Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 51 79
Journal of Economics, Business, Accounting and Management
(JEBAM)
Journal homepage:https://kurniajurnal.com/index.php/jebam
E-ISSN: 3032-274X
Pengaruh daya tarik wisata, media sosial dan nilai terhadap minat
berkunjung ke Desa wisata hutan Mangrove Kulon Progo Yogyakarta
Ruslia Mony
1
, Heri Prasetyo
2
12
Faculty Ekonomi, University Cokroaminoto Yogyakarta, Kota Yogyakarta, 55161, Indonesia
Article History
Received : 1 Maret 2024
Revised : 15 Maret 2024
Accepted : 3 April 2024
Published : 29 April 2024
Keywords:
Attractions
Social Media
Values
Corresponding author:
rusliamony13@gmail.com
DOI:
https://doi.org/10.61476/spvxg605
A B S T R A C T
This research aims to determine the partial and simultaneous influence of
tourist attractions, social media and values on tourists' interest in
visiting the Kulon Progo Mangrove Forest Tourism Village. This
research uses a quantitative type of research. The population in this study
was the penjung mangrove forest tourism village of Kulon Progo. The
sample in the study was 249 respondents. The sampling technique was
taken using purposive sampling, a sample determination method based
on the researcher's considerations which was then processed using SPSS.
The data collection technique in this research uses a questionnaire. The
instrument testing technique in this research uses validity and reliability.
And the data analysis technique in this research uses classical
assumptions, multiple linear regression, coefficient of determination and
hypothesis testing. The results of this research are as follows. Partially,
tourist attraction has a significant effect on tourists' interest in visiting
the Kulon Progo tourist village, marked by a t-value of 4.984 which is
greater than the t-table of 1.97
A B S T R A K
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara
parsial dan simultan Daya Tarik Wisata, Media Sosial dan Nilai
Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan Ke Desa Wisata Hutan
Mangrove Kulon Progo. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
pengunjung desa wisata hutan mangrove kulon progo. Sampel
dalam penelitian 249 responden. Pengambilan teknik penentuan
sampel menggunakan purposive sampling, metode penentuan
sampel dengan pertimbangan peneliti yang kemudian diolah
menggunakan SPSS. Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini menggunakan kuesioner. Teknik pengujian instrumen dalam
penelitian ini menggunakan validitas dan reliabilitas. Dan teknik
analisa data dalam penelitian ini menggunakan asumsi klasik,
regresi linier berganda, koefisien determinasi dan uji hipotesis.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Secara parsial daya
tarik wisata berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung
wisatawan ke desa wisata kulon progo dengan ditandai nilai t-
hitung 4,984 lebih besar dari t-tabel 1.97. Secara parsial media
sosial berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung
wisatawan ke desa wisata hutan mangrove kulon progo dengan
ditandai nilai t-hitung 7,015 lebih besar dari t-tabel 1.97.
©2024, Ruslia Mony, Heri Prasetyo
This is an open access article under CC BY-SA license
52 Pengaruh Daya Tarik Wisata ….( Ruslia Mony, Heri Prasetyo)
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam dan
budaya yang besar yang memberikan modal besar bagi sektor pariwisata. Pariwisata
sendiri merupakan salah satu sektor yang menjadi motor penggerak dalam
pertumbuhan ekonomi negara. Dengan potensi wisata alam dan budaya yang begitu
besar, pariwisata Indonesia menjadi salah satu penyumbang devisa yang besar bagi
perekonomian Indonesia (Yuliawati, 2017:157). Sektor pariwisata merupakan sektor
yang terintergrasi yang meliputi budaya, keindahan pemandangan, tempat sejarah,
sosial politik dan pembangunan infrastruktur. Sektor pariwisata merupakan salah satu
sumber devisa negara yang cukup potensial untuk dikembangkan, karena negara
Indonesia kaya akan panorama yang indah, sejuk dan sangat menarik sebagai salah
satu sumber yang dapat menunjang kelangsungan pembangunan ekonomi nasional
Indonesia (Kamal, (2015).
Yogyakarta adalah salah satu kawasan di indonesia yang memiliki banyak pesona
alam yang masih alami, salah satunya yaitu kawasan ekowisata hutan mangrove pasir
mendit yan mana merupakan ekowisata hutan mangrove kulon progo yang memiliki
keunikan wisatanya dan memiliki suatu daya tariknya sendiri sehingga wisatawan
tertarik untuk berkunjung ke kawasan tersebut (Arrahma, 2022:14). Daya tarik wisata
merupakan salah satu elemen penting dalam pengembangan pariwisata (Setyawan,
2019).
Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang saat ini mulai
giat pengembangan potensi pariwisata. Pembangunan Bandara Yogyakarta International
Air port berdampak positif terhadap pariwisata di Kulon Progo, hal ini terlihat dari
banyak objek wisata baru yang berkembang dan mulai ramai dikunjungi wisatawan
(Kusuma, 2022:47). Pemanfaatan potensi pariwisata di daerah memiliki dampak positif
terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Fenomena ini dapat dilihat dari peningkatan
jumlah wisatawan yang berkunjung ke hutan mangrove Kulon Progo dari waktu ke
waktu. Perkembangan pengunjung wisatawan Hutan Mangrove Kulon Progo sesuai
dengan tabel dibawah ini:
Tabel 1
Jumlah Pengunjung Wisatawan Hutan Mangrove Kulonprogo pada Tahun 2018-2023
Tahun
2018
2019
2020
2021
2022
2023
10.008
4.215
2.752
2.251
567
480
11.948
3.715
1.498
4.670
427
378
9.343
3.412
1.097
2.154
984
142
8.093
2.142
-
234
537
1.657
12.047
1.002
-
6.953
431
1.980
9.721
10.377
-
4.231
568
1.489
7.423
5.423
-
3.677
367
215
13.421
2.556
-
1.679
1.378
357
8.748
2.569
5.438
2.357
670
178
10.007
4.670
5.788
1.729
457
231
4.372
3.721
6.686
2.427
785
270
8.092
4.952
5.176
4.231
1.527
321
113.423
48.754
28.435
36.593
8.694
6.128
Sumber: Buku Pengelola Hutan Mangrove Kulon Progo Yogyakarta 2023
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 51 - 79 53
Berdasarkan pada tabel 1 jumlah pengunjung wisatawan yang terdapat di Hutan
Mangrove Kulon Progo mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2018
dengan jumlah kunjungan wisatawan 113.423 sedangkan pada tahun 2023 mengalami
penurunan dengan jumlah kunjungan wisatawan 6.128.
LANDASAN TEORI
Pengertian Pariwisata
Menurut Eka (2022:5), pariwisata adalah aktivitas perjalanan dan tinggal
seseorang diluar tempat tinggal dan lingkungannya selama tidak lebih dari satu tahun
berurutan, dan memiliki tujuan untuk berwisata, bisnis, atau tujuan lain dengan tidak
untuk bekerja di tempat yang dikunjunginya tersebut. Sedangkan menurut
Suryaningsih (2020:11), pariwisata merupakan aktivitas perjalanan yang bertujuan
untuk mendapatkan kenikmatan, kepuasan dan pemenuhan rasa ingin tahu terhadap
tempat tertentu.
Daya Tarik Wisata
a. Pengertian Daya Tarik Wisata
Menurut Daliansyah (2021:42), daya tarik wisata merupakan sesuatu yang
mempunyai point of attraction atau point of interest bagi wisatawan. Sedangkan menurut
Maesaroh (2019:9), daya tarik wisata merupakan salah satu unsur penting dalam dunia
kepariwisatawaan. Daya tarik wisata merupakan salah satu dari materi utama interpretasi
wisata yang harus ada dalam pengembangan wisata selain fungsi, tujuan dan maksud
pengelolaan kawasan dan aturan kunjungan kawasan (Nugroho, 2019:31). Menurut
Ridwan (2019:83), daya tarik wisata merupakan objek atau unsur yang memiliki
peranan yang sangat penting dalam kegiatan pariwisata, karena daya tarik wisata
menjadi unsur utama yang memiliki nilai ketertarikan bagi wisatawan untuk datang
atau berkunjung ke suatu daerah tujuan pariwisata. Menurut Utama (2018:60), daya
tarik wisata dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu:
1) Daya tarik wisata alamiah
Daya tarik wisata alamiah adalah daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
yang terdiri dari keadaan alam, flora dan fauna.
2) Daya tarik buatan
Daya tarik wisata buatan merupakan hasil karya manusia yang terdiri dari museum,
peninggalan sejarah, seni dan budaya, wisata agro, wisata buru, wisata petualangan
alam, taman rekreasi dan kompleks hiburan.
b. Komponen Daya Tarik Wisata
Adapun terdapa 3 komponen daya tarik wisata yaitu sebagai berikut:
1) Atraksi adalah sebuah daya tarik destinasi yang memungkinkan pengunjung
untuk tertarik mengunjungi sebuah lokasi wisata. Atraksi juga bisa diartikan
suatu pertunjukan (performance) dari berbagai aset wisata yang dinikmati
selamanya menjadi tujuan.
