TUMOUTOU SOCIAL SCIENCE JOURNAL (TSSJ)
Vol. 1, No. 2, October 2024, page: 106-113
E-ISSN: 3048-3093
106
Brigita Junainsi Tani et al (Peran Status Sosial Ekonomi terhadap.)
Peran Status Sosial Ekonomi terhadap Performa
Akademik dari Perspektif Peserta Didik di SMK
Negeri 1 Tondano
Brigita Junainsi Tani
a,1*
, Hairun Subuh
b,2
, Theodorus Pangalila
c,3
a
Pendidikan Profesi Guru, Universitas Negeri Manado, Sulawesi Utara, Indonesia
b
Pendidikan Profesi Guru, Universitas Negeri Manado, Sulawesi Utara, Indonesia
c
Pendidikan Profesi Guru, Universitas Negeri Manado, Sulawesi Utara, Indonesia
1
brigitatani30@gmail.com;
2
hairunsubuh06@gmail.com;
3
theopangalila@unima.ac.id
*
brigitatani30@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 6 Oktober 2024
Direvisi: 9 Oktober 2024
Disetujui: 12 Oktober 2024
Tersedia Daring: 21 Oktober 2024
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran status sosial ekonomi
siswa terhadap performa akademik dari perspektif peserta didik di SMK
Negeri 1 Tondano, khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PPKn) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Sehingga dapat memberikan wawasan bagi pengembangan kebijakan
pendidikan yang lebih inklusif dan merata di SMK Negeri 1 Tondano. Metode
yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus,
melibatkan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil menunjukkan
bahwa siswa dari keluarga dengan SSE tinggi memiliki akses lebih baik
terhadap sumber daya pendidikan dan dukungan yang lebih besar,
sedangkan siswa dari latar belakang ekonomi rendah menghadapi tantangan
yang menghambat prestasi mereka. Simpulan penelitian menegaskan
pentingnya memperhatikan kesejahteraan sosial ekonomi dalam merancang
kebijakan pendidikan agar semua siswa memiliki kesempatan yang sama
untuk berhasil.
Kata Kunci:
Status Sosial Ekonomi
Performa akademik
Pendidikan Kewarganegaraan
Teknologi Informasi dan
Komunikasi
ABSTRACT
Keywords:
Socioeconomic Status
Academic Performance
Civic Education
Information and
Communication Technology
This study aims to analyze the role of students' socioeconomic status on
academic performance from the perspective of students at SMK Negeri 1
Tondano, especially in the subjects of Civic Education and Information and
Communication Technology. So that it can provide insight for the
development of more inclusive and equitable education policies at SMK
Negeri 1 Tondano. The method used is qualitative with a case study
approach, involving interviews, observation and documentation. Results
show that students from high SES families have better access to educational
resources and greater support, while students from low economic
backgrounds face challenges that hinder their achievement. The research
conclusion confirms the importance of considering socioeconomic well-
being in designing education policies so that all students have equal
opportunities to succeed.
©2024, Brigita Junainsi Tani, Hairun Subuh, Theodorus Pangalila
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Pendidikan memiliki tujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup seseorang sebagai sumber daya manusia. Proses pendidikan dapat berlangsung
dalam keluarga, masyarakat, dan sekolah. Sebagai sarana utama dalam pengembangan sumber
daya manusia, pendidikan perlu memperhatikan dukungan dari ketiga lingkungan tersebut.
Jika satu komponen tidak mendukung, hal ini akan berdampak negatif pada hasil pendidikan.
TUMOUTOU SOCIAL SCIENCE JOURNAL (TSSJ)
Vol. 1, No. 2, October 2024, page: 106-113
E-ISSN: 3048-3093
107
Brigita Junainsi Tani et al (Peran Status Sosial Ekonomi terhadap.)
Pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur yaitu pendidikan formal dan informal. Jalur
pendidikan formal dilakukan melalui kegiatan belajar mengajar yang terstruktur dan
berkesinambungan, sedangkan jalur informal mencakup pendidikan di luar lingkungan sekolah
yang tidak selalu terstruktur. Pendidikan keluarga merupakan bagian dari pendidikan informal
yang memberikan nilai agama, budaya, moral, dan keterampilan.
