TUMOUTOU SOCIAL SCIENCE JOURNAL (TSSJ)
Vol. 1, No. 2, December 2024, page: 152-157
E-ISSN: 3048-3093
152
Fiki Surya Ningrum et.al (Kesenian Dongkrek Sebagai.)
Kesenian Dongkrek Sebagai Upaya Untuk Menyikapi
Covid 19 Di Kota Madiun
a
Fiki Surya Ningrum,
b
Wahono Widodo,
c
Nurul Istiqfaroh
a,b,c
Pasca Sarjana Dikdas, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia
1
24010855076@mhs.unesa.ac.id;
2
wahonowidodo@unesa.ac.id;
3
nurulistiqfaroh@unesa.ac.id
*
24010855076@mhs.unesa.ac.id
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 20 September 2024
Direvisi: 10 Oktober 2024
Disetujui: 17 November 2024
Tersedia Daring: 01 Desember 2024
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan pemanfaatan kesenian dongkrek
sebagai kearifan lokal dalam upaya untuk menyikapi covid 19 di Kota Madiun serta
menggali muatan materi dalam kesenian dongkrek, dan mengintegrasikan kesenian
dongkrek dengan pembelajaran di sekolah dasar. Jenis penelitian ini ialah kualitatif
dengan metode etnografi yang menggunakan teknik pengumpulan data berupa
wawancara dan observasi. Hasilnya menunjukkan bahwa masyarakat melakukan
penanggulangan dengan berbagai kegiatan melalui kekuatan ghaib dan secara horizontal
dengan cara menjalin hubungan baik dengan sesama manusia dan alam. Dongkrek adalah
kesenian daerah asli dari Desa Mejayan, Kecamatan Mejayan, Caruban, Kota madiun,
Jawa Timur, Indonesia. Kesenian ini berupa tarian dan iringan musik yang mengisahkan
usaha Raden Ngabei Lo Prawirodipuro dalam mengatasi pageblug pada saat itu
masyarakat Mejayan terkena wabah penyakit dikisahkan jika pada pagi harinya sakit
maka mendadak sore harinya meninggal, begitu pun saat sore sakit maka menjelang pagi
meninggal. Sebagai upaya untuk mengatasi pageblug tersebut, Raden Ngabei Lo
Prawirodipuro, yang kala itu menjabat sebagai Demang, menciptakan tarian dan musik
dongkrek. Kesenian ini dipercaya memiliki kekuatan magis untuk mengusir penyakit dan
mendatangkan keselamatan Upaya Raden Ngabei Lo Prawirodipuro dalam mengusir
pageblug yaitu melalui gerakan dan iringan musik dongkrek yang mengandung simbol-
simbol yang melambangkan perjuangan melawan penyakit dan kekuatan jahat. Tarian ini
juga mengandung doa dan harapan agar masyarakat diberikan kesehatan dan
kesejahteraan. Kesenian Dongkrek bukan hanya sekadar tarian dan musik, tetapi juga
merupakan cerminan sejarah dan kebudayaan masyarakat Madiun. Melalui Dongkrek,
kita dapat belajar banyak tentang nilai-nilai luhur, ketahanan budaya, dan pentingnya
melestarikan warisan nenek moyang. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam dongkrek
harus tetap dijaga dan dilestarikan. Kesenian ini menjadi salah satu identitas budaya
Kota Madiun.
Kata kunci:
Kesenian Dongkrek
Covid 19
Kota Madiun
ABSTRACT
Kata Kunci:
Dongkrek Arts
Covid 19
Madiun City
Abstract This study aims to determine the meaning of the use of dongkrek art as local
wisdom in an effort to respond to Covid-19 in Madiun City and to explore the material
content in dongkrek art, and integrate dongkrek art with learning in elementary schools.
This type of research is qualitative with an ethnographic method that uses data collection
techniques in the form of interviews and observations. The results show that the
community carries out mitigation with various activities through supernatural powers
and horizontally by establishing good relationships with fellow humans and nature.
Dongkrek is a regional art native to Mejayan Village, Mejayan District, Caruban, Madiun
City, East Java, Indonesia. This art is in the form of dance and musical accompaniment
that tells the story of Raden Ngabei Lo Prawirodipuro's efforts in overcoming the plague.
