Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 11-17
E-ISSN: 3025-9843
11
Saepudin Karta Sasmita, et.al (Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah.)
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Meningkatkan Kinerja Guru
Saepudin Karta Sasmita
a,1
, Endang Prastini
b,2
ab
Program Studi.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pamulang
1
dosen02651@unpam.ac.id;
2
dosen001912@unpam.ac.id
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 1 Februari 2023
Direvisi: 17 April 2023
Disetujui: 24 Mei 2023
Tersedia Daring: 1 Juni 2023
Pendidikan selalu berdampingan dengan perubahan atau
perkembangan zaman sehingga perbaikan dan perubahan kearah yang
lebih baik sudah menjadi tuntutan bersama, kehadiran seorang
pemimpin yang sangat diidam-idamkan oleh semua pihak yakni
pemimpin yang mampu menerjemahkan visi, misi dan tujuan
pendidikan serta mampu mengimplementasikannya melalui strategi-
strategi yang dibuatnya. Dari hasil identifikasi terdapat permasalahan
bahwa kinerja guru belum optimal karena ada beberapa yang belum
terlaksananya dengan baik, diantaranya belum melaksanakan
hubungan antar pribadi seperti mengembangkan sikap positif peserta
didik, menumbuhkan semangat dalam pembelajaran dan melakukan
interaksi di dalam kelas. Adapun focus permasalah adalah Bagaimana
peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru
Untuk mendeskripsikan peran kepemimpinan Kepala Sekolah dalam
meningkatkan kinerja guru. Penelitian ini menggunakan penelitian
kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Adapun Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi. manfaat dari penelitian ini adalah memberikan
kontribusi yang positif bagi pengembangan keilmuan khususnya dalam
peningkatan kinerja guru dengan adanya penelitian menjadi bukti
kepedulian dan eksistensi lembaga kepada warga masyarakat. Selain
itu, hasil penelitian ini bisa menjadi suatu studi sebagai kajian pustaka
dalam mengkaji peran pemimpin di masyarakat.
Kata Kunci:
Peran
Kepemimpinan
Kepala Sekolah
ABSTRACT
Keywords:
Role
Leadership
School Principal
Education is always side by side with changes or developments of the
times so that improvements and changes towards the better have become
common demands, the presence of a leader like that is highly coveted by
all parties, a leader who is able to translate the vision, mission and goals
of education and is able to implement them through strategies -the
strategy he created. From the results of the identification there is a
problem that the teacher's performance is not optimal because there are
some that have not been implemented properly, including not
implementing interpersonal relationships such as developing positive
attitudes of students, fostering enthusiasm in learning and interacting in
the classroom. The focus of the problem is what is the role of the
principal's leadership in improving teacher performance. To describe the
role of the principal's leadership in improving teacher performance. This
research uses qualitative research with a descriptive research design. The
data collection technique is carried out through observation, interviews
and documentation. the benefit of this research is to make a positive
contribution to scientific development, especially in improving teacher
performance with research being proof of the care and existence of the
institution to the community members. Apart from that, the results of this
research can be used as a study as a literature review in examining the
role of leaders in society.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 11-17
E-ISSN: 3025-9843
12
Saepudin Karta Sasmita, et.al (Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah.)
©2023, Saepudin Karta Sasmita, Endang Prastini
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Pendidikan selalu berdampingan dengan perubahan atau perkembangan zaman sehingga
perbaikan dan perubahan kearah yang lebih baik sudah menjadi tuntutan bersama, kehadiran
seorang pemimpin yang sangat diidam-idamkan oleh semua pihak yakni pemimpin yang
mampu menerjemahkan visi, misi dan tujuan pendidikan serta mampu
mengimplementasikannya melalui strategi-strategi yang dibuatnya.
undang-undang Sistem pendidikan nasional No.20 tahun 2003 Bab I pasal 1 menyebutkan
bahwa “pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan dirinya untuk memiliki
kekuasaan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, ahlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.
Di era saat ini kita memerpulkan figur seorang pemimpin yang meliliki wawasan yang
luas serta yang paham akan permasalahan yang di hadapi, sehingga mampu menerjemahkan
setiap hambatan0hambatan yang dihadapi.
