Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 141 - 156
Journal of Economics, Business, Accounting and Management
(JEBAM)
Journal homepage:https://kurniajurnal.com/index.php/jebam
E-ISSN: 3032-274X
Persepsi pengunjung terhadap minat menginap pada Namira Hotel
Syariah Yogyakarta
Zarima Yulita
1
, Heri Prasetyo
2
1,2
Faculty Ekonomi, University Cokroaminoto Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Indonesia
Article History
Received : 05-march-2024
Revised : 17-april-2024
Accepted : 21-june-2024
Published : 12-july-2024
Keywords:
Price; Service Quality; and Intation in
Staying
Corresponding author:
zarimayulita@gmail.com
DOI:
https://doi.org/10.61476/8npy0d34
A B S T R A C T
This research aims to determine visitors' perceptions of
price and service quality in Islamic perceptions and their
impact on intation in staying at the Namira Hotel Syariah
Yogyakarta. This type of research is quantitativxe research
with variables X1 Price and X2 service quality. Meanwhile,
the dependent variable in this research is Y Interest in
staying overnight. The sampling technique in this research
was to use a convenience sampling technique. The data
collection technique in this research was to use a
questionnaire which was distributed widely to respondents
of the Namira Hotel Syariah Yogyakarta. The data analysis
technique in this research uses descriptive techniques,
classical assumptions and multiple linear regression. The
results of this research show that visitors' perceptions of
price partially have a significant effect on interest in staying
at 0.433 with a t-count of 6.767 with a significance of
0.05% and df (N-k-1) or 266-3-1=262, so a t-table of 1.969
is obtained. Visitors' perceptions of service quality partially
have a significant effect on interest in staying overnight at
0.355 with a t-count of 6.867 with a significance of 0.05%
and df (n-k-1) or 266-3-1=262, so a t-table of 1.969 is
obtained. Visitors' perceptions of price and service quality
simultaneously influence interest in staying at Namira
Syariah Hotel Yogyakarta.
A B S T R A K
Abstrak dibuat sebagai ringkasan singkat dari
keseluruhan isi Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui persepsi pengunjung pada harga dan
service quality dalam persepsi islam dan dampaknya
terhadap minat menginap pada Namira Hotel
Syariah Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan variabel X1 Harga dan
142 Persepsi Pengunjung Terhadap Minat Menginap Pada. (Zarima Yulita, Heri Prasetyo)
X2 service quality. Sedangkan variabel dependen
dalam penelitian ini adalah Y Minat menginap.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah menggunakan teknik convenience
sampling.Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah menggunakan kuesioner yang disebar
luaskan kepada responden Namira Hotel Syariah
Yogyakarta. Teknik analisis data dalam penelitian ini
adalah menggunakan teknis deskriptif, asumsi klasik
dan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa persepsi pengunjung terhadap
harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
minat menginap sebesar 0,433 dengan t-hitung
sebesar 6,767 dengan signifikansi 0.05% dan df (N-k-
1) atau 266-3-1=262 maka diperoleh t-tabel 1,969.
Persepsi pengunjung pada service quality secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap minat
menginap sebesar 0,355 dengan t-hitung sebesar
6,867 dengan signifikansi 0.05% dn df (n-k-1) atau
266-3-1=262 maka diperoleh t-tabel sebesar 1.969.
Persepsi pengunjung pada harga dan sevice quality
secara simultan berpengaruh terhadap minat
menginap pada namira hotel syariah yogyakarta.
©2024, Zarima Yulita, Heri Prasetyo
This is an open access article under CC BY-SA license
PENDAHULUAN
Salah satu perekonomian di indonesia yang mendapat perhatian cukup besar dari
pemerintah adalah sektor pariwisata. Sarana penunjang usaha bidang kepariwisataan
adalah industri jasa perhotelan. Perkembangan kegiatan jasa perhotelan menjadi salah
satu barometer pertumbuhan perekonomian disuatu wilayah. Bisnis merupakan usaha
yang dilakukan secara kegiatan sosial antara manusia dua belah pihak dengan
melakukan transaksi secara baik maupun halal menurut syariah agama islam itu
sendiri. Bisnis merupakan bagian kegiatan ekonomi mempunyai peranan yang sangat
vital dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. kegiatan bisnis mempengaruhi
semua tingkat kehidupan manusia baik individu, sosial, regional, nasional maupun
internasional (Damis & Harun, 2024) Bisnis modern saat ini adalah bisnis yang
diwarnai dengan persaingan yang ketat. Dalam konteks bisnis yang kompetitif, setiap
perusahaan berusaha untuk unggul berdasarkan kekuatan objektifnya (Nurhisam,
2017). Manajemen bisnis islam merupakan sebuah sistem yang berjalan berdasarkan
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 141 - 156 143
koridor nilai-nilai dan prinsip-prinsip islam dengan mengacu kepada al-qur'an dan
sunnah sebagai pedoman. panduan islam dalam mengatur aktivitas bisnis antara lain;
planning, organization; coordination, controling, motivation, dan leading.
