Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 32-40
E-ISSN: 3026-4014
- 32 -
Artikel Penelitian Naskah dikirim: 2/02/2023 Selesai revisi: 19/03/2023 Disetujui: 24/05/2023 Diterbitkan:1/06/2023
Pengembangan media prezi untuk pemahaman nilai-nilai Pancasila Sila ke-2 pada
pembelajaran tematik muatan PPKn kelas III SD Negeri Baran Bantul Yogyakarta
Diva Ayu Handayani
1
, Wachid Pratomo
2
, Nadziroh
3
1,2,3
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguran dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Indonesia
Email: diivaayu422@gmail.com
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pengembangan media pembelajaran Prezi dalam
pembelajaran tematik muatan PPKn guna untuk meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai nilai-
nilai Pancasila sila kedua, 2) mengetahui uji kelayakan media pembelajaran Prezi dalam pembelajaran
tematik muatan PPKn guna untuk meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai nilai-nilai Pancasila
sila kedua dengan pokok bahasan pengamalan sila kedua Pancasila (menghargai keberagaman
karakteristik). Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and
Development) yang mengacu pada prosedur pengembangan 4D terdiri dari 4 tahap yaitu define
(pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Teknik
pengumpulan data yang digunakan pada tahap define adalah observasi dan wawancara serta pada tahap
develop adalah menggunakan lembar validasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistika
deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pengembangan Media Prezi untuk Pemahaman
Nilai-Nilai Pancasila Sila ke-2 pada Pembelajaran Tematik Muatan PPKn Kelas III SD Negeri Baran
Yogyakarta pokok bahasan pengamalan sila kedua Pancasila (menghargai keberagaman karakteristik)
memperoleh hasil kelayakan media dengan kecenderungan produk berada pada kategori baik. Hal ini dapat
dilihat dari hasil validasi ahli media menunjukkan bahwa kriteria: Sangat Baik (60%), Baik (40%), Kurang
(0%), dan Cukup (0%). Kemudian, kelayakan terhadap materi yang terdapat pada media pembelajaran Prezi
yang dikembangkan yaitu: Sangat Baik (61%), Baik (39%), Kurang (0%), dan Cukup (0%). Dari kriteria
yang telah didapatkan tersebut dapat disimpulkan bahwa media Prezi layak untuk digunakan pada
pembelajaran tematik muatan PPKn dengan pokok bahasan menghargai keberagaman karakteristik.
Kata Kunci: Pengembangan, Media Prezi, Pembelajaran PPKn
Development of prezi media for understanding the values of Pancasila Sila to-2 on thematic learning
content PPKn class III SD Negeri baran Bantul Yogyakarta
Abstract: This study aims to 1) determine the development of Prezi learning media in thematic learning
PPKn content in order to increase students' understanding of the values of the second Pancasila precept,
2) determine the feasibility test of Prezi learning media in thematic learning PPKn content in order to
increase students' understanding of the values of the second Pancasila precept with the subject matter of
practicing the second Pancasila precept (respecting the diversity of characteristics). This type of research
uses the Research and Development method which refers to the 4D development procedure consisting of 4
stages, namely define, design, develop, and disseminate. Data collection techniques used at the define stage
are observation and interviews and at the develop stage are validation sheets. The data analysis technique
used is descriptive statistical analysis. The results of this study indicate that the Development of Prezi
Media for Understanding the Values of the 2nd Pancasila Precepts in Class III PPKn Content Thematic
Learning at SD Negeri Baran Yogyakarta, the subject matter of implementing the second precept of
Pancasila (respecting the diversity of characteristics) obtains media feasibility results with a tendency for
the product to be at good category. This can be seen from the validation results of media experts showing
that the criteria are: Very Good (60%), Good (40%), Poor (0%), and Enough (0%). Then, the feasibility of
the material contained in the developed Prezi learning media is: Very Good (61%), Good (39%), Less
(0%), and Enough (0%). From the criteria that have been obtained, it can be concluded that Prezi media
is appropriate for use in thematic learning of PPKn content with the subject of respecting the diversity of
characteristics.
Keywords: Development, Prezi Media, PPKn Learning
Hak Cipta ©2023 Diva Ayu Handayani, Wachid Pratomo, Nadziroh
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 32-40
E-ISSN: 3026-4014
- 33 -
1. Pendahuluan
Setiap negara tentunya selalu berusaha untuk mencari cara agar negaranya dapat berkembang
dengan baik bahkan selalu berusaha menjadi negara yang lebih maju. Dalam mewujudkan negara yang
maju tentunya akan berusaha dari segala aspek untuk menunjang tujuan tersebut, tentunya juga akan
melingkup sebuah usaha yang dilakukan oleh negara melalui Pendidikan. Dinyatakan secara resmi
sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 (1) “Bagi setiap warga negara
memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan”. Selanjutnya, hak dalam memperoleh pendidikan dijelaskan
dalam pasal 31 (2) yaitu, “Setiap warga negara memiliki kewajiban dalam mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah berkewajiban untuk membiayainya”. Terakhir pasal 31 (3) dengan pernyataan
“Pemerintah dapat mengupayakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang dapat
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, serta membentuk akhlak yang mulia untuk mencerdaskan anak-
anak bangsa tercantum dalam aturan undang-undang”.
