Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 3 No. 1 April 2025, Page 1 - 15
Journal of Economics, Business, Accounting and Management
(JEBAM)
Journal homepage:https://kurniajurnal.com/index.php/jebam
E-ISSN: 3032-274X
Pengaruh Marketing Mix 4P terhadap Keputusan Pembelian pada
Makaroni Ngehe di Daerah Istimewa Yogyakarta
Hanifah Adawiyah
1
, Rinaldi
2
12
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, DIY, Indonesia
Article History
Received : 2 Februari 2025
Revised : 15 Maret 2025
Accepted : 26 Maret 2025
Published : 1 April 2025
Keywords:
Product; Price; Place; and Promotion;
Purchase Decision
Corresponding author:
hanifahadawiyah812@gmail.com
DOI:
https://doi.org/10.61476/a1mb0n54
A B S T R A C T
Along with the fluctuations in the development of the food and beverage
industry in Indonesia from 2011, there is one business that still exists
from 2013-2024, namely the Makaroni Ngehe snack food. This research
aims to analyze the influence of the Marketing Mix (4P) consisting of:
Product, Price, Place, and Promotion on Purchasing Decisions for
Makaroni Ngehe in the Special Region of Yogyakarta. The type of
research used is quantitative research. Random sampling technique
(incidental sampling). The research sample consisted of 100 respondents
who were Makaroni Ngehe customers in the Special Region of
Yogyakarta. Data collection was carried out through distributing
questionnaires and data processing was carried out using SPSS 25.
Data analysis included data quality testing, classical assumption
testing, multiple linear regression testing, and hypothesis testing. The
research results show that product, price and promotion have a positive
and significant influence on purchasing decisions, while the place
variable does not have a significant influence.
A B S T R A K
Seiring dengan fluktuasi perkembangan industri makanan dan
minuman di Indonesia dari tahun 2011, ada salah satu usaha
yang masih eksis dari tahun 2013-2024 yaitu makanan camilan
Makaroni Ngehe. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh Marketing Mix (4P) yang terdiri dari: Product, Price,
Place, dan Promotion terhadap Keputusan Pembelian pada
Makaroni Ngehe di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Teknik
pengambilan sampel secara kebetulan (insidental sampling).
Sampel penelitian berjumlah 100 responden yang merupakan
pelanggan Makaroni Ngehe di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner
dan pengolahan data dilakukan menggunakan SPSS 25.
Analisis data mencakup uji kualitas data, uji asumsi klasik, uji
regresi linier berganda, dan uji hipotesis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa product, price, dan promotion
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian, sedangkan variabel place tidak
mempunyai pengaruh signifikan.
©2025, Hanifah Adawiyah, Rinaldi
This is an open access article under CC BY-SA license
2 Pengaruh Marketing Mix 4P ….( Hanifah Adawiyah, Rinaldi)
PENDAHULUAN
Pendahuluan harus mampu menjelaskan rasionalitas penelitian, sehingga dapat
dipertanggungjawabkan mengapa penelitian ini penting bagi bidang ekonomi dan
bisnis (Reference et al., 2011).
Perkembangan ekonomi di Indonesia sebagian besar didorong oleh konsumsi
rumah tangga salah satunya yaitu industri makanan dan minuman. Menurut Data
Industri research, n.d. pertumbuhan tahunan sektor industri makanan dan minuman
(year on year) sampai kuartal II (Q2) tahun 2023 tumbuh positif.
Gambar 1. Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman
Sumber: Data Industri Research, 2024
Dilihat dari gambar 1 menunjukkan pertumbuhan signifikan industri makanan
dan minuman, melanjutkan tren positif dari tahun-tahun sebelumnya dan menegaskan
stabilitas serta pertumbuhan sektor ini dipasaran. Signifikansi serta stabilitas kinerja
pertumbuhan sektor industri makanan dan minuman ini tidak lepas dari pertumbuhan
penduduk yang juga cukup meningkat di beberapa daerah. Pertumbuhan penduduk
memiliki pengaruh dalam meningkatnya kinerja pertumbuhan ekonomi sektor industri
makanan dan minuman. Hal ini dikarenakan makanan dan minuman adalah
kebutuhan dasar yang harus tersedia di masyarakat. Maka permintaan masyarakat
terhadap produk industri makanan dan minuman terus meningkat seiring
pertambahan jumlah penduduk, sehingga kinerja industri ini dapat tumbuh dengan
rata-rata pertumbuhan 8,4 % pada periode 2011-2019 (Lagaida, 2021). Selain itu,
pertumbuhan ekonomi di sektor-sektor lain juga mempengaruhi pertumbuhan sektor
industri makanan dan minuman, diantaranya adalah sektor pariwisata. Sektor
pariwisata berkorelasi erat dengan sektor makanan dan minuman, pertumbuhan sektor
pariwisata disuatu daerah akan meningkatkan ekonomi sektor industri makanan dan
minuman di tempat tersebut. Maka secara keseluruhan, adanya sektor pariwisata
sangat berpengaruh dan berperan penting dalam sistem ekonomi masyarakat lokal
karena dapat meningkatkan nilai perekonomian secara signifikan (Oktaviani & Yuliani,
2023).
