Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 3, No. 1, Juni 2025, page: 42-46
E-ISSN: 3025-9843
42
Hizkia Ferel Palita et.al (Kesadaran Masyarakat Terhadap Kebersihan....)
Kesadaran Masyarakat terhadap Kebersihan
Lingkungan di Desa Tempang 3 Kecamatan
Langowan Utara
Hizkia Ferel Palit
a,1
, Julien Biringan
b,2
, Telly Wua
c,3
a,b,c
Universitas Negeri Manado
Email: julienbiringan@unima.ac.id
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 7 April 2025
Direvisi: 20 Mei 2025
Disetujui: 25 Mei 2025
Tersedia Daring: 1 Juni 2025
Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan
Desa Tempang 3 menjadi pemicu penelitian ini. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran
masyarakat terhadap kebersihan lingkungan di Desa Tempang 3. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Tempang 3 memiliki
pemahaman yang cukup tentang kebersihan lingkungan. Sebagian
besar masyarakat menyadari bahwa menjaga kebersihan lingkungan
merupakan tanggung jawab bersama. Aksi gotong royong yang
dilakukan dalam membersihkan lingkungan melalui program Jumat
Bersih dengan menggandeng Pemerintah Desa menunjukkan bahwa
masyarakat memahami pentingnya menjaga kebersihan. Diharapkan
masyarakat dan pemerintah dapat terus bekerja sama untuk
menciptakan lingkungan yang bersih.
Kata Kunci:
Kesadaran
Masyarakat
Kebersihan Lingkungan
ABSTRACT
Keywords:
Awareness
Community
Environmental Cleanliness
The low public awareness of the cleanliness of the environment in
Tempang 3 Village triggered this research. This study aims to find out the
factors that affect public awareness of environmental cleanliness in
Tempang Village 3. The results of the study show that the people of
Tempang 3 Village have a sufficient understanding of environmental
cleanliness. Most people realize that maintaining the cleanliness of the
environment is a shared responsibility. The mutual cooperation action
carried out in cleaning the environment through the Clean Friday
program in collaboration with the Village Government shows that the
community understands the importance of maintaining cleanliness. It is
hoped that the community and the government can continue to work
together to create a clean environment.
©2025, Hizkia Ferel Palit, Julien Biringan, Telly Wua
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Karena kebersihan lingkungan berkaitan erat dengan keberadaan manusia dan makhluk
hidup lainnya di Bumi, maka hal tersebut sangatlah penting. Kepedulian terhadap lingkungan
merupakan sikap atau tindakan individu atau sekelompok individu untuk menjaga dan
melestarikan lingkungan. Lingkungan yang bersih dan sehat memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan, kualitas hidup, kelestarian lingkungan, ekonomi, bahkan bagi generasi mendatang.
Lingkungan yang bersih dan sehat juga mencakup berbagai topik, mulai dari inisiatif berskala
kecil seperti daur ulang sampah atau penggunaan sumber energi terbarukan hingga yang lebih
signifikan seperti kampanye pelestarian hutan. Habitat bersama kita adalah lingkungan sekitar.
Kita dapat menjamin bahwa generasi mendatang akan dapat menikmati planet yang sehat,
lestari, dan alam yang indah dengan menjaga lingkungan. Petra (2016), hlm. 15.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 3, No. 1, Juni 2025, page: 42-46
E-ISSN: 3025-9843
43
Hizkia Ferel Palita et.al (Kesadaran Masyarakat Terhadap Kebersihan....)
Kurangnya pemahaman masyarakat tentang perlunya menjaga kebersihan merupakan akar
penyebab banyaknya masalah kebersihan lingkungan. Misalnya, membuang sampah
sembarangan dapat mengakibatkan lingkungan menjadi tidak bersih, yang dapat
mengakibatkan bencana alam seperti banjir pada musim hujan dan pencemaran air bersih
akibat pembuangan sampah yang tidak tepat. Hal ini disebabkan oleh kurangnya keseriusan
dalam upaya menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan, serta rendahnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Lingkungan dan manusia saling bergantung.
