Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 1, Juni 2024, page: 61-68
E-ISSN: 3025-9843
61
T. Rivaldo Putra et.al (Paritisipasi Politik Gen Z: Eksplorasi….)
Paritisipasi Politik Gen Z: Eksplorasi Peran Media
Sosial dalam Pembentukan Kesadaran Politik Remaja
T. Rivaldo Putra
a,1
, Ririn Tri Wahyuni
b,2
, Nayla Meilani
c,3
, Mutiara Anjani
d,4
, Dian Kumala Sari
e,5
a,b,c,d,e
Prodi Pendidikan Geografi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru, Riau.
1
rivaldotengku1@gmail.com,
2
ririnaja681@gmail.com,
3
nayla060219@gmail.com,
4
mutiaraanjani794@gmail.com,
5
dijahd867@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 25 Maret 2024
Direvisi: 29 April 2024
Disetujui: 30 Mei 2024
Tersedia Daring: 19 Juni 2024
Generasi milenial, juga dikenal sebagai Generasi Y, mencakup mereka yang
lahir antara tahun 1981 dan 2000 dan saat ini berusia 18 hingga 37 tahun.
Dalam konteks pemilu dan politik, media sosial memiliki pengaruh
signifikan pada cara generasi milenial dan Generasi Z (lahir antara
pertengahan 1990-an hingga awal 2000-an) memperoleh informasi dan
berpartisipasi. Penelitian ini bertujuan memberikan masukan bagi
penyelenggara pemilu dan partai politik untuk memahami bagaimana
memanfaatkan media sosial secara efektif dalam pendidikan politik
Generasi Z. Dengan memahami pola penggunaan media dan preferensi
mereka, informasi politik dapat dikemas dengan lebih baik untuk
memastikan kesadaran politik yang lebih luas di kalangan remaja. Generasi
Z cenderung terbuka terhadap isu-isu sosial dan lingkungan, sering
menggunakan media sosial untuk menyuarakan pendapat dan
mempengaruhi perubahan. Meskipun terdapat prevalensi informasi yang
salah dan kampanye yang tidak jelas di media sosial, yang menghalangi
beberapa remaja dari partisipasi politik, penelitian ini menekankan
pentingnya melibatkan generasi muda dalam politik. Menggunakan
metode kualitatif, termasuk observasi langsung dan wawancara, penelitian
ini menyelidiki bagaimana media sosial membentuk partisipasi dan
kesadaran politik Generasi Z, khususnya di Pekanbaru. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa media sosial memainkan peran penting dalam
menyediakan informasi politik dan mendorong keterlibatan politik di
kalangan remaja.
Kata Kunci:
Media digital
Partisipasi politik
Generasi milenial
ABSTRACT
Keywords:
Digital media
Political participation
Millennial generation
The millennial generation, also known as Generation Y, includes those born
between 1981 and 2000 and currently aged 18 to 37 years. In the context of
elections and politics, social media significantly influences how millennials
and Generation Z (born between the mid-1990s and early 2000s) obtain
information and participate. This study aims to provide insights for election
organizers and political parties on effectively using social media for political
education among Generation Z. By understanding their media usage
patterns and preferences, political information can be better packaged to
ensure broader political awareness among youth. Generation Z is notably
open to social and environmental issues and often uses social media to voice
opinions and drive change. Despite the prevalence of misinformation and
unclear campaigns on social media, which deter some youth from political
participation, this research underscores the importance of engaging young
people in politics. Using qualitative methods, including direct observation
and interviews, the study investigates how social media shapes the political
participation and awareness of Generation Z, particularly in Pekanbaru. The
results indicate that social media plays a crucial role in providing political
information and fostering political engagement among youth.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 1, Juni 2024, page: 61-68
E-ISSN: 3025-9843
62
T. Rivaldo Putra et.al (Paritisipasi Politik Gen Z: Eksplorasi….)
©2024, T. Rivaldo Putra, Ririn Tri Wahyuni, Nayla Meilani, Mutiara Anjani,
Dian Kumala Sari
This is an open access article under CC BY-SA license
1.
