menghormati
latar belakang budaya dalam proses belajar. Penelitian yang dilakukan oleh Syafrudin & Nurhayati,
(2020); Ruswinarsih et al., (2023) menunjukkan bahwa penerapan seni bela diri tradisional dalam
kurikulum pendidikan dapat meningkatkan kemampuan sosial dan emosional siswa, serta
memperkuat rasa kebersamaan dan identitas budaya. Penelitian yang lain menemukan bahwa di
lingkungan sekolah, pencak silat menjadi mata ajar dalam pendidikan jasmani (Peby Gunarto et al.,
2022), pilihan untuk kegiatan ekstrakurikuler (Pinem & Rosramadhana, 2023), dan menjadi sumber
pembelajaran (Monica et al., 2021). Oleh karena itu, penelitian ini menggabungkan tiga bidang studi
yang berbeda yaitu seni bela diri, pendidikan karakter, dan pendidikan pancasila. Dengan demikian,
penelitian ini dapat menjadi titik awal untuk kolaborasi lintas disiplin ilmu dalam memahami
Implementasi Pencak silat Setia Hati Teratai Berbasis Etnopedagogis Sebagai Penguat Karakter Profil
Pelajar Pancasila.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini mengadopsi pendekatan deskriptif kualitatif dengan merujuk pada panduan
analisis yang dikemukakan oleh Sugiyono (2015). Pendekatan deskriptif kualitatif bertujuan untuk
menggambarkan dan memahami fenomena secara mendalam berdasarkan data deskriptif, dimana
peneliti menganalisis, menafsirkan, dan menggali makna dari informasi yang terkumpul. Dalam
konteks penelitian ini, pendekatan tersebut digunakan untuk menguraikan bagaimana Pencak Silat
Setia Hati Teratai dapat berfungsi sebagai media pembelajaran karakter berbasis nilai-nilai Pancasila.
Subjek penelitian terdiri dari pelatih pencak silat setia hati Teratai, guru dan siswa di sekolah yang
menerapkan pembelajaran berbasis kearifan lokal. Proses penelitian dimulai dengan tahap reduksi
data, yaitu mengumpulkan dan menyortir informasi yang relevan dari berbagai sumber akademis,
seperti buku, jurnal, peraturan perundang-undangan, laporan penelitian, dan artikel yang membahas
pendidikan karakter, etnopedagogi, serta budaya Indonesia. Selanjutnya, tahap display data dilakukan
dengan mengategorikan data sesuai tema utama yang berkaitan dengan pendidikan karakter dan nilai-
nilai Pancasila melalui pengkodean tematik, yang memberikan gambaran visual dari data yang
terkumpul dan memudahkan analisis hubungan antar-tema. Tahap terakhir adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi, yaitu integrasi temuan dari setiap kategori untuk menyusun pemahaman
menyeluruh mengenai implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran karakter melalui seni
bela diri Pencak Silat Setia Hati Teratai.Penelitian ini mengadopsi pendekatan deskriptif kualitatif
dengan merujuk pada panduan analisis yang dikemukakan oleh Sugiyono (2015). Pendekatan
deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan dan memahami fenomena secara mendalam
berdasarkan data deskriptif, dimana peneliti menganalisis, menafsirkan, dan menggali makna dari
informasi yang terkumpul.
Dalam konteks penelitian ini, pendekatan tersebut digunakan untuk menguraikan bagaimana
Pencak Silat Setia Hati Teratai dapat berfungsi sebagai media pembelajaran karakter berbasis nilai-
nilai Pancasila. Subjek penelitian terdiri dari pelatih pencak silat setia hati Teratai, guru dan siswa di
sekolah yang menerapkan pembelajaran berbasis kearifan lokal. Proses penelitian dimulai dengan
tahap reduksi data, yaitu mengumpulkan dan menyortir informasi yang relevan dari berbagai sumber
akademis, seperti buku, jurnal, peraturan perundang-undangan, laporan penelitian, dan artikel yang
membahas pendidikan karakter, etnopedagogi, serta budaya Indonesia. Selanjutnya, tahap display
data dilakukan dengan mengategorikan data sesuai tema utama yang berkaitan dengan pendidikan
karakter dan nilai-nilai Pancasila melalui pengkodean tematik, yang memberikan gambaran visual
dari data yang terkumpul dan memudahkan analisis hubungan antar-tema. Tahap terakhir adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi, yaitu integrasi temuan dari setiap kategori untuk menyusun
pemahaman menyeluruh mengenai implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran karakter
melalui seni bela diri Pencak Silat Setia Hati Teratai.
