JPKP: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 50-62
E-ISSN: 3025-9843
50
Rifqi Haryanto et.al (Pengaruh Implementasi Media Pembelajaran....)
Pengaruh Implementasi Media Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa SMP Bina Jaya
Banguntapan Yogyakarta
Rifqi Haryanto
a,1
, Heri Kurnia
b,2
,
a, b
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, Umbulharjo, Yogyakarta 55161, Indonesia
1
rifqiharyanto2003@gmail.com;
2
herikurnia312@gmail.com;
*
rifqiharyanto2003@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 9 Juni 2023
Direvisi: 24 Juli 2023
Disetujui: 23 Oktober 2023
Tersedia Daring: 1 Desember
2023
Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan dalam
pembelajaran dan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan
efisiensi dan efektifitas guru dalam mengajar. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran terhadap hasil
belajar PKn. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif
kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
Stratified Random Sampling, sedangkan pengumpulan data dilakukan
melalui teknik angket, observasi dan dokumentasi. Hasil analisis
regresi pada penelitian ini menunjukkan persamaan Y = 112,537+(-
0,686X). Persamaan tersebut berarti nilai koefisien X adalah (-0,686X)
yang berarti jika penggunaan media pembelajaran (x) meningkat
sebesar 1% satuan, maka nilai prestasi belajar siswa (y) meningkat
sebesar (-0,686X) satuan dengan nilai konstanta sebesar 112,537.
Selain itu, diketahui pula koefisien determinasi R2 (R
Square
) sebesar
0,102 yang berarti besarnya pengaruh variabel bebas (penggunaan
media pembelajaran (x) terhadap variabel terikat (hasil belajar PKn (y)
sebesar 10,2%, sedangkan sisanya (89,8%) dipengaruhi oleh variabel
lain di luar variabel pembelajaran yang tidak menggunakan media
pembelajaran.
Kata Kunci:
Implementasi Media
Pembelajaran,
Pendidikan
Kewarganegaraan,
Hasil Belajar
ABSTRACT
Keywords:
Implementation of Learning
Media,
Civic education,
Learning outcomes
Learning media is a tool used in learning and has an important role in
increasing teacher efficiency and effectiveness in teaching. This
research aims to determine the effect of learning media on Civics
learning outcomes. This research uses a quantitative descriptive
approach. The sampling technique used was Stratified Random
Sampling, while data collection was carried out through questionnaires,
observation and documentation techniques. The results of the
regression analysis in this study show the equation Y = 112.537+(-
0.686X). This equation means the coefficient value. In addition, it is also
known that the coefficient of determination R2 (R
Square
) is 0.102, which
means the magnitude of the influence of the independent variable (use
of learning media (x) on the dependent variable (civic learning
outcomes (y) is 10.2%, while the remainder is (89 .8%) is influenced by
other variables outside of learning variables that do not use learning
media.
©2023, Rifqi Haryanto, Heri Kurnia
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Keberhasilan sistem pendidikan Indonesia menjadi hal yang penting karena merupakan
cita-cita bangsa sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-empat
“mencerdaskan kehidupan bangsa” yang memiliki makna filosofis yang mendalam. Hal
tersebut juga sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang tujuan
JPKP: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 50-62
E-ISSN: 3025-9843
51
Rifqi Haryanto et.al (Pengaruh Implementasi Media Pembelajaran....)
pendidikan nasional, pendidikan merupakan wahana atau sarana untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang religius, bermoral, intelektual, kreatif,
mandiri, dan ideologis (Christina, 2023).
Hal tersebut di atas berarti bahwa pendidikan di Indonesia mempunyai cita-cita
“mencerdaskan kehidupan bangsa” dengan menjadikan generasi muda dan bangsanya sebagai
bangsa yang bermoral, intelektual, kreatif, mandiri dan demokratis. Pendidikan adalah proses
pembelajaran yang melibatkan peserta didik dan guru dan bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan, intelektual dan moral peserta didik. Seorang guru dalam mengajar
membutuhkan media dan metode yang tepat dalam mengajar. Media pembelajaran memiliki
fungsi untuk memudahkan guru dalam menjelaskan materi dan memudahkan siswa dalam
memahami apa yang diajarkan oleh guru. Oleh karena itu, dengan hadirnya media ajar ini
diharapkan siswa dapat lebih interaktif, berpikir kritis, dan menciptakan suasana belajar yang
hidup dan menyenangkan sehingga ilmu yang diajarkan oleh guru mudah dipahami oleh siswa.
Menurut Prof. Zaharai Idris, proses pendidikan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
guru dan siswa yang memiliki hubungan dan tujuan untuk membantu proses perkembangan
siswa dan dilakukan secara tatap muka atau menggunakan media tertentu (Haryanto & Kurnia,
2023).
Menurut Gerlach dan Erly (1971) dalam buku “Media Pembelajaran” media pada
umumnya meliputi bahan, benda, peristiwa bahkan makhluk hidup yang dapat membangun
lingkungan pembelajaran agar dapat membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran
seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Nurfadhillah, 2021). Media pembelajaran
adalah alat atau sarana penyampaian informasi dan pesan dalam pembelajaran yang digunakan
guru ketika mengajar serta berfungsi untuk membantu siswa dalam memahami konsep,
keterampilan, dan kompetensi baru (Hasan et al., 2021).
Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah media atau alat yang digunakan
oleh guru untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada siswa agar mereka dapat
memahami konsep, ide, keterampilan dan gagasan yang bertujuan untuk meningkatkan
semangat siswa dalam belajar untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan efisien.
Hasil belajar adalah output yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran yang
mencerminkan tingkat keberhasilan siswa dalam memahami maupun mengaplikasikan
gagasan yang disampaikan guru. Menurut Gagne dan Briggs, hasil belajar merupakan suatu
kemampuan siswa setelah mengikuti rangkaian proses pembelajaran (Nurrita, 2018). Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) SMP Bina Jaya Banguntapan dalam mata pelajaran PKn adalah
70. Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi diperoleh data hasil belajar siswa
diantaranya yang mendapat nilai sangat baik ada 2 siswa dengan presentase 13,33% , siswa
yang memperoleh nilai baik ada 5 dengan presentase 33,33%, sedangkan siswa yang mendapat
nilai cukup, kurang dan sangat kurang ada 8 dengan presentase 53,33%. Dalam wawancara
guru PKn mengatakan bahwa rendahnya prestasi belajar siswa dikarenakan anggapan bahwa
pelajaran PKn adalah pelajaran yang membosankan dan siswa kurang serius dalam mengikuti
pelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn, beberapa permasalahan terkait media
pembelajaran, diantaranya media yang digunakan guru masih konvensional seperti LKS dan
papan tulis. Inovasi yang dilakukan guru dengan membuat mading pendidikan dan lain
sebagainya. namun media yang digunakan masih kurang ber-variasi seperti media audio,
visual, maupun audio visual modern. kebanyakan siswa juga berasal dari pondok pesantren
yang ada di sekitar sekolah, hal ini membuat suasana pembelajaran di SMP Bina Jaya
memiliki ciri khas dan perlu banyak inovasi pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan
optimal (Zai, 2023). Selain itu, Bapak Ronaldo Zai selaku guru PPK kelas VII dan VIII A
menjelaskan bahwa kurangnya variasi media pembelajaran di SMP Bina Jaya disebabkan
JPKP: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 50-62
E-ISSN: 3025-9843
52
Rifqi Haryanto et.al (Pengaruh Implementasi Media Pembelajaran....)
kurangnya fasilitas pendidikan seperti proyektor, laboratorium komputer menyebabkan
kurangnya variasi media pembelajaran. Akibatnya guru hanya menggunakan LKS dan media
gambar serta penjelasan dari Guru dalam menyampaikan pembelajaran. Keadaan seperti itu
menyebabkan siswa kurang bersemangat dalam pembelajaran (Zai, 2023).
Dari hasil survei sementara, kendala dalam pembelajaran PPKn di SMP Bina Jaya
Banguntapan adalah karena penggunaan media pembelajaran yang kurang maksimal dan
kondisi kurangnya sumber daya di sekolah yang kurang memadai. Guru adalah faktor utama
dalam proses pembelajaran, karena guru mengetahui kapasitas dan kebutuhan masing-masing
siswa. Dengan adanya penelitian ini diharapkan lebih kreatif dalam meng inovasikan media
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Karena penelitian ini
membahas pengaruh penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran dan guru
diharapkan lebih sering menggunakan media pembelajaran yang bervariasi ditengah
keterbatasan dengan berbagai inovasi yang bermanfaat bagi siswa dalam memahami materi
pembelajaran.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa peran media pembelajaran dalam proses
pembelajaran memiliki peranan penting, sehingga peneliti sangat tertarik untuk melakukan
penelitian terkait pengaruh implementasi media pembelajaran PKn di SMP Bina Jaya
Banguntapan. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Implementasi Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar PKn
Siswa SMP Bina Jaya Banguntapan”.
2. Metode
Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan seorang peneliti dalam menyusun
suatu penelitian, seperti pengujian hipotesis, teknik serta instrumen-instrumen tertentu yang
digunakan setelah memperhitungkan suatu kewajaran yang telah diperhitungkan berdasarkan
tujuan penelitian (Sugiyono, 2015).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode
deskriptif. Penelitian desktiptif adalah suatu metode penelitian dengan menggambarkan situasi
dan kondisi sebenarnya di lapangan (Heri Kurnia, 2018). Sedangkan teknik pengambilan
sampel yang digunakan yaitu teknik pengelompokan atau Stratified Random Sampling yang
merupakan suatu teknik penentuan sampel penelitian dengan cara mengelompokan anggota
populasi dalam kelompok-kelompok tingkatan tertentu (Supardi, 1993). Teknik Stratified
Random Sampling dibagi menjadi dua yaitu proporsional dan non-proporsional (Supardi,
2020), dalam hal ini peneliti menggunakan teknik Stratified Random Samplin Non-
Proporsional (berstrata tidak berperbandingan) sehingga dalam penelitian ini jumlah sampel
yang digunakan ada 30 siswa. Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan angket,
dokumentasi, wawancara, dan studi literatur dalam menyusun penelitian ini.