Pendahuluan
Generasi milenial merupakan generasi yang saat ini sedang menarik perhatian di berbagai
bidang. Milenial juga dikenal sebagai Generasi Y, mereka yang lahir antara tahun 1981 dan 2000
setelah Generasi X (Young, et al., 2013). Milenial adalah generasi muda yang saat ini berusia
antara 18 dan 37 tahun. Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2000-
an, tumbuh dalam era digital dan terbiasa dengan teknologi informasi. Generasi milenial
dianggap unik dibanding generasi sebelum (Gilman dan Stokes, 2014). Dalam konteks pemilu
dan politik, media sosial memiliki pengaruh signifikan pada cara mereka memperoleh informasi
dan berpartisipasi. Penelitian ini memberikan masukan bagi penyelenggara pemilu dan partai
politik untuk memahami bagaimana memanfaatkan media sosial secara efektif dalam
pendidikan politik Generasi Z.
Dengan memahami pola bermedia dan preferensi mereka, kita dapat mengemas informasi
politik dengan lebih baik dan memastikan kesadaran politik yang lebih luas di kalangan remaja.
Mereka cenderung lebih terbuka terhadap isu-isu sosial dan lingkungan, sering menggunakan
media sosial untuk menyuarakan pendapat dan mempengaruhi perubahan. Banyak dari mereka
juga memperjuangkan keadilan sosial, kesetaraan gender, dan akses yang lebih besar terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Nasib bangsa indonesia tergantung dari sumber daya manusia nya,
baik dalam pengetahuan maupun praktik dan partisipasi yang di terapkan. Partisipasi anak muda
atau yang bisa di katakan Generasi Z pada zaman sekarang ini sangat amat di perlukan, terutama
dalam bidang politik yang dimana seharusnya anak muda sekarang antusias dan lebih mendalami
mengenai isu isu dan kasus politik yanh terjadi.
Menurut anda apa yang ada di pikiran anak muda jika mendengar kata politik? Dan
bagaimana pandangan mereka mengenai politik yang ada di negeri ini? Dengan adanya media
sosial seharusnya mempermudah generasi Z sekarang ini untuk ikut dalam partisipasi politik di
negeri ini. Tetapi kebanyakan justru banyak anak mudah yang tidak mau karena banyak nya
provokatif dan kampanye kampanye yang tidak jelas di media sosial. sehingga menyebabkan
pemikiran anak muda mengenai politik sekarang hanya berupa kebohongan publik, omong
kosong, korupsi, urusan orang tua, dan perebutan kekuasaan. Menurut Aristoteles, politik adalah
usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama. Justru kebanyakan
masyarakat sekarang terutama golongan anak muda enggan untuk terlibat masalah politik, sebab
sekarang ini politik sudah di pandang buruk kebanyakan orang. Padahal partisipasi politik
terutama pada generasi Z sangat penting untuk mendorong adanya tindakan setiap individu
untuk menegosiasikan kepentingan maupun pilihan masing masing untuk mencapai tujuan
bersama tanpa adanya pihak yang di rugikan.
Media sosial yang merupakan sarana komunikasi dan bersosialisasi satu sama lain yang di
lakukan secara daring tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Juga merupakan tempat untuk
membagikan konten seperti foto, video, dan tulisan. Media sosial memiliki peran yang sangat
besar dalam pembentukan kesadaran mengenai partisipasi politik remaja sekarang ini, yang di
jadikan sebagai referensi dan tempat untuk mencari informasi mengenai perkembangan politik
bangsa indonesia. Kurangnya kesadaran partisipasi anak muda sekarang mengenai politik
banyak di temukan dalam pemilihan umum (pemilu), mereka yang tidak peduli akan dunia
politik di bangsa sendiri menjadi malas untuk mengikuti adanya pemilu, yang biasa di sebut
dengan golput. Hal ini juga di dorong oleh peran media sosial, banyak berita berita bohong
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 1, Juni 2024, page: 61-68
E-ISSN: 3025-9843
63
T. Rivaldo Putra et.al (Paritisipasi Politik Gen Z: Eksplorasi….)
mengenai politik bangsa yang tersebar. Di Indonesia sat in masalah Golput menjadi perdebatan
yang cukup menarik.