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 129-134
E-ISSN: 3026-4014
- 131 -
3. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini mengungkapkan bahwa praktik dan ajaran dalam Pencak Silat Setia Hati
Teratai mendukung penguatan karakter Profil Pelajar Pancasila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
nilai-nilai etnopedagogis yang diajarkan dalam silat berkontribusi dalam membentuk karakter gotong
royong, berakhlak mulia, kemandirian, dan kebinekaan global. Setiap nilai tersebut terefleksi dalam
aktivitas dan filosofi latihan yang menanamkan etika sosial dan disiplin tinggi kepada peserta didik.
Tabel berikut menyajikan bagaimana implementasi nilai-nilai etnopedagogis dalam Pencak Silat Setia
Hati Teratai berkontribusi pada masing-masing nilai Profil Pelajar Pancasila.
Tabel 1. Implementasi Nilai Profil Pelajar Pancasila dalam Pencak Silat Setia Hati Teratai
Nilai Profil Pelajar
Pancasila
Implementasi dalam Latihan
Pencak Silat Setia Hati Teratai
Penjelasan
Gotong Royong
Kegiatan persiapan acara, latihan
kelompok, saling membantu antar-
anggota
Latihan bersama ini
menekankan kerja sama, saling
mendukung, dan menghargai
sesama
Berakhlak Mulia
Etika sopan santun, penghormatan
kepada pelatih, kejujuran, dan disiplin
Nilai-nilai moral ditanamkan
melalui etika dalam interaksi,
yang melatih akhlak dan moral
Mandiri
Latihan individu yang disiplin dan
bertahap dalam meningkatkan
keterampilan diri
Latihan mandiri
menumbuhkan rasa tanggung
jawab, kedisiplinan, dan
kemandirian
Kebinekaan Global
Penghargaan terhadap keragaman
budaya dalam organisasi silat yang
terbuka bagi semua
Kebinekaan ini memperkuat
sikap toleransi dan saling
menghargai dalam perbedaan
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan peran nilai-nilai yang diimplementasikan dalam
latihan Pencak Silat Setia Hati Teratai. Melalui kerja sama yang erat dalam kegiatan kelompok,
anggota belajar nilai gotong royong yang sesuai dengan karakter Pelajar Pancasila. Sementara itu,
nilai berakhlak mulia diajarkan melalui aturan ketat dalam menjaga etika selama berlatih dan
berinteraksi, yang penting dalam pembentukan karakter bermoral. Sikap mandiri terbentuk melalui
disiplin yang dibangun saat latihan individu, sedangkan kebinekaan global ditanamkan melalui
penghargaan pada perbedaan dan kebinekaan anggota, memperkuat toleransi. Hasil analisis
menunjukkan bahwa Pencak Silat Setia Hati Teratai berfungsi sebagai sarana pembelajaran karakter
yang efektif melalui pendekatan etnopedagogis, yaitu pendekatan yang mengintegrasikan nilai-nilai
lokal dalam proses pendidikan. Sebagai seni bela diri tradisional, Pencak Silat Setia Hati Teratai tidak
hanya fokus pada aspek fisik atau teknik pertahanan diri, tetapi juga mengutamakan pembentukan
karakter yang kuat dan bermakna melalui latihan-latihan yang diterapkan. Nilai gotong royong
menjadi inti dari setiap kegiatan latihan karena berbagai aktivitas dilakukan secara kolektif,
mengutamakan solidaritas antar-anggota dan saling membantu. Dalam hal ini, anggota diajarkan
untuk bekerja sama, saling menghargai, dan mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan
bersama (Sanabila, 2024). Nilai gotong royong yang ditanamkan ini tidak hanya menjadi landasan
yang penting dalam latihan, tetapi juga mencerminkan filosofi Pancasila yang menekankan
pentingnya kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini sejalan dengan prinsip gotong royong
dalam Profil Pelajar Pancasila, sehingga melalui latihan ini, peserta didik memiliki landasan karakter
yang kuat yang mendorong mereka untuk menjadi individu yang peduli dan berkontribusi dalam
komunitasnya (Suyitno, 2023).