Salah satu daerah yang berkembang dalam hal pertumbuhan penduduk dan
perekonomian sangat pesat yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut Badan Pusat
Statistik, n.d. (BPS) menyatakan bahwa proyeksi jumlah penduduk kota Daerah
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 3 No. 1 April 2025, Page 1 - 15 3
Istimewa Yogyakarta mengalami pertumbuhan dari tahun 2023 ke 2024 dengan jumlah
52.537 jiwa. Peningkatan jumlah penduduk dipandang sebagai faktor yang mendorong
pertumbuhan ekonomi. Menurut kepala BPS DIY Herum Fajarwati menerangkan
bahwa pertumbuhan industri pengolahan di tahun 2023 menguat dibandingkan tahun
2022, pada industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 4,81% seiring
meningkatnya permintaan karena kunjungan wisatawan dan juga ekspor (Mahatma
Christi, 2024).
Jumlah pertumbuhan penduduk yang signifikan tersebut tidak berarti apa-apa
bagi industri makanan dan minuman tanpa strategi pemasaran yang baik. Menurut
Kurtz (2008:42) strategi pemasaran adalah sebuah keseluruhan program perusahaan
dalam menentukan target pasar dan memuaskan konsumen dengan membangun
kombinasi elemen dari bauran pemasaran atau marketing mix. Menurut Jerome. E
(1996) konsep bauran pemasaran atau marketing mix yaitu sebuah perangkat alat
pemasaran taktis yang terkontrol dan dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan
respon yang diinginkan pasar, dalam bauran pemasaran ada empat komponen dasar
yaitu product (produk), price (harga), place (letak), promotion (promosi) yang bisa
disebut 4P. Dalam menarik minat konsumen, perusahaan perlu memperhatikan empat
komponen dasar ini untuk menciptakan nilai bagi konsumen. Dari keempat elemen
tersebut, jika dioptimalkan dengan baik dapat mempengaruhi proses pengambilan
keputusan konsumen.
Keputusan pembelian menjadi proses yang kompleks dimana melibatkan
konsumen dalam mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memutuskan untuk
membeli produk atau jasa. Menurut Engel (2020) bahwa proses pengambilan keputusan
membeli mengacu pada tindakan konsisten dan cara bijaksana yang dapat dengan
cepat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan (Firmansyah, 2019:25). Pernyataan di atas
didukung oleh beberapa hasil penelitian yang mengatakan bahwa marketing mix
berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Berikut beberapa penelitian di antaranya:
dalam penelitian Hidayat (2020) diketahui bahwa hasil penelitian (product, price,
promotion, place) berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Selanjutnya, hasil
penelitian Hamdani et al (2022) diketahui bahwa pengaruh marketing mix (product,
price, promotion, place) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Menurut Maimunah dan Uju Suji’ah (2023) menyatakan bahwa bauran
pemasaran/marketing mix dinilai dapat mempengaruhi pertimbangan konsumen
dalam mengambil keputusan melakukan pembelian.
Salah satu industri makanan ringan yang berkembang pesat yaitu Makaroni
Ngehe, sebuah usaha cemilan makaroni yang didirikan pada tahun 2013 di Jakarta
Barat. Makaroni Ngehe berhasil mengembangkan bisnisnya dari tahun 2013 hingga
tahun 2024 telah memiliki 40 outlet yang tersebar di Pulau Jawa dan Pulau Bali,
termasuk 4 cabang outlet yang tersebar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Usaha ini
memanfaatkan jaringan outlet-outlet fisik yang tersebar di berbagai lokasi, sehingga
4 Pengaruh Marketing Mix 4P ….( Hanifah Adawiyah, Rinaldi)
pelanggan dapat membeli produk di tempat. Selain itu, Makaroni Ngehe juga
memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk promosi seperti Instagram,
Facebook, Youtube, Tiktok, dan Twitter, serta melalui website resmi yang dimiliki
Makaroni Ngehe. Dalam hal ini, peran media sosial semakin mendominasi dalam
menyampaikan informasi dan mempengaruhi opini publik (Salsabila et al., 2024)
Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui marketing mix 4P
berpengaruh signifikan secara parsial maupun simultan terhadap keputusan pembelian
pada Makaroni Ngehe di Daerah Istimewa Yogyakarta.
LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
Pemasaran menjadi salah satu aspek penting dalam keberhasilan suatu bisnis,
baik perusahaan barang maupun jasa. Pengertian pemasaran menurut Ngatno (2018:8)
menjelaskan bahwa pemasaran adalah suatu proses manajerial yang membuat individu
atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak
lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari
produsen sampai konsumen.
B. Marketing Mix
Marketing mix atau yang lebih dikenal dengan istilah bauran pemasaran, bauran
pemasaran merupakan strategi mencampur kegiatan kegiatan pemasaran, agar dicari
kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang memuaskan (Novi Angga,
2023:19).
C. Product
Elemen utama dalam bauran pemasaran yaitu produk. Menurut Spillan &
Ramsey (2019:273) produk adalah sesuatu yang ditawarkan dan dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan konsumen. Atau produk adalah semua yang dapat
ditawarkan pada sebuah pasar yang mungkin dapat memenuhi suatu kebutuhan atau
suatu keinginan.
D. Price
Menurut Kotler & Keller (2008:68) menyatakan bahwa harga bukan hanya
angka-angka dilabel harga, harga mempunyai banyak bentuk dan melaksanakan
banyak fungsi, sewa, uang, sekolah, ongkos, upah/fee, bunga, tarif, biaya
penyimpanan, gaji, dan komisi semuanya merupakan harga yang harus dibayarkan
untuk mendapatkan barang atau jasa.
E. Place
Letak dalam bauran pemasaran sering disebut saluran distribusi. Saluran
distribusi yang dipergunakan oleh produsen untuk memasarkan barang dan jasanya,
sehingga produk tersebut dapat sampai di tangan konsumen sasaran dalam jumlah dan
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 3 No. 1 April 2025, Page 1 - 15 5
jenis yang dibutuhkan, pada waktu yang dibutuhkan, pada waktu yang diperlukan,
dan ditempat yang tepat (Firmansyah, 2019:218).
F. Promotion
Promosi dalam bauran pemasaran merujuk pada semua bentuk komunikasi
yang digunakan oleh organisasi untuk memberitahukan sesuatu dan mempengaruhi
tingkat laku membeli dari pelanggan yang sudah ada dan pelanggan potensional
(Warren J. Keegan., 1995:139). Pemasaran merujuk pada media sosial, menurut Eva
Nurmalita Sari dan Rinaldi (2023) peran media sosial berubah dengan sangat pesat.
Media sosial tidak hanya sebagai media komunikasi dan hiburan, namun kini media
sosial mempunyai peluang besar dalam kegiatan bisnis khususnya pemasaran.
G. Keputusan Pembelian
Menurut Walker, Body L (2000) pengambilan keputusan pembelian merupakan
sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia membeli suatu
produk guna memenuhi keinginan dan kebutuhan. Proses pengambilan keputusan
pembelian ada 5 tahap: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian, perilaku pasca pembelian (Kotler & Keller, 2008:184)
Hipotesis Penelitian
H1: Terdapat pengaruh signifikan variabel product terhadap keputusan pembelian pada
Makaroni Ngehe
H2: Terdapat pengaruh signifikan variabel price terhadap keputusan pembelian pada
Makaroni Ngehe
H3: Terdapat pengaruh signifikan variabel place terhadap keputusan pembelian pada
Makaroni Ngehe
H4: Terdapat pengaruh signifikan variabel promotion terhadap keputusan pembelian
pada Makaroni Ngehe
H5: Terdapat pengaruh signifikan variabel product, price, place, dan promotion terhadap
keputusan pembelian pada Makaroni Ngehe
METODE PENELITIAN
Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kuantitatif, menurut Sugiyono
(2019:15) metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti sampel tertentu.
Penelitian ini melibatkan pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dan
analisis data dilakukan secara kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah insidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2019:138).
6 Pengaruh Marketing Mix 4P ….( Hanifah Adawiyah, Rinaldi)
Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan bantuan Google Form
yang disebarkan melalui media sosial maupun secara langsung. Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan uji kualitas data, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas), uji regresi linier berganda, dan uji hipotesis.
