Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 111-123
E-ISSN: 3025-9843
111
Theresia Damanik et.al (Memahami Jati Diri Bangsa.)
Memahami Jati Diri Bangsa: Peran Identitas Nasional
dalam Membentuk Karakter Siswa di Sekolah
Theresia Damanik
a,1
, Chindy Fransiska Hutagalung
b,2
, Dimas Wibowo
c,3
, Indriyani Friska
Tinambunan
d,4
, Dame Enjelina Sigalingging
e,5
, Ramsul Nababan
f,6
a, b, c, d, e
Mahasiswa, Universitas Negeri Medan, Medan, Sumatera Utara
f
Dosen, Universitas Negeri Medan, Medan, Sumatera Utara
*1
theresiadamanik1312@gmail.com;
2
chindyhtg283@gmail.com;
3
dimaswibowo0904@gmail.com;
4
indriyani01as@gmail.com
;
5
dame.enjelina.sigalingging02@gmail.com;
6
ramsulnbbn@unimed.ac.id
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 22 Juni 2023
Direvisi: 30 Juli2023
Disetujui: 5 November 2023
Tersedia Daring: 1 Desember
2023
Identitas nasional merupakan elemen krusial dalam membentuk
karakter siswa di lingkungan sekolah. Studi ini bertujuan untuk
Mengetauhi sejauh mana pemahaman siswa terkait dengan identitas
nasional, Mengetahui pengaruh pemahaman jati diri bangsa terhadap
perilaku sosial siswa di lingkungan sekolah dan untuk menggali peran
penting identitas nasional dalam mengembangkan jati diri bangsa pada
generasi muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif-
kualitatif dengan mengumpulkan data melalui observasi,
angket/kuesioner dan analisis dokumen. Persentase rata-rata respon
peserta didik terhadap Memahami Jati Diri Bangsa: Peran Identitas
Nasional dalam Membentuk Karakter Siswa di Sekolah di SMP Santa
Maria Kelas VIII-2 sebesar 13,96% bernilai positif dan 1.04% bernilai
negatif. Maka respon peserta didik termasuk dalam kategori sangat
baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan karakter
siswa di sekolah sangat dipengaruhi oleh pemahaman dan pengalaman
mereka terhadap identitas nasional. Identitas nasional tidak hanya
memperkaya pengetahuan historis, budaya, dan nilai-nilai lokal, tetapi
juga menjadi landasan untuk mengembangkan rasa cinta tanah air,
toleransi, dan tanggung jawab sosial. Dalam konteks ini, peran pendidik
dan kurikulum sekolah menjadi kunci dalam memfasilitasi pemahaman
dan internalisasi identitas nasional di kalangan siswa. Penelitian ini
memberikan kontribusi pada pemahaman lebih lanjut tentang
hubungan antara identitas nasional dan karakter siswa di sekolah serta
memberikan dasar bagi perbaikan kebijakan pendidikan guna
memperkuat pengaruh positif identitas nasional dalam membentuk
generasi penerus bangsa yang berkarakter dan berkepribadian kokoh/
Kuat.
Kata Kunci:
Pendidikan Kewarganegaraan
Identitas Nasional
Membentuk Karakte
Siswa
Peran Identitas Nasional
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 111-123
E-ISSN: 3025-9843
112
Theresia Damanik et.al (Memahami Jati Diri Bangsa.)
ABSTRACT
Keywords:
Civic education
National identity
Globalization
forming Character
student
the role of national identity
National identity plays a crucial role in shaping students' characters
within the school environment. This study aims to explore the extent of
students' understanding of national identity, understand the role of
teachers in integrating national identity values into education to shape
students' characters, examine the influence of the understanding of
national identity on students' social behavior in the school environment,
and unearth the significant role of national identity in developing the
nation's identity in the younger generation. The research utilizes a
descriptive-qualitative approach, collecting data through observation,
questionnaires, and document analysis. The average percentage of
students' responses to Understanding National Identity: The Role of
National Identity in Shaping Student Character at School at Santa Maria
Middle School Class VIII-2 was 13.96% with a positive value and 1.04%
with a negative value. So the students' responses were included in the
very good category. Results indicate that the formation of students'
characters in schools is highly influenced by their understanding and
experiences related to national identity. National identity not only
enriches historical, cultural, and local values but also serves as a
foundation for cultivating patriotism, tolerance, and social responsibility.
In this context, the role of educators and the school curriculum becomes
pivotal in facilitating the understanding and internalization of national
identity among students. The study contributes to a deeper
understanding of the relationship between national identity and
students' characters in schools and provides a basis for improving
educational policies to strengthen the positive influence of national
identity in shaping a generation with strong character and personality.
©2023, Theresia Damanik, Chindy Fransiska Hutagalung, Dimas Wibowo,
Indriyani Friska Tinambunan, Dame Enjelina Sigalingging, Ramsul Nababan
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan keanekaragaman budaya, adat istiadat,
suku yang berbeda, bahasa daerah yang berbeda, adat istiadat dan nilai-nilai tradisional lainnya,
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat. Keberagaman yang ada dalam
masyarakat Indonesia diungkapkan dengan semboyan “Binneka Tungal Ika” yang tercermin
dalam bentuk toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai perbedaan, dan
menyayangi di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Analisis mengenai pemahaman siswa dalam peran Identitas Nasional guna membentuk
karakter di kalangan siswa SMP sangatlah penting untuk memahami jati diri bangsa. Jati diri
bangsa Indonesia adalah konsep yang mencakup nilai-nilai, karakteristik, dan identitas kolektif
yang membedakan bangsa Indonesia dari bangsa lain. Dengan menerapkan analisis ini, kita
dapat menilai sejauh mana pemahaman siswa tentang jati dri bangsa Indonesia. Pada
hakikatnya identitas nasional merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
menjadikannya berbeda dengan bangsa lain. Identitas nasional bangsa Indonesia merupakan
identitas yang bersumber dari perwujudan berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila pada
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Identitas mengacu pada lambang, simbol atau
identitas yang bersifat nasional misalnya bahasa Indonesia, lagu Indonesia Raya, bendera
merah putih, Bhineka Tunggal Ika, dan Garuda Pancasila. Untuk menjaga Identitas nasional,
maka rasa cinta tanah air dan integrasi nasional merupakan menjadi satu hal yang sangat
penting.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 111-123
E-ISSN: 3025-9843
113
Theresia Damanik et.al (Memahami Jati Diri Bangsa.)