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan
pada dasarnya merupakan usaha mencerdaskan dan membentuk pribadi sumber daya manusia
yang berkualitas, baik dari segi pola pikir maupun sikap. Perkembangan IPTEK yang dinamis
menuntut setiap individu mampu memilih, menerima dan mengelola informasi agar dapat
menguasai teknologi dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Banyak faktor yang
mempengaruhi anak untuk dapat menikmati kebutuhan pendidikan yang dapat digolongkan
menjadi dua, golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern dapat diartikan
sebagai faktor dari dalam individu, sebagai peranan utama sebagai subjek belajar, seperti
kesehatan, kenormalan tubuh, minat, watak. Faktor intern sangat perlu mendapatkan perhatian
bagi peningkatan prestasi belajar. Sedangkan faktor ekstern seperti faktor keluarga dan
lingkungan. Faktor keluarga dapat berupa status sosial serta keadaan atau kondisi ekonomi
orang tua atau keluarga serta motivasi orang tua. (Rizkia Nurul Wafa & Ibnu Muthi, 2024)
Status sosial orang tua ditengah masyarakat juga memiliki andil tersendiri pada
pendidikan anak. Karena semakin tinggi status sosial keluarga maka ditandai dengan tingginya
pendapatan orang tua sehingga mampu menyediakan fasilitas yang mampu menunjang
pendidikan anak. Keluarga bertanggung jawab menyediakan dana untuk kebutuhan pendidikan
anak. Keluarga yang keadaan sosial ekonominya tinggi tidak akan banyak mengalami
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak, berbeda dengan orang tua yang keadaan
sosial ekonominya rendah. Kondisi ekonomi orang tua cenderung menuntut orang tua untuk
memfokuskan perhatiannya pada pemenuhan kebutuhan ekonomi daripada kebutuhan
pendidikan. Menurut (Apriliani & Sari, 2021) keberhasilan seorang siswa dipengaruhi oleh
status sosial ekonomi dari siswa itu sendiri. Status sosial ekonomi merupakan ukuran
gabungan dari jabatan ekonomi dan sosial individu atau keluarga jika dibandingkan dengan
orang lain, yang didasarkan pada pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan. Dalam menganalisis
status sosial ekonomi pada siswa, pendidikan dan pekerjaan kedua orang tua serta pendapatan
mereka diperiksa dan dibandingkan dengan orang dari siswa lainnya.
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pengembangan sumber daya manusia
di Indonesia. Namun, kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa masih dipengaruhi oleh
berbagai faktor, terutama status sosial ekonomi (SSE) orang tua. Penelitian oleh (Trinova et
al., 2021) menunjukkan bahwa SSE berperan penting dalam menentukan akses dan kualitas
pendidikan yang dapat diperoleh siswa. Di SMK Negeri 1 Tondano, dua mata pelajaran yang
menjadi fokus adalah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) serta Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK). Kedua mata pelajaran ini sangat relevan dalam membentuk
karakter dan keterampilan teknologi siswa. Siswa yang berasal dari latar belakang sosial
ekonomi rendah sering kali menghadapi tantangan dalam mengakses sumber daya pendidikan
yang memadai. Siswa dari keluarga kurang mampu cenderung memiliki keterbatasan dalam
hal fasilitas belajar, materi pembelajaran, serta dukungan pendidikan dari orang tua. Hal ini
menyebabkan kesenjangan dalam keberhasilan akademik antara siswa dari latar belakang
ekonomi tinggi dan rendah.
Di SMK Negeri 1 Tondano, observasi menunjukkan bahwa siswa dengan SSE tinggi
memiliki akses lebih baik terhadap fasilitas pendidikan, seperti buku, alat belajar, dan
bimbingan tambahan. Sementara itu, siswa dari keluarga dengan SSE rendah sering kali harus
bekerja paruh waktu untuk membantu ekonomi keluarga, sehingga waktu dan perhatian siswa
untuk belajar menjadi terbatas. Sebuah studi menekankan bahwa anak-anak dari keluarga kaya
biasanya mendapatkan pendidikan dengan fasilitas yang lebih baik, sedangkan anak-anak dari
TUMOUTOU SOCIAL SCIENCE JOURNAL (TSSJ)
Vol. 1, No. 2, October 2024, page: 106-113
E-ISSN: 3048-3093
108
Brigita Junainsi Tani et al (Peran Status Sosial Ekonomi terhadap.)
