mudah ke berbagai informasi, hiburan, dan media sosial. Selain itu, perkembangan teknologi 
telah menghadirkan berbagai aplikasi pembelajaran yang dapat diakses melalui Smartphone. 
Meskipun Smartphone menawarkan manfaat yang besar dalam memperluas pengetahuan dan 
kemampuan  belajar,  ada  keprihatinan  tentang  bagaimana  penggunaan  Smartphone  dapat 
mempengaruhi efektivitas belajar siswa. 
Penggunaan  Smartphone  oleh  siswa  telah  menimbulkan  banyak  diskusi  dan  penelitian 
tentang  dampaknya  terhadap  proses  belajar  dan  pencapaian  akademik  mereka.  Terdapat 
beberapa  pro  dan  kontra  mengenai  penggunaan  Smartphone  dalam  konteks  pendidikan.  Di 
satu  sisi,  ada  yang  berpendapat  bahwa  Smartphone  dapat  menjadi  alat  pembelajaran  yang 
berguna,  memberikan  akses  ke  sumber  daya  yang  kaya  dan  beragam,  serta  memfasilitasi 
komunikasi  dan  kolaborasi.  Namun,  di  sisi  lain,  ada  kekhawatiran  tentang  efek  negatif 
penggunaan Smartphone yang berlebihan, seperti gangguan belajar, penurunan perhatian, dan 
ketergantungan  yang  berpotensi  merugikan.  Di  era  globalisasi  ini  banyak  pelajar  yang 
menggunakan Smartphone dalam kegiatan sehari-hari. Bahkan, saat ini pelajar MTs maupun 
sederajat telah diperbolehkan membawa Smartphone di sekolah. Penggunaan Smartphone oleh 
pelajar menjadi  dunia  teknologi  lama  semakin  canggih.  Komunikasi  yang  dulumemerlukan 
waktu yang lama dalam pendampingannya, kini dengan Smartphone segalanya menjadi sangat 
cepat dan seakan tanpa jarak. 
Di kalangan pelajar, penggunaan teknologi komunikasi seperti Smartphone sebagai alat 
komunikasi  karena  alat  tersebut  multifungsi.  Para  pelajar dapat  menggunakan teknologi  ini 
secara positif ataupun negatif tergantung pada setiap individu. Contoh positif dari penggunaan 
Smartphone  adalah  memanfaatkan  Smartphone  untuk  membantu  mereka  dalam  proses 
pembelajaran.  Namun,  ada  beberapa  hal  yang  perlu  dikhawatirkan  dalam  penggunaan 
teknologi  komunikasi  oleh  para  remaja  seperti  penggunaan  tidak  sesuai  kondisi.  Contoh 
negatif penggunaan Smartphone adalah dalam proses belajar mengajar mereka gunakan untuk 
WhatsApp an atau scroll sosmed (Rohmawati, 2015). Salah satu pengaruh utama penggunaan 
Smartphone  terhadap  efektivitas  belajar  siswa  adalah  akses  mudah  ke  berbagai  platform 
pembelajaran  digital.  Dengan  aplikasi  dan  situs  web  pendidikan,  siswa  dapat  mengakses 
materi pelajaran, latihan soal, dan sumber daya pendukung lainnya kapan saja dan di mana 
saja. Ini memungkinkan fleksibilitas belajar yang lebih besar, sehingga siswa dapat mengatur 
waktu belajar mereka dengan lebih baik sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan pribadi. 
Selain  itu,  penggunaan  Smartphone  juga  dapat  berdampak  pada  kesehatan  mental  dan 
fisik siswa. Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan masalah tidur, stres, dan isolasi 
sosial karena menghabiskan terlalu banyak waktu di dunia maya daripada berinteraksi secara 
langsung dengan teman  sebaya dan lingkungan  sekitar.  Meskipun  ada banyak  manfaat  dari 
penggunaan Smartphone dalam mendukung proses belajar, penting untuk mengatasi potensi 
dampak  negatifnya.  Kolaborasi  antara  pendidik,  orang  tua,  dan  siswa  dalam  menetapkan 
batasan  penggunaan  Smartphone  yang  sehat  dan  membangun  kesadaran  akan  pengaruhnya 
terhadap efektivitas belajar menjadi kunci untuk memanfaatkan potensi positif teknologi ini 
tanpa  mengorbankan  fokus  dan  perhatian  siswa  pada  pembelajaran  akademik.  Penggunaan 
Smartphone telah mengubah lanskap pendidikan secara dramatis, dengan efek yang signifikan 
pada  efektivitas  belajar  siswa.  Sebagai  alat  komunikasi  dan  hiburan  yang  berlimpah, 
Smartphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari siswa. Namun, 
dampak  positif  dan  negatif  dari  penggunaan  Smartphone  terhadap  belajar  perlu  dievaluasi 
dengan cermat. 
Penggunaan Smartphone berlebihan juga dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, 
seperti kecanduan gadget dan gangguan tidur, yang berdampak pada performa akademis siswa. 
Selain  itu,  potensi  penyebaran  informasi  palsu  atau  tidak  akurat  di  dunia  maya  dapat 
mengurangi kualitas riset dan referensi yang digunakan oleh siswa dalam mengerjakan tugas. 
Penting bagi pendidikan untuk menghadapi tantangan ini dengan bijaksana. Guru dan orang