Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 1 - 13
Journal of Economics, Business, Accounting and Management
(JEBAM)
Journal homepage:https://kurniajurnal.com/index.php/jebam
E-ISSN: 3032-274X
Pengaruh strategi inovasi dan orientasi pasar terhadap keunggulan
bersaing dan kinerja perusahaan (studi pada UKM OKE OCE Jakarta)
Sri Mulyono
Faculty Manajemen Bisnis, Horizon University Indonesia, Karawang, 41316, Indonesia
Article History
Received : 9-January-2024
Revised : 24-February-2024
Accepted : 18-March-2024
Published : 12-April-2024
Keywords:
Market Strategy; SME Company
Performance; OKE OCE Jakarta
Corresponding author:
srimulyono63@gmail.com
DOI:
https://doi.org/10.61476/v3gm7x78
A B S T R A C T
The DKI Jakarta Provincial Government program, OK OCE
(One District, One Entrepreneurship Center), was pioneered by
Anies Baswedan and Sandiaga Uno. The aim is to assist micro,
small and medium enterprises (MSMEs) in cultivating an
entrepreneurial spirit through the Cooperatives and MSMEs
Sub-Department. The main objective of this program is to
realize an economic mission that prioritizes society, justice,
prosperity, quality and broad insight. This research aims to
show and analyze three ways in which innovation strategy and
market orientation influence the performance of OK OCE SME
companies in Jakarta: through competitive advantage, directly
and indirectly, through innovation strategy and market
orientation. All SMEs partnering with OK OCE in Jakarta are
research subjects. Data were analyzed using SEM-PLS. The
total research sample was 100 small and medium business
owners in OK OCE Jakarta, and the simple random sampling
method was used for probability sampling. Based on the
findings of this research, (1) Although innovation strategies
SMEs in OK OCE Jakarta gain a competitive advantage, this
does not directly improve their performance; (2) The increase in
the performance of SMEs in OK OCE Jakarta is not a direct
result of market orientation, but rather the result of competitive
advantage. 3 The increase in the performance of SMEs in OK
OCE Jakarta is significantly influenced by innovation strategy
and market orientation.
A B S T R A K
Program Pemprov DKI Jakarta, OK OCE (Satu
Kabupaten, Satu Pusat Kewirausahaan) dipelopori oleh
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Tujuannya adalah
guna membantu UMKM dalam menumbuhkan jiwa
kewirausahaan melalui Sudin Koperasi dan UMKM.
Tujuan utama program ini adalah mewujudkan misi
ekonomi yang mengedepankan masyarakat, berkeadilan,
sejahtera, berkualitas, dan berwawasan luas. Penelitian
ini bertujuan untuk menunjukkan dan menganalisis tiga
cara di mana orientasi pasar serta strategi inovasi dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan UKM OK OCE di
Jakarta: baik melalui keunggulan kompetitif dan dengan
strategi inovasi dan orientasi pasar. Semua UKM yang
bermitra dengan OK OCE di Jakarta adalah subjek
2 Pengaruh strategi inovasi dan orientasi....( Sri Mulyono)
penelitian. Jumlah sampel penelitian adalah 100 pemilik
usaha kecil dan menengah di OK OCE Jakarta, dan
metode simple random sampling guna menentukan sampel
probabilitas. Modeling Equation Structural-Parsial Least
Squares (SEM-PLS) digunakan dalam analisis data.
Berikut ini temuan-temuan yang diperoleh: (1) Meskipun
strategi inovasi membantu UKM di OK OCE Jakarta
mendapatkan keunggulan kompetitif, hal ini tidak secara
langsung meningkatkan kinerja mereka; (2) Peningkatan
kinerja UKM di OK OCE Jakarta bukan merupakan
akibat langsung dari orientasi pasar, melainkan akibat
keunggulan kompetitif, 3 Peningkatan kinerja UKM di
OK OCE Jakarta dipengaruhi secara signifikan oleh
orientasi pasar dan strategi inovasi.
Kata Kunci: Strategi Pasar, Kinerja Perusahaan UKM,
Orientasi Pasar, OKE OCE Jakarta
©2024, Sri Mulyono
This is an open access article under CC BY-SA license
PENDAHULUAN
Berbagai perusahaan berusaha untuk memenangkan konsumen,
memaksimalkan pendapatan, dan memperoleh pangsa pasar dalam lingkungan
ekonomi dan bisnis yang tidak dapat diprediksi, bergerak cepat, dan sangat
kompetitif. Mereka menawarkan berbagai produk dan layanan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. Konsumen kini mengharapkan produk dan layanan terbaik
dengan harga terendah karena kemajuan teknologi dan tren pasar yang disebabkan
oleh persaingan global. Hal ini memerlukan fokus pada kekuatan dan kemampuan
organisasi yang diyakini akan membawa kemenangan atas pesaing.