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Profil SMP Bina Jaya Banguntapan
SMP Bina Jaya Banguntapan terletak di Jl. Wonosari Km.5, Dusun Pandansari,
Kelurahan Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Lokasi SMP Bina Jaya cukup strategis di sebelah utara Jl. Wonosari Km. 5 dan
sebelah selatan sekolah tersebut ada Masjid Ittihad Ketandan Raya. Sebelah timur dekat
dengan Jl. Majapahit atau Ring Road Timur serta terletak di perkotaan di Yogyakarta.
SMP Bina Jaya Banguntapan adalah sekolah menengah pertama swasta di
Banguntapan yang pada umumnya di Indonesia jenjang menengah pertama ditempuh
selama tiga tahun dari kelas VII sampai kelas IX. Dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan SMP Bina Jaya didirikan pada 4 Januari 1986 di bawah Yayasan Bina Jaya
JPKP: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 50-62
E-ISSN: 3025-9843
53
Rifqi Haryanto et.al (Pengaruh Implementasi Media Pembelajaran....)
dengan NPSN 20400430 dan SK pendirian sekolah 03/1.13.1/1.86 dengan akreditasi saat
ini yaitu B.
SMP Bina Jaya Banguntapan memiliki visi diantaranya “Terwujudnya sekolah yang
berkualitas dan berkepribadian mulia”. Sedangkan Misi SMP Bina Jaya Banguntapan
diantaranya:
1. Meningkatkan prestasi akademik maupun non akademik sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Mengembangkan kepribadian yang utuh, beriman, dan berakhlak mulia.
3. Menciptakan keseimbangan IPTEK dan imtaq pada peserta didik.
4. Menyiapkan generasi penerus yang tangguh, berdedikasi tinggi dan mandiri.
3.2 Sumber Daya Sekolah
Jumlah tenaga pendidik dan tega kependidikan di SMP Bina Jaya secara kuantitas
dapat dikatakan kurang, namun untuk kualitas pembelajaran sudah relatif baik. Jumlah
pendidik di SMP Bina Jaya Banguntapan terdiri dari 20 orang, dengan 11 orang berstatus
sebagai guru honorer, 9 guru PNS golongan I. sedangkan tenaga kependidikan di SMP Bina
Jaya Banguntapan sejumlah 4 orang dengan status pegawai tidak tetap (PTT).
Namun, jumlah pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Bina Jaya Banguntapan
tersebut sudah memenuhi kebutuhan, akan tetapi untuk tenaga kependidikan masih ada
beberapa tugas yang di handle oleh guru seperti tenaga pustakawan, dan lab. Komputer. Hal
ini juga mempengaruhi efisiensi waktu pembelajaran dan beban kerja pendidik. Rincian
jumlah pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Bina Jaya Banguntapan peneliti sajikan
dalam tabel berikut:
Tabel 1. Profil Pendidik SMP N Bina Jaya Banguntapan Bantul
No
Guru/Staf
Pendidikan Terkhir
1.
Guru tetap
S1
2.
Guru Bantu
S1 dan D3
3.
Tata Usaha
SMA
4.
Keamanan
SD/SMP
Jumlah
Sumber: https://sekolah.data.kemdikbud.go.id
Jumlah peserta didik di SMP Bina Jaya Banguntapan pada Tahun Pelajaran 2022/2023
sejumlah 75 siswa yang terdiri dari 3 rombongan belajar dan terbagi menjadi 3 kelas yaitu
kelas VII, VIII, IX. Peneliti sajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2. Profil Peserta Didik SMP Bina Jaya Banguntapan
No
Tingkat
Jumlah
1.
VII
22
2.
VIII
44
3.
IX
9
Total
75
Sumber: https://sekolah.data.kemdikbud.go.id
Kondisi lingkungan SMP Bina Jaya Banguntapan sudah cukup baik, dengan penataan
ruang kelas dan penyediaan sarana dan prasarana yang ada. Keadaan sarana ruang kelas
telah mencukupi kebutuhan siswa diantaranya ada 4 ruang kelas, ruang laboratorium
komputer, perpustakaan, ruang ibadah, UKS.
JPKP: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 50-62
E-ISSN: 3025-9843
54
Rifqi Haryanto et.al (Pengaruh Implementasi Media Pembelajaran....)
3.3 Penyajian Data
3.3.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah pengujian yang berfungsi untuk menunjukan tingkat ke-validan
atau keabsahan data yang digunakan dalam mengukur kualitas kuisioner yang digunakan
peneliti yang menjadi suatu instrumen dalam penelitian, sehingga apabila suatu
instrumen yang digunakan telah memenuhi syarat atau Valid maka instrumen tersebut
layak digunakan (Janna & Herianto, 2021).