Populasi yang diteliti merupakan seluruh konsumen yang membeli dan
mengkonsumsi produk Makaroni Ngehe di Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun
jumlah populasi pada penelitian ini adalah 12.000 pengunjung rata-rata perbulan dari
keempat outlet Makaroni Ngehe. Dalam penentuan sampel pada penelitian ini yaitu
menggunakan teori Slovin dikarenakan jumlah populasinya diketahui melalui
perhitungan rumus Slovin maka didapatkan jumlah sampel sebanyak 100 responden.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Makaroni Ngehe merupakan camilan khas Indonesia berupa makaroni kering dan
basah yang memiliki berbagai cita rasa pedas, balado, keju, jagung bakar, kari pedas
dan asin, disajikan dengan kemasan yang modern. Produk Makaroni Ngehe
menawarkan tingkat kepedasan dari level 1 hingga level 5 menyesuaikan selera
konsumen yang ingin merasakan kenikmatan camilan yang unik dan berbeda. Seiring
berjalannya waktu, Makaroni Ngehe terus berinovasi dengan mempeluas jangkauan
produk camilannya yang bisa dipilih oleh pelanggan. Selain menyediakan varian
makaroni, Makaroni Ngehe juga menghadirkan berbagai pilihan seperti usus goreng,
otak-otak, mie kriuk, mie lidi, bihun krenyes, cimol, dan cihu. Keragaman ini
memberikan pelanggan lebih banyak opsi dengan berbagai varian rasa ataupun produk
yang disesuaikan oleh selera konsumen itu sendiri. Harga yang ditawarkan Makaroni
Ngehe ini cukup ramah dikantong, mulai dari Rp. 5.000 Rp. 37.000 per bungkusnya.
Kombinasi harga yang ekonomis dan varian yang beragam menjadi pilihan sempurna
bagi pecinta camilan.
A. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Data
Tabel 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Indikator
r-hitung
r-tabel
Keterangan
Koefisien Cronbach’s Alpha
Keterangan
X1.1
0.596
0.196
Valid
0.606
Reliabel
X1.2
0.532
0.196
Valid
X1.3
0.721
0.196
Valid
X1.4
0.590
0.196
Valid
X1.5
0.659
0.196
Valid
X2.1
0.666
0.196
Valid
0.700
Reliabel
X2.2
0.617
0.196
Valid
X2.3
0.676
0.196
Valid
X2.4
0.742
0.196
Valid
X2.5
0.671
0.196
Valid
X3.1
0.247
0.196
Valid
0.625
Reliabel
X3.2
0.665
0.196
Valid
X3.3
0.626
0.196
Valid
X3.4
0.771
0.196
Valid
X3.5
0.725
0.196
Valid
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 3 No. 1 April 2025, Page 1 - 15 7
Sumber: Output SPSS Statistic 25, Tahun 2024
Berdasarkan Tabel 1. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa semua item
pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid dan layak digunakan sebagai alat ukur
penelitian. Hal ini dibuktikan setiap item pertanyaan memiliki nilai yang lebih besar
dari r-tabel, sehingga seluruh item dinyatakan valid. Pada pengujian reliabilitas
dibuktikan dengan nilai koefisien Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60, maka hasil di
atas menunjukkan bahwa seluruh variabel yang digunakan dinyatakan reliabel.
B. Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
100
Normal
Parameters
a,b
Mean
.0000000
Std. Deviation
2.08899384
Most Extreme
Differences
Absolute
.125
Positive
.110
Negative
-.125
Test Statistic
.125
Asymp. Sig. (2-tailed)
.001
c
Monte Carlo Sig.
(2-tailed)
Sig.
.077
d
99% Confidence Interval
Lower Bound
.070
Upper Bound
.083
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
Sumber: Output SPSS Statistic 25, Tahun 2024
Berdasarkan Tabel 2, nilai signifikan Monte Carlo (dua sisi) sebesar 0,077 yang
artinya lebih besar dari 0,05. Dengan demikian hasil pengujian menunjukkan bahwa
data regresi berdistribusi normal.
X4.1
0.644
0.196
Valid
0.682
Reliabel
X4.2
0.773
0.196
Valid
X4.3
0.714
0.196
Valid
X4.4
0.500
0.196
Valid
X4.5
0.662
0.196
Valid
Y.1
0.654
0.196
Valid
0.691
Reliabel
Y.2
0.689
0.196
Valid
Y.3
0.697
0.196
Valid
Y.4
0.730
0.196
Valid
Y.5
0.612
0.196
Valid
8 Pengaruh Marketing Mix 4P ….( Hanifah Adawiyah, Rinaldi)
2. Uji Multikolinearitas
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
1
Product
.489
2.047
Price
.366
2.735
Place
.497
2.014
Promotion
.401
2.492
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Output SPSS Statistic 25, Tahun 2024
Berdasarkan tabel 3 di atas terlihat bahwa semua variabel independen memiliki
nilai tolerance di atas 0,1 dan nilai Varian Inflation Factor (VIF) di bawah 10. Maka
dapat disimpulkan bahwa semua variabel tidak terjadi multikolinearitas antar variabel
independen.
3. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
2.198
1.469
1.496
.138
Product
.082
.079
.151
1.037
.302
Price
-.035
.089
-.066
-.392
.696
Place
-.024
.089
-.038
-.263
.793
Promotion
-.063
.086
-.117
-.732
.466
a. Dependent Variable: Abs_RES
Sumber: Output SPSS Statistic 25, Tahun 2024
Hasil uji heteroskedastisitas dengan uji Glejser pada Tabel 4 menunjukkan bahwa
tidak terdapat heteroskedastisitas dalam penelitian ini. Hal ini dibuktikan dengan nilai
variabel product sebesar 0.302, nilai variabel price sebesar 0.696, nilai variabel place
sebesar 0.793, dan nilai variabel promotion sebesar 0,466.