Pendidikan merupakan suatu usaha kebudayaan yang bermaksud untuk memberikan bimbingan
dalam hidup timbulnya jiwa raga anak didik, agar dalam garis kodrat pribadinya dan pengaruh-pengaruh
lingkungannya mendapat kemajuan hidup lahir batin (Tim Dosen Ketamansiswaan, 2016:28). Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan hak dan kewajiban yang harus diperoleh dan
dijalankan bagi seluruh anak bangsa. Setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan
yang layak terutama pada tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan wajib untuk membiayainya. Tanpa
adanya pendidikan negara tidak akan maju. Negara dapat dikatakan maju apabila pendidikan yang
diperoleh dapat berkembang pesat dan sesuai dengan Undang-Undang. Adanya pendidikan akan membuat
anak-anak belajar banyak hal dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang sulit menjadi mudah. Tujuan
dari pendidikan adalah membangun ciri atau karakteristik anak dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila terdiri dari lima sila negara yang perumusannya tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945. Permasalahan yang timbul pada lingkup pendidikan terkait dengan pemahaman anak
khususnya pada usia tingkat Sekolah Dasar (SD) mengenai nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila,
khususnya sila kedua yang berbunyi: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Penerapan nilai-nilai
Pancasila sila kedua dalam kehidupan sehari-hari ini sudah sering dilalaikan oleh anak. Hal itu
menyebabkan terjadinya permasalahan baru dalam pribadi anak perihal bersosialisasi dan bertingkah laku
dengan lingkungan sekitar. Hurrahmi & Munjiatun, (2022) Pengamalan sila kemanusiaan yang adil dan
beradab mengandung nilai kesamaan derajat maupun kewajiban dan hak, cinta mencintai, hormat
menghormati, keberanian membela kebenaran dan keadilan, toleransi, dan gotong royong. Kodrat sebagai
manusia adalah adil dalam artian adil pada diri sendiri, adil terhadap orang lain, adil terhadap lingkungan
sekitar, dan adil terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Bentuk nilai sila kedua Pancasila yang seharusnya
dijadikan pedoman dalam berperilaku baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan sekitar.
Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dikelas III ini masih menggunakan buku paket dan
Lembar Kerja Siswa (LKS) tentunya peserta didik akan merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran
tersebut. Oleh karena itu, guru tentunya membutuhkan media pembelajaran yang bagus, kreatif, dan
mampu menarik perhatian peserta didik agar tidak bosan selama kegiatan belajar mengajar di kelas. Untuk
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tentunya dapat dimengerti oleh peserta didik, maka
kegiatan belajar mengajar perlu menggunakan media pembelajaran supaya peserta didik tidak merasa
bosan pada saat melakukan pembelajaran di kelas sehingga tidak hanya terpaku dalam media cetak saja.
Inovasi media pembelajaran merupakan salah satu cara untuk menarik perhatian dan meningkatkan
semangat peserta didik dalam belajar mengenai pemahaman nilai-nilai Pancasila sila kedua. Media
pembelajaran yang jarang dipakai di sekolah akan menyebabkan peserta didik kurang tertarik dalam
mengikuti pembelajaran sehingga penulis akan membuat media pembelajaran Prezi. Media Prezi
merupakan alat presentasi digital yang menyajikan video, gambar serta tulisan yang dapat dilakukan secara
offline maupun online dilengkapi dengan audio dan animasi yang menarik. Pengembangan media Prezi
dilakukan pada tahun 2007 sebagai alat visual arsitektur dan dipublikasikan tahun 2009. Sebagai media
presentasi non-linier, media Prezi dapat menyajikan tampilan dari berbagai arah sesuai yang dikehendaki
(Suharjanto, 2013). Hal ini berbeda dengan Power Point yang merupakan media presentasi linier yang
disajikan secara konsisten dari awal hingga akhir slide. Selain itu, Prezi juga merupakan aplikasi yang
berbasis Adobe Air sehinggga video maupun animasi flash bisa dijalankan lebih ringan daripada
mengggunakan Power Point. Beberapa keunggulan media Prezi tersebut dapat memberikan kebebasan
bagi pengguna untuk menuangkan kreativitasnya dalam pembuatan media presentasi. Media Prezi pada
awalnya merupakan perangkat lunak berbasis internet (software as a service) yang hanya bisa digunakan
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 32-40
E-ISSN: 3026-4014
- 34 -
secara online namun saat ini pengguna sudah bisa menggunakan aplikasi Prezi secara offline setelah
diluncurkan Prezi Desktop (Nasution & Siregar, 2019). Jadi, aplikasi media Prezi tersebut bisa digunakan
sebagai media atau alat yang dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas salah satunya adalah
pembelajaran tematik muatan PPKn.