Dalam penelitian ini peneliti melakukan uji validitas menggunakan bantuan program
Statistical Producy and Service Solution (SPSS) dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil Uji Validitas
Butir Pertanyaan
Pearson
Corelation
R
tabel
(0,05)
Keterangan
Intensitas Pengunaan Media Pembelajaran
Butir 1
0,564
0,514
Valid
Butir 2
0,665
0,514
Valid
Butir 3
0,599
0,514
Valid
Butir 4
0,674
0,514
Valid
Butir 5
0,698
0,514
Valid
Respons Siswa terhadap media dan pembelajaran guru
Butir 6
0,611
0,514
Valid
Butir 7
0,557
0,514
Valid
Butir 8
0,552
0,514
Valid
Butir 9
0,555
0,514
Valid
Butir 10
0,614
0,514
Valid
Inovasi Media Pembelajaran
Butir 11
0,590
0,514
Valid
Butir 12
0,571
0,514
Valid
Butir 13
0,714
0,514
Valid
Butir 14
0,542
0,514
Valid
Butir 15
0,556
0,514
Valid
Manfaat Media Pembelajaran
Butir 16
0,764
0,514
Valid
Butir 17
0,585
0,514
Valid
Butir 18
0,813
0,514
Valid
Butir 19
0,633
0,514
Valid
Butir 20
0,605
0,514
Valid
Sumber: Rekapitulasi hasil uji validasi menggunakan SPSS Statistik 25
Berdasarkan tabel 3 hasil uji validitas diatas, butir pertanyaan dalam penelitian ini
dinyatakan valid, dengan perhitungan apabila R
hitung >
R
tabel,
artinya seluruh butir
pertanyaan pada variabel penelitian ini dinyatakan valid, sehingga semua butir
pertanyaan dinyatakan layak sebagai instrumen untuk mengukur data penelitian.
3.3.2 Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas atau disebut juga dengan tingkat keajegan berfungsi untuk
mengukur tingkat konsistensi suatu tes yang dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
keajegan atau sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya dalam menghasilkan nilai
yang ajeg atau konsisten tidak berubah walaupun dujikan pada kondisi yang berbeda.
JPKP: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 50-62
E-ISSN: 3025-9843
55
Rifqi Haryanto et.al (Pengaruh Implementasi Media Pembelajaran....)
Variabel yang akan diuji dalam penelitian ini adalah variabel X yaitu penggnaan
media pembelajaran sedangka variabel Y tidak diuji reliabilitas karena menggunakan
data hasil belajar PKn siswa. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
Coefficient Cronbach Alpha dengan menggunakan kategori koefisien reliabilitas Guilford
diantaranya:
1. Apabila 0,80 ≤ r
11
≤1,00 (sangat reliabel),
2. Apabila 0,60≤ r
11
≤0,80 (reliabilitas tinggi),
3. Apabila 0,40≤ r
11
≤0,60 (reliabilitas sedang),
4. Apabila 0,20≤ r
11
≤0,40 (reliabilitas rendah),
5. Apabila 0,00≤ r
11
≤0,20 (sangat tidak reliabel).
Pengujian tingkat reliabelitas atau keajegan instrumen penelitian ini menggunakan
bantuan program Statistical Producy and Service Solution (SPSS) dengan hasil sebagai
berikut:
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Sumber: Hasil reliabelitas menggunakan SPSS Statistics 25
Dari tabel 5 diatas, seluruh variabel penelitian dalam instrumen yang digunakan
dapat dinyatakan sangat reliabel karena Cronbach Alpha > 0,8 yaitu dengan nilai 0,909.
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa pertanyaan dalam instrumen penelitian dapat
digunakan
3.3.3 Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah bagian dari uji asumsi klasik penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui apakah nilai residual berdistribusi normal atau tidak. Dikatakan model
regresi dalam penelitian baik adalah ketika nilai residual yang berdistribusi normal. Uji
normalitas dalam penelitian ini menggunakan model Kolmogorof Smirnof.
Dasar pengambilan asumsi dalam uji normalitas Kolmogorof Smirnof yaitu
diantaranya jika nilai signifikansi > 0,05, maka nilai residual berdistribusi normal, akan
tetapi jika nilai signifikansi < 0,05, maka nilai signifikansi tidak berdisstribusi normal.
Pengujian uji normalitas Kolmogorof Smirnof dalam penelitiana menggunkan bantuan
program Statistical Producy and Service Solution (SPSS) dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N
40
Normal
Parameters
a,b
Mean
.0000000
Std.
Deviation
23.96878739
Most
Extreme
Differences
Absolute
.109
Positive
.076
Negative
-.109
Test Statistic
.109
Asymp. Sig. (2-tailed)
.200
c,d
Sumber: Hasil uji normalitas SPSS statistik 25
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.909
20
JPKP: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 50-62
E-ISSN: 3025-9843
56
Rifqi Haryanto et.al (Pengaruh Implementasi Media Pembelajaran....)
Berdasarkan tabel 5 hasil uji normalitas Kormogolof Smirnof diatas, nilai signifikansi
hasil uji normalitas 0,200>0,05, dapat disimpulkan bahwa nilai residual dalam penelitian
ini berdistribusi normal.
