Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 2 Oktober 2024, Page 206 - 224
Journal of Economics, Business, Accounting and Management
(JEBAM)
Journal homepage:https://kurniajurnal.com/index.php/jebam
E-ISSN: 3032-274X
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja terhadap Produktivitas
Kerja dengan Variabel Moderating Kepuasan Kerja
Hindun Istiqomah
1
, Uju Suji’ah
2
1
Alumni Program Studi Manajemen Fakutas Ekonomi Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, Kota Yogyakarta, DIY, Indonesia
2
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, Kota Yogyakarta, DIY, Indonesia
Article History
Received : 17 Juli 2024
Revised : 8 Agustus 2024
Accepted : 2 September 2024
Published : 1 Oktober 2024
Keywords:
Work Environment; Work Stress; Work
Productivity; Job Satisfaction
Corresponding author:
1
hiduistiqomah@gmail.com
2
ujusuji@gmail.com
DOI:
https://doi.org/10.61476/h5fhbk60
A B S T R A C T
This research aims to determine the influence of the work environment and
work stress on work productivity with the moderating variable job
satisfaction. The total sample was 81 employees with a saturated sampling
technique. The data collection method uses a questionnaire. Data testing
uses validity tests, reliability tests, classical assumption tests, multiple
linear regression tests, hypothesis tests, coefficient of determination tests,
and absolute difference tests. The research results show that 1) the work
environment has a significant influence on work productivity. 2) work
stress has a significant influence on work productivity. 3) the work
environment and work stress have a significant influence on work
productivity. 4) job satisfaction does not moderate the influence of the work
environment on work productivity. 5) job satisfaction does not moderate
the influence of work stress on work productivity. 6) the results of the
coefficient of determination test (R2) of the work environment and work
stress have an influence on work productivity of 97. 4 percent, while the
remaining 2. 6 percent is influenced by other factors not examined in this
research
A B S T R A K
Penelitian ini bertujun untuk mengetahui pengaruh lingkungan
kerja dan stres kerja terhadap produktivitas kerja dengan variabel
moderating kepuasan kerja. Jumlah sampel 81 karyawan dengan
teknik pengambilan sampel jenuh. Metode pengumpulan data
dengan menggunakan kuesioner. Pengujian data menggunakan uji
validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi linier
berganda, uji hipotesis, uji koefisien determinasi, dan uji selisih
mutlak. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) lingkungan kerja
memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja. 2)
stres kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas
kerja. 3) lingkungan kerja dan stres keja memiliki pengaruh
pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja. 4) kepuasan
kerja tidak memoderating pengaruh antara lingungan kerja
terhadap produktivitas kerja. 5) kepuasan kerja tidak moderating
pengaruh antara stres keja terhadap produktivitas kerja. 6) hasil
uji koefisien determinasi (R2) lingkungan kerja dan stres kerja
memiliki pengaruh terhadap produktivitas kerja sebesar 97, 4
persen, sedangkan sisanya 2, 6 persen dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
207 Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja ….( Hindun Istiqomah, Uju Suji’ah)
©2024, Hindun Istiqomah, Uju Suji’ah
This is an open access article under CC BY-SA license
PENDAHULUAN
Manusia adalah aset yang harus dijaga dan dikelola dengan baik serta menjadi
bagian dari investasi organisasi agar diperoleh imbal hasil (return) yang memenuhi
ekspektasi organisasi dalam bentuk produktivitas dan efektivitas kerja (Hery, 2020).
Menurut Rusby (2019), Sumber Daya Manusia (SDM) adalah suatu proses manangani
berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga
kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manjemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya
(tenaga kerja) yang dimiliki individu secara efisien dan efektif serta digunakan secara
maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat
menjadi maksimal (Bintoro et al, 2017). Dapat disimpulkan bahwa MSDM merupakan
serangkaian proses yang dilakukan oleh atasan untuk mengelola berbagai aspek yang
berkaitan dengan karyawan. Oleh karena itu sebaiknya sumber daya manusia dikelola
dengan baik, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperhatikan
lingkungan kerja, stress kerja, produktivitas kerja dan kepuasan kerja.
Lingkungan kerja adalah kehidupan sosial, psikologi, dan fisik dalam perusahaan
yang berengaruh terhadap pekerja dalam melaksanakan tugasnya (Candrianto, 2021).
Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja menurut Widyaningrum (2019)
adalah personal/individu, kepemimpinan, tim, sistem, dan konstekstual (situasional).
Faktor personal/individu, meliputi pengetahuan, ketrampilan, kemampuan,
kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu; Faktor
kepemimpinan, meliputi kualitas dalam memberikan dorongan, semangat, arahan,
dan dukungan yang diberikan manajer; Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan
semangat yang diberikan oleh rekan satu tim, kepercayaan terhadap sesama tim,
kekompakan dan keeratan anggota tim; Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas
kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur
kinerja dalam organisasi; Faktor konstekstual (situasional), meliputi tekanan dan
perubahan lingkungan eksternal dan internal.
Stres kerja menurut Izzati et al (2019), merupakan reaksi psikologis dan fisik
terhadap kondisi-kondisi internal atau suatu perubahan di lingkungannya yang
dirasakan mengganggu dan berdampak pada hasil kinerja individu. Stres kerja adalah
penggabungan hal-hal negatif yang timbul dari beban kerja hingga pekerja merasa
kesulitan dalam menyelesaikan segala bentuk tugas dan kewajiban (Hartini et al, 2021).
Penyebab stres kerja menurut Harras et al (2020), stres kerja tidak terjadi secara tiba-
tiba, umumnya seorang pekerja akan mengalami gangguan pikiran ketika beban tidak
lagi dapat diatasi, seperti imbalan yang rendah, perlakuan berlebihan dari pimpinan,
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 2 Oktober 2024, Page 206 - 224 208
tingginya aktivitas kerja, konflik horizontal, dan masalah pribadi.
Produktivitas adalah ukuran bagaimana sumber daya (tenaga kerja, material,
modal, dan lain-lain) sebagai masukan (input) dikelola untuk mencapai tujuan
organisasi yang dinyatakan dalam ukuran waktu, kualitas, dan kuantitas (Moko et al,
2021). Produktivitas kerja merupakan suatu akibat dari persyaratan kerja yang harus
dipenuhi oleh karyawan untuk memperoleh hasil maksimal (Bukit, 2017). Produktivitas
kerja pegawai dapat ditingkatkan dengan menerapkan dan memperaktekan budaya
organisasi sesuai norma-norma atau aturan yang berlaku atau yang dianut (Alfan
Madjidu, 2022)
Kepuasan kerja adalah perspektif seorang pegawai terhadap tugas dan tanggung
jawab yang diterima, yang didasarkan pada aspek pengalaman dan harapan dari sudut
pandang pegawai (Surajiyo et al, 2020). Kepuasan kerja merupakan sikap seorang
pegawai terhadap pekerjaannya, pegawai dapat merasa senang atau tidak dengan cara
memandang pekerjaan mereka sendiri (Safrizal, 2022). Dampak kepuasan kerja akan
terjadi pada produktivitas karyawan, keabsenan, pengunduran diri, kepuasan
pelanggan (Lubis et al, 2019). Produktivitas karyawan, semakin tinggi kepuasan
pekerjaan dalam organisasi akan semakin produktif organisasi tersebut; Keabsenan,
hubungan negatif yang konsisten antara kepuasan dan keabsesan, namun korelasi
tersebut moderat. Meski diakui masuk akal bahwa karyawan yang tidak puas
berkemungkinan lebih besar absen dari pekerjaan; Pengunduran diri, walau juga
moderat tapi kepuasan yang tinggi akan mengurangi pengunduran diri karyawan
terlebih yang berkinerja tinggi; Kepuasan pelanggan, jika kepuasan ada pada karyawan
yang ada pada garis depan, khususnya dalam hal jasa, maka akan memberikan
kepuasan kepada pelanggan.
