Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 124-131
E-ISSN: 3025-9843
124
Faris Hazmi Qaedi Zihni et.al (Peran Kegiatan Kursus Pembina Pramuka....)
Peran Kegiatan Kursus Pembina Pramuka Mahir
Tingkat Dasar (KMD) dalam membentuk karakter
generasi muda
Faris Hazmi Qaedi Zihni
a,1
, Suyahman
b,2
a
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta
b
Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
1
farishazmiqaedizihni@gmail.com
2
suyahman.suyahman@yahoo.com
*
Corresponding Author: suyahman.suyahman@yahoo.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 12 Juni 2023
Direvisi: 24 Juli2023
Disetujui: 7 November 2023
Tersedia Daring: 1 Desember
2023
Penelitian ini bertujuan untuk mendalami peran Kursus Pembina
Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) dalam membentuk karakter
generasi muda Indonesia. Dengan pendekatan kualitatif dan studi
literatur, penelitian ini menyoroti bahwa KMD bukan hanya kursus
teknis kepramukaan, tetapi juga merupakan wahana konkret dalam
pembentukan karakter holistik peserta. KMD mengintegrasikan nilai-
nilai kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial melalui
berbagai kegiatan seperti upacara, diskusi, dan kerja bakti. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa KMD mampu menciptakan generasi
muda yang tidak hanya mahir dalam kepramukaan, tetapi juga siap
menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Dalam konteks ini,
penelitian mengusulkan peningkatan integrasi nilai-nilai karakter
dalam materi KMD serta peningkatan aspek pembimbingan personal
untuk memastikan pertumbuhan holistik. Tujuan akhir KMD adalah
menghasilkan pembina pramuka yang membuka diri terhadap
masukan, aktif dalam pembelajaran dan dalam membina di luar
ruangan, bekerja kompak dalam kelompok, dan memiliki orientasi
positif pada semua kegiatan.
Kata Kunci:
Pramuka
Kursus Mahir Dasar (KMD)
Karakter
ABSTRACT
Keywords:
Scouts
Basic Advanced Course
Character
This research aims to determine the role of the Basic Level Scout Training
Course (KMD) in shaping the character of Indonesia's young generation.
Using a qualitative approach and literature study, this research
highlights that KMD is not just a technical scouting course, but is also a
concrete vehicle for the holistic character formation of participants. KMD
integrates human values, unity, deliberation and social justice through
various activities such as ceremonies, discussions and community service.
The research results show that KMD is able to produce a young
generation who is not only proficient in the field of scouting, but also
ready to face various challenges in the future. In this context, research
proposes increasing the integration of character values in KMD material
as well as increasing aspects of personal guidance to ensure holistic
growth. The ultimate goal of KMD is to produce scout leaders who are
open to input, active in outdoor learning and coaching, work cohesively
in groups, and have a positive orientation in all activities.
©2023, Faris Hazmi Qaedi Zihni, Suyahman
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Pendidikan karakter dan pengembangan kepribadian menjadi fokus utama dalam
membentuk generasi muda yang unggul. Salah satu langkah konkrit dalam upaya ini adalah
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 124-131
E-ISSN: 3025-9843
125
Faris Hazmi Qaedi Zihni et.al (Peran Kegiatan Kursus Pembina Pramuka....)
melalui pelaksanaan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD). KMD bukan
hanya sebagai sarana pengajaran teknis kepramukaan, melainkan juga sebagai wahana
pembentukan karakter holistik peserta. Program ini dirancang untuk mengakomodasi
kebutuhan pembina pramuka agar tidak hanya terampil dalam kepramukaan, tetapi juga
membawa dampak positif dalam pembentukan karakter generasi muda.
Pendidikan karakter, dengan akar kata dari bahasa Yunani yang merujuk pada pola
perilaku dan keadaan moral seseorang, memiliki peran penting dalam pembentukan individu
yang berakhlak mulia. KMD sebagai bagian dari pendidikan kepramukaan memberikan
penekanan pada nilai-nilai karakter yang menjadi dasar kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai
tersebut tidak hanya diajarkan secara teoritis, tetapi juga diterapkan dalam berbagai kegiatan
selama KMD. (Arif et al., 2020).