Pembelajaran dengan menggunakan media Prezi juga dapat membantu peserta didik dalam
memahami materi pembelajaran tematik muatan PPKn dengan menerapkan salah satu ajaran Ki Hajar
Dewantara yaitu Tri N (Niteni, Nirokake, Nambahi). Niteni (mengamati) artinya peserta didik diminta
untuk mengamati materi yang disajikan sesuai dengan konsep materi yang disampaikan pada saat
pembelajaran. Nirokake (menirukan), setelah mengamati selanjutnya peserta didik diminta untuk
menirukan apa yang telah diamati. Nambahi (menambahkan), setelah mengamati dan menirukan maka
peserta didik diharapkan dapat menambahkan hal-hal yang belum ada sebelumnya. Menurut Ana Fitrotun
Nisa (2019:102) menjelaskan bahwa Tri N merupakan ajaran yang digunakan untuk menumbuhkan
kreativitas peserta didik agar mampu menciptakan hal baru dalam dunia keilmuan sejak dini. Hal ini perlu
dikembangkan sebagai cara untuk menempuh ilmu pengetahuan supaya tidak asal meniru belaka yang
berarti “menjiplak” atau mengcopy, melainkan harus mengolah segala bahan dari dunia asing untuk
dijadikan “masakan baru” yang lezat dan menyehatkan diri.” Ajaran tersebut sangat berguna untuk
diterapkan pada peserta didik sekolah dasar dikarenakan usia tersebut merupakan usia yang baik dalam
perkembangan.
Penggunaan media pembelajaran tentunya akan menumbuhkan rasa semangat peserta didik dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. Selain itu, guru juga harus menyesuaikan kebutuhan yang
dimiliki oleh peserta didik dengan kurikulum yang berlaku saat ini yaitu kurikulum 2013, dimana di dalam
kurikulum tersebut terdapat pendidikan karakter. Untuk mewujudkan dan meningkatkan pendidikan
karakter tentunya sudah terdapat di dalam kurikulum 2013 terutama pada pembelajaran tematik muatan
PPKn. Muatan PPKn merupakan pembelajaran yang sangat luas karena terdapat dalam berbagai macam
jenjang pendidikan. Selain itu, sebagai warga negara yang baik dapat mengembangkan atau mampu
memperdalam kembali ilmu pendidikan yang berjiwa nasional dalam jenjang pendidikan selanjutnya
sehingga perlu ditanamkan jiwa Pancasila sejak dini. Muatan PPKn tentunya sudah diberikan kepada
peserta didik sejak dini karena dalam muatan PPKn tersebut terdapat pendidikan karakter. Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan berusaha membentuk penerus bangsa yang memiliki pengetahuan dan
karakter yang baik (Pratomo, dkk 2020). Salah satu pengetahuan yang harus dimiliki seseorang yaitu
termasuk mampu memahami masalah kewarganegaraan secara universal. Adanya kegiatan tersebut akan
membentuk generasi muda yang mampu bersaing di tingkat internasional dengan jiwa dan raga yang baik.
Potensi-potensi yang telah dikemukakan dapat dikembangkan kepada peserta didik melalui pembelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas.
Menurut Winaputra (2016:23) mengatakan bahwa “Secara konseptual dan holistik (psikologis,
pedagogis, dan sosial-kultural) pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan yang memfokuskan pada
peserta didik untuk menciptakan dan menumbuhkan rasa kebangsaan serta cinta tanah air dalam konteks
nilai dan moral sesuai dengan Pancasila, nilai dan norma Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, nilai dan komitmen Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Bernegara Kesatuan
Republik Indonesia.” Oleh karena itu, pendidikan karakter diharapkan mampu menjadikan warga negara
yang memiliki karakter baik, sebagai warga negara harus mencintai negaranya sendiri, dan bangga
menjadi warga negara yang memiliki budi pekerti luhur, cinta tanah air, serta memiliki jiwa Pancasila
sejak dini. Muatan PPKn terdapat di berbagai jenjang pendidikan karena sebagai warga negara yang baik
mampu mengembangkan dan memperdalam kembali ilmu pendidikan karakter jiwa nasional di jenjang
pendidikan yang akan ditempuh selanjutnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut manusia untuk
berdaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Dari berbagai jenis media yang ada pada saat kini, multimedia
terbukti lebih efektif digunakan karena multimedia mampu merangsang peserta didik melalui indera
pendengaran dan indera penglihatan sekaligus. Wiyono (dalam Rante, 2013) multimedia interaktif yang
digunakan di dalam pembelajaran merupakan media yang sangat baik untuk meningkatkan proses belajar
dengan memberikan kesempatan bagi siswa dalam mengembangkan keterampilan, mengidentifikasi
masalah, mengorganisasi, menganalisis, mengevaluasi dan mengkomunikasikan informasi.
Berdasarkan dari hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas III SD Negeri Baran
Yogyakarta, peneliti menemukan berbagai permasalahan yaitu dengan dibuktikan 1) kurangnya
pemahaman peserta didik pada penerapan nilai-nilai Pancasila sila kedua contohnya beberapa peserta didik
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 32-40
E-ISSN: 3026-4014
- 35 -
ada yang kurang menerapkan sikap sopan santun, suka mengejek teman, dan menganggu teman yang
lainnya serta masih terdapat peserta didik yang mendapatkan nilai kurang baik pada pembelajaran tematik
muatan PPKn, dan 2) kurangnya pemanfaatan media dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di
kelas karena dilihat dari hasil observasi, guru belum menggunakan media sebagai alat bantu dalam
pembelajaran. Media Prezi belum pernah digunakan dalam kegiatan belajar mengajar karena guru masih
menggunakan media pembelajaran buku paket, media gambar, dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
berisikan ringkasan materi dan kumpulan soal tentunya peserta didik akan merasa bosan dalam mengikuti
pembelajaran tersebut. Pembelajaran tematik muatan PPKn hanya menggunakan media gambar dalam
kegiatan belajar mengajar sehingga peserta didik merasa kurang menarik dan masih terdapat beberapa
peserta didik yang belum paham dengan materi yang disampaikan pada saat pembelajaran.