Beberapa penelitian terdahulu yang menyatakan adanya korelasi antara
lingkungan kerja, stress kerja, produktivitas kerja dan kepuasan kerja yaitu hasil
penelitian Maludin Panjaitan (2017), Martina Trisnawaty et al (2020), Edwin Faisal
Saputra et al (2020) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap produktivitas kerja; Rika Kusdinar et al (2020), Amelia Eka
Safitri (2020) yang menyatakan bahwa stres kerja berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas kerja; Virga Dyah Ekasari et al (2023) yang menyatakan bahwa
lingkungan kerja dan stres kerja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan; Ismail Haeruddin et al (2021) yang menyatakan
bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara tidak langsung lingkungan kerja
terhadap produktivitas kerja melalui kepuasan kerja; Muhammad Affan Gaffar et al
(2017) yang menyatakan bahwa stress kerja berpengaruh secara tidak langsung
terhadap produktivitas kerja melalui kepuasan kerja.
Badan Penanggulanagan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta merupakan
sebuah lembaga pemerintahan yang bertugas untuk menangani berbagai aspek
penanggulangan bencana di wilayah Kota Yogyakarta. BPBD ini memiliki peran
209 Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja ….( Hindun Istiqomah, Uju Suji’ah)
penting dalam mengoordinasikan upaya pencegahan kesiapsiagaan, kedaruratan
logistik dan rehabilitasi rekonstruksi pasca bencana. BPBD merupakan garda terdepan
dalam upaya melindungi masyarakat dari dampak bencana, keberlanjutan
pembangunan dan meningkatkan ketahanan daerah terhadap berbagai ancaman
bencana. BPBD Kota Yogyakarta terletak di Jl. Gambiran No. 26, Pandeyan, Kec.
Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan observasi
yang dilakukan, bahwa lingkungan kerja sudah nyaman, namun terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan seperti peralatan yang kurang memadai sehingga mempersulit
karyawan dalam bekerja yang menimbulkan stres kerja. Stres kerja akan
mengakibatkan kurangnya produktivitas kerja sehingga kepuasan kerja akan menurun.
Tujuan penelitian ini untuk memperolah pemahaman yang lebih komperhensif
tentang analisis pengaruh lingkungan kerja dan stres kerja terhadap produktivitas kerja
dan implikasinya terhadap kepuasan kerja pada karyawan di BPBD Kota Yogyakarta.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam perumusan kebijakan
dan praktik manajemen sumber daya manusia yang lebih efisien dan efektif di
lingkungan oraganisasi yang memiliki risiko bencana tinggi.
LANDASAN TEORI
A. Lingkungan Kerja
Menurut Farida et al (2015), lingkungan kerja adalah keadaan di mana tempat
kerja yang baik meliputi fisik dan non fisik yang dapat mmeberikan kesan
menyenangkan, aman tentram, perasaan betah/kerasan, dan lain sebagainya. Secara
garis besar, jenis lingkungan kerja menurut Sudja et al (2020), terbagi menjadi dua
yakni lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non-fisik. Lingkungan kerja fisik,
semua keadaannya berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang bisa
mempengaruhi pekerjaan secara langsung maupun secara tidak langsung, sedangkan
lingkungan kerja non-fisik adalah suatu keadaan yang terjadi yang berkenaan dengan
hubungan kerja, baik hubungan dengan pimpinan maupun hubungan dengan sesama
rekan kerja maupun hubungan dengan bawahan. Indikator lingkungan kerja menurut
Nurdin et al, (2023) adalah fisik dan non fisik. Indikator fisik adalah terdiri dari
penerangan di tempat kerja, temperatur di tempat kerja, kelembaban di tempat kerja,
sirkulasi di tempat kerja, kebisingan di tempat kerja, getaran di tempat kerja, bau-bauan
di tempat kerja, tata warna di tempat kerja, dekorasi di tempat kerja, keamanan di
tempat kerja; Indikator non fisik adalah terdiri dari hubungan atasan dengan bawahan,
hubungan antara karyawan. Sedangkan indikator dalam penelitian ini adalah
penerangan di tempat kerja, temperatur di ruangan kerja, fasilitas kamar mandi,
sirkuliasi di tempat kerja, kebisingan di tempat kerja, penempatan benda atau barang di
tempat kerja, hubungan atasan dengan bawahan, hubungan antar karyawan,
kebersihan lingkungan dan kelengkapan fasilitas.
B. Stres Kerja
Menurut Asih (2018), stres kerja adalah suatu kondisi dari interaksi manusia
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 2 Oktober 2024, Page 206 - 224 210
dengan pekerjaan pada sesuatu berupa suatu kondisi ketegangan yang menciptakan
adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses
berpikir, dan kondisi seorang karyawan. Stres kerja dapat berdampak positif maupun
negatif terhadap individu dan juga organisasi (Tewal et al, 2017). Stres kerja yang
berdampak positif terhadap organisasi, antara lain memiliki motivasi kerja yang tinggi,
rangsangan untuk bekerja keras dan timbulnya inspirasi untuk meningkatkan
kehidupan yang lebih baik dan memiliki tujuan karir yang lebih panjang, memiliki
kebutuhan berprestasi yang lebih kuat sehingga lebih mudah untuk menyimpulkan
target atau tugas sebagai tantangan (challenge), bukan sebagai tekanan. Sedangkan
dampak negatif yang ditimbulkan oleh stress kerja dapat berupa menurunnya tingkat
produktivitas karyawan yang selanjutnya bisa berdampak pada kurang efektifnya
organisasi, masalah kepuasan kerja karyawan, dan menignkatnya ketidakhadiran.