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 3 No. 1 April 2025, Page 1 - 15 9
Gambar 1. Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Output SPSS Statistic 25, Tahun 2024
Berdasarkan grafik scatterplot di atas terlihat bahwa titik-titik data tersebar secara
acak dan memanjang di atas dan di bawah angka 0 sepanjang sumbu Y. Tidak ada pola
yang jelas terbentuk dari sebaran titik-titik tersebut sehingga dapat diasumsikan tidak
terjadi heteroskedastisitas.
C. Uji Regresi Analisis Berganda
Tabel 6. Hasil Uji Regresi Analisis Berganda
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
2.343
2.017
1.162
.248
Product
.264
.108
.249
2.444
.016
Price
.298
.123
.287
2.431
.017
Place
.086
.123
.071
.698
.487
Promotion
.235
.118
.225
1.998
.049
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Output SPSS Statistic 25, Tahun 2024
Pada uji regresi di tabel 6 menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a + bX + bX + Ԑ
Y = 2,343 + 0,264X + 0,298X + 0,086X + 0,235X
Persamaan tabel 6 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Konstanta (a) sebesar 2,343 menunjukkan bahwa jika variabel product, price, place,
dan promotion tetap konstan, maka pembelian Makaroni Ngehe di Daerah Istimewa
Yogyakarta berpengaruh positif sebesar 2,342.
2. Variabel product (X1) dengan koefisien positif sebesar 0,264. Ini menunjukkan
bahwa setiap peningkatan 1 satuan pada variabel product akan meningkatkan
keputusan pembelian sebesar 0,348.
10 Pengaruh Marketing Mix 4P ….( Hanifah Adawiyah, Rinaldi)
3. Variabel price (X2) dengan koefisien sebesar 0,264 menunjukkan bahwa setiap
peningkatan 1 satuan pada variabel price akan meningkatkan keputusan pembelian
sebesar 0,264.
4. Variabel place (X3) dengan koefisien sebesar 0,086 menunjukkan bahwa setiap
peningkatan 1 satuan pada variabel place akan meningkatkan keputusan pembelian
sebesar 0,086.
5. Variabel promotion (X4) dengan koefisien sebesar 0,235 menunjukkan bahwa setiap
peningkatan 1 satuan pada variabel promotion akan meningkatkan keputusan
pembelian sebesar 0,235.
D. Uji Hipotesis
1. Hasil Uji t (Parsial)
Tabel 7. Hasil Uji t
Coefficients
a
Model
t
Sig.
1
(Constant)
1.162
.248
Product
2.444
.016
Price
2.431
.017
Place
.698
.487
Promotion
1.998
.049
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Output SPSS Statistic 25, Tahun 2024
Berdasarkan hasil yang ditunjukkan oleh Tabel 7, jika p-value kurang dari atau
sama dengan 0,05 maka Ha dianggap dapat diterima. Namun jika nilai signifikansinya
lebih besar dari 0,05 maka Ha dapat ditolak. Hasil yang diperoleh sebagai berikut:
1. Variabel product (X1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,016 lebih kecil dari 0,05
(0,016 < 0,05). Berdasarkan hasil uji signifikansi disimpulkan bahwa hipotesis 1
dinyatakan ada pengaruh signifikan dari product (X1) terhadap keputusan
pembelian (Y).
2. Variabel price (X2) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,017 lebih kecil dari 0,05 (0,017
< 0,05). Berdasarkan hasil uji signifikansi disimpulkan bahwa hipotesis 2 dinyatakan
ada pengaruh signifikan dari price (X2) terhadap keputusan pembelian (Y).
3. Variabel place (X3) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,487 lebih besar dari 0,05
(0,487 > 0,05). Berdasarkan hasil uji signifikansi disimpulkan bahwa hipotesis 3
dinyatakan tidak ada pengaruh signifikan dari place (X3) terhadap keputusan
pembelian (Y).
4. Variabel promotion (X4) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,049 lebih kecil dari 0,05
(0,049 < 0,05). Berdasarkan hasil uji signifikansi disimpulkan bahwa hipotesis 4
dinyatakan ada perngaruh signifikan dari promotion (X4) terhadap keputusan
pembelian (Y).