Berdasarkan beberapa permasalahan diatas tentu media pembelajaran yang mampu menarik
perhatian peserta didik agar peserta didik dapat lebih memahami tentang pembelajaran yang diberikan
oleh guru. Guru di SD Negeri Baran Yogyakarta belum menggunakan media Prezi pada pembelajaran
tematik muatan PPKn, dengan penggunaan media Prezi ini diharapkan mampu membantu meningkatkan
pemahaman peserta didik mengenai nilai-nilai Pancasila sila kedua yang diberikan oleh guru saat
pembelajaran berlangsung. Melalui permasalahan diatas, tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk
meningkatkan pemahaman peserta didik terutama pada nilai-nilai Pancasila sila kedua. Sehingga, peneliti
mengambil judul “Pengembangan media Prezi untuk pemahaman nilai-nilai Pancasila sila kedua pada
pembelajaran tematik muatan PPKn kelas III SD Negeri Baran Yogyakarta”.
2. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau
dalam bahasa Inggrisnya adalah Research and Development yang disingkat dengan R&D. Menurut
Islamiati, (2019). Penelitian ini menggunakan model pengembangan yaitu 4D. Menurut Mulyatiningsih,
(2011) menjelaskan bahwa model pengembangan 4D terdapat empat langkah atau tahapan yaitu Define
(Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan) dan Disseminate (Penyebaran).
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Baran Yogyakarta pada peserta didik kelas III Sekolah
Dasar. Alamat Piring, Srihardono, Pundong, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Penelitian ini
dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2022/2023. Subjek yang digunakan dalam penelitian
pengembangan ini terdiri dari 1 subjek dan 2 vaidator yaitu validator media dan validator materi. Objek
penelitian pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan media
Prezi terhadap pemahaman nilai-nilai Pancasila sila kedua pada pembelajaran tematik muatan PPKn.
Prosedur pengembangan ini merupakan salah satu tahapan yang harus dilakukan oleh peneliti ketika
akan mengembangkan produk. Produk yang akan dikembangkan yaitu media Prezi dalam bentuk software.
Penelitian ini terdiri atas 4 (empat) tahap yaitu: persiapan, pelaksanaan, analisis data, dan penyusunan
laporan. Untuk mendapatkan hasil media yang baik dalam penelitian ini maka peneliti membutuhkan
beberapa validator untuk menguji kelayakan media pembelajaran yang akan digunakan. Validator yang
digunakan yaitu guru kelas III SD Negeri Baran Yogyakarta dan juga membutuhkan validator ahli yang
terdiri dari ahli media dan ahli materi untuk menguji validitas produk dan menghasilkan produk yang baik.
Instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan yaitu wawancara dan kuesioner. Penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan kuesioner. Analisis data yang
digunakan pada penelitian ini yaitu statistik deskriptif yang disesuaikan untuk melakukan analisis data
ordinal, seperti data hasil penelitian ini Budiwanto Setyo, (2017:18). Metode analisis deskriptif yang
digunakan antara lain: 1) Penyajian data dalam bentuk persen untuk setiap kategori skor. 2) Penyajian data
dalam bentuk tabel atau sebaran frekuensi. 3) Penyajian data dalam bentuk visual seperti diagram batang,
diagram lingkaran histogram, atau polygon. Teknis analisis data dalam penelitian ini adalah hasil penilaian
Media Prezi oleh dosen dan guru berupa data ordinal akan diolah menggunakan distribusi frekuensi. Serta
pengelolaan angket tanggapan peserta didik berupa data ordinal yang akan diolah menggunakan distribusi
frekuensi.
3. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media Prezi pada pembelajaran tematik muatan
PPKn dengan pokok bahasan pengamalan sila kedua Pancasila (menghargai keberagaman karakteristik)
di kelas III SD Negeri Baran Bantul Yogyakarta yaitu data hasil penilaian ahli validator dan respon dari
peserta didik terhadap media pembelajaran Prezi yang dikembangkan.
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 32-40
E-ISSN: 3026-4014
- 36 -
A. Proses Perancangan Media Pembelajaran Prezi terhadap Pemahaman Peserta Didik pada Nilai-
Nilai Pancasila Sila Kedua Pembelajaran Tematik Muatan PPKn
Menurut Soffy (2022: 761) pembelajaran PPKn hendaknya dibuat dan diolah menjadi pembelajaran
yang dapat melibatkan siswa secara maksimal. Pembelajaran PPKn memiliki tujuan dimana pembelajaran
digunakan untuk menanamkan nnilai luhur, moral, dan budi pekerti sesuai dengan kebudayaan bangsa yang
dikemudian hari akan dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Diperlukan pembelajaran yang tepat sertaa sesuai dengan karakter dan memuat materi yang cukup, serta
sesua dengan tujuan pemebalajaran yang akan dicapai. Salah satu cara agar pembelajaran lebih efektif dan
efisien yang membuat siswa lebih mudah untuk menerima materi yang disampaikan dengan cara
menggunakan media pembelajaran.