Identitas nasional bermakna jati diri yang dimiliki oleh setiap bangsa. Menurut Hidayat
(2009) mengemukakan bahwa identitas nasional bermakna ungkapan nilai-nilai budaya bangsa
yang khas dan dapat dijadikan pembeda dengan bangsa lain. Monteiro (2015) berpendapat
bahwa identitas nasional merupakan perwujudan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh
dan berkembang dalam berbagai aspek dalam kehidupan dengan memiliki ciri khas yang dapat
membedakan dengan bangsa lain. Unsur-unsur yang membentuk identitas nasional menurut
Rahayu (2007) antara lain: Suku bangsa, agama, bahasa, budaya nasional, wilayah nusantara,
dan dasar Negara. Selain itu, unsur identitas nasional dirumuskan dalam ketiga hal berikut ini
antara lain: a. Identitas fundamental yaitu Pancasila, b. Identitas instrumental yaitu UUD 1945,
bahasa Indonesia, Indonesia Raya, bendera, dan c. Identitas Alamiyah yaitu suku, bangsa,
budaya, dan agama.
Secara etimologis, kata karakter (bahasa Inggris: character) berasal dari bahasa Yunani
charassein yang berarti mengukir” (Kevin Ryan & Karen E. Bohlin, 1999). Kata “memahat”
dapat diterjemahkan sebagai “mengukir, menggambar” (John M. Echols dan Hassan Shadiry,
1995). Makna ini dapat dikaitkan dengan pengakuan bahwa karakter adalah gambaran jiwa
yang diwujudkan dalam perilaku. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan budi pekerti
sebagai watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak dan budi pekerti, serta budi pekerti yang
membedakan seseorang dengan orang lain”. (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional,2008).
Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk membantu manusia menjadi manusia yang
bijaksana, cerdas, dan baik. Mungkin mudah untuk membuat orang pintar dan bijaksana,
namun tampaknya jauh lebih sulit untuk membuat orang menjadi baik dan bijaksana. Oleh
karena itu wajar jika dikatakan bahwa permasalahan moral merupakan permasalahan serius
yang selalu menyertai kehidupan manusia di segala zaman dan di berbagai tempat. Realitas
permasalahan moral yang serius menjadikan penting untuk menerapkan pendidikan karakter.
(Oci Melisa Depiyanti, 2012)
Pendidikan memegang peranan penting dalam pembentukan dan pengembangan jati diri
bangsa Indonesia. Pendidikan memberikan kesempatan untuk memperkenalkan dan
mempromosikan nilai-nilai jati diri bangsa Indonesia, seperti nilai-nilai Pancasila,
keberagaman dan kearifan lokal. Melalui pendidikan, kita berharap dapat melahirkan generasi
muda yang memiliki jati diri bangsa yang kuat dan memahami nilai-nilai Pancasila.
Berdasarkan penelitian terkait, peran sekolah dalam pembentukan karakter dan jati diri
nasionalis siswa dapat dilihat dari berbagai sudut pandang teori, antara lain:
1. Pendidikan Karakter: Pasal 1 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003
menyatakan bahwa salah satu tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi
peserta didik dan mengembangkan akal, budi pekerti, dan akhlak mulia. Pendidikan
karakter ini membantu siswa memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai kebangsaan
serta memperkuat jati diri bangsa siswa.
2. Peran Kepala Sekolah: kepala sekolah memiliki peran penting sebagai pemimpin di
sekolah dengan kewenangan penuh dalam implementasi pembangunan karakter siswa
sekaligus bertanggung jawab atas keberhasilan sekolah dalam mengembangkan prestasi
siswa.
3. Peran Masyarakat: Jelas terlihat bahwa lingkungan masyarakat luas mempunyai pengaruh
besar terhadap keberhasilan pendidikan nilai estetika dan etika untuk pengembangan
karakter.
Selain itu, tugas dan tanggung jawab negara ialah mewarganegarakan orang yang hidup
dalam negara tersebut. Hal tersebut sesuai dengan penduduk negara yang baik (smart and good
citizenship) agar dapat diimplementasikan diberbagai negara lain. Seperti yang dijabarkan oleh
Tuhuteru, L. (2017) bahwa Pendidikan Kewarganegaraan yaitu, pelajaran yang gunanya untuk
memusatkan perhatian pada bagaimana cara penjadian diri yang memiliki banyak perbedaan
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 111-123
E-ISSN: 3025-9843
114
Theresia Damanik et.al (Memahami Jati Diri Bangsa.)
serta keberagaman seperti dari agama, sosial budaya, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk
membentuk masyarakat yang cerdas, terampil, kreatif dan memiliki karakter yang pantas
dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Pkn sendiri sebagai Pendidikan Politik dan Pendidikan umum yang memberi jalan keluar
untuk kerja sama antara sekolah dengan keluarga, antara guru dengan orang tua guna membuat
pendidikan yang bermakna serta mempunyai tujuan untuk memajukan dan mendidik warga
negara agar mempunyai karakter sebagai seorang warga negara. Hal ini menunjukkan
pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan sebagai upaya pembentukan karakter. Pendidikan
kewarganegaraan sendiri memuat pembelajaran tentang nilai-nilai karakter dapat membentuk
karakter siswanya terutama dalam menyesuaikan norma dimasyarakat. Analisis mengenai
pemahaman siswa dalam peran Identitas Nasional guna membentuk karakter di kalangan siswa
SMP sangatlah penting untuk memahami jati diri bangsa. Jati diri bangsa Indonesia adalah
konsep yang mencakup nilai-nilai, karakteristik, dan identitas kolektif yang membedakan
bangsa Indonesia dari bangsa lain. Dengan menerapkan analisis ini, kita dapat menilai sejauh
mana pemahaman siswa tentang jati dri bangsa Indonesia.