OK OCE adalah inisiatif sosial yang bertujuan untuk menciptakan lapangan
kerja. OK OCE Jakarta didirikan di Jakarta pada 12 Desember 2016. Setelah peluncuran
yang sukses pada tahun 2017 yang menarik lebih dari 500.000 anggota dari seluruh
Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan mitra-mitranya mampu melatih
puluhan ribu calon pemilik usaha dan menciptakan dua puluh ribu peluang kerja baru
di wilayah Jakarta. Sekarang, lebih dari 197 komunitas penggerak mendukung OK
OCE di seluruh Indonesia.
Agar UKM di OK OCE Jakarta dapat dibedakan dari pandangan para ahli yang
berilmu di bidangnya, maka perlu dijelaskan pendapat mengenai pengertian UKM
menurut para ahli. Agar para ekonom dapat mengklasifikasikan UKM berdasarkan
berbagai indikator yang dapat diukur, Hatten menawarkan definisi yang mencakup
kata sifat yang menunjukkan ukuran (Roussel & Hatten, 2011). Menurut Hatten,
jumlah karyawan merupakan cara paling umum untuk mengklasifikasikan bisnis
menjadi besar atau kecil. Definisi UKM berdasarkan satu pendekatan kualitatif dan
dua pendekatan kuantitatif sedang dikerjakan (Govek et al., 2011).
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 1 - 13 3
Meskipun kriteria jumlah tenaga kerja adalah yang paling penting, komisi juga
menambahkan kriteria finansial untuk memahami ukuran, kinerja, dan posisi sebuah
perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya. Sebuah perusahaan harus memenuhi
tiga kriteria yang ditetapkan oleh Komisi Eropa: neraca tahunan, omset tahunan, dan
jumlah karyawan. Sementara dua kriteria lainnya dapat dipilih oleh perusahaan,
pemenuhan kriteria jumlah karyawan harus dilakukan secara hukum (Truth &
Canada, 2015). Tabel 1.1. menunjukan Definisi mengenai UKM pada tahun 2005.
Tabel 1 Definisi UKM Berdasarkan Standar Uni Eropa
Sumber: European Commission (2005)
Saat mengevaluasi UKM, pendekatan kuantitatif digunakan Bank Indonesia
dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti total aset (dolar AS), jumlah
karyawan, dan penjualan tahunan (dolar AS) (Hilger, 2012). Untuk dapat digolongkan
sebagai usaha mikro, kecil, atau menengah, suatu perusahaan harus memenuhi
persyaratan numerik untuk jumlah karyawan dan salah satu persyaratan finansial.
Tabel 2 Definisi UMK Berdasarkan Standar Bank Dunia
Sumber: Independent Evaluation Group (2008)
Loecher berpendapat jika manajer mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap pengambilan keputusan perusahaan karena prinsip pribadi. Stokes dan
Hilger mengidentifikasi dua ciri utama yang menjadi pembeda antara usaha besar
beserta UKM, pentingnya prinsip-prinsip pribadi dan keselarasan antara
kepemimpinan dan modal (Hilger, 2012). Menjaga hubungan pribadi dengan
pelanggan, vendor, dan pekerja sangatlah penting, begitu pula pemahaman tentang
perusahaan sebagai kewajiban berkelanjutan (Loecher, 2000). Pemilik dan manajer
sama, menurut konsep kesatuan modal dan kepemimpinan. Pemilik mengemban
4 Pengaruh strategi inovasi dan orientasi....( Sri Mulyono)
semua atau sebagian dari resiko, selain tanggung jawab kepemimpinan. Gagasan
mengatasi tanggung jawab dan akuntabilitas dengan menggabungkan kekayaan dan
manajemen. Komisi menambahkan kriteria kuantitatif dengan menambahkan batas
maksimal kepemilikan asing sebesar 25% (Commission, 2005).
Menurut Bolton, yang dikutip oleh Stokes, sumber utama definisi kualitatif
UKM dalam literatur yang sudah ada mengidentifikasi tiga ciri utama usaha ini yaitu
(1) pemilik-manajemen, (2) pangsa pasar ekonomi yang relatif kecil , dan (3)
independensi dari partai-partai besar, yang memungkinkan adanya kebebasan
mengambil keputusan karena kurangnya pengawasan eksternal (Stokes & Wilson,
2010). Tabel 1.3. menunjukan indikator kualitatif pada pendefinisian UKM.