Menurut Sumarsih dalam (Masykur, 2017) tidak adanya media pembelajaran dapat menghambat
proses pembelajaran. Oleh sebab itu, salah satu cara untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efisien
dan efektif yaitu menciptakan proses pembelajaran yang bermakna dan berkualitas dengan menggunakan
media pembelajaran. Oleh sebab itu, guru sebagai pendidik perlu memiliki kemampuan dalam
mengembangakn media pembelajaran (Fakhruddin dkk., 2017). Peneliti melakukan kegiatan penelitian
dengan menggunakan media pembelajaran Prezi karena media tersebut cocok untuk digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar di kelas dan mampu menarik perhatian peserta didik untuk lebih semangat
mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran. Media Prezi merupakan alat presentasi
digital yang menyajikan video, gambar serta tulisan yang dapat dilakukan secara offline maupun online
dilengkapi dengan audio dan animasi yang menarik. Pengembangan media Prezi dilakukan pada tahun
2007 sebagai alat visual arsitektur dan dipublikasikan tahun 2009. Sebagai media presentasi non-linier,
media Prezi dapat menyajikan tampilan dari berbagai arah sesuai yang dikehendaki (Suharjanto, 2013).
Media Prezi pada awalnya merupakan perangkat lunak berbasis internet (software as a service) yang
hanya bisa digunakan secara online namun saat ini pengguna sudah bisa menggunakan aplikasi Prezi secara
offline setelah diluncurkan Prezi Desktop (Nasution & Siregar, 2019). Media Prezi dapat digunakan peserta
didik sebagai wadah penyampaian informasi atau materi pelajaran yang akan disampaikan sehingga dapat
membantu peserta didik untuk mencapai tujuan belajar dengan baik sesuai yang diharapkannya (Hosnan,
2014). Media Prezi di desain menggunakan teknologi dan aplikasi yang sangat canggih sehingga mampu
menampilkan media audio, visual, maupun animasi seperti animasi band writing, animasi kartun, dan
terdapat efek transisi yang lebih nyata serta pengaturan timeline yang sangat mudah untuk diatur. Akan
tetapi, dari beberapa kelebihan media pembelajaran Prezi juga memiliki kekurangan yaitu penggunaan
media Prezi dapat digunakan untuk orang yang hanya memiliki aplikasi Prezi.
Media pembelajaran Prezi yang digunakan ini diharapkan mampu membantu meningkatkan
pemahaman peserta didik mengenai nilai-nilai Pancasila sila kedua pada pembelajaran tematik muatan
PPKn dikarenakan media tersebut belum pernah digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas,
peserta didik hanya terpaku pada media cetak dan media gambar. Sehingga, pada permasalahan diatas tentu
dibutuhkan media yang mampu menarik perhatian peserta didik agar dapat lebih memahami tentang
pembelajaran dan tata cara penerapannya dalam meningkatkan pemahaman peserta didik terutama pada
nilai-nilai Pancasila sila kedua pembelajaran tematik muatan PPKn kelas III SD Negeri Baran Bantul
Yogyakarta. Media Prezi dapat diakses secara online maupun offline sehingga guru lebih fleksibel dalam
menggunakan media tersebut.
Berdasarkan tahapan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, peneltian dan pengembangan
media pembelajaran ini menggunakan tahapan 4D. Pada tahapan define dilakukan analisis awal, analisis
kurikulum, dan analisis tujuan pembelajaran yang menunjukkan bahwa perlunya dilakukan pengembangan
media Prezi pada pembelajaran tematik muatan PPKn kelas III di SD Negeri Baran Bantul Yogyakarta.
Produk media pembelajaran Prezi dikembangkan sesuai fitur dan keunggulan dari media Prezi
dengan tambahan beberapa keunggulan yang dilakukan dan disesuaikan dengan analisis kebutuhan dalam
pembelajaran. Sesuai yang disampaikan Rosadi (2013: 18) kelebihan dari media Prezi adalah dapat
menampung berbagai jenis-jenis gaya belajar yang akan digunakan dalam melakukan pembelajaran karena
media Prezi sangat menarik perhatian peserta didik pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Hasil dari media Prezi yang dirancang dalam penelitian ini merupakan sebuah media pembelajaran Prezi
yang berupa media presentasi digital, dimana di dalamnya terdapat tulisan, gambar, dan video serta
dilengkapi dengan audio dan animasi yang sangat menarik sehingga mampu memberikan banyak pilihan
dalam mengkreasikan pembuatan presentasi digital yang berbasis online. Penggunaan media pembelajaran
Prezi lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan materi yang akan ditayangkan di kelas.
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 32-40
E-ISSN: 3026-4014
- 37 -
Dalam penggunaan media pembelajaran Prezi ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman peserta
didik mengenai nilai-nilai Pancasila sila kedua pada pembelajaran tematik muatan PPKn dengan pokok
bahasan pengamalan sila kedua Pancasila (menghargai keberagaman karakteristik). Media Prezi dibuat
sedemikian rupa dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai nilai-nilai
Pancasila sila kedua. Media pembelajaran Prezi ini dirancang dengan bantuan Microsoft PowerPoint 2016
yang kemudian di simpan dalam bentuk file. Pengembangan media ini sejalan dengan hasil penelitian
Pratiwi S.R. (2021) yang menunjukkan bahwa penggunaan media berbasis Prezi pada pengembangan
media mind mapping muatan PPKn yang memiliki hasil layak dari hasil uji coba ahli validator dan
pengguna.