Dengan adanya analisis ini diharapkan dapat memberi wawasan kepada warga bangsa untuk
semakin memahami hal- hal berikut: identitas nasional sebagai karakter bangsa; sumber
identitas nasio- nal bangsa Indonesia; dan kondisi identitas nasional bangsa Indonesia. Pada
tataran praksisnya, selanjutnya, diharap- kan agar para warga bangsa dapat me- nerapkan
pemahaman tentang identitas nasional bangsa Indonesia dan imple- mentasinya dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian
tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pemahaman siswa tentang Identitas bangsa
Indonesia, pengaruh apa yang diberikan identitas nasional dalam pembentukan karakter siswa,
serta pengaruh pemahaman jati diri bangsa terhadap perilaku sosial siswa di lingkungan
sekolah.
2. Metode
Medode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian
deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan
yang menginterpretasikan fenomena atau objek yang diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah
Mengetauhi sejauh mana pemahaman siswa terkait dengan identitas nasional, Mengetahui cara
identitas nasional memengaruhi pembentukan karakter dan jati diri siswa, Mengetahui peran
guru dalam mengintegrasikan nilai-nilai identitas nasional dalam pembelajaran untuk
membentuk karakter siswa, dan Mengetahui pengaruh pemahaman jati diri bangsa terhadap
perilaku sosial siswa di lingkungan sekolah.
Subjek penelitian ini adalah 25 peserta didik kelas VIII-2 SMP Santa Maria. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan observasi, angket/kuesioner dan analisis
dokumen. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan angket
yang dibagikan secara langsung kepada siswa. Teknis analisis data dalam penelitian ini
menggunakan 4 kategori, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat
tidak setuju (STS). Dengan menggunakan 4 kategori tersebut peneliti membuat 15 pernyataan
yang harus diisi oleh responden. Selain itu, penyebaran angket kepada siswa secara langsung
juga dilakukan untuk mendapatkan mendukung kajian literature menggunakan angket atau
kuesioner. Menurut Sugiyono (dalam Afriansyah & Hermelinda, 2021), angket atau kuesionner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
3. Hasil dan Pembahasan
Identitas nasional bermakna jati diri yang dimiliki oleh setiap bangsa. Menurut Hidayat
(2009) mengemukakan bahwa identitas nasional bermakna ungkapan nilai-nilai budaya bangsa
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 111-123
E-ISSN: 3025-9843
115
Theresia Damanik et.al (Memahami Jati Diri Bangsa.)
yang khas dan dapat dijadikan pembeda dengan bangsa lain. Bangsa Indonesia adalah bangsa
yang kaya akan budaya, karena bangsa Indonesia terdiri dari banyak suku. Meskipun begitu,
bangsa Indonesia memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai kesejahteraan dan kemakmuran
bersama sehingga perbedaan suku tersebut tidak menjadikan kita tercerai-berai. Sebagai bangsa
yang kaya akan budaya, sumber daya alam serta sumber daya manusianya Indonesia pastilah
memiliki identitas bangsanya sendiri. Identitas bangsa ini adalah ciri khas suatu bangsa yang
membuat ia berbeda dari bangsa lainnya. Berdasarkan kuesioner atau angket respon yang
diberikan kepada peserta didik secara langsung, maka didapatkan hasil kuesioner respon pada
SMP Santa Maria yaitu Kelas VIII-2. Maka didapatkan hasil kuesioner respon peserta didik
adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Data Peserta Didik
No. Absen
Nama/ Inisial
Jenis Kelamin
1
AD
Laki-Laki
2
AB
Perempuan
3
AL
Laki-Laki
4
AM
Perempuan
5
BA
Laki-Laki
6
CA
Laki-Laki
7
CU
Perempuan
8
DA
Laki-Laki
9
EB
Perempuan
10
ET
Laki-Laki
11
TY
Perempuan
12
GN
Laki-Laki
13
GB
Laki-Laki
14
JA
Laki-Laki
15
JE
Perempuan
16
JT
Laki-Laki
17
JO
Laki-Laki
18
ZO
Laki-Laki
19
MA
Laki-Laki
20
MH
Laki-Laki
21
MP
Laki-Laki
22
NI
Perempuan
23
NO
Perempuan
24
OK
Perempuan
25
RA
Perempuan
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 111-123
E-ISSN: 3025-9843
116
Theresia Damanik et.al (Memahami Jati Diri Bangsa.)
Tabel 2. Data Angket Hasil Respon Peserta Didik
No. Absen
Pernyataan
SS
S
TS
STS
1
Mempelajari sejarah nasional
membantu saya menghargai
keberagaman budaya di sekolah.
12
13
-
-
2
Saya merasa bangga dengan sejarah
dan budaya indonesia.
16
9
-
-
3
Memahami nilai-nilai kebangsaan
membantu saya menjadi siswa yang
lebih baik.
8
16
1
-
4
Identitas nasional membentuk cara
saya memandang etika dan moral.
9
14
2
-
5
Pengamalan nilai-nilai nasional
dalam kegiatan ekstrakulikuler
membantu saya memahami jati diri.
12
10
2
1
6
Identitas Nasional memperkaya
pengalaman belajar saya di sekolah.
5
19
1
-
7
Pemahaman jati diri bangsa dapat
mengurai konflik antar siswa di
sekolah.
12
8
4
1
8
Pemahaman identitas nasional dapat
mengurangi ketegangan antar siswa
dengan latar belakang budaya yang
berbeda.
8
14
3
-
9
Pengamalan Nilai-nilai kebangsaan
dan kurikulum membantu
membentuk karakter saya.
8
15
1
1
10
Pemahaman identitas nasional
meningkatkan rasa tanggungjawab
saya terhadap lingkungan sekolah.
9
16
-
-
11
Nilai-nilai kebangsaan seharusnya
lebih terintegritas dalam kegiatan
sehari-hari di sekolah.
12
12
1
-
12
Pemahaman saya tentang identitas
nasional meningkatkan rasa
kepemilikan saya terhadap negara.
