Kurnia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 1, Februari 2025, page: 1-10
E-ISSN: 3047-2474
Naskah dikirim: 20/12/2024 Selesai revisi: 4/1/2025 Disetujui: 28/1/2025 Diterbitkan: 1/2/2025
1
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
Pelatihan Guiding Bahasa Jepang Pada Siswa SMA Negeri 1 Bitung
Jos Narande
1
, Sherly F. Lensun
2
1,2
Program Studi Bahasa Jepang, Jurusan Bahasa Asing, Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Manado
e-mail:
1
josnarande@unima.ac.id,
2
sherlylensun@unima.ac.id
Abstrak
Pendidikan Bahasa Jepang dewasa ini telah mengalami globalisasi sehingga
peminatnya di dunia semakin bertambah. Bahasa Jepang merupakan bahasa yang
dapat diaplikasikan dengan berbagai bidang ilmu seperti lingusitik, kesusastraan,
budaya sosiologi, dan lain-lainnya. Dalam era globalisasi dewasa ini mulai
diperkenalkan mata kuliah (guiding] yaitu praktik memandu yang mengarah
kepada pemakaian Bahasa Jepang untuk wisatawan. Kebutuhan pramuwisata
berbahasa Jepang akan meningkat sesuai dengan meningkatnya jumlah wisatawan
Jepang berkunjung ke Sulawesi Utara Kota Bitung khususnya. Penyediaan
pramuwisata berbahasa Jepang ini merupakan suatu kewajiban, mengingat para
turis tentunya menginginkan pelayanan yang seoptimal mungkin, seperti
mendapatkan informasi yang dikehendaki dalam bahasa Jepang atau berkomunikasi
juga dengan bahasanya. Mengantisipasi kurangnya penyediaan pramuwisata maka
Perguruan Tinggi khususnya Universitas Negeri Manado bekerjasama dengan SMA
Negeri 1 Bitung mengadakan pembelajaran bahasa Jepang Guiding untuk
meningkatkan kualitas siswa SMA Negeri 1 Bitung dan untuk membekali
pengetahuan pembelajaran bahasa Jepang praktis khususnya Guiding untuk
menunjang pariwisata di Kota Bitung. Menerapkan pengetahuan berbahasa Jepang
praktis khususnya bahasa Jepang guiding, kiat-kiat praktis dalam melayani
wisatawan Jepang. Kapasitas berkomunikasi lisan dalam bahasa Jepang berarti dapat
berkomunikasi dalam hubungan yang lazim dari kehidupan professional para siswa
nanti ketika masuk dalam dunia kerja khusunya di bidang perhotelan
Kata Kunci: Pariwisata, Guiding, Bahasa Jepang
Abstract
Japanese language education today has experienced globalization so that enthusiasts in the
world are increasing. Japanese is a language that can be applied to various fields of science
such as linguistics, literature, sociology culture, and others. In today's era of globalization,
courses (guiding) have been introduced, namely guiding practices that lead to the use of
Japanese for tourists. The need for Japanese-speaking tour guides will increase in line with the
increasing number of Japanese tourists visiting North Sulawesi, Bitung City in particular.
The provision of Japanese-speaking tour guides is an obligation, considering that tourists
certainly want the most optimal service possible, such as getting the desired information in
Kurnia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 1, Februari 2025, page: 1-10
E-ISSN: 3047-2474 (online) 2
https://kurniajurnal.com/index.php/kurnia-mengabdi
Japanese or communicating in their language. Anticipating the lack of tour guides,
universities, especially Manado State University in collaboration with Bitung State Senior
High School 1, are holding Japanese Guiding language learning to improve the quality of
students at Bitung State Senior High School 1 and to provide practical Japanese language
learning knowledge, especially Guiding, to support tourism in Bitung City. Applying
practical Japanese language knowledge, especially Japanese guiding, practical tips in serving
Japanese tourists. The capacity to communicate orally in Japanese means being able to
communicate in common relationships from the professional lives of students later when they
enter the world of work, especially in the hospitality sector.