Kepemimpinan kepala sekolah sangat mempengaruhi konsidi psikologi dan kinerja guru-
guru dengan merasa terperhatikan dan dihargai keberadaanya membuat guru akan semakin
termotivasi dan selalu bersemangat. Oleh karena itu kepala sekolah sangat berperan sekali
dalam meningkatkan kinerja guru baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
maka seorang pemimpin harus dipersiapkan sedini mungkin sebab seorang pemimpin dapat
mempengaruhi kondisi organisasinya.
Jadi baik dan bukruknya seuatu oragisasi atau sekolah tergantung kepada seorang pemipin
atau kepala sekolah, kepala sekolah yang berhasil mempun meningkatkan kinerja guru
menggapai cita-cita bersama.
Adapaun tugas tupoksi kepada sekolah menurut Permendiknas nomor 19 tahun 2007
tentang standar pengelolaan sekolah, mepiluti (1) perencanaan program, (2) pelaksanaan
rencana kerja, (3) pengawasan dan evaluasi, (4) kepemimpinan sekolah, (5) system informasi
sekolah.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan di SMP Perguruan Cikini Jakarta Pusat,
kepala sekolah sudah melakukan tugas dan tanggung jawabnya cukup baik, seperti
berkomunikasi secara terbuka dengan para guru, menyelenggarakan pertemuan secara aktif
dengan warga sekolah mengenai topik-topik yang membutuhkan perhatian, membimbing dan
mengarahkan guru melaksanakan pembelajaran, membimbing guru tentang cara mempelajari
problem yang dialami siswa, mampu menjalin hubungan yang harmonis, dan melakukan
kunjungan kelas untuk mengamati kegiatan pembelajaran didalam kelas.
Kinerja guru atau prestasi kinerja merupakan hasil yang dicapai oleh guru dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecelakaan,
pengalaman dan kesungguhan, serta penggunaan waktu. Profesionalitas guru sangat
berpengaruh terhadap kinerja guru yang menyangkut seluruh aktivitas yang dilakukannya
dalam mengemban amanat dan tanggung jawabnya dalam mendidik, mengajar dan
membimbing, mengarahkan, dan memandu siswa dalam mencapai tingkat kedewasaan dan
kematangannya.
Berdasarkan pendapat diatas dapat dipahami bahwa kinerja guru adalah kemampuan guru
dalam pencapaian tujuan pembelajaran, untuk mendidik dan memberikan dorongan kepada
peserta didik agar lebih proesional di dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab untuk
memenuhi kebutuhan yang ia butuhkan.
Berdasarkan dari hasil pra penelitian yang ada, bahwa kinerja guru di SMP Perguruan
Cikini Jakarta Pusat belum optimal karena ada beberapa yang belum terlaksananya
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 11-17
E-ISSN: 3025-9843
13
Saepudin Karta Sasmita, et.al (Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah.)
dengan baik, diantaranya belum melaksanakan hubungan antar pribadi seperti
mengembangkan sikap positif peserta didik, menumbuhkan semangat dalam pembelajaran dan
melakukan interaksi di dalam kelas. Kemudian belum melaksanakan program pengayaan
seperti memberikan bahan bacaan kepada peserta didik. Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa
kepala sekolah sudah cukup melaksanakan tugasnya dengan baik akan tetapi belum
berdampak positif terhadap kinerja guru di SMP Perguruan Cikini Jakarta Pusat, oleh karena
itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang berjudul “Peran
Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMP Perguruan Cikini
Jakarta Pusat”.
2. Metode
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena
dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti aktivitas sebuah kelompok budaya yang
melambangkan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Kualitatif adalah sebagai
penelitian yang pada umumnya menjelaskan, memberikan dan interpretasi tentang berbagai
perilaku dan pengalaman manusia (individu) dari berbagai bentuk. Menurut Hardiansyah
(2013:p. 14) bahwa kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku, yang diperoleh melalui suatu
teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif, sehingga akan
menghasilkan temuan dari jawaban yang ditanyakan.