10
13
2
-
13
Saya percaya nilai-nilai kebangsaan
seharusnya diajarkan dalam
pendidikan karakter di Sekolah.
14
11
-
-
14
Pengetahuan tentang sejarah
nasional dapat memperkaya
pengalaman belajar saya di sekolah.
16
8
-
1
15
Pendidikan Kewarganegaraan
memiliki peran penting dalam
membantu siswa memahami jati diri.
16
5
4
-
Total
167
183
21
4
Berdasarkan hasil tabel data angket, 25 Peserta didik memilih jawaban setuju mengenai
respon yang diberikan. Dengan kata lain, jawaban Sangat Setuju (SS) dan Setuju (S) masuk
pada kategori positif, sedangkan jawaban Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS)
masuk pada kategori negatif. Meski banyak dari peserta didik yang menjawab setuju, tidak
dapat dipungkiri juga ada beberapa peserta didik yang menjawab Tidak Setuju dang Sangat
Tidak Setuju. Berikut ini Interpretasi umum dari setiap opsi pilihan yang diberikan:
1. Peserta didik yang memilih “Sangat Setuju” cenderung memiliki keyakinan atau
pandangan yang sangat kuat terhadap pernaytaan yang diajukan, ini menunjukan bahwa
peserta didik memiliki tingkat persetujuan yang sangat tinggi terhadap isu atau pernyataan
yang disajikan.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 111-123
E-ISSN: 3025-9843
117
Theresia Damanik et.al (Memahami Jati Diri Bangsa.)
2. Peserta didik yang memilih “Setuju” menunjukkan siswa memiliki tingkat persetujuan
yang baik terhadap pernyataan tersebut, meskipun tidak sekuat atau sesuai dengan tingkat
kepastian yang dimiliki oleh mereka yang memilih “Sangat Setuju”.
3. Peserta didik yang memilih “Tidak Setuju peserta didik tidak sepenuhnya setuju dengan
pernyataan yang diajukan tetapi mereka memiliki kebratan atau ragu-ragu terhadap
beberapa aspek dari pernyataan yang diberikan.
4. Peserta didik yang memilih “Sangat Tidak Setuju” peserta didik merasa yakin dan
sepenuhnya tidak setuju dengan pernyataan atau pertanyaan, ini menunjukkan tingkat
ketidaksetujuan yang paling tinggi.
Pada pernyataan pertama, sebanyak 12 peserta didik memilih jawaban Sangat Setuju dan 13
peserta didik memilih setuju. Alasan mengapa siswa memilih 12 jawaban Sangat setuju
dikarenakan peserta didik merasa pemahaman Sejarah membantu membentuk sikap toleransi
terhadap perbedaan budaya dan menghargai keberagaman budaya sebagai bagian penting dari
memelihara identitas dan persatuan bangsa. Peserta didik memilih 13 jawaban setuju
dikarenakan peserta didik dapat menghindari prasangaka terhadap budaya tertentu, membuat
mereka setuju bahwa nilai-nilai seperti Kerjasama antar budaya dan toleransi dapat membatu
memotivasi siswa merasa bahwa keberagaman budaya adalah kekayaan warisan yang perlu
dijaga dan dihargai untuk mewujudkan harmoni di lingkungan sekolah. Dari penjelasan
tersebut makan pernyataan 1 dikategorikan Positif karena peserta didik merespon dengan
pilihan Sangat Setuju dan Setuju.
Pada pernyataan kedua, sebanyak 16 peserta didik memilih jawaban sangat setuju dan 9
peserta didik memilih setuju. Alasan Peserta didik memilih pilihan Sangat Setuju dikarenan
peserta didik merasa belajar tentang Sejarah dan budaya Indonesia membantu memupuk rasa
bangga terhadap identitas nasional, menanamkan nilai-nilai tradisional yang kaya sehingga
mereka sangat setuju akan melestarikan dan menghargai warisan budaya Indonesia. Alasan
peseta didik memilih pilihan setuju karena belajar tentang Sejarah dan budaya Indonesia
mendorong rasa cinta terhadap tanah air. Dari penjelasan tersebut maka pernyataan 2
dikategorikan Positif karena peserta didik merespon dengan pilihan Sangat Setuju dan Setuju.
Maka menyatakan bahwa peserta didik merasa bangga dengan sejarah dan budaya indonesia.
Pada pernyataan ketiga, sebanyak 8 peserta didik memilih jawaban sangat setuju, 16 peserta
didik menjawab setuju, dan 1 peserta didik menjawab tidak setuju. Bisa kita lihat bahwa
peserta didik banyak merespon setuju dari pada sangat setuju dan ada juga peserta didik yang
memilih tidak setuju. Alasan peserta didik memilih pilihan sangat setuju dikarenakan peserta
didik merasa nilai-nilai kebangsaaan membantu karekter mereka, membuat mereka merasakan
bahwa landasan penting untuk menjadi siswa yang lebih baik, serta menjalin Kerjasama serta
solidaritas yang sangat baik. Membuktikan bahwa peserta didik memahami nilai-nilai
kebangsaan sangat membantu peserta didik menjadi siswa yang lebih baik lagi.
Pada pernyataan keempat, sebanyak 9 peserta didik memilih jawaban sangat setuju karena
karena peserta didik percaya bahwa identitas nasional memiliki peran yang signifikan dalam
membentuk pandangan mereka terhadap etika dan moral, 14 peserta didik memilih menjawab
Setuju karena peserta didik mungki percaya bahwa nilai-nilai yang dianut oleh suatu bangsa
dapat memengaruhi norma-norma moral. Dan 2 peserta didik menjawab Tidak Setuju karena
mereka memiliki pandangan bahwa identitas nasional tidak sepenuhnya menentukan cara
mereka memandang etika dan moral. Dari penjelasan tersebut maka pernyataan 4 dikategorikan
Positif karena peserta didik merespon dengan pilihan Sangat Setuju dan Setuju sebanyak 23
peserta didik. Hal ini membuktikan bahwa Identitas nasional membentuk cara peserta didik
memandang etika dan moral dilingkungan sekitar.