Namira hotel syariah yogyakarta merupakan hotel yang diperuntukkan untuk
masyarakat kelas menengah dan bukan merupakan hotel berbintang atau biasa disebut
hotel kelas melati. Namira hotel syariah yang terletak di jalan magelang, berada pada
area yang strategis di kota Yogyakarta, dengan bertempat di pinggir jalan protokol
yang banyak dilalui oleh transportasi dan akses yang mudah dijangkau. Jalan magelang
merupakan kawasan bisnis, dimana banyak terdapat tempat perdagangang yang
berdiri di sepanjang jalan, yang memungkinkan orang untuk melakukan transaksi
bisnis yang berasal dari luar kota dapat memanfaatkan Namira hotel syariah
Yogyakarta sebagai hunian sementara untuk beristirahat. Namira hotel syariah: bisnis
hotel dengan mencari ridho Allah SWT, dengan tetap mengedepankan prinsip syariah
maka manajemen Namira hotel syariah Yogyakarta mencoba menjalankan bisnis hotel,
harapannya dunia didapat, akhirat pun didapat. dikarenakan bisnis hotel selama ini
identik dengan hal-hal yang negatif di mata masyarakat, sehingga hal inilah yang ingi
di ubah oleh manajemen hotel syariah yogyakarta.
Pesatnya pertumbuhan hotel yang ada di Yogyakarta mulai dari hotel kelas
menengah sampai kelas berbintang, membuat para pelaku bisnis tertarik untuk ikut
andil dalam bisnis jasa penginapan. selain itu juga, Yogyakarta memiliki banyak
tempat-tempat hiburan seperti mall, club malam, bioskop, kafe, tempat karaoke, hotel
dan fasilitas hiburan lainnya yang identik dengan hal-hal negatif. maka pelaku bisnis
ingin menghadirkan hotel yang memiliki konsep syariah melalui Namira hotel syariah
Yogyakarta sebagai tempat menginap bagi wisatawan ataupun orang yang sedang
melakukan kepentingan bisnis yang akan menggunakan layanan hotel yang jauh dari
kesan negatif dari hotel pada umumnya. Data Pengunjung Namira hotel syariah
Yogyakarta pada tahun 2023, adalah sebagai berikut:
Tabel 1. 1 Laporan Penjualan Kamar 2023
Jumlah Kamar Terjual
160
94
112
108
184
192
269
147
143
209
333
144 Persepsi Pengunjung Terhadap Minat Menginap Pada. (Zarima Yulita, Heri Prasetyo)
Desember
247
Total
2198
Sumber Manajemen Namira hotel syariah Yogyakarta.
LANDASAN TEORI
Harga
a. Pengertian Harga
Hassan (2019:521) harga ialah segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan
oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah
kombinasi dari barang berserta pelayanan dari suatu produk. Bagi perusahaan
penetapan harga ialah cara untuk membedakan penawarannya dari para
pesaing. Kotler dan Keller (2019:410), harga harus mencerminkan nilai
konsumen bersedia membayar harga dibandingkan harus mencerminkan hanya
biaya pembuatan produk atau memberikan layanan.
b. Ukuran yang mencirikan harga
1. Keterjangkaun Harga Konsumen bisa menjangkau harga yang sudah
ditetapkan oleh perusahaan. Produk biasanya ada beberapa jenis dalam satu
merek harganya juga berbeda dari yang termurah sampai termahal.
2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk Harga sering dijadikan indikator
kualitas bagi konsumen orang sering memilih harga yang lebih tinggi
diantara dua barang karena mereka melihat adanya perbedaan kualitas.
Apabila harga lebih tinggi orang akan beranggapan bahwa kualitasnya juga
lebih baik.
1. Kesesuaian harga dengan manfaat Konsumen akan memutuskan membeli suatu
produk jika manfaat yang dirasakan lebih besar atau sama dengan yang telah
dikeluarkan untuk mendapatkannya. Jika konsumen merasakan manfaat produk
lebih kecil dari uang yang dikeluarkan maka konsumen akan menganggap bahwa
produk tersebut mahal dan konsumen berpikir dua kali untuk melakukan
pembelian ulang.
2. Harga sesuai kemampuan ataupun daya saing harga Konsumen sering
membandingkan harga suatu produk dengan produk lainnya.
c. Jenis-jenis harga
Setelah memahami penjelasan harga menurut ahli dan tujuannya, berikut jenis-
jenis harga, yakni:
1. Harga subyektif merupakan harga yang ditetapkan oleh pendapat ataupun
taksiran seseorang.
2. Harga obyektif (harga pasar) adalah harga yang telah disepakati antara
pembeli dan penjual yang terkadang melakukan penawaran.
