menulis cerita sejarah. Permainan Edukatif: Museum Benteng Vredeburg menyediakan berbagai
permainan edukatif yang dapat dimainkan oleh pengunjung. Permainan ini dirancang untuk
membantu pengunjung belajar tentang sejarah dan nilai-nilai nasionalisme dengan cara yang
menyenangkan dan mudah dipahami; (4) Pemanfaatan Teknologi dan Media Sosial, Museum
Benteng Vredeburg aktif menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang kegiatan
edukasi, sejarah, dan nilai-nilai nasionalisme. Museum juga membuat konten edukatif yang menarik
dan mudah dipahami, seperti video, infografis, dan artikel. Museum Benteng Vredeburg memiliki
website yang berisi informasi lengkap tentang museum, koleksinya, dan kegiatan edukasinya.
Website ini juga menyediakan berbagai sumber belajar online, seperti video edukasi, modul
pembelajaran, dan materi-materi tentang sejarah dan nilai-nilai nasionalisme. Kegiatan-kegiatan
edukasi tersebut dapat memberikan pemahaman nasionalisme mahasiswa dengan mampu
memperkaya informasi. Museum Benteng Vredeburg menjadi sumber inspirasi dan motivasi untuk
menerapkan nilai-nilai nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari. Untuk membentuk nasionalisme
waga muda, perlu satu wahana pendidikan yang membangun sikap nasionalisme yang
berkesinambungan (Werdiningsih, 2018). Dengan memahami dan mengambil contoh semangat
perjuangan para pahlawan dalam sejarah bangsa, kita dapat membangun Indonesia yang lebih maju,
sejahtera, dan berbudaya.
Pemanfaatan Galeri Museum Benteng Vredeburg Sebagai Pendidikan Nasionalisme
Museum pada awalnya bermula sebagai tempat untuk menyimpan koleksi bersejarah yang
tentunya memiliki karya seni dan benda-benda yang langka, kemudian seiring berjalannya waktu
semakin banyak inovasi baru ditemukan sehingga infrastuktur museum juga bertambah
(Tjahjopurnomo, 2011). Pemanfaatan Galeri Museum Benteng Vredeburg Sebagai sarana
Pendidikan Nasionalisme. Hal ini berarti Galeri Museum Benteng Vredeburg memberikan
pendidikan nasionalisme dengan visualisasi yang menarik.
Ruang Pameran
Pameran di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta terbagi menjadi dua jenis, yaitu
pameran tetap dan pameran sementara. Tata pameran di luar gedung adalah gedung-gedung Benteng
Vredeburg yang berdiri sedemikian rupa sehingga menjadi satu bentuk tata bangunan yang
kompleks sebagai peninggalan masa kolonial Belanda di Yogyakarta. Sedangkan tata pameran di
dalam gedung adalah tata pameran yang disajikan di dalam gedung (Djamal Marsudi, 1985: 26).
Ruang Audio Visual
Ruang audio visual di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta berfungsi untuk berbagai
kegiatan seperti pemutaran film, seminar, diskusi, atau kegiatan lain yang melibatkan peralatan
multimedia. Ruang ini terletak di gedung F lantai 2 dan dapat menampung sekitar 150 orang.
Berbagai kegiatan telah diselenggarakan di ruang ini, antara lain festival film dokumenter, seminar
film, pekan animasi, dan sebagainya. Juga tidak jarang di ruang ini diselenggarakan workshop,
seminar, diskusi, dan kegiatan-kegiatan lain yang memerlukan (Gunawan Haji dkk, 2007: 25)
Ruang Studi Koleksi (Storage)
Ruang penyimpanan koleksi (storage) merupakan tempat di Museum Benteng Vredeburg
Yogyakarta untuk menyimpan koleksi-koleksi yang tidak dipamerkan. Terdapat tiga ruang studi
koleksi di museum ini, yaitu gedung Kl (dulu dapur selatan), K2 (dulu dapur utara), dan gedung I
(dulu gudang mesiu). Ruang studi koleksi di gedung Kl tersimpan koleksi-koleksi realia maupun
replika, sedang di gedng K2 tersimpan koleksi foto (Parama Brahmasthana, Sandhya 2023: 15).
Diorama
Ruang Pamer Diorama 1 menyajikan peristiwa penting terkait sejarah perjuangan bangsa
sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945. Ruang Pamer Diorama 2 menyajikan peristiwa-
peristiwa penting sejarah perjuangan bangsa Indonesia di Yogyakarta di masa awal kemerdekaan
Indonesia. Ruang Pamer Diorama 3 menyajikan peristiwa bersejarah terjadi di Yogyakarta sejak