Dampak buruk lingkungan sebenarnya dapat ditanggulangi dengan menciptakan suasana yang
nyaman dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Sayangnya, menurut data Badan
Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, sebagian besar desa dan kecamatan di Indonesia, yakni
sebanyak 70,50 persen, masih membuang sampah ke dalam lubang atau membakarnya. Hanya
di 19,40% kecamatan, sebagian besar keluarga membuang sampah di sana. Sekitar 5,82% desa
atau kecamatan membuang sampah ke danau, laut, dan saluran irigasi. Selanjutnya, 3,90%
desa atau kecamatan membuang sebagian besar sampahnya ke tempat lain, sedangkan 0,38%
di antaranya membuang sampah ke saluran drainase. Angka ini juga menunjukkan betapa
rendahnya kepedulian masyarakat Indonesia terhadap lingkungan (Mutia 2022:7)
Masyarakat Tempang 3, Kecamatan Langowan Utara juga mengalami hal yang sama.
Berdasarkan hasil observasi awal peneliti, sebagian masyarakat masih kurang peduli terhadap
kebersihan lingkungan. Salah satu indikasi ketidakpedulian masyarakat terhadap kebersihan
lingkungan adalah praktik pengelolaan dan pembuangan sampah yang dilakukan oleh warga
Desa Tempang 3, di mana sebagian besar masyarakat masih membuang sampah di saluran air,
di pinggir jalan, bahkan di tempat berkumpul, duduk, atau berdiri. Lingkungan dan kesehatan
warga Desa Tempang 3 akan terganggu akibat sampah yang tidak terkelola dan terus
menumpuk. Peneliti mengambil judul “Kesadaran Masyarakat terhadap Kepedulian
Kebersihan Lingkungan di Desa Tempang 3, Kecamatan Langowan Utara” untuk
penelitiannya, yang dilakukannya untuk mengetahui kesadaran masyarakat terhadap
kebersihan lingkungan berdasarkan latar belakang tersebut.
2. Metode
Penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian tentang
keadaan sekelompok orang, subjek, objek, kondisi, cara berpikir, atau kelas kejadian terkini
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif. Sugiyono (2014:267) menyatakan
bahwa meskipun metode penelitian kualitatif berlandaskan pada postpositivisme, namun masih
dianggap sebagai pendekatan baru karena popularitasnya yang meningkat dan dikenal dengan
nama postpositivistik. Pendekatan ini dikenal sebagai metode interpretatif karena data
penelitian terutama berkaitan dengan interpretasi data yang dikumpulkan di lapangan, dan juga
dikenal sebagai metode artistik karena proses penelitiannya lebih artistik (kurang berpola).
metode pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini dalah wawancara,
observai dan pencatatan.
3. Hasil dan Pembahasan
Kesadaran Masyarakat terhadap Kebersihan Lingkungan Di Desa Tempang 3
Kecamatan Langowan Utara
Kualitas hidup dan kelestarian lingkungan di Desa Tempang 3, Kecamatan Langowan
Utara, sangat dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan. Kesadaran
ini meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat terkait menjaga kebersihan
lingkungan, seperti membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan saluran air, dan
ikut serta dalam gotong royong bersih-bersih.
Karena berdampak langsung pada kualitas hidup, kesehatan, dan kelestarian lingkungan
desa, maka kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan Desa Tempang 3 menjadi
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 3, No. 1, Juni 2025, page: 42-46
E-ISSN: 3025-9843
44
Hizkia Ferel Palita et.al (Kesadaran Masyarakat Terhadap Kebersihan....)
sangat penting. Manfaat tersebut antara lain terkait pencegahan penyakit, karena lingkungan
yang bersih dapat mengurangi risiko penyakit seperti demam berdarah, diare, dan infeksi yang
disebabkan oleh kotoran dan sampah.