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 141 - 156 145
3. Harga pokok yaitu nilai rill untuk produk.
4. Harga jual adalah harga jual merupakan harga pokok yang telah ditambah
dengan besar keuntungan yang ingin diperoleh oleh penjual bersangkutan.
d. Indikator Harga
Kotler dan Keller (2018:27) membagi indikator harga menjadi:
1. Daftar harga: Yaitu harga yang diberikan untuk suatu barang ataupun jasa.
2. Diskon: Yaitu potongan untuk suatu barang atau jasa yang diberikan
produsen.
3. Tunjangan: Yaitu benefit yang didapat oleh konsumen berdasarkan harga yang
diberikan.
4. Priode pembayaran: Yaitu cicilan yang sesuai kesepakatan antara produsen
dan konsumen biasanya berhubungan dengan kredit.
5. Jangka waktu kredit : Yaitu waktu yang diberikan untuk konsumen dapat
melunasi pembayaran berdasarkan ketentuan yang telah dibuat. Harga
berpengaruh signifikat terhadap minat beli konsumen.
Service Quality
a.Pengertian Service Quality
Mendefinisikan service quality merupakan keseluruhan transaksi yang
terjadi antara konsumen dengan website, dimana website memberikan
kenyamanan dan keefektifan dalam berbelanja, membeli dan mengantarkan
produknya ke konsumen. Dalam e-service konsumen tidak mengevaluasi masing-
masing subproses ditiap kunjungan.
Service quality adalah suatu instrumen yang digunakan oleh pelangganuntuk
menilai pelayanan atau jasa yang diberikan oleh perusahaan. (Kotler, 2006) Mengatakan
bahwa kualitas jasa (service quality) harus dimulai dari kebutuhanpelanggan dan
berakhir pada persepsi pelanggan, persepsi pelanggan terhadapkualitas jasa
merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu pelayanan.
Hal ini selaras dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Lupiyoadi (2006)
bahwa salah satu yang mempengaruhi kepuasan konsumen adalah kualitas pelayanan
yang diberikan.
a. Faktor yang mempengaruhi service quality menurut Wolkins (Tjiptono, 2004):
Mengidentifikasi determinan utama pada service quality. Hal ini merupakan
sebuah langkah awal yang seharusnya dikerjakan yaitu untuk melakukan riset
mengidentifikasi determinan service quality utama bagi pasar yang menjadi
sasaran dan memprediksi pemberian nilai dari pasar sasaran.
146 Persepsi Pengunjung Terhadap Minat Menginap Pada. (Zarima Yulita, Heri Prasetyo)
b. Pengelolaan harapan customer. Semakin besar harapan yang dari pelanggan,
maka akan semakin banyak juga janji yang diberikan pada gilirannya akan
merambah kesempatan tak bisa tercukupinya harapan customer oleh corporate.
c. Terdapat satu hal yang dijadikan prinsip utama yakni berikan lebih dari yang
dijanjikan tetapi jangan janjikan apa yang tak bisa diberikan.
d. Mengelola bukti. Pengelolaan bukti dalam service quality memiliki tujuan agar
mengukuhkan persepsi dari benak pelanggan selama ataupun setelah
pelayanan diberikan. Sehingga customer lebih cenderung concern berbagai
fakta tangible.
e. Mengembangkan budaya kualitas. Pengertian dari hal tersebut adalah
organizers system yang menghasilkan suportif vibes untuk penciptaan dan
keparipurnaan quality dengan berulang. Budaya kualitas terdiri dari tradisi,
nilai, sikap, filosofi, norma, harapan, keyakinan serta prosedur.
Indikator Service Quality parasuraman, et al. (Tjiptono, 2014) mengidentifikasikan
terdapat lima faktor dominan yang menentukan service quality, yaitu:
a. Bukti langsung (tangibles), Indikator yang digunakan dalam penelitian ini:
1) Kenyamanan tempat penyedia pelayanan.
2) Kemudahan akses pelanggan dalam permohonan pelayanan.
b. Keandalan (reliability), Indikator yang digunakan dalam penelitian ini:
1) Kemampuan dalam menggunakan alat bantu dalam pelayanan
2) Standar pelayanan yang jelas.
c. Daya tanggap (responsiveness), Indikator yang digunakan dalam penelitian ini:
1) Merespon dengan baik pelanggan yang ingin mendapatkan pelayanan.
2) Melakukan pelayanan dengan cepat, tepat, dan cermat.
d. Jaminan (assurance), Indikator yang digunakan dalam penelitian ini:
1) Perusahaan memberikan jaminan tepat waktu dalam pelayanan.
2) Perusahaan memberikan jaminan biaya dalam pelayanan.
e. Empati (empathy) Indikator yang digunakan dalam penelitian ini:
1) Melayani dengan sopan santun dan ramah tamah.
2) Menghargai setiap pelanggan.