keluarga miskin hanya memiliki akses ke sekolah dengan sumber daya yang terbatas. Kondisi
ini tidak hanya mempengaruhi prestasi akademik tetapi juga berdampak pada motivasi belajar
siswa. Siswa yang merasa tidak memiliki dukungan yang cukup dari lingkungan sosialnya
cenderung mengalami penurunan motivasi untuk belajar. Menurut penelitian (Nurwati &
Listari, 2021) keterlibatan orang tua dalam pendidikan sangat berpengaruh terhadap motivasi
dan prestasi akademik anak. Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi biasanya
lebih memahami pentingnya pendidikan dan memberikan dorongan kepada anak-anak mereka
untuk belajar.
Status sosial ekonomi merupakan faktor penting yang memengaruhi pendidikan dan
prestasi akademik siswa. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa siswa dari latar belakang
ekonomi yang lebih tinggi cenderung memiliki prestasi akademik yang lebih baik
dibandingkan dengan mereka yang berasal dari latar belakang ekonomi rendah. (Kasingku &
Mantow, 2022). Faktor-faktor yang Mempengaruhi yaitu : (1) Akses terhadap Sumber Daya,
Siswa dari keluarga dengan status sosial ekonomi tinggi biasanya memiliki akses yang lebih
baik terhadap sumber daya pendidikan, seperti buku, teknologi, dan bimbingan belajar, yang
dapat meningkatkan performa akademik mereka; (2) Dukungan Keluarga, Keterlibatan orang
tua dalam pendidikan anak sangat berpengaruh. Keluarga dengan status sosial ekonomi tinggi
cenderung lebih memperhatikan pendidikan anak-anak mereka, memberikan motivasi dan
dukungan yang diperlukan untuk mencapai prestasi akademik yang baik; (3) Lingkungan
Belajar, Lingkungan sosial dan fisik tempat siswa belajar juga mempengaruhi hasil belajar
mereka. Siswa dari lingkungan yang mendukung pendidikan cenderung memiliki motivasi
yang lebih tinggi untuk belajar. (TL et al., 2017)
Dalam konteks pendidikan di Indonesia, penting untuk memahami bagaimana status sosial
ekonomi dapat memengaruhi performa akademik siswa dalam mata pelajaran PPKn dan
Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
peran status sosial ekonomi siswa terhadap performa akademik siswa pada proses
pembelajaran, sehingga dapat memberikan wawasan bagi pengembangan kebijakan
pendidikan yang lebih inklusif dan merata di SMK Negeri 1 Tondano. Berdasarkan hasil
observasi peneliti di SMK Negeri 1 Tondano, maka terlihat bahwa diantara sejumlah siswa
berasal statu sosial serta kondisi ekonomi yang berbeda-beda dan hal ini yang melatar
belakangi adanya perbedaan motivasi orang tua yang pada akhirnya akan mempengaruhi
prestasi belajar siswa. Berdasarkan pemaparan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan Analisi Peran Status Sosial Ekonomi terhadap Performa Akademik dari
Perspektif Peserta Didik di SMK Negeri 1 Tondano.
2. Metode
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk
menggali informasi secara mendalam mengenai pengaruh status sosial ekonomi (SSE)
terhadap performa akademik siswa. Metode kualitatif dipilih karena memungkinkan peneliti
untuk mengeksplorasi dan memahami fenomena sosial yang kompleks, seperti interaksi antara
faktor-faktor sosial ekonomi dan hasil belajar siswa. Pendekatan studi kasus memberikan
kesempatan untuk menganalisis konteks spesifik di mana fenomena tersebut terjadi, sehingga
hasil penelitian dapat lebih relevan dan aplikatif dalam konteks pendidikan yang diteliti
(Hasmi et al., 2022).