2) Amenitas dan kemudahan merupakan fasilitas penunjang yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan wisatawan saat menginap di suatu destinasi.
54 Pengaruh Daya Tarik Wisata ….( Ruslia Mony, Heri Prasetyo)
3) Aksebilitas merup akan sarana dan prasarana pengangkut wisatawan dari suatu
lokasi wisata ke lokasi lain untuk mendukung wisatawan sampai di lokasi
wisata.
c. Indikator Daya Tarik Wisata
Menurut Utama (2017:144) terdapat beberapa indikator dalam mengukur daya
tarik wisata, yaitu:
1) Daya tarik yang dapat disaksikan (What to see). Tempat tujuan wisata harus
memiliki sesuatu yang menjadikan daya tarik wisata tersendiri yang berbeda
dengan tempat wisata lainnya, biasanya berupa atraksi budaya yang bisa menjadi
sebuah hiburan bagi wisatawan.
2) Aktivitas wisata yang dapat dilakukan (What to do). Hal ini mengisyaratkan pada
hal yang dapat menyaksikan sesuatu yang menarik seperti fasilitas rekreasi yang
telah disediakan sehingga para wisatawan betah dan untuk menetap lebih lama di
tempat wisata.
3) Sesuatu yang dapat di beli (What to buy). Tempat tujuan wisata semestinya
menyediakan beberapa fasilitas penunjang terutama untuk berbelanja souvenir
dan kerajinan masyarakat sekitar yang bisa berfungsi sebagai cindra mata untuk
di bawa pulang sebagai kenangan wisatawan.
4) Alat transportasi (What to arrived). Sebagai bentuk aksebilitas untuk dapat
mengunjungi daerah tempat tujuan wisata tersebut, perlu diperhatikan jenis
kendaraan apa yang dapat digunakan, berapa lama estimasi wisatawan akan tiba
dan bagaimana akses jalan menuju ke tempat destinasi wisata.
5) Penginapan (Where to stay). Hal ini menunjukan pada akses bagaimana
wisatawan akan dapat tinggal untuk sementara waktu selama mereka berlibur.
Tempat wisata perlu mempersiapkan penginapan-penginapan yang datang
berkunjung seperti hotel home stay dan sejenisnya.
Media Sosial
a. Pengertian Media Sosial
Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses
oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian
yang sangat diperlukan oleh perusahaan dan menjadi salah satu cara terbaik untuk
menjangkau pelanggan dan klien (Susanto & Astutik, 2020). Media sosial adalah sarana
yang ada di internet yang memungkinkan penguna untuk mempresentasikan dirinya
atau berkomunikasi dengan berbagai teks, gambar, video, dan bentuk ikatan sosial
secara virtual (Nasrullah, 2017:237). Defenisi lain menurut Setiawan (2015),
menyebutkan media sosial merupakan alat promosi bisa lebih luas. Media sosial
menjadi bagiann yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan
merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien.
b. Karakteristik Media Sosial
Media sosial memiliki karakteristik khusus yang tidak memiliki oleh media lain.
Ada batasan-batasan dan ciri khusus tertentu yang hanya dimiliki oleh media sosial
dibandingkan dengan media lainnya. Adapun karakteristik media sosial menurut
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 51 - 79 55
Nasrullah (2017:238) yaitu:
1) Jaringan (Network)
Kata jaringan (network) bisa dipahami dalam terminologi bidang teknologi seperti
ilmu komputer yang berarti infrastruktur yang menghubungkan antara komputer
maupun perangkat keras (hardware) lainnya.
2) Informasi (Information)
Informasi (informasi) menjadi elemen yang penting di media sosial. Sebab tidak
seperti media-media lainnya di internet, pengguna media sosial mengkreasikan
representasi identitasnya, memproduksi konten, dan melakukan interaksi
berdasarkan informasi. Bahkan, informasi menjadi komoditas dalam masyarkat
informasi (information society). Informasi diproduksi, dipertukarkan, dan dikonsumsi
oleh setiap individu.
3) Arsip (Archive)
Arsip (archive) menjadi sebuah karakter yang menjelaskan bahwa informasi telah
disimpan dan bisa diakses kapan saja dan melalui perangkat apapun. Setiap
informasi yang diunggah di media sosial tidakn akan hilang begitu saja saat
pergantian hari, bulan, sampai tahun.
4) Interaksi (Interactivity)
Interaksi (interactivity), karakter dasar dari media sosial adalah terbentuknya
jaringan antar pengguna. Kehadiran teknologi dan perangkatnya telah menjadi
teknologi digital terpenting di kehidupan kita sehari-hari, bahkan telah menjadi
teknologi digital terpenting di kehidupan kita sehari-hari.
5) Simulasi Sosial (Simulation of Society)
Simulasi Sosial (simulation of society), ketika berinteraksi dengan pengguna lain
melalui antar muka (interface) di media sosial, pengguna harus melalui dua kondisi.
Pertama, pengguna harus melakukan koneksi, yakni melakukan log in atau masuk
ke media sosial dengan sebelumnya menuliskan nama pengguna (username) serta
kata kunci (password). Kedua, ketika berada di media sosial, pengguna kadang-
kadang melibatkan keterbukaan dalam identitas diri, sekaligus mengarahkan
bagaimana individu tersebut mengidentifikasikan atau mengkonstruk dirinya di
dunia virtual.
6) Konten Oleh Pengguna (User Generated Content)
Pengguna ini menunjukkan bahwa dii media sosial konten sepenuhnya miliknya dan
berdasarkan kontribusi pemilik akun. Karakter lain media sosial yaitu penyebaran
(share/sharing), media sosial ini tidak hanya menghasilkan konten yang dibangun dan
dikonsumsi oleh penggunanya, tetapi juga didistribusikan sekaligus dikembangkan
oleh penggunanya. Penyebaran ini terjadi melalui dua jenis, yaitu melalui konten
dan melalui perangkat.
c. Indikator Media Sosial
Menurut Yuni (2020:26), ada lima indikator dalam mengukur media sosial yaitu:
1) Partisipasi
Mendorong kontribusi dan umpan balik dari setiap orang yang tertarik atau
56 Pengaruh Daya Tarik Wisata ….( Ruslia Mony, Heri Prasetyo)
berminat menggunakannya, hingga dapat menyebabkan batas antara media dan
audience
2) Keterbukaan
Kebanyakan dari media sosial yang terbuka bagi umpan balik dan juga partisipasi
melalui sarana-sarana voting, berbagi dan juga komentar.
3) Percakapan
Komunikasi yang terjalin terjadi dua arah, dan dapat didistribusikan ke khalayak
tentunya melalui media sosial tersebut.
4) Komunitas
Media sosial memberika peluang komunitas terbentuk dengan cepat dan
berkomunikasi secara efektif. Komunitas saling berbagi minat yang sama, misalnya
fotografi, isu-isu politik atau program televisi dan radio favorit.
5) Saling terhubung
Hampir semua media sosial berhasil saling terhubung, menbuat link pada situs-
situs, sumber-sumber lain dan orang-orang.
Nilai
a. Pengertian Nilai
Menurut Steeman dan Adisusilo (2013:56), nilai adalah sesuatu yang memberi
makna dalam hidup, yang memberi acuan, titik tolak dan tujuan hidup. Nilai adalah
sesuatu yang dijunjung tinggi, yang dapat mewarnai dan menjiwai tindakan seseorang.
Nilai itu lebih dari sekedar keyakinan, nilai selalu menyangkut pola pikir dan tindakan,
sehingga ada hubungan yang amat erat antara nilai dan etika. Sedangkan menurut
Nuni & Ade (2019) menjelaskan nilai adalah perbandingan antara setiap keuntungan
yang didapatkan oleh pelanggan dengan baiaya pengorbanan yang dibebankan.
Artinya nilai bukan berarti hanya manfaat fungsional dari sebuah alat akantetapi
keseluruhan rangkaian dari proses penyampaian kepada pelanggan sampai pelayanan
setelah penjualan merupakan nilai yang dapat dinikmati oleh pelanggan.
b. Indikator Nilai
Menurut Tjiptono (2016:141), ada empat indikator dalam mengukur nilai yaitu:
1) Emonitional Value
Perasaan rileks yang dirasakan pelanggan saat berbelanja, dan perasaan berkunjung
ke suatu tempat.
2) Social Value
Merasa bangga berkunjung dan dapat menceritakan pengalaman kepada orang lain.
3) Quality/ Performance Value
Standar kualitas dapat diterima sesuai dengan yang di harapkan pelanggan dan
kualitas dijalankan dengan konsisten.
4) Price/ Value Of Money
Harga masuk akal, dan harga sesuai dengan kualitas yang diterima oleh pelanggan.
Perilaku Konsumenh
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan perilaku yang diperlihatkan konsumen untuk
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 51 - 79 57
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa
yang mereka harapkan dan memuaskan kebutuhan mereka. Perilaku ini termasuk
suatu studi unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan
konsumsi dan pembuatan barang dan jasa, pengalaman, serta ide. Definisi lain dari
perilaku konsumen menurut Irwansyah (2021:3) menjelaskan perilaku konsumen
adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian,
pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi
memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang
mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
b. Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan,
sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. Menurut Setiadi (2015:45), faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen dapat dilihat pada gambar 1.1 yaitu sebagai
berikut:
Tabel 2
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Sumber : Setiadi (2015)
Adapun penjelasan dari gambar diatas ialah sebagai berikut:
1) Faktor Kebudayaan
a) Kebudayaan
Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling mendasar dari keinginan dan
perilaku seseorang. Bila makluk-makluk lainnya bertindak berdasarkan naluri,
maka perilaku manusia umumnya dipelajari.
b) Subbudaya
Setiap kebudayaan terdiri dari subbudaya-subbudaya yang lebih kecil yang
memberikan identifikasi dan sosialisasi yang spesifik untuk para anggotanya.
Subbudaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme,
kelompok keagamaan, kelompok ras, dan area geografis.
c) Kelas Sosial
Kelas-kelas sosial adalah kelompok yang relative homogen dan bertahan lama
dalam masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan yang keanggotaanya
Kebudayaan
1. Kebudayaan
2. Subbudaya
3. Kelas sosial
Sosial
1. Kelompok
referensi
2. Keluarga
3. Peran dan
status
Pribadi
1. Umur dan tahap
siklus hidup
2. Pekerjaan
3. Keadaan Ekonomi
4. Gaya Hidup
5. Kepribadian dan
konsep diri
Psikologis
1. Motivasi
2. Persepsi
3. Proses belajar
4. Kepercayaan dan
sikap
58 Pengaruh Daya Tarik Wisata ….( Ruslia Mony, Heri Prasetyo)
mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa.
2) Faktor Sosial
a. Kelompok Referensi
Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai
pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
seseorang. Beberapa diantaranya kelompok primer, seperti keluarga, teman,
tetangga, dan teman sejawat. Kelompok sekunder, cenderung lebih resmi dan
yang mana interaksi yang terjadi kurang berkesinambungan. Kelompok
diasosiatif (memisahkan diri), sebuah kelompok yang dinilai perilakunya tidak
disukai oleh individu.
b. Keluarga
Kita dapat membedakan dua keluarga dalam kehidupan pembeli, yang pertama
ialah: keluarga orientasi, yang merupakan orang tua seseorang. Dari orang tualah
seseorang mendapatkan pandangan tentang agama, politik, ekonomi, dan nilai
atau harga diri dan cinta. Keluarga prokreasi, yaitu pasangan hidup anak-anak
seseorang keluarga merupakan organisasi pembeli yang konsumen paling penting
dalam suatu masyarakat dan telah diteliti secara intensif.
c. Peran dan Status
Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya keluarga,
klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasi
dalam peran dan status.
3) Faktor Pribadi
a) Umur dan Tahap Siklus Hidup
Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus
hidup psikologi. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau
transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya.
b) Pekerjaan
Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang
memiliki minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.
c) Keadaan Ekonomi
Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seeorang adalah terdiri dari
pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polannya),
tabungan dan hartanya (termasuk persentase yang mudah dijadikan uang),
kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan
menabung.
d) Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh
kegiatan, minat, dan pendapatan seseorang. gaya hidup menggambarkan
“seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya
hidup juga mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial seseorang.
e) Kepribadian dan Konsep Diri
Yang dimaksud dengan kepribadian adalah karakteristik psikologi yang berbeda
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 51 - 79 59
dan setiap orang yang memandang responsnya terhadap lingkungan yang relatif
konsisten.
4) Faktor Psikologi
a) Motivasi
Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan
fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, haus, resah tidak nyaman. Adapun
kebutuhan lain bersifat psikogenik, yaitu keadaan yang timbul dari keadaan
fisiologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau
kebutuhan diterima.
b) Persepsi
Persepsi didefinisikan sebagai proses di mana seseorang memilih,
mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu
gambaran yang berarti dari dunia ini. Faktor-faktor persepsi yaitu perhatian,
gangguan, dan mengingat kembali yang selektif, berarti bahwa para pemasar
harus bekerja keras agar pesan yang disampaikan diterima.
c) Proses belajar
Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman.
d) Kepercayaan dan sikap
Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang
c. Jenis-jenis perilaku konsumen
Menurut Anisa & Hengki (2021:3), perilaku konsumen secara umum dibagi
menjadi dua, antara lain bersifat rasional dan irrasional sebagai berikut:
1) Perilaku konsumen yang bersifat Rasional
a) Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
b) Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen.
c) Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin.
d) Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen.
2) Perilaku konsumen yang bersifat Irrasional, antara lain:
a) Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak
maupun elektronik
b) Konsumen memiliki barang-barang bermerek atau branded yang sudah dikenal
luas.
c) Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau
prestise.
d. Model perilaku konsumen
Model ini secara khusus menyoroti pentingnya peran input yang bertransformasi
menjadi tindakan pembelian (output) dan mempelajari cara-cara dimana pesanan
konsumen sebagai masukan sebelum konsumen membuat keputusan akhir melalui tiga
tahapan pengambilan keputusan. Menurut Astri (2020:17) antara lain:
60 Pengaruh Daya Tarik Wisata ….( Ruslia Mony, Heri Prasetyo)
1) Tahapan pertama, informasi dasar atau pengetahuan yang dimiliki konsumen
tentang merek suatu produk tidaklah begitu kuat dikarenakan konsumen belum
mempunyai pilihan atau preferensi atas produk apapun.
2) Tahapan kedua, adanya pengetahuan yang parsial tentang karakteristik perusahaan
dan produk yang ditawarkan sehingga konsumen memiliki informasi yang cukup
sebelum melakukan pembelian.
3) Tahap ketiga, merupakan bentuk respons atas karakteristik sebuah produk sehingga
diperoleh informasi yang mendalam terkait perbedaan yang dimiliki masing-masing
produk sehingga implikasi dari respons adalah keputusan membeli produk tersebut
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan yang paling disukai. Model
perilaku pembelian ini umumnya lebih muda dipahami karena dibangun
berdasarkan dimensi variabel stimulus input, eksogen dan output.
Untuk dapat memahami konsep perilaku konsumen, dapat dilihat pada gambar 3,
yaitu sebagai berikut:
Tabel 3
Model Perilaku Konsumen
Sumber : Sunyoto, 2015.
Minat Beli
a. Pengertian Minat Berkunjung
Minat berkunjung wisatawan ke suatu objek wisata pada dasarnya erat
kaitanya dengan minat beli ulang terhadap suatu produk. Teori minat kunjung
dianalogikan sama dengan minat beli, seperti penelitian yang dilakukan oleh
Albarq (2014) yang menyamakan bahwa minat kunjung wisatawan sama dengan
minat pembelian konsumen. Minat adalah dorongan untuk memotivasi
seseorang melakukan tindakan (Setyo 2015:3). Minat beli merupakan salah satu
bentuk dari perilaku konsumen dimana seseorang memiliki keinginan membeli
suatu produk ataupun layanan jasa (Hartanto, 2022:9).
b. Aspek-aspek Minat Berkunjung
Menurut Dewi dan Nuryati (2014:11), menyatakan bahwa beberapa aspek
minat beli antara lain:
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 51 - 79 61
1) Perhatian, yaitu adanya perhatian yang besar dari konsumen terhadap suatu
produk (barang atau jasa).
2) Ketertarikan, yaitu rasa tertarik yang timbul karena adanya perhatian
3) Keinginan, yaitu setelah konsumen merasa tertarik maka muncullah
keinginan untuk memiliki produl.
4) Keyakinan, yaitu setelah timbu rasa yakin pada diri individu terhadap
produk kemudian muncullah tindakan untuk melakukan keputusan
pembelian.
c. Faktorfaktor yang mempengaruhi minat berkunjung
Menurut Wisnu (2022:15), adapun beberapa faktor yang mempengaruhi
minat beli konsumen adalah sebagai berikut:
1) Perbedaan pekerjaan, hal ini dapat diartikan bagaimana kesibukan seseorang
dapat menjadi salah satu faktor terjadinya niat beli, konsumen yang memiliki
aktivitas yang padat akan memiliki niat dan keputusan yang berbeda dengan
konsumen yang memiliki aktivitas cenderung lebih senggang.
2) Perbedaan kelas sosial dan ekonomi, hal ini disebabkan karena konsumen
dengan tingkat sosial ekonomi tinggi lebih mudah dalam mencapai apa yang
diinginkan berbeda dengan konsumen dengan tingkat sosial ekonomi yang
cenderung lebih rendah.
3) Perbedaan hobi dan keragamaan, faktor ini dapat diartikan bagaimana
seseorang konsumen menggunakan waktu luangnya sehingga berpengaruh
terhadap bagaimana dia minat pada suatu produk atau jasa.
4) Perbedaan jenis kelamin, kecenderungan psikologi pria dan wanita dalam
berbelanja pun turut berpengaruh bagaimana niat beli itu terjadi.
5) Perbedaan usia, kecenderungan suatu kebutuhan dan keinginan seseorang
berbeda seiring perbedaan usianya.
Kerangka Pemikiran Penelitian
Kerangka konseptual dalam penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk
mengetahui hubungan variabel independen (daya tarik wisata/X
1
, media sosial/X
2,
nilai/X
3
) dan variabel dependen (minat berkunjung/Y) dalam meningkatkan
pengunjung wisatawan di Hutan Mangrove Pasir Mendit Kulon Progo Yogyakarta,
maka kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar dibawah ini
62 Pengaruh Daya Tarik Wisata ….( Ruslia Mony, Heri Prasetyo)
Gambar 1.
Kerangka Konseptual Penelitian
H1
H2
H3
H4
Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2022:63). Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Muhammad (2022) dengan judul “Pengaruh Daya Tarik Wisata Terhadap Minat
Berkunjung Pada Wisata Hutan Mangrove Kliwlingi Brebes” menyatakan bahwa
variabel daya tarik, media sosial secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan
terhadap minat berkunjung.
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, dan kajian teori di atas maka
diperoleh hipotesis sebagai berikut:
H1
: Daya Tarik Wisata memiliki pengaruh secara parsial terhadap minat berkunjung
ke desa wisata hutan mangrove kulon progo yogyakarta.
H2
: Media Sosial memiliki pengaruh secara parsial terhadap minat berkunjung ke
desa wisata hutan mangrove kulon progo yogyakarta.
H3 : Nilai memiliki pengaruh secara parsial terhadap minat berkunjung ke desa wisata
hutan mangrove kulon progo yogyakarta
H4 : Daya Tarik Wisata, Media Sosial, Nilai memiliki pengaruh secara parsial terhadap
minat berkunjung ke desa wisata hutan mangrove kulon progo yogyakarta.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
Daya Tarik Wisata (X1)
Media Sosial (X2)
Minat
Berkunjung
(Y)
Nilai (X3)
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 51 - 79 63
metode survey. Menurut Sugiyono (2020:66), metode penelitian survei adalah metode
penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa
lampau atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku, hubungan
variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel sosiologi dan
psikologis dari sampel yang diambel dari populasi tertentu, teknik pengumpulan data
dengan pengamatan (wawancara atau kuesioner) yang tidak mendalam, dan hasil
penelitian cenderung untuk digenerasikan. Sugiyono (2022:16) menyatakan metode
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang melandaskan pada filsafat
positivisme
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dusun Pasir Mendit, Desa Jangkaran, Kecamatan
Temon, Kabupaten Kulon Progo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Objek dan Subjek Penelitian
Objek
Menurut Sugiyono (2017:41) objek penelitian adalah sasaran ilmiah
untukmendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal
objektif, valid dan reliable tentang suatu hal (variabel tertentu). Adapun objek dalam
penelitian ini meliputi : variabel independen adalah daya tarik wisata/X1, media
sosial/X2, nilai/X3 dan variabel dependen adalah minat berkunjung/Y
Subjek Pengertian subjek penelitian menurut Sugiyono (2013:32) adalah sebagai
berikut: subjek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulan.
Populasi dan Sampel
Populasi
Menurut Sugiyono (2022:126), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas, obyek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.Sedangkan menurut Margono (2017), populasin adalah keluruhan data
yang menjadi pusat perhatian seseorang,Populasi yang penulis gunakan sebagai objek
penelitian adalah pengunjung ke Desa Hutan Mangrove Kulon Progo Yogyakarta.
Setelah dilakukan survei secara langsung ke Desa Hutan Mangrove Kulon Progo
Yogyakarta didapati bahwa jumlah pengunjung harian rata-rata 1000 Pengunjung hasil
tersebut didapati secara langsung kepada Pengelola Hutan Mangrove Kulon Progo
Yogyakarta
Sampel
Menurut Sugiyono (2022:137) sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Defenisi lain menurut sujarweni
(2015), sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang
digunakan untuk penelitian. Sampel juga diambil dari populasi yang benar-benar
mewakili dan valid yaitu dapat mengukur sesuatu yang harus diukur. Adapun kriteria
64 Pengaruh Daya Tarik Wisata ….( Ruslia Mony, Heri Prasetyo)
sampel dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung atau yang pernah
berkunjung ke Desa Wisata Hutan Mangrove Kulon Progo Yogyakarta. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling
adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2020:502).
Sumber Data
Primer
Menurut Sunyoto (2013:21), data primer adalah data asli yang dikumpulkan
sendiri oleh peneliti untuk menjawab masalah penelitiannya secara khusus. Dari
definisi diatas dapat dijelaskan bahwa data primer merupakan data yang diambil dan
diolah dari objek penelitian yang belum mengalami pengolahan lebih lanjut dan
dikembangkan dengan pemahaman sendiri oleh penulis. Adapun data primer yang
digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pengisian kuesioner oleh wisatawan yang
berkunjung ke Desa Wisata Hutan Mangrove Kulon Progo Yogyakarta
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam
kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya. Kuesioner dapat berupa
pertanyaan\pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden
secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet (Sugiyono, 2022:199). Dalam
penelitian ini kuesioner dibagikan secara langsung atau tidak langsung, melainkan
melalui media internet yaitu whatsapp dan google form.
Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah variabel penelitian dimaksudkan untuk memahami
arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis (Sujarweni,2021:87). Variabel
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Daya Tarik Wisata
Daya tarik wisata merupakan salah satu elemen penting dalam pengembangan
pariwisata (Setyawan, 2019:114). Sedangkan menurut peraturan Bupati Kulon Progo
No. 9 Tahun 2019 Pasal 1, daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki
keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya,
dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.
Media Sosial
Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses
oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian
yang sangat diperlukan oleh perusahaan dan menjadi salah satu cara terbaik untuk
menjangkau pelanggan dan klien (Susanto & Astutik, 2020). Media sosial adalah sarana
yang ada di internet yang memungkinkan penguna untuk mempresentasikan dirinya
atau berkomunikasi dengan berbagai teks, gambar, video, dan bentuk ikatan sosial
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 51 - 79 65
secara virtual (Nasrullah, 2017).
Nilai
Menurut Steeman dan Adisusilo (2013:56), nilai adalah sesuatu yang memberi
makna dalam hidup, yang memberi acuan, titik tolak dan tujuan hidup. Nilai adalah
sesuatu yang dijunjung tinggi, yang dapat mewarnai dan menjiwai tindakan seseorang.
Nilai itu lebih dari sekedar keyakinan, nilai selalu menyangkut pola pikir dan tindakan,
sehingga ada hubungan yang amat erat antara nilai dan etika.
Minat Berkunjung
Minat berkunjung wisatawan ke suatu objek wisata pada dasarnya erat kaitanya
dengan minat beli ulang terhadap suatu produk. Teori minat kunjung dianalogikan
sama dengan minat beli, seperti penelitian yang dilakukan oleh Albarq (2014) yang
menyamakan bahwa minat kunjung wisatawan sama dengan minat pembelian
konsumen. Minat adalah dorongan untuk memotivasi seseorang melakukan tindakan
(Setyo 2015:3). Minat beli merupakan salah satu bentuk dari perilaku konsumen
dimana seseorang memiliki keinginan membeli suatu produk ataupun layanan jasa
(Hartanto, 2022:9).
Minat beli merupakan suatu perilaku yang cenderung mereka tertarik atau
terdorong untuk melakukan suatu aktivitas untuk mendapatkan dan memiliki barang
dan jasa (Penitasari, 2017:9). Sedangkan Kotler dan Keller (2016: 10), menyatakan
bahwa minat beli adalah respons terhadap objek yang menunjukkan keinginan
seseorang untuk membeli yang muncul secara eksternal. Adapun indikator yang
diguunakan dalam penelitian ini yaitu:
Skala Pengukuran Variabel
Menurut Riyanto & Andhita (2020:23) skala pengukuran adalah acuan
pengukuran yang akan digunakan peneliti untuk mengukur variabel penelitian. Skala
pengukuran akan mendapatkan data yang akan dianalisis lebih lanjut guna menjawab
tujuan penelitian. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.
Menurut Sugiyono (2022:93), skala likert adalah skla yang dapat dgunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena tertemtu.Skala pengukuran ini digunakan untuk mengukur tanggapan atau
respons seseorang tentang objek sosial. Jawaban setiap instrument mempunyai
gradiasi dari angka tertinggi yaitu “sangat setuju” dan yang paling terendah
diletakkan pada “sangat tidak setuju” (Sugiyono, 2022:93). Adapun bobot penilaian
pada skala likert dapat di lihat pada tabel berikut:
66 Pengaruh Daya Tarik Wisata ….( Ruslia Mony, Heri Prasetyo)
Tabel 4.
Bobot penilaian
No
Keterangan
Skor
1
Sangat Setuju
5
2
Setuju
4
3
Netral
3
4
Tidak Setuju
2
5
Sangat Tidak Setuju
1
Sumber: Sugiyono, 2022
Teknik Pengujian Instrumen
Uji Validitas
Menurut Syafrida (2021:31), uji validitas adalah uji coba pertanyaan
penelitian dengan tujuan untuk melihat sejauh mana responden mengerti akan
pertanyaan yang diajukan peneliti. Sedangkan menurut Marwan Hamid (2019:28),
uji validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan perhitungan validitas
angket dengan menggunakan rumus korelasi product moment, selanjutnya
Marwan Hamid merumuskan korelasi yang dapat digunakan adalah dengan
rumus korelasi product moment sebagai berikut:
Keterangan:
r : Koefisien validitas item yang dicari.
X : Skor yang diperoleh dari subjek dalam tiap item.
Y : Skor total yang diperoleh dari subjek seluruh item.
ΣXY : Jumlah skor setiap pertanyaan dikaitkan skor total.
N : Jumlah responden.
Uji validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan yang diajukan,
Setelah diperoleh rhitung dari masing-masing item lalu dibandingkan dengan r
tabel. Bila rhitung > rtabel maka hasilnya adalah valid.
Uji Reliabilitas
Uji reabilitas adalah untuk mengukur variabel yang digunakan melalui
pertanyaan/pertanyaan yang digunakan (Darma, 2021:17). Sedangkan menurut
Hamid (2019:29), reabilitas berarti dapat dipercaya, artinya instrumen dapat
memberikan hasil yang tepat. Alat ukur instrumen dikategorikan reliabel jika
menunjukkan konstanta hasil pengukuran dan mempunyai ketetapan hasil
pengukuran sehingga terbukti bahwa alat ukur itu benar-benar dapat di
pertanggung jawabkan kebenarannya. Untuk mencari reabilitasnya penelitian ini
akan menggunakan formula Cronbach’s Alpha(Cronbach’s Alpha (α), dimana secara
umum dianggap reliabel apabila nilai α > 0,6. Untuk mendapatkan nilai tingkat
reliabilitas dimensi pembentuk variabel laten, digunakan rumus menurut Marwan
Hamid (2019:30) sebagai berikut:
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 51 - 79 67
Keterangan:
r = Koefisien reliabilitas instrumen (Cronbach’s alpha)
k = Banyaknya butir pertnyataan atau banyaknya soal
= Total varian butir
= Total varian
Teknik Analisis Data
Asumsi Klasik
a. Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan
berdistribusi dengan normal atau tidak. Untuk melihat data berdistribusi dengan
normal atau tidaknya makan diajukan menggunakan metode Kolmogorov-smirnov
Goodness of Fit Tes untuk melihat apakah data distribusi dengan normal atau tidak.
Adapun kriteria uji normalitas dalam penelitian ini sebagai berikut: Angka Sig. Uji
Kolmogorov-smirnov 5, maka data normal Angka Sig. Uji Kolmogorov-smirnov
≤ 5 maka data tidak normal
b. Multikolonieritas
Untuk penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam
model regresi menggunakan rumus korelasi. Selain itu dengan bantuan program
SPSS diadakan analisis Colloniarity Statistics untuk melihat nilai VIF (Variance
Inflation Factor). Untuk mengetahui terjadi atau tidaknya multikolinieritas
digunakan ketentuan sebagai berikut Jika VIF 5, maka terjadinya
multikolinieritas Jika VIF ≤ 5, maka tidak terjadi multikolinieritas
c. Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji model regresi
terjadi ketidak-samaan varian dari rasidual satu pengamatan dengan yang lainnya.
Jika varian rasidual satu dengan yang lain tetap, maka disebut dengan
heterokedastisitas. Selain itu variabel dinyatakan terbebas dari problem
heterokedastisitas harus memiliki nilai signifikansi antar variabel dependen
dengan residual lebih dari 0.05. Maka cara untuk menguji adalah dengan cara uji
korelasi Rank Spearman dengan rumus sebagai berikut.
∑di
2
Rs = 1 6 [ ]
N(n
2-
)
Keterangan:
di = Perbedaan pada rank yang diberikan kepada dua karakteristik yang
berbeda dari individu atau fenomena yang pertama
n = Banyaknya individu atau fenomena yang diberikan kepada rank
Regresi Linier Berganda
68 Pengaruh Daya Tarik Wisata ….( Ruslia Mony, Heri Prasetyo)
Menurut Sugiyono (2017), analisis regresi berganda digunakan meramalkan atau
memprediksikan berubah nilai veriabel tertentu bila variabel lain berubah. Dikatakan
sebagai analisis regresi berganda karena jumlah variabel indenpendennya lebih dari
satu. Sedangkan dalam penelitian variabel (X) memiliki predikator, maka demikian
akan digunakan persamaan regresi berganda sebagai berikut.
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+e
Dimana:
Y = Minat Berkunjung
a = Konstanta
X
1
= Daya Tarik Wisata
X
2
= Media Sosial
X
3 =
Nilai
b
1
= Besarnya pengaruh X
1
terhadap Y ( koefisien regresi X
1
)
b
2
= Besarnya pengaruh X
2
terhadap Y ( koefisien regresi X
2
)
b
3
= Besarnya pengaruh X
3
terhadap Y ( koefisien regresi X
3
)
e = Error
Koefisien Determinasi
Koefiensi Determinasi (R
2
) digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui
seberapa besar presentase sumbangan pengaruh variabel secara bersama-sama
terhadap variabel. Sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan
kedalam model penelitian karena analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier
berganda, maka yang digunakan adalah Adjusted R Square.
Uji t
Menurut Priyastama (2017:88), uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen. Serta dapat digunakan untuk
menentukan uji hipotesis masing-masing variabel. Untuk menguji hipotesis tersebut
digunakan statistik t dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut (Syaiful
Bahri, 2018:194): a.Pengujian tingkat signifikansi 5% (0,05) adalah sebagai berikut:
1) Nilai signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel
independent secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
2) Nilai signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel
independent secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen
b. Pengujian dengan perbandingan antara thitung dengan ttabel adalah sebagai berikut:
1)
t
hitung
>
ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara individu
variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
2) thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara individu
variabel independen tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 51 - 79 69
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa Data
1. Hasil Uji Instrumen Penelitian
a. Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan
untuk penelitian ini valid atau tidak. Untuk mengetahui valid atau tidak data
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara, apabila nilai r-tabel
lebih kecil dari nilai r-hitung maka data tersebut dinyatakan valid.
Tabel 5.
Hasil Uji Validitas Daya Tarik Wisata
Item Pertanyaan
R-hitung
R-tabel
Keterangan
X1.1
0,624
0.116
Valid
X1.2
0,651
0.116
Valid
X1.3
0,611
0.116
Valid
X1.4
0,684
0.116
Valid
X1.5
0,373
0.116
Valid
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Versi 26
Tabel 6.
Hasil Uji Validitas Media Sosial
Item Pertanyaan
R-hitung
R-tabel
Keterangan
X2.1
0,701
0.116
Valid
X2.2
0,743
0.116
Valid
X2.3
0,728
0.116
Valid
X2.4
0,510
0.116
Valid
X2.5
0,532
0.116
Valid
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Versi 26
Tabel 7.
Hasil Uji Validitas Nilai
Item Pertanyaan
R-hitung
R-tabel
Keterangan
X3.1
0,726
0.116
Valid
X3.2
0,771
0.116
Valid
X3.3
0,729
0.116
Valid
X3.4
0,517
0.116
Valid
X3.5
0,564
0.116
Valid
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Versi 26
70 Pengaruh Daya Tarik Wisata ….( Ruslia Mony, Heri Prasetyo)
Tabel 8.
Hasil Uji Validitas Minat Berkunjung
Item Pertanyaan
R-hitung
R-tabel
Keterangan
Y.1
0,630
0.116
Valid
Y.2
0,287
0.116
Valid
Y.3
0,694
0.116
Valid
Y.4
0,674
0.116
Valid
Y.5
0,681
0.116
Valid
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Versi 26
Dari tampilan hasil data diatas dapat diketahui nilai r-tabel dari seluruh
ketiga variabel lebih kecil dari nilai r-hitung, hal ini dapat disimpulakn seluruh
item pertanyaan dari ketiga variabel dinyatakan valid.
b. Reliabilitas
Uji reliabilititas digunakan untuk mengetahui sebagaimana data dapat di
andalkan. Untuk mengukur koefisien reliabilitas dalam penelitian ini maka
digunakan rumus Alpa Cronbach dengan taraf signifikansi 5%. Jika nilai
signigfikansi lebih dari 5% hasil pengujian di anggap reliabel. Adapu hasilnya
sebagai berikut:
Tabel 9.
Hasil Uji Reliabilitas
No
Variabel
Alpa
Cronbach
Nilai Minimal
Keterangan
1.
Daya Tarik Wisata
0,538
0.5
Reliabel
2.
Media Sosial
0,653
0.5
Reliabel
3.
Nilai
0,686
0.5
Reliabel
4.
Minat Berkunjung
0,628
0.5
Reliabel
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Versi 26
Dari hasil pengujian data diatas, nilai Alpa Cronbach lebih besar dari 0.5
maka dapat disimpulkan bahwa instrumen dalam penelitian yang digunakan
ini memiliki reliablitas yang baik
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan
berdistribusi dengan normal atau tidak. Untuk melihat data berdistribusi
dengan normal atau tidaknya makan diajukan menggunakan metode
Kolmogorov-smirnov Goodness of Fit Tes untuk melihat apakah data distribusi
dengan normal atau tidak. Adapun hasil uji normalitas sebagai berikut:
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 51 - 79 71
Tabel.10
Hasil Uji Normalitas
N
249
Normal Parameters
a,b
Mean
.0000000
Std. Deviation
1.43846008
Most Extreme Differences
Absolute
.091
Positive
.052
Negative
-.091
Test Statistic
.091
Asymp. Sig. (2-tailed)
.000
c
Exact Sig. (2-tailed)
.029
Point Probability
.000
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Versi 26
Dari tampilan data diatas, diketehaui nilai Asymp, Sig yakni sebesar
0.029, hal ini dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi dengan normal.
b. Multikolonieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi ditemukannya adanya korelasi atau hubungan antar masing masing
variabel. Bila variabel bebas berkorelasi atau saling berhubungan sempurna,
maka disebut dengan multikolinieritas. Untuk penelitian ini, untuk mendeteksi
ada tidaknya multikolinieritas dalam model regresi menggunakan rumus
korelasi. Selain itu dengan bantuan program SPSS diadakan analisis Colloniarity
Statistics untuk melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor). Adapun hasil uji
multikolonieritas sebagai berikut:
Tabel 11.
Hasil Uji Multikolonieritas
Variabel
Collinearity Statistik
Tolerance
VIF
Daya Tarik Wisata
0,862
1,160
Media Sosial
0,871
1,148
Nilai
0,989
1,011
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Versi 26
Dilihat dari data diatas, dimana nilai VIF daya tarik wisata sebesar 1.160,
media sosial sebesar 1.148, nilai sebesar 1,011 Dari ketiga variabel tersebut
memiliki nilai VIF <10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas
c. Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji
model regresi terjadi ketidak-samaan varian dari rasidual satu pengamatan
dengan yang lainnya. Jika varian rasidual satu dengan yang lain tetap, maka
disebut dengan heterokedastisitas. Selain itu variabel dinyatakan terbebas dari
problem heterokedastisitas harus memiliki nilai signifikansi antar variabel
dependen dengan residual lebih dari 0.05. Maka cara untuk menguji adalah
dengan cara uji korelasi Rank Spearman. Adapun hasil pengujian
heterokedastisitas sebagai berikut:
72 Pengaruh Daya Tarik Wisata ….( Ruslia Mony, Heri Prasetyo)
Tabel 12.
Hasil Uji Heterokedastisitas
Variabel
Sig (2-tailed
Standar Sig
Keterangan
Daya Tarik Wisata
629
0.05
Homokedastisitas
Media Sosial
005
0.05
Homokedastisitas
Nilai
210
0.05
Homokedastisitas
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Versi 26
Berdasarkan tabel diatas hasil uji heterokedastisitas menunjukkan nilai
signifikansi variabel X1 sebesar 629, variabel X2 sebesar 005 dan variabel X3
sebesar 210 maka hal ini dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat
heterokedastisitas
3. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan meramalkan atau memprediksikan
berubah nilai veriabel tertentu bila variabel lain berubah. Adapun hasilnya
sebagagai berikut:
Tabel 13.
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
3,992
1,575
2,534
,012
DAYA TARIK
WISATA
.326
,065
.283
4,984
,000
MEDIA SOSIAL
,384
,055
,396
7,015
,000
NILAI
,072
,048
,080
1,508
,133
a. Dependent Variable: MINAT BERKUNJUNG
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Versi 26
Berdasarkan tabel diatas maka persamaan regresinya sebagai berikut
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Y = 3,992 + 0,326 + 0,384 +0,072 + e
a. Konsanta b = 3,992 Pada persamaan diatas diperoleh nilai konstanta sebesar
3,992 (positif) yang berarti dalam hal ini jika variabel X1, X2 dan X3 sama
dengan nol maka minat berkunjung meningkat sebesar 3,992 satuan.
b. Koefisien regresi X1 daya tarik wisata memiliki nilai sebesar 0,326 (positif)
artinya jika variabel X1 mengalami perubahan atau meningkat sebesar satu
satuan, maka minat berkunjung akan meningkat sebesar 0,326 satuan.
c. Koefisien regresi X2 Media Sosial memiliki nilai sebesar 0,384 (positif) artinya
jika variabel X2 mengalami perubahan atau meningkat sebesar satu satuan,
maka minat berkunjung akan meningkat sebesar 0,384 satuan.
d. Koefisien regresi X3 Nilai memiliki nilai sebesar 0,072 (positif) artinya jika
variabel X3 mengalami perubahan atau meningkat sebesar satu satuan, maka
minat berkunjung akan meningkat sebesar 0,072 satuan.
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 51 - 79 73
4. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Koefiensi Determinasi (R
2
) digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui
seberapa besar presentase sumbangan pengaruh variabel secara bersama-sama
terhadap variabel.
Tabel 14.
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1
.565
a
.319
.311
1.44724
a. Predictors: (Constant), NILAI, MEDIA SOSIAL, DAYA TARIK WISATA
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Versi 26
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi
sebesar 0,565 yang berarti sekitar 0,565 minat berkunjung dapat diterangkan oleh
ketiga variabel tersebut. Sedangkanya sisinya diterangkan oleh variabel yang lain
yang tidak dimasukkan kedalam variabel
5. Hasil Uji t
Pengujian dalam penelitian ini akan dilakukan dengan taraf signifikansi 5%
Uji t digunakan untuk menguji variabel indenpenden aydengan tingkat
kepercayaan 95% maka nilai a = 0,05. Rumus mencari t Tabel = (a/2;n-k-1 =
0,05/2;249-4-1 = 0,025;244 maka ditemukan t Tabel 1,97.
Tabel 15.
Hasil Uji t
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
3,992
1,575
2,534
,012
DAYA TARIK
WISATA
.326
,065
.283
4,984
,000
MEDIA SOSIAL
,384
,055
,396
7,015
,000
NILAI
,072
,048
,080
1,508
,133
a. Dependent Variable: MINAT BERKUNJUNG
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Versi 26
Variabel
Nilai t Hitung
Nilai t Tabel
Keterangan
Daya Tarik Wisata
4,984
1,97
Berpengaruh
Media Sosial
7,015
1,97
Berpengaruh
Nilai
1,508
1,97
Berpengaruh
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Versi 26
Berdasarkan Tabel 4.10 di atas hasil uji t sebagai berikut:
a. Daya Tarik Wisata
Dari hasil koefisien regsesi daya tarik wisata yang ada di tabel 4.10 diatas
diketahui nilai koefisien sig untuk pengaruh pada daya tarik wisata (H
1
) sebesar
0.000<0,05 dan nilai t hitung 4,984> t tabel 1,97. Sehingga dapat di simpulkan
74 Pengaruh Daya Tarik Wisata ….( Ruslia Mony, Heri Prasetyo)
bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, atau Daya Tarik Wisata (H
1
) berpengaruh
terhadap Minat Berkunjung.
b. Media Sosial
Dari hasil koefisien regsesi media sosial yang ada di tabel 4.10 diatas
diketahui nilai koefisien sig untuk pengaruh pada media sosial (H
1
) sebesar
0.000<0,05 dan nilai t hitung 7,015> t tabel 1,97. Sehingga dapat di simpulkan
bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, atau media sosial (H
1
) berpengaruh
terhadap minat berkunjung.