Pada pernyataan kelima, sebanyak 12 peserta didik memilih jawaban sangat setuju karena
peserta didik melihat partisipasi dalam kegiatan ekstrakulikuler sebagai cara unuk mendalami
nilai-nilai yang tercermin dalam identitas nasional, 10 peserta didik memilih jawaban setuju
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 111-123
E-ISSN: 3025-9843
118
Theresia Damanik et.al (Memahami Jati Diri Bangsa.)
karena partisipasi dalam kegiatan ekstrakulikuler dianggap sebagai peluang untuk memperkuat
ikatan nilai-nilai budaya dan nasional, 2 peserta didik memilih jawaban tidak setuju
dikarenakan peserta didik memiliki pandangan bahwa pengmalan nilai-nilai nasional dalam
kegiatan ekstrakulikuler tidak secara signifikan membantu mereka memahami jati diri, dan 1
peserta didik memilih jawaban Sangat Tidak Setuju dikarenakan mereka memiliki keyakinan
bahwa pegamalan nilai-nilai nasional dalam kegiatan ekstrakulikuler tidak memberikan
kontribusi yang berarti dalam memahami jati diri mereka. Dari penjelasan tersebut maka
pernyataan 5 dikategorikan Positif karena peserta didik merespon dengan pilihan Sangat Setuju
dan Setuju sebanyak 22 peserta didik. Hal ini membuktikan bahwa Integritas nilai-nilai
nasional dalam kegiatan ekstrakulikuler membantu peserta didik memahami jati dirinya.
Pada pernyataan keenam, sebanyak 5 peserta didik memilih jawaban Sangat Setuju karena
mereka percaya bahwa pemahaman terhadap identitas nasional dapat memberikan landasan
yang kuat dalam pembelajaran, 19 Peserta didik memilih jawaban Setuju mereka yakin bahwa
pengakuan terhadap identitas nasional dapat memperkaya perspektif mereka serta
mempromosikan warisan budaya, dan 1 Peserta didik memilih jawaban Tidak Setuju karena
peserta didik merasa bahwa pengalaman belajar lebih diperkaya oleh keberagaman dan
pemahaman global daripada identitas nasional. Dari penjelasan tersebut maka pernyataan 6
dikategorikan Positif karena peserta didik merespon dengan pilihan Sangat Setuju dan Setuju
sebanyak 24 peserta didik. Hal ini membuktikan bahwa Identitas Nasional memperkaya
pengalaman belajar peserta didik di sekolah.
Pada pernyataan ketujuh, sebanyak 12 peserta didik memilih jawaban Sangat Setuju karena
mereka melihat pemahaman jati diri sebagai kunci untuk membangun rasa persatuan dan
persaudaraan, 8 Peserta didik memilih jawaban Setuju karena peserta didik percaa bahwa
Pemahaman jati diri bangsa dapat mengurai konflik antar siswa di sekolah karena hal itun
dapat mempromosikan rasa saling menghormati dan penghargaan terhadap keberagaman, 4
peserta didik memilih jawaban Tidak Setuju karena mereka menganggapbahwa konflik lebih
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti perbedaan individu atau masalah interpersonal dan
bukan karena kurannngnya pemahaman identitas nasional, dan 1 peserta didik memilih
jawaban Sangat Tidak Setuju karena peserta didik memiliki pandangan bahwa pemahaman jati
diri bangsa tidak secara signifikan berkontribusi pada pengurangan konflik antar siswa di
sekolah. Dari penjelasan tersebut maka pernyataan 7 dikategorikan Positif karena peserta didik
merespon dengan pilihan Sangat Setuju dan Setuju sebanyak 20 peserta didik. Hal ini
membuktikan bahwa Pemahaman jati diri bangsa dapat mengurai konflik antar peserta didik di
sekolah.
Pada pernyataan kedelapan, sebanyak 8 peserta didik memilih jawaban Sangat Setuju karena
peserta didik percaya bahwa pemahaman tersebut dapat meningkatkan toleransi serta
memperkuat rasa persatuan, 14 Peserta didik memilih jawaban Setuju karena peserta didik
percaya bahwa pemahaman identitas nasional dapat menciptakan dasar pemahaman bersama,
mengurangi stereotip, serta membangun rasa saling menghormati, dan 3 peserta didik memilih
jawaban Tidak Setuju karena peserta didik melihat bahwa ketegangan yag terjadi melibatkan
faktor-faktor seperi kurangnya pengalaman lintas budaya, stereotip, atau konflik interpersonal
yang lebih mendalam. Dari penjelasan tersebut maka pernyataan 8 dikategorikan Positif karena
peserta didik merespon dengan pilihan Sangat Setuju dan Setuju sebanyak 22 peserta didik. Hal
ini maka membuktikan bahwa Pemahaman identitas nasional dapat mengurangi ketegangan
antar peserta didik dengan latar belakang budaya yang berbeda.
Pada pernyataan kesembilan, sebanyak 8 Peserta didik memilih jawaban sangat Setuju
karena peserta didik meyakini bahwa pengamalan nilai-nilai kebangsaan dalam kurikulum
dapat sangat membantu membentuk karakter siswa, 15 peserta didik memilih jawaban Setuju
karena nilai-nilai tersebut dianggap sebagai panduan moral yang membangun sikap, moralitas
dan tanggung jawab. 1 peserta didik memilih jawaban Tidak Setuju dan 1 peserta didik
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 111-123
E-ISSN: 3025-9843
119
Theresia Damanik et.al (Memahami Jati Diri Bangsa.)
memilih jawaban Sangat Tidak Setuju karena memiliki pandangan bahwa pengamalan nilai-
nilai kebangsaan dalam kurikulum tidak efektif dalam membentuk karakter siswa. Dari
penjelasan tersebut maka pernyataan 9 dikategorikan Positif karena peserta didik merespon
dengan pilihan Sangat Setuju dan Setuju sebanyak 23 peserta didik. Hal ini membuktikan
bahwa Integrasi Nilai-nilai kebangsaan dan kurikulum membantu membentuk karakter peserta
didik kedepannya.
