Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 1 No. 1 April 2023, Page 30 - 42
Journal of Economics, Business, Accounting and Management
(JEBAM)
Journal homepage:https://kurniajurnal.com/index.php/jebam
E-ISSN:XXXX-XXXX
Analisis pengaruh kinerja keuangan terhadap cash dividend pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Fareza Wisnu Aji Tama
Prodi Manajemen, Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Islam Indonesia
Article History
Received : 24-Januari-2023
Revised : 1-Februari-2023
Accepted : 10-Maret-2023
Published : 1-April-2023
Keywords:
Financial Performance; Cash Dividend;
Corresponding author:
Wisnu_black_sweet@yahoo.co.id
DOI: -
A B S T R A C T
This research is intended to know and prove the influence of financial
performance towards devident cash on manufacturing industries between
2008 -2011 listed in indonesian stock exchange. And also to measure the
degree of influence between financial performance towards cash dividend,
thus we used return on investment (ROI) debt to total assets (DTA) and
earning per share (EPS) as an indicator that give influence towards cash
dividend. We used all manufacturing industries listed in Indonesia stock
exchange as a population to calculate the outcome of this research. However,
during the research we used purposive sampling method to gather the data
and in this case there are 152 companies eligible to be classified as good
samples of this research. Then we also used SPSS as a tool to calculate
statistical test of regression analysis. Based on the data above, we only
found that debt to total assets (H3) did not not prove any significant
relationship toward cash dividend. However the rest of the proposed
hypothesis (H1, H2, H4 and H5) that consist of return on investment,
current ratio and earning per share do have significant relationship toward
cash dividend. In the other hand all proposed hypothesis’ have significant
and positive relationship toward cash dividend simultaneously. During the
statistical calculation we also found that independent variable influences as
much as 20,7 % toward cash dividend showed in Adjusted R2 calculation
and 79,3 % is influenced by other variables outside this research.
A B S T R A K
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan
pengaruh kinerja keuangan terhadap deviden kas pada industri
manufaktur periode tahun 2008 -2011 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Dan juga untuk mengukur besarnya pengaruh antara
kinerja keuangan terhadap dividen tunai, maka digunakan return on
investment (ROI) debt to total assets (DTA) dan earnings per share (EPS)
sebagai indikator yang memberikan pengaruh terhadap dividen
tunai. Kami menggunakan seluruh industri manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai populasi untuk
menghitung hasil penelitian ini. Namun selama penelitian kami
menggunakan metode purposive sampling untuk mengumpulkan data
dan dalam hal ini terdapat 152 perusahaan yang memenuhi syarat
untuk diklasifikasikan sebagai sampel yang baik dalam penelitian
ini. Kemudian kami juga menggunakan SPSS sebagai alat untuk
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 1 No. 1 April 2023, Page 30 - 42 31
menghitung uji statistik analisis regresi. Berdasarkan data di atas,
kami hanya menemukan bahwa debt to total assets (H3) tidak
membuktikan adanya hubungan yang signifikan terhadap dividen
tunai. Namun sisa hipotesis yang diajukan (H1, H2, H4 dan H5)
yang terdiri dari return on investment, current ratio dan earnings per
share mempunyai hubungan yang signifikan terhadap dividen tunai.
Sebaliknya seluruh hipotesis yang diajukan mempunyai hubungan
yang signifikan dan positif terhadap dividen tunai secara simultan.
Dalam perhitungan statistik juga ditemukan bahwa variabel
independen mempunyai pengaruh sebesar 20,7 % terhadap dividen
tunai yang ditunjukkan dalam perhitungan Adjusted R2 dan sebesar
79,3 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
©2023, Fareza Wisnu Aji Tama
This is an open access article under CC BY-SA license
PENDAHULUAN
Pada perkembangan perekonomian yang pesat di Indonesia, menjadikan banyak
sekali perubahan yang terjadi, seperti kemajuan pada bidang persaingan bisnis yang
ketat. Hal tersebut menuntut manusia untuk dapat mengembangkan pola pikirnya,
karena mereka harus mampu untuk berkembang dan harus mampu melakukan
kompetisi untuk bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan (keuntungan). Oleh
karena itu manusia dituntut harus bisa berinofasi dengan segala cara yang mereka
miliki untuk dapat mencapai tujuan yang mereka harapkan. Investasi adalah alat yang
digunakan untuk mempermudah pencapaiaan tujuan tersebut.