Salah satu masalah yang sering terjadi akibat lingkungan yang tidak bersih adalah banjir
akibat tersumbatnya saluran air. Banjir dapat dicegah dengan meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama pada musim hujan. Selain
itu, tinggal di desa yang bersih dan teratur akan menambah keindahan dan kenyamanan. Hal
ini juga berdampak pada kenyamanan psikologis masyarakat karena lingkungan yang bersih
akan menciptakan suasana yang baik dan nyaman untuk ditinggali. Peneliti menemukan bahwa
masyarakat Desa Tempang 3, Kecamatan Langowan Utara, memiliki kesadaran mendasar
tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar berdasarkan hasil observasi dan
wawancara. Masyarakat umum telah memahami bahwa menjaga kebersihan merupakan hal
yang sangat penting bagi kehidupan manusia secara keseluruhan. Mereka kini mengetahui dan
menyadari bahwa menjaga kebersihan lingkungan merupakan kewajiban mereka dan harus
dilakukan secara bersama-sama.
Masyarakat menyadari bahwa lingkungan merupakan tempat tinggal manusia yang harus
dijaga kelestariannya. Pengetahuan ini dipraktikkan melalui rutinitas pembersihan yang
dirancang dan disepakati bersama. Kelompok PKK Desa Tempang 3 bertugas
menyelenggarakan kegiatan pembersihan ini. Setiap masyarakat berkewajiban dalam program
kebersihan ini untuk menjaga kebersihan area publik desa, termasuk taman, lapangan, dan
bangunan infrastruktur, serta halaman rumah mereka sendiri.
Hasil yang ditunjukkan di atas sesuai dengan pandangan (Deyke et al., 2023:635) yang
menyatakan bahwa hidup bersih, sehat, dan nyaman sangat bergantung pada kebersihan
lingkungan. Tidak diragukan lagi, setiap orang ingin sehat. Menjaga kebersihan lingkungan
merupakan kewajiban pemerintah, masyarakat, dan kita semua. Hal ini menunjukkan bahwa
dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tanggung jawab bersama untuk
menjaga lingkungan, kehidupan mereka akan menjadi lebih baik dalam berbagai hal.
Menurut hasil penelitian, warga desa memulai dengan menjaga kebersihan ruang publik
desa, termasuk halaman dan rumah mereka. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Wulan
(2014:23) bahwa tempat tinggal, tempat kerja, ruang publik, dan tempat produksi semuanya
dapat dijaga kebersihannya. Tingkat kebersihan ditentukan oleh area dan aktivitas yang
dilakukan di sana.
Faktor Yang Mempengaruhi Kesadaran Masyarakat Terhadap Kebersihan Lingkungan
Di Desa Tempang 3 Kecamatan Langowan Utara
Kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan tidak muncul begitu saja, ada
beberapa faktor yang berperan. Faktor-faktor yang memengaruhi kesadaran masyarakat sangat
penting dalam membentuk persepsi masyarakat tentang perlunya menjaga kebersihan
lingkungan. Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan di Desa Tempang 3
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang semuanya penting dalam menumbuhkan pola pikir
yang lebih peduli lingkungan dan berkelanjutan.
Peneliti menemukan beberapa faktor yang memengaruhi, antara lain ketersediaan sarana
kebersihan, tingkat pendidikan, peran dan kebijakan pemerintah, faktor solidaritas sosial
masyarakat, serta hasil pengamatan dan wawancara. Pandangan dan cara pandang masyarakat
Desa Tempang 3 sangat dipengaruhi oleh keempat variabel tersebut.
Mayoritas masyarakat Desa Tempang 3 telah menamatkan pendidikan SMA, dan banyak
generasi muda yang berkuliah di perguruan tinggi. Hal ini berdampak pada pola pikir
masyarakat secara umum, sehingga akan berdampak positif terhadap kehidupan masyarakat
Desa, khususnya dalam hal kebersihan, dan berwawasan progresif.