Keywords: Tourism, Guiding, Japanese
Pendahuluan
Mempelajari suatu bahasa terdapat berbagai macam metode, media, bahkan
model pembelajaran yang dapat digunakan. Metode, media atau model
pembelajaran tersebut sebaiknya dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi
oleh para pembelajar. Model sangat penting peranannya dalam pembelajaran,
karena melalui pemilihan model yang tepat dapat mengarahkan pengajar pada
kualitas pembelajaran efektif. Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri
atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain.
Komponen tersebut meliputi; tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat
komponen tersebut harus diperhatikan oleh pengajar dalam memilih dan
menentukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiaatan
pembelajaran.
Joice dan Weil (1980 : 1) Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar. Dapat juga diartikan sebagai suatu pendekatan yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang
dapat digunakan untuk membentuk kurikulum atau rencana pembelajaran jangka
panjang, merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pelajaran di kelas
atau yang lain. Bahasa asing/ bahasa Jepang mempunyai fungsi untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk kepentingan komunikasi
antar bangsa dalam rangka menjalin persahabatan dan perdamaian dunia. Dengan
Visit Indonesia Year thn 2021 Pesona Selat Lembeh dan Manado Fiesta 2021 Kota
Manado sebagai kota Pariwisata Dunia dan Even Internasional lainya yang
dilaksanakan di Sulawesi Utara. Kebutuhan pramuwisata berbahasa Jepang akan
meningkat sesuai dengan meningkatnya jumlah wisatawan Jepang berkunjung ke
Sulawesi Utara Kota Bitung Khususnya.
Penyediaan pramuwisata berbahasa Jepang ini merupakan suatu kewajiban,
mengingat para turis tentunya menginginkan pelayanan yang seoptimal mungkin,
seperti mendapatkan informasi yang dikehendaki dalam bahasa Jepang atau
berkomunikasi juga dengan bahasanya. Mengantisipasi kurangnya penyediaan
pramuwisata maka Perguruan Tinggi khususnya Universitas Negeri Manado
bekerjasama SMA Negeri 1 Bitung akan mengadakan pembelajaran Guiding bahasa
Jepang untuk meningkatkan kualitas dalam menggunakan bahasa Jepang praktis
Kurnia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 1, Februari 2025, page: 1-10
E-ISSN: 3047-2474 (online) 3
https://kurniajurnal.com/index.php/kurnia-mengabdi
khususnya menyangkut ketrampilan berbicara untuk menyapa tamu dengan hormat
dengan menggunakan bahasa Jepang yang baik dan benar.
Permasalah Mitra
Sebagai mitra dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini
adalah seluruh pengajar bahasa Jepang di Sulawesi utara. Permasalahan yang
teridentifikasi yang menjadi titik tolak kegiatan pengabdian pada masyarakat yang
diusulkan ini terfokus pada beberapa masalah yang dihadapi oleh mitra yaitu:
1. Peningkatan kualitas dalam hal ketrampilan Guiding bahasa Jepang pada
Siswa SMA 1 Bitung.
2. Siswa SMA Negeri 1 Bitung masih kurang dalam ketrampilan berbicara bahasa
Jepang yang baik dan benar dan khsususnya tentang guiding dalam
menyambut para tamu dalam pelayanan pada event Internasioanal dalam
pelaksanaan Event internasional lainnya di Sulawesi Utara khususnya di
Bitung.