Minat Menginap
a. Minat Menginap
Minat merupakan landasan penting bagi seseorang untuk melakukan kegiatan
dengan baik yaitu dorongan seseorang untuk berbuat. Secara bahasa minat
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 141 - 156 147
berarti kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat merupakan sifat
yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruh terhadap
kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang
diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan
sesuatu. (Purwanto,2010: 66).
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Konsumen
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat dibagi menjadi 2 yaitu: Faktor
internal dan eksternal, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Faktor Internal Faktor internal yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri
individu, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang itu sendiri
yang terdiri dari pribadi dan psikologis.
2) Faktor pribadi
Pekerjaan Sebuah pekerjaan merupakan gambaran dari pencerminan
tugas-tugas, kewajiban-kewajiban, serta tanggung jawab nyata dari setiap
anggota karyawan terhadap pekerjaanya. Semakin tinggi tingkat pekerjaan
semakin tinggi juga tingkat pendapatannya sehingga pekerjaan seseorang
akan mendorong seseorang memilih tempat penginapan untuk bermalam
sekaligus untuk
c. Minat terhadap keputusan menginap di Hotel
1) Faktor selanjutnya yang mempengaruhi konsumen untuk menginap di
Namira hotel syariah Yugyakarta adalah fasilitas hotel. Fasilitas yang
dimaksut adalah kesediaan dan kelengkapan dari hotel tersebut apakah
berfungsi dengan baik dan telah memenuhi kebutuhan bagi konsumen.
2) Faktor yang ke tiga adalah variabel lokasi. Lokasi merupakan salah satu
alasan konsumen untuk memilih penginapan karena jika lokasi tersebut
strategis dan sesuai dengan kegaitan yang akan dilakukan oleh konsumen
itu akan menjadi daya tarik untuk konsumen menginap di hotel tersebut.
3) Faktor yang terakhir adalah variabel harga. Harga merupakan salah satu
alasan konsumen untuk memilih penginapan. Apakah harga yang
diberikan telah sesuai dengan fasilitas dan pelayanan
d. Indikator Minat Menginap
Menurut Chan (2018), ada 4 indikator yang dapat menimbulkan minat
konsumen untuk menginap kembali (revisit intention), antara lain:
a) Intensi untuk menginap kembali di masa depan
b) Intensi untuk merekomendasikan kepada orang lain Intensi untuk
mengajak orang lain menginap di hotel butik
148 Persepsi Pengunjung Terhadap Minat Menginap Pada. (Zarima Yulita, Heri Prasetyo)
c) Merasa puas dan bersedia membagi cerita atau pengalaman menginap
dengan orang lain.
Kerangka Pemikiran
Kerangka berpikir adalah suatu dasar pemikiran yang mencakup
penggabungan antara teori, fakta, observasi, serta kajian pustaka, yang nantinya
dijadikan landasan dalam melakukan menulis karya tulis ilmiah. Adapun
penjelasan Kerangka Pemikiran di bawah ini:
H1
Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir
Rumusan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pernyataan.
Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data (Sugiyono, 2022:63). Berdasarkan kerangka berpikir maka hipotesis
sementara dalam penelitian ini dalah sebagai berikut:
Hipotesis Pertama:
Ho : Harga berpengaruh tidak signifikansi terhadap minat menginap
Ha : Harga berpengaruh signifikansi terhadap minat menginap
Hipotesis Kedua
Ho : Service quality berpengaruh tidak signifikansi terhadap minat menginap
Ha : Service quality berpengaruh signifikansi terhadap minat menginap
Hipotesis Ketiga
Ho : Harga dan Service quality secara simultan tidak berpengaruh terhadap minat
menginap
Ha : Harga dan Service quality secara simultan berpengaruh terhadap minat
menginap.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini yang akan digunakan memakai jenis penelitian kuantitatif. Metode
Servie Quality (X
2
)
Minat Menginap (Y)
Harga (X
1
)
H
2
H
1
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 141 - 156 149
kuantitatif survei dipilih untuk memperoleh sumber data primer,sedangkan informasi
yang dikumpulkan dari responden melalui kuisioner.Menurut Sugiyono (2020:66),
Metode penelitian survei adalah metode kuantitatif yang digunakan untuk
mendapatkan data yang tejadi di masa lalu atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat,
karakteristik, perilaku, hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis
tentang variabel sosiologi dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi
tertentu, teknik pengumpulan data dengan pengamatan (wawanara atau kuesioner)
yang tidak mendalam, dan hasil penelitian cenderung untuk digenerasikan. Penelitian
asosiatif dan hubungan, yaitu untuk mengetahui hubungan sebab-akibat, atau
pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel (Y).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hotel Namira syariah adalah sebuah bidang usaha yang bergerak pada
penyediaan jasa penginapan yang terhubung dengan jasa pada bidang pariwisata. Pada
awal pendiriannya, bangunan yang sekarang menjadi hotel syariah ini sebenarnya akan
didirikan rumah sakit, namun karena terbentur oleh masalah birokrasi perizinan
tempat, maka muncul ide yang awalnya membuat rumah sakit digantikan dengan
mendirikan hotel yang sesuai dengan syariah. Maka berdirilah Hotel Namira Syariah
dengan tujuan yakni memberikan ketentraman, kenyamanan dan rasa aman bagi para
tamu yang menginap. Hotel Namira Syariah didirikan oleh bapak Drg. Edi
Sumarwanto MM., MH. Hotel ini dibangun pada pertengahan tahun 2010 dan mulai
menerima tamu pada tanggal 16 maret 2012. Pendiri dan penggagas hotel merupakan
orang yang bergelut di bidang manajeman rumah sakit islam. Namira Hotel Syariah
yang terletak di Jalan Magelang, berada pada area yang strategis di kota Yogyakarta,
dengan bertempat di pinggir jalan protokol yang banyak dilalui oleh transportasi dan
akses yang mudah dijangkau. Jalan Magelang merupakan kawasan bisnis.