Selain itu, dalam aspek berakhlak mulia, ajaran Pencak Silat Setia Hati Teratai sangat
menekankan penghormatan kepada pelatih, senior, dan sesama anggota, kedisiplinan dalam
mengikuti aturan dan jadwal latihan, serta kejujuran dalam setiap tindakan dan interaksi. Dengan
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 129-134
E-ISSN: 3026-4014
- 132 -
penerapan nilai-nilai etika yang kuat ini, para peserta dilatih untuk mengembangkan sikap bermoral
yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila, membentuk kepribadian yang berbudi pekerti luhur. Latihan
ini juga mengutamakan kesederhanaan dan mengajarkan peserta untuk hidup dengan rendah hati,
yang secara tidak langsung menumbuhkan empati sosial serta menghargai orang lain (Mustofa, 2022).
Hal ini selaras dengan pemahaman bahwa pendidikan tinggi tidak hanya tentang transfer
pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter yang kuat (Nurul et al, 2023). Nilai kemandirian juga
sangat ditekankan dalam proses latihan, terutama melalui kegiatan latihan individu yang menuntut
peserta untuk bertanggung jawab atas perkembangan keterampilan dan kedisiplinan mereka sendiri.
Sikap mandiri ini juga sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila, membentuk peserta didik yang tahan
uji, disiplin, dan berani menghadapi tantangan secara mandiri (Parnawi, 2021). Aspek terakhir adalah
kebinekaan global, yang juga mendapat perhatian dalam Pencak Silat Setia Hati Teratai. Sikap terbuka
terhadap anggota dari berbagai latar belakang mendorong pemahaman akan perbedaan dan
penghormatan terhadap keberagaman, yang mencerminkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Melalui
pencak silat, peserta dilatih untuk menghargai perbedaan budaya, bahasa, dan latar belakang,
sehingga dapat mengembangkan sikap inklusif dan toleran. Implementasi nilai ini juga mendukung
siswa untuk lebih siap menghadapi lingkungan sosial yang majemuk, membentuk karakter yang
menghargai keberagaman dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan
bahwa Pencak Silat Setia Hati Teratai dapat menjadi media pembelajaran karakter berbasis
etnopedagogis yang relevan dengan budaya lokal dan sangat mendukung pembentukan Profil Pelajar
Pancasila. Dengan demikian, seni bela diri ini memiliki potensi besar untuk diterapkan secara lebih
luas dalam pendidikan karakter di Indonesia, memberikan kontribusi nyata dalam membentuk
generasi yang berbudi pekerti luhur dan berwawasan kebangsaan.
4. Simpulan dan Saran
Simpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Pencak Silat Setia Hati Teratai berfungsi sebagai sarana
yang efektif dalam penguatan karakter Profil Pelajar Pancasila melalui pendekatan etnopedagogis,
yang mencakup nilai gotong royong, berakhlak mulia, kemandirian, dan kebinekaan global. Nilai-
nilai ini diimplementasikan dalam latihan dan interaksi antaranggota, menciptakan lingkungan
pembelajaran yang memperkuat karakter siswa sesuai dengan filosofi Pancasila. Dampak dari
penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan seni bela diri tradisional dalam pendidikan karakter
mampu menanamkan etika sosial, disiplin, dan penghargaan terhadap keberagaman, yang pada
akhirnya berkontribusi pada pembentukan generasi muda Indonesia yang berbudi luhur dan
berwawasan kebangsaan.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, berikut beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut:
1. Integrasi Kurikulum
Sekolah-sekolah disarankan untuk mengintegrasikan elemen-elemen kearifan lokal, seperti pencak silat
yang merupakan warisan asli Indonesia, ke dalam kurikulum yang lebih luas. Hal ini dapat dilakukan dengan
menggandeng komunitas perguruan lokal untuk menjadikan pembelajaran lebih kontekstual dan relevan.
