Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 69-77
E-ISSN: 3025-9843
69
First Author et.al (Title of paper shortly, 3-5 first-words)
Inovasi Pendidikan dengan Menggunakan Model
Deep Learning
di Indonesia
Suwandi
a,1
, Riska Putri
b,2
, Sulastri
c,3
a,b,c
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Pamulang
1
wandy.idoy@gmail.com;
2
rizkaputri471@gmail.com;
3
dosen02081@unpam.ac.id
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 18 Agustus 2024
Direvisi: 23 September 2024
Disetujui: 15 November 2024
Tersedia Daring: 1 Desember 2024
Model pembelajaran deep learning, sebagaimana digagas oleh Abdul
Mu'ti, mengedepankan pengalaman belajar yang berkesadaran penuh
(mindful), bermakna, dan menyenangkan, sehingga memungkinkan
siswa tidak hanya menghafal tetapi memahami dan menginternalisasi
materi secara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
implementasi model deep learning dalam konteks pendidikan dasar dan
menengah di Indonesia melalui metode kajian literatur. Berdasarkan
analisis terhadap berbagai literatur terkini, ditemukan bahwa model ini
berkontribusi positif terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis,
partisipasi aktif, dan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Namun,
beberapa tantangan dalam implementasinya juga teridentifikasi,
termasuk keterbatasan infrastruktur, kesiapan guru, dan keterikatan
pada kurikulum tradisional yang menghambat fleksibilitas. Artikel ini
menawarkan rekomendasi untuk mendukung pelaksanaan deep
learning yang lebih efektif, terutama dengan memperkuat pelatihan bagi
tenaga pendidik dan penyediaan sarana prasarana yang memadai.
Dengan dukungan yang tepat, model ini memiliki potensi besar untuk
mengoptimalkan kualitas pendidikan di Indonesia dalam menyiapkan
generasi berdaya saing tinggi.
Kata Kunci:
Deep Learning
Pendidikan Dasar
Pendidikan Menengah
ABSTRACT
Keywords:
Deep Learning
Primary Education
Secondary Education
The deep learning model, as proposed by Abdul Mu'ti, emphasizes a
mindful, meaningful, and enjoyable learning experience, allowing students
not only to memorize but to deeply understand and internalize the
material. This study aims to examine the implementation of the deep
learning model in the context of primary and secondary education in
Indonesia through a literature review method. Based on the analysis of
various recent sources, it was found that this model contributes positively
to enhancing critical thinking skills, active participation, and student
engagement in the learning process. However, several challenges in its
implementation were also identified, including limitations in
infrastructure, teacher readiness, and the constraints of the traditional
curriculum that hinder flexibility. This article offers recommendations to
support more effective deep learning implementation, particularly by
strengthening teacher training and providing adequate facilities. With the
right support, this model holds great potential to optimize the quality of
education in Indonesia, preparing a highly competitive generation.
©2024, Suwandi, Riska Putri, Sulastri
This is an open access article under CC BY-SA license
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 69-77
E-ISSN: 3025-9843
70
Suwandi et.al (Inovasi Pendidikan dengan Menggunakan Model….)
1.
Pendahuluan
Pendidikan di Indonesia saat ini sedang mengalami reformasi untuk menyongsong
tuntutan abad ke-21, di mana keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan untuk
berkolaborasi menjadi elemen-elemen yang semakin penting dalam pendidikan. Dengan
tujuan untuk mempersiapkan generasi muda yang mampu menghadapi tantangan global,
pendidikan Indonesia memerlukan pendekatan yang inovatif, tidak hanya dalam hal
kurikulum, tetapi juga dalam model pembelajaran yang digunakan. Salah satu model yang kini
mendapatkan perhatian lebih adalah deep learning yang digagas oleh Menteri Pendidikan
Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti. Model ini menekankan pentingnya
pembelajaran yang berfokus pada pemahaman mendalam, yang memungkinkan siswa untuk
tidak hanya menghafal, tetapi menginternalisasi pengetahuan secara bermakna (Kompas,
2024).