Berdasarkan Data dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI), misalnya, menyebutkan ada
sekitar 28 persen pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya. Bila angka ini benar, tidak
salah bila golput ditahbiskan sebagai pemenang pemilu, mengingat untuk sat ini partai Demokrat
paling unggul dibandingkan partai lainnya dengan perolehan suara lebih dari 20 %. (Emilia,
2022). Generasi milenial merupakan generasi yang saat ini sedang menarik perhatian di berbagai
bidang. Milenial juga dikenal sebagai Generasi Y, mereka yang lahir antara tahun 1981 dan 2000
setelah Generasi X (Young, et al., 2013). Milenial adalah generasi muda yang saat ini berusia
antara 18 dan 37 tahun. Hal ini dibuktikan dengan penelitian Pew Research Center (2016) yang
menyatakan bahwa kehidupan generasi milenial tidak bisa lepas dari teknologi komunikasi dan
informasi, khususnya internet. mereka gen Z juga menyukai hiburan dan budaya pop/ musik
yang merupakan kebutuhan dasar gen Z. Generasi milenial dianggap unik dibanding generasi
sebelum (Gilman dan Stokes, 2014).
Partisipasi politik Generasi Z menarik untuk dieksplorasi, terutama peran media sosial
dalam membentuk kesadaran politik remaja. Dengan akses yang luas dan kemampuan berbagi
informasi secara instan, media sosial memainkan peran penting dalam membentuk pandangan
politik dan menggalang partisipasi dalam proses politik. Karakteristik Generasi Z: Memahami
karakteristik dan nilai-nilai Generasi Z, termasuk ketergantungan mereka pada teknologi dan
media sosial. Peran Media Sosial: Menjelaskan peran media sosial sebagai platform utama bagi
Generasi Z dalam mendapatkan informasi, berdiskusi, dan menyuarakan pandangan politik
mereka. Pengaruh Media Sosial: Membahas bagaimana media sosial memengaruhi persepsi
politik remaja, termasuk pembentukan opini, polarisasi, dan efek filter bubble. Kesadaran
Politik: Menjelaskan bagaimana media sosial dapat membantu meningkatkan kesadaran politik
remaja dengan menyediakan akses mudah terhadap informasi politik dan memfasilitasi diskusi
dan debat.
Partisipasi Politik Mendiskusikan cara-cara di mana media sosial mendorong partisipasi
politik remaja, baik melalui kampanye online, gerakan sosial, atau pemilihan umum. Tantangan
dan Peluang Membahas tantangan yang dihadapi dalam menggunakan media sosial untuk
membentuk kesadaran politik, termasuk masalah kepercayaan informasi dan polarisasi, serta
peluang untuk meningkatkan partisipasi dan keterlibatan politik. Studi Kasus dan Contoh:
Memberikan contoh konkret dari bagaimana Generasi Z menggunakan media sosial dalam
konteks politik, seperti kampanye online, gerakan sosial, atau penyebaran informasi politik.
Rekomendasi dan Kesimpulan: Menyimpulkan materi dengan rekomendasi untuk meningkatkan
peran positif media sosial dalam pembentukan kesadaran politik remaja dan menghadapi
tantangan yang muncul.
2.
