Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 47-54
E-ISSN: 3026-4014
- 47 -
Artikel Tinjauan Pustaka Naskah dikirim: 2/07/2023 Selesai revisi: 29/8/2023 Disetujui: 29/10/2023 Diterbitkan:1/12/2023
Konsep ilmu, teknologi, dan masyarakat dalam IPS
Ines Tasya Jadidah
1
, Sri Dewi Sartika
2
, Suciani Putri
3
, Nabila Maharani
4
, Tri Adha
Mayang Sari
5
1,2,3,4,5
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
Email: inestasyajadidah@radenfatah.ac.id
Email: sridewitika622@gmail.com
Abstrak: Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui dan memahami konsep dasar tentang IPS,
tujuan tentang pendidikan IPS dan keterkaitannya dengan Ilmu, teknologi dan masyarakat. Untuk proses
pembelajaran ITM adalah interdisipliner atau multidisipliner. Artinya dalam proses belajar mengajar di
kelas IPS, para siswa seyogyanya diajak, dibina dan didorong agar dalam mengkaji atau memecahkan
masalah atau topik, dipandang dari berbagai disiplin ilmu. Dengan demikian beberapa konsep ilmu,
tekhnologi dan masyarakat dapat memberikan kontrbusi terhadap misi pokok IPS, khususnya dalam
mempersiapkan warga Negara Indonesia yang dapat melihat ilmu pengetahuan dan banyak tahu tentang
ilmu, tekhnologi dan sosial.
Kata Kunci: Konsep Dasar Ilmu, Teknologi, Masyarakat
Abstract: The purpose of this article is to know and understand the basic concepts of social
studies, the objectives of social studies education and its relationship with science, technology
and society. The ITM learning process is interdisciplinary or multidisciplinary. This means that
in the teaching and learning process in social studies classes, students should be invited,
coached and encouraged to study or solve problems or topics, looking at them from various
scientific disciplines. In this way, several concepts of science, technology and society can
contribute to the main mission of IPS, especially in preparing Indonesian citizens who can see
science and know a lot about science, technology and society.
Keywords: Basic Concepts of Science, Technology, Society
Hak Cipta©2023 Ines Tasya Jadidah, Sri Dewi Sartika, Suciani Putri, Nabila Maharani, Tri Adha Mayang Sari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
1. Pendahuluan
Mempelajari konsep dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berisi tentang hakikat dan
karakteristik konsep dasar IPS, sejarah perkembangan IPS, ruang lingkup dan cakupan konsep
yang mendasar pada kajian konsep dasar IPS. Dengan mempelajari materi konsep dasar IPS ini
diharapkan mampu membantu memahami konsep-konsep yang mendasar pada kajian IPS yang
berpengaruh terhadap kehidupan masa kini dan masa yang akan datang secara kritis dan kreatif.
Pada dasarnya esensi kajian pendidikan IPS di sekolah dasar apabila diambil kesimpulan dari
tujuan Pendidikan IPS pada jenjang pendidikan dasar dan tujuan pendidikan IPS di Sekolah
Dasar (SD). Dalam pembelajaran IPS memberikan sejumlah nilai terhadap ketercapaian tujuan
pendidikan nasional. Pertama, memberikan bekal pengetahuan untuk menambah khasanah
keilmuan tentang manusia dan kehidupan sosial yang mana manusia hidup dalam kehidupan
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 47-54
E-ISSN: 3026-4014
- 48 -
beragama serta lingkungannya sebagai insan mandiri, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Kedua, membina kesadaran, keyakinan dan sikap akan/ pentingnya hidup
bermasyarakat dengan penuh kebersamaan, bertanggunjawab dan kemanusiaan. Ketiga,
membina keterampilan hidup bermasyarakat dalam negara Indonesia yang berlandaskan
Pancasila. Keempat, menunjang terpenuhinya bekal kemampuan dasar peserta didik dalam
mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga Negara dan
anggota manusia. Kelima, membina perbekalan dan kesiapan untuk belajar lebih lanjut atau
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
2. Metodologi Penelitian
Metode yang dilakukan dalam jurnal ilmiah ini yaitu studi literatur, yang mana studi
literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data
pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan penelitian. Menurut Danial dan
Warsiah (2009:80), Studi Literatur merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
mengumpulkan sejumlah buku-buku, majalah yang berkaitan dengan masalah dan tujuan
penelitian. Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan berbagai teori-teori yang
relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi/diteliti sebagai bahan rujukan dalam
pembahasan hasil penelitian. Pengertian lain tentang Studi literatur adalah mencari referensi
teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan.