Model deep learning berfokus pada pengembangan pemahaman yang lebih dalam
terhadap materi pelajaran melalui pengalaman belajar yang menyeluruh, di mana siswa
menjadi lebih terlibat secara emosional dan kognitif dalam proses belajar mereka. Pendekatan
ini berusaha untuk mengubah paradigma pembelajaran tradisional yang sering kali berfokus
pada penghafalan dan pengulangan informasi menjadi pembelajaran yang lebih konstruktif dan
reflektif. Sejalan dengan konsep ini, mindful learning, yang dikemukakan oleh (Ragoonaden,
2015), berperan penting dalam memastikan bahwa siswa tidak hanya memahami materi secara
teori, tetapi juga menghubungkannya dengan pengalaman pribadi dan konteks kehidupan nyata
mereka.
Di Indonesia, penerapan model deep learning sejalan dengan prinsip-prinsip yang ada
dalam Kurikulum Merdeka yang mengedepankan kebebasan belajar dan penekanan pada
pembelajaran berbasis proyek. Kurikulum ini memberi ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi
topik-topik pembelajaran secara lebih mendalam dan kontekstual, sesuai dengan minat dan
potensi mereka (Sari, 2023). Oleh karena itu, pendekatan deep learning yang lebih
menekankan pada pengalaman belajar yang bermakna dan penuh kesadaran menjadi sangat
relevan untuk diterapkan dalam konteks pendidikan di Indonesia.
Namun, meskipun model ini menjanjikan potensi besar untuk meningkatkan kualitas
pendidikan, tantangan dalam implementasinya di Indonesia tidak dapat diabaikan. Salah satu
tantangan utama adalah kesiapan infrastruktur pendidikan yang masih terbatas, terutama di
daerah-daerah terpencil. Banyak sekolah di Indonesia masih kekurangan fasilitas yang
memadai untuk mendukung pembelajaran berbasis teknologi yang menjadi bagian penting dari
model deep learning. Oleh karena itu, meskipun model ini memiliki banyak keuntungan,
tantangan ini perlu diatasi terlebih dahulu agar implementasinya dapat berjalan dengan optimal
(GEM Report UNESCO, 2023).
Selain itu, kesiapan guru juga menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan model
ini. Guru di Indonesia sering kali dihadapkan pada tantangan dalam mengadaptasi metode
pembelajaran baru, terutama yang memerlukan pendekatan yang lebih interaktif dan berbasis
teknologi. Pembelajaran berbasis deep learning menuntut guru untuk tidak hanya menguasai
materi, tetapi juga memiliki keterampilan dalam menciptakan pengalaman belajar yang
mendalam dan penuh makna bagi siswa. Oleh karena itu, pelatihan dan pengembangan profesi
guru menjadi hal yang sangat penting dalam memastikan keberhasilan implementasi model ini
(Hattie, 2008).
Keterbatasan lainnya yang sering kali ditemui adalah keterikatan pada kurikulum yang
kaku. Meskipun Kurikulum Merdeka memberikan ruang lebih besar untuk fleksibilitas,
banyak sekolah dan guru yang masih merasa terikat oleh tuntutan kurikulum yang sudah ada,
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 69-77
E-ISSN: 3025-9843
71
Suwandi et.al (Inovasi Pendidikan dengan Menggunakan Model….)
yang lebih berfokus pada pencapaian kompetensi dasar dalam waktu yang terbatas. Model
deep learning yang lebih menekankan pada pemahaman mendalam membutuhkan waktu yang
lebih lama dan pendekatan yang lebih fleksibel, yang kadang sulit terwujud dalam sistem
pendidikan yang masih mengutamakan efisiensi dan pencapaian target-target akademik
tertentu (Biggs dkk., 2022).
Namun demikian, peluang yang ditawarkan oleh model ini sangat besar, terutama
dengan adanya tren pendidikan yang semakin mengedepankan pembelajaran yang lebih
personal dan relevan bagi siswa. Di banyak negara, deep learning telah diterapkan dengan
sukses, dengan menunjukkan peningkatan signifikan dalam kualitas pemahaman dan
keterlibatan siswa (Biggs dkk., 2022). Di Indonesia, implementasi model ini dapat menjadi
solusi untuk mengatasi permasalahan yang sering kali muncul dalam sistem pendidikan
tradisional, yang lebih berfokus pada aspek kognitif semata tanpa memperhatikan keterlibatan
emosional dan sosial siswa dalam proses belajar.