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 3 No. 1 April 2025, Page 1 - 15 11
2. Hasil Uji F (Simultan)
Tabel 8. Hasil Uji f
ANOVA
a
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
462.974
4
115.744
25.451
.000
b
Residual
432.026
95
4.548
Total
895.000
99
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Promotion, Place, Product, Price
Sumber: Output SPSS Statistic 25, Tahun 2024
Pada Tabel 8 melalui analisis ragam satu arah (ANOVA) atau uji F dengan
jumlah data sebanyak 100 menghasilkan nilai F hitung 25,451 dan nilai signifikansi
0,000 < 0,05. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa variabel independen product, price,
place, promotion secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
3. Hasil Uji Koefisien Diterminasi (R²)
Tabel 9. Hasil Uji Koefisien Diterminasi
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1
.719
a
.517
.497
2.133
a. Predictors: (Constant), Promotion, Place, Product, Price
Sumber: Output SPSS Statistic 25, Tahun 2024
Pada Tabel 9 di atas nilai koefisien determinasi atau R-Square sebesar 0,497
(49%). Dimana hal ini menunjukkan bahwa variabel independen Product (X1), Price
(X2), Place (X3), dan Promotion (X4) secara bersama-sama mempengaruhi keputusan
pembelian (Y) sebesar 49%. Sementara itu, sisanya sebesar 51% dipengaruhi oleh
variabel variabel yang lain tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pembahasan
1. Pengaruh Product Terhadap Keputusan Pembelian
Variabel product memiliki nilai sebesar 0,016 < 0,05 yang ditunjukkan melalui
hasil subtest (t-hitung). Ini menunjukkan adanya pengaruh positif dari variabel product
(X1) terhadap keputusan pembelian (Y). Berdasarkan temuan ini, dapat disimpulkan
bahwa hipotesis 1 diterima, karena product terbukti berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian pada Makaroni Ngehe di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil
penelitian ini konsisten dengan temuan sebelumnya oleh Nanda dan Keni (2022) yang
menyatakan bahwa product berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Temuan ini
juga didukung oleh penelitian Sukmawati & Ekasasi (2020) bahwa variabel product
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
12 Pengaruh Marketing Mix 4P ….( Hanifah Adawiyah, Rinaldi)
2. Pengaruh Price Terhadap Keputusan Pembelian
Variabel price memiliki nilai sebesar 0,017 < 0,05 yang ditunjukkan melalui hasil
subtest (t-hitung). Ini menunjukkan adanya pengaruh positif dari variabel price (X2)
terhadap keputusan pembelian (Y). Berdasarkan temuan ini, dapat disimpulkan bahwa
hipotesis 2 diterima karena price terbukti berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian pada Makaroni Ngehe di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini
menemukan hasil oleh Pratama & Lestari (2023)yang menyatakan bahwa price
berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Temuan ini juga didukung oleh
penelitian Saputri & Surianto (2023) yang menunjukkan bahwa price memiliki dampak
positif dan signifikan pada keputusan pembelian.
3. Pengaruh Place Terhadap Keputusan Pembelian
Variabel place memiliki nilai sebesar 0,487 > 0,05 yang ditunjukkan melalui hasil
subtest (t-hitung). Ini menunjukkan tidak ada pengaruh positif dari variabel place (X3)
terhadap keputusan pembelian (Y). Berdasarkan temuan ini, dapat disimpulkan bahwa
hipotesis 3 ditolak karena place tidak ada pengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian pada Makaroni Ngehe di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil penelitian ini
konsisten dengan temuan sebelumnya oleh Cynthia et al. ( 2022) yang menyatakan
bahwa variabel place tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Temuan ini
juga didukung oleh penelitian Hardiansyah et al. (2019) yang menunjukkan bahwa place
tidak menunjukkan dampak yang signifikan pada keputusan pembelian.
4. Pengaruh Promotion Terhadap Keputusan Pembelian
Variabel promotion memiliki nilai sebesar 0,049 < 0,05 yang ditunjukkan melalui
hasil subtest (t-hitung). Ini menunjukkan adanya pengaruh positif dari variabel
promotion (X4) terhadap keputusan pembelian (Y). Berdasarkan temuan ini, dapat
disimpulkan bahwa hipotesis 2 diterima karena price terbukti berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian pada Makaroni Ngehe di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hasil penelitian ini konsisten dengan temuan sebelumnya oleh Masitoh & Sri W H
(2022) yang menyatakan bahwa promotion berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Temuan ini juga didukung oleh penelitian Hasibuan & Jayusman, 2023) yang
menunjukkan bahwa promotion memiliki dampak positif pada keputusan pembelian.