Metode
Pelaksanaan Iptek pada masyarakat ini adalah penggunaan multi media
berupa power point dengan menggunakan Lcd dengan menggunakan model
pembelajaran Role Play, pelaksana mengajarkan tentang Bahasa Jepang dan pola
kalimat beserta dengan percakapan singkat kemudian siswa mengikuti dan
menghafal percakapan yang diberikan. Tujuan pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat ini bagi Siswa SMA 1 Bitung Kegiatan untuk membekali pengetahuan
pembelajaran Bahasa Jepang yang praktis dan efektif. Sehingga ketika timbul
permasalahan-permasalahan dalam pelayanan dengan orang asing khususnya orang
Jepang dapat diatasi. Para siswa perlu dibekali dengan pengetahuan berbahasa
Jepang praktis khususnya bahasa Jepang perhotelan, serta kiat-kiat praktis dalam
melayani wisatawan Jepang, misalnya memberi salam, memberi informasi atau
sebaliknya, sehingga mereka dapat memahami dengan baik apa yang diinginkan
atau ditanyakan oleh wisatawan Jepang kepada mereka. Kapasitas berkomunikasi
lisan dalam bahasa Jepang berarti dapat berkomunikasi dalam hubungan yang lazim
dari kehidupan professional para siswa nanti ketika masuk dalam dunia kerja
khusunya di bidang perhotelan.Pelaksanaan kegiatan ini pertama bagi SMA Negeri 1
Bitung dibagi kelompok menjadi 2 kelompok yang masing-masing diketuai oleh
seorang ketua kelompok.
Hasil dan Pembahasan
Kegiatan pembelajaran Bahasa Jepang praktis pada Perangkat Kelurahan
Pateten 1 Bitung. dilaksanakan pada tanggal 9 September 2024 di pertemuan
Pelatihan Guiding Bahasa Jepang di SMA 1 Bitung. Metode yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran Bhasa Jepang praktis ini yang dilaksanakan dengan
menggunakan metode Role Play. Materi-materi yang disajikan adalah sebagai
berikut:
Kurnia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 1, Februari 2025, page: 1-10
E-ISSN: 3047-2474 (online) 4
https://kurniajurnal.com/index.php/kurnia-mengabdi
A. Penjelasan Ciri- Ciri Bahasa Jepang sebagai berikut:
1. Jenis kata
Dalam bahasa Jepang terdapat kata kerja, kata sifat, kata benda, kata
keterangan, kata penghubung dan partikel.
2. Struktur Kalimat Bahasa Jepang
Struktur dasar kalimat bahasa Jepang memiliki pola Subjek ObjekPredikat
(SOP), berbanding terbalik dengan bahasa Indonesia yang berpola menjadi
SubjekPredikatObjek (SP O). Berikut adalah perbandingan kedua bahasa
tersebut dalam struktur kalimat.
Tabel 1. Struktur kalimat Bahasa Jepang
No
Bahasa
Indonesia
Bahasa
Jepang
1.
Saya makan
(S) (P)
Watashi wa tabemasu
(S) (P)
2.
Saya makan nasi
(S) (P) (O)
Watashi wa gohan wo tabemasu
(S) (O) (P)
3.
Saya makan nasi di pagi
hari
(S) (P) (O) (K)
Asa watashi wa gohan wo tabemasu
(K) (S) (O) (P)
Dengan kata lain, perbedaan struktur kalimat bahasa Jepang dengan
kalimat bahasa Indonesia adalah letak Objek (O) dan Predikat (P) yang
berbeda. Selain itu, untuk posisi Keterangan (K) di kalimat bahasa Jepang,
seperti Keterangan Tempat (KT) dan Keterangan Waktu (KW), serta
Keterangan Alat (KA) memiliki posisi fleksibel, dapat diletakkan di awal
kalimat atau di tengah kalimat, kecuali di akhir kalimat.
Tabel 2. Struktur kalimat Bahasa Jepang
No
Bahasa
Indonesia
Bahasa
Jepang
1.
Pada pagi hari saya pergi
ke sekolah
(KW) (S) (P) (O)
Asa watashi wa gakkou e
ikimasu (KW) (S)
(O)
(P)
2.
Saya di rumah makan nasi
(S) (KT) (P) (O)
Watashi wa uchi de gohan wo
tabemasu
(S) (KT) (O) (P)
3.