Karakteristik Responden
1. Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dideskripsikan karakteristik responden
berdasarkan Jenis Kelamin Responden yaitu sebagai berikut:
Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden
Kategori
Frekuensi
Prosentase
Laki-Laki
153
57,5
Perempuan
113
42,5
Total
266
100,0
Sumber : data primer di olah 2024
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan
Jenis Kelamin responden, sebagian besar responden adalah Laki-Laki yaitu sebanyak
153 responden (57,5%).
2. Usia Responden
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dideskripsikan karakteristik responden
berdasarkan Usia Responden yaitu sebagai berikut:
150 Persepsi Pengunjung Terhadap Minat Menginap Pada. (Zarima Yulita, Heri Prasetyo)
Tabel 4. 2 Usia Responden
Kategori
Frekuensi
Prosentase
18-25 Tahun
89
33,5
26-32 Tahun
141
53,0
33-39 Tahun
31
11,7
40-46 Tahun
5
1,9
Total
266
100,0
Sumber : data primer di olah 2024
Berdasarkan table 4.2 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan
usia responden, sebagian besar responden adalah termasuk kategori 26-32 Tahun yaitu
sebanyak 141 responden (53,0%).
3. Pendidikan Responden
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dideskripsikan karakteristik responden
berdasarkan Pendidikan Responden yaitu sebagai berikut:
Tabel 4. 3 Pendidikan Responden
Kategori
Frekuensi
Prosentase
SMA/SMK
59
22,2
Diploma
31
11,7
S1
143
53,8
Pasca Sarjana
33
12,4
Total
266
100,0
Sumber : data primer di olah 2023
Berdasarkan table 4.3 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan
pendidikan responden, sebagian besar responden adalah S1 yaitu sebanyak 143
responden (53,8%).
4. Pekerjaan Responden
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dideskripsikan karakteristik responden
berdasarkan Pekerjaan Responden yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.4 Pekerjaan Responden
Kategori
Frekuensi
Prosentase
Anggota Kapolri/TNI
23
8,6
Guru
2
,8
Ibu rumah tangga
2
,8
Karyawan swasta
2
,8
Pelajar/Mahasiswa
60
22,6
Petani
1
,4
PNS
44
16,5
Supplier sayur
1
,4
Tidak bekerja
1
,4
Wiraswasta
130
48,9
Total
266
100,0
Sumber: data primer di olah 2024
Berdasarkan table 4.4 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan
Pekerjaan responden, sebagian besar responden adalah termasuk kategori Pelajar/
Mahasiswa yaitu sebanyak 60 responden (22,6%).
Uji Kualitas Instrumen dan Data
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 141 - 156 151
Analisis Statistik Deskriptif zz
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat
dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum,
Hasil statistic deskriptif dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4. 5 Uji Deskriptif
Variabel
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Harga
10
25
20,19
3,680
Service Quality
5
25
19,44
4,550
Minat Menginap
5
25
19,29
4,278
Sumber : Output SPSS Terlampir
Berdasarkan table 4.7 diatas dapat dilihat nilai rata rata dari Harga adalah 20.19.
Servive Quality adalah 19.44. Minat Menginap adalah 19.29.
Analisis Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji ini adalah untuk menguji apakah pengamatan berdistribusi secara normal atau
tidak, uji ini mengunakan kolmogorov smirnov. Hasil uji Normalitas dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 4. 6 Uji Normalitas
Variabel
Sig
Batas
Keterangan
Unstandar Residual
0.181
> 0,05
Normal
Sumber: Output SPSS Terlampir
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui nilai asymp.sig sebesar 0.181 > 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Suatu asumsi penting dari model regresi linier klasik adalah bahwa gangguan
(disturbance) yang muncul dalam regresi adalah homoskedastisitas, yaitu semua
gangguan tadi mempunyai varian yang sama. Hasil uji Heteroskedastisitas dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 7 Uji Heteroskedastisitas
Variabel
sig
batas
Keterangan
Harga
0.108
>0,05
Tidak terjadi heterokedasitas
Service Quality
0.392
>0,05
Tidak terjadi heterokedasitas
Sumber: Output SPSS Terlampir
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas lebih besar dari
0,05, dengan demikian variabel yang diajukan dalam penelitian tidak terjadi
heterokedasitas.