Indikator stres kerja menurut Budiasa (2021), adalah tuntutan tugas (task demans),
tuntutan peran (role demans), tuntutan antarpribadi (interpersonal demans), struktur
organisasi, kepemimpinan organisasi. Tuntutan tugas (task demans), merupakan
faktor yanag dikaitkan pada pekerjaan seseorang seperti kondisi kerja, tata kerja dan
letak fisik; Tuntutan peran (role demans), berhubungan dengan tekanan yang berkaitan
pada seorang karyawan sebagai suatu fungsi dari peran tertentu yang dimainkan
dalam organisasi.; Tuntutan antarpribadi (interpersonal demans), merupakan tekanan
yang diciptakan oleh rekan kerja dalam satu organisasi; Struktur organisasi, gambaran
tekanan yang diciptakan oleh rekan kerja dalam satu organisasi; Kepemimpinan
organisasi, memberikan gaya manajemen pada organisasi. Sedangkan indikator dalam
penelitian ini adalah kurangnya kejelasan tentang tanggung jawab, mengharuskan
memiliki ketrampilan atau pengetahuan yang tinggi, hubungan antar pribadi di tempat
kerja, tekanan dari rekan kerja atau atasan, gaya kepemimpinan, pemimpin
perusahaan.
C. Produktivitas Kerja
Menurut Mahawati et al (2021), produktivitas kerja merupakan suatu kegiatan
untuk menciptakan karya tertentu baik berupa produk, idea tau gagasan, kemampuan
oleh skill dan sebagainya yang disertai sengan usaha tertentu untuk menghasilkan
karya secara kontinyu (terus-menerus). Faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja menurut Rusby (2019), untuk mencapai produktivitas yang tinggi
suatu perusahaan dalam produksi, selain bahan baku dan tenaga kerja yang harus ada
juga didukung oleh faktor pendidikan, ketrampilan, sikap dan etika kerja, tingkat
penghasilan, jaminan sosial, tingkat sosial dan iklim kerja, motivasi, gizi dan kesehatan,
hubungan individu, teknologi, dan produksi. Indikator dalam menilai produktivitas
kerja karyawan menurut Agustini (2019) antara lain yaitu kualitas, kejujuran pegawai,
inisiatif, absensi, kerjasama, pemanfaatan waktu. Kualitas merupakan mutu keluaran
(output) yang harus dihasilkan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya;
Kejujuran pekerja dalam melaksanakan pekerjaan mempengaruhi hasil dari produk
karena terjadi kesesuaian laporan hasil produk dengan yang sebenarnya; Inisiatif,
211 Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja ….( Hindun Istiqomah, Uju Suji’ah)
pemikiran karyawan dalam menemukan ide cemerlang dalam menghasilkan produk
yang lebih baik; Absensi, tingkat kehadiran karyawan di tempat kerja, meliputi jam
kerja, jam istirahat, dan jam balik kerja; Kerjasama dibutuhkan karyawan dalam
menyelesaikan tugas, baik kerjasama antara atasan dengan bawahan atau bawahan
dengan atasan, maupun sesama rekan kerja; Pemanfaatan waktu merupakan
kesesuaian waktu yang digunakan kerywan dalam menghasilkan produk baik berupa
barang atau jasa. Sedangkan indikator dalam penelitian ini adalah standar kualitas
yang ditetapkan, kualitas pekerjaan, kejujuran pegawai, mengakui kesalahan, inisiatif
mencari solusi atas masalah, disiplin, absensi, kerjasama dan pemanfaatan waktu.
D. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah perasaan yang menyongkong dalam diri pegawai yang
berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya (Setiono et al, 2019). Faktor-
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Widyanti (2019), yaitu pekerjaan
itu sendiri (work it self), atasan (supervision), teman sekerja (workers), promosi
(promotion), dan gaji/upah (pay). Pekerjaan itu sendiri (work it self), setiap pekerjaan
memerlukan suatu ketrampilan tertentu sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya
dibutuhkan dalam melakaukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau
mengurangi kepuasan kerja; Atasan (supervision), atasan yang baik berarti mau
menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahannya, atasan bisa dianggap sebagai
figur ayah/teman dan sekaligus atasannya; Teman sekerja (workers), merupakan faktor
yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan
pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya; Promosi
(promotion), merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan
untuk memperoleh peningkatan karir selama kerja; Gaji/upah (pay), merupakan faktor
pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak. Indikator
kepuasan kerja menurut Azan et al (2021) yaitu, kesetiaan, kemampuan, kejujuran,
kreatifitas, kepemimpinan, tingkat gaji, kepuasan kerja tidak langsung dan lingkungan
kerja. Sedangkan indikator dalam penelitian ini adalah kepuasan terhadap pekerjaan
itu sendiri, kepuasan terhadap promosi, kepuasan terhadap variasi tugas, kepuasan
terhadap intensif, kepuasan terhadap pembayaran, promosi karyawan, kepuasan
terhadap supervise, kerampilan supervise, kerjasama rekan kerja, dan kepuasan
terhadap teman sejawat.
E. Kerangka Pemikiran
Kerangka pikir bertujuan untuk memperjelas hubungan lingkungan kerja dan
stres kerja terhadap produktivitas karyawan dengan variabel moderating kepuasan
kerja, dapat dilihat pada gambar kerangka pemikiran sebagai berikut:
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 2 Oktober 2024, Page 206 - 224 212
Gambar. Kerangka Berpikir
F. Pengembangan Hipotesis
Dengan memperhatikan lingkungan kerja diharapkan dapat menambah semangat
dalam bekerja. Apabila semangat kerja karyawan meningkat maka produktivitas
karyawan juga akan meningkat (Widyaningrum, 2019). Hal ini sejalan dengan
penelitian Mufti Aspiyah et al (2016), Alfan Madjidu et al (2022), yang menyatakan
bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Berdasarkan
paparan tersebut, maka hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah:
H1: Pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja.
Stres kerja akan membawa konsekuensi terhadap organisasi meliputi penurunan
dalam kinerja, dimana kualitas kerja yang buruk dan penurunan produktivitas (Asih,
2018). Hal ini sejalan dengan penelitian Encep Saefullah et al (2017), Kintan Benvia
Cherny et al (2017), yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara stres kerja terhadap
produktivitas. Berdasarkan paparan tersebut, maka hipotesis kedua dalam penelitian
ini adalah:
H2: Pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja.
Lingkungan kerja merupakan salah satu sumber dari stres kerja yang berpengaruh
terhadap cara kerja dari karyawan dan produktivitas kerja yang mengarah kepada
kinerja karyawan (Budiasa, 2021). Hal ini sejalan dengan penelitian Virga Dyah Ekasari
et al (2023), yang menyatakan bahwa stres kerja dan lingkungan kerja secara bersama-
sama berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Berdasarkan paparan tersebut, maka
hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah:
H3: Pengaruh lingkungan kerja dan stres kerja terhadap roduktivitas kerja.
Lingkungan kerja fisik yang baik akan memberikan kenyamanan serta motivasi
kerja bagi pegawai untuk dapat mencapai kepuasan kerja (Maria Theresia Femi Irianti,
et al, 2012). Hal ini sejalan dengan penelitian Ismail Haeruddin et al (2021) yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara tidak langsung
lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja melalui kepuasan kerja. Berdasarkan
paparan tersebut, maka hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah:
213 Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja ….( Hindun Istiqomah, Uju Suji’ah)
H4: Kepuasan kerja memoderating pengaruh positif lingkungan kerja terhadap
produktivitas kerja.
Berdasarkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh stres kerja dapat berupa
menurunnya tingkat produktivitas karyawan yang selanjutnya bisa berdampak pada
kurangnya efektifnya organisasi, kepuasan kerja karyawan dan meningkatnya
ketidakhadiran (Tewal et al, 2017). Hal ini sejalan dengan penelitian Muhammad Affan
Gaffar et al (2017) yang menyatakan bahwa stress kerja berpengaruh secara tidak
langsung terhadap produktivitas kerja melalui kepuasan kerja. Berdasarkan paparan
tersebut, maka hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah:
H5: Kepuasan kerja memoderating pengaruh positif stres kerja terhadap produktivitas
kerja.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei; Objek penelitian
meliputi variabel independen, variabel dependen dan variabel moderating, adapun
subjeknya adalah karyawan BPBD Kota Yogyakarta; Jumlah sampel 81 karyawan
dengan teknik pengambilan sampel jenuh; Data primer yang digunakan dari hasil
pengisian angket responden, sedangkan data sekunder diperoleh dari bukubuku
online (e-book), library research, perpustakaan, dan datadata perusahaan yang diteliti;
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner (angket) dengan skala
likert; Variabel penelitian terdiri dari pengaruh lingkungan kerja/X1 dan stres
kerja/X2, produktivitas karyawan/Y, dan kepuasan kerja sebagai variabel
moderating/Z. Teknik pengujian instrumen dengan uji validitas, uji reliabilitas dan uji
asumsi klasik; Teknis analisis data dengan uji regresi linear berganda dan uji koefisien
determinasi (R2), sedangkan uji hipotesis dengan uji signifikansi parsial (uji T), uji
signifikasi simultan (uji F), dan uji selisih mutlak.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan BPBD Kota Yogyakarta
sebanyak 81 orang sebagai responden yang diteliti. Mayoritas responden berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 65 orang (80.2%); Mayoritas responden berpendidikan SMA
sebanyak 35 orang (43,2%); Jabatan responden didominasi dengan jabatan pranata
bencana sebanyak 12 orang (14,8%), sedangkan sisanya di dijabat dengan jabatan JLOP-
Sekretariat sebanyak 1 orang (1,2%), pengelolaan data dan informasi sebanyak 3 orang
(3,7%), keuangan sebanyak 1 orang (1,2%), SDM-Aparatur sebanyak 1 orang (1,2%),
penelaah teknis kebijakan sebanyak 7 orang (8,6%), TRC sebanyak 10 orang (12,3%),
mobjen sebanyak 7 orang (8,6%), pusdalops sebanyak 10 orang (12,3%), pendampping
PB sebanyak 6 orang (7,4%), penata layanan operasional sebanyak 4 orang (4,9%),
analisis kebencanaan sebanyak 3 orang (3,7%), tt rehabilitasi & rekonstruksi sebanyak
10 orang (12,3%), operator sebanyak 5 orang (6,2%), pranata bencana sebanyak 10 orang
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 2 Oktober 2024, Page 206 - 224 214
(12,3%), admin kantor sebanyak 1 orang (1,2%). Lama bekerja didominasi oleh
responden dengan lama bekerja 1-5 tahun sebanyak 28 orang (35%), sedangkan
sisanya lama bekerja responden < 1 tahun sebanyak 9 orang (11,1%), 1-5 tahun
sebanyak 28 orang, 6-10 tahun sebanyak 17 orang (21%), 11-15 tahun sebanyak 11 orang
(13,5%), dan > 15 tahun sebanyak 16 orang (19,8). Jarak rumahkantor didominasi oleh
responden dengan jarak rumahkantor sejauh < 5 km sebanyak 42 orang (51, 9%),
sedangkan sisanya jarak rumahkantor responden < 5 km sebanyak 42 orang (51,9%), 6
km 15 km 18 orang (22,2%), 16 25 km sebanyak 12 orang (14,8%), dan > 25 km
sebanyak 9 orang (11,1%). Jarak kantor-lapangan didominasi oleh responden dengan
jarak kantor lapangan > 25 km sebanyak 27 orang (33,3%), sedangkan sisanya jarak
kantor lapangan responden < 5 km sebanyak 14 orang (17,3%), 6 km 15 km
sebanyak 22 orang (27,2%), 16 km 25 km sebanyak 18 orang (22,2%).
B. Hasil Pengukuran Variabel
Hasil penilaian responden terhadap variabel penelitian menunjukkan bahwa:
persepsi terhadap lingkungan kerja (X
1
) mayoritas memilih setuju dengan nilai rata-
rata sebesar 54,82%. Nilai rata-rata tertinggi jawaban responden pada pernyataan
“Perusahaan menyediakan perlengkapan bekerja yang memadai pada masing-masing
divisi” sebesar 64,2%, sedangakn nilai rata-rata ter rendah jawaban responden pada
pernyataan Saya merasa penerangan ditempat kerja cukup terang untuk melakukan
tugas-tugas dengan efektif” sebesar 40,7%; Persepsi terhadap stres kerja (X
2
) mayoritas
memilih netral dengan nilai rata-rata sebesar 43%. Nilai rata-rata tertinggi jawaban
responden pada pernyataan “Dukungan dari pemimpin perusahaan mempengaruhi
tingkat stres di kantor” sebesar 51,9%, sedangakn nilai rata-rata ter rendah jawaban
responden pada pernyataan “Saya sering merasa stres akibat gaya kepemimpinan dari
atasan” sebesar 23,5%; Persepsi terhadap produktivitas kerja (Y) mayoritas memilih
setuju sebesar 57,29%. Nilai rata-rata tertinggi jawaban responden pada pernyataan”
Kerja sama degan rekan kerja membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pekerjaan” sebesar 70,4%, sedangakn nilai rata-rata ter rendah jawaban responden pada
pernyataan Absensi yang tidak terjadwal mempengaruhi produktivitas tim” sebesar
45,7%; Persepsi terhadap kepuasan kerja (Z) mayoritas memilih setuju sebesar 49,4%.
Nilai rata-rata tertinggi jawaban responden pada pernyataan” Saya puas dengan
variasi tugas yang dilakukan dalam pekerjaan” sebesar 71,6%, sedangakn nilai rata-
rata ter rendah jawaban responden pada pernyataan” Saya puas dengan bonus atau
intensif yang saya terima”sebesar 19,8%.
C. Hasil Pengujian Instrumen
Dari hasil uji validitas pada variabel lingkungan kerja, produktivitas kerja,
kepuasan kerja seluruh item dinyatakan valid, karena r
hitung
lebih besar dari r
tabel
(0,361)
dan nilai signifikan atau p value < 0,05, sedangkan variabel stres kerja, terdapat
beberapa pernyataan yang tidak valid (X
2.1
, X
2.2
, X
2.7
, dan X
2.10
), maka dari itu
pernyataan yang tidak valid dihilangkan sehingga untuk pengolahan data selanjutnya
215 Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja ….( Hindun Istiqomah, Uju Suji’ah)
indikator tersebut tidak disertakan.