Metode
Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kualitatif Menurut Denzin & Lincoln
(1994) menyatakan bahwa penelitian Kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar
alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan
melibatkan berbagai metode yang ada. Erickson (1968) menyatakan bahwa penelitian kualitatif
berusaha untuk menemukan dan menggambarkan secara naratif kegiatan yang dilakukan dan
dampak dari tindakan yang dilakukan terhadap Kehidupan mereka. Penelitian kualitatif adalah
pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena vang teriadi
dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan
secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis
data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan mana dari pada
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 1, Juni 2024, page: 61-68
E-ISSN: 3025-9843
64
T. Rivaldo Putra et.al (Paritisipasi Politik Gen Z: Eksplorasi….)
generalisasi. (Metodologi penilitian kualitatif, 2018, hlm.8) Rancangan penelitian ini yaitu
melalui studi kasus. Dengan melihat langsung yang terjadi pada generasi sekarang ini, terutama
kota Pekanbaru. Jenis data yang diungkapkan dalam penelitian ini bersifat naratif yaitu
dideskripsikan dan dijelaskan dalam bentuk data dokumen lisan maupun tertulis dan diamati
secara langsung di tempat untuk dijadikan data hasil penelitian ini.
Langkah-langkah pelaksanaan dalam penelitian ini yaitu:
1. Mengumpulkan data melalui observasi langsung/ lapangan.
2. Data wawancara dari narasumber yang diolah.
3. Pengumpulan data yang berhubungan dengan materi penelitian.
4. Kemudian melakukan pengumpul an data keseluruhan dengan membuat gambaran data dan
langkah selanjutnya melakukan analisis data yang terkumpulkan.
Tujuan penelitian ini agar partai politik peserta Pemilu mendapatkan gambaran pola generasi
Z. Dengan pendekatan kualitatif penelitian ini menemukan metode dengan total sebanyak 802
generasi dan data kuantitatif disempurnakan dengan wawancara langsung sebanyak 19 generasi Z.
Hasil penelitian membuktikan bahwa walaupun tidak menjadi preferensi utama, generasi z tetap
menjadi akses informasi seputar politik. Media sosial menjadi kunci utama bagi mereka yg
mencari informasi politik.
3.
Hasil dan Pembahasan
Pengertian Politik Gen Z
Penamaan generasi berdasarkan tahun lair menurut Pew Research Centre (2023)
"Generations provide the opportunity to look at Americans both by their place in the life cycle
whether a young adult, a middle-aged parent or a retiree - and by their membership in a cohort of
individuals who were born at a similartime”. Generasi Z merupakan generasi yang lahir pada tahun
1992 hingga 2012. Mereka adalah generasi yang tumbuh dalam era digital, memiliki akses mudah
ke teknologi, dan cenderung lebih terbuka terhadap perubahan sosial dan budaya. Tak heran jika
generasi in memiliki kecerdasan dalam memanfaatkan IPTEK sehingga mereka dikenal sebagai
"Generation" atau "Digital Natives" karena tumbuh di era kemajuan teknologi digital yang
semakin berkembang. Jika merujuk Badan Pusat Statistik, generazi Z didefinisikan sebagai
penduduk yang lahir pada 1997- 2012. Dari total penduduk sebanyak 270,2 juta jiwa berdasarkan
Sensus Penduduk 2020, proporsi generazi Z mencapai 27,94 persen.
Pada usia emas ke-100 tahun Indonesia, generazi Z diproyeksikan menyumbang tenaga usia
produktif cukup besar pada 2045. penduduk. Karakteristik Gen Z:
1. Digital savvy, Mereka terbiasa dengan teknologi dan online.
2. Multikultural, Mereka lebih terbuka terhadap budaya dan keberagaman.
3. Sosial dan aktivis, Mereka peduli akan isu-isu sosial dan lingkungan.
4. Konsumen kritis, Mereka mencari nilai dalam pembelian dan menuntut transparansi dari
merek.
Profil Gen Z Terkini di Indonesia dan Dunia:
1. Di Indonesia, Gen Z adalah salah satu generasi terbesar, dengan kecenderungan mengikuti
tren global.
2. Mereka sangat aktif di media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube.
3. Gen Z Indonesia memiliki kecenderungan untuk menggabungkan unsur budaya lokal dengan
gaya global dalam fashion mereka.