Teknik Pengumpulan Data yang digunakan yaitu Wawancara, Observasi, dan
Dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan melibatkan 2 kelompok informan: siswa dan
guru. Melalui wawancara ini, peneliti berusaha mendapatkan pandangan yang komprehensif
mengenai bagaimana SSE mempengaruhi pendidikan siswa. Observasi dilakukan di kelas
PPKn dan TIK untuk melihat langsung proses pembelajaran. Peneliti mencatat interaksi antara
guru dan siswa, metode pengajaran yang digunakan, serta keterlibatan siswa dalam kegiatan
TUMOUTOU SOCIAL SCIENCE JOURNAL (TSSJ)
Vol. 1, No. 2, October 2024, page: 106-113
E-ISSN: 3048-3093
109
Brigita Junainsi Tani et al (Peran Status Sosial Ekonomi terhadap.)
belajar mengajar. Selain wawancara dan observasi, peneliti juga mengumpulkan data
akademik siswa serta informasi terkait kondisi sosial ekonomi keluarga. Data akademik
mencakup nilai-nilai ujian dan rapor siswa.
Analisis data dilakukan melalui Reduksi Data menyaring informasi yang relevan dari
hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang telah direduksi disusun dalam bentuk
narasi atau tabel untuk memudahkan pemahaman. Penyajian data ini bertujuan untuk
memberikan gambaran jelas tentang hubungan antara SSE dan performa akademik siswa.
Setelah data disajikan, peneliti melakukan penarikan kesimpulan berdasarkan pola-pola yang
muncul dari analisis data. Kesimpulan ini mencakup temuan utama terkait peran SSE terhadap
performa akademik siswa serta rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi
semua lapisan masyarakat.
3. Hasil dan Pembahasan
Status sosial adalah posisi seseorang dalam masyarakat yang berkaitan dengan orang lain
di sekitarnya. Istilah "ekonomi" berasal dari bahasa Yunani "oikonomia," yang berarti
mengatur rumah tangga. Seiring waktu, ekonomi berkembang menjadi ilmu yang mempelajari
perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup untuk mencapai kesejahteraan. Menurut
George Soul, ekonomi adalah pengetahuan sosial yang berfokus pada interaksi manusia dan
usaha mereka dalam memenuhi kebutuhan. (Rosit, 2021). Status sosial ekonomi mengacu pada
ukuran gabungan dari posisi ekonomi dan sosial seseorang atau keluarganya, yang ditentukan
oleh pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan. Ketika menganalisis status sosial ekonomi suatu
keluarga, kita perlu melihat pendapatan rumah tangga, pendidikan pencari nafkah, dan jenis
pekerjaan yang dimiliki. Semua faktor ini saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama
lain.
Keluarga dengan status sosial ekonomi tinggi biasanya lebih berhasil dalam
mempersiapkan anak-anak mereka untuk sekolah. Hal ini disebabkan oleh akses yang lebih
baik terhadap sumber daya pendidikan, seperti buku dan teknologi, serta dukungan mental dan
fisik yang lebih besar bagi perkembangan anak. Keluarga-keluarga ini cenderung memiliki
lingkungan belajar yang lebih mendukung, sehingga anak-anak mereka lebih termotivasi untuk
belajar dan meraih prestasi akademik yang baik.
Sebagian besar siswa di SMK Negeri 1 Tondano berasal dari keluarga dengan status sosial
ekonomi menengah ke bawah. Hal ini berdampak signifikan terhadap akses mereka terhadap
sumber belajar yang memadai. Siswa dari latar belakang SSE rendah sering kali mengalami
keterbatasan dalam hal fasilitas pendidikan, seperti buku, alat belajar, dan akses internet yang
diperlukan untuk mendukung pembelajaran di era digital saat ini. Berdasarkan penelitian
sebelumnya oleh (Mayasari et al., 2022) menunjukkan bahwa siswa dari keluarga dengan SSE
tinggi cenderung memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan berkualitas, yang
berkontribusi pada prestasi akademik mereka yang lebih baik.