Adapun rancangan media pembelajaran Prezi tiap bagian diantaranya sebagai berikut:
a) Cover Judul Media Pembelajaran Prezi
Bagian cover depan media pembelajaran Prezi ini tersusun dari gambar atau animasi, judul materi,
tampilan materi, dan video yang akan ditayangkan untuk peserta didik tentang “Toleransi
Beragama”. Cover depan media pembelajaran Prezi ini di desain sedemikian rupa dengan
memadukan warna biru, coklat, dan merah guna untuk menarik perhatian peserta didik.
b) Lambang Negara “Garuda Pancasila”
Bagian lambang negara “Garuda Pancasila” pada media pembelajaran Prezi disusun dengan
sedemikian rupa dengan memadukan warna kuning dan coklat guna untuk menarik perhatian dan
semangat peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar secara berlangsung yang
dilaksanakan di kelas hingga pembelajaran berakhir.
c) Slide Isi Materi
Bagian slide isi materi dalam media pembelajaran Prezi terdapat berbagai materi tentang menghargai
keberagaman karakteristik yang di design sedemikian rupa dengan memadukan berbagai warna yang
dapat menarik perhatian peserta didik, gambar-gambar yang beragam atau gambar yang sesuai
dengan materi yang bersangkutan.
d) Soal Kuis
Bagian soal kuis yang ada di media pembelajaran Prezi terdapat 3 butir soal pertanyaan dalam bentuk
essay. Pada bagian slide soal tersebut yang terdapat soal pertanyaan, peserta didik diminta untuk
menjawab soal di buku tulis masing-masing. Dalam pengerjaan soal tersebut diberikan waktu yang
singkat sehingga peserta didik bisa mengerjakan dengan tepat waktu. Sedangkan, dalam bagian
penyajian terdapat saran dari validator untuk menambahkan video sesuai dengan materi
pembelajaran yang diajarkan. Kemudian, dalam aspek gambar validator memberikan saran
memindahkan lambang negara “Garuda Pancasila” yang semula dibagian pinggir kiri di pindah
dibagian kanan atau tengah. Pada bagian aspek audio suara validator sudah memberikan saran yang
cukup baik dan cukup jelas sehingga peserta didik dapat mendengarkan suara tersebut dengan jelas.
Menurut Strauss dan Frost dalam (Dina Indriana, 2011: 32) mengidentifikasikan sembilan faktor
kunci yang harus menjadi pertimbangan dalam memilih media pengajaran. Kesembilan faktor kunci
tersebut antara lain batasan sumber daya institusional, kesesuaian media dengan mata pelajaran yang
diajarkan, karakteristik siswa atau anak didik, perilaku pendidik dan tingkat keterampilannya, sasaran
pembelajaran mata pelajaran, hubungan pembelajaran, lokasi pembelajaran, waktu dan tingkat keragaman
media.
Oleh karena itu, perlunya perbaikan dalam perancangan media pembelajaran Prezi dari memulai
pembuatan awal penambahan video sesuai dengan materi pembelajaran yang diajarkan dan pemindahan
tata letak gambar lambang negara “Garuda Pancasila”.
B. Kelayakan Media Pembelajaran Prezi untuk Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik Mengenai
Nilai-Nilai Pancasila Sila Kedua dalam Pembelajaran Tematik Muatan PPKn
Media pembelajaran Prezi pada pembelajaran tematik muatan PPKn di kelas III SD Negeri Baran
Bantul Yogyakarta dikembangkan dengan melalui uji coba kelayakan dengan para ahli validator. Dapat
diketahui bahwa kualitas materi pembelajaran dalam media pembelajaran Prezi yang dikembangkan pada
penelitian ini berada di kriteria: Sangat Baik (61%), Baik (39%), Kurang (0%), dan Cukup (0%). Oleh
karena itu, hasil validasi materi pembelajaran dalam media pembelajaran Prezi yang dikembangkan dapat
dinyatakan berkualitas dan layak untuk diujicobakan kepada peserta didik sesuai saran dan masukan dari
validator.
Pada tahap uji kelayak produk, tahapan uji coba terbatas, dan kelayakan media pembelajaran Prezi
yang dikembangkan oleh peneliti diperoleh hasil validasi yang dilakukan kepada satu Guru kelas III SD
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 32-40
E-ISSN: 3026-4014
- 38 -
Negeri Baran Bantul Yogyakarta dan satu dosen mata kuliah media pembelajaran dari Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa (UST). Hasil presentase penilaian kelayakan terhadap media pembelajaran
Prezi yang dikembangkan yaitu: Sangat Baik (60%), Baik (40%), Kurang (0%), dan Cukup (0%).
Kemudian, kelayakan terhadap materi yang terdapat pada media pembelajaran Prezi yang dikembangkan
yaitu: Sangat Baik (61%), Baik (39%), Kurang (0%), dan Cukup (0%). Berdasarkan kriteria presentase
tersebut dapat diketahui bahwa media Prezi pada pembelajaran tematik muatan PPKn dengan pokok
bahasan pengamalan sila kedua Pancasila (menghargai keberagaman karakteristik) dapat dinyatakan layak
untuk digunakan sebagai pembelajaran tematik muatan PPKn pokok bahasan menghargai keberagaman
karakteristik.