At that time, the Mejayan community was hit by an epidemic. It is said that if in the
morning they were sick, they would suddenly die in the afternoon, likewise when they
were sick in the afternoon, they would die in the morning. As an effort to overcome the
plagueblug, Raden Ngabei Lo Prawirodipuro, who at that time served as Demang, created
the dongkrek dance and music. This art is believed to have magical powers to ward off
disease and bring safety. Raden Ngabei Lo Prawirodipuro's efforts to ward off the
plagueblug were through the movements and accompaniment of dongkrek music which
contained symbols that symbolized the struggle against disease and evil forces. This
dance also contains prayers and hopes that the community will be given health and
prosperity. Dongkrek art is not just dance and music, but also a reflection of the history
and culture of the Madiun community. Through Dongkrek, we can learn a lot about noble
values, cultural resilience, and the importance of preserving ancestral heritage. The noble
values contained in dongkrek must be maintained and preserved. This art is one of the
cultural identities of the City of Madiun.
©2024, Fiki Surya Ningrum, Wahono Widodo, Nurul Istig’faroh
This is an open access article under CC BY-SA license
TUMOUTOU SOCIAL SCIENCE JOURNAL (TSSJ)
Vol. 1, No. 2, December 2024, page: 152-157
E-ISSN: 3048-3093
153
Fiki Surya Ningrum et.al (Kesenian Dongkrek Sebagai.)
1. Pendahuluan
Covid-19 memiliki dampak yang luas terhadap kehidupan manusia. Virus yang muncul di
Wuhan Cina pada bulan Desember 2019 ini kemudian merebak tidak hanya di dalam negeri
Cina tetapi hampir sebagian besar masyarakat dunia termasuk Indonesia. Warga masyarakat
Kota Madiun ada yang menilai bahwa pandemi Covid-19 yang berimbas pada berbagai aspek
kehidupan masyarakat ini sebagai sebuah realitas sosial yang harus disikapi dan diarifi.
Mereka prihatin melihat realitas sosial ini, kemudian muncul pemikiran dan strategi untuk
mengatasi dampak akibat persebaran Covid-19 dan berusaha membantu warga masyarakat
agar memiliki kemampuan dan kebijaksanaan dalam menyikapi pandemi Covid-19. Salah satu
upaya yang dijadikan sandaran dan pijakannya yaitu kearifan lokal (local wisdom). Kearifan
lokal merupakan unsur-unsur dari budaya yang mengkristal menjadi bagian-bagian yang
menyemai tatanan fisik maupun non fisik dari suatu kebudayaan masyarakat atau bangsa
(Habibi, R.K., Kusdarini, 2020). Bagian atau unsur-unsur tersebut menjadi konsepsi tentang
hidup dan kehidupan. Konsepsi tersebut sebagai hasil pemikiran yang mendalam dan
mengandung nilai-nilai yang dijadikan padangan hidup dan rujukan warga masyarakat
pendukungnya dalam menjalani hidup (Geertz, 1983).
Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dilakukan masyarakat dalam menyikapi pandemi
Covid-19 maka perlu kiranya menelaah batasan-batasan menurut falsafah berdasarkan kearifan
lokal masyarakatnya. Kearifan lokal ini berhubungan dengan pengetahuan, dan pengetahuan
tersebut berkembang melalui proses belajar dan bekerja dalam pemenuhan kebutuhan hidup,
baik jasmani dan rohani (Soetomo, 2012; Darmastuti, 2012). Kearifan lokal sebagai hasil
budaya memberi kerangka referensi dan pijakan masyarakat pendukungnya untuk menyikapi
segala hal yang terjadi di dalam hidup dan kehidupan (Ting-Toomey dalam Raharjo, 2005).
Hanif dan Retno (2019) menegaskan pula bahwa kearifan lokal ini bagi masyarakat berfungsi
sebagai rujukan atau referensi, pedoman, pengontrol, dan rambu-rambu untuk bersikap,
bertingkah laku dan berperilaku dalam berbagai dimensi kehidupan, baik saat berhubungan
dengan yang maha hidup (Tuhan), dengan sesama manusia maupun dengan alam. Fungsi
kearifan lokal juga disampaikan oleh Hannan dan Trianingsih (2020) yaitu: 1) sebagai
konservasi dan pelestarian sumberdaya alam, 2) untuk mengembangkan sumber daya manusia,
3) untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, 4) sebagai petuah, kepercayaan
dan pandangan hidup. Sedangkan bentuk-bentuk kearifan lokal di antaranya berupa: ajaran-
ajaran, nilai, norma, etika, kepercayaan, adat istiadat, hukum adat, dan lain-lainnya.
2. Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif etnografis. Pendekatan etnografis
merupakan cara untuk mendalami perilaku yang terjadi secara alami di sebuah budaya atau
sebuah kelompok sosial tertentu (Creeswell, 2014). Dalam penelitian ini yang diungkap dan
didalami yakni sikap dan tindakan masyarakat Kota madiun dalam menghadapi pandemi
Covid-19. Penelitian ini dilaksanakan di Kota madiun selama satu tahun (bulan Januari 2020
sampai Desember 2020). Sumber penelitian menggunakan sumber primer yang berupa
informasi dari para informan dan hasil pengamatan secara langsung, serta sumber skunder
yang berupa dokumentasi, laporan kegiatan, dan sejenisnya. Adapun penentuan informan
dengan teknik purposive sampling. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan
TUMOUTOU SOCIAL SCIENCE JOURNAL (TSSJ)
Vol. 1, No. 2, December 2024, page: 152-157
E-ISSN: 3048-3093
154
Fiki Surya Ningrum et.al (Kesenian Dongkrek Sebagai.)
teknik purposive sampling yakni teknik mengambil informan disesuaikan dengan tujuan atau
tema penelitian dan dianggap memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitian. Sedangkan
pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi, pencatatan dokumentasi.
3. Hasil dan Pembahasan
Hasil Penelitian
Hasil wawancara dengan para informan dan hasil observasi dapat ditarik kesimpulan
bahwa Pandemi Covid 19 merupakan pageblug sebagaimana yang pernah dialami oleh generasi
pendahulunya. Mereka berkeyakinan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya
pageblug Covid-19 yaitu adanya disharmoni hubungan antar kosmis dan hubungan manusia
dengan lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun alam. Untuk itu selain melakukan
tindakan-tindakan yang sesuai protokol kesehatan (prokes) Covid-19 yang berupa 5M
(memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi
kerumunan, membatasi mobilisasi dan interaksi). Kearifan lokal Dongkrek merupakan
kesenian daerah asli dari Desa Mejayan, Kecamatan Mejayan, Kawedanan Caruban, Kabupaten
Madiun, Jawa Timur, Indonesia. Kesenian ini berupa tarian dan iringan musik yang
mengkisahkan upaya Raden Ngabei Lo Prawirodipuro dalam mengatasi pageblug mayangkoro,
dimana saat itu masyarakat Mejayan terkena wabah penyakit dikisahkan pagi harinya sakit sore
harinya meninggal, begitu pun saat sore sakit maka paginya meninggal. "Ini kita dalam rangka
bersih desa yang tujuannya membersihkan penyakit yang ada di tanah air kita ini.
Mudah-mudahan dalam rangka kirab dongkrek ini bisa membersihkan segala penyakit
termasuk pageblug covid-19," ujar Kepala Teknis Pelaksanaan Paguyuban Kesenian Dongkrek
Kota madiun. "Karena dahulu dongkrek adalah sarana yang bisa membersihkan pagebluk pada
1867 dan tari dongkrek merupakan kesenian asli dari Kota madiun yang mengisahkan tentang
pengusiran roh halus penyebab pagebluk (wabah penyakit). Tradisi kesenian dongkrek ini
berupa tarian warga keliling kampung dengan kostum hantu genderuwo dan kakek tua serta
topeng wanita cantik."Kesenian ini terdiri alat musik berupa gong serta kentongan bambu. Ada
yang mengenakan kostum genderuwo sebagai jelmaan roh halus jahat penyebab pagebluk.