Pendapat diatas di perkokoh oleh Sugiono (2012:p. 85)bahwa tujuan penelitian kualitatif
bukan semata-mata untukn memperoleh sebuah kebenaran. Namun, lebih pada mpemahami
dari pengetahuan subyek pada sekitarnya. Jika dilihat dari dunia sekitar, atau pemahaman
seorang/subyek mungkin juga bisa salah atau mendekati kebenaran berdasarkan pemahaman.
Maka untuk memahami sebuah bentuk dan kenyataan pada kehidupan atau lingkungan
terkadang tidak sesuai dengan teori atau hukum. Penelitian Kualitatif adalah jenis penelitian
yang temuan temuannya tidak diperoleh dengan prosedur kuantitatif, perhitungan statistik,
atau bentuk cara-cara lainnya yang menggunakan ukuran angka.
Penelitian ini menggunakan data-data yang di peroleh dari dua sumber yaitu : Data
primer yaitu data yang di peroleh dari sumbernya secara langsung, di amati dan di catat secara
langsung, seperti wawancara, observasi dan angket, dengan pihak yang terkait, seperti Kelapa
sekolah, guru kelas dan lainnya. Data Skunder yaitu data yang diproleh dari data yang sudah
ada dan mempunyai hubungan masalah yang di teliti. Data ini di proleh dari dari beberapa
sumber pendukunh, dari sumber buku, internet, journal dan lain sebagainya (data ini berguna
untuk melengkapi data primer).
Proses pengumpulan data dilakukan oleh peneliti melalui empat teknik pengumpulan data,
yaitu: observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi literature. Keempat teknik tersebut
diharapkan dapat saling melengkapi dalam memperoleh data yang diperlukan.
Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku
atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan
untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik
terhadap pengukuran tersebut. Adapun teknik observasi yang dapat digunakan dalam
penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi
kelompok tidak terstruktur (Suwarma, 2015:p. 280-281).
3. Hasil dan Pembahasan
1. Peran Kepemimpinan
Kepala Sekolah merupakan motor penggerak dan penentu arah kebijakan yang
menentukan visi, misi dan menentuakan tujuan yang ingin dicapai sekolah. Masa depan
sekolah tergantung kepmemimpinan kepala sekolahnya.Melakukan perubahan ke arah
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 11-17
E-ISSN: 3025-9843
14
Saepudin Karta Sasmita, et.al (Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah.)
yang lebih baik dan maju merupakan seautu kewajiban. Menurut pendapat Sudrajat
(122:2004) tugas kepala sekolah adalah
a. Merumuskan misi, visi, tujuan dan strategi sekolah.
b. Membuat organisasi yaitu struktur sekolah dan tugas tugasnya.
c. Memberikan motivasi baik di dalam kepada staf dan keluar sebagai contoh teladan.
d. Melaksanakan supervise dan pengawasan ke semua staf dan seluruh warga di
lingkungan sekolah.
e. Melakukan evaluasi proses dan hasil. Kepala sekolah harus bertanggung jawab atas
terlaksananya program pendidikan di sekolah. Untuk merealisasikannya kepala
sekolah harus mengetahui seluruh aspek yang ada di sekolah baik itu tentang staf,
program sekolah, keadaan guru, keadaan siswa, serta keadaan di lingkungan sekolah.
