JPKP: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 90-95
E-ISSN: 3025-9843
90
Mas Fierna Janvierna Lusie Putri et.al (Implementasi Pendidikan Pancasila....)
Implementasi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dalam Membentuk Jiwa
Berbhineka Global Peserta Didik
Mas Fierna Janvierna Lusie Putri
a,1
Poppy Fernanda
b,2
a,b
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Pamulang.
*2
dosen02649@unpam.ac.id
1
poppyfernanda28@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 19 Juni 2023
Direvisi: 29 Juli 2023
Disetujui: 1 November 2023
Tersedia Daring: 1 Desember
2023
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran memiliki peran penting
untuk membentuk peserta didik agar memiliki jiwa berbhineka
global. Berbhineka global adalah perasaan menghormati
keberagaman atau toleransi terhadap perbedaan budaya baik dalam
lingkup Indonesia bahkan dunia. Pendekatan yang diterapkan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif metode deskriptif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa implementasi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dalam membentuk jiwa berbhineka global peserta
didik kelas 11 IPA 5 SMA Negeri 11 Kota Tangerang Selatan sudah
berjalan cukup baik. Hal ini terlihat dari pemahaman peserta didik
mengenai mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan khususnya tentang berbhineka global. Tetapi tidak
terlepas dari hambatan-hambatan. Seperti perubahan kurikulum dan
peserta didik yang lebih menyukai hal-hal yang berkaitan dengan
budaya luar. Adapun upaya yang dilakukan oleh guru diantaranya
menjelaskan secara berkala tentang perbedaan-perbedaan yang ada.
Di materi PPKn kurikulum merdeka sendiri terdapat materi mengenai
“Bhineka Tunggal Ika” yang mana tiap unitnya menampilkan elemen
kunci dari berbhineka global. Implementasi berbhineka global
peserta didik dilihat saat mereka semangat untuk mempertahankan
budaya luhur, menghargai perbedaan budaya dan berpikiran terbuka
dalam berinteraksi dengan budaya luar.
Kata Kunci:
PPKn
Berbhineka Global
Peserta Didik
ABSTRACT
Keywords:
Pancasila and civic education
Diversity Global
Student
Pancasila and Citizenship Education have an important role to shape
students to have a global multicultural spirit. Global diversity is a feeling
of respecting diversity or tolerance for cultural differences both within
Indonesia and even the world. The approach applied in this study is a
qualitative descriptive method approach. Data collection techniques used
in this study were observation, interviews and documentation. The results
of the study show that the implementation of Pancasila and Citizenship
Education in shaping the global diversity spirit of students in grade 11
science 5 at SMA Negeri 11 Kota Tangerang Selatan has gone quite well.
This can be seen from the students' understanding of Pancasila and
Citizenship Education subjects, especially regarding global diversity,
which is quite good. But of course not without obstacles. Such as
curriculum changes and students who prefer things related to foreign
cultures. The efforts made by the teacher include explaining periodically
the differences that exist. In the independent curriculum PPKn material
itself there is material regarding "Unity in Diversity" in which each unit
displays key elements of global diversity. The implementation of students'
global diversity can be seen when they are passionate about maintaining
a noble culture, respecting cultural differences and are open-minded in
interacting with foreign cultures.
JPKP: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 90-95
E-ISSN: 3025-9843
91
Mas Fierna Janvierna Lusie Putri et.al (Implementasi Pendidikan Pancasila....)
©2023, Mas Fierna Janvierna Lusie Putri, Poppy Fernanda
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Keberagaman budaya di Indonesia akan menimbulkan suatu potensi sekaligus juga
tantangan yang harus dihadapi masyarakat Indonesia. Disebut sebagai potensi karena jika
kebudayaan Indonesia dikelola, diperdayakan atau dikolaborasikan dengan baik akan membuat
suatu peluang untuk Indonesia yang lebih maju lagi dan di kenal dunia. Selain potensi, negara
Indonesia juga dihadapkan oleh tantangan dengan adanya keberagaman budaya. Yaitu karena
dengan budaya yang beranekeragam dapat membuat masyarakat mudah berbeda pendapat,
serta memiliki perasaan kedaerahan yang dominan. Sejalan dengan pandangan Ki Hadjar
Dewantara mengenai pendidikan, yaitu merupakan usaha pokok untuk memberikan nilai-nilai
kebatinan yang ada dalam hidup rakyat yang berkebudayaan kepada tiap-tiap turunan baru,
tidak hanya berupa “pemeliharaan” akan tetapi juga dengan maksud “memajukan” serta
“memperkembangkan” kebudayaan, menuju ke arah keseluruhan hidup kemanusiaan
.