Peran Status Sosial Ekonomi Terhadap Peforma Akademik Peserta Didik
Peran status sosial ekonomi (SSE) terhadap performa akademik peserta didik di SMK
Negeri 1 Tondano menunjukkan bahwa siswa dari latar belakang SSE tinggi memiliki
performa akademik yang lebih baik dalam mata pelajaran PPKn dan TIK dibandingkan dengan
siswa dari latar belakang SSE rendah. Siswa yang datang dari keluarga mampu biasanya
mendapatkan dukungan pendidikan yang lebih baik, baik dari segi materi pembelajaran
maupun bimbingan belajar. Sebaliknya, siswa dari keluarga kurang mampu sering kali harus
menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya waktu untuk belajar karena harus
membantu orang tua atau bekerja paruh waktu. Prestasi akademik siswa sangat dipengaruhi
oleh kondisi sosial ekonomi orang tua, di mana siswa dari keluarga kaya memiliki peluang
lebih besar untuk sukses secara akademis.
TUMOUTOU SOCIAL SCIENCE JOURNAL (TSSJ)
Vol. 1, No. 2, October 2024, page: 106-113
E-ISSN: 3048-3093
110
Brigita Junainsi Tani et al (Peran Status Sosial Ekonomi terhadap.)
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa, terungkap bahwa latar belakang
pendidikan dan pekerjaan orang tua sangat memengaruhi hasil belajar anak. Siswa yang
memiliki orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi, seperti Sarjana (S1), cenderung
menunjukkan performa akademik yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang orang
tuanya memiliki pendidikan lebih rendah. Hal ini sejalan dengan temuan penelitian
sebelumnya yang menunjukkan bahwa tingkat pendidikan orang tua berkontribusi terhadap
prestasi akademik anak. Orang tua yang bekerja di sektor perkantoran juga memiliki dampak
positif terhadap performa akademik anak-anak mereka. Penelitian menunjukkan bahwa orang
tua dengan pekerjaan yang stabil dan terhormat sering kali lebih mampu memberikan
dukungan pendidikan yang memadai, baik dalam hal finansial maupun emosional. Siswa dari
keluarga dengan latar belakang ekonomi yang baik memiliki akses lebih besar terhadap
sumber daya pendidikan, seperti buku, teknologi, dan bimbingan belajar, yang semuanya
berkontribusi pada peningkatan prestasi akademik. (Fahrurrozi et al., 2022)
Sebaliknya, siswa yang berasal dari keluarga dengan pekerjaan sebagai buruh kasar atau
pekerja serabutan cenderung menghadapi lebih banyak tantangan dalam pendidikan mereka.
Keterbatasan finansial sering kali mengharuskan mereka untuk membantu orang tua dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga mengurangi waktu dan fokus mereka untuk belajar.
Hal ini dapat menyebabkan prestasi akademik mereka menurun, karena mereka tidak memiliki
waktu dan energi yang cukup untuk berfokus pada studi mereka. Penghasilan orang tua juga
berperan penting dalam menentukan performa akademik siswa. Siswa yang memiliki orang tua
dengan penghasilan antara 5-10 juta per bulan cenderung memiliki performa akademik yang
lebih baik dibandingkan dengan siswa dari keluarga dengan penghasilan di bawah rata-rata.
Hal ini mungkin disebabkan oleh kemampuan keluarga tersebut untuk menyediakan kebutuhan
dasar dan fasilitas pendidikan yang lebih baik. Keluarga dengan penghasilan yang memadai
dapat menyediakan lingkungan belajar yang nyaman dan mendukung, sehingga siswa dapat
lebih fokus pada studi mereka. Sebaliknya, siswa dari keluarga berpenghasilan rendah sering
kali harus membagi waktu antara sekolah dan pekerjaan rumah tangga atau pekerjaan paruh
waktu untuk membantu ekonomi keluarga. Kondisi ini menciptakan tekanan tambahan bagi
siswa, sehingga mengganggu konsentrasi dan motivasi belajar mereka.
Selain faktor-faktor di atas, lingkungan belajar juga memainkan peran penting dalam
performa akademik siswa. Dari hasil wawancara, ditemukan bahwa siswa yang duduk di kursi
depan cenderung memiliki kepercayaan diri lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang
duduk di deretan belakang. Hal ini menunjukkan bahwa posisi fisik dalam kelas dapat
mempengaruhi interaksi sosial dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Lingkungan
belajar yang nyaman dan mendukung sangat penting untuk menciptakan suasana belajar yang
efektif. Siswa yang merasa nyaman dan didukung oleh lingkungan sekitar mereka akan lebih
termotivasi untuk belajar dan mencapai tujuan akademis mereka. Sebaliknya, siswa yang harus
menghadapi lingkungan rumah yang tidak mendukung atau penuh tekanan akan kesulitan
untuk berkonsentrasi pada studi mereka.
Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi memiliki
peran signifikan terhadap performa akademik peserta didik di SMK Negeri 1 Tondano. Faktor-
faktor seperti pendidikan orang tua, jenis pekerjaan, penghasilan keluarga, dan lingkungan
belajar berkontribusi pada hasil belajar siswa. Oleh karena itu, penting bagi pihak sekolah dan
pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan sosial ekonomi keluarga dalam merancang
kebijakan pendidikan agar semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berhasil dalam
pendidikan mereka. Dengan memahami pengaruh SSE terhadap performa akademik, langkah-
langkah strategis dapat diambil untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi semua lapisan
masyarakat tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi mereka.
TUMOUTOU SOCIAL SCIENCE JOURNAL (TSSJ)
Vol. 1, No. 2, October 2024, page: 106-113
E-ISSN: 3048-3093
111
Brigita Junainsi Tani et al (Peran Status Sosial Ekonomi terhadap.)
Peran Guru/ Pendidik menghadapi perbedaan sosial ekonomi untuk membentuk
peforma akademik peserta didik
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran di SMK Negeri 1 Tondano,
peran guru atau pendidik dalam menghadapi perbedaan sosial ekonomi sangat penting untuk
membentuk kinerja akademik peserta didik. Dalam konteks pendidikan, perbedaan sosial
ekonomi dapat mempengaruhi akses siswa terhadap sumber daya pendidikan, motivasi belajar,
dan dukungan yang mereka terima di rumah. Oleh karena itu, guru harus beradaptasi dan
menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung, sehingga semua siswa merasa
diterima terlepas dari latar belakang sosial ekonomi mereka.
Menurut (Muharochma & Abduh, 2022) Guru memiliki tanggung jawab untuk
menciptakan iklim pembelajaran yang inklusif. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun
hubungan positif antara guru dan siswa. Ketika siswa merasa dihargai dan diterima, mereka
lebih cenderung untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Guru perlu memahami
latar belakang sosial ekonomi siswa agar dapat memberikan perhatian yang tepat dan
menyesuaikan metode pengajaran mereka. Dengan cara ini, guru dapat membantu siswa dari
berbagai latar belakang untuk mencapai potensi akademik mereka.
Pendidik juga harus peka terhadap tantangan yang dihadapi siswa dari berbagai latar
belakang sosial ekonomi. Misalnya, siswa dari keluarga berpenghasilan rendah mungkin
mengalami keterbatasan akses ke sumber belajar atau dukungan di rumah. Dalam hal ini,
pemahaman tentang kebutuhan siswa memungkinkan guru untuk menyesuaikan metode
pengajaran. Penggunaan pendekatan yang beragam, seperti teknologi, pembelajaran berbasis
proyek, atau metode kolaboratif, dapat membantu memenuhi kebutuhan akademik siswa.
Sebagai contoh, guru dapat menggunakan teknologi untuk menyediakan materi pembelajaran
tambahan bagi siswa yang mungkin tidak memiliki akses ke buku atau sumber daya lain di
rumah. Dengan cara ini, siswa dapat belajar secara mandiri dan mengatasi kesulitan akademik
yang mereka hadapi. Dukungan tambahan melalui program bimbingan atau mentoring juga
sangat penting bagi siswa yang membutuhkan. Program ini dapat membantu siswa mengatasi
kesulitan akademik dan emosional yang mungkin muncul akibat perbedaan sosial ekonomi.
Menurut penelitian oleh (Hasibuan et al., 2024) guru perlu mengembangkan keterampilan
dalam memberikan bimbingan kepada siswa agar mereka dapat lebih siap menghadapi
tantangan akademik. Program bimbingan dapat mencakup sesi tambahan di luar jam sekolah,
di mana siswa dapat mendapatkan bantuan langsung dari guru atau tutor. Selain itu, kegiatan
ekstrakurikuler juga dapat menjadi sarana bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan
sosial dan akademis mereka dalam lingkungan yang lebih santai.