3. Rumusan Masalah
1. Jelaskan kedudukan konsep ilmu, teknologi, dan masyarakat dalam pembelajaran IPS?
2. Jelaskan pendekatan dan strategi pembelajaran ilmu, teknologi, dan masyarakat dalam
pembelajran IPS?
3. Apa hubungan antara ilmu pengetahuan dan masyarakat?
4. Hasil dan Pembahasan
A. Pengertian Ilmu, Teknologi, dan Masyarakat
Ilmu adalah merupakan suatu pengetahuan, sedangkan pengetahuan merupakan
informasi yang didapatkan dan segala sesuatu yang diketahui manusia. Itulah, bedanya
dengan ilmu, karena ilmu itu sendiri merupakan pengetahuan yang berupa informasi
yang didalami sehingga menguasai pengetahuan tersebut yang menjadi suatu ilmu. Di
dalam kamus Bahasa Indonesia, ilmu merupakan pengetahuan tentang suatu bidang
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 47-54
E-ISSN: 3026-4014
- 49 -
yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu tersebut.
Mohamad Hatta, mendefenisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang
pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun
itu menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.
Sedangkan, Ashley Montagu, menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang
disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk
menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji. Teknologi merupakan
pengetahuan terhadap penggunaan alat dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi
kemampuan untuk mengontrol dan beradaptasi dengan lingkungan. Menurut Roger
(1983) teknologi adalah suatu rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan yang
mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hal
yang diinginkan. Sedangkan, Jacques (1967) mengartikan teknologi sebagai
keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam
setiap kegiatan manusia.
Masyarakat merupakan wadah untuk membentuk kepribadian diri setiap kelompok
manusia atau suku yang berbeda satu dengan yang lainnya. Menurut Peter
L. Berger masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas.
Sedangkan, menurut Soekanto (2007:22) masyarakat merupakan jalinan hubungan
sosial, dan masyarakat selalu berubah.
B. Kedudukan Konsep Ilmu, Teknologi, dan Masyarakat dalam Pembelajaran IPS
Kedudukan konsep ilmu, teknologi dan masyarakat menjadi suatu yang ideal sebagai
bahan yang dapat membantu para peserta didik untuk memahami dan dapat menjelaskan
konsep-konsep energi, polusi, lingkungan, sumber daya alam, air, dan lain-lain yang
relevan dengan dinamika ilmu, teknologi dan masyarakat.
Sehubungan dengan itu Remy, 1990 (dalam Udin. S. Winataputra, dkk. 2007:8.6)
berpendapat bahwa penggunaan langkah-langkah pengambilan keputusan yang
sistematis dalam mempelajari isu-isu ilmu, teknologi dan masyarakat dalam
pembelajaran IPS dapat membantu mengembangkan intelektual peserta didik,
kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan berfikir dalam mengambil
keputusan secara fleksibel dan terorganisasi. Kurikulum IPS merupakan sarana di mana
peserta didik dapat belajar tentang, masyarakat serta akibat-akibat yang ditimbulkan
dari ilmu dan teknologi.
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 47-54
E-ISSN: 3026-4014
- 50 -
Pendekatan ITM (Ilmu, Teknologi, dan Masyarakat) atau juga disebut STS (Science
Technology-Society) muncul menjadi sebuah pilihan jawaban atas kritik terhadap
pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang bersifat tradisional (texbook), yakni berkisar
masih pada pengajaran tentang fakta-fakta dan teori-teori tanpa menghubungkannya
dengan dunia nyata yang integral. ITM dikembangkan kemudian sebagai sebuah
pendekatan guna mencapai tujuan pembelajaran yang berkaitan langsung dengan
lingkungan nyata dengan cara melibatkan peran aktif peserta didik dalam mencari
informasi untuk meemcahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan
kesehariannya.