Program ini mencakup aspek-aspek kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan
sosial. Melalui kegiatan seperti upacara pembukaan, diskusi, dan permainan kelompok, peserta
KMD diajak untuk meresapi nilai-nilai kemanusiaan, saling menghormati, serta menghargai
perbedaan suku, agama, dan ras. Dalam konteks persatuan, kegiatan kerja bakti, berkemah, dan
kegiatan sosial menjadi wahana bagi peserta untuk merasakan kebersamaan dan
kegotongroyongan.
KMD juga menekankan nilai musyawarah dan kebijaksanaan dalam pengambilan
keputusan. Melalui diskusi, simulasi, dan permainan kelompok, peserta KMD dilatih untuk
mengembangkan sikap demokratis dan menghargai pendapat orang lain. Selain itu, nilai
keadilan sosial ditanamkan melalui kegiatan bakti sosial, menciptakan kesadaran akan
pentingnya saling membantu dan menolong antar sesama.
KMD tidak hanya menjadi sarana peningkatan kualitas pembina pramuka, tetapi juga
memiliki dampak besar dalam membentuk karakter generasi muda. Program ini tidak sekadar
memberikan pengetahuan teknis kepramukaan, tetapi juga merancang kegiatan yang dapat
membentuk karakter unggul pada peserta. (Alamin, 2020).
Dalam konteks ini, pentingnya karakter dalam membentuk generasi muda menjadi fokus
utama KMD. Kegiatan kepramukaan, seperti pendidikan kepramukaan, bela negara, dan
lingkungan hidup, dirancang untuk mengembangkan berbagai aspek karakter dan kepribadian
peserta. Peserta diharapkan dapat menjadi pribadi yang beriman, bertakwa, bertanggung jawab,
dan memiliki rasa cinta tanah air.
Sebagai contoh, kegiatan upacara bendera, latihan baris-berbaris, dan pionering tidak
hanya mengasah keterampilan teknis, tetapi juga membentuk sikap disiplin, kebersamaan, dan
tanggung jawab. Kegiatan bela negara, seperti latihan PBB, menembak, dan bela diri,
diarahkan untuk memupuk rasa cinta tanah air dan kepedulian terhadap keamanan nasional.
Kegiatan lingkungan hidup, seperti penanaman pohon, kebersihan lingkungan, dan pelestarian
alam, memberikan pemahaman tentang tanggung jawab terhadap lingkungan. Ini bukan hanya
sebagai kegiatan simbolis, tetapi sebagai langkah konkret untuk membentuk generasi muda
yang peduli terhadap keberlanjutan alam.
KMD, dengan pendekatan holistik dan inklusifnya, diharapkan dapat menciptakan
generasi muda Indonesia yang tidak hanya mahir dalam kepramukaan, tetapi juga memiliki
karakter kuat. Melalui pembelajaran yang menarik dan tantangan di alam terbuka, KMD
berusaha membentuk pemimpin masa depan yang tidak hanya berkualitas secara teknis, tetapi
juga memiliki integritas moral yang tinggi.
Pentingnya karakter dalam pembentukan generasi muda menjadi pijakan utama KMD.
Program ini bukan sekadar kursus teknis, tetapi fondasi kokoh dalam membentuk karakter dan
kepribadian generasi muda. Melalui perpaduan pembinaan pramuka dan pengembangan
karakter, KMD diharapkan dapat melahirkan individu yang unggul, bertanggung jawab, dan
mampu bersaing dalam dinamika kehidupan masyarakat dan bangsa. (Wulandari, 2020).
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 124-131
E-ISSN: 3025-9843
126
Faris Hazmi Qaedi Zihni et.al (Peran Kegiatan Kursus Pembina Pramuka....)
Untuk membentuk generasi muda yang berkualitas, Kursus Pembina Pramuka Mahir
Tingkat Dasar (KMD) menjadi bagian integral dari upaya pendidikan karakter. Melalui KMD,
peserta tidak hanya diberikan pengetahuan dan keterampilan teknis kepramukaan, tetapi juga
diarahkan untuk meresapi nilai-nilai karakter yang penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Pentingnya karakter dalam membentuk generasi muda menjadi fokus utama KMD.