Pertimbangan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran menjadi pertimbangan utama
karena media yang dipilih harus sesuai dengan: 1) tujuan pengajaran, (2) bahan pelajaran, (3) metode
mengajar, (4) tersedia alat yang dibutuhkan, (5) kondisi siswa (Sanaky, 2013: 6-7). Terdapat faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam kriteria kesesuaian media pembelajaran yakni tujuan instruksional yang
ingin dicapai, karakteristik peserta didik, jenis rangsangan belajar berupa audio, visual, atau gerak,
lingkungan, kondisi setempat, dan jangkauan media yang ingin dilayani (Sadiman dkk, 2014: 84). Arsyad
(2014:72) mengemukakan bahwa konsep media merupakan bagian yang instruksional sehingga diperlukan
beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran yakni diantaranya: 1)
Tujuan instruksional media mengacu pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. 2) Media dapat
mendukung materi pelajaran yang bersifat fakta, konsep, prinsip atau generalisasi yang diselaraskan dengan
kebutuhan tugas, dan kemampuan mental siswa. 3) Luwes, praktis, dan bertahan diharapkan menuntun guru
untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri. 4) Guru harus terampil dan
mampu dalam menggunakan media pada saat proses pembelajaran karena nilai dan kemanfaatan media
amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya. 5) Dalam pemakaian skala kelompok besar atau
kelompok kecil, media harus disesuaikan agar menjadi lebih efektif. 6) Mutu teknis. Selain hal tersebut,
kriteria pemilihan media juga diperlukan untuk penilaian media.
Walker dan Hess dalam Kustandi dkk (2011: 143) memberikan kriteria dalam penilaian media
pembelajaran sebagai berikut:
1) Kualitas isi dan tujuan
a. Ketepatan
b. Kepentingan
c. Kelengkapan
d. Keseimbangan
e. Minat atau perhatian
f. Kesesuaian dengan situasi siswa
2) Kualitas pembelajaran
a. Memberikan kesempatan belajar
b. Memberikan bantuan untuk belajar
c. Kualitas memotivasi
d. Fleksibilitas pembelajarannya
e. Kualitas sosial interaksi pembelajarannya
f. Kualitas tes dan penilaiannya
g. Dapat memberi dampak bagi siswa
h. Dapat membawa dampak bagi guru dan pembelajarannya
3) Kualitas teknis
a. Keterbacaan
b. Mudah digunakan
c. Kualitas tampilan atau tayangan
d. Kualitas pengelolaan programnya
e. Kualitas pendokumentasiannya.
Menurut Harjanto A. dkk. (2021) menunjukkan bahwa media Prezi juga dapat dikembangkan dengan
basis kearifan lokal sehingga mendukung terhadap daya serap dan penguatan pembelajaran yang
direncanakan. Selain itu, berdasarkan hasil riset Solehudin T. dkk (2019), penggunaan media pembelajaran
berbasis Prezi dapat meningkatkan karakter rasa ingin tahu pada peserta didik. Hal tersebut dapat
memberikan manfaat yang luas dari pengembangan media dengan menggunakan berbasis Prezi.
Berdasarkan hasil uji coba kelayakan dan teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa media Prezi
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 32-40
E-ISSN: 3026-4014
- 39 -
pada pembelajaran tematik muatan PPKn kelas III termasuk pada level yang sangat baik pada tahap uji ahli
validator dan uji terbatas pada peserta didik sehingga media Prezi pada pembelajaran tematik muatan PPKn
efektif diterapkan di Sekolah Dasar dengan memperhatikan karakteristik kelas. Selain itu, media
pembelajaran Prezi yang dikembangkan melalui tahapan pengembangan yang telah memenuhi prosedur
analisis dan pengembangan diharapkan mampu meningkatkan pemahaman konsep peserta didik mengenai
pemahaman nilai-nilai Pancasila sila kedua pada pembelajaran tematik muatan PPKn kelas III SD Negeri
Baran Bantul Yogyakarta.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
A. Pengembangan media Prezi untuk pemahaman nilai-nilai pancasila sile ke-2 pada pembelajaran tematik
muatan PPKn ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan Research and Development
(R&D). Tahapan dalam pengembangan media Prezi ini dimulai dari menganalisis terlebih dahulu
potensi dan masalah, memilih media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan lalu merancangnya,
melakukan pengembangan dengan memvalidasi produk awal kepada validator kemudian direvisi. Media
yang dikembangkan divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Selain dari validator informasi dan data
didapatkan dari hasil angket respon siswa. Angket yang diberikan kepada siswa digunakan untk
memvalidasi produk. Media yang dikembangkan dan sudah divalidasi diberikan kepada siswa untuk
dijadikan alat bantu dalam pembelajaran.
B. Berdasarkan hasil dari validasi ahli media, dan ahli materi. Pengembangan media Prezi pada
pembelajaran tematik muatan PPKn dengan pokok bahasan pengamalan sila kedua Pancasila
(menghargai keberagaman karakteristik) layak unyuk dikembangkan dengan hasil validasi dari ahli
media menunjukkan bahwa kriteria: Sangat Baik (60%), Baik (40%), Kurang (0%), dan Cukup (0%).
Hasil validasi dari ahli materi mendapatkan, kategori: Sangat Baik (61%), Baik (39%), Kurang (0%),
dan Cukup (0%). Dari kriteria yang telah di dapatkan tersebut dapat disimpulkan bahwa media Prezi
layak untuk digunakan pada pembelajaran tematik muatan PPKn dengan pokok bahasan menghargai
keberagaman karakteristik.