Kegiatan investasi itu sendiri merupakan kegiatan yang dihadapkan pada
berbagai macam resiko dan ketidakpastian. Untuk mengurangi kemungkinan resiko
dan ketidak pastian yang akan terjadi, investor memerlukan berbagai macam informasi,
baik informasi yang diperoleh dari kinerja perusahaan maupun informasi lain yang
relevan seperti kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang
diperoleh dari perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja keuangan perusahaan
yang tercermin dalam laporan keuangan.
Bentuk investasi yang paling disoroti saat ini adalah melalui pasar modal. Pasar
modal memiliki fungsi sebagai sarana pendanaan baik bagi perusahaan maupun
institusi lain, serta digunakan sebagai wadah dalam berinvestasi. Pasar modal
merupakan tempat yang mempertemukan dua pihak yang mempunya kepentingan
yang berbeda namun saling melengkapi. Pihak pertama adalah (investor) sebagai
penyedia dana, dan pihak kedua adalah sebagai pihak yang membutuhkan dana
(emiten). Sedangkan tempat dimana terjadinya jual beli sekuritas disebut bursa efek,
oleh karena itu bursa efek merupakan arti dari pasar modal secara spesifik.
Bambang Riyanto (1995) tujuan dari pasar modal itu sendiri adalah mempercepat
proses pemerataan pendapatan masyarakat melalui kepemilikan saham-saham
32 Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan….(Fareza Wisnu Aji Tama)
perusahaan swasta. Dan meningkatkan penghimpunan dana masyarakat untuk
digunakan secara produktif dalam pembiayaan pembangunan nasional.
Instrumen pasar modal yang sangat popular adalah saham dan dividen, dimana
dividen adalah jumlah yang akan dibayarkan kepada pemegang saham oleh
perusahaan atas keuntungan yang diperolehnya. Kebijakan dividen oleh emiten,
berupa penentuan besarnya pembayaran dividen dan besarnya laba yang ditahan
untuk kepentingan perusahaan akan memiliki dua dampak yang berlawanan. Apabila
dividen akan dibayarkan semua, maka kepentingan perusahaan untuk melakukan
cadangan akan terabaikan. Sebaliknya apabila laba ditahan semua, maka kepentingan
pemegang saham akan uang tunai juga akan terabaikan. Apabila laba besar maka besar
pula pembayaran dividen yang diterima oleh investor.
Robert Ang (2004) menyatakan bahwa setiap perusahaan dalam penerapan
kebijakan pembayaran dividen akan memiliki dua dampak yang berlawanan. Apabila
dividen dibayarkan semua, maka kepentingan cadangan akan terabaikan, sebaliknya
jika laba ditahan, maka kepentingan pemegang saham akan uang kas juga terabaikan.
Untuk menjaga kedua kepentingan tersebut, maka perusahaan harus menempuh
kebijakan dividen yang optimal.
Tujuan utama investor menanamkan dananya adalah untuk mencari pendapatan
atau tingkat pengembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (Deviden
Yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital
gain). Menurt bentuk pembayarannya, dividen dapat dibedakan menjadi dua bentuk
yaitu Cash dividen, merupakan deviden yang bibayarkan dalam bentuk tunai,
sedangkan Stock Dividen merupakan dividen yang dibayarkan sebagai tambahan
jumlah lembar saham biasa kepada pemegang saham.
Sebagai pemegang saham, akan membutuhkan informasi keuangan untuk
menemukan besarnya dividen yang akan diterima dalam periode tertentu. Informasi
tersebut disajikan melalui laporan keuangan perusahaan yang disusun sesuai dengan
prinsip prinsip akuntansi dan mencerminkan kinerja keuangan emiten yang ditunjuk
oleh rasio rasio keuangan. Yang termasuk di dalam variabel kinerja keuangan
tersebut antara lain adalah Return On Investment (ROI), cash ratio (CR), debt to total asets
(DTA), earning per share (EPS).
Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan diatas penulis ingin memperluas faktor
faktor yang mempengaruhi dividen (terutama cash dividend) dengan alat ukur
sebagai berikut: Return On Investment (ROI), Current Ratio, Debt to Total Asets (DTA),
dan Earning per Share (EPS). Sehingga setelah memahami dari faktor faktor yang ada
di atas, maka penulis dalam kepentingannya untuk melakukan analisa, akan mencoba
menganalisis tentang “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Cash Dividend
Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) “. Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Return On Investment
(ROI), Current Ratio, Debt to Total Asets (DTA), dan Earning per Share (EPS) secara
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 1 No. 1 April 2023, Page 30 - 42 33
simultan dan parsial berpengaruh terhadap pendapatan Cash Dividend pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
KAJIAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Erwin Jeffriansyah (2005) meneliti mengenai Analisis Pengaruh Faktor-faktor
Fundamental Perusahaan (CR, ROI, TATO dan EPS) Terhadap Cash Dividend pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”. Dimana yang
menjadi populasi dalam penelitian tersebut adalah 155 perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEJ tahun 2001 - 2003, namun penulis hanya mengambil 18 sampel
perusahaan, dimana sampel ini diambil secara random. Dalam penelitiannya
menunjukkan beberapa variabel yang mempengaruhi Cash Dividend yaitu Current Ratio
(CR), Return On Investment (ROI), Total Assets Turn Over (TATO) dan Earning Per Share
(EPS). Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa empat faktor
fundamental yang terdiri dari Current Ratio (CR), Return On Investment (ROI), Total
Assets Turn Over (TATO) dan Earning Per Share (EPS), secara bersama-sama
mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel dependen cash dividend atau
deviden kas.
LANDASAN TEORI
Investasi
Menurut Tendelilin (2001) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau
sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh
sejumlah keuntungan di masa yang akan dating. Adapun tujuan investor melakukan
investasi adalah untuk memaksimalkan return dengan memperhatikan resiko yang
harus dihadapinya. Return merupakan faktor utama yang memotivasi investor
menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.
Pasar Modal
Menurut Husnan (1998) pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai
instrument keuangan (skuritas) jangka panjang yang bias diperjualbelikan, baik dalam
bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public
authorities, maupun perusahaan swasta. Undang Undang Pasar Modal No. 8 Tahun
1995 memberikan pengertian Pasar Modal yang lebih spesifik yaitu “kegiatan yang
berasangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik
yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan Efek.
Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen (dividend policy) adalah suatu keputusan untuk menentukan
34 Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan….(Fareza Wisnu Aji Tama)
berapa besar bagian dari pendapatan perusahaan akan dibagikan kepada para
pemegang saham dan akan diinvestasikan kembali (reinvestment) atau ditahan (retained)
didalam perusahaan. Dari pengertian tersebut, kebijakan dividen didasarkan pada
rentang pertimbangan atau kepentingan pemegang saham di satu sisi dan kepentingan
perusahaan di sisi lain.
Cash Dividend
Dividen merupakan hak semua pemegang saham diasa (common stock) untuk
mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Sedangkan Cash Dividend
merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentu tunai (Robert Ang., 1997).
Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat
mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba (Sucipto., 2003).
Hipotesis Penelitian
Dengan mengacu pada penelitian terdahulu dan landasan teori yang telah
diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H1: Diduga ROI mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap cash dividend
H2: Diduga current ratio mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap cash
dividend
H3: Diduga DTA mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap cash dividend
H4: Diduga EPS mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap cash dividend
H5: Diduga ROI, current ratio, DTA dan EPS secara bersama-sama mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap cash dividend
METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Ojek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dan telah membagikan Cash Dividend selama periode 2008 2011.
Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Variabel dependen (Y), yaitu variabel yang mempunyai ketergantungan antara
variabel yang satu dengan variabel lainnya. Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah Cash Dividen.
2. Variabel Independen (X), yaitu variabel yang tidak terikat dengan variabel lainnya.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Return On Investment (ROI),
Current Ratio, Debt To Total Asets (DTA) dan Earning Per Share (EPS).
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 1 No. 1 April 2023, Page 30 - 42 35
Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dkunder yang meliputi
laporan keuangan perusahaan manufaktur yang sudah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Laporan keuangan tersebut terdiri dari laporan laba rugi dan neraca,
yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang terdapat di
pojok BEI Universitas Islam Indonesia.
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode dokumentasi.
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pencatatan terhadap kinerja
keuangan yang digunakan sebagai Variabel dalam penelitian ini.
Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan telah membagikan Cash Dividend
selama periode 2008 2011 dengan jumlah populasi sebanyak 592 perusahaan, namun
hanya diambil 152 sampel perusahaan. Dimana sampel ini diambil dengan cara
menggunakan metode purposive sampling.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian Normalitas
Gambar 1 Uji Normalitas
Dengan menggunakan Normal P-P Plot menunjukkan bahwa angka probabilitas
di sekitar garis linier atau lurus. Artinya variabel yang digunakan dalam penelitian ini
memiliki random data yang berdistribusi normal, sehingga dapat dilanjutkan dengan
uji statistik, uji F dan uji T.
36 Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan….(Fareza Wisnu Aji Tama)
Uji Autokorelasi
Tabel 1 Hasil Uji Autokorelasi
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1
.478
a
.228
.207
.8183624
1.662
Sumber: Hasil olah data, 2023.
Dengan menggunakan DW, yang menghasilkan nilai sebesar 1,662 yang berada
diantara nilai 1,66 s.d 2,34, menandakan tidak ada autokorelasi.
Uji Multikolinearitas
Tabel 2 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
1
ROI
.682
1.465
CR
.431
2.318
DTA
.412
2.429
EPS
.715
1.398
a. Dependent Variable: Cash Dividend
Sumber: Hasil olah data, 2023
Dari Tabel dapat diketahui hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 17.0,
menunjukan bahwa nilai VIF kurang dari 10. Hal dapat disimpulkan bahwa persamaan
model regresi tidak mengandung masalah multikolinieritas yang artinya tidak ada
korelasi diantara variabel-variabel bebas sehingga layak digunakan untuk analisis lebih
lanjut.
Heteroskedastisitas
Diagram Scatterplot
Gambar 3 Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil olah data, 2023
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 1 No. 1 April 2023, Page 30 - 42 37
Berdasarkan Gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa tidak ada pola yang jelas, serta
titiktitik menyebar keatas dan dibawah 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 3 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
1
(Constant)
4.621
.423
10.929
.000
ROI
2.486
.833
.262
2.985
.003
CR
-.131
.049
-.293
-2.655
.009
DTA
-.980
.557
-.199
-1.758
.081
EPS
.282
.102
.236
2.755
.007
a. Dependent Variable: Cash Dividend
Sumber: Hasil olah data, 2023.
Dari Tabel di atas dapat di susun persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 4,621 + 2,486 ROI 0,131 CR 0,980 DTA + 0,282 EPS
Berdasar hasil penelitian di atas, maka hasil koefesien regresinya dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta (0) = 4,621 dapat diartikan bahwa apabila semua variabel bebas
ROI, Cureent Ratio, DTA, EPS dianggap kosntan atau sama dengan nol maka
besarnya Cash Dividend adalah 4,621.
2. Variabel Return On Investment (ROI) memiliki koefisien regresi sebesar 2,486,
yang berarti apabila variabel Current Ratio (CR), Debt To Total Assets (DTA),
dan Earning Per Share (EPS) sama dengan nol, maka setiap kenaikan per satuan
Return On Investment (ROI) akan menyebabkan meningkatnya cash dividend
sebesar 2,486 demikian pula sebaliknya.
3. Variabel Current Ratio (CR), memiliki koefisien regresi sebesar - 0,131; yang
berarti apabila variabel Return On Investment (ROI), Debt To Total Assets (DTA),
dan Earning Per Share (EPS) sama dengan nol, maka setiap kenaikan per satuan
Current Ratio (CR), akan menyebabkan penurunan cash dividend sebesar 0,131
demikian pula sebaliknya.
4. Variabel Debt To Total Assets (DTA) memiliki koefisien regresi sebesar -0,980;
yang berarti apabila variabel Return On Investment (ROI), Current Ratio (CR)
dan Earning Per Share (EPS) sama dengan nol, maka setiap kenaikan per satuan
38 Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan….(Fareza Wisnu Aji Tama)
Debt To Total Assets (DTA) akan menyebabkan penurunan cash dividend
sebesar 0,980 demikian pula sebaliknya.
5. Variabel Earning Per Share (EPS) memiliki koefisien regresi sebesar 0,282; yang
berarti apabila variabel Return On Investment (ROI), Current Ratio (CR), dan
Debt To Total Assets (DTA) sama dengan nol, maka setiap kenaikan per satuan
Earning Per Share (EPS) akan menyebabkan meningkatnya cash dividend
sebesar 0,282 demikian pula sebaliknya.
Uji T
Tabel Hasil Uji t
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
B
Std. Error
Beta
T
Sig.