Pembahasan
Warga masyarakat menyikapi pandemi Covid-19 dengan melaksanakan ritual tolak balak
sebagaimana disampaikan di atas menggambarkan perlunya keutuhan dan keharmonian kosmik
kehidupan. Warga masyarakat untuk melepaskan ketakutan dan kecemasan pada umumnya
menyandarkan pada hal-hal transendental. Dalam kosmologi yang masih membudaya dalam
masyarakat Indonesia, bahwa manusia (mikrokosmis) agar selamat, terhindar dari bahaya, dan
sejahtera perlu menjaga dan mengharmonikan melalui sikap, tindakan, dan perilakunya dengan
makrokosmis (sang pencipta dan alam semesta ciptaannya). Manusia sebagai puncak
kemakhlukan yang diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang mulia dan sebaik-baiknya
makhluk menjadi sumbu kosmik dalam hubungan kemestaan. Untuk itu pandemi Covid-19
beserta imbasnya merupakan kesalahan manusia sehingga manusia melaksanakan berbagai
ritual untuk berhubungan dengan dunia ghaib.
Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Koentjaraningrat (1985) yaitu keyakinan dan
kepercayaan mendorong manusia melaksanakan tindakan untuk mencari atau membangun
hubungan dengan tuhan atau kekuatan gaib melalui ritual agar selamat dan terhindarkan dari
TUMOUTOU SOCIAL SCIENCE JOURNAL (TSSJ)
Vol. 1, No. 2, December 2024, page: 152-157
E-ISSN: 3048-3093
155
Fiki Surya Ningrum et.al (Kesenian Dongkrek Sebagai.)
bahaya, kesengsaraan dan penyakit. Djamari (1993) dan Wattimena (2019) juga menegaskan
bahwa salah satu tujuan melaksanakan ritual yaitu untuk mendekatkan diri dan berserah kepada
tuhan agar mendapatkan ketenangan, berkah, dan keselamatan. Ritual di atas mengandung
unsur doa mantra, tirakat, qurban tumbal, dan tata upacara. Dengan melaksanakan ritual tolak
balak, masyarakat yakin dan optimis bahwa pandemi Covid-19 dapat ditangkal. Warga
masyarakat juga merasakan bahwa rasa takut, cemas, dan panik terkurangi. Selain
meningkatkan optimisme, warga masyarakat merasakan sistem imun dalam tubuhnya semakin
baik.
Peralatan kesenian dongkrek dari waktu ke waktu mengalami perkembangan namun tidak
merubah piranti dasar yaitu topeng dan alat musik utama yang berupa korek, bedug, beri, gong,
kentongan dan kenong. Topeng dan alat- alat musik tersebut memiliki makna sebagai berikut:
Tabel 1 Topeng Kesenian Dongkrek dan Maknanya
Topeng Raden Prawirodipuro
Menggambarkan watak kestria,
bijaksana, dan kuat lahir batin
Topeng Roro Ayu
Menggambarkan Wanita yang cantik
(putri pejabat) yang anggun, sopan
dalam berbicara, perilaku, dan selalu
berbuat kebaikan
Topeng Roro Perot/ Wewe Putih
Menggambarkan wajah dari abdi
kinasih (pengikit setia) Raden
Prawirodipuro yang berwatak ajeg
berpendirian teguh tidak mudah
terpengaruh oleh orang lain.
Kemampuan yang dimilikinya
pantang menyerah dapat diandalkan
dan juga setia.
Topeng Genderuwo Abang
Menggambarkan watak yang mudah
marah, emosional, kasar, kaku dan
suka membuat masalah dengan
lainnya.
TUMOUTOU SOCIAL SCIENCE JOURNAL (TSSJ)
Vol. 1, No. 2, December 2024, page: 152-157
E-ISSN: 3048-3093
156
Fiki Surya Ningrum et.al (Kesenian Dongkrek Sebagai.)
Topeng Genderuwo Ireng
Menggambarkan watak yang buruk.
Memiliki watak sifat pemalas, suka
makan banyak namun malas untuk
bekerja
Topeng Genderuwo Putih
Menggambarkan watak yang baik,
memiliki tatakrama dan manusiawi.