Tabel 3 Indikator Kualitatif UKM
Perusaha Besar
UKM
Kewirausahaan Manajer
Kewirausahaan Pemilik
Divisi Buruh atas dasar bidang
Tugas
Fungsi dihubungkan
Personalitas
Padat modal, skala ekonomi
Padat karya
Berdasarkan kontrak jangka
Panjang
Tidak stabil
Lulusan PT dominan
Tak terdapat lulusan perguruan
tinggi
Spesialisasi
Pengetahuan yang umum
Komunikasi sangat formal
Hubungan sangat personal
Posisi kompetitif sangat kuat
Posisi komparatif tidak
ditentukan atau tidak
pasti
Akses ke pasar
modal anonym; Struktur
kepemilikan diperluas
Pembiayaan mandiri, Peran
dana keluarga
Sumber: UNIDO dalam Yon dan Evans (2011)
Metrik kuantitatif & kualitatif berbeda secara signifikan, namun terdapat
kesamaan di semua UKM di berbagai industri dan negara yang memungkinkan kita
untuk menggeneralisasi kinerja mereka. Menurut Leite (2011), usaha kecil dan
menengah di seluruh negara sering memiliki ciri-ciri organisasional, kultural, dan
strategis yang sama. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa tidak ada standar
kuantitatif yang konsisten. Meskipun komponen-komponen ini lebih bersifat
kualitatif, komponen-komponen ini meletakkan dasar untuk mengembangkan
perspektif yang lebih komprehensif guna menilai berbagai perusahaan secara global
dari sudut pandang yang terpadu (Leite et al., 2011).
Sebagai kesimpulan dari uraian tersebut, tidak ada definisi yang universal
diterima untuk usaha kecil dan menengah. Kriterianya sedang ditinjau saat ini dan
akan segera diperbarui. Para pembuat kebijakan harus memiliki pemahaman yang
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 1 - 13 5
jelas mengenai maksud UKM agar dapat memperhitungkan berbagai jenis usaha dan
dampaknya terhadap lapangan kerja, PDB, dan indikator makroekonomi lainnya. Hal
ini membantu memfokuskan inisiatif, kebijakan, dan pembuatan strategi dalam
membantu dan mengembangkan program bagi UKM.
Dalam kondisi pasar dimana biaya operasional tidak dapat menghasilkan
keunggulan kompetitif yang bertahan lama, bagaimana para pelaku usaha SMESCO
Indonesia yang sebagian besar adalah UKM dapat mencapai kinerja perusahaan?
Salah satu pendekatan yang digunakan adalah fokus pada inovasi dan taktik
berorientasi pasar untuk menjadikan produk lebih kompetitif (Taufik, 2020).
Ketika Tabas dan Raduan melihat dampak orientasi pasar terhadap kinerja
bisnis, mereka menemukan bahwa hal tersebut memperbaiki keadaan. Kinerja suatu
perusahaan meningkat sebanding dengan seberapa berorientasi pasar pengembangan
produk dan proses produksinya, menurut penelitian mereka (Tabas & Zhang,
2022)(Raduan et al., 2009). Namun, Au dan Tse menemukan bahwa tidak ada
hubungan atau tidak ada hubungan di antara kinerja perusahaan dengan orientasi
pasar (Raduan et al., 2009).
Keunggulan kompetitif dipengaruhi Orientasi pasar secara positif, menurut
penelitian Narver dan rekannya (Slater, Deng, Safarnia, Raduan, dan Naidoo). Peneliti
Raduan dan Tutar menunjukan jika orientasi pasar dipengaruhi kinerja perusahaan
melalui keunggulan kompetitif. Orientasi pasar memediasi hubungan antara
keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan (Cadogan & Diamantopoulos,
1995)(Deng & Papadimitriou, 1994)(Safarnia et al., 2011)(Safarnia et al., 2011).
Penelitian tentang pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja bisnis
memperoleh hasil temuan yang bertentangan, menurut literatur yang tersedia.
Penelitian-penelitian yang telah ada menunjukan jika hasil yang didapatkan tidak
konsisten atau bertentangan, atau terdapat perbedaan dalam temuan yang dilaporkan
oleh peneliti yang berbeda. Memasukkan keunggulan kompetitif sebagai variabel
mediasi antara kinerja perusahaan serta orientasi pasar merupakan tambahan baru
pada kerangka konseptual penelitian yang bertujuan untuk mengisi kesenjangan,
menjawab perbedaan hasil penelitian, dan memberikan konsistensi dengan penelitian
sebelumnya. Hal ini dilakukan karena dampak keunggulan kompetitif terhadap
kinerja perusahaan telah diteliti.