5. Daftar Pustaka
Anggraini, L & Suciati. 2021. Pengaruh Reinforcement Terhadap Pencerminan Moral Siswa Dalam Sila
Ke-Dua Pancasila”. Universitas PGRI Kajuruhan Malang. Jurnal Riset Pendidikan dan
Pembelajaran.
Asiah, W. M. 2020. Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Prosedur Melalui Media Gambar
Berseri Siswa Kelas XI-MIPA-2 SMA Negeri 1 Bondowoso Semester 1 Tahun Pelajaran
2019/2020”. Jurnal Ilmiah Pengembangan Pendidikan (JIPP), (Vol. 7 Nomor 3), Hlm.10-18.
Budiwanto, S. 2017. Metode Statistika Untuk Mengolah Data Keolahragaan. Universitas Negeri Malang.
Gesmi, I., Sos, S., & Yun Hendri, S. H. 2018. Buku Ajar Pendidikan Pancasila. Indonesia: Uwais Inspirasi
Harjanto, A., & Elvadolla, C. 2021. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal dengan
Aplikasi Prezi di Sekolah Dasar. Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan
Pembelajaran, (Vol 6 Nomor 1), Hlm.1094-1102.
Hidayani, M. 2017. “Pembelajaran Tematik dalam Kurikulum 2013”. At-Ta'lim: Media Informasi
Pendidikan Islam, (Vol 15 Nomor1), Hlm. 150-165.
Hurrahmi Mifta & Munjiatun. 2022. Pengaruh Model Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT)
Terhadap Pengetahuan Nilai-Nilai Sila Kedua Pancasila di Kelas V SD Negeri 164 Pekanbaru”.
Pekanbaru: FKIP Universitas Riau, (Vol 1 Nomer 3) https://kpd.ejournal.unri.ac.id
Isfatiana Rifka., Pratomo Wachid, Chairiyah & Nadziroh. 2020. Implementasi Nilai Karakteristik
Tanggung Jawab dan Mandiri Melalui Pembelajaran Tematik Muatan PPKn Kelas III di SD Jaten
Kulon Progo”. UST. Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, (Vol 8, Nomer 3).
Islamiati, T. S., Sofah, R., & Harlina, H. 2019. Pengembangan Media Audio Visual Layanan Klasikal
Bidang Karir Pada Materi Orientasi Masa Depan Di Sma Srijaya Negara Palembang”. Jurnal
Konseling Komprehensif: Kajian Teori dan Praktik Bimbingan dan Konseling, (Vol 6 Nomer 1),
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 32-40
E-ISSN: 3026-4014
- 40 -
Hlm. 3039.
Juniarti Iga, G., Furnamasari Yayang, G & Dewi Dinie, A. 2021.Implementasi Nilai-Nilai yang Terdapat
Pada Sila Kedua Pancasila Terhadap Kehidupan Bangsa”. UPI. Jurnal Pendidikan Tambusai (Vol 5
Nomer 3)
Kaderi, A,.2015. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Banjarmasin: Antasari Press.
Lubis, M. A. 2019. Pembelajaran tematik di SD/MI: Pengembangan kurikulum 2013.
Magdalena, I., Haq, A. S., & Ramdhan, F. 2020. “Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di Sekolah
Dasar Negri Bojong 3 Pinang. Bintang”, (Vol 2 Nomer 3), Hlm. 418-430.
Mega, D.W & Chairiyah. 2021. Pengembangan Media Papan Kartu Bergambar Pada Pembelajaran Tematik
Muatan PPKN Siswa Kelas II SD”. UST. Jurnal Pendidikan Ke-SD-an (Vol 7 Nomer 2).
Mulyatiningsih, E. (2016). Pengembangan model pembelajaran. Diakses dari
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/draendangmulyatiningsih-
mpd/7cpengembangan-model-pembelajaran.pdf pada September.
Mustaqim, I. (2016). “Pemanfaatan Augmented Reality sebagai media pembelajaran. Jurnal pendidikan
teknologi dan kejuruan, (Vol 13 Nomer 2), Hlm. 174-183.
Nadziroh., dkk. 2018. Hak Warga Negara dalam Memperoleh Pendidikan Dasar di Indonesia. Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa”. Jurnal Pendidikan Ke-SD-an (Vol 4 Nomer 3).
Nasution Eline, Y, P & Siregar Nur, F. 2019. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Prezi. Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci”. Jurnal Tarbawi: Jurbal Ilmu Pendidikan (Vol 15, Nomer 02).
Ningsih, D. A. S. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Prezi Menggunakan Pendekatan
Saintifik pada Materi Kalor Tingkat SMP/MTs (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Nisa, Ana Fitrotun Z. K. 2019. “Tri N (Niteni, niroake, nambahake) dalam Mengembangkan Kreativias
Siswa Sekolah Dasar”. Jurnal PGMI, (Vol. 11 Nomer 2). Hlm. 111-116.
Nurgiansah T Heru & Hendri Khoerudin, C, M. (2021). Role Playing Dalam Pembelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan. Jurnal Kewarganegaraan (Vol 18, No 1).
Nurrita, T. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
MISYKAT: Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran, Hadist, Syari'ah dan Tarbiyah, (Vol 3 Nomer 1), Hlm.171.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D) (Cetakan-
23, Vol. 2). Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. 2017. Metode Penelitian Pendidikan (Cetakan-12, Vol. 3). PT Remaja Rosdakarya.