Program ini bukan sekadar kursus teknis, tetapi juga langkah konkret dalam membentuk
karakter dan kepribadian peserta. Dengan menggabungkan pembinaan pramuka dan
pengembangan karakter, KMD diharapkan dapat mencetak generasi muda Indonesia yang tidak
hanya mahir dalam kepramukaan, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, bertanggung jawab,
dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
2. Metode
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi
literatur untuk mengumpulkan data dan menyelidiki pemahaman mengenai peran Kegiatan
Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) dalam membentuk karakter generasi
muda. Metode yang diterapkan melibatkan pencarian dan pengumpulan referensi jurnal serta
sumber lain yang relevan dengan topik penelitian. Setelah itu, jurnal-jurnal tersebut diperiksa
secara menyeluruh, dipahami, dan ditelaah untuk mencatat poin-poin penting. Data yang
berhasil dikumpulkan kemudian dianalisis sehingga dapat disajikan dengan jelas dalam tulisan
penelitian sesuai dengan temuan sebelumnya.
3. Hasil dan Pembahasan
A. Pengertian Kursus Mahir Dasar (KMD)
Kursus Mahir Dasar (KMD) merupakan suatu program pendidikan kepramukaan yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta kursus, khususnya para
pembina pramuka. Program ini dirancang untuk memberikan bekal dalam hidup masyarakat,
termasuk penanaman nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks sistem
pendidikan nasional, terdapat dua jalur utama, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur
pendidikan luar sekolah. Pendidikan luar sekolah dapat dibagi menjadi tiga, yaitu pendidikan
formal, non formal, dan informal. Lingkungan pendidikan mencakup keluarga, sekolah, dan
masyarakat. (Prasetyo & Hadi, 2019).
Pendidikan kepramukaan, sebagai bagian dari pendidikan luar sekolah, memiliki tujuan
menyelenggarakan kegiatan yang komplementer dan suplementer, melengkapi pendidikan di
sekolah dan di rumah. Gerakan Pramuka di Indonesia memiliki tujuan mendidik generasi muda
agar menjadi individu yang berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur.
Pendidikan dalam kepramukaan, khususnya KMD, bertujuan mengembangkan
kecakapan peserta didik baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Empat aspek
utama pendidikan kepramukaan mencakup belajar mengetahui, belajar berbuat, belajar hidup
bermasyarakat, dan belajar untuk mengabdi. Proses pendidikan ini terjadi melalui kegiatan
yang menarik, menyenangkan, rekreatif, dan menantang di alam terbuka.
Gerakan nasional pramuka memiliki tugas pokok menyelenggarakan kepramukaan untuk
menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang bertanggung jawab dan mampu
membina serta mengisi kemerdekaan. KMD sebagai bagian dari pendidikan kepramukaan
bertujuan meningkatkan kecintaan pada tanah air, persatuan dan kesatuan, Pancasila, serta
kesetiaan terhadap gerakan pramuka. (Sodiq et al., 2021).
Sasaran dari KMD mencakup pengembangan jiwa gotong royong, kepercayaan pada
orang lain, kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari, dan keterlibatan aktif dalam kegiatan dan
kehidupan sehari-hari. Dasar pemikiran di balik KMD adalah pemahaman bahwa peserta
kursus sudah memiliki pengetahuan dan konsep diri yang perlu diperkaya melalui
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 124-131
E-ISSN: 3025-9843
127
Faris Hazmi Qaedi Zihni et.al (Peran Kegiatan Kursus Pembina Pramuka....)
Dalam pelaksanaannya, KMD mengacu pada prinsip bahwa orang dewasa akan lebih
baik belajar jika mereka mau, senang, memerlukan, dan merasakan keuntungan dari materi
yang diajarkan. Oleh karena itu, kursus ini harus disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan
peserta, serta menciptakan suasana yang positif dan berkembang. (Hidayatullah, 2014).
Tujuan akhir dari KMD adalah menghasilkan pembina pramuka yang membuka diri
terhadap masukan, aktif dalam pembelajaran dan dalam membina di luar ruangan, bekerja
kompak dalam kelompok, dan memiliki orientasi positif pada semua kegiatan. Keseluruhan
pengajaran dan pembelajaran KMD didasarkan pada prinsip dasar kepramukaan sebagai norma
hidup, kode etik, sistem nilai, pedoman pembinaan, dan landasan gerakan Pramuka mencapai
tujuannya.