Selain fakta empiris bahwa ada perbedaan pendapat tentang bagaimana kinerja
UKM didefinisikan, perlu dilakukan penelitian yang memberikan keyakinan. Apa
sebenarnya penyebabnya, mengingat OK OCE Jakarta telah memfasilitasi berbagai
provinsi untuk menampilkan dan memasarkan produk mereka di sana dengan
produk unggulan mereka, membangun integrasi, melakukan pemasaran internasional,
atau membangun jaringan internasional. Beberapa langkah yang dilaksanakan OK
OCE Jakarta dan pelaku UKM sangat tinggi, bahkan sampai tidak cukup untuk
membayar biaya operasional.
6 Pengaruh strategi inovasi dan orientasi....( Sri Mulyono)
LANDASAN TEORI
Saat mengevaluasi UKM, pendekatan kuantitatif digunakan Bank Indonesia
dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti total aset (dolar AS), jumlah
karyawan, dan penjualan tahunan (dolar AS) (Hilger, 2012). Untuk dapat digolongkan
sebagai usaha mikro, kecil, atau menengah, suatu perusahaan harus memenuhi
persyaratan numerik untuk jumlah karyawan dan salah satu persyaratan finansial.
Tabel 4 Definisi UMK Berdasarkan Standar Bank Dunia
Sumber: Independent Evaluation Group (2008)
Loecher berpendapat jika manajer mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap pengambilan keputusan perusahaan karena prinsip pribadi. Stokes dan
Hilger mengidentifikasi dua ciri utama yang menjadi pembeda antara usaha besar
beserta UKM, pentingnya prinsip-prinsip pribadi dan keselarasan antara
kepemimpinan dan modal (Hilger, 2012). Menjaga hubungan pribadi dengan
pelanggan, vendor, dan pekerja sangatlah penting, begitu pula pemahaman tentang
perusahaan sebagai kewajiban berkelanjutan (Loecher, 2000). Pemilik dan manajer
sama, menurut konsep kesatuan modal dan kepemimpinan. Pemilik mengemban
semua atau sebagian dari resiko, selain tanggung jawab kepemimpinan. Gagasan
mengatasi tanggung jawab dan akuntabilitas dengan menggabungkan kekayaan dan
manajemen. Komisi menambahkan kriteria kuantitatif dengan menambahkan batas
maksimal kepemilikan asing sebesar 25% (Commission, 2005).
Menurut Bolton, yang dikutip oleh Stokes, sumber utama definisi kualitatif
UKM dalam literatur yang sudah ada mengidentifikasi tiga ciri utama usaha ini yaitu
(1) pemilik-manajemen, (2) pangsa pasar ekonomi yang relatif kecil , dan (3)
independensi dari partai-partai besar, yang memungkinkan adanya kebebasan
mengambil keputusan karena kurangnya pengawasan eksternal (Stokes & Wilson,
2010). Tabel 1.3. menunjukan indikator kualitatif pada pendefinisian UKM.
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 1 - 13 7
Tabel 5 Indikator Kualitatif UKM
Kategori
Perusaha Besar
UKM
Manajemen
Kewirausahaan Manajer
Kewirausahaan Pemilik
Divisi Buruh atas dasar bidang
Tugas
Fungsi dihubungkan
Personalitas
Produksi
Padat modal, skala ekonomi
Padat karya
Hubungan
dengan
Pembeli
Berdasarkan kontrak jangka
Panjang
Tidak stabil
Personalia
Lulusan PT dominan
Tak terdapat lulusan perguruan
tinggi
Spesialisasi
Pengetahuan yang umum
Organisasi
Komunikasi sangat formal
Hubungan sangat personal
Penjualan
Posisi kompetitif sangat kuat
Posisi komparatif tidak
ditentukan atau tidak
pasti
Pembiayaan
Akses ke pasar
modal anonym; Struktur
kepemilikan diperluas
Pembiayaan mandiri, Peran
dana keluarga
Sumber: UNIDO dalam Yon dan Evans (2011)
Metrik kuantitatif & kualitatif berbeda secara signifikan, namun terdapat
kesamaan di semua UKM di berbagai industri dan negara yang memungkinkan kita
untuk menggeneralisasi kinerja mereka. Menurut Leite (2011), usaha kecil dan
menengah di seluruh negara sering memiliki ciri-ciri organisasional, kultural, dan
strategis yang sama. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa tidak ada standar
kuantitatif yang konsisten. Meskipun komponen-komponen ini lebih bersifat
kualitatif, komponen-komponen ini meletakkan dasar untuk mengembangkan
perspektif yang lebih komprehensif guna menilai berbagai perusahaan secara global
dari sudut pandang yang terpadu (Leite et al., 2011).