Tabel. 1 Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s
Alpha
N of Items
Keterangan
0,890
10
Reliabel
0,790
10
Reliabel
0,897
10
Reliabel
0,911
10
Reliabel
Sumber : Data primer diolah, 2024
Sedangkan uji reliabilitas menunjukkan bahwa Cronbach’s Alpha seluruh variabel
independen (X
1
dan X
2
), variabel dependen (Y) dan variabel moderating (Z) memiliki
nilai yang lebih besar dari 0,70, yaitu variabel lingkungan kerja 0,890 > 0,70, stres kerja
0,790 > 0,70, produktivitas kerja 0,897 > 0,70, dan kepuasan kerja 0,911 > 0,70. Hal ini
menunjukkn bahwa seluruh pernyataan pada setiap variabel dalam penelitian ini dapat
dikatakan reliabel.
D. Hasil Pengujian Asumsi Klasik
Dari hasil uji normalitas, dapat diketahui bahwa data tersebut normal karena niai
Monte Carlo Sig. (2- tailed) 0,110 > 0,05. Maka uji normalitas menunjukkan bahwa data
berdistribusi normal; Dari hasil uji multikolinearitas, dapat diketahui bahwa nilai
Tolerance semua variabel independen > 0,10 dan nilai VIF semua variabel independen
< 10,00, dengan rincian nilai Tolerance untuk lingkungan kerja (X
1
) 0,845, dan stres
kerja (X
2
) 0,845 yang artinya lebih besar dari 0,10. Selanjutnya nilai VIF untuk
lingkungan kerja (X
1
) 1,183 dan untuk stres kerja (X
2
) 1,183 yang artinya kurang dari
10,00. Sehingga dapat diismpulkan bahwa variabel dependen tidak adanya gejala
multikolinearitas; Dari hasil uji heteroskedastisitas, menunjukkan bahwa koefisien
variabel independen lingkungan kerja (X
1
) 0,06 dan stres kerja (X
2
) 0,190. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan kerja (X
1
) dan stres kerja (X
2
)
tidak terjadi gejala heteroskedastisitas karena memiliki tingkat signifikansi > 0,05; Dari
hasil uji autokorelasi, nilai Durbin-Watson sebesar 1,786 perbandingan menggunakan
nilai signifikan 5%, jumlah sampel 81 (n), dan jumlah variabel independen 2 (k=2),
maka di tabel Durbin-Watson akan didapat nilai DU sebesar 1,688. Karena nilai DW
1,783 lebih besar dari batas atas (DU) 1,688 dan kurang dari 4-1,688 (2,312), maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.
E. Hasil Analisis Data
1. Uji Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh antara variabel dependen (lingkungan kerja/X
1
dan stres kerja/X
2
)
dengan variabel independen (produktivitas kerja/Y).
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 2 Oktober 2024, Page 206 - 224 216
Tabel. 2 Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
29.036
.323
89.965
.000
Lingkungan
Kerja
.303
.006
1.002
51.267
.000
Stres Kerja
.018
.009
.040
2.063
.042
Sumber : Data primer diolah, 2024
Hasil perhitungan diatas diperoleh persamaan: Y = 29,036 + 0,303X1 +
0,018X2. Dari persamaan tersebut, dapat diartikan bahwa nilai koefisien regresi
untuk variabel lingkungan kerja sebesar 0,303 (positif) yang artinya lingkungan
kerja berpengaruh positif pada produktivitas kerja, diartikan bahwa jika
lingkungan kerja meningkat dan variabel lainnya diasumsikan tetap maka
produktivitas kerja akan meningkat sebesar 0,303; Sedangkan nilai koefisien
regresi untuk variabel stres kerja sebesar 0,018 (positif) yang artinya stres kerja
berpengaruh positif pada produktivitas kerja, diartikan bahwa jika stres kerja
meningkat dan variabel lainnya diasumsikan tetap maka produktivitas kerja akan
meningkat sebesar 0,018.
2. Uji Koefisien Detreminasi (R2)
Koefisien determinasi (Uji R²) digunakan untuk mengukur seberapa besar
produktivitas kerja/Y dipengaruhi oleh lingkungan kerja/X1 dan stres kerja/X2.
Tabel. 3 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1
.987
a
.975
.974
.26325
a. Predictors: (Constant), TOTAL_X2, TOTAL_X1
Sumber : Data primer diolah, 2024
Dari hasil uji koefisiensi determinasi (R²) diatas dapat diketahui nilai
Adjusted R square sebesar 0.974 (97.4%). Hal Ini menunjukkan bahwa lingkungan
kerja, stres kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja sebesar 97.4%,
sedangkan sisanya 2,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada
penelitian ini.
3. Uji Signifikansi Parsial (Uji T)
Uji T digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel
independen yang ada dalam penelitian ini terhadap variabel dependen secara
parsial.
a. Dependent Variable: Y
217 Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja ….( Hindun Istiqomah, Uju Suji’ah)
Tabel. 4 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji T)
Variabel
t
hitung
t
tabel
sig
Lingkungan kerja
terhadap
produktivitas
kerja
51.267
1.663
0.00
0
Stres kerja terhadap produktivitas
kerja
2.063
1.663
0.04
2
Sumber : Data primer diolah, 2024
H
1
: Pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja
Berdasarkan hasil perhitungan nilai t
hitung
51,267 > t
tabel
1,663, nilai signifikasi
0,000 < 0,05. Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulannya variabel
lingkungan kerja (X
1
) memiliki pengaruh secara parsial terhadap produktivitas
kerja (Y)
H
2
: Pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai t
hitung
2,063 > t
tabel
1,663, nilai signifikasi
0,042 < 0,05. Maka Ha diterima Ho ditolak. Kesimpulannya variabel stres kerja
(X
2
) memiliki pengaruh secara parsial terhadap produktivitas kerja (Y).
4. Uji Signiikansi Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji semua variabel independen bersama-sama
berpengaruh atau tidak terhadap variabel dependen secara simultan.
Tabel. 5 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
ANOVA
a
Model
F
Sig
.
1
Regression
1508.11
4
.000
b
Residual
Total
Dependent Variable: Y
Predictors: (Constant), TOTAL_X2, TOTAL_X1
Sumber : Data primer diolah, 2024
H
3
: Pengaruh lingkungan kerja dan stres kerja terhadap produktivitas kerja.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai F
hitung
1508,114 > F
tabel
sebesar 3,69, nilai
signifikan 0,000 < 0,05 maka Ha diterima yang berarti variabel lingkungan kerja
(X
1
) dan stres kerja (X
2
) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas kerja (Y).