Guru juga dapat berperan sebagai penghubung antara sekolah dan komunitas lokal.
Dengan menjalin kemitraan dengan orang tua dan organisasi masyarakat, guru dapat
menciptakan program-program yang mendukung pendidikan siswa dari latar belakang sosial
ekonomi rendah. Misalnya, kolaborasi dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau
organisasi non-pemerintah (NGO) untuk menyediakan sumber daya tambahan seperti buku
pelajaran gratis atau akses ke kursus pembelajaran online. Selain itu, kegiatan sosial seperti
penggalangan dana atau penyediaan beasiswa bagi siswa berprestasi dari keluarga kurang
mampu juga dapat membantu mengurangi kesenjangan pendidikan yang disebabkan oleh
perbedaan sosial ekonomi.
Siswa yang duduk di kursi depan cenderung memiliki kepercayaan diri lebih
dibandingkan dengan siswa yang duduk di deretan belakang. Hal ini menunjukkan bahwa
posisi fisik dalam kelas dapat mempengaruhi interaksi sosial dan keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran. Guru perlu memperhatikan penempatan tempat duduk yang mendukung
partisipasi aktif semua siswa. Dengan menciptakan suasana kelas yang positif dan mendukung,
guru dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri siswa. Hal ini sangat penting karena
kepercayaan diri berkontribusi pada motivasi belajar dan performa akademik.
TUMOUTOU SOCIAL SCIENCE JOURNAL (TSSJ)
Vol. 1, No. 2, October 2024, page: 106-113
E-ISSN: 3048-3093
112
Brigita Junainsi Tani et al (Peran Status Sosial Ekonomi terhadap.)
Dalam menghadapi perbedaan sosial ekonomi di kelas, peran guru sangat krusial dalam
membentuk performa akademik peserta didik. Dengan menciptakan iklim pembelajaran yang
inklusif, memahami tantangan yang dihadapi siswa, memberikan dukungan tambahan melalui
program bimbingan, serta memanfaatkan komunitas lokal sebagai sumber daya tambahan,
guru dapat membantu semua siswa mencapai potensi terbaik mereka. Pendidikan adalah alat
penting untuk mengatasi kesenjangan sosial ekonomi; oleh karena itu, upaya guru dalam
menciptakan lingkungan belajar yang adil dan mendukung akan berdampak positif pada hasil
belajar siswa secara keseluruhan.
Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak ternyata sangat berpengaruh terhadap
motivasi dan performa belajar siswa. Siswa yang mendapatkan dukungan lebih dari orang tua
cenderung memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dan hasil akademik yang lebih baik.
Oleh karena itu, penting bagi pihak sekolah dan pemerintah untuk memberikan perhatian
khusus kepada siswa dari keluarga berstatus sosial ekonomi rendah. Beberapa langkah yang
dapat diambil termasuk memberikan beasiswa atau bantuan pendidikan bagi siswa-siswa
tersebut agar mereka dapat mengakses sumber belajar yang memadai. Selain itu, program
pelatihan untuk orang tua mengenai pentingnya pendidikan juga dapat membantu
meningkatkan kesadaran mereka akan peran mereka dalam mendukung pendidikan anak-anak
mereka.
Pemerintah juga harus memperhatikan infrastruktur pendidikan di daerah-daerah dengan
SSE rendah. Meningkatkan fasilitas sekolah dan menyediakan akses transportasi yang baik
dapat membantu siswa untuk lebih mudah mengakses pendidikan berkualitas. Dengan
langkah-langkah tersebut, diharapkan kesenjangan antara siswa dari latar belakang ekonomi
tinggi dan rendah dapat dikurangi.