Hal ini sejalan dengan penelitian Destiana & Rinaldi (2023) bahwa variabel promotion
berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
5. Pengaruh Marketing Mix 4P (Product, Price, Place, Promotion) Terhadap
Keputusan Pembelian
Hasil uji ANOVA atau uji F menghasilkan nilai 25,451 yang terindikasi
signifikan secara statistik pada 0,000 < 0,05. Dari hasil uji tersebut dapat disimpulkan
bahwa factor product (X1), price (X2), place (X3), dan promotion (X4) berpengaruh secara
simultan terhadap keputusan pembelian (Y). Penelitian ini juga membuktikan bahwa
terdapat pengaruh signifikan secara bersama-sama dari variabel Marketing Mix 4P
(Product, Price, Place, Promotion) terhadap keputusan pembelian pada Makaroni Ngehe
di Daerah Istimewa Yogyakarta. Temuan ini konsisten dengan penelitian sebelumnya
mengenai setiap variabel masing-masing seperti variabel product oleh Nanda & Keni
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 3 No. 1 April 2025, Page 1 - 15 13
(2022) dan Sukmawati & Ekasasi (2020), variabel price oleh Pratama & Lestari (2023)
serta Saputri & Surianto (2023), variabel place dilakukan oleh Cynthia et al., (2022) dan
Hardiansyah et al., (2019), terakhir variabel promotion oleh Masitoh & Sri W H, (2022)
serta Hasibuan & Jayusman (2023). Hal ini sejalan dengan penelitian Sari & Prasojo
(2023) bahwa marketing mix 4P berpengaruh secara simultan terhadap keputusan
pembelian.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel product,
price, dan promotion memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian pada Makaroni Ngehe di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebaliknya, variabel
place tidak menunjukkan dampak yang disignifikan terhadap keputusan pembelian
pada Makaroni Ngehe di Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan pengujian
hipotesis, diketahui bahwa variabel product, price, place, dan promotion secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Makaroni
Ngehe di Daerah Istimewa Yogyakarta
Saran
Adapun saran terhadap penelitian ini sebagai berikut:
1. Saran bagi perusahaan Makaroni Ngehe di Daerah Istimewa Yogyakarta: Makaroni
Ngehe diharapkan terus mempertahankan kualitas produk dengan memastikan
bahwa setiap varian rasa yang ditawarkan memenuhi standar tinggi, sehingga
konsumen tetap merasa puas dan terdorong melakukan pembelian berulang. Dari
segi harga, disarankan tetap mengadakan potongan harga dan cashback pada
momen tertentu agar konsumen tertarik membeli produk. Dalam memudahkan
akses konsumen, perlu fasilitas parkir yang memadai sehingga dapat meningkatkan
kenyamanan pengunjung. Untuk promosi, perusahaan sebaiknya memperkuat
strategi pemasaran bisa melalui program loyalitas ataupun mengadakan event yang
manarik untuk meningkatkan kesadaran merek.
2. Saran bagi peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian yang serupa, disarankan
untuk meneliti variabel-variabel yang belum diteliti di dalam penelitian ini seperti
citra merek, kualitas pelayanan, loyalitas pelanggan, dll.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. (n.d.). Proyeksi Jumlah Penduduk menurut Kabupaten/Kota di D.I.
Yogyakarta (Jiwa), 2023-2025.
Badan Pusat Statistik. (n.d.). Data industri research. (n.d.). Pertumbuhan Industri makanan dan
minuman 2011-2024.
Boone,Louis. E. Kurtz, D. L. (2008). Pengantar Bisnis Kontemporer, buku I. Salemba Empat.
Cynthia, D., Hermawan, H., & Izzudin, A. (2022). Terhadap Keputusan Pembelian.
PUBLIK:Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi Dan Pelayanan Publik,
14 Pengaruh Marketing Mix 4P ….( Hanifah Adawiyah, Rinaldi)
IX, 104112.
Data Industri. (n.d.). https://www.dataindustri.com/produk/data-pertumbuhan-industri-makanan-
dan-minuman/
Destiana, E., & Rinaldi. (2023). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Brand Imagedan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian. Journal Competency of Business, 7(1), 137156.
Dr. M. Anang Firmansyah, SE., M. (2019). Buku Pemasaran Produk dan Merek. Buku
Pemasaran Produk Dan Merek, August, 1337.
Eva Nurmalita Sari dan Rinaldi. (2023). Pengaruh Social Media Marketing Dan Electronic
Word of Mouth Terhadap Minat Beli Pada Klinik Kecantikan Larissa Aesthetic Center Di
Yogyakarta. 7(1), 119127.
Hamdani, B. Y., Sumowo, S., & Hermawan, H. (2022). Pengaruh Marketing Mix Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Kripik Singkong Ridho-Susi Silo Jember. Growth, 20(2), 267.
https://doi.org/10.36841/growth-journal.v20i2.1959
Hardiansyah, F., Nuhung, M., & Rasulong, I. (2019). Pengaruh Lokasi dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Restoran Singapore Di Kota Makassar. Jurnal Profitability
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, 3(1), 90107.