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 2 Oktober 2024, Page 206 - 224 218
5. Uji Selisih Mutlak
Tabel. 6 Hasil Uji Selisih Mutlak (X1)
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
41.272
.776
53.196
.000
Zscore(TOTAL_X1)
.796
.552
.197
1.443
.153
Zscore(TOTAL_Z)
1.193
.554
.295
2.155
.034
Selisih_Mutlak
.359
.962
.038
.374
.710
a. Dependent Variable: TOTAL_Y
Sumber : Data primer diolah, 2024
H
4
: Kepuasan kerja memoderating pengaruh positif lingkungan kerja terhadap
produktivitas kerja.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai koefisien regresi 0,359 dan p value
sebesar 0,710 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja (Z) tidak
memoderating pengaruh positif lingkungan kerja (X
1
) terhadap produktivitas
kerja (Y). Maka Ha ditolak Ho diterima.
Tabel . 7 Hasil Uji Selisih Mutlak (X2)
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
40.799
.599
68.098
.000
Zscore(TOTAL_Z)
1.993
.476
.492
4.186
.000
Zscore(TOTAL_X2
)
.540
.479
.133
1.128
.263
Selisih_mutlak_x2
.565
.347
.165
1.628
.108
a. Dependent Variable: TOTAL_Y
Sumber : Data primer dioalah, 2024
H
5
: Kepuasan kerja memoderating pengaruh positif stres kerja terhadap
prroduktivitas kerja.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai koefisien regresi 0,565 dan p value
sebesar 0,108 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja (Z) tidak
memoderating pengaruh positif stres kerja (X
2
) terhadap produktivitas
kerja (Y). Maka Ha ditolak Ho diterima.
PEMBAHASAN
A. Pengaruh Lingkungan Kerja (X
1
) Terhadap Produktivitas Kerja (Y)
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja
secara parsial memeiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja. Dibuktikan
dengan nilai t
hitung
51, 261 > t
tabel
1,663, nilai signifikansi 0,000 < 0,05, dan koefisien
219 Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja ….( Hindun Istiqomah, Uju Suji’ah)
regresi dengan nilai positif sebesar (0,303). Hal ini menunjukkan bahwa variabel
lingkungan kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja. Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian Elisa Nurisaet al (2018), Aufa Yumna et al (2021), Elisa Tri Adinda et
al (2023), yang menyatakan bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap produktivitas kerja. Sebaliknya hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian Gheofani et al (2023) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja tidak
berpengaruh terhadap produktivitas kerja; Hasil penilaian responden terhadap variabel
penelitian menunjukkan bahwa persepsi terhadap lingkungan kerja mayoritas memilih
setuju dengan nilai rata-rata sebesar 54,82%. Hal ini menunjukan kategori baik. Artinya
lingkungan kerja yang baik akan dapat mempengaruhi dalam melakukan pekerjaan.
Akan menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas kerja meningkat (Arifudin,
2022). Mempengaruhi optimalisasi hasil yang diperoleh dan berpengaruh juga terhadap
produktivitas perusahaan secara umum (Soelistya et al, 2021).
B. Pengaruh Stres Kerja (X2) Terhadap Produktivitas Kerja (Y)
Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel stres kerja secara
parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja. Dibuktikan dengan
nilai t
hitung
2,063 > t
tabel
1,663, nilai signifikansi 0,042 < 0,05, dan koefisien regresi
mempunyai nilai positif sebesar (0,018), hal ini menunjukkan bahwa variabel stres kerja
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja. Maka Ha
diterima Ho ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Zidan et al (2023),
Ling Sie Ni et al (2022) yang menyatakan bahwa stres kerja secara parsial memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja. Sebaliknya hasil penelitian ini
tidak sejalan dengan penelitian Hana et al (2023), Bima et al (2024) yang menyatakan
bahwa stres kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja
karyawan; Hasil penilaian responden terhadap variabel penelitian menunjukkan bahwa
persepsi terhadap stres kerja mayoritas memilih netral dengan nilai rata-rata sebesar
43%. Hal ini menunjukan kategori sedang. Artinya stres sedang berlangsung selama
beberapa jam hingga beberapa hari, stres bisa terjadi di luar kehidupan organisasi
maupun dalam kehidupan kerja. Hal ini didukung pendapat Sobirin (2014) yang
mengatakan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan stres (stressor) dapat
dikelompokkan menjadi 4, yaitu level individu, kelompok, organisasi, dan faktor di
luar organisasi. Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh stress kerja dapat
berupa menurunnya tingkat produktivitas karyawan (Tewal et al, 2017).
C. Pengaruh Lingkungan Kerja (X
1
) dan Stres Kerja (X
2
) Terhadap Produktivitas
Kerja (Y)
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja
stres kerja, memiliki pengaruh signifikan secara simultan terhadap produktivitas kerja.
Dibuktikan dengan nilai f
hitung
1508,114 > f
tabe
l 3,69, nilai signifikasi 0,000 < 0,05. Hal ini
berarti variabel lingkungan kerja dan stres kerja secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap produktivitas kerja. Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil penelitian ini
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 2 Oktober 2024, Page 206 - 224 220
sejalan dengan penelitian Fernando et al (2020), Novan et al (2023) menyebutkan bahwa
lingkungan kerja dan stres kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas kerja; Hasil penilaian responden terhadap variabel penelitian
menunjukkan bahwa persepsi terhadap produktivitas kerja mayoritas memilih setuju
sebesar 57,29%. Hal ini menunjukan kategori baik. Artinya kemampuan karyawan
mampu menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan dalam waktu yang
singkat atau tepat. Lingkungan kerja yang kondusif mendukung produktivitas
karyawan dalam bekerja, sebaliknya lingkungan kerja yang kurang kondusif dapat
mengganggu konsentrasi kerja karyawan, akibatnya akan menimbulkan stres kerja dan
produktivitas karyawan. Stres kerja yang dialami oleh karyawan tentunya akan
merugikan organisasi yang bersangkutan karena produktivitas yang dihasilkan
menurun (Encep Saefullah et al , 2017).
D. Kepuasan Kerja (Z) Memoderating Pengaruh Positif Lingkungan Kerja (X
1
)
Terhadap Produktivitas Kerja (Y)
Hasil pengujian hipotesisi keempat menunjukkan bahwa kepuasan kerja tidak
memoderasi hubungan antara lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja dengan
nilai koefisien regresi 0,359 dan p value sebesar 0,710 > 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa kepuasan kerja tidak memoderating pengaruh positif lingkungan kerja terhadap
produktivitas kerja. Maka Ha ditolak Ho diterima. Hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian Ismail Haeruddin et al (2021), yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh lingkungan kerja melalui kepuasan kerja terhadap produktivitas karyawan;
Hasil penilaian responden terhadap variabel penelitian menunjukkan bahwa persepsi
terhadap kepuasan kerja mayoritas memilih setuju sebesar 49,4%. Hal ini menunjukan
kategori baik. Artinya perasaan karyawan secara keseluruhan terhadap pekerjaanya
puas. Kepuasan kerja adalah sikap yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya
akibat dari lingkungan kerja yang kondusif, kepuasan kerja karyawan harus mendapat
perhatian dari pihak perusahaan karena akan berpengaruh pada produktivitas kerja.