Dari peran yang dilakukan oleh kepala sekolah, dapat disimpulkan bahwa sangat
penting peran kepemimpinan yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan
kinerja guru di SMP Perguruan Cikini, Jakarta Pusat, dikarenakan baik buruknya
kualitas pendidikanatau sekolah ditentukan oleh kepemimpinan kepala sekolah dan
guru sebgai tenaga pendidik yang memiliki kinerja yang baik dalam mendidik,
mengajar, membina dan melatih siswa disekolah tersebut. Berdasarkan hasil observasi
dan wawancara bahwa kepala sekolah SMP Perguruan Cikini, Jakarta Pusat Bapak
kepala sekolah sudah melakukan perannya dengan cukup baik, kepala sekolah sudah
cukup membimbing dan mengarahkan guru dalam memecahkan masalah yang dihadapi
guru di dalam kelas Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja
guru di SMP Perguruan Cikini, Jakarta Pusat berhubungan dengan kinerja guru yang
dilakukan guru dalam mengajar dikelas dapat berjalan dengan baik maka guru harus
diberikan arahan dan bimbingan. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan
bahwa guru telah melakukan beberapa tugasnya sebagai pendidik, yaitu sebagai berikut:
a. Perencanaan pembelajaran
b. Melaksanakan pembelajaran
c. Melaksanakan hubungan antar pribadi
d. Melaksanakan kegiatan hasil pembelajaran
e. Melaksanakan program pengayaan
f. Melakukan remedial
Dalam meningkatkan mutu, kepala sekolah harus memiliki pemahaman mengenai
strategi dan system oraganisasi yang berjalan. Sumber Daya Manusia oleh kepala
sekolah di bangun melalui manajarial personalia (Suwardi, 2014). Namun dengan
gamblang Slamet (2000) menjelaskan karakteristis kepala sekolah, yaitu :
Kepala sekolah harus mempunyai wawasan yang luas dan pandangan yang jauh ke
depan dan mengetahui keputusan serta tindakan apa yang harus di ambil serta
memahami cara apa yang harus di lakukan.
a. Kepala sekolah dapat mengkoordinir dan meyelaraskan seluruh aspek yang ada.
b. Kepala sekolah mampu mengambil cepat dalam mengambil keputusan,
menyatukan sumber daya manusia yang ada, serta memiliki toleransi.
c. Kepala sekolah dapat menyelesaikan konflik yang ada terutama hal hal yang tidak
menyukai kepala sekolah, tidak memiliki ketidakpedulian, imitasi, arogansi, kaku,
bermuka dua dalam bersikap dan bertindak.
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan bahwa guru di SMP Perguruan Cikini,
Jakarta Pusat sudah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, melaksanakan hubungan antar pribadi, melaksanakan penilaian hasil
belajar, melaksanakan program pengayaan dan melaksanakan program remedial. Hal
tersebut penulis perkuat dengan observasi dan wawancara yang dilakukan dengan
Guru Seni Budaya dan Guru Bahasa Indonesia.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 11-17
E-ISSN: 3025-9843
15
Saepudin Karta Sasmita, et.al (Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah.)
Dalam analisis data ini, penulis menggunakan Reduksi Data, Penyajian Data, dan
Menarik Simpulan. Sebelum dianalisis, data yang penulis peroleh terlebih dahulu
dikumpulkan sesuai dengan jenis data yang ada, setelah data terkumpul menurut
jenisnya masing-masing kemudian penulis menganalisis data dengan suatu metode
untuk memaparkan dan menafsirkan data yang ada. Setelah data dianalisisis
kemudian diambil simpulan dengan cara berfikir induktif yaitu berangkat dari
simpulan simpulan umum kemudian ditarik menjadi sebuah impulan yang bersifat
khusus. Dengan demikian dapat dihindari kesalahan dalam mengambil simpulan
yang akan dijadikan fakta untuk mengetahui bagaimana Peran Kepemimpinan Kepala
Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di SMP Perguruan Cikini, Jakarta Pusat.
2. Bagaimana Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja
Guru?
Pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan yang demokrasi selalu mengadakan
konsultasi dengan para bawahannya mengenai tindakan dan keputusan yang
diusulkan pemipin, serta berusaha memberikan dorongan untuk turut serta aktif dalam
melaksanakan semua keputusan yang telah ditetapkan.
Kepala sekolah sudah menjalankan peran kepemimpinan dalam meningkatkan
kinerja guru dengan memiliki gaya kepemimpinan yang demokratis, lugas, dan
terbuka hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan kepala sekolah SMP
Perguruan Cikini Jakarta Pusat. Pada saat rapat proses pengambilan keputusan rapat
dari peserta rapat, guru mengajukan saran atau pendapat kesimpulan terakhir yaitu
keinginan peserta rapat yang menjadi keputusan terakhir pada saat rapat, apabila ada
saran atau kritik diterima dengan sangat baik kalau berupa saran yang membangun
wajib untuk kita laksanakan. Semua saran baik itu pendapat atau sebuah kritikan kita
harus terbuka.