3.3.4 Uji Linearitas
Uji lineraritas berfungsi untuk mengetahui hubungan antara variabel X dengan
variabel Y. Dasar pengambilan keputusan dalam uji linearitas dalam penelitian ini
diantaranya, apabila nilai Signifikansi Deviation from Linearity>0,05, maka terdapat
hubungan yang linear antara variabel X dan variabel Y. Sedangkan apabila nilai
Signifikansi Deviation from Linearity<0,05, maka tidak terdapat hubungan yang linear
antara variabel X dengan variabel Y.
Pengujian uji Linearitas penelitian ini menggunkan bantuan bantuan program
Statistical Producy and Service Solution (SPSS) dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 6. Hasil Uji Linearitas
Sumber: Hasil uji linearitas menggunakan SPSS statistik 25
Berdasarkan hasil olah data uji linearitas diatas, diketahui bahwa nilai Signifikansi
Deviation from Linearity sebesar 0,365 > 0,05, disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang linear antara variabel X (media pembelajaran) dan variabel Y (hasil belajar PKn).
3.3.5 Analisis Deskriptif
3.3.5.1 Analisis Deskriptif Pengaruh Media Pembelajaran
Penyajian data variabel penggunaan medai pembelajaran (x) menggunakan
analisis deskripsi dengan mencari persentase dari setiap kategori yang digunakan
dalam angket atau kuisioner. Penggunaan media pembelajaran PKn di SMP Bina Jaya
Banguntapan yaitu terdapat 4 siswa dengan persentase (13,333%) menjawab bahwa
penggunaan media pembelajaran PKn kategori tidak pernah, 12 siswa dengan
persentase (40%) menjawab penggunaan media pembelajaran PKn dengan kategori
jarang, 5 siswa dengan persentase (23,333%) menjawab bahwa penggunaan media
pembelajaran PKn kadang-kadang, 7 siswa dengan persentase (23,333%) menjawab
bahwa penggunaan media pembelajaran PKn sering, dan 2 siswa dengan persentase
(6,667%) menjawab penggunaan media pembelajaran PKn selalu atau sangat sering
sebagaimana tabel dibawah ini:
ANOVA TABLE
Sum of
Squares
df
Mean
Square
F
Sig.
Hasil Belajar *
Media
Pembelajaran
Between
Groups
(Combined)
16743.333
27
620.123
1.217
.372
Linearity
454.392
1
454.392
.891
.364
Deviation
from
Linearity
16288.941
26
626.498
1.229
.365
Within Groups
6116.667
12
509.722
Total
22860.000
39
JPKP: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 50-62
E-ISSN: 3025-9843
57
Rifqi Haryanto et.al (Pengaruh Implementasi Media Pembelajaran....)
Tabel 7. Distribusi frekuensi penggunaan media pembelajaran
Sumber: Hasil uji linearitas menggunakan SPSS statistik 25
3.3.5.2 Analisis Deskriptif Hasil Belajar Siswa
Penyajian data dari variabel hasil belajar siswa (Y) menggunakan analisi
deskriptif dengan mencari persentase nilai yang dikategorikan dalam kategori yang
ditetapkan oleh guru dalam RPP atau modul ajar. Diketahui terdapat empat kategori
yang ditetapka guru diantaranya sangat baik, baik, cukup, kurang dengan skor
minimum atau KKM 70 sebagaimana tabel berikut ini:
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Siswa SMP Bina Jaya
Banguntapan
No
Interval Kelas
Frekuensi
Persentase
1.
5-28
5
16,667%
2.
29-52
3
10%
3.
53-76
11
36,667%
4.
77-100
11
36,667%
Jumlah
30
100%
Sumber: Hasil uji dokumentasi peneliti
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memperoleh
predikat kurang ada 5 siswa dengan presentase mencapai (16,667%), siswa dengan
predikat cukup ada 3 siswa dengan presentase (10%), siswa dengan predikat baik ada
11 siswa dengen persentase (36,667%), siswa dengan predikat nilai sangat baik ada
11 siswa dengen persentase (36,667%).
3.3.6 Pengujian Hipotesis
3.3.6.1 Analisis Regresi Sederhana
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana.
Analisis regresi sederhana digunakan untuk memprediksi atau menguji pegaruh satu
variabel bebas atau variabel independen (X) terhadap variabel terikat atau variabel
devenden (Y). Bila skor variabel bebas diketahui, maka skor variabel terikatnya dapat
diprediksi besarnya. Analisis regresi juga dapat dilakukan untuk mengetahui linieritas
variabel terikat dengan variabel bebasnya.
Dasar Pengambilan Keputusan Uji Regresi Sederhana dalam penelitian ini
diantaranya dapat mengacu pada dua hal, yakni dengan membandingkan nilai t
hitung
dengan t
tabel
, atau dengan membandingkan nilai signifikansi dengan nilai probabilitas
5% atau 0,05.
1. Membandingkan nilai t
hitung
dan t
tabel
:
a. Jika nilai t
hitung
lebih besar dari nilai t
tabel
, artinya variabel bebas berpengaruh
terhadap variabel terikat.