1
(Constant)
4.621
.423
10.929
.000
ROI
2.486
.833
.262
2.985
.003
CR
-.131
.049
-.293
-2.655
.009
DTA
-.980
.557
-.199
-1.758
.081
EPS
.282
.102
.236
2.755
.007
a. Dependent Variable: Cash Dividend
1. Pengaruh Return On Investment (ROI) terhadap Cash Dividend.
Ho: b1 = 0 Tidak ada pengaruh Return On Investment (ROI) terhadap Cash
Dividend
H1: b1 > 0 Return On Investment (ROI) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Cash Dividend
Dari tabel diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,003 atau lebih kecil dari
0,05 sehingga H0 ditolak yang berarti Return On Investment (ROI) terhadap Cash
Dividend sehingga hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Return On
Investment (ROI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Cash Dividend terbukti.
Hal ini menunjukan bahwa perusahan dalam penelitian ini return yang
diterima oleh investor dapat berupa pendapatan dividen dan capital gain.
Dengan demikian meningkatnya ROI juga akan meningkatkan pendapatan
dividen terutama cash dividend.
2. Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Cash Dividend.
Ho: b2 = 0 Tidak ada pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Cash Dividend
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 1 No. 1 April 2023, Page 30 - 42 39
H1: b2 > 0 Current Ratio (CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Cash Dividend
Dari Tabel di atas maka diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,009 atau
lebih kecil dari 0,05 sehingga sehingga H0 ditolak yang berarti Current Ratio
(CR) terhadap Cash Dividend sehingga hipotesis kedua yang menyatakan
bahwa Current Ratio (CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Cash
Dividend terbukti.
Penelitian ini menunjukan semakin besarnya current ratio menunjukkan
semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya (termasuk didalamnya kewajiban membayar dividen kas yang
terutang). Tingginya current ratio menunjukkan keyakinan investor terhadap
kemampuan perusahaan membayar dividen yang dijanjikan.
3. Pengaruh Debt To Total Assetes (DTA) terhadap Cash Dividend.
Ho: b3 = 0 Tidak ada pengaruh Debt To Total Assetes (DTA) terhadap Cash
Dividend
H1: b3 < 0 Debt To Total Assetes (DTA) berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap Cash Dividend
Dari Tabel maka diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,081 atau lebih besar
dari 0,05 sehingga sehingga H0 diterima yang berarti Debt To Total Assetes
(DTA) terhadap Cash Dividend sehingga hipotesis ketiga yang menyatakan
bahwa Debt To Total Assetes (DTA) berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap Cash Dividend tidak terbukti.
Penelitian ini menunjukan semakin besar rasio DTA menunjukkan
semakin besar tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak eksternal
(kreditur) dan semakin besar pula beban biaya hutang (biaya bunga) yang harus
dibayar oleh perusahaan. Dengan semakin meningkatnya rasio DTA (dimana
beban hutang juga semakin besar) maka hal tersebut berdampak terhadap
profitablitas yang diperoleh perusahaan, karena sebagian digunakan untuk
membayar bunga pinjaman. Apabila pelunasan hutang menggunakan hutang
baru atau meroll- over hutang maka pelunasan dapat menggunakan sumber
internal yang berasal dari laba ditahan (Riyanto, 2001). Sehingga perusahaan
belum tentu menggunakan sumber internal (Earning After Tax) untuk
40 Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan….(Fareza Wisnu Aji Tama)
membayar bunga pinjaman.
4. Pengaruh Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Cash Dividend.
Ho: b4 = 0 Tidak ada pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Cash Dividend
H1: b4 > 0 Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Cash Dividend
Dari Tabel maka diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,007 atau lebih kecil
dari 0,05 sehingga sehingga H0 ditolak yang berarti Earning Per Share (EPS)
terhadap Cash Dividend sehingga hipotesis keempat yang menyatakan bahwa
Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Cash
Dividend terbukti.
Penelitian ini menunjukan semakin besar earning after tax (EAT) maka
pendapatan dividen kas per lembar saham (cash dividend per share) yang akan
diterima oleh para pemegang saham biasa (common stock) juga semakin besar.
Hal tersebut dengan asumsi jika dividen bagi para pemegang saham minoritas
dan jumlah saham yang beredar (saham biasa) relatif tetap.
Uji F
Ho: ROI, Current Ratio, DTA, dan EPS tidak berpengaruh terhadap Cash Dividend
secara serentak.