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
152 Persepsi Pengunjung Terhadap Minat Menginap Pada. (Zarima Yulita, Heri Prasetyo)
multikolinieritas maka dapat dilihat dari nilai Varians Inflation Factor (VIF) dan
tolerance (α).
Tabel 4. 8 Uji Multikolineartias
Variabel
Tolerance
VIF
Keterangan
Harga
0.711
1.406
Tidak terjadi multikolinieritas
Service Quality
0.711
1.406
Tidak terjadi multikolinieritas
Sumber: Output SPSS Terlampir
Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai tolerance value > 0,10 atau
nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas.
Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)
Dalam model analisis regresi linier berganda akan diuji secara simultan (uji F)
maupun secara parsial (uji t). Ketentuan uji signifikansi uji F dan uji t adalah sebagai
berikut:
Menerima Ha: jika probabilitas (p) 0,05 artinya variable independent secara simultan
maupun parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variable dependent.
Ringkasan hasil analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan adalah sebagai
berikut:
Tabel 4. 9 Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Variabel
B
t hitung
Sig t
Keterangan
(Constant)
3.632
Harga
0.433
6.767
0.000
Signifikan
Service Quality
0.355
6.867
0.000
Signifikan
F hitung
100.446
Sig F
0.000
Adjusted R Square
0.429
Sumber: Outpu3t SPSS Terlampir
Berdasarkan tabel 4.11 diatas perhitungan regresi linear berganda dengan
menggunakan program SPSS versi 21.0 for windows didapat hasil sebagai berikut:
Y = 3.632 + 0.433 X1 + 0.355 X2 + e
Konstanta = 3.632
Artinya jika tidak ada variabel harga dan service quality yang mempengaruhi
minat menginap, maka minat menginap sebesar 3.632 satuan.
b1 = 0.433
Artinya jika variabel harga meningkat sebesar satu satuan maka minat menginap
akan meningkat sebesar 0.433 dengan anggapan variable bebas lain tetap.
b2 = 0.355
Artinya jika variable service quality meningkat sebesar satu satuan maka minat
menginap akan meningkat sebesar 0.355 dengan anggapan variable bebas lain tetap.
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 141 - 156 153
a. Pengujian hipotesis parsial (Uji t)
Tabel 4. 10 Hasil Uji t
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
3,632
1,151
3,156
,002
Harga
,433
,064
,373
6,767
,000
Service Quality
,355
,052
,378
6,867
,000
a. Dependent Variable: MINAT MENGINAP
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Versi 26
Tabel 4. 11 Hasil Uji t terhadap t Tabel
Variabel
Nilai t Hitung
Nilai t Tabel
Keterangan
Harga
6,767
1,969
Berpengaruh
Service Quality
6,867
1,969
Berpengaruh
Uji parsial t dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel
independen dengan variabel dependen.
1) Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat diketahui hasil pengujian signifikansi
menunjukkan bahwa terdapat nilai probabilitas sebesar 0,000 0,05. Nilai tersebut
dapat membuktikan bahwa “harga berpengaruh terhadap minat menginap”.
2) Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat diketahui hasil pengujian signifikansi
menunjukkan bahwa terdapat nilai probabilitas sebesar 0,000 0,05. Nilai tersebut
dapat membuktikan bahwa service quality berpengaruh terhadap minat
menginap”.
b. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Tabel 4. 12 Hasil Koefisien Determinasi
Berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan besarnya koefisien determinasi (Adjusted
R2) = 0.429, artinya variabel harga dan service quality secara bersamasama
mempengaruhi variable minat menginap sebesar 42.9% sisanya sebesar 57.1%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Hipotesis Ha, Persepsi Pengunjung Terhadap Harga secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap minat menginap pada Namira Hotel Syariah Yogyakarta
sebesar 0,433 dengan t-hitung sebesar 6,767 dengan signifikansi 0.05% dan df (n-k-
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1
,099a
,010
,002
2,12004
a. Predictors: (Constant), Service Quality, Harga
a. Dependent Variable: ABS_RES
154 Persepsi Pengunjung Terhadap Minat Menginap Pada. (Zarima Yulita, Heri Prasetyo)
1) atau 266-3=263 maka diperoleh t-tabel sebesar 1.969. jika t-hitung lebih kecil
dari t-tabel maka Ho diterima atau jika t-hitung lebih besar dari t-tabel maka Ho
ditolak. Dari hasil uji t diatas diperoleh nilai bahwa t-hitung 6,767 lebih besar dari
t-tabel 1,969, sehingga Ha diterima atau persepsi pengunjung terhadap harga
berpengaruh signifikan terhadap Minat Menginap pada Namira Hotel Syariah
Yogyakarta.