No
Interval Kelas
Frekuensi
Persentase
1.
49-58
4
13,333%
2.
59-68
12
40%
3.
69-78
5
16,667%
4.
79-88
7
23,333%
5.
89-100
2
6,667%
30
100%
JPKP: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 50-62
E-ISSN: 3025-9843
58
Rifqi Haryanto et.al (Pengaruh Implementasi Media Pembelajaran....)
b. Jika nilai t
hitung
tidak lebih besar dari nilai t
tabel
, artinya variabel bebas tidak
berpengaruh terhadap variabel terikat.
2. Membandingkan nilai signifikansi dengan probabilitas 0,05:
a. Jika nilai signifikansi tidak lebih dari nilai probabilitas 0,05, artinya variabel
bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
b. Jika nilai signifikansi lebih dari nilai probabilitas 0,05, artinya variabel bebas
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
Pengujian regresi sederhana dalam penelitian ini menggunakan bantuan program
SPSS (Statistical Product and Service Solution).
Tabel 9. Persamaan Regresi
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
112.537
27.910
4.032
.000
Media
Pembelajaran
-.686
.384
-.320
-1.787
.085
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
Sumber: Hasil olah data menggunakan SPSS statistik 25
Dari tabel diatas digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
pembelajaran (variabel X) terhadap hasil belajar PKn (variabel Y). Dalam uji nilai t
apabila nilai t
hitung
lebih dari
> t
tabel
diartikan bahwa variabel X berpengaruh terhadap
variabel Y. Dari tabel diatas diketahui bahwa: t
hitung
= -1.787 > t
tabel
2.048, maka
disimpulkan bahwa variabel X tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Y,
sedangkan makna minus berarti hubungan variabel X terhadap variabel Y memiliki
hubungan yang negatif. Pengujian menggunakan nilai signifikansi diperoleh nilai
signifikansi 0,085 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel X tidak pengaruh
signifikan terhadap penggunaan media pembelajaran variabel (Y).
3.3.6.2 Analisis Korelasi
Analisis korelasi merupakan teknik statistik yang berusaha menemukan kekuatan
hubungan antar variabel. Analisis korelasi berkaitan erat dengan analisis regresi.
Beberapa perhitungan dalam analisis regresi dapat dipergunakan dalam perhitungan
analisis korelasi.
Berdasarkan Tabel 9 menginformasikan bahwa model persamaan regresi yang
diperoleh dengan koefisien konstanta dan koefisien variabel yang ada di kolom
Unstandardized Coefficients Tabel di atas, kolom B pada Constant (α) adalah
112.537 sedangkan skor X (media pemebelajaran) atau (b) adalah -0.686. Sehingga
persamaan regresinya adalah: Y = α + bX Y, Y= 112.537 + -0.686X.
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa skor koefisien X sebesar -0,686X yang
berarti apabila skor penggunaan media pembelajaran (X) meningkat 1% satuan maka
skor hasil belajar PKn (Y) akan meningkat sebesar (-0,686X) satuan dengan skor
konstanta 112.537. Sedangkan besarnya nilai korelasi dapat dilihat dalam tabel 16,
sebagai berikut:
JPKP: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 50-62
E-ISSN: 3025-9843
59
Rifqi Haryanto et.al (Pengaruh Implementasi Media Pembelajaran....)
Tabel 10. Nilai Korelasi
Sumber: Hasil olah data menggunakan SPSS statistik 25
Tabel 10 menjelaskan besarnya nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,320
dan dijelaskan besarnya persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil pengkuadratan R. Dari
output tersebut diperoleh koefisiensi determinasi (R
2
atau R
Square
) sebesar 0,102 yang
mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (penggunaan media
pembelajaran) terhadap variabel terikat (hasil belajar PKn) adalah sebesar 10,2%,
sedangkan sisanya (89,8%) dipengaruhi oleh variabel yang lain diluar variabel
penggunaan media pembelajaran yang tidak dianalisis dalam penelitian ini.
3.3.7 Pembahasan
Pembelajaran merupakan kegiatan dimana guru memberikan pengetahuan atau
pengajaran kepada siswa dengan tujuan untuk membangun karakter dan mengasah
kemampuan atau peserta didik. Jalanya suatu pembelajaran tidak dapat dipisahkan
dengan banyaknya instrumen di dalamnya, mulai dari model, metode, media, dan lain
sebagainya. Instrumen tersebut dibutuhkan untuk mendukung kelancaran jalanya
pembelajaran dan membuat suatu pembelajaran menjadi efektif dan efisien baik bagi
guru sebagai pendidik maupun siswa.