4. Kesimpulan
Status sosial ekonomi (SSE) memiliki dampak signifikan terhadap performa akademik
peserta didik di SMK Negeri 1 Tondano, terutama dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PPKn) serta Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Temuan ini
menunjukkan bahwa latar belakang ekonomi keluarga berpengaruh besar terhadap akses siswa
terhadap sumber belajar, motivasi, dan dukungan yang mereka terima dalam proses
pendidikan. Sekolah perlu merancang program yang lebih inklusif untuk mendukung siswa
dari berbagai latar belakang sosial ekonomi. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
(1) Menyediakan akses yang lebih luas terhadap sumber daya pendidikan, seperti buku,
perangkat teknologi, dan fasilitas belajar yang memadai, (2) Mengadakan program bimbingan
dan mentoring untuk siswa dari latar belakang ekonomi rendah agar mereka dapat bersaing
secara akademik, (3) Mengedukasi orang tua tentang pentingnya keterlibatan mereka dalam
pendidikan anak, sehingga mereka dapat memberikan dukungan yang diperlukan. Oleh karena
itu, diperlukan upaya bersama antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan
lingkungan pendidikan yang lebih merata bagi semua siswa tanpa memandang latar belakang
ekonomi mereka. Dengan demikian, setiap anak di Indonesia memiliki kesempatan yang sama
untuk meraih pendidikan berkualitas dan mencapai potensi maksimal mereka.
5. Daftar Pustaka
Apriliani, W., & Sari, P. I. (2021). Pengaruh Status Ekonomi Orang Tua Dan Minat Belajar Terhadap
Hasil Belajar Kelas X Ips Di Sman 1 Kota Jambi. SJEE (Scientific Journals of Economic
Education), 5(1), 101. https://doi.org/10.33087/sjee.v5i1.99
Fahrurrozi, F., Sari, Y., & Wiguna, P. (2022). Studi Literatur: Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang
Tua terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(4), 5472
5479. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i4.3009
TUMOUTOU SOCIAL SCIENCE JOURNAL (TSSJ)
Vol. 1, No. 2, October 2024, page: 106-113
E-ISSN: 3048-3093
113
Brigita Junainsi Tani et al (Peran Status Sosial Ekonomi terhadap.)
Hasibuan, M. A., Nasution, Y. A., & Nasution, I. (2024). Kemampuan Guru Pendidikan Agama Islam
dalam Mengelola Kelas Madrasah Ibtidaiyah Swasta Di Desa Janji Angkola ,. FATHIR: Jurnal
Studi Islam, 1(3).
Hasmi, I. N., Faturrahman, M., Jupri, J., & Syahriana, I. (2022). Analisis Latar Belakang Ekonomi
Keluarga dan Motivasi Belajar Peserta didik pada kelas X-1 SMAN 2 SAMARINDA. Seminar
Nasional Pendidikan Profesi Guru Tahun 2021, 105111.
Mayasari, Hidayatul, A., Dwijayanti Novia Sri, & Sari, N. (2022). Pengaruh Tingkat Sosial Ekonomi
Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak. Business and Accounting Education Journal, 4(1), 1824.
https://doi.org/10.15294/baej.v4i1.69420
Muharochma, W., & Abduh, M. (2022). Upaya Guru dalam Memfasilitasi Siswa Berlatar Belakang
Status Sosial Ekonomi (SSE) Rendah di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(4), 61976202.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3199
Nurwati, R. N., & Listari, Z. P. (2021). Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap
Pemenuhan Kebutuhan Pendidikan Anak. Share : Social Work Journal, 11(1), 74.
https://doi.org/10.24198/share.v11i1.33642
Rizkia Nurul Wafa, & Ibnu Muthi. (2024). Pengaruh Partisipasi Orang Tua dalam Proses Pembelajaran
terhadap Prestasi Akademik Siswa Sekolah Dasar. Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan Dan Sosial
Humaniora, 4(3), 244250. https://doi.org/10.55606/khatulistiwa.v4i3.3998
Rosit, M. (2021). Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Motivasi Belajar Dan Lingkungan
Belajar terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Mts. Raden Fatah Tahun Pelajaran
2019/2020. Jurnal Penelitian Dan Pendidikan IPS (JPPI), 15(1), 3337.
https://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI
TL, D. I., Widowati, A. I., & Surjawati, S. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi
Akademik : Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Semarang.
Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 18(1), 39. https://doi.org/10.26623/jdsb.v18i1.557
Trinova, Z., Hasibuan, A. L., & Nini. (2021). Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Hubungannya
Dengan Prestasi Belajar Siswa. Al Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 12(1), 3748.
Yasin, M., Ikhsan, M., Hawa, E., & Nadila, A. D. (2024). Peran Guru Sebagai Agen Perubahan di
Sekolah Dan Masyarakat. 02, 279288.