2. Hipotesis Ha, Persepsi Pengunjung Terhadap Service Quality secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap minat menginap sebesar 0,355 dengan t-hitung
sebesar 6,867 dengan signifikansi 0.05% dan df (n-k-1) atau 266-3-1= 262 maka
diperoleh t-tabel sebesar 1.969. jika t-hitung lebih kecil dari t-tabel maka Ho
diterima atau jika t-hitung lebih besar dari t-tabel maka Ho ditolak. Dari hasi uji t
diatas diperoleh nilai bahwat-hitung 6,867 lebih besar dari 1.969, sehingga Ha
diterima Service Quality Berpengaruh signifikan Terhadap Minat Menginap .
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan srbagai berikut:
1. Harga
Berdasarkan pengujian diatas, harga berpengaruh signifikan terhadap minat
menginap. Maka diharapkan kepada pihak Namira Hotel Syariah Yogyakarta
agar senantiasa memperhatikan harganya agar konsumen merasa puas dengan
harga yang ditawarkan hanya dengan begitu konsumen akan menjadi loyal
terhadap jasa pelayanan apapun yang diberikan kepada mereka.
2. Service Quality
Berdasarkan hasil pengujian diatas, maka disarankan kepada pihak Namira Hotel
Syariah agar selalu mengedepankan cara berbisnis dengan nilsi-nilai islami
dengan pelayanan dengan baik
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, D. (2013). Etika Bisnis Yusuf Al-Qaradawi. Adzkiya: Jurnal Hukum dan
Ekonomi Syariah, 1(1), 74-97.
Arsyad, M. (2020). Analisis Penerapan Fatwa Dsn-Mui No. 108/Dsnmui/X/2016 Pada
Hotel Syariah Di Daerah Istimewa Yogyakarta (Studi Kasus Grand Dafam Rohan,
Namira Syariah, Dan Arrayan Syariah).
Damis, S., & Harun, H. (2024). Peningkatan Pendapatan Usaha Umkm Asoka Desa Tanra
Tuo Kecamatan Cempa Kabupaten Pinrang Melalui Digitalisasi Bisnis. Economics and
Digital Business Review, 5(1).
Davidoff, LL. 1988. Introduction to Psychology, alih bahasa Mari Juniati, Psikologi Suatu
Pengantar Jilid I. Jakarta: Erlangga
Dewan Syariah Nasional. 2016. Fatwa Dewan Syariah Nasional No108/DSN-MUI/X/2016
tentang Pedoman Penyelenggaraan PariwisataBerdasarkan Prinsip Syariah.
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 141 - 156 155
DSN-MUI. 2016. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor 108/DSN-MUI/X/ 2016 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Berdasarkan Prinsip Syariah [Online].
Tersedia: www. dsnmui. or.id.
Ediyanti, E. S. (2021). Karakteristik Pasar Pariwisata Kota Semarang (Doctoral dissertation,
Universitas Islam Sultan Agung Semarang).
Eko Kurniasih Pratiwi, “Analisis Manajemen Hotel Adila Syariah Yogyakarta (Tinjauan
Fatwa DSN MUI No. 108/DSN-MUI/X/2016)”, Cakrawala, Jurnal studi
islam,│Vol.XII, no.1, 2017│journal.ummgl.ac.id, h.78
Fadhli, A. (2018). Manajemen hotel syariah. Gava Media. Janitra, M.R. (2017). Hotel
syariah: Konsep dan penerapan. PT. Raja Grafindo Persada.
Fathoni, H, Deni Kamaludin Yusup, D, Widiati, w., &Asih, V. S. (2020). Relasi Sharia value
dan brand image terhadap keputusan menginap di hotel syariah,Bandung, Jawa
Barat. http://digilib. uinsgd. ac. id, 1(1), 1-12.
Giyartiningrum, E., Azzahra, UF, Prasetyo, H., & Swandari, F. (2023). Analisis Faktor-
Faktor yang Berpengaruh terhadap Return Saham Perusahaan Jasa di Bursa Efek
Indonesia pada Periode 2018-2021. Jurnal Samudra Ekonomi Dan Bisnis , 14 (2), 331-
340. https://doi.org/10.33059/jseb.v14i2.7028
Griffin, Jill. 2010. Customer Loyalty, Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan
Pelanggan. Alih Bahasa Dwi Kartini Yahya. Jakarta: Erlangga.
Harahap, S. (2017). Implementasi manajemen syariah dalam fungsi-fungsi manajemen. At-
Tawassuth: Jurnal Ekonomi Islam, 2(1), 211-234.