Saya makan nasi dengan
sendok
(S) (P) (O) (KA)
Watashi wa gohan wo supuun de
(S) (O) (KA)
tabemasu
(P)
Kata benda, kata kerja dan kata sifat dalam bahasa Jepang dapat
berfungsi sebagai predikat. Predikat dapat menunjukkan (1) Positif atau
negatif dan (2) Nan waktu lampau atau waktu lampau. Kata sifat dibagi
dalam dua grup yaitu kata sifat- I dan kata sifat-na sesuai dengan
Kurnia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 1, Februari 2025, page: 1-10
E-ISSN: 3047-2474 (online) 5
https://kurniajurnal.com/index.php/kurnia-mengabdi
perubahannya. Dalam bahasa Jepang tidak ada perubahan untuk orang, jenis
atau bilangan.
3. Partikel di belakang kata atau kalimat dipakai partikel. Partikel menunjukkan
hubungan antara kata dengan kata dalam kalimat yang berfungsi juga sebagai
maksud si pembicara, yang berfungsi juga menambah berbagai arti.
4. Aksara dalam Bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang terdapat 3 tulisan yaitu,
hiragana, katakana dan kanji, huruf hiragana dan katakana menunjukkan
bunyinya, pada umumnya satu kata mewakili sebuah mora (satuan bunyi
bahasa Jepang). Sedangkan huruf kanji, adalah bentuk benda yang
dilambangkan dengan bunyi, contohnya bentuk pohon dibanya ki yang
berarti pohon, jadi bunyi selalu identik dengan bentuk bendanya. Dalam satu
kalimat bisa dituliskan dengan hiragana, katakana dan kanji. Hiragana untuk
penulisan kata yang berasal asli jepang, seperti nihon (Jepang), ki (pohon),
dan sebagainya, sedangkan katakana ditulis karena bukan kata asli Jepang,
seperti Amerika, Robert, dan lain-lain. Huruf kanji berasal dari tulisan china
ada 1.945 huruf kanji yang selalu dipergunakan sehari-hari. Selain dari ketiga
huruf ini digunakan juga huruf romaji (huruf latin). Tapi pemakaiannya tidak
umum, kecuali pada papan-papan reklame atau penunjuk jalan yang
diperuntukan kepada orang asing.
5. Silabel dalam bahasa Jepang. Silabel dalam bahasa Jepang terdiri atas huruf
konsonan, vokal, dan semivokal sebagai berikut.
a.
V (Vokal), terdiri atas satu vokal, yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, dan/o/.
b.
KV (Konsonan Vokal), terdiri atas satu konsonan dan satu vokal,
yaitu /ka/, /ki/,/ku/, /ke/, /ko/, dan sebagainya.
c.
KSV (Konsonan Semi Vokal), terdiri atas satu konsonan, satu
semivokal, dan satu vokal, yaitu /sha/, /shu/, /sho/,
/nya/, /nyu/,
/nyo/, dan sebagainya.
d.
SV (Semi Vokal), terdiri dari satu semivokal dan satu vokal, yaitu /ya/,
/yu/, /yo/, dan /wa/.
6.
Ungkapan Bahasa Jepang Sehari-hari dalam Kelas:
Hajimemashoo: Mari kita mulai.
Kiite kudasai: Harap mendengarkan.
Kurikaeshite kudasai: Ulangi.
Itte kudasai: Katakan/ucapkan.
Mo ichido itte kudasai: Katakan/ucapkan sekali lagi.
Yukkuri itte kudasai: Katakan perlahan-lahan.
Isso ni dozo: Silahkan bersama-sama.
Kokuban o mite kudasai: Perhatikan papan tulis.
Kakite kudasai: Harap ditulis.
Oboete kudasai: Harap diingat.
Kurnia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 1, Februari 2025, page: 1-10
E-ISSN: 3047-2474 (online) 6
https://kurniajurnal.com/index.php/kurnia-mengabdi
Yonde kudasai: Harap dibaca.
Kotaete kudasai: Jawablah.
Wakarimashita ka: Apakah sudah mengerti.
Hai, Wakarimashita: Ya, mengerti.
Iie, Wakarimasen: Belum mengerti.
Hon o akate Kudasai: Bukalah buku.
Hon o tojite kudasai: Tutuplah buku.