Banyaknya penelitian yang mendukung penerapan model deep learning dalam
pendidikan memberikan keyakinan bahwa pendekatan ini bisa menjadi solusi yang efektif
dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dalam konteks ini, penting bagi para
pendidik dan pihak terkait untuk terus menggali dan mengeksplorasi bagaimana model ini
dapat diimplementasikan dengan lebih luas dan efektif. Dukungan dari pemerintah dalam hal
penyediaan sumber daya, infrastruktur, dan pelatihan untuk para guru sangat diperlukan agar
model deep learning ini dapat diterapkan secara merata di seluruh Indonesia, baik di sekolah-
sekolah besar di kota-kota besar maupun di daerah-daerah terpencil.
Selain itu, dengan pemanfaatan teknologi yang semakin berkembang, model deep
learning dapat diintegrasikan dengan berbagai bentuk pembelajaran berbasis teknologi yang
mendukung pembelajaran aktif dan kolaboratif. Aplikasi dan platform pembelajaran online
dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam memberikan pengalaman belajar yang
mendalam dan relevan, serta memfasilitasi keterlibatan siswa yang lebih tinggi dalam proses
belajar (Widyawati, 2023). Teknologi dapat membantu mengatasi tantangan geografis dan
aksesibilitas yang selama ini menjadi kendala dalam implementasi pendidikan berkualitas di
daerah-daerah terpencil.
Secara keseluruhan, model pembelajaran deep learning memiliki potensi untuk
membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan Indonesia, terutama dalam
meningkatkan kualitas pemahaman siswa dan menyiapkan mereka untuk menghadapi
tantangan global. Melalui pemahaman yang lebih mendalam dan pengalaman belajar yang
lebih bermakna, diharapkan siswa dapat menjadi lebih siap untuk menghadapi dunia yang
semakin kompleks dan berkembang dengan cepat. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan
untuk mengeksplorasi potensi dan tantangan implementasi model deep learning di Indonesia
serta memberikan rekomendasi praktis untuk penerapannya dalam konteks pendidikan dasar
dan menengah.
2.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur (literature review) untuk
menganalisis penerapan model deep learning dalam konteks pendidikan di Indonesia. Kajian
literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai studi dan sumber teori yang relevan untuk
mendalami bagaimana deep learning dapat memengaruhi kualitas pembelajaran, serta potensi
dan tantangan yang dihadapi dalam implementasinya di Indonesia. Dalam melakukan kajian
literatur ini, penulis mengumpulkan sumber-sumber dari berbagai jurnal ilmiah, buku, laporan
penelitian, serta publikasi terkini yang diterbitkan antara tahun 2010 hingga 2023. Sumber-
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 69-77
E-ISSN: 3025-9843
72
Suwandi et.al (Inovasi Pendidikan dengan Menggunakan Model….)
sumber yang digunakan merupakan publikasi yang dapat diakses secara umum melalui platform
akademik seperti Google Scholar, JSTOR, dan ScienceDirect. Proses pemilihan literatur
dilakukan dengan mempertimbangkan relevansi topik dengan fokus penelitian serta kredibilitas
sumber yang digunakan.
Langkah pertama dalam metode ini adalah menyaring literatur yang relevan berdasarkan
topik, kemudian membaca dan menganalisis isi setiap artikel yang terpilih untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam. Setiap studi yang dikaji dianalisis berdasarkan beberapa
kriteria, seperti tujuan penelitian, metodologi yang digunakan, hasil temuan, dan rekomendasi
yang diberikan. Temuan dari berbagai sumber kemudian dikompilasi untuk menarik kesimpulan
yang lebih luas mengenai penerapan deep learning dalam konteks pendidikan di Indonesia.
Proses analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif-kualitatif, di
mana data yang diperoleh dari literatur akan disusun dan disajikan dalam bentuk narasi yang
sistematis. Pendekatan ini memungkinkan penulis untuk menggali berbagai perspektif yang ada
dalam literatur, serta memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai tantangan dan
potensi deep learning dalam pendidikan Indonesia.
Selain itu, dalam mengidentifikasi tantangan yang ada, penulis juga mengacu pada kajian
yang membahas faktor-faktor eksternal yang memengaruhi implementasi teknologi dalam
pendidikan, seperti infrastruktur, kesiapan guru, dan kebijakan pendidikan yang berlaku. Dengan
menggunakan pendekatan ini, penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih
lengkap mengenai peran deep learning dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
3.
Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini berfokus pada analisis implementasi model deep learning dalam konteks
pendidikan Indonesia, dengan mengkaji literatur yang relevan. Berdasarkan kajian tersebut,
ditemukan bahwa meskipun model ini memiliki potensi besar dalam meningkatkan kualitas
pendidikan, tantangan implementasi yang dihadapi cukup signifikan. Salah satu temuan utama
dari penelitian ini adalah bahwa model deep learning secara teoritis memiliki kelebihan dalam
mengembangkan pemahaman mendalam dan keterampilan berpikir kritis siswa.
Namun, model ini juga menghadapi kendala dalam pelaksanaannya, seperti
keterbatasan infrastruktur pendidikan, kesiapan guru, dan keterikatan pada kurikulum
tradisional. Untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai temuan penelitian ini, berikut
adalah tabel yang merangkum poin-poin utama:
Tabel 1. Temuan Penelitian Potensi dan Tantangan Model
Deep Learning
di Indonesia
No
Aspek yang Dikaji
Temuan
1
Kelebihan Model
Deep Learning
Meningkatkan keterampilan
berpikir kritis siswa.
Memperkuat keterlibatan siswa
dalam pembelajaran.
Mengembangkan pemahaman
mendalam terhadap materi.
2
Tantangan
Infrastruktur
Keterbatasan perangkat teknologi
di sekolah, terutama di daerah
terpencil.
Akses internet yang tidak merata.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 69-77
E-ISSN: 3025-9843
73
Suwandi et.al (Inovasi Pendidikan dengan Menggunakan Model….)
3
Kesiapan Guru
Guru kurang memahami konsep
dan prinsip deep learning.
Terbatasnya pelatihan yang
mendukung penggunaan
teknologi dalam pembelajaran.
4
Fleksibilitas
Kurikulum
Kurikulum Merdeka belum
diterapkan secara optimal di
semua sekolah.
Banyak sekolah masih terikat
dengan pendekatan preskriptif.
5
Peran Teknologi
Teknologi mendukung
pembelajaran aktif dan
kolaboratif.
Aplikasi pembelajaran daring
dapat menjembatani hambatan
geografis.
6
Dukungan Orang
Tua dan Masyarakat
Dukungan keluarga dan
lingkungan berperan penting
dalam penghubungan
pembelajaran dengan kehidupan
nyata.
7
Motivasi dan Minat
Siswa
Mindful learning meningkatkan
motivasi dan konsentrasi siswa.
Siswa lebih termotivasi untuk
belajar ketika pembelajaran
relevan dengan kehidupan
mereka.
Berdasarkan tabel di atas, penelitian ini menyoroti bahwa meskipun model deep
learning menawarkan banyak kelebihan, keberhasilannya sangat bergantung pada kemampuan
untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada. Keterbatasan infrastruktur dan kesiapan guru
menjadi hambatan utama, sementara teknologi, kolaborasi antar pihak, serta kurikulum yang
lebih fleksibel dapat menjadi solusi penting untuk implementasi yang lebih efektif.
Salah satu temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa model deep learning secara
teoritis memiliki kelebihan dalam mengembangkan pemahaman mendalam dan keterampilan
berpikir kritis siswa. Hal ini sejalan dengan konsep yang diusung oleh Menteri Pendidikan
Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti, yang menekankan pentingnya
pengalaman belajar yang lebih bermakna dan kontekstual (Taofik & Basit, 2022). Dalam
implementasinya, pendekatan ini berfokus pada pengembangan pemahaman yang lebih
mendalam melalui pendekatan yang menyeluruh, melibatkan semua aspek dari pengalaman
belajar siswa, baik emosional maupun kognitif.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Sugden dkk., 2021), penerapan deep learning
dapat memperkuat keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Namun, hasil tersebut tidak
selalu konsisten di setiap sekolah, tergantung pada kesiapan infrastruktur dan sumber daya
yang tersedia. Di banyak sekolah di Indonesia, terutama di daerah terpencil, infrastruktur
pendidikan masih menjadi kendala besar dalam penerapan metode ini. Misalnya, akses
terhadap perangkat teknologi yang memadai sangat terbatas, yang menghambat efektivitas
pembelajaran berbasis teknologi yang menjadi bagian dari model deep learning.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 69-77
E-ISSN: 3025-9843
74
Suwandi et.al (Inovasi Pendidikan dengan Menggunakan Model….)