Sebagai kesimpulan dari uraian tersebut, tidak ada definisi yang universal
diterima untuk usaha kecil dan menengah. Kriterianya sedang ditinjau saat ini dan
akan segera diperbarui. Para pembuat kebijakan harus memiliki pemahaman yang
jelas mengenai maksud UKM agar dapat memperhitungkan berbagai jenis usaha dan
dampaknya terhadap lapangan kerja, PDB, dan indikator makroekonomi lainnya. Hal
ini membantu memfokuskan inisiatif, kebijakan, dan pembuatan strategi dalam
membantu dan mengembangkan program bagi UKM.
Dalam kondisi pasar dimana biaya operasional tidak dapat menghasilkan
keunggulan kompetitif yang bertahan lama, bagaimana para pelaku usaha SMESCO
Indonesia yang sebagian besar adalah UKM dapat mencapai kinerja perusahaan?
Salah satu pendekatan yang digunakan adalah fokus pada inovasi dan taktik
berorientasi pasar untuk menjadikan produk lebih kompetitif (Taufik, 2020).
8 Pengaruh strategi inovasi dan orientasi....( Sri Mulyono)
Ketika Tabas dan Raduan melihat dampak orientasi pasar terhadap kinerja
bisnis, mereka menemukan bahwa hal tersebut memperbaiki keadaan. Kinerja suatu
perusahaan meningkat sebanding dengan seberapa berorientasi pasar pengembangan
produk dan proses produksinya, menurut penelitian mereka (Tabas & Zhang, 2022).
Namun, Au dan Tse menemukan bahwa tidak ada hubungan atau tidak ada
hubungan di antara kinerja perusahaan dengan orientasi pasar (Raduan et al., 2009).
Keunggulan kompetitif dipengaruhi Orientasi pasar secara positif, menurut
penelitian Narver dan rekannya (Slater, Deng, Safarnia, Raduan, dan Naidoo). Peneliti
Raduan dan Tutar menunjukan jika orientasi pasar dipengaruhi kinerja perusahaan
melalui keunggulan kompetitif. Orientasi pasar memediasi hubungan antara
keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan (Cadogan & Diamantopoulos, 1995)
(Deng & Papadimitriou, 1994)(Safarnia et al., 2011).
Penelitian tentang pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja bisnis
memperoleh hasil temuan yang bertentangan, menurut literatur yang tersedia.
Penelitian-penelitian yang telah ada menunjukan jika hasil yang didapatkan tidak
konsisten atau bertentangan, atau terdapat perbedaan dalam temuan yang dilaporkan
oleh peneliti yang berbeda. Memasukkan keunggulan kompetitif sebagai variabel
mediasi antara kinerja perusahaan serta orientasi pasar merupakan tambahan baru
pada kerangka konseptual penelitian yang bertujuan untuk mengisi kesenjangan,
menjawab perbedaan hasil penelitian, dan memberikan konsistensi dengan penelitian
sebelumnya. Hal ini dilakukan karena dampak keunggulan kompetitif terhadap
kinerja perusahaan telah diteliti.
Selain fakta empiris bahwa ada perbedaan pendapat tentang bagaimana kinerja
UKM didefinisikan, perlu dilakukan penelitian yang memberikan keyakinan. Apa
sebenarnya penyebabnya, mengingat OK OCE Jakarta telah memfasilitasi berbagai
provinsi untuk menampilkan dan memasarkan produk mereka di sana dengan
produk unggulan mereka, membangun integrasi, melakukan pemasaran internasional,
atau membangun jaringan internasional. Beberapa langkah yang dilaksanakan OK
OCE Jakarta dan pelaku UKM sangat tinggi, bahkan sampai tidak cukup untuk
membayar biaya operasional.
METODE PENELITIAN
Metode probability sampling ditentukan memakai simple random sampling
digunakan dan setiap elemen pada populasi berpeluang sama untuk dipilih (S.
Pranata, 2023). Proses pemilihan dilakukan secara acak, tanpa memperhatikan
karakteristik unik dari elemen-elemen tersebut, sehingga setiap kombinasi mungkin
dari sampel memiliki peluang yang sama untuk dipilih (Ponten, 2023). Analisi
dilakukan dengan menggunakan analisis SEM-PLS, sampel dalam penelitian ini
berjumlah 100 pelaku usaha UKM yang bekerjasama dengan OK OCE Jakarta.
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 1 - 13 9
Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan ke seluruh sampel
(S. P. Pranata & Sinaga, 2023). Skala yang digunakan untuk pengukuran kuesioner ini
adalah skala likert.