Pada pernyataan kesepuluh, sebanyak 9 Peserta didik memilih jawaban sangat Setuju dan 16
peserta didik memilih jawaban Setuju, Dari penjelasan tersebut maka pernyataan 10
dikategorikan Positif karena peserta didik merespon dengan pilihan Sangat Setuju dan Setuju
sebanyak 23 peserta didik. Alasan mengapa siswa memilih jawaban Sangat setuju karena
pemahaman identitas nasional dapat memperkuat rasa kebersamaan dan kepedulian terhadap
lingkungan sekolah. Alasan Setuju karena siswa merasa lebih terikat dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan sekolah sebagai bagian dari upaya melestarikan dan memajukan nilai-nilai
tersebut. Identitas nasional yang kuat dapat menjadi pendorong untuk berkontribusi secara
positif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih baik. Hal ini membuktikan bahwa
Pemahaman identitas nasional meningkatkan rasa tanggungjawab peserta didik terhadap
lingkungan sekolah.
Pada pernyataan kesebelas, sebanyak 12 Peserta didik memilih jawaban sangat Setuju, 12
peserta didik memilih jawaban Setuju, dan 1 peserta didik memilih jawaban Tidak Setuju.
Alasan peserta didik memilih jawaban sangat setuju karena nilai-nilai kebangsaan yang
terintegritas dalam kegiatan sehari-hari di sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang
lebih positif. Alasan Setuju karena nilai-nilai kebangsaan yang terintegritas dalam kegiatan
sehari-hari di sekolah menciptakan landasan moral yang kuat. tidak setuju karena mereka
percaya bahwa nilai-nilai kebangsaan seharusnya tidak menjadi aspek utama dalam kegiatan
sehari-hari di sekolah. Mereka mungkin berpendapat bahwa fokus utama seharusnya pada
pengembangan kemampuan individual, pembelajaran akademis, dan keterampilan praktis yang
lebih relevan untuk masa depan mereka. membuktikan bahwa Nilai-nilai kebangsaan
seharusnya lebih terintegritas dalam kegiatan sehari-hari di sekolah.
Pada pernyataan keduabelas sebanyak, 10 Peserta didik memilih jawaban sangat Setuju, 13
peserta didik memilih jawaban Setuju, 2 peserta didik memilih jawaban Tidak Setuju. Alasan
Pesrta didik sangat setuju karena mereka melihat nilai-nilai kebangsaan sebagai fondasi yang
penting untuk membentuk karakter dan identitas nasional. Salasan peserta didik setuju karena
mereka melihat bahwa terintegrasinya nilai-nilai kebangsaan dalam kegiatan sehari-hari di
sekolah dapat memperkuat identitas nasional dan rasa kebersamaan. Alasan Peserta didik Tidak
Setuju karena mereka percaya bahwa terlalu banyak penekanan pada nilai-nilai kebangsaan
dapat mengesampingkan keberagaman budaya dan nilai individual. membuktikan bahwa
Pemahaman peserta didik tentang identitas nasional meningkatkan rasa kepemilikan peserta
didik terhadap negara.
Pada pernyataan ketigabelas sebanyak, 14 Peserta didik memilih jawaban sangat Setuju dan
11 peserta didik memilih jawaban Setuju. Alasan Peserta didik sangat setuju dengan pernyataan
tersebut karena mereka berpendapat bahwa pengajaran nilai-nilai kebangsaan dalam
pendidikan karakter dapat memperkuat rasa cinta tanah air, tanggung jawab terhadap
masyarakat, dan solidaritas antarwarga. setuju karena mereka melihat nilai-nilai kebangsaan
sebagai fondasi penting dalam membentuk karakter dan moralitas individu. Membuktikan
bahwa peserta didik percaya nilai-nilai kebangsaan seharusnya diajarkan dalam pendidikan
karakter di Sekolah
Pada pernyataan keempatbelas, sebanyak 16 Peserta didik memilih jawaban sangat Setuju, 8
peserta didik memilih jawaban Setuju, dan 1 membuktikan bahwa peserta didik memilih
jawaban Sangat Tidak Setuju. Alasan Peserat didik sangat setuju karena mereka menyadari
bahwa pengetahuan tentang sejarah nasional tidak hanya memberikan wawasan yang
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 111-123
E-ISSN: 3025-9843
120
Theresia Damanik et.al (Memahami Jati Diri Bangsa.)
mendalam terhadap perkembangan bangsa, tetapi juga memperkaya pemahaman mereka
tentang konteks sosial, politik, dan budaya. setuju karena mereka berpendapat bahwa
memahami sejarah nasional memungkinkan mereka mengaitkan pelajaran dengan konteks yang
lebih luas, membuka mata terhadap warisan budaya, serta memahami akar dari nilai-nilai yang
dianut oleh masyarakat. sangat tidak setuju karena mereka mungkin menganggap bahwa
pembelajaran sejarah nasional kurang relevan atau kurang menarik bagi mereka. membuktikan
bahwa Pengetahuan tentang sejarah nasional dapat memperkaya pengalaman belajar peserta
didik di sekolah.
Pada pernyataan kelimabelas, sebanyak 16 Peserta didik memilih jawaban sangat Setuju, 5
peserta didik memilih jawaban Setuju, dan 4 membuktikan bahwa peserta didik memilih
jawaban Tidak Setuju. Alasan Peserta didik sangat setuju karena mereka menyadari bahwa
pendidikan kewarganegaraan dapat memberikan landasan penting untuk memahami identitas
pribadi mereka sebagai bagian dari suatu bangsa. setuju karena mereka berpendapat bahwa
melalui pembelajaran ini, mereka dapat mengenali peran mereka dalam masyarakat,
memahami nilai-nilai bersama, dan mengembangkan rasa identitas sebagai bagian dari suatu
bangsa. Tidak setuju dengan pernyataan tersebut karena mereka mungkin merasa bahwa
pendidikan kewarganegaraan tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman jati
diri mereka. Membuktikan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran penting dalam
membantu siswa memahami jati diri.