Dalam kegiatan pembelajaran tersebut peserta didik menjadi lebih aktif dalam
menggali permasalahan berdasarkan pada pengalaman sendiri hingga mampu
melahirkan kerangka pemecahan masalah dan tindakan yang dapat dilakukan secara
nyata. Karena itu, pendekatan ITM dipandang dapat memberi kontribusi langsung
terhadap misi pokok pembelajaran pengetahuan sosial, khusus dalam mempersiapkan
warga negara agar memiliki kemampuan:
1. Memahami ilmu pengetahuan di masyarakat
2. Mengambil keputusan sebagai warga negara
3. Membuat hubungan antar pengetahuan
4. Mengingat sejarah perjuangan dan peradaban luhur bangsanya.
Pendekatan yang digunakan dalam pengajaran IPS untuk proses pembelajaran ITM
adalah interdisipliner atau multidisipliner. Dalam Konsep Ilmu, Teknologi dan
Masyarakat tidak luput dari dampak positif dan dampak negative sehingga
mempengaruhi perkembangan dunia IPTEK (Anggraeni, 2018).
C. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Ilmu, Teknologi, dan Masyarakat dalam
Pembelajaran IPS 1) Infusi ITM ke dalam mata pelajaran yang ada
Beberapa mata pelajaran yang mendasari pengajaran IPS, seperti Geografi,
Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Tata Negara dan Sejarah memberikan peluang,
sebagai awadah untuk pembelajaran konsep ilmu, memberikan peluang, sebagai
wadah untuk pembelajran konsep ilmu, tekhnologi dan masyarakat. Keuntungan
dari pendekatan infuse ini ialah bahwa pembelajaran ITM dapat meningkatkan
integritas dan koherensi kurikulum yang ada sehingga model pembelajaran ini
dapat diterima sebagai bagian dari misi sekolah. Sedangkan kelemahannya sulit
memilih materi apa saja yang harus dibuang dari mata pelajaran tersebut agar ITM
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 47-54
E-ISSN: 3026-4014
- 51 -
menempati tempat dalam mata pelajaran tersebut, strategi infusi ini tidak
memberikan kesempatan secara mendalam bagi topic – topic ITM.
2) Perluasan mata pelajaran yang ada
Untuk memudahkan dalam pemahaman materi ITM sebaiknya para siswa dapat
bermain peran sebagai pejabat pemerintah dan pemimipin kelompok kepentingan.
Kemudian diminta agar membuat keputusan tentang hal hal yang bertolak
belakang diantara dua pilihan apakah membuka lapangan pekerjaan atau menutup
pabrik karena mencemari lingkungan. Keuntungan dari pendekatan ini adalah
peluang untuk mengkaji topic ITM secara mendalam dengan mencari kesempatan
bagaimana dan kapan menampilkan materi ITM. Kelemahannya adalah
keterbatasan serta pembahasan yang diangkat atau yang dibicarakan dari topic
topic ITM yang sederhana.
3) Pembuatan mata pelajaran yang ada
Keuntungan dari pendekatan ini adalah adanya kesempatan untuk
mengembangkan kajian secara terkait antara ilmu, tekhnologi dan masayarakat
secara mendalam dan berkelanjutan. Sehubungan dengan itu Heath (1998)
berpendapat bahwa pembelajaran dapat memberikan visibilitas dan legitimasi yang
tinggi terhadap topic kajjian baru. Namun kelemahannaya ialah kurang tersusun
sistematis sebagaimana mata pelajaran tradisonal. Dan kelemahan lebih lanjut
adalah sangat kompleksnya dalam pengorganisasian karena materinya diambil dari
berbagai disiplin ilmu yang beragam.