Selain itu, faktor kesiapan guru juga memainkan peran kunci dalam keberhasilan
implementasi model ini. Berdasarkan temuan dari penelitian (Ruhalahti, 2019), guru yang
memiliki pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip deep learning dapat menciptakan
pengalaman belajar yang lebih menyeluruh dan interaktif. Namun, di Indonesia, tidak semua
guru siap untuk menerapkan pendekatan ini. Banyak guru yang masih terbiasa dengan metode
pembelajaran konvensional yang lebih berfokus pada pengajaran langsung dan penghafalan
materi.
Tantangan selanjutnya terkait dengan kurikulum yang seringkali tidak fleksibel.
Meskipun Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan lebih besar bagi guru untuk
mengembangkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, banyak
sekolah yang masih terikat pada kurikulum yang bersifat preskriptif dan kaku. Menurut (Ulul
Albab dkk., 2023), meskipun Kurikulum Merdeka berusaha memberikan ruang bagi inovasi,
penerapannya masih menemui hambatan di lapangan. Kurikulum yang berfokus pada
pencapaian kompetensi dasar dalam waktu yang terbatas seringkali tidak memberikan ruang
yang cukup untuk pemahaman mendalam yang diperlukan dalam model deep learning.
Namun, meskipun ada tantangan-tantangan ini, banyak penelitian yang menunjukkan
bahwa penerapan model deep learning di kelas dapat meningkatkan keterampilan berpikir
kritis dan kolaboratif siswa. Hal ini terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh (Biggs dkk.,
2022) yang menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam pembelajaran yang mendalam
cenderung memiliki pemahaman yang lebih baik dan lebih mampu mengaitkan konsep-konsep
yang dipelajari dengan situasi dunia nyata. Pembelajaran yang berbasis pada pengalaman
langsung dan penghubungan materi dengan kehidupan sehari-hari memberikan siswa
kesempatan untuk benar-benar memahami konteks dari materi tersebut.
Selain itu, model deep learning juga memiliki potensi untuk meningkatkan motivasi
dan minat belajar siswa. Dalam penelitian oleh (Hart dkk., 2013), disebutkan bahwa mindful
learning, yang menjadi salah satu elemen kunci dalam deep learning, dapat meningkatkan
perhatian dan konsentrasi siswa dalam pembelajaran. Ketika siswa lebih terlibat dalam proses
pembelajaran, mereka cenderung merasa lebih termotivasi untuk belajar. Hal ini juga terbukti
dalam beberapa implementasi model ini di berbagai negara yang menunjukkan hasil positif
dalam meningkatkan motivasi dan kinerja siswa.
Namun, keberhasilan implementasi model deep learning tidak dapat dipisahkan dari
peran teknologi dalam mendukung proses pembelajaran. Seiring dengan perkembangan
teknologi digital, aplikasi dan platform pembelajaran online semakin menjadi bagian penting
dari model ini. Menurut (Firdaus & Ritonga, 2024), teknologi dapat memainkan peran penting
dalam mengatasi keterbatasan geografis dan menyediakan akses kepada siswa di daerah
terpencil untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan bermakna.
Teknologi memungkinkan pengajaran yang lebih personal dan kontekstual, sehingga
memperkaya pengalaman belajar siswa.
Meskipun demikian, penerapan teknologi dalam pembelajaran juga memiliki tantangan
tersendiri. Banyak sekolah di Indonesia yang masih menghadapi kendala dalam hal akses dan
penggunaan teknologi. Beberapa sekolah di daerah terpencil masih kekurangan perangkat
keras dan perangkat lunak yang memadai untuk mendukung pembelajaran berbasis teknologi
(Akbar, 2019). Oleh karena itu, diperlukan dukungan lebih lanjut dari pemerintah dan lembaga
terkait untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi
pembelajaran yang dibutuhkan.
Selain itu, aspek pengembangan profesionalisme guru juga tidak dapat diabaikan.