Dari hasil temukan dilapangan maka dapat di simpulkan bahwa. Hal ini juga
berpengaruh terhadap meningkatkan kinerja guru dalam melakukan perencanaan
pembelajaran, kepala sekolah yang sifatnya demokratis dan terbuka membuat guru
tidak segan untuk menanyakan apabila ada yang kurang dalam membuat dan
melaksanakan perencanaan pembelajaran. dan meningkatkan kinerja guru dalam
melaksanakan hubungan antar pribadi di kelas , contohnya guru dan siswa membuat
keputusan bersama untuk membuat peraturan dikelas.
3. Menyiapkan waktu untuk berkomunikasi secara terbukadengan para guru, peserta
didik, dan warga sekolah lainnya
Berdasarkan temuan dilapangan Kepala sekolah sudah menjalankan peran
kepemimpinannya dalam meningkatkan kinerja guru adalah dengan menyiapkan
waktu untuk berkomunikasi dengan warga sekolah hal ini diperkuat dengan
wawancara dan observasi dengan kepala sekolah guru. “Menjalin komunikasi yang
baik, suatu saat bisa dilakukan kumpul bersama apalagi jaman sekarang sudah ada
media sosial jadi bisa berkomunikasi di grup, bisa dengan berkumpul bersama bukan
dengan hanya sebatas kewajiban tetapi bisa dengan persaudaraan. Terkadang juga
berkomukasi ngobrol dengan siswa disini, ngobrol dengan guru tentang proses
pembelajaran dikelas apa saja keluhan yang ada dikelas” Hasil interview diatas adalah
bahwa kepala sekolah telah melakukan peran kepemimpinannya dengan menyiapkan
waktu untuk berkomunikasi secara terbuka dengan guru dan warga sekolah.
4. Menekankan kepada guru dan seluruh warga sekolah untuk memenuhi norma-
norma pembelajaran dengan disiplin yang tinggi
Sudah menjadi tugasnya sebagai kepala sekolah untuk menekankan kepada warga
sekolah untuk disiplin. Apabila ada yang melanggar akan diberikan sanksi. Kepala
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 11-17
E-ISSN: 3025-9843
16
Saepudin Karta Sasmita, et.al (Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah.)
sekolah sudah melakukan indikator tersebut hal ini diperkuat dengan wawancara
kepada kepala sekolah.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah sudah
menciptakan lingkungan yang disiplin sehingga sekolah menjadi tertib, dan kepala
sekolah pun sudah mencontohkan yang baik agar warga sekolah yang lain menjadi
ikut disiplin
5. Menyelenggarakan pertemuan secara aktif, berkala dan berkesinambungan dengan
komite sekolah, guru, dan warga sekolah lainnya mengenai topik-topik yang
memerlukan perhatian
Berdasarkan hasil interview diperoleh keterangan bahwa kepala sekolah dalam
menjalankan peran kepemimpinannya dalam meningkatkan kinerja guru adalah
dengan menyelenggarakan pertemuan dengan guru dan warga sekolah dari indikator
diatas kepala sekolah sudah melakukannya.
Berdasarkan hasil interview bahwa apabila ada masalah disekolah ataupun dengan
guru akan melakukan pertemuan apabila diperlukan dan melakukan rapat dengan
warga sekolah untuk membahas tenang hal yang memerlukan perhatian khusus.
Dengan melalakukan pertemuan untuk membahas yang membutuhkan perhatian
khusus maka membantu guru untuk memecahkan masalah yang ada.
6. Membimbing dan mengarahkan guru dalam memecahkan masalah-masalah kerja,
dan bersedia memberikan bantuan
Sudah menjadi tugasnya sebagai kepala madrasah untuk membantu menyelesaikan
masalah yang dihadapi guru serta mencarikan solusi yang terbaik. Apabila ada
masalah segera diselesaikan sehingga tidak berlarut-larut.