Dengan adanya teknologi digital yang semakin berkembang menjadikan Gen Z dengan
mudah mendapatkan informasi dan saling berinteraksi dengan menggunakan gadget ataupun
smartphone. Menurut Palley (2012) menunjukkan bahwa 60% responden generazi Z memulai
kehidupan sosial mereka secara online. Selain itu, data tersebut juga menunjukkan bahwa sebesar
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 1, Juni 2024, page: 61-68
E-ISSN: 3025-9843
65
T. Rivaldo Putra et.al (Paritisipasi Politik Gen Z: Eksplorasi….)
60% generazi Z lebih menyukai berkomunikasi secara online dibandingkan dengan berbicara
langsung dalam kehidupan nyata, bahkan 70% generasi z lebih nyaman melakukan interaksi
dengan kerabat dan teman melalui jaringan sosial online. (Drs. Sudaryanto, 2024).
Partisipasi Politik Gen Z
Partisipasi politik Generasi Z merujuk pada pemahaman dan keterampilan politik yang
dimiliki ole individu yang tergolong Generasi Z. Partisipasi politik sendiri memiliki definisi
sebagai kemampuan individu dalam memahami, menganalisis dan berpartisipasi dalam politik.
Mencangkup pemahaman tentang struktur dan fungi pemerintahan, lembaga-lembaga politik,
proses pembuatan keputusan politik dan mekanisme partisipasi politik seperti pemilihan umum.
Tentu untuk dapat memahami literasi politik dibutuhkan pemikiran yang kritis, analisis, serta
bagaimana kita memahami suatu hal melalui perspektif orang lain.
Menurut Kadir (2022), media sosial, keluarga, pendidikan, dan pertemanan adalah beberapa
sumber lahirnya persepsi politik pada Generasi Z. Partisipasi politik dapat membantu
menumbuhkan pengetahuan politik seseorang. Tidak hanya itu, literasi politik juga dapat
mengembangkan kemampuan untuk menganalisis pilihan politiknya. Kemampuan in mencakup
kemampuan untuk memahami dan mengevaluasi berbagai opsi politik serta dampak dari setiap
pilihan tersebut. Lebih lanjut, memahami secara sadar akan hak-hak politik ini bertujuan untuk
menyadari pentingnya pemahaman tentang hak untuk berpartisipasi dalam proses politik, hak
untuk menyampaikan pendapat, hak untuk memilih dan dipili serta hak-hak lainnya. Lalu,
kemampuan mengembangkan nilai-nilai demokrasi seperti pemahaman tentang prinsip-prinsip
demokrasi, prinsip-prinsip hak asasi manusia, dan terbuka terhadap pluralism serta kebebasan
berpendapat penting untuk diketahui. Tidak hanva itu, ikut terlibat dalam diskursus politik juga
penting dilakukan.
Oleh karena itu, hal tersebut diharapkan agar remaja dapat berpartisipasi dalam debat
ataupun diskusi politik, menghargai berbagai pandangan ataupun opini orang lain, serta
menghargai pendapat orang lain. Intinya, partisipasi politik berperan penting dalam membentuk
nilai-nilai dan pengetahuan politik seseorang yang membantu individu untuk menjadi warga yang
terinformasi, terlibat dan berpartisipasi aktif dalam proses politik serta memahami pentingnya
demokrasi dan hak-hak politiknya. (Tedi Ervianto, 2024).
Pengaruh Media Sosial
Pengaruh media sosial pada partisipasi politik generasi Z (Gen Z) sangat signifikan dan
multifaset. Beberapa pengaruh utama meliputi:
1. Akses Informasi yang Lebih Luas dan Cepat: Media sosial memungkinkan Gen Z untuk
mengakses informasi politik secara real-time dan dari berbagai sumber. Mereka bisa
mendapatkan berita, analisis, dan opini dari seluruh dunia dengan cepat, sehingga
memperluas wawasan politik mereka.