Pelatihan guru yang berkelanjutan dalam menerapkan model deep learning sangat penting
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 69-77
E-ISSN: 3025-9843
75
Suwandi et.al (Inovasi Pendidikan dengan Menggunakan Model….)
untuk keberhasilan implementasi model ini. Menurut penelitian oleh (Hamda dkk., 2021), guru
yang terus-menerus mengembangkan keterampilan dan pemahaman mereka tentang teknik-
teknik pembelajaran yang inovatif dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif.
Oleh karena itu, program pelatihan guru yang berfokus pada deep learning sangat diperlukan
untuk memperkuat kapasitas guru dalam mengelola pembelajaran yang mendalam dan
kontekstual.
Selain itu, keberhasilan penerapan model ini juga sangat dipengaruhi oleh dukungan
dari orang tua dan masyarakat. Pembelajaran yang mendalam membutuhkan keterlibatan aktif
dari semua pihak, termasuk orang tua, yang dapat mendukung siswa dalam menghubungkan
pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, masyarakat perlu diberikan
pemahaman tentang pentingnya pendidikan yang lebih mendalam, yang tidak hanya fokus
pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek sosial dan emosional siswa.
Secara keseluruhan, penerapan model deep learning di Indonesia memiliki potensi
untuk mengubah paradigma pendidikan menjadi lebih holistik dan relevan dengan kebutuhan
zaman. Meskipun ada berbagai tantangan yang harus dihadapi, model ini dapat meningkatkan
kualitas pendidikan jika diimbangi dengan perbaikan infrastruktur, pengembangan
profesionalisme guru, serta dukungan teknologi yang memadai. Oleh karena itu, penting bagi
pemerintah, sekolah, dan semua pihak terkait untuk bekerja sama dalam menciptakan
ekosistem pendidikan yang mendukung penerapan deep learning secara efektif.
Dengan terus menggali potensi model deep learning dan mengatasi tantangan yang
ada, pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih inklusif, bermakna, dan relevan dengan
tuntutan abad ke-21. Siswa yang terlibat dalam pembelajaran yang mendalam tidak hanya akan
memiliki pemahaman yang lebih baik tentang materi, tetapi juga keterampilan yang diperlukan
untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
4.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil kajian literatur yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat
disimpulkan bahwa penerapan model deep learning dalam pendidikan di Indonesia memiliki
potensi besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan keterampilan
berpikir kritis siswa. Model ini berfokus pada pengalaman belajar yang lebih mendalam dan
kontekstual, yang memungkinkan siswa untuk mengaitkan pengetahuan dengan pengalaman
nyata mereka. Pendekatan ini berusaha menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna, yang
sejalan dengan konsep yang diusung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah
(Mendikdasmen) Abdul Mu'ti dalam pendidikan di Indonesia.
Namun, meskipun ada potensi yang besar, implementasi model ini di Indonesia masih
menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah keterbatasan infrastruktur, terutama di
daerah-daerah terpencil, yang menghambat penggunaan teknologi yang dibutuhkan dalam
pembelajaran berbasis deep learning. Selain itu, kesiapan dan pemahaman guru terhadap
model ini juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan implementasinya. Guru yang terlatih
dengan baik dalam menggunakan pendekatan ini cenderung lebih mampu menciptakan
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.
Selain itu, kurikulum yang kaku dan tidak cukup fleksibel untuk mendukung deep
learning juga menjadi kendala yang signifikan. Meskipun Kurikulum Merdeka memberikan
kebebasan yang lebih besar bagi guru untuk berinovasi, tantangan dalam penerapan kurikulum
yang lebih terbuka ini tetap ada. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang lebih mendukung
pengembangan metode pembelajaran yang berbasis pada pengembangan pemahaman
mendalam siswa.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 69-77
E-ISSN: 3025-9843
76
Suwandi et.al (Inovasi Pendidikan dengan Menggunakan Model….)
Di sisi lain, teknologi memainkan peran kunci dalam mendukung deep learning.