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENGUJIAN HIPOTESIS
H 1: Orientasi pasar mempengaruhi kinerja perusahaan UKM OK OCE Jakarta
secara negatif serta tidak signifikan.
Hasil uji statistik hipotesis 1 ditolak (hipotesis tidak terbukti) karena path
coeffisien strandardized bernilai negatif (-0,027), probabilitas yang didapat 0,998 > 0,050,
dan nilai thitung tidak melebihi nilai t statistik (0,002 < 1,96). Hipotesis 1 berpengaruh
negatif tidak signifikan sehingga kinerja UKM OK OCE Jakarta tidak dapat
ditingkatkan dengan memperkuat orientasi pasar (Puspitasari & SE, 1968).
H 2: Orientasi pasar mempengaruhi keunggulan bersaing berpengaruh positif serta
signifikan.
Hipotesis 2 diterima (hipotesis 2 terbukti) karena path coeffisien strandardized
dengan nilai 0,427, probabilitas bernilai 0,000 < 0,050, dengan thitung melebihi t
statistik (5,427 > 1,96). Hal ini memberikan dukungan kuat terhadap hipotesis kedua.
Dengan demikian, keunggulan kompetitif yang diraih pelaku usaha UKM melalui
orientasi pasar yang kuat dapat ditingkatkan (Dewi & Ekawati, 2017).
H 3: Orientasi pasar mempengaruhi kinerja perusahaan UKM OK OCE Jakarta
melalui keunggulan bersaing secara positif serta signifikan.
Mengingat hal berikut: hipotesis 3 terbukti, nilai t-hitung melebihi t statistik
3,855 > 1,96 dengan path coeffisien strandardized adalah 0,244. Probabilitas yang
didapatka adalah 0,012, yaitu kurang dari 0,050. Hal ini memberikan bukti kuat yang
mendukung hipotesis 3. Dengan memanfaatkan keunggulan kompetitif UKM OK
OCE Jakarta, pendekatan yang lebih berorientasi pasar dapat mendongkrak kinerja
pelaku usaha UKM OK OCE Jakarta (Puspitasari & SE, 1968).
Berdasarkan uji Sobel, keunggulan kompetitif UKM OK OCE Jakarta
memoderasi pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja perusahaan (Feranita &
Setiawan, 2019). Uji dilakukan dengan SEM-PLS dengan langkah-langkah berikut:
Berdasarkan langkah pertama yang memberikan hasil positif signifikan,
orientasi pasar mempengaruhi kinerja perusahaan UKM (koefisien jalur 0,140; P
Values 0,012 < 0,050; dan thitung 3,855 > 1,96). Pada tahap kedua, orientasi pasar
berperan sebagai prediktor, mempengaruhi keunggulan kompetitif sebagai mediator.
Tahap ketiga melihat keunggulan kompetitif sebagai penentu kriteria, yang dalam hal
ini adalah kinerja UKM yang beroperasi di lingkungan OK OCE Jakarta. Langkah
keempat dalam penelitian ini mengevaluasi peran keunggulan kompetitif sebagai
mediator antara orientasi pasar dan kinerja UKM. Uji dilakukan untuk menentukan
10 Pengaruh strategi inovasi dan orientasi....( Sri Mulyono)
apakah keunggulan kompetitif berperan sebagai mediasi penuh atau parsial,
mempertimbangkan pengaruhnya terhadap hubungan orientasi pasar dan kinerja
perusahaan UKM (Taufik, 2020). Tampaknya orientasi pasar berpengaruh positif yang
dapat diabaikan terhadap kinerja UKM, menurut hasil pengujian, bahkan setelah
pengaruh mediator dalam model dikendalikan. Hal ini berbeda jika pengaruh
mediator tidak disertakan dalam model pada langkah pertama. Keunggulan
kompetitif dapat dikatakan memiliki efek mediasi penuh karena prediktor (orientasi
pasar) tidak mempengaruhi kinerja perusahaan UKM secara langsung (Taufik, 2020).
H 4: Keunggulan bersaing mempengaruhi kinerja perusahaan UKM di OK OCE
Jakarta secara positif serta signifikan.
Hipotesis 4 diterima, karena path coeffisien strandardized yang didapatkan 0,538,
probabilitas sebesar 0,000 kurang dari 0,050, dan nilai thitung melebihi t statistik (5,755
> 1,96 ). Oleh karena itu, makna dari hipotesis 4 adalah pelaku usaha UKM OK OCE
Jakarta dapat meningkatkan kinerjanya dengan keunggulan kompetitif yang lebih
kuat (Adiputra & Mandala, 2017)Memiliki keunggulan kompetitif membantu
perusahaan UKM OK OCE Jakarta tampil lebih baik dengan menyeimbangkan
orientasi pasar mereka. Oleh karena itu, penelitian ini memperkenalkan konsep baru:
keunggulan kompetitif. Berdasarkan temuan, kinerja perusahaan UKM OK OCE
Jakarta dipengaruhi secara negatif oleh orientasi pasar, sementara kinerja mereka
sedikit meningkat melalui orientasi pasar karena keunggulan kompetitif.