2. Peningkatan Kesadaran dan Kepedulian Politik: Paparan terhadap isu-isu politik yang sering
dibahas di media sosial membuat Gen Z lebih sadar dan peduli terhadap berbagai masalah
politik, sosial, dan lingkungan. Kampanye dan gerakan yang viral di media sosial, seperti
Black Lives Matter dan kampanye perubahan iklim, mendorong partisipasi aktif mereka.
3. Mobilisasi dan Organisasi: Media sosial memudahkan Gen Z untuk mengorganisir dan
memobilisasi gerakan politik. Mereka bisa dengan mudah menyebarkan informasi tentang
protes, kampanye, dan acara politik lainnya melalui platform seperti Twitter, Instagram, dan
TikTok.
4. Platform untuk Ekspresi dan Diskusi: Media sosial memberikan ruang bagi Gen Z untuk
mengekspresikan pandangan politik mereka dan berdiskusi dengan orang lain. Ini membantu
mereka dalam membentuk dan mengartikulasikan opini politik mereka.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 1, Juni 2024, page: 61-68
E-ISSN: 3025-9843
66
T. Rivaldo Putra et.al (Paritisipasi Politik Gen Z: Eksplorasi….)
5. Pengaruh dan Aktivisme Digital: Banyak anggota Gen Z yang menggunakan media sosial
untuk mempengaruhi orang lain dan menjadi aktivis digital. Mereka bisa membuat petisi
online, menyebarkan informasi melalui video dan infografis, serta menggalang dukungan
untuk berbagai isu politik.
6. Interaksi Langsung dengan Politisi: Media sosial memungkinkan Gen Z untuk berinteraksi
langsung dengan politisi dan kandidat politik. Ini bisa melalui komentar, pesan langsung,
atau partisipasi dalam sesi tanya jawab online. Hal ini membuat politisi lebih mudah diakses
dan akuntabel.
7. Risiko Misinformasi: Di sisi lain, media sosial juga membawa risiko penyebaran informasi
yang salah atau hoaks. Gen Z harus kritis dan mampu memverifikasi informasi yang mereka
terima untuk menghindari pengaruh negatif dari informasi yang tidak akurat.
Secara keseluruhan, media sosial berperan penting dalam membentuk partisipasi politik Gen
Z. Kemudahan akses, interaksi, dan mobilisasi melalui platform digital ini membuat Gen Z
menjadi generasi yang lebih terlibat dan aktif dalam politik dibandingkan generasi sebelumnya.
Namun, tantangan seperti misinformasi dan manipulasi informasi juga perlu diwaspadai untuk
memastikan partisipasi yang sehat dan berinformas.
4.
Kesimpulan
Partisipasi politik generasi Z (Gen Z) sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk
media sosial, keluarga, pendidikan, dan pertemanan. Partisipasi politik Gen Z mencakup
pemahaman dan keterampilan dalam menganalisis dan berpartisipasi dalam proses politik, yang
mencakup pemahaman tentang struktur pemerintahan, lembaga politik, dan proses pengambilan
keputusan politik. Media sosial memiliki pengaruh besar pada partisipasi politik Gen Z dengan
memberikan akses informasi yang luas dan cepat, meningkatkan kesadaran dan kepedulian
terhadap isu-isu politik, sosial, dan lingkungan, serta memfasilitasi mobilisasi dan organisasi
gerakan politik. Selain itu, media sosial menyediakan platform untuk ekspresi dan diskusi politik,
memungkinkan interaksi langsung dengan politisi, dan memfasilitasi aktivisme digital. Namun,
media sosial juga membawa risiko penyebaran informasi yang salah atau hoaks, sehingga Gen Z
harus kritis dalam memverifikasi informasi.
