Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 108-114
E-ISSN: 3026-4014
- 113 -
dan menulis, kurangnya kesadaran siswa untuk membaca, solusinya meliputi Melakukan teguran atau
nasehat langsung, Memberikan contoh yang baik kepada siswa, Mendiskusikan antar guru dan kepala
sekolah tentang siswa. Berdasarkan hasil triangulasi teknik dapat disimpulkan bahwa peran kepala dalam
implementasi pendidikan karakter melalui gerakan literasi sekolah meliputi sebagai educator (pendidik),
manager, leader (leader), innovator, motivator. Faktor pendukungnya meliputi tersedianya sarana dan
prasarana yang memadai, adanya berbagai program yang berkaitan literasi, dan adanya kerja sama yang
baik antara kepala sekolah, guru, petugas perpustakaan, siswa, dan orangtua. Sedangkan faktor
penghambatnya meliputi kegiatan 15 menit membaca belum bervariasi, adanya siswa yang mengalami
kesulitan membaca dan menulis, kurangnya kesadaran siswa untuk membaca, solusinya meliputi
Melakukan teguran atau nasehat langsung, Memberikan contoh yang baik kepada siswa, Mendiskusikan
antar guru dan kepala sekolah tentang siswa. Faktor pendukungnya meliputi tersedianya sarana dan
prasarana yang memadai, adanya berbagai program yang berkaitan literasi, dan adanya kerja sama yang
baik antara kepala sekolah, guru, petugas perpustakaan, siswa, dan orangtua. Sedangkan faktor
penghambatnya meliputi kegiatan 15 menit membaca belum bervariasi, adanya siswa yang mengalami
kesulitan membaca dan menulis, kurangnya kesadaran siswa Mendiskusikan antar guru dan kepala
sekolah tentang siswa.
Berdasarkan hasil triangulasi waktu dapat disimpulkan bahwa peran kepala dalam implementasi
pendidikan karakter melalui gerakan literasi sekolah meliputi sebagai educator (pendidik), manager,
leader (leader), innovator, motivator. Faktor pendukungnya meliputi tersedianya sarana dan prasarana
yang memadai, adanya berbagai program yang berkaitan literasi, dan adanya kerja sama yang baik antara
kepala sekolah, guru, petugas perpustakaan, siswa, dan orangtua. Sedangkan faktor penghambatnya
meliputi kegiatan 15 menit membaca belum bervariasi, adanya siswa yang mengalami kesulitan membaca
dan menulis, kurangnya kesadaran siswa untuk membaca, solusinya meliputi Melakukan teguran atau
nasehat langsung, Memberikan contoh yang baik kepada siswa, Mendiskusikan antar guru dan kepala
sekolah tentang siswa. Faktor pendukungnya meliputi tersedianya sarana dan prasarana yang memadai,
adanya berbagai program yang berkaitan literasi, dan adanya kerja sama yang baik antara kepala sekolah,
guru, petugas perpustakaan, siswa, dan orangtua. Sedangkan faktor penghambatnya meliputi kegiatan 15
menit membaca belum bervariasi, adanya siswa yang mengalami kesulitan membaca dan menulis,
kurangnya kesadaran siswa Mendiskusikan antar guru dan kepala sekolah tentang siswa
4. Simpulan dan Saran
Simpulan
Peran kepala sekolah dalam implementasi pendidikan karakter melalui Gerakan literasi sekolah, meliputi
leader (pemimpin), educator (pendidik), manajer, innovator, dan motivator.
Saran
Terdapat faktor pendukung dan penghambat peran kepala sekolah dalam implementasi pendidikan
karakter melalui gerakan literasi sekolah. Faktor pendukungnya meliputi sarana dan prasarana yang
memadai, adanya berbagai program yang berkaitan literasi, serta adanya kerja sama yang baik antara
kepala sekolah, guru. Sedangkan faktor penghambat peran kepala sekolah dalam implementasi
pendidikan karakter melalui gerakan literasi sekolah meliputi kegiatan 15 menit membaca belum
bervariasi, adanya siswa yang mengalami kesulitan membaca dan menulis, kurangnya kesadaran siswa
untuk membaca.
5. Daftar Pustaka
Agus, Cahyo. (2013). Panduan Aplikasi Teori Belajar. Jakarta. PT. Diva Press.
Dewantara, K. H. (2013a). Pemikiran, konsepsi, keteladanan, sikapmerdeka (I) pendidikan. Yogyakarta:
MajelisLuhurTamansiswa.