Ha: ROI, Current Ratio, DTA, dan EPS berpengaruh terhadap Cash Dividend
secara serentak.
Tabel 5 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
29.121
4
7.280
10.871
.000
a
Residual
98.448
147
.670
Total
127.569
151
a. Predictors: (Constant), EPS, CR, ROI, DTA
b. Dependent Variable: Cash Dividend
Tabel menunjukan bahwa P-value sebesar 0,000 lebih kecil dari pada
alpha 0,05, keputusannya adalah menolak Ho. Ini berarti dengan tingkat alpha
0,05 ada pengaruh signifikan Return On Investment (ROI), Current Ratio (CR), Debt
To Total Assets (DTA), dan Earning Per Share (EPS) terhadap Cash Dividend secara
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 1 No. 1 April 2023, Page 30 - 42 41
serentak.
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat dijelaskan bahwa variabel Return On
Investment (ROI), Current Ratio (CR), Debt To Total Assets (DTA), dan Earning Per Share
(EPS) terhadap Cash Dividend pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dengan pengaruhnya sebesar 20,7 %. Hal ini menjelaskan masih
banyak variabel lain yang mempengaruhi Cash Dividend pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial Return On Investment
(ROI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Cash Dividend. Hal ini menjelaskan
bahwa perusahan dalam penelitian ini return yang diterima oleh investor dapat
berupa pendapatan dividen dan capital gain. Dengan demikian meningkatnya ROI
juga akan meningkatkan pendapatan dividen terutama cash dividend.
Adanya pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Cash Dividend menjelaskan
bahwa semakin besarnya current ratio menunjukkan semakin tinggi kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (termasuk didalamnya
kewajiban membayar dividen kas yang terutang). Tingginya current ratio
menunjukkan keyakinan investor terhadap kemampuan perusahaan membayar
dividen yang dijanjikan.
Serta adanya pengaruh Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Cash Dividend menjelaskan bahwa semakin besar earning after
tax (EAT) maka pendapatan dividen kas per lembar saham (cash dividend per share)
yang akan diterima oleh para pemegang saham biasa (common stock) juga semakin
besar. Hal tersebut dengan asumsi jika dividen bagi para pemegang saham minoritas
dan jumlah saham yang beredar (saham biasa) relatif tetap.
Kemudian tidak adanya pengaruh Debt To Total Assetes (DTA) dan signifikan
terhadap Cash Dividend menjelaskan bahwa semakin meningkatnya rasio hutang
(dimana beban hutang juga semakin besar) maka hal tersebut berdampak terhadap
profitablitas yang diperoleh perusahaan, karena sebagian digunakan untuk
membayar bunga pinjaman. Dengan biaya bunga yang semakin besar, maka
profitabilitas (earnings after tax) semakin berkurang (karena sebagian digunakan
untuk membayar bunga), maka hak para pemegang saham (dividen) juga semakin
berkurang (menurun).
42 Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan….(Fareza Wisnu Aji Tama)
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis pengaruh variabel bebas yang terdiri dari Return On
Investment (ROI), Current Ratio (CR), Debt To Total Assets (DTA), dan Earning Per Share
(EPS) terhadap cash dividend pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Return On Investment (ROI) berpengaruh signifikan dan positif terhadap cash
dividend.
2. Current Ratio (CR) berpengaruh signifikan dan negatif terhadap cash dividend.
3. Debt To Total Assets (DTA) tidak berpengaruh terhadap cash dividend.
4. Earning per Share (EPS) berpengaruh signifikan dan positif terhadap cash dividend.
Hasil pengujian regresi secara serentak menunjukkan adanya pengaruh Return On
Investment (ROI), Current Ratio (CR), Debt To Total Assets (DTA), dan Earning Per Share
(EPS) terhadap cash dividend.
DAFTAR PUSTAKA
Husnan, S. 1998. Dasar Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Jeffriansyah, E. 2005. Analisis Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Perusahaan (Current
Ratio, ROI, TATO, dan EPS) Terhadap Cash Dividend pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Skripsi Sarjana (Tidak dipublikasikan),
Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII.
Ang, Robert, 1997, Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia. Mediasoft Indonesia, Jakata.
Ang, Robert, 2004, Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia. Mediasoft Indonesia, Jakarta.
Sucipto. 2003, Penilaian Kinerja Keuangan. diperoleh pada 2 Febuari 2012 di
http://USU.ac.id/digital library.pdf
Tendelilin, E. (2001), Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE