Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 1-10
E-ISSN: 3025-9843
1
Setiyan Maulana Rosit, et.al (Model Pembelajaran Kooperatif....)
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar
Peserta Didik
Setiyan Maulana Rosit
1
dan Mas Fierna Janvierna Lusie Putri
2
a, b
Universitas Pamulang, Tangerang, Tangerang, Indonesia
1
setiyanmaulanarosit@gmail.com;
2
dosen02649@unpam.ac.id*
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 6 Januari 2023
Direvisi: 17 April 2023
Disetujui: 23 Mei 2023
Tersedia Daring: 1 Juni 2023
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap
hasil belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian
ini sebanyak 147 peserta didik. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling dan
diperoleh sampel penelitian sebanyak 37 peserta didik. Teknik
pengumpulan data dengan kuesioner dan dokumentasi. Uji prasyarat
analisis dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas.
Pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah uji Independent Sample t-
Test. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap
hasil belajar peserta didik dengan nilai Sig. (2-tailed) 0,002 < 0,05.
Kata Kunci:
Model Pembelajaran
Kooperatif
Student Teams Achievement
Division (STAD)
Hasil Belajar
ABSTRACT
Keywords:
Cooperative Learning Model
Student Teams Achievement
Division (STAD)
Learning Outcomes
This study aims to examine the effect of the Student Teams Achievement
Division (STAD) type cooperative learning model on student learning
outcomes. This research uses an experimental method with a quantitative
approach. The population in this study was 147 learners. The sampling
technique in this study used cluster random sampling technique and
obtained a research sample of 37 students. Data collection techniques
with questionnaires and documentation. The prerequisite tests of analysis
in this study are normality test and homogeneity test. Hypothesis testing
in this study is the Independent Sample t-Test. The result of this study is
that there is an influence of the Student Teams Achievement Division
(STAD) type cooperative learning model on the learning outcomes of
students with Sig. (2-tailed) values of 0.002 < 0.05.
©2023, Setiyan Maulana Rosit, Mas Fierna Janvierna Lusie Putri
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Pendidikan adalah upaya bangkit dan terorganisir terhadap pengembangan kemampuan diri,
pengawasan diri, karakter, intelektual, dan kapasitas melalui suatu proses pembelajaran yang
diketahui dan mendapat kepercayaan masyarakat. Menurut Noor (2018) rumusan dan tujuan
pendidikan nasional memiliki tiga domain diantaranya domain afektif, psikomotorik, dan
kognitif. Tujuan pembelajaran dapat tercapai ketika guru mengerti bagaimana siswa belajar dan
keberhasilan guru dalam proses pembelajaran terhadap peserta didiknya. Menurut Handiyani
(2022) proses pendidikan harus diorientasikan pada upaya pengembangan potensi peserta didik
sebagai individu yang memiliki perbedaan karakteristik yang unik antara satu dengan lainnya.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 1-10
E-ISSN: 3025-9843
2
Setiyan Maulana Rosit, et.al (Model Pembelajaran Kooperatif....)
Maka dari itu pembelajaran mempunyai komitmen untuk melahirkan potensi usaha manusia
yang bernilai dan menyiapkan peserta didik untuk menjadi harapan masa depan yang
berkompeten, memiliki kemandirian, berfikir kritis, memiliki kreativitas, serta bisa memberikan
solusi dari masalah yang timbul. Hasil belajar adalah suatu perubahan yang memperkuat perilaku
melalui proses pembelajaran (learning is a change that strengthens behavior trough the learning
process).
Pada hakikatnya perubahan perilaku yang terjadi pada individu, latihan serta pengalaman
adalah sebagai hasil dari proses pembelajaran maka itulah yang disebut dengan belajar.
Menu rut Pane dan Darwis Dasopang, (2017) belajar bukan hanya sekedar mengingat,
belajar berarti mengalami sendiri suatu aktivitas. Belajar adalah suatu aktivitas yang dapat
mengubah mental dan psikis melalui proses hubungan yang baik terhadap lingkungan belajar,
membentuk transformasi melalui wawasan dan pemahaman, keterampilan dan nilai-nilai, juga
perubahan tingkah laku. Belajar adalah suatu aktivitas atau proses menuju kehidupan yang akan
lebih layak dan sistematis (Wulandari, 2022). Terdapat tiga tahapan dalam metode pembelajaran,
pertama tahap informasi, kedua tahap transformasi, dan yang ketiga adalah tahap evaluasi.
Belajar merupakan proses dimana antara guru dan siswa saling berhubungan. Proses
pembelajaran terjadi apabila siswa secara aktif berinteraksi dengan lingkungan belajar yang
diatur oleh guru. Proses perubahan di dalam kepribadian manusia melalui belajar ditampakkan
dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan kemampuan-
kemampuan yang lain. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang
penting dalam pembentukan karakter warga negara agar dapat memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajiban menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan
berkarakter kebangsaan. Hal ini mengandung makna bahwa peserta didik diharapkan mampu
untuk memahami, menganalisis, dan memberi solusi terhadap masalah- masalah yang dihadapi
oleh masyarakat, bangsa dan negaranya secara konsisten dan berkesinambungan melalui
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Zamroni dalam Hamidi & Lutfi, 2010).
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan mata pelajaran yang salah
satunya mengemban misi dalam proses pembentukan watak dan karakter peserta didik yang
sesuai dengan kepribadian bangsa. Karakteristik mata pelajaran PPKn yaitu mengembangkan
kompetensi kognitif, afeksi, dan psikomotor peserta didik, dengan menitikberatkan
pengembangan ranah afeksi. Dibutuhkan kompetensi kognitif yang cukup memadai dalam
membangun wawasan dan pengetahuan siswa tentang materi PPKn. Hal tersebut bertujuan untuk
membangun kemampuan afeksi peserta didik pada pendidikan dasar dan menengah. Wawasan
dan pengetahuan diperoleh dari proses konstruksi dan rekonstruksi oleh peserta didik sendiri,
karena proses yang dilakukan dan dialami peserta didik melalui belajar dapat memperkuat
ketajaman berpikir atau kemampuan berpikir kritis dari peserta didik, dan sekaligus dapat
meningkatkan tingkat kepekaan peserta didik.
Dalam kajian yuridis formal, pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia, hal tersebut dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam UU Sisdiknas
Nomor 20 Tahun 2003 bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal, secara sistematis merencanakan
bermacam-macam lingkungan untuk belajar, yakni lingkungan pendidikan yang menyediakan
berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan belajar. Lingkungan
belajar disusun dan ditata dalam suatu kurikulum untuk dilaksanakan dalam bentuk proses
pembelajaran (Hamalik, 2014). Hal tersebut menuntut guru untuk lebih kreatif dan inovatif
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 1-10
E-ISSN: 3025-9843
3
Setiyan Maulana Rosit, et.al (Model Pembelajaran Kooperatif....)
dalam menyusun dan merencanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi
siswa. Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas seperti dijelaskan di atas dalam bentuk
realitas bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Perubahan paradigma pembelajaran yang awalnya
proses pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered) berubah menjadi kegiatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Pelajaran kooperatif adalah suatu
pembelajaran yang membentuk kelompok-kelompok kemudian melakukan proses pembelajaran
secara bersama-sama dalam setiap kelompok tersebut untuk mencapai suatu tujuan, dengan
pembelajaran kooperatif siswa diharapkan dapat saling membantu, saling memberikan
argumentasi, dan berdiskusi untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Selanjutnya dengan pola
interaksi tersebut siswa akan meningkat hasil belajarnya (Esminarto, 2016). Student Teams
Achievment Division (STAD) adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang terdiri
dari atas kelompok belajar yang beranggotakan 4-5 orang siswa, berdiskusi dalam
menyelesaikan tugas dan memahami materi pembelajaran yang diberikan (Sukaesih, 2015).
Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Division (STAD) dalam
implementasinya sangat memerlukan tekad, inovasi, dan kesabaran guru dalam merancang
pembelajaran sehingga peserta didik benar-benar menjadi tertarik dan antusias mengikuti proses
pembelajaran (Sunilawati, 2013). Guru menyajikan pelajaran,kemudian siswa bekerjasama
dalam kelompok mereka untuk memastikan bahwa semua anggota kelompok sudah menguasai
pelajaran (Tiantong, 2013). Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment
Division (STAD) dapat membantu siswa memahami konsep-konsep materi pelajaran yang sulit
serta menumbuhkan kemampuan kerjasama, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap sosial
siswa (Muldayanti, 2013). Penyajian materi pada model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievment Division ditekankan pada tujuan materi pembelajaran dan belajar kelompok.
Sebelum menyampaikan materi pelajaran guru memotivasi rasa ingin tahu siswa dengan
menggali pengetahuan prasyarat siswa. Kegiatan mengingat kembali pengetahuan prasyarat
bertujuan untuk menumbukan suatu pemahaman dalam diri siswa. Dari pendapat ahli diatas
dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment
Division (STAD) adalah siswa bekerja secara kelompok yang dituntut untuk bekerja satu dengan
yang lainnya dalam pengerjaan dan penyelesaian tugas, sehingga diharapkan siswa yang kurang
paham akan dibantu oleh siswa yang lebih paham tentang materi yang diajarkan pada hari itu,
karena dalam pembentukan kelompok siswa dikelompokan secara heterogen.
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil
belajar seperti yang diuraikan di atas dipertegas oleh Nawawi dalam K. Brahim (2007) hasil
belajar diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di
sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes dalam memahami sejumlah
materi pelajaran yang sudah disampaikan guru. Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil
belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Menurut
Purwanto (2000) hasil belajar dari tiap-tiap topik materi pembelajaran tidak selalu sama. Bloom
(dalam Sutrisno, 2008) menyatakan bahwa hasil belajar tercemin dalam tiga ranah (domain),
yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar akan tercermin dalam ketiga ranah itu
secara simultan. Menurut Nurkancana dan Sunartana (1992) hasil belajar adalah suatu tindakan
atau suatu proses untuk menentukan nilai keberhasilan belajar seseorang setelah seseorang
tersebut mengalami proses belajar selama satu periode tertentu. Berdasarkan teori yang
disebutkan oleh para ahli di atas, dapat disintesiskan bahwa hasil belajar merupakan proses
perubahan tingkah laku individu melalui proses pembelajaran dari interaksi dengan
lingkungannya. Perubahan tingkah laku ini meliputi aspek afektif (sikap), kognitif (pengetahuan),
dan psikomotorik (ketrampilan). Berdasarkan hasil observasi yang peneliti laksanakan pada
pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan diperoleh gambaran, guru masih
menjelaskan materi dengan mengunakan metode cearama (teacher center), yang dimana proses
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 1-10
E-ISSN: 3025-9843
4
Setiyan Maulana Rosit, et.al (Model Pembelajaran Kooperatif....)
pembelajaran yang hanya berpusat pada guru. Hal tersebut mengakibatkan terdapat siswa yang
bosan dan kurang semangat dalam belajar. Saat proses pembelajaran berlansung banyak siswa
yang tidak memperhatikan serta menanggapi apa yang disampaikan guru, mereka sering keluar
masuk kelas dan terdapat siswa yang berbicara dengan teman sebangkunya. Sehingga kurangnya
penggunaan model pembelajaran dalam proses pembelajaran membuat suasana pembelajaran
kurang menarik dan hasil belajar siswa kurang maksimal.
Dari hasil obeservasi di atas dapat disimpulkan siswa kesulitan memahami materi yang
disampaikan guru. Siswa hanya berfikir secara abstrak terhadap apa yang disampaikan guru. Saat
proses pembelajaran siswa merasa bosan sehingga ada siswa yang berbicara dengan teman
sebangkunya. Kenyataan tersebut terjadi karena guru masih menggunakan metode ceramah
(teacher center) dan proses pembelajaran membuat suasana pembelajaran kurang menarik. Guru
kurang tepat dalam menggunakan model pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Penelitian ini diperkuat oleh penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa penerapan model
Student Teams Achievment Division (STAD) mampu meningkatkan hasil belajar siswa
(Sihombing, Simarmata, Mahulae, & Silaban, 2021). Penelitian lainnya menunjukkan bahwa
penerapan model Student Teams Achievment Division (STAD) mampu meningkatkan aktivitas
belajar siswa (Erniati, 2019). Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment
Division (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa (Wirta, 2021). Dari penelitian
terdahulu dikatakan bahawa model pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD)
mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan permasalahan di Sekolah Menengah
Pertama Nusantara Plus maka peneliti akan melaksanakan penelitian dengan judul
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK”.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, terindentifikasi masalah-
masalah berkenan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah metode pembelajaran guru
masih bersifat konvensional atau masih menggunakan metode ceramah; Siswa merasa bosan dan
kurangmemperhatikan selama proses pembelajaran; Hasil belajar siswa kurang maksimal;
Kurangnya penggunaan model pembelajaran dalam proses pembelajaran membuat suasana
pembelajaran kurang menarik. Pembatasan masalah dapat dirumuskan masalah adalah apakah
terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) terhadap hasil belajar pada mata pelajaran PPKn?. Tujuan penelitian ini adalah memberi
bukti empiris tentang pengaruh model pembelajaran Student Teams Achievment Division
(STAD) terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PPKn.
2. Metode
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu
dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
Student Teams Achievment Division (STAD) terhadap hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran PPKn yang nantinya akan diolah menggunakan perhitungan statistik. Sampel
penelitian menggunakan teknik cluster random sampling dengan jumlah respoden sebesar 72
peserta didik. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 37 peserta didik dari kelas VII.3.
Teknik pengumpulan data menggunakan pretest dan postest. Menurut (Anas Sudijono,
1996) pretest atau tes awal yaitu tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh
manakah materi ataubahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh siswa.
Menurut (Anas Sudijono, 1996) postest atau tes akhir adalah tes yang dilaksanakan dengan
tujuan untuk mengetahui apakah semua materi yang tergolong penting sudah dapat dikuasai
dengan sebaik-baiknya oleh siswa. Kisi-kisi pretest dan postest disesuaikan dengan kompetensi
dasar dan kompetensi inti materi kerjasama di berbagai bidang kehidupan yang berjumlah 20
soal.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 1-10
E-ISSN: 3025-9843
5
Setiyan Maulana Rosit, et.al (Model Pembelajaran Kooperatif....)
Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan soal pretest
dan postest. Uji validitas instrumen pada penelitian ini menggunakan metode validitas konstruk
dengan teknik product moment. Uji coba dilakukan kepada 34 peserta didik Hasil uji validitas
menunjukan bahwa dari 30 butir soal terdapat 10 butir soal yang tidak valid. Soal pretest dan
postest yang dinyatakan valid dapat digunakan untuk penelitian dan soal pretest dan postest
yang tidak valid digugurkan. Uji reliabilitas menggunakan Cronbach’s Alpha. Hasil uji
reliabilitas menunjukan bahwa semua pernyataan reliabel
Teknik analisis data menggunakan uji Independent Sample t-Test. Uji prasyarat analisis
dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas dan homogenitas. Analisis statistik deskriptif
dilakukan dengan mengilustrasikan data berupa nilai tertinggi, nilai terendah, rata-rata, dan
standar deviasi.
3. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan sampel penelitian adalah peserta
didik kelas 7.3 SMP di Tangerang Selatan yang berjumlah 37 orang. Penelitian dengan
memberikan pretest pada kelas 7.3 sebelum diberi perlakuan Student Teams Achievment Division
(STAD) kemudian dilakukan pembelajaran dengan model Student Teams Achievment Division
(STAD) lalu, peserta didik mengerjakan postest seleah diberikan Student Teams Achievment
Division (STAD).
Data hasil belajar pretest pada kelas 7.3 berupa hasil belajar sebelum diberikan perlakuan
Student Teams Achievment Division (STAD) . Berikut merupakan tabel data hasil belajar dari
pretest dan postest, adalah sebagai berikut:
Tabel 1: Data hasil belajar pretest dan postest
Berikut merupakan gambar data hasil belajar dari pretest dan postest, adalah sebagai
berikut:
Gambar 1: Hasil belajar pretest sebelum STAD
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 1-10
E-ISSN: 3025-9843
6
Setiyan Maulana Rosit, et.al (Model Pembelajaran Kooperatif....)
Gambar 2: Hasil belajar postest sesudah STAD
Tabel 1 menunjukkan hasil rata-rata pretest dan posttest yang diperoleh dari kelas kelas 7.3.
Hasil rata-rata pretest yang diperoleh adalah 15.92 sedangkan untuk posttest sebesar 16.27.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat tbahwa terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar
setelah peserta didik diberikan perlakuan model Student Teams Achievment Division (STAD).
Hasil Uji Persyaratan
Uji Normalitas
Uji normalitas menggunakan Kolmogorov- Smirnov dengan tingkat signifikansi adalah 0,05
dan dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) 27. Berikut
hasil uji normalitas pretest dan postest sebelum dan sesudah diberi perlakuan model Student
Teams Achievment Division (STAD).
Tabel 2: Hasil uji normalitas pretest dan postest
Gambar 3: Uji normalitas pretest sebelum STAD
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 1-10
E-ISSN: 3025-9843
7
Setiyan Maulana Rosit, et.al (Model Pembelajaran Kooperatif....)
Gambar 4: Uji normalitas postest sesudah STAD
Berdasarkan perhitungan uji normalitas kelas 7.3 sebelum dan sesudah diberi perlakuan
Student Teams Achievment Division (STAD) diperoleh hasil sebesar 0,060 dan 0,069 dengan
Sig > 0,05, maka data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Uji Homogenitas
Berikut tabel hasil uji homogenitas menggunakan Levene Statistic dengan tingkat
signifikansi adalah 0,05 dan dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service
Solutions) 27 pada kelas 7.3 di SMP di Tangerang Selatan.
Tabel 3: Hasil uji normalitas pretest dan postest
Berdasarkan perhitungan uji homogenitas pretest dan posttest kelas 7.3 diperoleh hasil
sig based on mean sebesar 0,838 dengan Sig > 0,05, maka data berasal dari populasi yang
homogen.
Gambar 4.5 : Hasil uji homogenitas
Hasil Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini Independent Sample t-Test berbantuan program SPSS
(Statistical Product and Service Solutions) 27.
Tabel 4: Hasil uji normalitas pretest dan postest
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 1-10
E-ISSN: 3025-9843
8
Setiyan Maulana Rosit, et.al (Model Pembelajaran Kooperatif....)
Gambar 4.6 : Hasil uji Independent Sample t-Test
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima
dengan hasil perhitungan Sig. (2-tailed) 0,002, sehingga 0,002 < 0,05 maka artinya bahwa
terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD)
terhadap hasil belajar peserta didik.
Penelitian ini dilakukan di kelas 7.3, sebelum memberikan perlakuan model
pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD) siswa diberikan soal pretest. Soal
pretest yang diberikan sejumlah 20 soal pilihan ganda. Pada pembelajaran berikutnya siswa
diberi perlakuan penerapan model Student Teams Achievment Division (STAD) setelah itu
siswa mengerjakan postest. Setelah memberikan pretest diberi perlakuan Student Teams
Achievment Division (STAD) kelas 7.3 di akhir pertemuan diberikan soal berupa postest
dengan soal yang sama seperti pretest. Berikut pembahasan tentang rumusan masalah pada
penelitian ini berdasarkan hasil uji hipotesis.
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PPKn kelas 7 SMP di
Tangerang Selatan.
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan menggunakan uji Independent
Sample t-Test dengan pengambilan data dari hasil belajar pretest dan postest dapat dinyatakan
bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PPKn kelas 7.3 SMP
di Tangerang Selatan. Hasil analisis deskriptif data menunjukkan rata-rata hasil belajar yang
diperoleh dari pretest 15,92 dan postest 16,27, terlihat bahwa terjadi peningkatan rata-rata hasil
belajar yang cukup tinggi. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, hasil data yang diperoleh
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 1-10
E-ISSN: 3025-9843
9
Setiyan Maulana Rosit, et.al (Model Pembelajaran Kooperatif....)
dilakukan uji prasyarat analisis berupa uji normalitas dan homogenitas. Hasil uji Independent
Sample t-Test menunjukkan bahwa H0 ditolak, dan H𝑎 diterima dengan hasil perhitungan Sig.
(2-tailed) 0,002, sehingga 0,002 < 0,05, berarti terdapat pengaruh model pembelajaran Student
Teams Achievment Division (STAD) terhadap hasil belajar.
Model pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD) dapat meningkatkan
keaktifan, antusiasme, dan keinginan pesertadidik dalam belajar, sehingga pembelajaran yang
berlangsung di kelas lebih efektif dan menyenangkan. Keaktifan, antusiasme, dan keinginan
belajar peserta didik yangtinggi dalam proses pembelajaran akan membuat hasil belajar lebih
meningkat. Adanya keterlibatan peserta didik selama pembelajaran membuat suasana di kelas
menjadi lebih menyenangkan, aktif, dan peserta didik juga fokus dan memperhatikan jalannya
44 pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Pada penelitian ini
melalui model pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD) berguna untuk
membangun pengetahuan peserta didik.
Sebelum diberi perlakuan model pembelajaran Student Teams Achievment Division
(STAD) peserta didik diminta untuk mengerjakan pretest. Peserta didik kemudian diberikan
perlakuan berupa model pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD) yang
diterapkan dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini peserta didik diberikan
kesempatan untuk mengkonstruksi pemahaman mereka dengan penerapan model pembelajaran
(STAD). Hasil pemberian perlakuan berupa model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievment Division (STAD) menunjukkan bahwa peserta didik selama proses pembelajaran
sangat aktif, peserta didik juga saling berinteraksi dengan guru dan peserta didik lainnya untuk
berdiskusi tentang jalannya permainan maupun untuk memecahan permasalahan yang mereka
dapatkan selama melakukan proses pembelajaran tersebut. Setelah diberi perlakuan model
pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD), peserta didik diminta untuk
mengerjakan soal postest. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievment Division (STAD) ini di kelas dapat membangun pembelajaran yanglebih bermakna
dan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dari pembelajaran sebelumnya yaitu
ceramah. Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment
Division (STAD) terbukti bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pesererta didik. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian hipotesis diterima yaitu pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap hasil
belajar peserta didik pada mata pelajaran PPKn kelas 7 SMP di Tangerang Selatan.
4. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, pengujian hipotesis, dan analisis data
penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Terdapat pengaruh penerapan
Student Teams Achievement Division (STAD) terdapat hasil belajar. Perbedaan tersebut dilihat
dari hasil uji Independent Sample t-Test. Terlihat dari hasil uji Independent Sample t-Test
menunjukkan hasil perhitungan Sig. (2-tailed) 0,002 < 0,05 yang berarti H0 ditolak dan H𝑎
diterima, sehingga dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh penerapan model Student Teams
Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap
hasil belajar peserta didik kelas 7 di SMP di Tangerang Selatan berpengaruh.
Berdasarkan hasil penelitian, berikut merupakan saran yang diberikan kepada pihak-
pihak yang terlibat: Penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Division
(STAD) dapat digunakan oleh guru sebagai alternatif yang bisa diterapkan pada pembelajaran
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 1-10
E-ISSN: 3025-9843
10
Setiyan Maulana Rosit, et.al (Model Pembelajaran Kooperatif....)
untuk meningkatkan keaktifan, semangat, dan antusiasme belajar peserta didik. Pihak sekolah
dapat memberikan arahan kepada guru untukmenerapkan Student Teams Achievement
Division (STAD) pada pembelajaran dapat meningkatkan keinginan belajar, antusiasme,
motivasi, keaktifan, dan hasil belajar peserta didik. Peserta didik dapat mengikuti dan
memperhatikan kegiatan pembelajaran dengan keaktifan dan antusiasme yang tinggi selama
pembelajaran di kelas berlangsung maka hasil belajar akan meningkat. Penelitian pengaruh
penerapan Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar, untuk
penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan cakupan materi yang lebih luas dan
model pembelajaran yang lebih bervariasi untuk meningkatkan hasil belajar.
5. Ucapan Terima Kasih
Terimakasih kepada kedua orang tua, dosen pembimbing, dan Unversitas Pamulang yang
sudah memberikan dukungan penuh berupa doa, arahan, serta dorongan semangat kepada
penulis dalam penyusunan artikel ini.
6. Daftar Pustaka
Anwar, Y. A., Azwar, M., Maria, & Khairani. (2022). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD dengan Pendekatan SAVI dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar PPKn. JURNAL
BASICEDU. Volume 6 Nomor 4. Halaman 7433 - 7445 Research & Learning in Elementary
Education https://jbasic.org/index.php/basicedu
Fatimatuzahroh., V. F. (2019). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Akidah Akhlak melalui Metode Lectures. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam Vol. 7, No. 1
FITRIANI. (2018). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT
TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA PELAJARAN PKN DI SMA NEGERI 1
WATANSOPPENG
Ilham. E. (2016). PENGARUH PEMBERIAN PRE-TEST DAN POST-TEST TERHADAP HASIL
BELAJAR MATA DIKLAT HDW.DEV.100.2. A PADA SISWA SMK NEGERI 2 LUBUK
BASUNG. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro Journal
homepage:jurnal.untirta.ac.id/index.php/VOLT Vol 1, No. 2, Oktober 2016, 81-88
Kamaliah (2021). EDUCATIONAL JOURNAL: General and Specific Research Vol. 1 No. 1, page 49-
55 49 HAKIKAT PESERTA DIDIK
Kusumawardani., N, Siswanto, J. & Purnamasari., V. (2018) Jurnal Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Berbantuan Media Poster Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik. Jurnal
Ilmiah Sekolah Dasar Volume 2, Number 2, Hal. 170-174
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievemen Divisions) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar
Nurul Audie Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Vol. 2, No.1, 2019, hal. 586- 595 p-ISSN 2620-
9047, e-ISSN 2620-9071 586 PERAN MEDIA PEMBELAJARAN MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK
Prananda, Gingga. (2019). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD. Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan
dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol. 6, No 49
Purwanti., Sri, & Gafur., Abdul. (2018). Penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar PKn. SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial. Vol. 15 No. 2.
Hlm. 140 148