Journal of Contemporary Issues in Primary Education (JCIPE)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 68-80
E-ISSN: 3026-4014
- 78 -
dalam belajarnya, (Susilo, 2018). Ki Hadjar Dewantara menilai jika bangsa Indonesia meniru sistem
pendidikan yang diterapkan di barat, akan sangat merusak kepribadian bangsa Indonesia. Oleh
sebab itu, hadirlah gagasan sistem among yang merupakan sistem pendidikan yang cocok dengan
kepribadian bangsa Indonesia dengan menerapkan konsep silih sasah, silih asih, dan silih asuh,
Wangid dalam (Apriliyanti et al., 2021). Sistem pendidikan ini, merupakan suatu usaha untuk
menumbuh kembangkan kecerdasan siswa, kepribadian siswa, dan budi pekerti siswa tanpa paksaan
dari guru. Guru berperan dengan cara mendorong, mengarahkan, memberi kekuatan kepada siswa
sehingga siswa mampu berkembang secara optimal dengan kemerdekaan tanpa bergantung pada
orang lain apalagi dengan paksaan, perintah, dan hukuman.
Jika dilihat secara mendalam, sistem among merupakan sebuah upaya menciptakan
kemerdekaan belajar kepada siswa supaya mengetahui dan mengerti akan sesuatu berdasarkan
pengalaman kehidupannya. Guru dalam hal ini bukan berarti melepas siswa secara sembarangan
melainkan membimbing, mengarahkan, memberikan dorongan, membangkitkan semangat dan
keteladanan. Selain itu, melalui sitem among (Noventari, 2020) guru hanya berperan sebagai orang
yang memperbaiki dan memperindah kemampuan minat siswa dalam pembelajaran sesuai dengan
kodrat alam dan kodrat zaman siswa sehingga siswa mampu merasakan kemerdekaaan dalam
belajar. Salah satu contoh implementasi sistem among di sekolah dasar adalah dalam pembelajaran
Ilmu pengetahuan Alam (IPA) di kelas 3 Sekolah Dasar pada materi cuaca. Guru melaksanakan
proses pembelajaran yang memberikan kemerdekaan belajar bagi siswa sehingga pembelajaran
dapat berpusat pada siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh (Sari, CR.,
Rosyid, AT., Prestika, 2019) dalam penelitiannya dijelaskan dalam pembelajaran harus berusaha
menerapkan unsur asah, unsur asih, dan unsur asuh. Unsur asah terlihat dalam pembelajaran dengan
menitikberatkan pada pemberian kesempatan kepada siswa untuk melakukan kreativitas dan
kemandirian dalam memecahkan masalah dalam pembelajaran seperti pada saat pemberian materi
cuaca, siswa diarahakan untuk mengamati cuaca di sekitar sekolah. Dalam hal ini guru hanya
memberikan arahan dan bimbingan dengan bantuan panduan soal tentang cuaca sedangkansiswa
diberikan secara mandiri mengamati dan mengisi soal yang telah diberikan. unsur asih mengacu
pada proses pembelajaran yang menerapkan unsur kasih sayang, kepedulian, dan perhatian kepada
siswa. Guru melakukan proses pembelajaran dengan penuh kesabaran tanpa pemberian hukuman,
paksaan, dan kemarahan kepada siswa. Unsur asuh berkaitan dengan bimbingan kepada siswa. Di
dalam proses pembelajaran, guru membimbing siswa dengan penuh kesabaran dengan
memperhatikan berbagai perbedaan karakteristik, potensi, minat, dan bakat siswa. Berdasarkan
perbedaan tersebut, guru harus mampu memfasilitasi pembelajaran dengan baik.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, penelitian ini memiliki perbedaan yang
signifikandengan penelitian terdahulu yaitu Penelitian (Sukri et al., 2016; Suwahyu, 2018;