Hal ini didukung pendapat Indrastuti (2020), beberapa hal yang dapat meningkatkan
kepuasan kerja karyawan yaitu menjadikakan pekerjaan hal yang menyenangkan bagi
karyawan, mendapatkan balas jasa kompensasi, menyesuaikan karyawan dengan
pekerjaan, mendesain pekerjaan agar menarik dan menyenangkan bagi karyawan.
E, Kepuasan Kerja (Z) Memoderating Pengaruh Positif Stres Kerja (X2) Terhadap
Produktivitas Kerja (Y)
Hasil pengujian hipotesis kelima menunjukkan bahwa kepuasan kerja tidak
memoderating hubungan antara stres kerja terhadap produktivitas kerja dengan nilai
koefisien regresi 0,565 dan p value sebesar 0,108 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
kepuasan kerja tidak memoderating pengaruh positif stres kerja terhadap produktivitas
kerja. Maka Ha ditolak Ho diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Deni
Widyo Prasetyo (2022) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja tidak berperan sebagai
mediasi dari pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Sebaliknya
221 Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja ….( Hindun Istiqomah, Uju Suji’ah)
hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Muhammad Affan Gaffar et al (2017)
yang menyatakan bahwa stress kerja berpengaruh secara tidak langsung terhadap
produktivitas kerja melalui kepuasan kerja.
SIMPULAN DAN SARAN
1). Lingkungan kerja (X1) secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap
produktivitas kerja (Y); 2). Stres kerja (X2) secara parsial memiliki pengaruh signifikan
terhadap produktivitas kerja (Y); 3). Lingkungan kerja (X1) dan Stres kerja (X2) secara
simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja (Y); 4). Kepuasan
kerja (Z) tidak memoderating pengaruh antara lingkungan kerja (X1) terhadap
produktivitas kerja (Y); 5). Kepuasan kerja (Z) tidak memoderating pengaruh antara
stres kerja (X2) terhadap produktivitas kerja (Y). 6). Persamaan regresi linear berganda
diperoleh Y = 29,036 + 0,303X1 + 0,018X2; 7) Hasil koefisien determinasi (R2) sebesar
0.974 (97.4%), menunjukkan bahwa lingkungan kerja (X1), stres kerja (X2) berpengaruh
terhadap produktivitas kerja (Y) sebesar 97.4%, sedangkan sisanya 2,6% dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
Hasil penilaian persepsi responden terhadap lingkungan kerja-produktivitas
kerja-kepuasan kerja mayoritas memilih jawaban setuju, untuk menjadi sangat setuju
sebaiknya BPBD Kota Yogyakarta meningkatkan dan memperhatikan indikator dari
variabel-variabel tersebut guna menciptakan lingkungan kerja yang lebih mendukung,
meningkatkan kepuasan, dan meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Sedangkan
persepsi terhadap stres kerja (X2) mayoritas memilih netral, artinya stres sedang
berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari, sehingga diperlukan
pendekatan yang tepat dalam mengelola stres.
Keterbatasan penelitian ini adalah sampel yang digunakan hanya berjumlah 81
orang karyawan, variabel yang diteliti hanya 4 variabel, dan wilayah penelitian hanya
kota yogyakarta, sehingga diharapkan untuk peneliti selanjutnya menambah variabel-
variabel lain selain variabel yang digunakan dalam penelitian ini, menambah jumlah
responden, dan memperluas wilayah penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Agustini, F. (2019). Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia. UISU Press.
Alfan Madjidu, Usu, I., & Yakup. (2022). Analisis Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi Dan
Semangat Kerja Dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai. Jesya (Jurnal
Ekonomi & Ekonomi Syariah), Vol.5, No.1 Januari 2022: 444462.
https://doi.org/10.36778/jesya.v5i1.598
Amelia Eka Safitri, Alini Gilang. (2020). Pengaruh Stres Kerja terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan pada PT. Telkom Witel Bekasi. JIMEA|Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen,
Ekonomi, dan Akuntansi) Vol. 4 No. 1 2020: 216.
Arifudin. (2022). Perencanaan Dan Pengendalian SDM. CV.feriks Muda Sejahtera.
Asih, G. Y. (2018). Stres Kerja. Semarang University Press.
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 2 Oktober 2024, Page 206 - 224 222
Aufa Yumna, Mahir Pradana. (2021). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Pt Armindo Jaya Mandiri the Influence of Work Environment on the Employees
Work Productivity At Pt Armindo Jaya Mandiri. E-Proceeding of Management, Vol. 8, No.
6/3. Desember 2021: 8728.
Azan, K., Zebua, A. M., & Sukoco, J. B. et al. (2021). Manajemen Sumber Daya Manusia Kajian
Teoritis Dan Praktis Dalam Pendidikan. Dotplus Publisher.
Bintoro, & Daryanto. (2017). Manajemen Penilaian Kinerja karyawan. Gava Media.
Bima Sandhi Waluya, Aprilia Dian Evasari, Heru Sutapa. (2024). Pengaruh Komunikasi,
Konflik Dan Stres Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada UD Harapan Jaya
Kabupaten Kediri (Studi Kasus Di UD Harapan Jaya Kabupaten Kediri). JURMA: Jurnal
Riset Manajemen - Vol. 2 No. 2 Juni 2024. https://doi.org/10.54066/jurma.v2i2.1907
Budiasa, I. K. (2021). Beban Kerja dan Kinerja Sumber Daya Manusia. CV. Pena Persada.
Bukit, B., Rahmat, A., & Malusa, T. (2017). Pengembangan Sumber Daya Manusia: Teori,
Dimensi Pengukuran, dan Implementasi dalam Organisasi. Yogyakarta: Zahir Publishing.
Candrianto. (2021). K3 Dan Lingkungan. CV.Bintang Semesta Media.
Deni Widyo Prasetyo. (2022). Stres kerja dan produktivitas kerja: peran kepuasan kerja sebagai
variabel intervening. MBR (Management and Business Review), 6. 1 (2022): 91‐101.
https://ejournal.unikama.ac.id/index.php/mbr
Edwin Faisal Saputra, Meilaty Finthariasari, Taufik Bustami. (2020). Pengaruh Lingkungan
Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Jurnal Etrepreneur
dan Manajemen Sains (JEMS) Volume. 1, Nomor. 2 Juli 2020.
Encep Saefullah, Listiawati, Asti Nur Amalia. (2017). Pengaruh
Bebankerjadanstreskerjaterhadap Roduktivitaskerjakaryawan. AKADEMIKA; Vol. 15.
No.2 Agustus 2017
Elisa Nurisa Sumajow, Bernhard Tewal, Genita G Lumintang. (2018). Pengaruh Karakteristik
Pekerjaan, Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai
Pada Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal EMBA Vol.6 No.4
September 2018: 3513 3522.
Elisa Tri Adinda Ariyanto, Sinta Sundari Heriyanti. (2023). Pengaruh Beban Kerja, Budaya
Organisasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Departemen
Produksi PT. Armstrong Industri Indonesia. JAMBURA: Vol 6. No 2 September 2023.
Farida, U., & Hartono, S. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia II. Unmuh Ponorogo Press.