Hasil di atas mendukung argumen yang dikemukakan oleh Yuliani dkk. (2023) bahwa
kurangnya kesadaran atau pemahaman tentang apa yang menyebabkan perilaku negatif di
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 3, No. 1, Juni 2025, page: 42-46
E-ISSN: 3025-9843
45
Hizkia Ferel Palita et.al (Kesadaran Masyarakat Terhadap Kebersihan....)
suatu masyarakat merupakan salah satu hal yang menyebabkan atau memengaruhi kepedulian
masyarakat. Hal ini berkaitan dengan latar belakang pendidikan yang memengaruhi
pengetahuan seseorang tentang masyarakat. Masyarakat dengan tingkat pendidikan yang lebih
tinggi cenderung lebih sadar akan pentingnya mengutamakan kepentingan bersama.
Aspek yang berkontribusi signifikan terhadap pembentukan kesadaran masyarakat adalah
faktor solidaritas sosial. Masyarakat secara keseluruhan memperoleh banyak manfaat dari
kesadaran kolektif. Jika sebagian besar masyarakat sudah memahami pentingnya menjaga
lingkungan yang bersih, hal ini akan menumbuhkan budaya saling pengertian dan kolaborasi.
Hal ini disebabkan oleh kebiasaan masyarakat desa untuk bekerja sama dalam menyelesaikan
tugas-tugas yang melayani kepentingan umum. Fungsi dan kebijakan Pemerintah Desa
merupakan aspek penting lainnya. Selain menjaga keamanan masyarakat dan mengelola
kegiatan pemerintahan, pemerintah juga bertanggung jawab dalam menjaga ketertiban umum.
Pemerintah Desa Tempang 3 berperan penting dalam sosialisasi dan upaya kebersihan. Selain
itu, pemerintah menyediakan sarana, prasarana, edukasi, dan insentif untuk meningkatkan
kebersihan. Hasil penelitian tersebut mendukung pernyataan Basuki dkk. (2021) bahwa
masyarakat dan pejabat publik memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga kesehatan
dan kebersihan lingkungan. Sebagai lembaga yang paling dekat dengan masyarakat,
pemerintah harus menjadi pelopor dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang
pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat. Dengan melakukan hal ini, diharapkan
masyarakat akan memahami pentingnya memiliki permukiman yang sehat. Edukasi
masyarakat tentang pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat harus dilakukan melalui
media kampanye atau inisiatif yang dijalankan oleh pemerintah yang mengajak masyarakat
untuk terlibat dalam menjaga dan memperbaiki lingkungan setempat. Selain memberikan
edukasi tentang isu lingkungan dan melakukan sosialisasi, pemerintah juga berupaya
menyediakan sarana sanitasi seperti tempat pembuangan akhir (TPA). Tindakan masyarakat
dalam menjaga kebersihan lingkungan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sarana yang
menunjang kebersihan, seperti TPA yang cukup, pengelolaan sampah yang efektif, serta
kemudahan dalam mengakses pengetahuan tentang kebersihan. Masyarakat akan mudah
menjaga kebersihan lingkungan dengan adanya sarana seperti ini. Hasil penelitian tersebut
sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Lestari dkk. (2021). Ketersediaan tempat
sampah yang saat ini masih kurang memadai menjadi salah satu komponen penting dalam
meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan. Diperlukan tempat sampah yang cukup,
mudah diakses, dan memiliki jumlah yang cukup agar masyarakat mau membuang sampah
pada tempatnya.
4. Kesimpulan
Tingkat pengetahuan dan pemahaman warga Desa Tempang 3 tentang kebersihan
lingkungan cukup baik. Sebagian besar masyarakat menyadari bahwa menjaga kebersihan
lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. Aksi gotong royong dalam membersihkan
lingkungan melalui kegiatan Jumat Bersih bersama Pemerintah Desa merupakan bentuk
kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihan. Kesadaran warga Desa Tempang 3 tentang
kebersihan lingkungan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain latar belakang pendidikan
masyarakat, rasa kekeluargaan, peran dan kebijakan pemerintah, serta tersedianya sarana dan
prasarana kebersihan. Persepsi masyarakat tentang kebersihan lingkungan dibentuk dan
dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut.