B. Pengertian karakter
Pengertian karakter merujuk pada asal-usul kata dari bahasa Yunani, yaitu "charassein,"
yang artinya melukis, menggambar, atau memahat. Dengan dasar pemahaman ini, karakter
diartikan sebagai tanda atau ciri khusus yang melahirkan pandangan bahwa karakter adalah
pola perilaku yang bersifat individual atau keadaan moral seseorang. Menurut Kevin Ryan,
karakter terkait dengan perilaku yang dapat diramalkan berdasarkan lingkungan sekitarnya dan
melibatkan pemahaman moral. (Salsabila, 2019).
Sebagai suatu entitas yang kompleks, karakter yang baik terdiri dari tiga aspek utama,
yaitu mengetahui yang baik, mencintai yang baik, dan melakukan yang baik. Mengetahui yang
baik melibatkan pemahaman dan pengenalan nilai-nilai moral, serta kemampuan untuk
membedakan antara baik dan buruk. Aristoteles menciptakan istilah "practical wisdom" atau
kebijakan praktis, yang merujuk pada kemampuan membuat keputusan bijak dan memilih
sesuatu yang baik untuk dilakukan.
Lebih jauh, Aristoteles mendefinisikan karakter yang baik sebagai tingkah laku yang
benar, baik dalam hubungannya dengan orang lain maupun dalam hubungannya dengan diri
sendiri. Michael Novak menyumbangkan pandangan bahwa karakter adalah campuran dari
semua kebaikan yang berasal dari tradisi keagamaan, cerita, dan pandangan orang bijak yang
berkembang melalui sejarah. Pendidikan karakter dipandang sebagai suatu kebutuhan yang
mendesak. Menurut Thomas Lickona, tujuh alasan mendukung pendidikan karakter termasuk
sebagai cara terbaik untuk memastikan kepribadian yang baik pada anak-anak, meningkatkan
prestasi akademik, dan mempersiapkan mereka untuk berintraksi dalam masyarakat yang
beragam.(Gazali et al., 2019).
Pendekatan definisi Lickona menyatakan bahwa pendidikan karakter adalah suatu usaha
yang disengaja untuk membantu seseorang memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-
nilai etika yang inti. Dalam proses perkembangan karakter, melibatkan pengetahuan, perasaan,
dan tindakan yang terpadu, sehingga membangun suatu pendidikan karakter yang koheren dan
komprehensif. Pendidikan karakter diartikan sebagai langkah-langkah sadar untuk membentuk
individu agar memiliki kesadaran, setia, dan mampu menjalankan perilaku etika dan moralnya,
bahkan di hadapan tekanan dan tantangan yang mungkin timbul baik dari luar maupun dari
dalam dirinya.
C. Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Kegiatan Kursus Pembina Pramuka Mahir
Tingkat Dasar (KMD)
Kegiatan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) merupakan kegiatan
pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untuk memberi bekal pengetahuan dasar dan
pengalaman praktis membina pramuka melalui kegiatan kepramukaan dalam satuan pramuka
yang meliputi perindukan siaga, pasukan penggalang, ambalan penegak, dan racana pandega.
Selain memberikan pengetahuan dan keterampilan kepramukaan, kegiatan KMD juga
bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai karakter peserta. Nilai-nilai karakter tersebut
ditanamkan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan selama kegiatan KMD. (Rojak et al.,
2023).
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 124-131
E-ISSN: 3025-9843
128
Faris Hazmi Qaedi Zihni et.al (Peran Kegiatan Kursus Pembina Pramuka....)
Berikut ini adalah penjelasan mengenai nilai-nilai pendidikan karakter yang
dikembangkan dalam kegiatan KMD:
1. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab menekankan pentingnya sikap saling
menghormati dan menghargai antar sesama, baik dalam hal perbedaan suku, agama, ras,
maupun gender. Nilai ini diwujudkan dalam kegiatan KMD melalui berbagai kegiatan, seperti
upacara pembukaan dan penutupan, diskusi, dan permainan kelompok. Dalam upacara
pembukaan dan penutupan, peserta KMD diajak untuk menyanyikan lagu kebangsaan
Indonesia Raya dan lagu-lagu perjuangan. Lagu-lagu tersebut mengandung nilai-nilai
kebangsaan dan patriotisme yang dapat menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan antar
peserta KMD. Pada kegiatan diskusi, peserta KMD diajak untuk membahas berbagai topik,
seperti perbedaan suku, agama, ras, dan gender. Melalui kegiatan diskusi ini, peserta KMD
diharapkan dapat memahami dan menghargai perbedaan yang ada di masyarakat. Dalam
permainan kelompok, peserta KMD dilatih untuk bekerja sama dan saling membantu.
Permainan kelompok ini dapat membantu peserta KMD untuk mengembangkan sikap saling
menghormati dan menghargai antar sesama.
2. Persatuan dan kesatuan
Nilai persatuan dan kesatuan menekankan pentingnya rasa kebersamaan dan
kegotongroyongan antar sesama. Nilai ini diwujudkan dalam kegiatan KMD melalui berbagai
kegiatan, seperti kerja bakti, berkemah, dan kegiatan sosial. Kegiatan kerja bakti dapat
membantu peserta KMD untuk saling mengenal dan bekerja sama dengan orang lain.
Kegiatan berkemah dapat membantu peserta KMD untuk merasakan kebersamaan dan
kegotongroyongan dalam menghadapi tantangan. Kegiatan sosial dapat membantu peserta
KMD untuk mengembangkan sikap saling membantu dan menolong antar sesama.
3. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan menekankan pentingnya musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan. Nilai
ini diwujudkan dalam kegiatan KMD melalui berbagai kegiatan, seperti diskusi, simulasi, dan
permainan kelompok. Pada kegiatan diskusi, peserta KMD diajak untuk belajar berdiskusi dan
bermusyawarah dalam mengambil keputusan. Melalui kegiatan diskusi ini, peserta KMD
diharapkan dapat mengembangkan sikap demokratis dan bijaksana dalam mengambil
keputusan. Pada kegiatan simulasi, peserta KMD dilatih untuk mengambil keputusan dalam
situasi yang kompleks. Melalui kegiatan simulasi ini, peserta KMD diharapkan dapat
mengembangkan kemampuan memecahkan masalah secara demokratis. Pada permainan
kelompok, peserta KMD dilatih untuk mengambil keputusan bersama-sama. Melalui kegiatan
permainan kelompok ini, peserta KMD diharapkan dapat mengembangkan sikap demokratis
dan menghargai pendapat orang lain. (Lestari, 2022).
4. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menekankan pentingnya sikap saling
membantu dan menolong antar sesama. Nilai ini diwujudkan dalam kegiatan KMD melalui
berbagai kegiatan, seperti kerja bakti, bakti sosial, dan kegiatan sosial lainnya. Kegiatan kerja
bakti dapat membantu peserta KMD untuk merasakan kebersamaan dan kegotongroyongan
dalam membantu orang lain. Kegiatan bakti sosial dapat membantu peserta KMD untuk
mengembangkan sikap saling membantu dan menolong antar sesama. Kegiatan sosial lainnya,
seperti kegiatan donor darah, dapat membantu peserta KMD untuk mengembangkan sikap
peduli terhadap sesama. (Priyoutomo & Ngalim, 2017).
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 124-131
E-ISSN: 3025-9843
129
Faris Hazmi Qaedi Zihni et.al (Peran Kegiatan Kursus Pembina Pramuka....)
Selain nilai-nilai tersebut, kegiatan KMD juga bertujuan untuk mengembangkan nilai-
nilai lain, seperti:
1) Kebangsaan
2) Kecintaan tanah air
3) Kepribadian yang luhur
4) Kecerdasan, keterampilan, dan kemandirian
5) Kesehatan jasmani dan rohani
6) Peduli terhadap lingkungan
7) Kedisiplinan
8) Tanggung jawab
9) Kemandirian
10) Kreativitas
11) Nilai-nilai tersebut ditanamkan dalam diri peserta KMD melalui berbagai kegiatan,
seperti:
a) Kegiatan upacara
b) Kegiatan pendidikan kepramukaan
c) Kegiatan keterampilan
d) Kegiatan sosial
Melalui pendekatan ini, KMD berharap dapat menciptakan pembina pramuka yang
bukan hanya mahir dalam kepramukaan, tetapi juga memiliki karakter yang kuat. Peserta
diharapkan tidak hanya menjadi pemimpin yang tangguh dalam aktivitas kepramukaan, tetapi
juga individu yang memberikan inspirasi positif kepada masyarakat. Dengan demikian, KMD
menjadi wadah pembentukan karakter yang holistik bagi generasi pramuka.