Fernando Ballo, Rahmat Laan, Fitriningsih Amalo. (2020). Beban Kerja, Stres Kerja,
Lingkungan Kerja dan Produktivitas Kerja: Menguji Peran Moderasi Motivasi Kerja.
Jurnal Manajemen, Vol. 21, No.1 Oktober 2020: 19.
Gheofani Oky Rahmansyah & Nur Cahyadi. (2023). Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi
Kerja, Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Pada BLP Property. Jurnal
Ilmiah Manajemen dan Bisnis (JIMBI), 4. 2 (2023): 221-229.
Hana Salsabila Putri, Dewi Trirahayu, Tyahya Whisnu Hendratni. (2023). Pengaruh Stres Kerja
Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Pt Reasuransi Nasional
Indonesia. JIMP Vol 3. 1 Maret 2023: 70 83.
Harras, H., Sugiarti, E., & Wahyudi. (2020). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Mahasiswa. Unpam Press.
223 Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja ….( Hindun Istiqomah, Uju Suji’ah)
Hartini, Ramaditya, M., Irwansyah, R., Putri, D. E., Ramadhani, I., Wijiharta, Bairizki, A.,
Firmadani, F., Febrianty, Suandi, Julius, A., Pangarso, A., Satriawan, D. G., Indiyati, D.,
Sudarmanto, E., Panjaitan, R., Lestari, A. S., & Farida, N. (2021). Perilaku Organisasi.
Widina Bhakti Persada Bandung.
Hery. (2020). Manajemen Kinerja. Gava Media.
Ismail Haeruddin, Muhammad Idris, Sylvia Sjarlis. (2021). Pengaruh Lingkungan Kerja Dan
Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Melalui Kepuasan Kerja Pegawai Pada
Sekretariat Daerah Kabupaten Pangkep. Jurnal Aplikasi Manajemen & Kewirausahaan
MASSARO Volume 3 No.1 Februari 2021: 22-31.
Izzati, U. A., & Mulyana, O. P. (2019). Psikologi Industri & Organisasi. Bintang Surabaya.
Indrastuti, S. (2020). Manajemen Sumberdaya Manusia Stratejik (Edisi Revisi). UR Press.
Kintan Benvia Cherny, Dwi Kartikasari. (2017). Pengaruh Stres Dan Motivasi Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Pada Pt Epson Batam. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan
Manajemen Bisnis | Vol. 5 No. 1 July 2017: 80-90.
Lubis, H. M. J., & Jaya, I. (2019). Komitmen Membangun Pendidikan (Tinjauan Krisis Hingga
Perbaikan Menurut Teori). CV. Widya Puspita.
Ling Sie Ni, Yuliana Yuliana, Arwin Arwin, Tasik Utama, Weny Weny. (2022). Pengaruh Stres
Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Pelayaran Papua Mitra Samudra
Sorong. SOSMANIORA (Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora) Vol. 1 No. 1 Maret 2022:
147-153.
Maria Theresia Femi Irianti, Setyaningsih Sri Utami. (2012). Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Sebagai Variabel
Moderating. Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 6 No. 1 Juni 2012: 82 94
Mahawati, Eni, et al. (2021). Analisis Beban Kerja Dan Produktivitas Kerja dan Produktivitas
Kerja. Yayasan Kita Menulis.
Martina Trisnawaty, Parwoto. (2020). Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Beban Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada Bagian Produksi 1 PT JS. Jurnal
Ekonomi Manajemen Sumber Daya Vol. 22, No. 2 Desember 2020.
Moko, W., Basuki, A., & Risanto, Y. (2021). Manajemen Kerja: Teori dan Praktik. Universitas
Brawijaya Press.
Muhammad Affan Gaffar et al. (2017). Pengaruh Stress Kerja dan Kepuasan Kerja sebagai
Variabel Intervening terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Hasjrat Abadi
Gorontalo. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Jil.5 Nomor 1 2017.
Mufti Aspiyah & Martono, S. (2016). Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan Pelatihan
pada Produktivitas Kerja. Management Analysis Journal, Vol. 5, No. 4. 2016: 339346.
Maludin Panjaitan. (2017). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja. Jurnal
Manajemen, Vol. 3, No. 2. Juli- Desember 2017: 1-5.
Nurdin, M. A., Erislan, & Ramli, S. (2023). Manajemen Kinerja Karyawan (Kedisiplinan kerja,
Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja, serta Lingkungan Kerja). Mitra Ilmu.
Novan Pratama, Edy Sulistiyawan. (2023). Pengaruh Stres Kerja Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan UD. Aji Batara Perkasa Mandiri Sidoarjo. Journal
Of Sustainability Business Research, Vol. 4, No.2. Juni 2023.
Rusby, Z. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. Rajawali Pers.
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 2 Oktober 2024, Page 206 - 224 224
Rika Kusdinar, Ikhsan Zakky, Nuranisa, Sekar Asih Kumala Dewi, Yusup Sanjaya, Willy Tanu
Wijaya. (2020). Pengaruh Stres Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas
Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Di Kabupaten Sumedang. Journal of Regional Public
Administration (JRPA), Volume 5 Nomor 2. Desember 2020
Safrizal, H. B. A. (2022). Buku Referensi Optimalisasi Kinerja Pegawai. Eureka Media Aksara.
Setiono, B. A., & Andjarwati, T. (2019). Budaya Kepemimpinan Keselamatan Pelatihan Iklim
dan Kinerja. Zifatama Jawara.
Soelistya, D., Desembrianita, E., & Tafrihi, W. (2021). Strong Point Kinerja Karyawan Motivasi
Kunci Implementasi Kompensasi dan Lingkungan Kerja. Nizamia Learning Center.
Sobirin, A. (2014). Perilaku Organisasi. Universitas Terbuka.
Sudja, I. N., & Gama, A. W. S. (2020). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu.
Surajiyo, Nasrudin, & Paleni, H. (2020) Penelitian Sumber Daya Manusia, Pengertian, Teori
Dan Aplikasi (Menggunakan IMB SPSS 22 Windows). Deepublish Publisher.
Tewal, B., Adolfina, Pandowo, M. C. H., & Tawas, H. N. (2017). Perilaku Organisi. CV. Patra
Media Grafindo.
Virga Dyah Ekasari, Anwar Bowo Leksono, Udik Jatmiko. (2023). Pengaruh Budaya Kerja,
Lingkungan Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian
Produksi Pada Pr Alaina Fajar Berlian Tulungagung. COMMODITIES: Journal of
Economic and Bussiness _Volume 4, Number 1 July 2023
Zidan Maulana Ibrahim, Rahmat Hidayat, Saur Panjaitan, Ahmad Gunawan. (2023). Pengaruh
Stres Kerja, Motivasi Kerja, Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Studi Kasus Pt Mitsui Kinzoku Catalysts Jakarta. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, Vol. 9,
No.14 9 July 2023: 794807.
Widyaningrum, M. E. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. UBHARA Manjemen Press.
Widyanti, R. (2019). Perilaku Organisasi (Teori dan Konsep) Jilid 1. Universitas Islam
Kalimantan.