Penggunaan aplikasi dan platform pembelajaran online dapat mengatasi keterbatasan geografis
dan menyediakan pengalaman belajar yang lebih interaktif. Namun, akses terhadap teknologi
yang memadai masih menjadi tantangan besar bagi banyak sekolah di Indonesia, terutama di
daerah yang kurang berkembang.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat,
dan orang tua, juga sangat penting untuk keberhasilan penerapan model ini. Kolaborasi antara
guru dan orang tua dalam menciptakan ekosistem belajar yang lebih mendalam dapat
membantu mengatasi hambatan-hambatan yang ada. Oleh karena itu, pengembangan
kebijakan pendidikan yang lebih mendukung implementasi deep learning serta pelatihan
berkelanjutan bagi guru menjadi langkah yang sangat diperlukan.
Secara keseluruhan, meskipun penerapan model deep learning di Indonesia
menghadapi berbagai tantangan, potensi yang dimilikinya untuk menciptakan pendidikan yang
lebih inklusif, relevan, dan bermakna sangat besar. Jika tantangan-tantangan tersebut dapat
diatasi, model ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia, dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan
dunia yang semakin kompleks di abad ke-21.
5.
Daftar Pustaka
Akbar, A. (2019). Tantangan Dan Solusi Dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan Di
Indonesia.
Biggs, J. B., Tang, C. S., & Kennedy, G. (2022). Teaching for quality learning at university
(Fifth edition). Open University Press, McGraw Hill.
Firdaus, K., & Ritonga, M. (2024). Peran Teknologi Dalam Mengatasi Krisis Pendidikan di
Daerah Terpencil. Jurnal Kepemimpinan dan Pengurusan Sekolah, 9(1), 4357.
https://doi.org/10.34125/jkps.v9i1.303
GEM Report UNESCO. (2023). Global Education Monitoring Report 2023: Technology in
education: A tool on whose terms? (1 ed.). GEM Report UNESCO.
https://doi.org/10.54676/UZQV8501
Hamda, N., Nurhasanah, E., & Tasia, F. E. (2021). Peran Guru Dalam Pelaksanaan
Pembelajaran Inovatif. 1(2).
Hart, R., Ivtzan, I., & Hart, D. (2013). Mind the Gap in Mindfulness Research: A Comparative
Account of the Leading Schools of Thought. Review of General Psychology, 17(4), 453
466. https://doi.org/10.1037/a0035212
Hattie, J. (2008). Visible Learning (0 ed.). Routledge. https://doi.org/10.4324/9780203887332
Kompas, S. A.-. (2024, November 12). ”Deep Learning” Bukan Pengganti Kurikulum Merdeka,
Lalu Apa? Kompas.id. https://www.kompas.id/artikel/deep-learning-bukan-pengganti-
kurikulum-merdeka-lalu-apa
Ragoonaden, K. (Ed.). (2015). Mindful teaching and learning: Developing a pedagogy of well-
being. Lexington Books.
Ruhalahti, S. (2019). Redesigning a Pedagogical Model for Scaffolding Dialogical, Digital and
Deep Learning in Vocational Teacher Education.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 2, No. 2, Desember 2024, page: 69-77
E-ISSN: 3025-9843
77
Suwandi et.al (Inovasi Pendidikan dengan Menggunakan Model….)
Sari, H. P. (2023). Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Dasar menurut Aliran
filsafat Progresivisme. 6(2).
Sugden, N., Brunton, R., MacDonald, J., Yeo, M., & Hicks, B. (2021). Evaluating student
engagement and deep learning in interactive online psychology learning activities.
Australasian Journal of Educational Technology, 37(2), 4565.
https://doi.org/10.14742/ajet.6632
Taofik, I., & Basit, A. (2022). Konsep Pendidikan Multikultural Di Lembaga Pendidikan
Muhammadiyah (Studi Pemikran Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed.). Misykat al-Anwar Jurnal
Kajian Islam dan Masyarakat, 5(1), 53. https://doi.org/10.24853/ma.5.1.53-78
Ulul Albab, Fina Mawadah, Ferdian Nawawi, Alif Tito, & Ahmad Ta’rifin. (2023). Analisis
Implementasi Kurikulum Merdeka Dalam Proses Pembelajaran Di MTS
Ribattulmuta’Alimin: Peluang Dan Tantangan. El-FAKHRU, 3(1), 119.
https://doi.org/10.46870/elfakhru.v3i1.773
Widyawati, E. R. (2023). Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi sebagai Alat
Pembelajaran Kekinian bagi Guru Profesional IPS dalam Penerapan Pendidikan
Karakter Menyongsong Era Society 5.0.