Menurut Heath (1990), setidaknya ada empat cirri yaitu sebagai berikut:
a) Hasilnya dinyatakan dengan jelas
Beberapa tujuan yang sangat relevan dengan pembelajaran ITM adalah:
1) Melek ilmu dan teknologi
2) Membuat keputusan yang rasional yang dapat digunakan dalam penelitian
dan pemecahan masalah krusial
3) Kemampuan melakukan sintesa informasi
4) Memahami kemajuan dalam IPTEK merupakan bagian integral dari
warisan masyarakat terdahulu
5) Sadar akan banyaknya pilihan untuk berkarir dibidang ilmu dan teknologi
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 47-54
E-ISSN: 3026-4014
- 52 -
b) Mengembangkan organisasi yang efektif
Pengorganisasian pembelajaran melalui startegi ini meliputi:
1) Mengklarifikasi isu-isu dan identifikasi kejadian untuk pengambilan
keputusan
2) Pengumpulan data empiris dan data yang berkaitan dengan nilai
3) Pertimbangan alternative tindakan dan akibat-akibatnya
4) Identifikasi tindakan
5) Rencana tindakan
c) Sistem dukungan
Sistem dukungan merupakan sarana penting bagi kurikulum dan pengajaran
ITM dan IPS. System ini bukan hanya dapat membantu dan memecahka masalah
dan konflik, namun lebih jauh dapat pula melayani para siswa dalam proses
belajar mengajar. Misalnya, pelayanan dalam mengenai sumber belajar,
pelatihan, mengenai jenis lapangan kerja yang sekaligus sebagai sumber materi
pelajaran dan sebagainnya.
d) Strategi instruksional
Satu unsur paling penting untuk mengintegrasikan IPA ke dalam IPS merupakan
strategi pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
berpikir siswa dan belajar antar disipilin ilmu serta ilmu serta isuisu sosial yang
berkaitan dengan masalah IPS. JA. Winter di dalam pengajaran IPS ada
kriterinya, yaitu harus menarik sehingga siswa bias menikmatinya, menekankan
pada pengajaran proses dari pada materi, mendorong siswa untuk mencari bahan
bacaan yang berkaitan dengan IPS yang tersedia diperustakaan serta
meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa. Oleh sebab itu, adanya
peran siswa dalam memadukan pembelajaran ITM kedalam IPS, merupakan
peran sentral partisipasi siswa dalam semua tahap pembelajaran, evaluasi,
maupun, penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
D. Hubungan antara Ilmu Pengetahuan dan Masyarakat
Perbedaan antara situasi ilmu pengetahuan dulu dan sekarang tentu tidak terbatas pada
kesatuan lebih besar yang menandai ilmu pengetahuan di masa lampau. Terdapat juga
perbedaan-perbedaan lain. Antara lain cukup menyolok mata bahwa tempat yang
diduduki ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari dulu sama sekali berbeda,
kalau dibandingkan dengan situasi sekarang. Dulu ilmu pengetahuan praktis tidak
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 47-54
E-ISSN: 3026-4014
- 53 -
mempengaruhi hidup sehari-hari. Dan dianggap biasa saja, bila ilmu pengetahuan tidak
mempunyai konsekuensi dalam kehidupan kemasyarakatan.
Dalam konteks ini terdapat perkataan Aristoteles yang cukup menarik, umat manusia
menjamin urusannya untuk hidup sehari-hari barulah dapat diarahkan perhatiannya
kepada ilmu pengetahuan. Jadi, rupanya kegiatan ilmiah tidak bertujuan mempermudah
urusan ini atau meningkatkan taraf hidup jasmani. Apalagi, pada waktu itu tidak
mungkin orang berpikir untuk meningkatkan taraf hidup, karena tingginya taraf hidup
dianggap telah ditentukan oleh alam kodrat dan manusia tidak sanggup mengubah alam
kodrat.
Pada beberapa dekade terakhir ini, masyarakat dunia termasuk Indonesia menganggap
bahwa kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah membawa dampak
negatif selain dampak positif bagi manusia. Menurut Muroyama and Stever (1998) sisi
positif dari perubahan teknologi khususnya dalam sistem produksi meningkatkan
produktivitas dan memperluas proses produksi yang mengantarkan pada produk yang
semakin baik.