Media pembelajaran merupakan seperangkat alat atau media yang digunakan guru
atau pendidik ketika mengajar. Media pembelajaran memiliki fungsi untuk menjadi objek
pendukung bagi guru dalam menjelaskan suatu materi. Media pembelajaran biasanya
terdiri dari buku LKS, video interaktif, Power point, dan lain sebagainya.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Bina Jaya Banguntapan pada akhir bulan Juli
2023 sampai awal Juni 2023. Kondisi pembelajaran di SMP Bina Jaya Banguntapan
memiliki ciri khas tersendiri. Siswa mayoritas berasal dari mitra pondok pesantren
terdekat, hal ini mempengaruhi pola pembelajaran dan media yang digunakan guru ketika
melaksankan pembelajaran karena siswa dilarang membawa alat elektronik seperti HP
dan lain sebagainya. Kondisi fasilitas sekolah juga mempengaruhi bagaimana pola
mengajar guru dan media yang akan digunakan. Kondisi tersebut membuat guru harus
berfikir extra dalam mengembangkan media yang akan digunakan. Dalam penelitian ini
peneliti ingin meneliti pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar
PKn siswa ditengah kondisi yang telah disebutkan diatas. Banyaknya sampel dalam
penelitian ini sebanyak 30 siswa atau responden, diambil dengan metode Strafied
Random Sampling Non Proporsional pada siswa kelas VII dan VIII pada tahun ajaran
2022/2023. Dalam penelitian ini pengaruh penggunaan media pembelajaran sebagai
variabel X dan hasil belajar PKn sebagai variabel Y. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan teknik analisis regresi sederhana serta analisis koefisien determinasi (R2/
R
square
). Hasil analisis data adalah sebagai berikut:
Model Summary
b
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1
.320
a
.102
.070
27.800
a. Predictors: (Constant), Media Pembelajaran
b. Dependent Variable: Hasil Belajar
JPKP: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 50-62
E-ISSN: 3025-9843
60
Rifqi Haryanto et.al (Pengaruh Implementasi Media Pembelajaran....)
3.3.7.1 Analisis Data Model Coefficients
Berdasarkan Tabel 9 (Output data model coefisien) menginformasikan bahwa
model persamaan regresi yang diperoleh dengan koefisien konstanta dan koefisien
variabel yang ada di kolom Unstandardized Coefficients Tabel di atas, kolom B pada
Constant (α) adalah 112.537 sedangkan skor X (media pemebelajaran) atau (b) adalah
(-0,686X). Sehingga persamaan regresinya adalah: Y = α + bX Y = 112.537 + (-
0,0686X).
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa skor koefisien X sebesar (-0,686X)
yang berarti apabila skor penggunaan media pembelajaran (X) meningkat 1% satuan
maka skor hasil belajar PKn (Y) akan meningkat sebesar (-0,686X) satuan dengan
skor konstanta 112.537.
3.3.7.2 Analisis Data Model Summary
Tabel 10 (Output data model summary) menjelaskan besarnya nilai
korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,320 dan dijelaskan besarnya persentase
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang disebut koefisien determinasi
yang merupakan hasil pengkuadratan R
2
(R
square
). Dari output tersebut diperoleh
koefisiensi determinasi (R
2
atau R
Square
) sebesar 0,102 yang mengandung pengertian
bahwa pengaruh variabel bebas (penggunaan media pembelajaran) terhadap variabel
terikat (hasil belajar PKn) adalah sebesar 10,2%, sedangkan sisanya (89,8%)
dipengaruhi oleh variabel yang lain diluar variabel penggunaan media pembelajaran
yang tidak dianalisis dalam penelitian ini.
3.3.7.3 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji statistik t. Ketentuan
hasil uji hipotesis dalam penelitisn ini diantaranya:
1. H1: Ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel penggunaan media
pembelajaran (X) terhadap hasil belajar PKn (Y).
2. H2: Tidak ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel penggunaan media
pembelajaran (X) terhadap Variabel hasil belajar Pkn (Y).
Dasar pengambilan keputusan dalam uji hipotesis penelitian ini meliputi:
1. Membandingkan nilai t
hitung
dan t
tabel
:
a. Jika nilai t
hitung
lebih besar dari nilai t
tabel
, artinya variabel X berpengaruh
terhadap variabel Y.
b. Jika nilai t
hitung
tidak lebih besar dari nilai t
tabel
, artinya variabel X tidak
berpengaruh terhadap variabel Y.
2. Membandingkan nilai signifikansi dengan probabilitas 0,05:
a. Jika nilai signifikansi tidak lebih dari nilai probabilitas < 0,05, artinya variabel
X berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y.
b. Jika nilai signifikansi lebih dari nilai probabilitas 0,05, artinya variabel X
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y.
Hasil uji statistik t dengan menggunakan bantuan program SPSS 25, adalah sebagai
berikut:
JPKP: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 50-62
E-ISSN: 3025-9843
61
Rifqi Haryanto et.al (Pengaruh Implementasi Media Pembelajaran....)
Tabel 11. Hasil Uji Hipotesis
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std.
Error
Beta
1
(Constant)
112.537
27.91
0
4.032
.000
Media
Pembelajar
an
-.686
.384
-.320
-1.787
.085
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
Sumber: Hasil olah data menggunakan SPSS statistik 25
Pengujian terhadap hipotesis ini dilakukan melalui pengujian nilai t. Hipotesis
penggunaan media pembelajaran (variabel X) yang berpengaruh terhadap hasil
belajar PKn (variabel Y). Dalam uji nilai t apabila nilai t
hitung
lebih dari
> t
tabel
diartikan bahwa variabel X berpengaruh terhadap variabel Y. diketahui bahwa: t
hitung
= -1.787 > t
tabel
2.048, disimpulkan bahwa H1 ditolak dan H2 diterima, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang nyata (signifikan) antara penggunaan
media pembelajaran (X) terhadap hasil belajar PKn (Y).