5. Daftar Pustaka
Avianty, I., Umam, K., & Prratomo, N. (2018). Gerakan Litersi Masyarakat Desa Sukajya.
Abdi Dosen: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 2(1), 55-61
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 3, No. 1, Juni 2025, page: 42-46
E-ISSN: 3025-9843
46
Hizkia Ferel Palita et.al (Kesadaran Masyarakat Terhadap Kebersihan....)
Basuki, K. H., Rosa, N. M., & Alfin, E. (2020). Membangun kesadaran masyarakat dalam
menata lingkungan yang asri, nyaman dan sehat. JMM (jurnal masyarakat mandiri), 4(1),
1-9.
Dekye, D., Ongko, J. S., Phangestu, T., & Rudianto, V. (2021, September). Sosialisasi
Pentingnya Menjaga Kebersihan Lingkungan Guna Meningkatkan Kesadaran Terhadap
Lingkungan. In National Conference for Community Service Project (NaCosPro) (Vol. 3,
No. 1, pp. 635-641).
Hardani Dkk. 2020 Metode penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Cet: Yogyakarta: CV.
Pustaka Ilmu Group.
Hashibuan, Malayu S. P 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia cetakan keenam
belas,Jakarta: PT. Bumi Aksara
Juliawan, E., Musdalifa, M., Purnamasari, I. A., Jumardan, R., Kartomo, K., Syaiful, M., &
Hariono, H. (2023). Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Kebersihan Melalui
Penyediaan Sarana Tempat Sampah di Pantai Ayu Lestari Kabupaten Kolaka, Sulawesi
Tenggara. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 3(4), 1111-1116.
Julina. 2013. Determinan Perilaku Pembelian Ekologis dan Konsekuensinya Terhadap
Lingkungan: Perspektif Konsumen di Kota Pekanbaru Berdasarkan Kolektivisme,
Lestari, M. A., Santoso, M. B., & Mulyana, N. (2021). Penerapan Teknik Participatory
Rural Appraisal (Pra) Dalam Menangani Permasalahan Sampah. Prosiding
Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(3),
M., Nur Avianto, B., Sulaiman, A., Liany Rihadatul Aisi, A., & Zaynul Firmansyah, V.
(2022). Edukasi Pariwisata Dan Aksi Sisir Pantai Dari Sampah Wisata Dalam
Upaya Meningkatkan Partisipasi Masyarakat di Kawasan Super Prioritas Nasional
(KSPN) Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Jurnal Komunitas: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 1221.
Malikah (2013) Kesadaran Diri Proses Pembentukan Karakter Islam. Jurnal Al-Ulum Vol
13Nomor1 Juni 2013.
Sidiq, M. A. H. (2020). Menjaga kebersihan lingkungan dengan mengadakan tempat
pembuangan akhir (TPA) sampah di dusun Timur sawah Desa Pandanwangi Kecamatan
Tempeh Lumajang. Khidmatuna: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 42-58..
Sutrisnawati, N. K., & M.Purwahita, A. A.. R. (2018). Ni Ketut Sutrisnawati dan A. A. A
Ribeka M. Purwahita Akademi Pariwisata Denpasar. Jurnal Ilmiah Hospitality
Management, 9(1), 4956.
Ulfa, Maria. Pemahaman Masyarakat terhadap Lingkungan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP
Unsyiah, 2018
Wawan A. & Dewi M. 2013. Teori Pengukuran Pengetahun, Sikap dan Perilku Manusia.
Cetakan II. Yogyakarta: Nuha Medika
Yuliani, W., Husin, A., & Saputra, A. (2023). Kesadaran Masyarakat Dalam Menjaga
Kebersihan Lingkungan Taman Kambang Iwak di Kota Palembang. Aksara: Jurnal Ilmu
Pendidikan Nonformal, 9(2), 1109-1114.
.