Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 14 - 27 18
1. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan ukuran praktis mengenai kemampuan
suatu perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka
pendek maupun jangka panjang dengan jaminan asset yang dimiliki
apabila perusahaan dilikuidasi atau ditutup. Menurut (Kasmir, 2019), rasio
solvabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai
oleh utang. Jenis-jenis rasio solvabilitas sebagai berikut:
a. Debt To Asset Ratio (Rasio Utang Terhadap Aset)
Menurut (Kasmir, 2019), debt to asset ratio merupakan perbandingan
antara jumlah utang dan jumlah asset untuk mengetahui seberapa besar
asset perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar utang
perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan asset. Keamanan
perusahaan akan terjamin apabila perusahaan mempunyai utang
sedikit, jika nilai rasio tinggi maka perusahaan akan menanggung
resiko yang besar terkait pelunasan utangnya, dengan standar rasio
yang digunakan adalah 35%. Aset yang dihitung termasuk asset lancar
dan asset tidak lancar. Rumus yang digunakan adalah :
DAR = Total Utang / Total Aset x 100%
b. Debt To Equity Ratio (Rasio Utang Terhadap Ekuitas)
Menurut (Kasmir, 2019), rasio yang berfungsi untuk mengetahui
jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik
perusahaan atau digunakan untuk menentukan setiap modal sendiri
yang dijadikan untuk jaminan utang. Rasio ini juga membandingkan
antara jumlah utang dengan jumlah modal, apabila nilai rasio ini
rendah maka kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibannya
semakin baik, dengan standar rasio yang digunakan adalah 90%.
Rumus yang digunakan adalah :
DER = Total Utang / Total Modal x 100%
2. Rasio Likuiditas
Menurut (Kasmir, 2019), rasio likuiditas merupakan rasio yang dapat
menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenhui kewajiban atau
membayar utang jangka pendeknya. Rasio ini mengukur seberapa likuid
suatu perusahaan. Jenis- jenis rasio likuiditas :
a. Current Ratio ( Rasio Lancar)
Current ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan asset lancar
yang dimiliki. Menurut (Kasmir, 2019), rasio ini mengukur sejauh
mana perusahaan membayar kewajiban jangka pendek yang segera
jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan atau seberapa
banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka
pendek, dengan standar rasio digunakan adalah 200%. Rumus yang
digunakan :
CR = Aset Lancar / Hutang Lancar x 100%
b. Quick Ratio (Rasio Cepat)
Menurut (Kasmir, 2019), Quick Ratio digunakan untuk menunjukan
kemampuan perusahaan dalam membayar utang lancar dengan asset
lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventory), yang artinya