Tabel 3. Data Presentasi Hasil Respon Peserta Didik
No. Absen
Respon
SS
S
TS
STS
Positif
Negatif
1
Pernyataan ke-1
12
13
-
-
100%
0%
2
Pernyataan ke-2
16
9
-
-
100%
0%
3
Pernyataan ke-3
8
16
1
-
96%
4%
4
Pernyataan ke-4
9
14
2
-
92%
8%
5
Pernyataan ke-5
12
10
2
1
88%
12%
6
Pernyataan ke-6
5
19
1
-
96%
4%
7
Pernyataan ke-7
12
8
4
1
76%
24%
8
Pernyataan ke-8
8
14
3
-
88%
12%
9
Pernyataan ke-9
8
15
1
1
92%
8%
10
Pernyataan ke-10
9
16
-
-
100%
0%
11
Pernyataan ke-11
12
12
1
-
96%
4%
12
Pernyataan ke-12
10
13
2
-
92%
8%
13
Pernyataan ke-13
14
11
-
-
100%
0%
14
Pernyataan ke-14
16
8
-
1
96%
4%
15
Pernyataan ke-15
16
5
4
-
84%
16%
Total
167
183
21
4
1.396%
104%
13,96%
1,04%
Berdasarkan tabel diatas, persentase rata-rata respon peserta didik terhadap Memahami Jati
Diri Bangsa: Peran Identitas Nasional dalam Membentuk Karakter Siswa di Sekolah di SMP
Santa Maria Kelas VIII-2 sebesar 13,96% bernilai positif dan 1.04% bernilai negatif. Sesuai
dengan standar menurut Akbar dalam Purniawan (2020), maka respon peserta didik termasuk
dalam kategori sangat baik.
4. Pembahasan
Pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya adalah belajar tentang keindonesiaan, belajar
untuk menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia, membangun rasa kebangsaan, dan
mencintai tanah air Indonesia (Lestari, 2021). menurut para ahli salah satunya Zamroni ialah
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 111-123
E-ISSN: 3025-9843
121
Theresia Damanik et.al (Memahami Jati Diri Bangsa.)
“Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk
mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis” (Juanda &
Rahayu, 2019). Jadi definisi umum Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) adalah suatu bentuk
pendidikan yang bertujuan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan warga
negara agar dapat berpartisipasi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemahaman
siswa terkait dengan identitas nasional dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk
pendidikan, budaya keluarga, dan pengalaman hidup. Di dalam kelas, keberhasilan pendidikan
kewarganegaraan dan integrasi nilai-nilai nasional ke dalam kurikulum dapat membentuk
landasan pemahaman siswa terhadap identitas nasional. Metode pengajaran yang interaktif dan
menarik juga memainkan peran penting dalam membangun rasa kebangsaan. Selain itu, faktor
budaya keluarga dapat memberikan kontribusi signifikan, dengan nilai-nilai dan tradisi
keluarga yang memperkuat atau mungkin merongrong identitas nasional. Pengalaman hidup
siswa, seperti partisipasi dalam kegiatan komunitas atau kunjungan ke tempat bersejarah, juga
dapat membentuk pandangan mereka tentang identitas nasional. Dalam konteks sosial yang
semakin terhubung, media massa dan teknologi juga memainkan peran dalam membentuk
persepsi siswa terhadap identitas nasional, baik melalui paparan media maupun
interaksi online.
Identitas nasional memiliki dampak yang signifikan terhadap pembentukan karakter siswa,
memainkan peran sentral dalam membentuk nilai-nilai, sikap, dan identitas personal mereka.
Melalui pemahaman akan sejarah dan nilai-nilai nasional, siswa dapat mengembangkan rasa
tanggung jawab, patriotisme, dan kepedulian terhadap kesejahteraan bersama. Identitas
nasional juga memotivasi siswa untuk menghargai dan merawat warisan budaya, memperkuat
rasa kebanggaan terhadap akar budaya mereka.
Pemahaman jati diri bangsa dapat memberikan dampak yang mendalam terhadap perilaku
sosial siswa di lingkungan sekolah. pemahaman jati diri bangsa dapat membentuk perilaku
sosial siswa melalui penanaman rasa bangga terhadap sejarah dan warisan budaya bangsanya.
Siswa yang memahami nilai-nilai dan kontribusi bangsanya dalam sejarah mungkin lebih
termotivasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang mempromosikan kebaikan bersama.
Dengan demikian, pemahaman jati diri bangsa bukan hanya memperkaya pengalaman individu
siswa, tetapi juga berperan dalam membentuk perilaku sosial yang positif, menciptakan
lingkungan sekolah yang inklusif dan mendukung pertumbuhan bersama
5. Kesimpulan
Identitas nasional dasarnya membentuk karakter siswa dalam hal ini pendidikan merupakan
salah satu hal yang menjadi pengaruh penting. Pendidikan pada hakikatnya menjadi manusia
yang bijaksana, cerdas, dan baik hal itu juga berpengaruh pada siswa. Oleh karena siswa dapat
merealitas permasalahan moral yang serius serta menerapkan pendidikan karakter. Pendidikan
memegang peranan penting dalam pembentukan dan pengembangan jati diri bangsa Indonesia.
Identitas nasional dapat memengaruhi pembentukan karakter siswa melalui pengaruh budaya,
nilai, dan sejarah yang diterapkan dalam pendidikan. Pendidikan yang mencerminkan identitas
nasional dapat membantu membangun rasa tanggung jawab, patriotisme, dan nilai-nilai positif
pada siswa.
Pemahaman jati diri bangsa dapat mempengaruhi perilaku sosial siswa di lingkungan
sekolah dengan memberikan landasan identitas, nilai, dan norma yang mempengaruhi interaksi
sosial mereka. Kesadaran akan jati diri bangsa dapat membentuk sikap positif terhadap
keragaman budaya, memperkuat rasa kebersamaan, dan mendukung norma-norma sosial yang
mendorong kerjasama dan toleransi di sekolahPendidikan kewarganegaraan yang mencakup
aspek-aspek psikososial dan nilai-nilai moral, diharapkan dapat membentuk generasi yang
mampu berkontribusi positif dalam masyarakat digital yang semakin kompleks dan dinamis.
Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi, pemahaman kewarganegaraan
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 111-123
E-ISSN: 3025-9843
122
Theresia Damanik et.al (Memahami Jati Diri Bangsa.)
dan etika digital menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan online yang aman dan
mendukung perkembangan positif individu dan masyarakat secara keseluruhan.
6. Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi terhadap
proses penyusunan jurnal ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Terima kasih
kepada tim editorial yang telah bekerja keras dalam proses review, penyuntingan, dan
publikasi jurnal ini. Lebih lanjut, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai instansi
pendidikan, universitas, serta instansi penelitian lainnya yang telah memberikan dukungan
dan fasilitas yang diperlukan untuk menyelesaikan penulisan jurnal ini.
7. Daftar Pustaka
Agassy Sihombing, R., & Suhendro Lukitoyo, P. (2021). Peranan Penting Pancasila Dan
Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Karakter di Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 9 No. 1.
A. P. Septyaningtyas, R. F. (2022). Analisis Respon Peserta Didik Terhadap Mahasiswa
Praktikan P4 Pada Pembelajaran Daring Sma. Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang, 57-64
Astuti, Y. D. (2023). Profil Pelajar Pancasila Sebagai Upaya Mewujudkan Identitas Nasional
Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Pendidikan West Science, 1(2), ss. 133-141.
Aulia, Lulu Rahma; Dinie Anggraeni Dewi; Yayang Furi Furnamasari. (2021). Mengenal
Indentitas Nasional Indonesia Sebagai Jati Diri Bangsa untuk Mengahdapi Tantangan
di Era Dunia Globalisasi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), ss. 8549-8557.
Budiutomo, Tri Wahyu. "Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membentuk Karakter
Bangsa." Academy Of Education Journal 4.1 (2013).
Edi, A. S. (2021). Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Upaya Pertahanan Identitas
Nasional Dalam Pendidikan Multikultural. Jurnal Kewarganegaraan, 441-447.
Ervina Anatasya, D. A. (2021). Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai
Pendidikan Karakter Peserta Didik Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Undiksha, 291-304.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi
ke-4. Gramedia: Jakarta.
Dianti, P. (2014). Integrasi Pendidikan Karakter dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan untuk mengembangkan karakter siswa. Jurnal Pendidikan
Ilmu Sosial, 23(1).
Dinie Anggraeni Dewi, S. I. (2021). Membina Karakter Bangsa Indonesia untuk Anak Sekolah
Dasar melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Basicedu, 5241-5248.
Dirgantoro, A. (2016). Peran Pendidikan Dalam Membentuk Karakter Bangsa Menghadapi
Era Masyarakat Ekonomi Asean (Mea). Jurnal Rontal Keilmuan Ppkn, 2(1), 1-7.
Hakim, A. R. (2023). Pendidikan Multikultural dalam Membentuk Karakter dan Identitas
Nasional. Jurnal Ilmiah Profesi Kependidikan, 8(3), 13371346.
Hendrizal. (2020). Mengulas Identitas Nasional Bangsa Indonesia Terkini. Jurnal PPPKn &
Hukum, 15(1), 121.
Herdiani, S. (2021). Pengembangan Karakter Nasional Siswa. Jurnal Pendidikan Tambusai,
5(3), 7924-7930.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 111-123
E-ISSN: 3025-9843
123
Theresia Damanik et.al (Memahami Jati Diri Bangsa.)
Kaelan, M.s. (2007). Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta: Paradigma
Karim, N. (2010). Pendidikan Karakter Nurdin. Shautut Tarbiyah - IAIN Kendari, 16(1), 69
89.
Kiska, N. D., Putri, C. R., Joydiana, M., & Oktarizka, D. A. (2023). Peran Profil Pelajar
Pancasila untuk Membentuk Karakter Peserta Didik Sekolah Dasar. 05(02), 41794188.
Laksana, S. D. (2021). Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Menghadapi Teknologi
Pendidikan Abad 21. Jurnal Teknologi Pembelajaran, 1(01), 1422.
Monteiro, Josef M. (2015). Pendidikan kewarganegaraan: perjuangan membentuk karakter
bangsa. Yogyakarta: Deepublish.
Mulyono, B. 2017. Reorientasi civic disposition dalam kurikulum Pendidikan
Kewarganegaraan sebagai upaya membentuk warga negara yang ideal. Jurnal Civics,
14 (2), 218-225.
Muttaqin, M.F., Raharjo, T.J, & Masturi. 2018. The implementation main values of character
education reinforcement in elementary school. Journal of Primary Education, 7 (1), 130-
112.
Pipit, W. 2016. Kendala Pendidikan Kewarganegaraan dalam membangun karakter peserta
didik di dalam proses pembelajaran. Jurnal Civics, 13 (2), 188-198.
Rahayu, Minto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan: Perjuangan Menghidupi Jati Diri Bangsa.
Jakarta: Grasindo
Ryan, Kevin & Bohlin, Karen E. (1999). Building Character in Schools: Practical Ways to
Bring Moral Instruction to Life. San Francisco: Jossey Bass.
Sadily, Hassan dan John M. Echols, 1995, Kamus Iggris Indonesia, Jakarta: PT Gramedia.
Samrin. (2016). Pendidikan Karakter (Sebuah Pendekatan Nilai). Jurnal Al-Ta'dib, 9(1), 120-
143.
Sarinah., D, Muhtar., & H. (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn di
perguruan tinggi). Yogyakarta: Deepublish.
Sinaga, O., & Grandmana, A. (2023). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Peerguruan Tinggi
(Vol. 5). Medan: CV Harapan Cerdas.
Siti Humaeroh, D. A. (2021). Peran Pendidikan Kewarganegaraan di Era Globalisasi Dalam
Pembentukan Karakter Siswa. Journal on Education, 216-222.
Tuhuteru, L. (2017). Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Peningkatan Pembentukan
Karakter Bangsa di Tengah Arus Globalisasi. Prosiding Konferensi Nasional
Kewarganegaraan III.
Subianto, J. (2013). Peran Keluarga, Sekolah, Dan Masyarakat Dalam Pembentukan Karakter
Berkualitas. Jurnal Lppg, 331-354.
Tilar, H. (2007). Mengindonesiakan Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.