Pengujian lainya menggunakan nilai signifikansi diperoleh nilai signifikansi
0,085 > 0,05, maka H1 ditolak dan H2 diterima, sehingga hipotesis penelitian ini
ditolak. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan antara penggunaan media pembelajaran (X) terhadap hasil belajar siswa
(Y).
4. Kesimpulan
Hasil pembahasan di atas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang tidak signifikan
penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar PKn siswa SMP Bina Jaya
Banguntapan tahun pelajaran 2022/2023. Hasil analisis regresi dalam penelitian ini
menunjukkan persamaan Y=112,537+(-0,686X). Persamaan tersebut berarti nilai koefisien X
adalah (-0,686X) yang artinya jika penggunaan media pembelajaran (X) meningkat sebesar 1%
satuan, maka nilai hasil belajar siswa (Y) akan meningkat sebesar (-0,686X) satuan dengan
nilai konstanta 112,537. Selain itu, diketahui pula koefisien determinasi R2 (RSquare) sebesar
0,102 yang berarti pengaruh variabel bebas (penggunaan media pembelajaran (X) terhadap
variabel terikat (hasil belajar PKn (Y) sebesar 10,2%, sedangkan sisanya (89,8%) dipengaruhi
oleh variabel lain di luar variabel penggunaan media pembelajaran yang tidak dianalisis dalam
penelitian ini.
Penggunaan media pembelajaran tidak berpengaruh signifikan atau signifikan terhadap
hasil belajar PKn siswa sebesar 10,2%. Hasil belajar siswa SMP Bina Jaya Banguntapan
tergolong kurang baik dengan rata-rata nilai siswa 63,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media pembelajaran tidak berpengaruh nyata atau signifikan terhadap hasil belajar
PKn siswa SMP Bina Jaya Banguntapan. media pembelajaran memiliki peranan penting dalam
proses pembelajaran. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor antara lain kondisi
pembelajaran yang ada, kondisi sekolah, variasi guru dalam mengajar dan lain sebagainya.
Faktor utama keberhasilan pembelajaran terletak pada kreativitas guru dalam mengajar dan
kualitas siswa itu sendiri dalam proses pembelajaran, bagaimana siswa termotivasi, strategi
JPKP: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 50-62
E-ISSN: 3025-9843
62
Rifqi Haryanto et.al (Pengaruh Implementasi Media Pembelajaran....)
pembelajaran guru yang efektif, sedangkan media pembelajaran memberikan faktor pendukung
jalannya pembelajaran yang berfungsi untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan
efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran awal.
5. Ucapan Terima Kasih
Terimakasih sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penulisan penelitian ini. Secara khusus terimakasih saya ucapkan kepada Kepala SMP
Bina Jaya Banguntapan yang telah memberikan izin untuk terlaksananya penelitian ini, tak
lupa terimakasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah bapak Heri Kurnia,
S.Pd., M.Pd, yang telah membimbing penyusunan penelitian dalam mata kuliah Metodologi
Penelitian Pendidikan. Penulis berharap penelitian ini penuh dengan kebermanfaatan
walaupun jauh dari kesempurnaan.
6. Daftar Pustaka
Christina. (2023). UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem pendidikan nasional
(SISDIKNAS). Zitteliana, 19(8), 159170.
Haryanto, R., & Kurnia, H. (2023). HOS Tjokroaminotos Islamic Education Concept And its
Relevance to Character Education. Jurnal Penelitian Keislaman, 19(1), 5976.
Hasan, M., Milawati, M., Darodjat, D., Harahap, T. K., Tahrim, T., Anwari, A. M., Rahmat, A.,
Masdiana, M., & Indra, I. (2021). Media pembelajaran. Tahta media group.
Heri Kurnia. (2018). Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif
Mahasiswa ( paiman suwardie (ed.)). Yayasan Pendidikan dan Sosial Indonesia Maju
(YPSIM) Banten.
Janna, N. M., & Herianto, H. (2021). Konsep uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan
SPSS.
Nurfadhillah, S. (2021). MEDIA PEMBELAJARAN Pengertian Media Pembelajaran,
Landasan, Fungsi, Manfaat, Jenis-Jenis Media Pembelajaran, dan Cara Penggunaan
Kedudukan Media Pembelajaran. CV Jejak (Jejak Publisher).
Nurrita, T. (2018). Pengembangan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Jurnal Misykat, 3(1), 171187.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
151, 1017.
Supardi. (2020). Populasi Dan Sampel Penelitian. UNISIA.
Supardi, S. (1993). Populasi dan Sampel Penelitian. Unisia, 13(17), 100108.
https://doi.org/10.20885/unisia.vol13.iss17.art13