Pendidikan diharapkan menjadi sarana ampuh untuk mewariskan budaya, supaya generasi
muda dapat memilihara bahkan memajukan budaya Indonesia yang beranekaragam.
Pendidikan merupakan hal penting bagi kehidupan manusia, yang perlu diperhatikan atau
diprioritaskan keberlangsungannya. Dalam Pasal 31 ayat 1 UUD 1945 tercantum bahwa
“Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”. Hal ini menunjukkan bahwa, setiap warga
negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Selanjutnya dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem
Pendidikan Naional merumusakan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan
dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun
2003 Tentang pendidikan Nasional dijelaskan bahwa: “Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokrtatis serta
bertanggungjawab”.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran wajib yang harus di
tempuh oleh peserta didik, dimulai dari tingkat sekolah dasar hingga ke tingkat perguruan
tinggi. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan diharapkan mampu untuk mengembangkan
nilai moral dan perilaku peserta didik. untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara
yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Bhineka Tunggal
Ika atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada Garuda Pancasila memiliki arti
berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Wujud Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari
dapat dilakukan melalui cara hidup yang saling menghargai antara masyarakat tanpa
memandang suku, bangsa, adat istiadat, agama, dan warna kulit. Tanpa adanya kesadaran
dalam diri untuk menjaga Bhineka Tunggal Ika akan membuat kecauan dalam kehidupan
JPKP: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 90-95
E-ISSN: 3025-9843
92
Mas Fierna Janvierna Lusie Putri et.al (Implementasi Pendidikan Pancasila....)
berbangsa dan bernegara. Adanya Bhineka Tunggal Ika kita harus membuang jauh-jauh sikap
mementingkan diri sendiri, tetapi hendaknya kita mementingkan kepentingan Bersama.
Selain keberagaman yang ada dalam Indonesia, di tengah globalisasi yang terjadi saat ini,
membuat kita harus menghadapi keberagaman budaya dari negara dunia. Salah satu contoh
yang saat ini sedang marak adalah masuknya budaya Korea Selatan ke Indonesia. Budaya yang
masuk sangat beragam mulai dari musik, tarian, film, pakaian, hingga makanan.
Budaya-budaya luar yang masuk akibat globalisasi ke Indonesia, tidak semuanya sesuai
dengan nilai moral bangsa kita. Untuk itu kita harus menolak dengan tegas hal-hal yang tidak
sesuai dengan nilai luhur dan moral bangsa. Tetapi hendaknya tidak membuat kita tertutup
akan globalisasi atau budaya lain yang masuk kedalam negara kita. kita dituntut untuk
bijaksana serta selektif dalam memilih budaya atau hal-hal baik yang dapat kita ambil. Pada
akhirnya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan diharapkan mampu menumbuhkan sikap
setiap kepada tanah air, semangat untuk meempertahankan budaya luhur, dan bersedia untuk
menyumbangkan potensi yang dimiliki.
2. Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang dilakukan
dengan mengumpulkan data dalam latar alamiah bertujuan untuk menafsirkan suatu fenomena
yang telah terjadi di lapangan. Pendekatan kualitatif mempunyai adaptabilitas yang tinggi,
sehingga memungkinkan penulis untuk senantiasa menyesusaikan diri dengan situasi berubah-
ubah yang dihadapi dalam penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif kualitatif. Yang akan membahas fenomena yang terjadi di masyarakat yang di
gambarkan secara menyeluruh melalui sifat, ciri, serta model dari fenomena tersebut.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 11 Kota Tangerang Selatan. Peneliti mengambil
lokasi tersebut, karena lokasi tersebut merupakan tempat peneliti melaksanakan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu SMA Negeri 11 Kota Tangerang Selatan ini,
merupakan tempat yang menarik untuk diteliti dan pastinya judul yang di ambil oleh peneliti
bersangkutan dengan permaslahan yang terjadi.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga yaitu
Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi.
Teknik Observasi adalah suatu proses mengumpulkan data langsung dari lapangan.
Observasi digunakan oleh peneliti untuk mengamati segala kegiatan yang diteliti. Selain itu
peneliti juga mengobservasi implementasi pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan dalam
membentuk jiwa berbhineka global peserta didik.
Teknik Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan kepada informan lalu mencatat ataupun merekam jawaban-jawaban yang
disampaikan informan Dalam penelitian ini wawancara yang dilakukukan adalah wawancara
terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.