D. Penerapan nilai- nilai Kepramukaan dalam membentuk Karakter generasi muda
Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) merupakan suatu program
pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh Gerakan Pramuka, bertujuan untuk memberikan
bekal pengetahuan dasar dan pengalaman praktis dalam membina pramuka. KMD tidak hanya
sekadar melibatkan para pembina pramuka, tetapi juga memberikan dampak signifikan dalam
membentuk karakter generasi muda. Dengan fokus pada perindukan siaga, pasukan
penggalang, ambalan penegak, dan racana pandega, kegiatan ini mencakup berbagai aspek
kepramukaan yang mendorong pengembangan kualitas dan kepribadian peserta. (Sukatin et
al., 2022).
Salah satu peran utama KMD adalah meningkatkan kualitas pembina pramuka. Melalui
berbagai sesi pelatihan dan pembekalan, peserta KMD diharapkan dapat mengasah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka sebagai pembina. Tujuan utamanya adalah
menciptakan pemimpin dan motivator yang handal bagi anggota pramuka. Dengan demikian,
KMD tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga melibatkan pengalaman
praktis yang memperkuat kualifikasi pembina.
Pentingnya karakter dalam pembentukan generasi muda menjadi fokus utama KMD.
Kegiatan kepramukaan dalam KMD, seperti pendidikan kepramukaan, bela negara, dan
lingkungan hidup, dirancang untuk mengembangkan beberapa aspek karakter dan kepribadian
anggota pramuka. Peserta diharapkan dapat menjadi pribadi yang beriman, bertakwa,
berakhlak mulia, mandiri, bertanggung jawab, disiplin, kerja keras, cinta tanah air dan bangsa,
peduli terhadap sesama, serta memiliki jiwa sosial. (Hidayat, 2021).
Lebih jauh lagi, KMD diharapkan dapat membentuk kader bangsa yang tangguh. Ini
berarti mencetak generasi muda yang tidak hanya memiliki pengetahuan dasar kepramukaan,
tetapi juga dilengkapi dengan kemampuan dan keterampilan untuk menghadapi tantangan di
masa depan. KMD menjadi wahana untuk mengasah potensi kepemimpinan, keterampilan
bertahan hidup, dan rasa tanggung jawab terhadap masyarakat dan negara.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 124-131
E-ISSN: 3025-9843
130
Faris Hazmi Qaedi Zihni et.al (Peran Kegiatan Kursus Pembina Pramuka....)
Beberapa contoh kegiatan kepramukaan dalam KMD yang dapat lebih lanjut
mengembangkan karakter dan kepribadian peserta melibatkan aspek-aspek seperti upacara
bendera, latihan baris-berbaris, dan pionering. Selain itu, kegiatan bela negara seperti latihan
PBB, menembak, dan beladiri dapat memupuk rasa cinta tanah air, jiwa patriotik, dan
kepedulian terhadap keamanan nasional. Kegiatan lingkungan hidup, seperti penanaman
pohon, kebersihan lingkungan, dan pelestarian alam, memberikan wawasan tentang
pentingnya keberlanjutan dan menciptakan kesadaran akan tanggung jawab terhadap
lingkungan.
Dengan demikian, KMD tidak hanya menjadi suatu kegiatan formal, tetapi menjadi
fondasi yang kokoh dalam membentuk karakter dan kepribadian generasi muda Indonesia.
Melalui pendekatan holistik dan inklusif, KMD tidak hanya menitikberatkan pada aspek
pembinaan pramuka, tetapi juga menggali potensi individu yang dapat membentuk pribadi
yang unggul, bertanggung jawab, dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi dinamika
kehidupan masyarakat dan bangsa.
4. Kesimpulan
Kursus Mahir Dasar (KMD) dalam Gerakan Pramuka Indonesia memiliki peran penting
dalam membentuk karakter generasi muda. Dengan fokus pada pendidikan kepramukaan,
KMD tidak hanya menyediakan pengetahuan dan keterampilan praktis bagi para pembina
pramuka, tetapi juga secara khusus merancang kegiatan untuk mengembangkan nilai-nilai
karakter yang mendalam. Melalui pendekatan holistik, KMD bertujuan menciptakan pembina
pramuka yang tidak hanya mahir dalam kepramukaan, tetapi juga memiliki karakter yang
kuat. Sasaran KMD mencakup nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, keadilan sosial, dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Selain itu, kegiatan KMD juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan, cinta tanah air,
kepribadian luhur, keterampilan, dan tanggung jawab, membentuk generasi pramuka yang
berdaya saing tinggi dan bertanggung jawab.