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/profitability
Hasibuan, M. Z., & Jayusman, S. F. (2023). Keputusan Pembelian Pada Aura Keripik Bandar
Labuhan Kab . Deli Serdang. 3(1), 262272.
Hidayat, T. (2020). Analisis Pengaruh Produk, Harga, Promosi, Dan Lokasi Terhadap Keputusan
Pembelian rumah makan Koki Jody di Magelang. Jurnal Ilmu Manajemem, 17(2), 95105.
Jerome. E. (1996). Dasar-Dasar Pemasaran. Erlangga.
Lagaida, B. . (2021). Analisis Hubungan Perkembangan Industri Pengolahan Makanan dan
Minuman Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
Mahatma Christi. (2024). Ekonomi DIY Tumbuh 5,07 Persen Sepanjang Tahun 2023.
https://jogja.tribunnews.com/2024/02/05/ekonomi-diy-tumbuh-507-persen-sepanjang-
tahun-2023
Maimunah dan Uju Suji’ah. (2023). Bauran Pemasaran 7P Dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan
Pelanggan Rumah Makan MR. Teto Pusat, Perintis Kemerdekaan Kota Yogyakarta. Journal
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 2. https://doi.org/10.2307/2695448
Masitoh, R. D. S., & Sri W H, M. A. (2022). Pengaruh Cita Rasa Dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Crispi Jamur Bobby’z di Desa Sukorejo Kecamatan Karangrejo
Kabupaten Tulungagung. ADILLA : Jurnal Ilmiah Ekonomi Syari’ah, 5(2), 8091.
https://doi.org/10.52166/adilla.v5i2.3268
Nanda, V. D., & Keni. (2022). Pengaruh Kualitas Produk, Persepsi Harga, dan Citra Merek
terhadap Keputusan Pembelian pada Makanan Kecil di Jakarta. In Jurnal Manajemen Bisnis
dan Kewirausahaan (Vol. 6, Issue 5, pp. 515519).
https://doi.org/10.24912/jmbk.v6i5.20314
Ngatno. (2018). Buku Manajemen Pemasaran Baru.pdf. In EF Press Digimedia (pp. 1292).
Novi Angga. (2023). Manajemen Pemasaran (Kurniawan Rahmad (Ed.)). Penerbit K-Media.
Oktaviani, A. B., & Yuliani, E. (2023). Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kondisi
Ekonomi Masyarakat. Jurnal Kajian Ruang, 3(1), 1.
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 3 No. 1 April 2025, Page 1 - 15 15
https://doi.org/10.30659/jkr.v3i1.22574
Philip Kotler & Kevin Lane Keller. (2008). Manajemen Pemasaran (Jilid 2). Penerbit Erlangga.
Pratama, M. R., & Lestari, R. B. (2023). Pengaruh Harga Dan Lokasi Terhadap Keputusan
Pembelian Brasserie Bakery. Publikasi Riset Mahasiswa Manajemen, 5(1), 5359.
https://doi.org/10.35957/prmm.v5i1.6004
Salsabila, D. P., Prasetyo, H., & Giyartiningrum, R. E. (2024). Pengaruh Gaya Hidup , Media
Sosial , dan Electronic Word of Mouth ( E-WoM ) Terhadap Keputusan Orang Tua dalam
Memilih Lembaga Bimbingan Belajar Anak Hebat ( Bimbel AHE ) di Yogyakarta. 8(2),
15181525. https://doi.org/10.33087/ekonomis.v8i2.1905
Saputri, I. D., & Surianto, M. A. (2023). Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Citra Toko
Terhadap Keputusan Pembelian. Journal of Business and Economics Research (JBE), 4(2),
134141. https://doi.org/10.47065/jbe.v4i2.3455
Sari, E. Y., & Prasojo, E. (2023). Pengaruh Bauran Pemasaran 4P terhadap Keputusan
Pembelian Rumah (Studi Kasus Konsumen Tjokro Boulevard Bantul). Journal Competency
of Business, 7(1), 157180.
Spillan, J. E., & Ramsey, J. R. (2019). The Marketing Process. In Navigating Commerce in Latin
America. https://doi.org/10.4324/9780203729885-9
Sukmawati, N., & Ekasasi, S. R. (2020). Pengaruh Gaya Hidup, Kualitas Produk, dan Promosi
terhadap Keputusan Pembelian Produk Makanan Sehat Soyjoy. Jurnal Cakrawangsa Bisnis,
1(1), 1728. http://journal.stimykpn.ac.id/index.php/cb
Walker, B. . (n.d.). Manajemen Pemasaran (Jilid 2). Erlangga.
Warren J. Keegan. (1995). Manajemen Pemasaran Global. Phenhallindo.
Wijayanti Ratna, Rizal Noviansyah, B. R. (2021). Metode Penelitian Kuantitatif (Edisi 3).
Widya Gama Pres.