Warna putih diwariskan dari sumber
kehidupan yaitu air, yang mengalir
bening, bersih, jernih, dan
menyucikan
Topeng Genderuwo Ijo
Menggambarkan watak yang hampir
sama dengan genderuwo putih,
kestria, berani bertanggung jawab,
santun, namun hanya sebagai
penutup atas kemegahan dan
kemewahan atas keberadaan harta
dan benda
Topeng Genderuwo Kuning
Menggambarkan watak sebagaimana
genderuwo hijau, watak/ nafsu
supiah yang berjiwa kesatria, berani
menanggung dosa, memiliki tata
krama dan manusiawi namun bersifat
duniawi dan memuja keindahan dan
kemewahan harta
4. Kesimpulan
Masyarakat Kota Madiun melaksanakan mitigasi dalam menghadapi pandemi Covid- 19
dengan menyandarkan pada kearifan lokal memayu hayuning pribadi, memayu hayuning
kulawarga, memayu hayuning sasama, memayu hayuning bawana. Adapun bentuk kearifan
local dalam menyikapi pandemi covid-19 Melakukan ritual keagamaan. Ritual menjadi
sandaran transendental masyarakat lokal dalam melepaskan segala ketakutan, kecemasan, dan
kepanikan. Ritual keagamaan ini mengedukasi dan mentransformasi tentang kearifan diri
untuk tidak takut dan cemas dan penguatan dengan “energi spiritual” yang berujung semangat
dan meningkat imun tubuhnya.
5. Daftar Pustaka
Suryanti, S., Mariana, N., Yermiandhoko, Y., & Widodo, W. (2020). Local wisdom-based
teaching material for enhancing primary students’ scientific literacy skill. Jurnal Prima
Edukasia, 8(1), 96-105.
TUMOUTOU SOCIAL SCIENCE JOURNAL (TSSJ)
Vol. 1, No. 2, December 2024, page: 152-157
E-ISSN: 3048-3093
157
Fiki Surya Ningrum et.al (Kesenian Dongkrek Sebagai.)
Sakti, B., Mirasa, Y. A., & Winarti, E. (2023). Upaya Masyarakat Kota madiun dalam
Menyikapi Pageblug Covid-19 Berbasis Kearifan Lokal Dongkrek. Jurnal Multidisiplin
Indonesia, 2(1), 31-36.
Hanif, M. (2021). Kearifan lokal masyarakat kota madiun Dalam menyikapi pandemi covid-
19. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 23(1), 27-36.
Wijaya, H. (2018). Analisis data kualitatif model Spradley (etnografi). Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray, 3(1), 1-10.
Wahyuningsih, S., Prabawati, S., & Febriary, I. (2012). Revitalisasi Seni Pertunjukan
Dongkrek sebagai Upaya Penguatan Identitas Daerah dan Pengembangan Aset Wisata
Budaya di Kota madiun Jawa Timur. Laporan Hasil Penelitian. Surakarta: UNS.
Winarno, F. G. (2020). COVID-19: Pelajaran Berharga Dari Sebuah Pandemi. Gramedia
Pustaka Utama.
Hanif, M., Hartanto, Y., & Wibowo, A. M. (2018). Kesenian Dongkrek Internasilisasi Nilai
dan Ketahanan Budaya. Jakad Media Publishing.
Kesenian Dongkrek Sumber Belajar Etnopedagogi TAKBENDA INDONESIA TAHUN 2014.
Aslam, A. F. F. (2020).
Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Pembelajaran Online Pada Masa Pandemi Covid-19.
Academia.Edu,110.
https://www.academia.edu/download/63965375/Artikel_Andi_Fahdilah_Fitriani_Aslam2
0200719 22478-8wzhuj.pdf Atalan, Ö. (2018).
Importance of “cultural heritage and conservation” concept in the architectural education.
Journal of Human Sciences, 15(3), 1700. https://doi.org/10.14687/jhs.v15i3.5380 Hanif,
M. Hartono, Y. & Wibomo, A. M. (2019).
Setyowati, S. (2014). Etnografi Sebagai Metode Pilihan Dalam Penelitian Kualitatif Di
Keperawatan. Jurnal Keperawatan Indonesia, 10(1), 3540.
https://doi.org/10.7454/jki.v10i1.171 Suarmika, P. E., & Utama, E. G. (2017).
Pendidikan Mitigasi Bencana Di Sekolah Dasar (Sebuah Kajian Analisis Etnopedagogi). JPDI
(Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia), 2(2), 18. https://doi.org/10.26737/jpdi.v2i2.327
Suneki, S. (2012).
Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah. II (1), 307321.
Pengembangan Model Internalisasi Nilai Kesenian Dongkrek Guna Meningkatkan
Ketahanan Budaya Siswa SMA. 3(2), 134143. Hanif, M. (2016).