Lebih lanjut, KMD bukan hanya sekadar kursus formal, tetapi menjadi fondasi yang
kokoh dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi berbagai tantangan
kehidupan. Melalui kegiatan bela negara, lingkungan hidup, dan berbagai simulasi, KMD
tidak hanya menanamkan nilai-nilai karakter, tetapi juga membentuk kader bangsa yang
tangguh dan memiliki jiwa kepemimpinan. Dengan demikian, KMD bukan hanya merangsang
pertumbuhan pramuka yang terampil, tetapi juga mendukung perkembangan pribadi yang
beriman, bertanggung jawab, dan berkontribusi positif terhadap masyarakat dan negara.
Keseluruhan, KMD menjadi wadah yang efektif dalam membentuk karakter generasi muda
Indonesia, menjadikan mereka lebih siap menghadapi masa depan dengan keberanian,
ketangguhan, dan kepedulian.
5. Daftar Pustaka
Alamin, N. S. (2020). Implementasi Pendidikan Kepemimpinan Di Pesantren ( Studi Kasus
Di Pondok Modern Darussalam Gontor Indonesia ). Jurnal Tahdzibi, 5(1), 3348.
Https://Doi.Org/10.24853/Tahdzibi.5.1.33-48
Arif, M. A., Ag, S., Pd, M., Imron, D. A. L. I., Ag, M., Agama, P., Pai, I., Ilmu, F., & Fitk,
K. (2020). Riwayat Artikel : Diterima : Disetujui : Kata Kunci : 2.
Gazali, N., Cendra, R., Candra, O., Apriani, L., & Idawati, I. (2019). Penanaman Nilai-Nilai
Karakter Peserta Didik Melalui Ekstrakurikuler Pramuka. Aksiologiya: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 201. Https://Doi.Org/10.30651/Aks.V3i2.1898
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Politik (JPKP)
Vol. 1, No. 2, Desember 2023, page: 124-131
E-ISSN: 3025-9843
131
Faris Hazmi Qaedi Zihni et.al (Peran Kegiatan Kursus Pembina Pramuka....)
Hidayat, A. (2021). Melalui Ektrakulikuler Pramuka Di Mts Ma Arif Nu 2 Cilongok
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Universitas Islam
Negeri Prof . K . H . Saifuddin Zuhri Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pen.
Hidayatullah, F. (2014). Peningkatan Kinerja Guru Melalui Kursus Pembina Pramuka
Mahir Tingkat Dasar Di Mi Al-Fattah Malang Skripsi.
Lestari, T. W. (2022). Kognisi : Jurnal Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar Penerapan
Nilai Karakter Sikap Kepemimpinan Melalui Kegiatan. 2(1), 2634.
Prasetyo, S. A., & Hadi, H. (2019). Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Siswa
Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka. 114121.
Priyoutomo, S. D., & Ngalim, A. (2017). Penanaman Sikap Cinta Tanah Air Dalam
Pramuka Di Dabin 5 Uptd Pendidikan Wirosari Brobogan. 3542.
Rojak, A., Syaodih, C., & Saputra, W. R. (2023). AL-AFKAR : Journal For Islamic Studies
Implementasi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Non-
Akademik Pada Ekstrakurikuler Pramuka Di SDIT MTA Karawang. 6(2), 778789.
Https://Doi.Org/10.31943/Afkarjournal.V6i2.620.Implementation
Salsabila. (2019). Upaya Pembentukan Karakter Siswa Melalui Kegiatan Ekstra Kurikuler
Pramuka Di Sdit Salsabila 2 Klaseman Sinduharjo Ngaglik Sleman. 7.
Sodiq, N. U. R., Ilmu, F., Dan, T., Islam, U., & Walisongo, N. (2021). Scouting For Boys (
Aktualisasinya Dalam Sistem Pendidikan Islam ).
Sukatin, Nur’aini, Sari, N., Hamidia, U., & Akhiri, K. (2022). Pendidikan Karakter Anak.
Hijaz: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 2(2), 713. Https://Doi.Org/10.57251/Hij.V2i2.783
Wulandari, M. K. & S. (2020). Karakter Disiplin, Ekstrakulikuler Pramuka.