Secara keseluruhan, media sosial telah membantu Gen Z menjadi generasi yang lebih terlibat
dan aktif dalam politik, meskipun tantangan seperti misinformasi perlu diwaspadai untuk
memastikan partisipasi yang sehat dan berinformasi. Partisipasi politik yang aktif dan terinformasi
ini penting untuk membentuk nilai-nilai dan pengetahuan politik yang membantu Gen Z menjadi
warga yang terlibat dan berpartisipasi aktif dalam proses politik serta memahami pentingnya
demokrasi dan hak-hak politik.
5.
Ucapan Terima Kasih
Kami ingin menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi yang berarti dalam penelitian ini. Pertama-tama, kami mengucapkan
terima kasih kepada Bu Emilia Susanti atas bimbingan, saran, dan dukungannya yang tiada henti
sepanjang penelitian ini. Pengetahuan dan pengalaman yang beliau bagikan sangatlah berharga
dan menjadi landasan kuat bagi terselesaikannya penelitian ini. Kami juga berterima kasih kepada
UIN Suska Riau atas fasilitas dan sumber daya yang telah disediakan, yang memungkinkan
penelitian ini dapat berjalan dengan lancar. Dukungan administrasi dan teknis dari staf sangat
membantu dalam setiap tahap penelitian. Selanjutnya, kami menyampaikan terima kasih kepada
T. Rivaldo Putra, Ririn Tri Wahyuni, Nayla Meilani, Mutiara Anjani, Dian Kumala Sari atas
kerjasama dan semangat tim yang luar biasa. Diskusi-diskusi konstruktif dan kerja sama yang solid
telah memberikan banyak wawasan dan memperkaya hasil penelitian ini.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 1, Juni 2024, page: 61-68
E-ISSN: 3025-9843
67
T. Rivaldo Putra et.al (Paritisipasi Politik Gen Z: Eksplorasi….)
6.
Daftar Pustaka
Alyusi, Dyah, Shiefti, (2016). Media Sosial. Kencana Prenada Media. Jakarta: Kencana, 2016
“Gen Z Kita Buta Politik?”. Retrieved Mei 19, 2024, from Kompas.id Website:
https://www.kompas.id/baca/opini/2024/03/05/gen-z-kita-buta-politik
Hutajulu, S, Ginting, S, & ... (2024). Digitalisasi Budaya Politik Melalui Peran Generasi
Milenial dan Gen Z Di Indonesia. Filosofi: Publikasi Ilmu …, journal.asdkvi.or.id,
https://journal.asdkvi.or.id/index.php/Filosofi/article/view/108
Ichwanusafa, R, & Aji, MP (2024). Pengaruh Media Sosial Tiktok Terhadap Tingkat Partisipasi
Politik Mahasiswa Generasi Z di UPN Veteran Jakarta. Madani: Jurnal …,
jurnal.penerbitdaarulhuda.my.id,
https://jurnal.penerbitdaarulhuda.my.id/index.php/MAJIM/article/view/1971
Iswardhana, MR, Arisanto, PT, & ... (2023). Sosialisasi Pendidikan Politik Menyongsong
Pemilu 2024 Terhadap Generasi Z Di Sman 4 Yogyakarta. Jurnal Abdi …,
journal.admi.or.id, http://journal.admi.or.id/index.php/JAMMU/article/view/574
Karina, Mercia, Dkk, (2021). Gen Z Insights Perspective On Education. Unisri Press.
“Kenali 8 Karakteristik Gen Z di Dunia Kerja, Utamakan Kebahagiaan!”. Retrieved Mei 18,
2024, from KarirLab Unpad Website: https://unpad.karirlab.co/article/success-in-
work/kenali-8-karakteristik-gen-z-di-dunia-kerja-utamakan-kebahagiaan
Kurniawan, MR, Erawati, D, Setiawan, H, & ... (2023). Digitalisasi: Strategi Komunikasi KPU
Dalam Meningkatkan Partisipasi Gen Z Pada Pemilu 2024. Innovative: Journal Of …, j-
innovative.org, http://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/view/6206
Lukman, NA, Siregar, H, & ... (2024). Peran Media Sosial Terhadap Pembentukan Persepsi Gen
Z dalam Pemilihan Presiden 2024. J-CEKI: Jurnal Cendekia …, journal-nusantara.com,
http://journal-nusantara.com/index.php/J-CEKI/article/view/3370
Mutz, D. C., & Mondak, J. J. (2006). The workplace as a context for cross-cutting political
discourse. Journal of Politics, 68(1), 140-155.