5. Kesimpulan
Ilmu, Teknologi dan Masyarakat setiap saat mengalami perubahan, hal ini seiring dengan
perkembangan dan kemajuan teknologi yang terus-menerus meningkat, mulai dari penemuan
yang sederhana sampai dengan teknologi yang super canggih. Kesejajaran perkembangan Ilmu,
Teknologi dan Masyarakat dengan perkembangan pengajaran dimungkinkan akan terjadi
keseimbangan pertumbuhan di masyarakat, baik secara fisik maupun psikis. Ilmu, Teknologi
dan Masyarakat (ITM) merupakan istilah yang diterapkan sebagai upaya untuk memberikan
wawasan kepada peserta didik secara nyata dalam mengkaji ilmu pengetahuan. Konsep ITM
mencakup keseluruhan spektrum tentang peristiwa-peristiwa kritis dala proses pendidikan,
meliputi tujuan, kurikulum, strategi pembelajaran, evaluasi dan persiapan serta penampilan
guru. Ciri dasar keberadaan ITM adalah lahirnya warga Negara yang berpengetahuan yang
mampu memecahkan masalah-masalah krusial dan mengambil tindakan secara efisien dan
efektif. Kedudukan konsep ilmu, teknologi dan kemasyarakatan semakin penting dalam era
masyarakat modern yang banyak menimbulkan masalah-masalah kompleks. Kenyataan ini
akan semakin dirasakan apabila dalam penjelasanya memberi informasi lebih jauh bahwa
pemecahan masalah-masalah tersebut menghendaki adanya kedudukan dari berbagai disiplin
ilmu. Pendekatan dan strategi Konsep Ilmu, Tekhnologi, dan Masyarakat Dalam Pengajaran
Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 47-54
E-ISSN: 3026-4014
- 54 -
IPSnya terdiri dari Infusi ITM, Perluasan mata pelajaran, Pembuatan mata pelajaran kedalam
mata pelajaran yang ada. Dalam Konsep Ilmu, Teknologi dan Masyarakat tidak luput dari
dampak positif dan dampak negative sehingga mempengaruhi perkembangan dunia IPTEK.
6. Daftar Pustaka
Al Muchtar, S. (2000). Epistemologi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.Bandung: Gelar
Pustaka Mandiri.
Amir, M. F., & Sartika, S. B. (2017). Metodologi Penelitian Dasar Bidang Pendidikan. Sidoarjo:
UMSIDA Press.
Anggraeni, A. D. (2018). Analisis Pendekatan Itm (Ilmu Teknologi Masyarakat) Di Dalam
Mengatasi Pembelajaran Ips Pada Peserta Didik. Jurnal Dimensi, 7(1), 19.
https://doi.org/10.33373/dms.v7i1.1629
Antonius Atosokhi Gea, D. (2014). Mayarakat. Masyarakat, 3031.
Darsono, & Karmilasari, W. A. (2017). Sumber Belajar Penunjang Plpg 2017 Kompetensi
Profesional Mata Pelajaran: Guru Kelas Sd Unit Iv: Ilmu Pengetahuan Sosial.
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat, 143. Dwiningrum, S. I. A (2012). Ilmu
sosial dan budaya dasar. Yogyakarta: UNY Press.
Eldes, I. (2015). Ilmu Dan Hakekat Ilmu Pengetahuan Dalam Nilai Agama. Al-Hikmah, 9(2).
https://doi.org/10.24260/al-hikmah.v9i2.322
Pratama, A. H. (2017, January 30). Perkembangan Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2016
Terbesar di Dunia. Retrieved from Tech in Asia.com:
https://id.techinasia.com/pertumbuhan-pengguna-internet-di-indonesia-tahun-2016
Resep, I. (2012). Konsep Ilmu Teknologi Dalam Masyarakat Dalam Pembelajaran Ips.
Teknis, S., & Kasus, S. (2020). Jurnal Teknologi dan Pendidikan Sains. Paper Knowledge.
Toward a Media History of Documents, 8(4), 231237.
Udin S. Winataputra, dkk. (2007). Materi Dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Ujang Sukandi, dkk. 2001. Belajar Aktif dan Terpadu Apa, Mengapa, dan Bagaimana. Jakarta:
The British Council
Wina Senjaya. (2008). Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.