Jika sebuah bisnis hanya fokus melayani pemegang sahamnya, maka
sebenarnya bukan orientasi pasar yang akan mendatangkan pelanggan. Tidak ada
jawaban sempurna yang dapat diberikan untuk pertanyaan linier. Apakah semuanya
sudah diatur untuk orientasi pasar? Bila orientasi pasar dilakukan dengan benar, tidak
ada produk yang tidak laku. Dalam hal ini, permasalahan utamanya adalah mencari
tahu mengapa produk tidak terjual, apa yang salah, dan komponen mana yang tidak
memenuhi harapan.
Keunggulan kompetitif suatu produk tidak akan bertahan lama, khususnya di
pasar yang sangat kompetitif, karena perusahaan mana pun dapat memproduksi
produk yang identik atau bahkan lebih baik. Bisnis mencoba mendapatkan pangsa
pasar dengan menawarkan produk yang serupa atau bahkan lebih baik dari produk
yang sudah ada. Beberapa bisnis membanggakan bahwa dagangan mereka bersifat
saling melengkapi, sementara yang lain hanya bisa meniru. Perusahaan dapat memilih
peran seperti ini untuk menghalangi persaingan dengan cara membuat produk yang
lebih unggul dengan beragam manfaat. Pertanyaan mendasar adalah kapan perusahaan
dapat memperoleh keunggulan bersaing. Ini biasanya berarti bahwa perusahaan
memiliki produk, paten, proses, atau sumber daya lain yang tidak dimiliki pesaing.
Namun, perlu diingat bahwa hal-hal seperti itu akan berlalu dan preferensi konsumen
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 1 - 13 11
dapat berubah setiap saat.
SIMPULAN DAN SARAN
UKM di OK OCE Jakarta tidak terpengaruh oleh fokus pada pasar. Hal ini
menunjukkan jiUKM di OK OCE Jakarta tidak melihat adanya peningkatan kinerja
sebagai hasil dari upaya orientasi pasar. Keunggulan kompetitif suatu perusahaan
sangat dipengaruhi oleh orientasi pasarnya. Hal ini menunjukkan jika UKM di OK OCE
Jakarta dapat memperoleh keunggulan kompetitif melalui orientasi pasar. Hasil yang
diperoleh mengonfirmasi beberapa sebelumnya (Narver and Slater, 1990); (Hitt, 2011);
(Safarnia, 2011); (Deng, 1994); (Naidoo, 2010); (Raduan, 2012). Karena keunggulan
kompetitif yang diberikan, orientasi pasar berdampak signifikan terhadap kinerja UKM
di OK OCE Jakarta. Hal ini menunjukkan jika UKM di OK OCE Jakarta dapat
memperoleh keunggulan kompetitif melalui upaya orientasi pasar, yang pada akhirnya
meningkatkan kinerja mereka. Hasil yang diperoleh mengonfirmasi beberapa
sebelumnya (McLachan, 2004); (Narver, 2004); (Porter, 1985); (day,1994); (Tutar, 2015);
dan (Raduan, 2012). Temuan penelitian yang kurang baik dapat menawarkan data
segar untuk mengkaji teori orientasi pasar. Apakah itu karena kualitas penelitian yang
buruk atau karena demografi wilayah penelitian berbeda. Penelitian mendatang harus
objektif sehingga hasil penelitian dapat diuji secara menyeluruh dan tidak ada
inkonsistensi.
DAFTAR PUSTAKA
Adiputra, I. P. P., & Mandala, K. (2017). Pengaruh Kompetensi Dan Kapabilitas
Terhadap Keunggulan Kompetitif Dan Kinerja Perusahaan. E-Jurnal Manajemen
Unud, 6(11), 60906119.
Analoui, F., & Karami, A. (2003). Strategic Management in Small and Medium Enterprises.
Boschma, R. A., & Martin, R. L. (2010). The handbook of evolutionary economic geography.
Edward Elgar Publishing.
Cadogan¶, J. W., & Diamantopoulos, A. (1995). Narver and Slater, Kohli and Jaworski
and the market orientation construct: integration and internationalization. Journal
of Strategic Marketing, 3(1), 4160.
Civelek, M. E., Çemberci, M., Artar, O. K., & Uca, N. (2015). Key factors of sustainable firm
performance: A strategic approach.