https://doi.org/10.1111/j.14682508.2006.00376.x
Menatap Pemilu 2024: “Pendidikan Politik Untuk Generasi Z Sebagai Pemilih Pemula”.
Retrieved Mei 21, 2024, from SMKN 1 Klego Website:
https://smkn1klego.sch.id/menatap-pemilu-2024-pendidikan-politik-untuk-generasi-z-
sebagai-pemilih-pemula/
Ningsih, PW, Siahaan, RY, & ... (2024). Perilaku Pemilih Gen Z Pada Pemilihan Presiden Tahun
2024:(Studi Kasus Organisasi Gerakan Pramuka Mahasiswa UNIMED). SOSIAL: Jurnal
…, journal.appisi.or.id, https://journal.appisi.or.id/index.php/sosial/article/view/152
“Pendidikan Politik Gaya Baru Bagi Gen Z”. Retrieved Mei 19, 2024, from detik.com Website:
https://news.detik.com/kolom/d-7071698/pendidikan-politik-gaya-baru-bagi-gen-z
Pratama, D, Widodo, T, & Maulia, ST (2023). Penggunaan Media Digital dan Partisipasi Politik
Milenial. Civilia: Jurnal Kajian Hukum …, jurnal.anfa.co.id,
http://jurnal.anfa.co.id/index.php/civilia/article/view/280
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 1, Juni 2024, page: 61-68
E-ISSN: 3025-9843
68
T. Rivaldo Putra et.al (Paritisipasi Politik Gen Z: Eksplorasi….)
Putricia, ND, Febriyanti, AI, Puteri, ND, & ... (2024). STUDI LITERATUR: PENGARUH
MEDIA SOSIAL TERHADAP PARTISIPASI POLITIK GEN Z (ZOOMERS). … Sosial
dan Ilmu Politik, jurnal.kolibi.org,
http://jurnal.kolibi.org/index.php/retorika/article/view/1490
Saud, Muhammad, Ida, Rachmah, Abbas, Ansar, Ashfaq, Asia, Ahmad, Araz Ramazan (2020).
Media Sosial dan Digitalisasi Partisipasi Politik pada Generasi Muda: Perspektif
Indonesia, Jurnal Society, 8 (1), 87-97, 2020. Retrieved from
https://society.fisip.ubb.ac.id/
Silalahi, MM, Sinambela, SM, & ... (2024). Pemahaman Terhadap Praktik Demokrasi Gen Z
Pada Pemilihan Legislatif Tahun 2024: Studi Kasus Pertukaran Mahasiswa Merdeka 4 di
Universitas Negeri Medan. SOSIAL: Jurnal …, journal.appisi.or.id,
https://journal.appisi.or.id/index.php/sosial/article/view/117
Sudaryanto, Dkk, (2024). Consumer Behavior Gen Z. Universitas Ciputra.
Tampubolon, SL, Armanda, TB, & ... (2024). Perilaku Pemilih Gen Z Pada Pemilihan Presiden
Tahun 2024: Studi Terhadap Perilaku Mahasiswi Unimed Pada Pemilihan Presiden 2024.
Jurnal Hukum, Politik …, journal.lpkd.or.id,
https://journal.lpkd.or.id/index.php/Progres/article/view/366
Zikrama, Zindy, (2024). STRATEGI PENDIDIKAN POLITIK UNTUK MENINGKATKAN
PARTISIPASI POLITIK BAGI GENERASI-Z PADA PILKADA TAHUN 2024 DI
KOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT. Retrieved from
https://praja.ipdn.ac.id