Teknik Dokumentasi termasuk kedalam jenis data sekunder, yaitu berupa dokumen-
dokumen yang diperlukan untuk menunjang penelitian. Dalam Penelitian ini, peneliti
menggunakan dokumen berupa buku, artikel, catatan transkip yang berhubungan dengan
penelitian ini agar mengetahui tentang Implementasi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegraan Dalam Membentuk Jiwa Berbhineka Global Peserta Didik
JPKP: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 90-95
E-ISSN: 3025-9843
93
Mas Fierna Janvierna Lusie Putri et.al (Implementasi Pendidikan Pancasila....)
Dalam penelitian ini teknik penelitian bersifat induktif, yang berarti analisis berlandaskan
data yang diperoleh, sehingga menjadi sebuah hipotesis. Langkah analisis data dalam
penelitian ini dilakuakan kedalam tiga tahap.
Penyajian Data adalah suatu upaya dalam menyusun sekumpulan informasi yang sudah
diperoleh dilapangan dengan menyajikan data tersebut secara jelas dan juga sistematis supaya
memudahkan peneliti saat mengambil keputusan. Penyajian data ini di awali dari hasil
wawancara dengan kepala sekolah, guru, serta siswa SMA Negeri 11 Tangerang Selatan.
Semua data hasil wawancara dipahami satu persatu lalu disatukan sesuai dengan rumusan
maslah.
Reduksi Data dengan Coding dalam penelitian ini dilakukan dengan memfokuskan hasil
dari penelitian kepada suatu hal yang diangaap penting oleh peneliti. Penelitian difokuskan
pada bagaimana implementasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam membentuk
jiwa berbhineka global peserta didik kelas 11 IPA 5, SMA Negeri 11 Kota Tangerang Selatan.
Tujuan dari reduksi data adalah agar mempermudah pemahaman terhadap data yang sudah
terkumpul dari hasil catatan lapangan, mengklasifikasikannya sesuai dengan masalah serta
aspek-aspek permaslahan yang dapat diteliti.
Menginterprestasi Hasil Coding adalah suatu kesimpulan kegiatan yang dilakukan
bertujuan untuk mencari arti, makna, serta penjelasan yang dilakukan terhadap data yang sudah
dianalisis yaitu dengan mencari hal-hal penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk
pernyataan singkat tentang Implemenasi pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan dalam
membentuk jiwa berbhineka global peserta didik dengan mengacu pada tujuan penelitian.
3. Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian di atas merupakan proses dari penelitian lapangan yang sudah dilakukan
oleh peneliti dalam kuurun waktu Februari 2023 sampai dengan Mei 2023. Dengan melalui
pemenuhan syarat administrasi penelitian, yaitu pengurusan izin penelitian kepada Ketua
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Pamulang. Dan juga persetujuan dari Kepala Sekolah SMA Negeri 11
Kota Tangerang Selatan.
Pemahaman peserta didik dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan :
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi peneliti dapat mengetahui
pemahaman peserta didik dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Mereka
menyadari bahwa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang
penting dan wajib di pelajari baik tingkat SD, SMP, SMA bahkan Perguruan Tinggi. Yaitu
untuk membentuk karakter peserta didik, menjadi warga negara yang baik sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila.
Pemahaman peserta didik tentang berbhineka global :
Berbhineka Global adalah suatu hal yang penting dimiliki dalam diri manusia, khususnya
kita sebagai masyarakat Indonesia, dan dalam era globalisasi yang membuat banyak budaya
dari negara luar masuk dengan mudah. Berbhineka global adalah salah satu isi dari profil
pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka. Yaitu perasaan menghormati atau menghargai
keberagaman yang ada di sekitar kita. Memandang keberagaman sebagai anugerah dan
keunikan yang penting untuk dijaga.
Hambatan dalam implementasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam
membentuk jiwa berbhineka global peserta didik :
JPKP: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 90-95
E-ISSN: 3025-9843
94
Mas Fierna Janvierna Lusie Putri et.al (Implementasi Pendidikan Pancasila....)
Dalam implementasinya, tentu tidak terlepas dari hambatan-hambatan. Hambtan yang
dihadapi yaitu perubahan kurikulum. Yang mana muatan mengenai berbhineka global terdapat
dalam profil pelajar Pancasila dalam kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka. Guru harus
menyesuaikan diri dan mengemas pembelajaran PPKn sesuai dengan kurikulum saat ini.
Hambatan selanjutnya yaitu ketika peserta didik lebih menyukai hal-hal yang berkaitan dengan
negara luar.