Renshu-shite kudasai: Latihlah.
Chotto matte kudasai: Tunggu sebentar.
Yasumimashou: Mari kita istirahat.
Kore de owarimasu: Sampai disini dulu.
Ii desu: Baik.
Chigaimasu: Salah.
Shitsumon ga arimasu: ada pertanyaan?
B. Perkenalan dalam bahasa Jepang
Hajimemashite (nama orang) Desu
Douzou yoroshiku (onegai shimasu)
Pola kalimat
watashi wa........desu
1. Hajimemashite
a.
あたらしい
Atarashii kotoba (kosa kata baru)
Hafalkan
Kosa Kata di Bawah Ini dan salin ke dalam
hiragana
Tabel 3. Atarashii Kotoba
No
Bahasa
Indonesia
1
Salam Kenal
2
Terimalah perkenalan saya
3
Apa
kabar
4
Saya
5
Kamu
6
Dia (laki-laki)
7
Dia (perempuan)
8
Orang
itu
9
Kalian
10
Mereka
11
Ayah saya
12
Ibu saya
13
Kakak laki-laki saya
Kurnia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 1, Februari 2025, page: 1-10
E-ISSN: 3047-2474 (online) 7
https://kurniajurnal.com/index.php/kurnia-mengabdi
14
Kakak perempuan saya
15
Adik perempuan saya
16
Adik laki-laki saya
b.
Kaiwa (Percakapan) Pahami dan praktekkan
percakapan di bawah ini!
Ande
:おはよう
Sonny
:おはよう
ございます
Andre
さん、こちらは
Mira
ーさんです。
Mira
はじめまして
Mira
ーです。
アメリカから
来ました。どう
よろしく
Ande
Andre
ですどう
よろしく。
TerJemahan:
Andre : Selamat pagi.
Sonny : Selamat pagi, Saudari Andre, ini adalah
saudara Mira.
Mira
: Apa kabar? Perkenalkan nama saya Mira.
Saya datang dari
Amerika, Senang bertemu dengan Anda.
Andre : Saya Andre. Senang bertemu dengan Anda.
c.
ぶんぽうBun (Tata Bahasa)
K. Benda1
K.Benda2
です
1)
Partikel
Partikel
menunjukkan bahwa kata sebelumnya adalah
topik atau subjek. Hal yang mau dibicarakan diikuti
oleh
, untuk menunjukkan topik si pembicara,
selanjutnya bermacam- macam deskripsi.
Contoh:
わたし
ミラー
です
Watashi wa Mira desu.
Saya adalah Mira
2)
です
(desu)
Kata benda yang diikuti oleh
です
menjadi predikat.
です berarti
penilaian atau kesimpulan.
です
dipakai untuk memperlihatkan
rasa hormat kepada lawan bicara.
です
menjadi berbeda bentuknya
dalam kalimat negatif atau
waktu lampau.
Contoh:
わたしは
エンジニア
です
Watashi wa enjinia desu.
Saya adalah insinyur.
2. Kore, Sore, Are
a.
あたらし
こと
Atarashii kotoba (kosa kata baru)
Hafalkan
Kosa Kata di Bawah Ini dan salin ke dalam
hiragana
Kurnia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 1, Februari 2025, page: 1-10
E-ISSN: 3047-2474 (online) 8
https://kurniajurnal.com/index.php/kurnia-mengabdi
Tabel 4.
Atarashii Kotoba
名詞 Meishi
意味
Imi
(Arti)
Kata
Benda
Hon
buku
Jisho
kamus
Zasshi
majalah
Shinbun
Surat kabar, koran
Noto
Buku catatan, notes
Techou
Buku
catatan
Meishi
Kartu
nama
Kaado
kartu
Terefon kaado
Kartu
telepon
Enpitsu
Pensil
Borupen
Ballpoint
Shappupensiru
Pensil
isi
Kagi
Kunci
Tokei
Jam, arloji
Kasa
Payung
b.