2. Pelatihan Guru
Memberikan pelatihan bagi guru tentang pendekatan etnopedagogis dan cara-cara mengintegrasikan budaya
lokal ke dalam proses pembelajaran. Ini akan meningkatkan kompetensi guru dalam mengajarkan nilai-nilai
budaya dan karakter kepada siswa.
5. Daftar Pustaka
Amal, I. (2024). Implementasi Pendidikan Tauhid Melalui Ekstrakurikuler Pencak Silat Tapak Suci
Di Sd Negeri 92 Panaikang (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Ahmad Dahlan).
Damayanti, M. I., Istiq'faroh, N., Hendratno, H., Rukmi, A. S., Abidin, Z., & Solihin, A. (2023).
Refleksi Penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui Strategi Menulis Jurnal Syukur. Jurnal
Elementaria Edukasia, 6(4), 1761-1772.
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 129-134
E-ISSN: 3026-4014
- 133 -
Diri, H. H. T. D. B. (2017). Pemahaman Anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (Psht) Di Komisariat
Uin Walisongo Semarang Tahun 2017 Terhadap.
Ediyono, S., & Widodo, S. T. (2019). Memahami Makna Seni dalam Pencak Silat | Ediyono |
Panggung. Panggung, 29(3), 300313.
Monica, N. D., Gazali, R. Y., & Jabar, H. A. (2021). Eksplorasi Etnomatematika Pada Seni Bela Diri
Kuntau Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasional Mipat, 1, 160165.
Mufarriq, M. U. (2021). Membentuk Karakter Pemuda Melalui Pencak Silat. Khazanah Pendidikan
Islam, 3(1), 4153. https://doi.org/10.15575/kp.v3i1.
Mustofa, M. Z. (2022). Pembentukan Kepribadian Melalui Bela Diri Pencak Silat Persaudaraan Setia
Hati Terate (Psht) Rayon Panjeng Ponorogo (Doctoral dissertation, IAIN Ponorogo).
Natalia, L., & Saingo, Y. A. (2023). Pentingnya Pendidikan Pancasila Dalam Membentuk Karakter
dan Moral di Lembaga Pendidikan. Jurnal Ilmiah Multidisipline, 1(10), 266272.
https://doi.org/10.5281/zenodo.10109883
Parnawi, A. (2021). Psikologi perkembangan. Deepublish.
Peby Gunarto, I Gede Suwiwa, & Gede Doddy Tisna. (2022). Motivasi Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Pjok Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Kejaora (Kesehatan Jasmani Dan Olah
Raga), 7(1), 2025. https://doi.org/10.36526/kejaora.v7i1.1614
Pinem, E. B., & Rosramadhana. (2023). Konstruksi Sosial Atlet Perempuan dalam Mengikuti
Olahraga Bela Diri Pencak Silat PSHT Rayon Martubung di Kelurahan Besar. Journal on
Education, 05(04), 1566215670. http://jonedu.org/index.php/joe
Pudjiastuti, S. R., Iriansyah, H. S., Idrus, A., Fatgehipon, A. H., Huliselan, M., Fatimah, S., Hidayah,
Y., Ulfah, N., Sommaliagustina, D., Robby, S. K. I., Fatimah, Marini, Dewi, S. F., Yulika, F.,
Hasanah, M. M., Kurniati, P., Subkhan, M., Setiadi, E., & Diah Turis Kaemirawati, Eka Ari
Endrawati, Susetya Herawati, A. D. I. (2016). Bunga Rampai: Budaya Demokrasi Dalam
Perspektif Kearifan Lokal.