12 Pengaruh strategi inovasi dan orientasi....( Sri Mulyono)
Commission, P. (2005). A New Pension Settlement for the Twenty-first Century: The Second
Report of the Pensions Commission [main Report] (Vol. 1). The Stationery Office.
Deng, X., & Papadimitriou, C. H. (1994). On the complexity of cooperative solution
concepts. Mathematics of Operations Research, 19(2), 257266.
Dewi, N. M. P., & Ekawati, N. W. (2017). Peran Keunggulan Bersaing Dalam Memediasi
Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran. Udayana University.
Felton, A. P. (1959). Making the marketing concept work. Harvard Business Review, 37,
5565.
Feranita, N. V., & Setiawan, H. A. (2019). Peran Keunggulan Bersaing Dalam
Memediasi Dampak Orientasi Pasar Dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap
Kinerja UMKM. Majalah Ilmiah Dian Ilmu, 18(1), 5470.
Govek, E., Hatten, M. E., & Van Aelst, L. (2011). The role of Rho GTPase proteins in
CNS neuronal migration. Developmental Neurobiology, 71(6), 528553.
Hilger, S. (2012). The Americanisation of the European Economy after 1880.
Jaworski, B. J., Stathakopoulos, V., & Krishnan, H. S. (1993). Control combinations in
marketing: conceptual framework and empirical evidence. Journal of Marketing,
57(1), 5769.
Kohli, A. K., & Jaworski, B. J. (1990). Market orientation: the construct, research
propositions, and managerial implications. Journal of Marketing, 54(2), 118.
Lai, E. C. (2002). Keeping a good pathway down: transcriptional repression of Notch
pathway target genes by CSL proteins. EMBO Reports, 3(9), 840845.
Leite, F., Akcamete, A., Akinci, B., Atasoy, G., & Kiziltas, S. (2011). Analysis of modeling
effort and impact of different levels of detail in building information models.
Automation in Construction, 20(5), 601609.
Loecher, U. (2000). Small and mediumsized enterprisesdelimitation and the European
definition in the area of industrial business. European Business Review, 12(5), 261
264.
McNamara, C. P. (1972). The present status of the marketing concept. Journal of
Marketing, 36(1), 5057.
Neely, A., Gregory, M., & Platts, K. (1995). Performance measurement system design: a
literature review and research agenda. International Journal of Operations &
Production Management, 15(4), 80116.
Ponten, S. (2023). Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli
Online Melalui Sosial Media. Realism: Law Review, 1(3), 7990.
Porter, M. E. (2008). On competition. Harvard Business Press.
Pranata, S. (2023). Product Originality and Buying Culture on Purchase Decisions
Through Brand Advocacy on JD. ID E-Commerce. Cebong Journal, 2(3), 121125.
Pranata, S. P., & Sinaga, A. (2023). Analysis of Brand Awareness and Brand Image
Strategies on Lake Toba Tourists’ Interest through the F1H20 Power Boat Digital
Marketing Strategy in Balige, North Tapanuli. Journal of Business Management and
Economic Development, 1(02), 240249.
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 1 - 13 13
Puspitasari, R. H. U., & SE, M. (1968). Orientasi pasar dan inovasi produk sebagai
strategi untuk meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan mebel Jepara. Sumber,
30.
Raduan, C. R., Jegak, U., Haslinda, A., & Alimin, I. I. (2009). Management, strategic
management theories and the linkage with organizational competitive advantage
from the resource-based view. European Journal of Social Sciences, 11(3), 402418.
Roussel, M. F., & Hatten, M. E. (2011). Cerebellum: development and medulloblastoma.
Current Topics in Developmental Biology, 94, 235282.
Safarnia, H., Akbari, Z., & Abbasi, A. (2011). Review of market orientation &
competitive advantage in the industrial estates companies (Kerman, Iran):
appraisal of model by Amos Graphics. World Journal of Social Sciences, 1(5), 132
150.
Stokes, D., & Wilson, N. (2010). Small business management and entrepreneurship. Cengage
Learning EMEA.
Tabas, D., & Zhang, B. (2022). Computationally efficient safe reinforcement learning for
power systems. 2022 American Control Conference (ACC), 33033310.
Taufik, M. M. (2020). Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Perusahaan UKM
Dimediasi Keunggulan Bersaing (Studi Pada UKM di Smesco Indonesia). Jurnal
Ekonomika Dan Manajemen, 9(1), 2538.
Truth, & Canada, R. C. of. (2015). Canada’s Residential Schools: The Final Report of the
Truth and Reconciliation Commission of Canada (Vol. 1). McGill-Queen’s Press-
MQUP.