Keterangan
tata
bahasa
1)
これ
/
それ
/
あれ
これ
,
それ
dan
あれ
dipakai untuk menunjukkan benda dan
berfungsi sebagai kata benda.
これ
Menunjukkan benda yang ada
dekat si pembicara,
それ
menunjukkan benda yang dekat dekat si
lawan bicara.
あれ
Menunjukkan benda yang ada jauh dari si
pembicara maupun lawan bicara.
それ
辞書ですか。
Sore wa jisho desuka?
Apakah itu kamus?
これ
くだい。
Kore
wo kudasai
Saya minta
yang ini.
2)
この
K. Benda/
その
K.Benda/ あの K. Benda
この
,
その
dan
あの
adalah kata yang berhubungan langsung dengan kata
benda.
この
K. Benda”,
その
K.Benda”
dan
あの
K.Benda”
masing-masing menunjukkan benda dan orang yang ada di
dekat si pembicara, yang ada dekat lawan bicara, dan yang ada jauh
dari kedua-duanya.
この本
わたしの
です
Kono
Kurnia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 1, Februari 2025, page: 1-10
E-ISSN: 3047-2474 (online) 9
https://kurniajurnal.com/index.php/kurnia-mengabdi
hon wa watashi no desu.
Buku ini
kepunyaan saya.
あの方
どなたですか。
Ano kata
wa donata desuka.
Siapakah orang
itu?
3)
そうです
/
そうじゃ
ありません
Dalam menjawab kalimat Tanya yang predikatnya K.Benda, sering
dipakai
そう
. Jawaban positif adalah
はい
、そうです
jawaban
negatif adalah
いいえ、そ
じゃありません
それ
テレホンカードですか。
・・・
い、そう
です
Sore wa terehon kaado desuka?
…..Hai, sou desu.
Apakah itu kartu telepon ?
….Ya, betul ( ya, itu kartu telepon)
それ
テレホンカードですか。
・・・いいえ、そうじゃありません。
Sore wa terehon kaado desuka?
…..Iie, sou
ja arimasen.
Apakah itu kartu telepon?
Simpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pembelajaran Bahasa
Jepang praktis pada Pelatihan Guiding Bahasa Jepang di SMA 1 Bitung telah
dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan pelatihan ini telah mencapai tujuan yang
dilaksanakan karena semua peserta dapat menguasai dan menggunakan bahasa
Jepang yang praktis khususnya tentang guiding bahasa Jepang dan tulisan Jepang
yang sederhana.
B. Saran
Dengan melihat keberhasilan yang diperoleh serta animo peserta maka
disarankan agar kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pelatihan
berupa kursus singkat seperti ini perlu dilanjutkan baik pada lokasi yang sama
maupun pada lokasi yang lain dengan topik/materi yang sama (Bahasa Jepang)
ataupun bahasa asing lainnya.
Daftar Pustaka
Andrew N. Nelson. 2006. Kamus Kanji Modern Jepang-Indonesia. Jakarta: PT
Kesaint Blanc Indah Corp.
Gerlach V. G. dan Ely D. P. 1971. Teaching and Media Systematic Approach.
Englewood Cliffs: Prentice Hall. Inc.
Hamalik Oemar. 1982. Media Pendidikan. Bandung: Alumni.
Kurnia Mengabdi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 2, No. 1, Februari 2025, page: 1-10
E-ISSN: 3047-2474 (online) 10
https://kurniajurnal.com/index.php/kurnia-mengabdi
Margono S. 2003. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nasution S. 1987. Metodologi Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Pangabean Maruli. 1981. Bahasa Pengaruh dan Peranannya. Jakarta: Gramedia
Raharjo. 1991. Media Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Reseir, Robert A, dan Robert M. Gagne. 1970. Characteristics of Media Selection
Models dalam Review of Educational Research. Boston.
Riduwan. 2003. Dasar-dasar Statiska. Bandung: Alfabeta.
Sadiman. S. Arief. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Shalvelson. R. 1981. Statistical Reasoning for the Behavioral Science. Boston: Allyn &
Bacon.
Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.