Putra, Y. G., Muyidin, A., Jamludin, U., & ... (2024). Seni Debus, Pancasila, dan Media Pendidikan
Karakter Religius Siswa Sekolah Dasar. of Humanities and , 5(2), 669680.
https://ejournal.uit lirboyo.ac.id/index.php/IJHSS/article/view/5519%0Ahttps://ejournal.uit-
lirboyo.ac.id/index.php/IJHSS/article/download/5519/1674
Ruswinarsih, S., Apriati, Y., & Malihah, E. (2023). Penguatan Karakter Melalui Seni Bela Diri
Pencak Silat Kuntau Pada Masyarakat Kalimantan Selatan, Indonesia. PADARINGAN (Jurnal
Pendidikan Sosiologi Antropologi), 5(01), 50. https://doi.org/10.20527/pn.v5i01.7571
Sanabila, N. (2024). Nilai–Nilai Dakwah Dalam Ajaran Pencak Silat “Persaudaraan Setia Hati Terate
(Psht)” Uin Prof. Kh Saifuddin Zuhri Purwokerto
Sanjoyo, M. P., Fatkurrohman, R. A., & Jodi, J. (2022). Kajian Fungsional Tradisi Sah-SahanPencak
Silat Pesaudaraan Setia Hati Terate. Advances in Humanities and Contemporary Studies, 3(1),
172182. https://doi.org/10.30880/ahcs.2022.03.01.017
Sari, M. (2023). Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam dalam Pembentukan Karakter dan Etika Siswa
di Tingkat Sekolah Dasar. Al-Mujahadah: Islamic Education Journal, 1(1), 54-71.
Sari, D. A. P., Sulistiyo, U., & Sofwan, M. (2024). Implementasi Profil Pelajar Pancasila di Sekolah
Dasar. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 24(2), 1259.
https://doi.org/10.33087/jiubj.v24i2.5097
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 129-134
E-ISSN: 3026-4014
- 134 -
Sudarmin. (2014). Pendidikan Karakter, Etnosains Dan Kearifan Lokal (Konsep Dan Penerapannya
Dalam Penelitian Dan Pembelajaran Sains). In Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Semarang. Dicetak oleh CV. Swadaya Manunggal.
Suryanti, S., Mariana, N., Yermiandhoko, Y., & Widodo, W. (2020). Local wisdom-based teaching
material for enhancing primary students’ scientific literacy skill. Jurnal Prima Edukasia, 8(1),
96105. https://doi.org/10.21831/jpe.v8i1.32898
Suyitno, T. S. (2023). Literasi Antikorupsi: Penguatan Profil Pelajar Pancasila Berbasis Nilai Al Islam
Kemuhammadiyahan Di Sekolah Dasar Unggulan Muhammadiyah Lemahdadi.
Syafiqin, M. A., & Pujianto, W. E. (2024). Analisis Lingkungan Organisasi Pencak Silat
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Dalam Melatih Rasa Persaudaraan dan Bersosialisasi
Pada Sesama Siswa dan Warga PSHT Rayon Dukuh Tengah. Jurnal Akademik Pengabdian
Masyarakat, 2(1), 3035. https://doi.org/10.61722/japm.v2i1.778
Syafrudin, E., & Nurhayati, S. (2020). Training of Pencak Art To Preserve Local Life in Youth
Organization Kp. Andir Rt. 01 Rw. 15 Village Padalarang, West Bandung District.
Empowerment: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, 9(2), 216223.
http://www.e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/empowerment/article/view/1783
Wihartati, A., Bunyamin, Salehuddin, M., & Al-Mughni, M. (2023). Nilai-Nilai Dakwah Pada Pencak
Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (Psht) Komisariat Uinsi Samarinda. Mushawwir Jurnal
Manajemen Dakwah Dan Filantropi Islam, 1(1), 2032.