c. Nilai
Dari hasil koefisien regsesi nilai yang ada di tabel 4.10 diatas diketahui
nilai koefisien sig untuk pengaruh pada nilai (H
1
) sebesar 0.133<0,05 dan nilai t
hitung 1,508 > t tabel 1,97. Sehingga dapat di simpulkan bahwa Ha diterima dan
Ho ditolak, atau nilai (H
1
) berpengaruh terhadap Minat Berkunjung
Pembahasan
1. Pengaruh Daya Tarik Wisata Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan Ke Desa
Wisata Hutan Mangrove Kulon Progo
Dari hasil penelitian daya tarik wisata menunjukkan bahwa ada pengaruh
daya tarik wisata terhadap minat berkunjung. Hal itu di buktikan dengan hasil
statistik uji t diperoleh nilai t-hitung 4,984 lebih besar dari t-tabel 1.97, sehingga Ho
ditolak, atau daya tarik wisata berpengaruh signifikan terhadap minat kunjung
wisatawan ke Desa wisata Hutan Mangrove Kulon Progo.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang digunakan Ridwan bahwasanya
daya tarik wisata merupakan objek atau unsur yang memiliki peranan yang sangat
penting dalam kegiatan pariwisata, karena daya tarik wisata menjadi unsur utama
yang memiliki nilai ketertarikan bagi wisatawan untuk datang atau berkunjung ke
suatu daerah tujuan pariwisata. Hal ini dapat dipastikan Desa wisata hutan
mangrove kulon progo memiliki daya tarik sendiri yang sehingga bisa menarik para
pengunjung. Selain itu hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Muhammad (2022) dengan judul “Pengaruh Daya Tarik Wisata
Terhadap Minat Berkunjung Pada Wisata Hutan Mangrove Kaliwlingi Brebes”. yang
dimana hasil penelitian ini menunjukkan Hasil pada penelitian ini menunjukkann
bahwa Hasil uji secara parsial ber pengaruh positif dan signifikan terhadap minat
berkunjung ke wisata hutan mangrove Kliwlingi, Brebes. Hasil uji t menunjukkan
nilai t-hitung sebesar 2,356>t tabel 1,660, dan nilai signifikansi sebesar 0,02
2. Pengaruh Media Sosial Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan Ke Desa Wisata
Hutan Mangrove Kulon Progo
Dari hasil uji t diatas diperoleh nilai bahwa t-hitung 7,015 lebih besar dari t-
tabel 1,97, sehingga Ho ditolak, atau media sosial secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap minat berkunjung
Hasil penelitian diatas sejalan dengan atau didukung dengan teori yang
digunakan yang dimana Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif
karena dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas.
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 51 - 79 75
Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan oleh perusahaan dan menjadi
salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien. Selain itu penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Salim, Mulyani dan Khojin dengan
judul Pengaruh Daya Tarik Wisata Terhadap Minat Berkunjung Pada Wisata Hutan
Mangrove Kaliwlingi Brebes. Hasil penelitian ini menunjukkan daya tarik wisata
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat kunjung ke wisata hutan
mangrove kiliwlingi brebes
3. Pengaruh Nilai Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan Ke Desa Wisata Hutan
Mangrove Kulon Progo
Dari hasil uji t diatas diperoleh nilai bahwa t-hitung 1,508 lebih besar dari t-
tabel 1,97 sehingga Ho ditolak, atau media sosial secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap minat berkunjung.
Hasil penelitian diatas sejalan dengan atau didukung dengan teori yang
digunakan yang dimana Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif
karena dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas.
Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan oleh perusahaan dan menjadi
salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien. Selain itu penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Salim, Mulyani dan Khojin dengan
judul Pengaruh Daya Tarik Wisata Terhadap Minat Berkunjung Pada Wisata Hutan
Mangrove Kaliwlingi Brebes. Hasil penelitian ini menunjukkan daya tarik wisata
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat kunjung ke wisata hutan
mangrove kiliwlingi brebes.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan diatas, dapat
disimpulkan sebagai berikut: 1.Berdasarkan dari hasil koefisien regsesi daya tarik
wisata yang ada di tabel 4.10 diatas diketahui nilai koefisien sig untuk pengaruh pada
daya tarik wisata (H
1
) sebesar 0.000<0,05 dan nilai t hitung 4,984> t tabel 1,97. Sehingga
dapat di simpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, atau Daya Tarik Wisata (H
1
)
berpengaruh terhadap Minat Berkunjung.2. Berdasarkan dari hasil koefisien regsesi
media sosial yang ada di tabel 4.10 diatas diketahui nilai koefisien sig untuk pengaruh
pada media sosial (H
1
) sebesar 0.000<0,05 dan nilai t hitung 7,015> t tabel 1,97. Sehingga
dapat di simpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, atau media sosial (H
1
)
berpengaruh terhadap minat berkunjung.3. Berdasarkan dari hasil koefisien regsesi
nilai yang ada di tabel 4.10 diatas diketahui nilai koefisien sig untuk pengaruh pada
nilai (H
1
) sebesar 0.133<0,05 dan nilai t hitung 1,508 > t tabel 1,97. Sehingga dapat di
simpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, atau nilai (H
1
) berpengaruh terhadap
Minat Berkunjung
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran kepada pihak pihak
yang berkepentingan terhadap penelitian ini antara lain: 1. Berdasarkan Dari hasil uji t
76 Pengaruh Daya Tarik Wisata ….( Ruslia Mony, Heri Prasetyo)
diatas diperoleh nilai bahwa t-hitung 4.984 lebih besar dari t-tabel 1.97, sehingga Ho
ditolak, atau daya tarik wisata secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat
berkunjung wisatawan ke desa wisata mangrove kulon progo, disaran kepada pihak
pengelolah desa wisata hutan mangrove kulon progo agar menambahkan fasilitas
maupun sensasi baru yang dapat menarik pengunjung untuk mengunjungi desa wisata
hutan mangrove kulon progo.2 .Berdasarkan hasil uji t diatas diperoleh nilai bahwa t-
hitung 7.015 lebih besar dari t-tabel 1.97, sehingga Ho ditolak, atau media sosial secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung wisatawan ke desa wisata
hutan mangrove kulon progo, disarankan kepada pengelolah desa wisata hutan
mangrove kulon progo untuk selalu melakukan promosi dan memberikan informasi
yang jelas terkait dengan hal hal yang baru yang ada di desa wisata hutan mangrove
kulon progo.
DAFTAR PUSTAKA
For academic journals:
Aprilia, E. R., Sunarti, S., & Pangestuti, E. (2017). Pengaruh daya tarik wisata dan fasilitas
layanan terhadap kepuasan wisatawan di Pantai Balekambang Kabupaten
Malang (Doctoral dissertation, Brawijaya University).
Aprilia, F. (2015). Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Minat Berkunjung Serta Dampaknya
Pada Keputusan Berkunjung (Survei pada Pengunjung Tempat Wisata “Jawa Timur Park
2” Kota Batu) (Doctoral dissertation, Brawijaya University).
Apriliyanti, E., Hudayah, S., & ZA, S. Z. (2020). Pengaruh daya tarik wisata, citra destinasi dan
sarana wisata terhadap kepuasan wisatawan citra niaga sebagai pusat cerminan budaya
khas kota samarinda. Jurnal Manajemen, 12(1), 145-153.
Aso, M. T., Roedjinandari, N., Rachmadian, A., Setioko, D., & Sutanto, D. H. (2020). Pengaruh
Daya Tarik Wisata dan Aksesibilitas terhadap Minat Kunjungan Wisatawan di Kampung
Adat Tutubhada Kabupaten Nagekeo. Jurnal Pariwisata, 1(2), 15-22.
Azzahra, A., Utomo, W., & Hadikusuma, R. (2022, March). Pengaruh Brand Ambassador Korea
Dan Promosi Penjualan Terhadap Minat Konsumen Clio Professional. In Seminar
Nasional Riset Terapan Administrasi Bisnis Dan Mice (Vol. 10, No. 1, Pp. 280-286).
Dewi, N. P. A. L. (2022). Pengaruh media sosial terhadap minat berkunjung wisatawan ke daya
tarik wisata sukawana sunrise: The effect of social media on the interest of tourists
visiting the attraction of sunrise variety tourism. Jurnal Ilmiah Pariwisata dan
Bisnis, 1(2), 276-285.
Dewi, N. P. A. L. (2022). Pengaruh Media Sosial Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan Ke
Daya Tarik Wisata Sukawana Sunrise: The Effect Of Social Media On The Interest Of
Tourists Visiting The Attraction Of Sunrise Variety Tourism. Jurnal Ilmiah Pariwisata
Dan Bisnis, 1(2), 276-285.
Dicky Wisnu Ur, M. M., & Permana, G. I. (2022). Dampak Pemasaran Sosial Media Dan Citra
Merek Terhadap Niat Beli. Pustaka Peradaban.
Fitriah, E., Maryuningsih, Y., Chandra, E., & Mulyani, A. (2013). Studi Analisis Pengelolaan
Hutan Mangrove Kabupaten Cirebon. Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains, 2(2),
73-92.
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 51 - 79 77
Mauludin, R. (2017). Pengaruh Atraksi Wisata Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan Ke Daya
Tarik Wisata Waduk Darma Kabupaten Kuningan. Jurnal Manajemen Resort dan
Leisure, 14(2), 57-68.
Mauludin, R. (2017). Pengaruh Atraksi Wisata Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan Ke Daya
Tarik Wisata Waduk Darma Kabupaten Kuningan. Jurnal Manajemen Resort Dan
Leisure, 14(2), 57-68.
Muksin, D. R. M. (2018). Pengaruh Motivasi Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Di
Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya. Universitas Brawijaya.
Ngajow, M. T., Tawas, H. N., & Djemly, W. (2021). Pengaruh Daya Tarik Wisata Dan Citra
Objek Wisata Terhadap Minat Berkunjung Pada Objek Wisata Bukit Kasih Kanonang,
Dengan Pandemi Covid 19 Sebagai Variabel Moderator. Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 9(2).
Nifita, A. T., & Arisondha, E. (2018). Pengaruh media sosial terhadap minat berkunjung
wisatawan di taman geopark Kabupaten Merangin. Jurnal Manajemen Terapan dan
Keuangan, 7(2), 169-180.
Nifita, A. T., & Arisondha, E. (2018). Pengaruh Media Sosial Terhadap Minat Berkunjung
Wisatawan Di Taman Geopark Kabupaten Merangin. Jurnal Manajemen Terapan Dan
Keuangan, 7(2), 169-180.
Nugrahaningsih, H. (2020). Pengaruh Media Sosial Dan Fasilitas Terhadap Minat Pengunjung
Dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Moderating (Pada Wisata Hutan Mangrove,
Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara). Media Manajemen Jasa, 8(1).
Nurbaeti, N., Rahmanita, M., Ratnaningtyas, H., & Amrullah, A. (2021). Pengaruh daya tarik
wisata, aksesbilitas, harga dan fasilitas terhadap minat berkunjung wisatawan di objek
wisata Danau Cipondoh, Kota Tangerang. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 10(2),
269-278.
Pratama, M. P., & Wibawanto, S. (2019). Pengaruh strategi green tourism differentiation
terhadap kepuasan dan minat kunjung ulang wisatawan hutan mangrove di Kabupaten
Kebumen. Fokus Bisnis: Media Pengkajian Manajemen dan Akuntansi, 18(1), 8-15.
Pratiwi, Z. D. A. P., & Prakosa, A. (2021). Pengaruh Media Sosial, Event Pariwisata, Dan
Fasilitas Pelayanan Terhadap Minat Berkunjung Kembali Di Sandboarding Gumuk Pasir
Parangkusumo. Jurnal Fokus Manajemen Bisnis, 11(1), 74-94.
Priyanti, F., Istiqomah, I., & Aryati, I. (2020). Daya Tarik Wisata, Promosi Media Sosial, Dan
References Group Terhadap Keputusan Berkunjung Ke De Tjolomadoe Kabupaten
Karanganyar. Jurnal Ilmiah Edunomika, 4(02).
Purnomo, R. A., & Prasetyo, H. (2022). Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Minat Karyawanpt
Angkasa Pura Logistik Mengajukan Pembiayaandi Bank Perkreditan Rakyat
Sleman. Journal Competency Of Business, 6(01), 205-222.
Rossadi, Leylita Novita, And Endang Widayati. "Pengaruh Aksesibilitas, Amenitas, Dan Atraksi
Wisata Terhadap Minat Kunjungan Wisatawan Ke Wahana Air Balong Waterpark Bantul
Daerah Istimewa Yogyakarta." Journal Of Tourism And Economic 1.2 (2018).
Rahmansyah, M., Kusnadi, E., & Harisandi, Y. (2022). Pengaruh Ewom Dan Daya Tarik Wisata
Dalam Menentukan Keputusan Berkunjung Pada Ekowisata Kampung Blekok Di
Kabupaten Situbondo Dengan Minat Berkunjung Sebagai Variabel Intervening. Jurnal
Mahasiswa Entrepreneurship (Jme), 1(1), 137-153.
78 Pengaruh Daya Tarik Wisata ….( Ruslia Mony, Heri Prasetyo)
Salim, M. N. M., Mulyani, I. D., & Khojin, N. (2022). Pengaruh Daya Tarik Wisata Terhadap
Minat Berkunjung Pada Wisata Hutan Mangrove Kaliwlingi Brebes. GEMILANG: Jurnal
Manajemen dan Akuntansi, 2(4), 113-126.
Sari, U. P., & Bachri, S. (2022). Pengaruh Daya Tarik Wisata Dan Fasilitas Layanan Terhadap
Minat Berkunjung Kembali Wisatawan. Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Tadulako
(JIMUT), 8(3), 204-210.
Sari, W. A., & Najmudin, M. (2021). Pengaruh Media Sosial, Kualitas Layanan dan Pengalaman
Wisatawan terhadap Minat Berkunjung Kembali Di Objek Wisata Pulepayung Kabupaten
Kulon Progo. Efektif Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 12(1), 49-58.
Sinulingga, N. A. B., & Sihotang, H. T. (2021). Perilaku Konsumen: Strategi Dan Teori (Vol.
1). Iocs Publisher.
Subhiksu, I. B. K., & Utama, G. B. R. (2018). Daya Tarik Wisata Museum Sejarah dan
Perkembangannya di Ubud Bali. Deepublish.
Wijayanti, T. (2007). Konservasi Hutan Mangrove Sebagai Wisata Pendidikan. Jurnal Ilmiah
Teknik Lingkungan, 1(2), 15-25.
For books:
Darma, B. (2021). Statistika Penelitian Menggunakan SPSS (Uji Validitas, Uji Reliabilitas,
Regresi Linier Sederhana, Regresi Linier Berganda, Uji T, Uji F, R2). Guepedia.
Dewi Puspasari, S. M. (2023). Komunikasi Dan Perilaku Konsumen. Perilaku Konsumen, 117.
Hamid, M., Sufi, I., Konadi, W., & Akmal, Y. (2019). Analisis Jalur Dan Aplikasi Spss Versi 25.
Hartanto, B., & Indriyani, L. (2022). Minat Beli Di Marketplace Shopee. PT Inovasi Pratama
Internasional.
Hut, D. V. P. S. (2023). Pengelolaan Hutan Mangrove Pulau-Pulau Kecil: Suatu Dimensi
Pengelolaan Berkelanjutan. Uwais Inspirasi Indonesia.
Morrisan, M. A. (2012). Metode penelitian survei. Kencana.
Nurrahmah, A., Rismaningsih, F., Si, S. P., Ul’fah Hernaeny, M. P., Pratiwi, L., Wahyudin, M.
P., & Setiawan, J. (2021). Pengantar Statistika 1. Media Sains Indonesia.
Nurrahmah, A., Rismaningsih, F., Si, S. P., Ul’fah Hernaeny, M. P., Pratiwi, L., Wahyudin, M.
P., & Setiawan, J. (2021). Pengantar Statistika 1. Media Sains Indonesia.
Prabawanti, B. E., & Herman, S. Y. S. (2019). Sukses Membangun Kewirausahaan Sosial:
Konsep, Teori, & Praktik. Penerbit Unika Atma Jaya Jakarta.
Prabawanti, B. E., & Herman, S. Y. S. (2019). Sukses Membangun Kewirausahaan Sosial:
Konsep, Teori, & Praktik. Penerbit Unika Atma Jaya Jakarta.
Putri, Solehatin Ika. "Book Chapter." (2021): 187-200.
Riyanto, S., & Hatmawan, A. A. (2020). Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian Di
Bidang Manajemen, Teknik, Pendidikan Dan Eksperimen. Deepublish.
Rumondang, A., Sudirman, A., Sitorus, S., Kusuma, A. H. P., Manuhutu, M., Sudarso, A., &
Arif, N. F. (2020). Pemasaran Digital Dan Perilaku Konsumen. Yayasan Kita Menulis.
Sahir, S. H. (2021). Metodologi Penelitian.
Sinaga, D. (2014). Buku Ajar Statistik Dasar.
Sitanggang, F. A., & Sitanggang, P. A. (2021). Buku Ajar Perilaku Konsumen. Penerbit NEM.
Journal of Economics, Business, Accounting and Management (JEBAM)
Volume 2 No. 1 April 2024, Page 51 - 79 79
Sugiyono, Dr. "Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D."
(2020).
_________Dr. "Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D."
(2022)
Yuni Kartini, S. M., & Munandar, M. A. Media Sosial dan Produktivitas Kerja Generasi
Milenial. GUEPEDIA.
For internet sources:
Https://books.google.co.id (Didownload pada 5. September 2023 pukul 10.00)
Https://Kkp.Go.Id (Didownload pada 10. September 2023 pukul 15.25)
Https://www.bpkp.go.id/Profil-Kabupaten-Kulonprogo (Didownload pada 13. September 2023
pukul 15.25)