Iltiham, M. F. I. M. F. (2016). Penerapan Konsep Etika Bisnis Islampada Manajemen
Perhotelan di PT. Syari’ah Guest House Malang. MALIA: Jurnal Ekonomi Islam, 7(2),
241-264
Isqumariah, D., Sy, N. R. F., BA, M., & SEI, M. (2021). Pengaruh Harga, Lokasi, Religiusitas,
dan Kepercayaaan (Trust) Terhadap Keputusan Menggunakan Hotel Syariah:
Kepuasan Pengunjung Sebagai Variabel Perantara (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
Jamaludin, J. (2021). Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Riau Dalam Menonton Tayangan Liga Paranormal Di Trans Tv (Doctoral Dissertation,
Universitas Islam Riau).
Karinda, AL, & Susilowati, L. (2020).Nusantara : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial.
Kotler P & Armstrong, A. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi ke-13. Jakarta: Penerbit
Erlangga. Kotler, P., & Amstrong, G. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid1. Erlangga
Kotler, P. (2019). Manajemen Pemasaran(Milenium). Prenhalindo.
Kristianto, D. A., & Kiswantoro, A. (2021). Analisis Loyalitas Pelanggan Hotel Syariah Di
Daerah Istimewa Yogyakarta. Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah, 13(3), 9-22.
Mardalis, Ahmad (2005), Meraih Loyalitas Pelanggan, Jurnal Bisnis dan Manajemen
Universitas Muhamadiah solo (Benefit), Vol 9, N0 2, pp 111-118.
156 Persepsi Pengunjung Terhadap Minat Menginap Pada. (Zarima Yulita, Heri Prasetyo)
Muttaqin, Z. (2020). Persepsi Tokoh Nahdlatul ulama Dan Muhammadiyah Terhadap
Perbankan Syariah Di Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang (Doctoral Dissertation,
IAIN Ponorogo).
Nadianingrum, N. W., & Saputra, A. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas
Terhadap Kepuasan Konsumen Pada PT. Capella Dinamik Nusantara. Open Journal
System, 3(3), 531541.
Nor Zafir Md Salleh, Abu Bakar Abdul Hamid, Noor Hazarina Hashim and Siti Zaleha
Omain. 2014. The practice of Syariah-compliant hotel in Malaysia. International Journal of
Trade, Economics and Finance 5(1).
Nur Sa’adah, I. (2019). Konsep Bisnis Syariah Pada Hotel Familie 2 Syariah Kota
Metro (Doctoral dissertation, IAIN Metro).
Nur Sa’adah, I. (2019). Konsep Bisnis Syariah Pada Hotel Familie 2 Syariah Kota
Metro (Doctoral dissertation, IAIN Metro).
Nurhisam, L. (2017). Etika marketing syariah. IQTISHADIA Jurnal Ekonomi & Perbankan
Syariah, 4(2), 171-193.
Putri, A. (2023, August). Atribut Hotel Syariah Dalam Keputusan Menginap Wisatawan
Muslim Di Hotel Narapati Indah Syariah. In Bandung Conference Series: Sharia
Economic Law (Vol. 3, No. 2, pp. 481-489).
Sabri, F. A. 2010. Perkembangan Hotel Syari’ah di Indonesia: Mengonsep Pariwisata
Islami. Karsa, XVIII(2).
Solichah, H. (2013). Hotel Berbasis Syariah (Studi Atas Penerapan Konsep Bisnis Syariah
Pada Namira Hotel Syariah Yogyakarta) (Doctoral dissertation, Uin Sunan Kalijaga).
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Bisnis ( Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, dan R&D ).
Bandung : Alfabeta, cv
Sundari, D., Erliyanti, E., Ventiany, D., Tarigan, V. E., & Rizka, M. (2023). Analisis
Peningkatan Usaha Bisnis Syariah Dalam Meningkatan Pendapatan Masyarakat
Muslim Di Kota Medan. Ecobisma (Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Manajemen), 10(1),
94-106.
Supriyatna, Y. (2020). Analisis Pengaruh Harga, Desain Produk, Dan Citra Merek
Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Produk Yamaha Mio Di Kota
Cilegon). Sains Manajemen: Jurnal Manajemen Unsera, 6(1), 36-50.
Tjiptono, F. (2014). Pemasaran Jasa: Prinsip, Penerapan, dan Penelitian.Yogyakarta:
Andi Offset.
Wijayanti, A. (2020). Wisata Kuliner sebagai strategi penguatan pariwisata di Kota
Yogyakarta, Indonesia. Khasanah Ilmu-Jurnal Pariwisata Dan Budaya, 11(1), 74-82.
Zeithaml, V. A., M. J. Bitner, dan D. D. Gremler. 2013. Services Marketing: Integrating
Customer Focus Across The Firm. 6 ed. New York: McGraw-Hill Education.
Zeithmal, V.A., & Bitner, M.J (2006). Sevice Marketing (4th ed.). New York : McGraw Hill,
International Edition.