Berdasarkan hasil interview diperoleh keterangan bahwa kepala sekolah dalam
menjalankan perannya sebagai pemimpin dalam meningkatkan kinerja adalah dengan
membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi guru dari indikator diatas penulis
akan menjabarkan sebagai berikut: Kepala sekolah akan menanyakan problemnya
apa, apabila dalam masalah skill guru dalam mengajar akan dibimbing dan ada upaya-
upaya supaya agar ada peningkatan skill dan mengirim untuk pelatihan agar guru
lebih meningkat kemampuannya dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil interview kepala sekolah sudah melakukan peran
kepemimpinannya berdasarkan indikator yang ada, hal ini diperkuat dengan hasil
wawancara dengan guru bahwa kepala sekolah selalu membimbing guru apabila
mendapat kesusahan dalam proses pelaksanaan pembelajaran dan kepala sekolah
mengirim guru untuk melaksanakan pelatihan agar kemampuan guru tersebut
meningkat.
7. Melakukan berbagai kunjungan kelas untuk mengamati kegiatan pembelajaran
secara langsung.
Sudah menjadi tugas kepala sekolah untuk mengamati kegiatan pembelajaran
secara langsung untuk mengetahui bagaimana keadaan didalam kelas, bagaimana
kinerja guru pada saat berada dikelas.
Berdasarkan temuan Kepala sekolah suudah menjalan kan perannya sebagai
pemimpin dalam meningkatkan kinera guru dengan melakukan kunjungan kelas hal
ini diperkuat dengan hasil interview dengan kepala sekolah.
4. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil analisis data dan pembahasan tentang peran kepemimpinan kepala
sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Perguruan Cikini, Jakarta Pusat, maka
penulis dapat mengambil simpulan yakni Kepala sekolah telah melaksanakan peran
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 1, Juni 2023, page: 11-17
E-ISSN: 3025-9843
17
Saepudin Karta Sasmita, et.al (Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah.)
kepemimpinannya dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Perguruan Cikini, Jakarta Pusat
dengan baik.
Dalam melaksanakan perannya kepala sekolah sudah menerapkan gaya kepemimpinan
bersifat demokratis, lugas, dan terbuka, menyiapkan waktu untuk berkomunikasi dengan
warga sekolah, meskipun tidak bertatap muka secara langsung dan menekankan kepada guru
juga warga sekolah untuk disiplin, menyelenggarakan pertemuan dengan warga sekolah
mengenai topi-topik yang memerlukan perhatian khusus, membimbing guru dan membantu
guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru, mengarahkan guru dan
memberikan pelatihan kepada guru agar meningkatkan kemampuannya, dan melakukan
kunjungan kelas.
5. Daftar Pustaka
Afiyanti, Y., & Rachmawati, I. N. (2014). Petodologi Penelitian Kualitatif dalam Riset
Keperawatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Perseda.
Agus Widowo. (2012) Pendidikan Karakter Strategi Membangun Karakter Bangsa
Beradapan. Yagyakarta:Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
Cipta.Komalasari, K., & Saripudin, D. (2017). Pendidikan Karakter, Konsep dan
Aplikasi Living Values Education. (R. Aditama, Ed.). Bandung.
H. M Arifin, Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), 106.
Herdiansyah, H. (2013). Wawancara, Observasi, dan Facus Groups (Sebagai Instrumen
Penggalian Data Kualitatif). Jakarta: PT Raja Grafindo Perseda.
Joker, J., Bartjan, Pennink, & Wahyuni, S. (2011). Metodologi Penelitian: Panduan Untuk
Wahjosumidjo, (2002). Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Komara, E. (2018). Penguatan pendidikan karakter dan pembelajaran abad 21.
Sipatahoenan, 4(1).
Saрutra, Yudha. (2011) Perkembangan dan Perkembangan Motorik. Jakarta: Deрdiknas.
Sugiono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabata.
Suprayogo, I., & Tobroni. (2001). Metodologi Penelitian Sosial-Agama. Bandung: PT
Romaja Rosdakarya Offset.
Suwarma, M. Al. (2015). Dasar Penelitian Kualitatif. Bandung: Gelar Pustaka Mandiri.
Undang-undang Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan sekolah