Upaya guru dalam implementasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam
membentuk jiwa berbhineka global peserta didik :
Guru memiliki peran penting dalam keberhasilan implementasi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dalam membentuk jiwa berbhineka global peserta didik. Adapun upaya yang
dilakukan oleh Guru yaitu menerapkan dan juga menjelaskan secara berkala tentang
perbedaan-perbedaan yang ada. Di materi PPKn kurikulum merdeka sendiri terdapat materi
mengenai “Bhineka Tunggal Ika” yang mana tiap unitnya menampilkan elemen kunci dari
berbhineka global. Kemudian guru juga tidak lupa untuk selalu mengingatkan untuk tidak
berlebihan dalam mengikuti budaya luar. Mengemas pembelajaran menggunakan metode-
metode yang menarik. Atau berkolaborasi dengan mata pelajaran lain seperti Seni Budaya,
untuk memperkenalkan budaya-budaya Indonesia.
Implementasi peserta didik dalam jiwa berbhineka global :
Implementasi peserta didik dalam jiwa berbhineka global yaitu dapat dilihat melalui : a).
Semangat untuk mempertahankan budaya luhur. Penerapan di sekolah yaitu dengan merayakan
hari-hari nasional, menggunakan baju-baju daerah atau batik. Mengadakan ekstrakulikuler
yang bernuansa budaya Indonesia. Serta mempelajari budaya-budaya daerah yang ada. b).
Menghargai perbedaan budaya. Perbedaan budaya merupakan hal yang tidak bisa dihindari
dalam kehidupan kita, oleh karenanya kita harus menerima, mensyukuri, perbedaan yang ada.
Menurut pandangan guru peserta didik sudah cukup menghargai perbedaan yang ada, tetapi
mereka harus tetap diingatkan terus menerus. Hujud nyata yang sudah dilakukan peserta didik
yaitu dengan tidak menghina budaya yang berbeda dengan kita. c). Berpikiran terbuka dalam
berinteraksi dengan budaya luar. Peserta didik menerima budaya luar yang masuk ke
Indonesia, bahkan sebagian dari peserta didik mengikutinya. Tetapi walaupun mengikuti
budaya luar, peserta didik berusaha untuk mengambil sisi positifnya. Terlebih tidak melupakan
budaya Indonesia, karena peserta didik menyadari bahwa mereka adalah generasi penerus
bangsa
4. Kesimpulan
Implementasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Dalam Membentuk Jiwa
Berbhineka Global Peserta Didik kelas 11 IPA 5 di SMA Negeri 11 Kota Tangerang Selatan
sudah berjalan cukup baik. Hal ini terlihat dari pemahaman peserta didik mengenai mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan khususnya tentang berbhineka global
sudah cukup baik. Tetapi tentunya tidak terlepas dari hambatan-hambatan seperti perubahan
kurikulum dan peserta didik yang lebih menyukai hal-hal yang berkaitan dengan budaya luar.
Adapun upaya yang dilakukan oleh guru diantaranya menjelaskan secara berkala tentang
perbedaan-perbedaan yang ada. Di materi PPKn kurikulum merdeka sendiri terdapat materi
mengenai “Bhineka Tunggal Ika” yang mana tiap unitnya menampilkan elemen kunci dari
berbhineka global. Implementasi berbhineka global peserta didik dilihat saat mereka semangat
untuk mempertahankan budaya luhur, menghargai perbedaan budaya dan berpikiran terbuka
dalam berinteraksi dengan budaya luar,
JPKP: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 90-95
E-ISSN: 3025-9843
95
Mas Fierna Janvierna Lusie Putri et.al (Implementasi Pendidikan Pancasila....)
5. Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh dosen Universitas Pamulang,
khususnya, Ibu Mas Fierna Janvierna Lusie Putri, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing saya,
yang telah memberikan bimbingan dan berpartisipasi dalam pemikiran dan penulisan artikel,
karya ilmiah, sebagai bentuk dan wujud dalam pembelajaran dan mengembangkan karya
ilmiah.
6. Daftar Pustaka
Baidi. (2016). Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Multikulturalisme Perspektif. Psikologi
Sosial Islam, 46
Hidayat Rahmat & Abdillah. 2019. Ilmu Pendidikan: Konsep, Teori, dan Aplikasinya.
Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia, 92
Ki Hadjar Dewantara, “Bagian Pertama Pendidikan”, Majelis Luhur Persatuan, Yogyakarta:
2011
Kemdikbud. (2020). Buku Panduan Merdeka Belajar- Kampus Merdeka. Direkrorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan .
Pendidikan Nasional, M. (2010). Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Fierna, Mas. dkk. (2023). Membangun Jiwa Berbhineka Global Sebagai Profil Pelajar
Pancasila. Jurnal PKM : Pengabdian Kepada Masyarakat
Solichin Abdul Wahab, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang Press, 2008, hal.187
Utami Maulida, Gaya Hidup Berkelanjutan melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila,
Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Dasar (Online), 2020, https://stai-binamadani.e-
journal.id/jurdir/article/download/453/365/ (17 Maret 2023 Pukul 19.30)